PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG UNIT PELAKSANA PENDIDIKAN KECAMATAN SEKOLAH DASAR NEGERI 16 BENUA KAYONG KECAMATAN BENUA KAYONG Jl. Tamat pematang naning Kel. MuliaKerta Kec. BenuaKayong KodePos78822 NSS : 101130602016 AKREDITASI : B NPSN : 30 103432
STRUKTUR KURIKULUM SDN 16 BENUA KAYONG TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum Sekolah atas persetujuan Komite Sekolah dan memperhatikan keterbatasan sarana belajar serta minat peserta didik, menetapkan pengelolaan kelas SDN 16 Benua Kayong menerapkan system klasikal Peserta didik mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur kurikulum. Struktur kurikulum SDN 16 Benua Kayong meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI. Kelas I, II, IV dan kelas V telah melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 sedangkan untuk kelas III, dan VI menggunakan kurikulum KTSP 2006. 1. Kurikulum KTSP 2006 Struktur kurikulum SDN 16 Benua Kayong disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut : a. Kurikulum SDN 16 Benua Kayong memuat mata pelajaran muatan lokal dan pengembangan diri. b. Substansi resmi atau pelajaran IPA dan IPS merupakan, IPA terpadu dan IPS terpadu. c. Pembelajaran pada kelas III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. d. Alokasi waktu Satu jam pelajaran adalah 35 menit e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran 2017-2018 (dua semester) adalah 36 minggu. STRUKTUR KURIKULUM Kelas III dan VI
A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. B.
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Ketrampilan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Muatan Lokal Jumlah
TEMATIK
KOMPONEN
Kelas dan Alokasi Waktu III VI
34
3 2 6 6 5 5 2 3 4 36
2. Kurikulum K 13 Struktur kurikulum SDN 16 Benua Kayong meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun. Kelas I, II, IV dan kelas V telah melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum SDN 16 BENUA KAYONG organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SDN 16 BENUA KAYONG menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar. Sturktur Kurikulum Untuk Kelas I dan IV No 1 2 3 4 5 6 1 2 3
Mata Pelajaran Kelompok A Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Kelompok B Seni Budaya dan Prakarya Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan MULOK JUMLAH JAM
Alokasi Waktu Belajar Perminggu IV V I II 4
4
4
4
5 8 5 -
5 9 6 -
5
5
7 6 3 3
7 6 3 3
4
4
4
4
4 2
4 2
32
34
4 2 38
4 2 38
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I dan II di atas dapat diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik. Di kelas IV dan V nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SDN 16 Benua Kayong antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut. B. Muatan Kurikulum 1. Kurikulum KTSP 2006 Muatan kurikulum meliputi 8 mata pelajaran muatan Nasional 1 mata pelajaran muatan local. a. Mata Pelajaran Mata pelajaran di SDN 16 Benua Kayong terdiri dari 9 mata pelajaran yaitu : 1) Pendidikan Agama 2) Pendidikan kewarganegaraan 3) Bahasa Indonesia 4) Matematika 5) Ilmu Pengetahuan Alam 6) Ilmu Pengetahuan Sosial 7) Muatan Lokal 8) Seni Budaya dan Keterampilan 9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat antar peserta didik dan pendidik. Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta didik. Guru sebagai fasilitator mendorong peserta didik agar mampu belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Selain itu, dalam pencapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata pelajaran diberikan secara kontekstual dengan mem-perhatikan perkembangan kekinian dari berbagai aspek kehidupan. b. Muatan Lokal Letak geografis SDN 16 Benua Kayong yang berada di kawasan kota dan perdagangan akan, banyak memberi warna terhadap proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, program Muatan Lokal yang dipilih adalah yang berkaitan dengan kondisi di lingkungan sekitar sekolah, yaitu : 1) Kelas 1 Kesehatan Tubuh dan Kesehatan Lingkungan 2) Kelas 2 Lingkungan Sekitar Kita 3) Kelas 3 Rumah Adat Kabupaten Ketapang 4) kelas 4 Budi Daya pertanian Padi Dan Pertanian Sayuran Dengan Media Hidroponik 5) Kelas 5 Adat Istiadat Melayu Kalimantan Barat 6) Kelas 6 Budi Daya Ikan laut dan Lele 2. Muatan Kurikulum K 13 Muatan Kurikulum 2013 SDN 16 Benua Kayong meliputi sejumlah mata pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti. 1. Mata Pelajaran Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua pendidikan. a.
b.
c.
Pendidikan Agama/ Budi Pekerti Tujuan : Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT; Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan: Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016. Bahasa Indonesia Tujuan Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016. d.
e.
Matematika Tujuan: Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016. Ilmu Pengetahuan Alam Tujuan: Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016.
f.
Ilmu Pengetahuan Sosial Tujuan: Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016. g.
Seni Budaya dan Prakarya Tujuan : Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal, regional, maupun global. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016.
h.
Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan Tujuan : Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilainilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 i. Muatan Lokal (Mulok) Letak geografis SDN 16 Benua Kayong yang berada di kawasan kota dan perdagangan akan, banyak memberi warna terhadap proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, program Muatan Lokal yang dipilih adalah yang berkaitan dengan kondisi di lingkungan sekitar sekolah.
3. Pengembangan Diri Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah memfasilitasi kegiatan pengembangan tersebut. a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan klasikal. Kegiatan terprogram terdiri atas dua komponen, yaitu : 1) Pelayanan konseling, meliputi pengembangan : - Kehidupan pribadi - Kemampuan sosial - Kemampuan belajar 2) Ekstrakurikuler, meliputi kegiatan : - Kepramukaan
-
Bola Voli Sepak bola Kerohanian
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut : Program pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan. RUTIN
SPONTAN
KETELADANAN
Upacara
Membiasakan diri
Berpakaian rapi
Senam
Memberi salam
Memberikan pujian
Sholat berjamaah Membuang sampah pada tempatnya Tepat waktu Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif, potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara : a. Identifikasi Daya dukung dan potensi Bakat dan minat siswa. b. Pemetaan Jenis layanan pengembangan diri Petugas yang melayani Siswa yang dilayani c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar). Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan ) Monitoring Pelaksanan Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif ) Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan dan akuntable) Pelaporan : Umum dalam format raport Rinci dalam buku laporan pengembangan diri. 3. Pengaturan Beban Belajar Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai berikut : a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur 20 % dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. c. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah. C. Kesimpulan Struktur Kurikulum ini merupakan upaya penyempurnaan pedoman yang akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan kompleksnya permasalahan pendidikan terutama
dalam pembentukan budaya dan karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar. Pada akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala sekolah, serta warga sekolah secara keseluruhan adalah merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.
Ketapang, Juli 2017 Kepala Sekolah
HAIRUNNAS, S.Pd NIP. 196603031987011001