“5 Hipotesis Tentang Pemerolehan Bahasa ke Dua Menurut Stephen D.Krashen”
Makalah diajukan untuk memenuhi tugas LLA Semester Genap 2010 Pengampu : Ahdi Riyono S.S.M.Hum
Disusun oleh : Eka Subekti 2009-32-200 C
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS
“5 Hipotesis Tentang Pemerolehan Bahasa ke dua menurut Stephen Krashen”
A. Stephen Krashen (Universitas Southern California) adalah satu ahli dalam
bidang linguistik, mengkhususkan di dalam teori-teori pemerolehan bahasa dan pengembangan. Banyak dari riset terbarunya yang sudah melibatkan studi dari noneng nonenglis lish h dan pemero pemeroleh lehan an bahasa bahasa ke dua.20 dua.20 tahun tahun yang yang lampau lampau,, ia sudah sudah menerbitkan lebih dari 100 buku dan artikel-artikel dan sudah diundang untuk kirim lebih dari 300 ceramah kuliah pada universitas universitas sepanjang sepanjang Amerika Serikat dan Kanada. Krashen secara luas mengenal dan menerima teori dari didapatnya bahasa kedua, yang mempunyai suatu dampak yang besar di dalam semua bidang dari riset bahasa kedua dan mengajarkannya semenjak 1980an. Stephe Stephen n Krashe Krashen n (1984 (1984)) menyat menyataka akan n bahwa bahwa teori teori pemero pemeroleh lehan an bahasa bahasa kedua kedua adalah bagian dari linguistik teoritik karena sifatnya yang abstrak. Menurutnya, dalam pengajaran bahasa kedua, yang praktis adalah teori pemerolehan bahasa yang baik
B. Uraian Teori Teori Krashen tentang tentang didapatnya Bahasa Kedua
Teori Krashen menyebutkan bahwa pemerolehan bahasa kedua terdiri dari lima hipotesis utama , yaitu : 1.
Hipotesis Hipotesis Acquisitio Acquisition-Learn n-Learning, ing,
2.
Hipotesis Hipotesis monitor, monitor,
3.
Hipotesis Hipotesis Natural Natural Order,
4.
Hipotesis Hipotesis Input, Input,
5.
Hipotesis Hipotesis Affective Affective Filter.
1. Hipotesis Acquisition-Learning Acquisition-Learning adalah asas paling utama dari semua hipotesis di dalam teori Krashen dan yang paling luas mengenal antar praktisi-praktisi ahli bahasa dan bahasa.
Menurut Krashen ada dua sistem yang mandiri dari kinerja bahasa kedua: 'sistem yang diperoleh' dan 'sistem yang [dipelajari/terpelajar]' [dipelajari/terpelajar]' . a. Sistem Sistem yang dipero diperoleh' leh' atau 'didapa 'didapatnya tnya' ' adalah produk dari suatu proses
bawah sadar yang sangat serupa dengan anak-anak , proses ini dialami mereka ketika mereka memperoleh bahasa yang pertama. Hal itu memerlukan interaksi penuh penuh arti di dalam dalam sasara sasaran n bahasa bahasa-ko -komun munika ikasi si alami alami (wajar) (wajar) di mana mana para para pembicara dipusatkan bukan dalam wujud ucapan-ucapan mereka, tetapi dalam tindak komunikatif. b. Sistem yang yang [dipelajar [dipelajari/ter i/terpelaj pelajar]' ar]'
adalah produk produk dari dari atau 'pelajar 'pelajaran' an' adalah
instru instruksi ksi dan formal formal yang yang melipu meliputi ti suatu suatu proses proses sadar sadar yang yang mengak mengakiba ibatkan tkan pengetahuan sadar 'sekitar' bahasa, sebagai contoh pengetahuan tentang tatabahasa memerin memerintah tah.. Menuru Menurutt Krashe Krashen n yang yang pentin penting g adalah adalah 'pelaj 'pelajaran aran'' lebih lebih sediki sedikitt dibanding 'didapatnya'. (Veja o texto ao lado e também outra página effective margin português sobre Acquisition/Learning).
