KREDENSIAL PERAWAT/BIDAN No Dokumen Halaman No. Revisi 1/K.Kep/IX/2015 0 1/2 Ditetapkan oleh, Tanggal Terbit Standar Prosedur Operasional
Direktur RS. IBNU SINA
1 September 2015 Dr.dr.Dwi Djoko Purnomo,MPH Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis. Sedangkan rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan
PENGERTIAN
yang telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut. 1. Memberikan panduan mekanisme kredensial dan re-kredensial perawat di rumah sakit 2. Memberikan panduan bagi komite keperawatan untuk menyusun kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap perawat yang
TUJUAN
melakukan tindakan medis/keperawatan di rumah sakit 3. Memberikan panduan bagi kepala rumah sakit untuk menerbitkan kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap perawat untuk melakukan tindakan medis/keperawatan di rumah sakit 1. Surat Keputusan Direktur RS.Ibnu Sina YW-UMI Makassar Nomor: 20e/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2015 tentang Kebijakan Kredensial dan Rekredensial Tenaga Keperawatan di RS.Ibnu Sina YW-UMI Makassar
KEBIJAKAN
2. Surat Keputusan Direktur RS.Ibnu Sina YW-UMI Makassar Nomor: 20f/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2015 tentang Pemberlakuan Panduan Kredensial dan Rekredensial Tenaga Keperawatan di RS.Ibnu Sina YW-UMI Makassar 1. Staf
perawat
yang telah dinyatakan baik hasil
MCU dan
Interview oleh kepala bidang keperawatan diajukan kepada komite keperawatan untuk dilakukan kredensial. 2. Bagian keperawatan membuat surat kepada Komite keperawatan PROSEDUR
dan diteruskan ke Sub Komite Kredensial perihal permohonan untuk mengkredensial staf perawat. 3. Berkas Permohonan perawat yang telah lengkap disampaikan kepada
komite
keperawatan
keperawatan
melalui
sekretariat
komite
4. Dilakukan proses kredensial mulai dari pemberkasan administrasi dan penilaian
kemampuan
berdasarkan
kewenangan
klinis.
Sekretariat komite keperawatan melakukan pengecekan berkas verifikasi berkas staf keperawatan yang terdiri dari : a. Ijazah b. Surat Tanda Registrasi (STR) c. Sertifikat Btcls.BLS,PPGD. Dll. d. Rincian Kewenangan Klinis(RKK e. Rekomendasi Mitra Bestari f. Surat Penugasan Klinis 5. Sebelum kredensial dimulai, perawat mengajukan permohonan kepada komite keperawatan dengan mengisi format permohonan kredensial. 6. Pada Saat kredensial, sub komite kredensial menjadwalkan waktu kredensial. 7. Permohonan kewenangan klinis yang diajukan oleh perawat tersebut dikaji oleh sub komite kredensial
meliputi cakupan
derajat kompetensi yakni : a. Keterampilan (skill) bidang keperawatan b. Perilaku (attitude) terhadap pasien dan sesama teman kerja c. Etik dan disiplin profesi selama proses rekruitmen sampai dengan proses kredensial. 8. Tahap
penilaian
kredensial
dilakukan
di
ruang
komite
keperawatan RS Ibnu Sina YW-UMI 9. Sub komite kredensial mengajukan rekomendasi kewenangan klinis kepada komite keperawatan 10. Komite keperawatan
merekomendasikan kewenangan klinis
kepada direktur. 11. Direktur
menerbitkan
surat
penugasan
klinis
(clinical
appointment) kepada staf keperawatan tersebut sudah bergabung dengan Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI 12. Berkas Kredensial dan Rekredensial perawat akan diserahkan kepda staf SDM unuk dimasukan ke dalam file karyawan.
UNIT TERKAIT
Wakil Direktur Pelayanan Medis.
