Standar Operasional Prosedur FISIOTERAPIDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
ijgiohgDeskripsi lengkap
spo 2Deskripsi lengkap
hjhjhjhjFull description
z
zDeskripsi lengkap
sopFull description
prisedur eegFull description
nsFull description
infant warmer
OPeranDeskripsi lengkap
Full description
seledriFull description
Merk Omron NE-C28Full description
Search
Home
Saved
0
84 views
Sign In
Upload
Join
RELATED TITLES
0
Standar Prosedur Pelayanan Pmtct Uploaded by Bambang Tri Cahyono
Top Charts
Books
Audiobooks
spo pmtct
Save
Embed
Share
Print
Download
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Sop Pmtct Fix
1
of 2
Panduan PMTCT
SPO PMTCT
Search document
STANDAR PROSEDUR PELAYANAN PMTCT ( PREVENTION MOTHER TO CHILD TRANSMISSION
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
01-17/423.600.03/SPO. HIV/2017
01
1/2
DITETAPKAN Direktur RSUD KOTA PASURUAN TANGGAL TERBIT
07 APRIL 2017
dr. HENDRA ROMADHON Pembina NIP.19701109 200201 1 002
Pengertian
Tujuan
Pelayanan PMTCT atau atau PPIA (pencegahan penularan HIV dari ke Anak merupakan bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS d IMS serta program KIA. Layanan PPIA diintegrasikan dengan pak layanan KIA, KB, Kesehatan reproduksi, dan kesehatan remaja. 1. Mencegahpenularan HIV dariIbukeAnak
Kebijakan
SK Direktur No 188/30/SK.DIR/423.600.03/2017
Prosedur
1. Pelayanan ANC terpadu, konseling dan tes HIV wajib ditawarka
pada ibu hamil pada ANC pertama. Jika ibu menolak untuk di t HIV, petugas dapat melaksanakan konseling pra tes HIV atau merujuk ke layanan konseling atau testing sukarela
2. Pemeriksaan diagnosis HIV dilakukan secara virologis (rapid tes
HIV) atau ELISA a. Jika status HIV positif, lakukan intervensi PPIA komprehens agar ibu tidak menularkan HIV kepada bayi yang dikandungnya b. Jika status HIV negatif, lakukan konseling tentang cara menjaga agar tetap HIV negatif 3. Konseling pasca tes bagi ibu hamil yang hasilnya positif
dilaksanakanbersamaan (couple counseling), pemberian kondom diberikan sebagai alat pencegahan penularan IMS dan HIV
4. Pemberian Terapi Antiretroviral Antiretroviral (ART) untuk ibu hamil dengan
HIV mengikuti Pedoman Tatalaksana Klinis dan Terapi Antiretroviral pada orang dewasa. Pengobatan ARV pada ibu hamil, pasien TB dan penderita Hepatitis B kronik aktifyang terinfeksi HIV dapat dimulai pada stadium klinis apapun atau Sign up to vote on this title tanpa menunggu hasil pemeriksaan CD4. Pemeriksaan Useful Not useful CD4 teta diperlukan untuk pemantauan pengobatan. 5. Pemberian terapi pada situasi klinis
Home
Saved
Top Charts
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
0
84 views
Sign In
Upload
Join
RELATED TITLES
0
Standar Prosedur Pelayanan Pmtct Uploaded by Bambang Tri Cahyono
Top Charts
Books
Audiobooks
spo pmtct
Save
Embed
Share
Print
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Sop Pmtct Fix
1
Download
of 2
Panduan PMTCT
SPO PMTCT
Search document
PENATALAKSANAAN JENAZAH HIV / AIDS NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN
01-23/423.600.03/SPO. HIV/2017
01
2/2
Diberikan sesuai rekomendasi pengobatan terapi ARV (Prosed pelayanan ARV) Prosedur
6. Konselingpilihanpersalinan, risiko penularan, manfaat terapi AR
a. Ibu hamil dengan ODHA dalam perencanaan persalinan 1) Syaratpersalinanpervaginam a) Pemberian ARV mulaipada ≤ 14 minggu (ART > 6 bulan) b) VL <1.000 kopi/ul 2) Syaratpersalinanperabdominal a) Ada indikasi obstetric b) VL >1.000 kopi/ul c) Pemberian ARV dimulaipadausiakehamilan ≥ 36 minggu b. Ibuhamildalammasapersalinandan status HIV tidakdiketahui 1) Tawarkan VCT dalammasapersalinanatausetelahpersalinan. 2) Jikahasiltesreaktif, dapatdiberikan ART 3) Persalinansesuaikeadaanobstetrik. c. Ibu hamil dengan ODHAdatangpadamasapersalinandanbelummendapatterapi ARV. 1) Berikanlangsung ART 2) Persalinansesuaikeadaanobstetrik
You're Reading a Preview 7. Kontrasepsi yang disarankan untuk perempuan yang terinfeksi a. b. c.
HIV : Unlock full access with a free trial. Perempuan dengan HIV yang tidak ingin hamil dapat menggunakan kontrasepsi yang sesuai dengan kondisinya d disertai penggunaan kondom. Download With Free Trial Perempuan dengan HIV yang memutuskan untuk tidak mempunyai anak lagi disarankan untuk menggunakan kontrasepsi mantap dan tetap menggunakan kondom. Ibu dengan HIV positif yang ingin menunda atau mengatur kehamilan, dapat menggunakan kontrasepsi jangka panjang diserati penggunaan kondom.
8. Konseling pemberian makanan bagi bayi/anak sesusi pilihan ibu
dan keluarga a. Pemberian konseling laktasi untuk pilihan ASI Ekslusif 0-6 bulan dan pendiskusian pemberian makanan selanjutnya setelah ASI untuk bayi 6-12 bulan b. Pemberian konseling makanan bayi yang memenuhi persyaratan teknis untuk pilihan Pengganti ASI.
Signkotrimoksazol up to vote on thispada title bayi/anak 9. Pemberian profilaksis ARV dan dimulai hari pertama setelah lahir selama minggu, Useful useful selanjutnya 6 Not
dapat diberikan kotrimoksazol profilaksis mulai usia 6 minggu. (Dosis dan Tata cara pemberian lihat prosedur pelayanan ARV)