Istilah pemerolehan bahasa dipakai untuk membahas penguasaan bahasa pertama di kalangan anak-anak karena proses tersebut terjadi tanpa sadar , sedangkan
pemerolehan
bahasa
kedua
(Second
Language
Learning)
dilaksanakan dengan sadar. Pada anak-anak , error ( kegalatan ) dikoreksi oleh lingkungannya secara tidak formal,sedangkan pada orang dewasa yang belajar Bahasa ke dua , kegalatan diluruskan dengan cara berlatih ulang.
2. Hipotesis Hipotesis monitor monitor Pembelaj Pembelajaran aran berfungs berfungsii sebagai sebagai pemantau pemantau . Pembelaj Pembelajaran aran tampil tampil untuk untuk menggantikan bentuk ujaran sesudah ujaran dapat diproduksi berdasarkan system. Konsep tentang Pemantau cukup rumit dan ditentang oleh Barry McLaughlin karena gagal dalam hal ketidaktuntasan . Pemantau dalam melakukan pemant pemantaua auan n terhad terhadap ap pemaka pemakaian ian Bahasa Bahasa ke dua . Penera Penerapan pan Pemant Pemantau au dapat dapat menghasilkan efektifitas jika pemakai Bahasa ke dua memusatkan perhatian pada bentuk yang benar. Syarat Syarat memaha memahami mi kaidah kaidah merupa merupakan kan syarat syarat paling paling berat berat sebab sebab strukt struktur ur bahasa sangat rumit . McLaughlin menyatakan bahwa : (1) Monitor jarang dipakai di dalam kondisi normal pemakaian dan dalam pemerolehan Bahasa ke dua , (2) Monitor secara teoritis merupakan konsep yang tak berguna . Hipotesis monitor menjelaskan hubungan antara didapatnya dari belajar dan menggambarkan pembentuk pengaruh dari yang belakangan . Fungsi pemantauan adalah hasil yang praktis dari tatabahasa tatabahasa yang [dipelajari/terpel [dipelajari/terpelajar]. ajar]. Menurut
Krashen, sistem didapatnya adalah pemrakarsa ucapan, selagi sistem pelajaran melaksanakan peran dari 'monitor' 'monitor' atau 'editor 'editor'. '. Monitor Monitor bertindak bertindak di suatu suatu berfungsi ketika ketika tiga kondisi-k kondisi-kondi ondisi si perencanaan, mengedit dan mengoreksi berfungsi yang spesifik dijumpai : pelajar bahasa yang kedua mempunyai waktu cukup pada pembuangan his/her, he/she memusat di wujud atau memikirkan ketepatan, dan he/she mengetahui aturan. Munculnya Munculnya hal itu bahwa peran peran dari pelajaran pelajaran yang sadar adalah adalah sedikit sedikit banyak(nya) dibatasi di dalam kinerja bahasa kedua. Menurut Krashen, peran dari monitor monitor itu adalah -atau seharusny seharusnyaa -kecil, mahluk mengguna menggunakan kan hanya untuk mengoreksi penyimpangan dari pidato/suara 'yang normal' , cara bicara dan untuk memberi pidato/suara , cara bicara suatu lebih pada penampilan. Krashen Krashen juga menyatakan menyatakan bahwa ada variasi variasi individu individu antar pelajar-pelajar pelajar-pelajar bahasa mengenai 'monitor' penggunaan. Ia menciri mereka pelajar-pelajar yang menggunak menggunakan an 'monitor' 'monitor'
sepanjang sepanjang waktu ((di) ((di) atas); para pemakai); pemakai); pelajar-
pelajar itu tidak belajar atau yang menyukai bukan untuk menggunakan pengetahuan mereka yang sadar (di bawah); para pemakai); dan pelajar-pelajar mereka mereka yang menggunakan menggunakan 'monitor' 'monitor' sewajarnya sewajarnya (para pemakai pemakai optimal). Satu evaluasi profil orang yang psikologis itu dapat membantu ke arah menentukan kepada menggolongkan mereka menjadi anggota. Biasanya ekstrover-ekstrover di bawah, bawah, para para pemaka pemakai, i, selagi selagi seoran seorang g introv introvert ert dan perfek perfeksio sionis nis-per -perfek feksio sionis nis adalah (di) atas. para pemakai. Ketiadaan keyakinan diri adalah sering dihubungkan dengan penggunaan berlebihan dari 'monitor'.
