STANDAR PROSEDUR PELAYANAN KEFARMASIAN (SPPK) DI RUMAH SAKIT DAN APOTEK
Ni Putu Eka SSulastini ulastini Ni Komang Si Sis Siskayanti skayanti Ni Made Pety Wu Wuland Wulandari landari ari Tjok I. Agung Mirah S. Luh Nyoman Inten W.
((1008515006) 1008515006) (1008515029) (1008515029) (1008515049 (100851 (1008515049) 5049) (1008515050) (1008515050) ((1008515054) 1008515054)
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK
no 55 th 2009 ((tentang tentang pekerjaan kefarmasian kefarmasian)) p Apotek: sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker. PP
KepMenKes RI No 1027/ 1027/Menkes Menkes/SK/IX/2004 /SK/IX/2004 ( standar pelayanan kefarmasian di apotek apotek)) p Apotek: tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Tujuan dibuatnya standar pelayanan kefarmasian di apotek
SPPK di Apotek (Pasien dg Resep) 1
2
3
4
5
6
7
8
Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik obat(*) dan SOP menimbang(**),
9
Buat etiket & cocokkan dengan resep, obat dikemas
Apoteker menerima resep pasien,
Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical & klinik Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 10
Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien
11
Serahkan obat kepada pasien + KIE sesuai dengan SOP konseling resep(***),
12
Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon pasien,
Pasien diberi nomor antrian,
Tulis nomor struk ( print out ) pada resep dan satukan resep dengan print out Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out,
Siapkan obat sesuai dengan resep
13
Buat catatan khusus tentang pasien.
SOP Meracik Obat(*) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik,
Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya,
uatlah instruksi meracik meliputi: nomor resep, nama pasian, jumlah dan cara mencampur,
acalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukan dengan hati-hati,
ersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai,
Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersama obat dan instruksinya untuk diracik,
Jika ada bahan yang harus ditimbang maka persiapkan lebih dahulu,
Cucilah tangan sampai bersih.
Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker,
Siapkan obat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada struknya,
Masukkan dalam wadah yang telah disediakan + etiket, pserahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan p Obat dikemas
SOP Menimbang(**) Bersihkan timbangan,
Buka
dan hidupkan timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah seimbang atau belum, Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang,
Bahan
ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang ditunjukkan oleh letak jarum pada posisi nol,
Ambil bahan bahan sesuai dengan permintaan resep,
Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off ),
Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang tertera pada botol persediaan bahan,
Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ke tempatnya, Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya
pada piring timbangan sebelah kanan,
Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ke tempatnya.
SOP konseling resep(***): 1
Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dg data pasien,
2
Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada pasien tentang keluhan yang dialaminya,
3
Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini, Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan obat tersebut,
5
Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan, cara penyimpanan),
6
Menanyakan kembali semua informasi yang telah disampaikan (memastikan pasien telah paham & mengerti aturan penggunaan obat)
7
Memberitahukan pada pasien tentang ESO yg mungkin tjd & cara penanganan yg bisa dilakukan
8
Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan mengganggu,
9
Informasikan kpd pasien tentang hal apa saja yg perlu dihindari/perlu dilakukan utk keberhasilan pengobatan,
10
Catat nama pasien dan nomor telepon pasien,
11
Buat catatan khusus tentang pasien,
12
Untuk penderita penyakit kardiovaskular, diabetes, TBC, asma dan penyakit kronis lainnya, apoteker harus memberikan konseling secara berkelanjutan,
13
Monitoring penggunaan obat (terutama pasien tertentu kardiovaskular, diabetes, TBC, asma dll)
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
Tujuan Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi Melaksanakan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) mengenai obat Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturanaturan yang berlaku Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi pelayanan Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi pelayanan Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metode.
Ronde/Visite Pasien KepMenKes RI no 1197/Menkes/SK/X/2004 (standar pelayanan farmasi di rumah sakit) p ronde/visite pasien: kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap bersama tim dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan Pemilihan obat
Menerapkan pengetahuan farmakologi terapetik scr lgsg
Faktor2 yg perlu diperhatikan Pengetahuan cara berkomunikasi
Memahami teknik edukasi Menilai kemajuan pasien
Bekerjasama
dengan tenaga kesehatan lain
Mencatat perkembangan pasien
Standar Prosedur Pelayanan Kefarmasian di RS (Apoteker Ruangan) Distribusi dan pemberian obat
Perkenalan diri
Mengkoordinasikan dan mengawasi distribusi
apoteker harus memperkenalkan diri
Interaksi & inkompatibilitas
Mengkaji dan menginterpretasikan semua order obat
menerangkan tujuan kunjungan
Sediaan sitotoksik
Sediaan intravena
Riwayat Pasien
Seleksi sediaan obat Ketepatan obat Dosis dan bentuk sediaan Ketersediaan Harga ADR
Pelayanan obat sitotoksik dan obat berbahaya di ruang tertentu
Pelayanan pencampuran sediaan intravena di ruang tertentu
Untuk pasien baru dirawat, tanyakan terapi obat terdahulu perkirakan masalah yang mungkin terjadi
Informasi ttg obat Apoteker memberikan keterangan pada formulir resep untuk menjamin penggunaan obat yang benar
Catatan pengobatan Setelah kunjungan, buat catatan ttg permasalahan dan penyelesaian masalah dlm satu buku yg digunakan oleh setiap apoteker yang berkunjung ke ruang pasien (menghindari pengulangan kunjungan)
Pengkajian catatan pengobatan Melakukan pengkajian terhadap catatan perawat akan berguna untuk pemberian obat
Pemantauan terapi obat Metode pemberian yg benar mengganti terapi obat yang tidak efektif Reaksi obat merugikan (ROM) pengelolaan yang tepat apabila timbul toksisitas Interaksi obat dan inkompatibilitas Konsentrasi obat dalam cairan tubuh
Komunikasi dan konseling pasien Memperoleh sejarah penggunaan obat yang akurat dari pasien Mengidentifikasi obat yang dibawa ke rumah sakit Mengkonseling pasien tentang pengkonsumsian sendiri obat
TERIMA KASIH