3. Hipotesis Hipotesis Natural Natural Order Didasarkan pada temuan riset ( Dulay &Burt, 1974; Fathman, 1975; Makino, 1980 1980 yang yang dikuti dikutip p di Krashe Krashen, n, 1987) 1987) yang yang mengus mengusulk ulkan an bahwa bahwa pengad pengadaan aan struktur-struktur bersifat tatabahasa mengikuti order(pesanan) yang alami(wajar) yang dapat diprediksi. Karena suatu bahasa yang diberi, beberapa struktur bersifat tataba tatabahas hasaa cender cenderung ung untuk untuk bersif bersifat at dipero diperoleh leh selagi selagi awal awal sebelu sebelum m yang yang lain lain terlambat . Order(pesanan) ini sepertinya tidak akan terikat pada usia pelajar itu, latar belakang L1(First Language Acquisition), kondisi-kondisi pengunjukan, dan meski persetujuan antara acquirers individu yang tidak selalu 100% di dalam studi-studi, ada persamaan penting secara statistik bahwa memperkuat keberadaan dari suatu Natural Order pemerolehan bahasa. Krashen bagaimanapun menunjuk ke luar bahwa keterlibatan hipotesis order(pesanan) yang alami(wajar) bukanlah karena suatu bahasa memprogram silabus harus didasarkan pada order(pesanan) menemukan di dalam studi-studi. Sebenarnya, ia menolak peruntunan bersifat tatabahasa ketika tujuan akhirl itu adalah pemerolehan bahasa.
4. Hipotesis Input Hipotesis Hipotesis Input Input adalah adalah usaha usaha Krashen Krashen untuk men menjelas jelaskan kan bagaiman bagaimana a
Dengan an kata kata lain lain,, hipo hipote tesi siss ini ini adala adalah h pelajar memperoleh bahasa kedua. Deng penjel penjelasa asan n Krashe Krashen n bagaim bagaimana ana didapa didapatny tnyaa bahasa bahasa kedua kedua berlan berlangsu gsung. ng. Maka, Maka, hipotesis hipotesis Input hanyalah hanyalah terkait dengan 'didapat 'didapatnya' nya' , tidak 'pelajaran' 'pelajaran'.. Menurut hipote hipotesis sis ini , pelajar pelajar memper memperbai baiki ki dan maju maju sepanj sepanjang ang 'order 'order(pe (pesan sanan) an) yang yang alami(wajar) ketika he/she menerima bahasa kedua 'masukan' adalah satu langkah
di luar arus his/her langkah kemampuan bahasa. Sebagai contoh, jika suatu pelajar adalah adalah di suatu suatu langka langkah h tahap tahap 'i', 'i', lalu lalu didapa didapatny tnyaa berlan berlangsu gsung ng ketika ketika he/she he/she diunjukka diunjukkan n ke 'Masukan 'Masukan Yang Dapat Dimengerti' Dimengerti' bahwa [masuk/kep [masuk/kepunyaa unyaan] n] tingkatan ' i +1'. Karena tidak semua dari pelajar-pelajar itu dapat di yang sama tingkat kemampuan bahasa pada waktu yang sama, Krashen menyatakan bahwa
masukan komunikatif alami(wajar) adalah kunci untuk merancang suatu silabus, memast mem astik ikan an dengan dengan cara cara ini ini bahwa bahwa masin masing-m g-mas asing ing pelaj pelajar ar akan akan meneri menerima ma masuk adalah yang yang sesuai sesuai dengan arus his/her his/her langkah langkah sebagian orang ' i +1' masuk kemampuan bahasa.
Si-Belajar B2 dianggap mengalami suatu perkembangan dari tahapan i (kompetensi sekarang) menuju tahapan i + l. Untuk menuju tahapan i+l dituntut suatu syarat bahwa Si-Belajar sudah mengerti mengenai masukan yang berisi i+l itu.
5.Hipotesis Affective Filter Hipotesis Affective Filter Krashen memandang bahwa sejumlah 'permainan
afektif afektif variabel variabel suatu suatu facilit facilitativ ative, e, tidak tidak hanya hanya menyebab menyebabkan kan peran peran di dalam dalam didapatnya bahasa kedua . Variabel-variabel ini termasuk: motivasi, keyakinan Krashen mengaku mengaku bahwa pelajar-pelajar pelajar-pelajar dengan dengan motivasi motivasi diri dan ketertarikan. Krashen yang yang ting tinggi gi,, keya keyaki kina nan n diri diri,, suat suatu u gamb gambara aran n diri diri yang yang baik baik,, dan dan dari dari suat suatu u ketertarikan yang rendah menjadi lebih baik diperlengkapi untuk sukses di dalam didapatnya bahasa kedua. Motivasi rendah, rendah mengagumi diri sendiri, dan melemahkan ketertarikan dapat kombinasikan ke 'kenaikan' filter yang afektif dan membentuk a 'blok mental' bahwa mencegah masukan yang dapat dimengerti dari
mahluk menggunakan menggunakan untuk didapatnya. didapatnya. Dengan kata lain, ketika filter itu adalah 'atas' itu menghalang menghalangi/merin i/merintangi tangi pemerolehan pemerolehan bahasa. bahasa. Sebaliknya Sebaliknya,, hal positif positif perlu perlu mempen mempengar garuhi uhi , tetapi tetapi bukan bukan yang yang cukup cukup atas diriny dirinyaa sendir sendiri, i, karena karena didapatnya untuk berlangsung.
C. Peran dari Tatabahasa di dalam Pandangan Krashen
Menurut Krashen, studi struktur dari bahasa dapat mempunyai sekolah menengah , keuntungan-keuntungan dan nilai-nilai dan perguruan tinggi bidang pendidikan umum itu boleh ingin termasuk di dalam memprogam bahasa mereka. Haruslah jelas bahwa bagaimanapun menguji ketidakteraturan , perumusan memerintah dan mengajar adalah fakta-fakta kompleks sekitar bahasa sasaran itu bukanlah pengajaran bahasa, tetapi lebih pada “penghargaan bahasa” atau “linguistic”.
Satu-satunya
kejadian
di
mana
pengajaran
tatabahasa
dapat
mengakibatkan mengakibatkan pemerolehan bahasa(kecakapan) adalah ketika para siswa tertarik akan pokok materi dan bahasa sasaran itu digunakan sebagai suatu
Sangat sering kali, ketika ini terjadi, terjadi, kedua-duanya kedua-duanya para guru bahasa pengantar . Sangat dan para siswa diyakinkan bahwa studi dari tatabahasa formal adalah penting bagi didapatnya bahasa kedua, dan guru harus cukup mahir untuk menyajikan
penjelasan-penjelasan di dalam sasaran bahasa sehingga para siswa memahami. Dengan Dengan kata lain, pembicaraan guru merupakan merupakan persyaratan-p persyaratan-persyar ersyaratan atan untuk masukan yang dapat dimengerti dan barangkali dengan keikutsertaan siswa itu, kelas kelas menjad menjadii satu satu lingku lingkunga ngan n yang yang pantas pantas untuk untuk didapa didapatny tnya. a. Juga, Juga, filter filter itu
adalah rendah dalam hubungan dengan bahasa penjelasan, seperti(ketika usaha yang sungguh-sungguh siswa itu biasanya di pokok materi berarti, pada apa yang sedang dibicarakan , bukan medium. Ini adalah adalah suatu suatu titik titik yang yang sulit sulit dipisa dipisahka hkan. n. Pada Pada hakeka hakekatny tnya, a, keduakeduaduanya para guru dan para siswa sedang menipu diri mereka. Mereka percaya bahwa (ia) adalah pokok diri sendiri, studi dari tatabahasa, tatabahasa, yang bertanggung bertanggung jawab atas kemajuan siswa itu, tetapi pada kenyataannya kemajuan mereka sedang berasa berasall
dari dari
medium medium
dan
bukan bukan
pesan. pesan.
Setiap Setiap
pokok pokok
bahwa bahwa
[mengadaka [mengadakan;memeg n;memegang] ang] bunga(mina bunga(minat) t) mereka akan melakukan melakukan hal yang sama dengan baik.