Komite keperawatan
Bagian keperawatan
RE-KREDENSIAL PERAWAT/BIDAN No Dokumen Halaman No. Revisi 2/K.Kep/IX/2015 0 1/2 Ditetapkan oleh, Tanggal Terbit Standar Prosedur Operasional
Direktur RS. IBNU SINA
1 September 2015 Dr.dr.Dwi Djoko Purnomo,MPH Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing) : proses re-evaluasi oleh rumah sakit terhadap perawat yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis (kewenangan klinis (clinical privilege)) di rumah
PENGERTIAN
sakit tersebut untuk menentukan apakah yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis tersebut untuk suatu periode tertentu 1. Memberikan panduan mekanisme kredensial dan re-kredensial perawat di rumah sakit 2. Memberikan panduan bagi komite keperawatan untuk menyusun kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap perawat yang
TUJUAN
melakukan tindakan medis /keperawatan di rumah sakit 3. memberikan panduan badi kepala rumah sakit unruk menerbitkan kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap perawat untuk melakukan tindakan medis/keperawatan di rumah sakit 1. Surat Keputusan Direktur RS.Ibnu Sina YW-UMI Makassar Nomor: 20e/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2015 tentang Kebijakan Kredensial dan Rekredensial Tenaga Keperawatan di RS.Ibnu Sina YW-UMI Makassar
KEBIJAKAN
2. Surat Keputusan Direktur RS.Ibnu Sina YW-UMI Makassar Nomor: 20f/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2015 tentang Pemberlakuan Panduan Kredensial dan Rekredensial Tenaga Keperawatan di RS.Ibnu Sina YW-UMI Makassar 1. Perawat mengajukan permohonan kepada Komite keperawatan dan dilanjutkan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan rekredensial
PROSEDUR
2. Sub Komite Kredensial dan sekretariat komite keperawatan mengumpulkan berkas para kandidat rekredensial yaitu : a. STR yang masih berlaku b. Surat sehat atau hasil Medical Check Up
c. Surat rekomendasi dari Sub Komite Etik d. Sertifikat terbaru sesuai kompetensi 3 (tiga) tahun terakhir e. Komite keperawatan mengajukan permohonan kewenangan klinis kembali kepada direktur dengan megisi formulir daftar kewenangan klinis yang telah disediakan Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI. 3. Berkas di evaluasi oleh Sub Komite Kredensial 4. Tim rekredensial mengajukan rekomendasi penambahan atau pengurangan
kewenangan
klinis
kepada
Ketua
Komite
Keperawatan 5. Komite
keperawatan
meneruskan
dan
merekomendasikan
kewenangan klinis tersebut kepada Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI untuk dijadikan penugasan klinis. 6. Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI menetapkan dan menerbitkan
kembali
surat
penugasan
klinis
appointment) kepada para staf perawat tersebut.
UNIT TERKAIT
Wakil Direktur Pelayanan Medis.
Komite keperawatan
Bagian keperawatan
(
clinical
SPO KREDENSIAL & REKEDENSIAL PERAWAT/BIDAN RSUD KELAS B CIANJUR
KREDENSIALNo. Dokumen 20.II.15No. Revisi. Halaman 1/1
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
10 Frebuari 2015Ditetapkan Oleh, Direktur RSUD Kelas B Cianjur
dr. Hj, Ratu Tri Yulia Herawati, M.K.M NIP. 19561116 198703 2 002PENGERTIANProses evaluasi terhadap tenaga keperawatan (perawat dan bidan) untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis (klinikal privilege) TUJUANMemberikan kejelasan kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan (perawat dan bidan) Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang memberikan asuhan keperawtan dan kebidan memiliki kompetensi dan kewenangan klinis yang jelas Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang berada di semua level pelayananKEBIJAKANSK Direktur RSUD Kelas B Cianjur, SK Protap No.01.01/Kep.XVIII/RSUD/2008 SK Direktur RSUD Kelas B Cianjur, SK Komite No......... PROSEDUR
Persiapan Form K 1 (Aplikasi kredensialing perawatdan bidan) Form K 3 (Proses kredensial) Sertifikat kompetesi (sertifikat jenjang karir)
Pelaksanaan Peserta kredensial mengajukan permohonan kredensial kepada komite keperawatan dengan membawa dokumen aslidan fotokopi
Permohonan kredensial kepada ketua komite (format K1) Proses kredensialing (format K3) Hasil kredensialin Daftar kewenangan klinik UNIT TERKAITSemua tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang bekerja di RSUD Kelas B Cianjur.
RE-KREDENSIALNo. Dokumen 20.II.02No. Revisi. Halaman 1/1
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
10 FEBRUARI 2015Ditetapkan Oleh, Direktur RSUD Kelas B Cianjur
dr. Hj, Ratu Tri Yulia Herawati, M.K.M NIP. 19561116 198703 2 002PENGERTIANProses re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang telah memiliki kewenangan klinis (klinikal privilege) untuk menentukan kelayakanan pemberian kewenangan klinis tersebutTUJUANMemberikan
kejelasan kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan/kebinanan Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang memberikan asuhan keperawtan dan kebidan memiliki kompetensi dan kewenangan klinis yang jelas Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang berada di semua level pelayanan KEBIJAKANSK Direktur RSUD Kelas B Cianjur, SK Protap No.01.01/Kep.XVIII/RSUD/2008 SK Direktur RSUD Kelas B Cianjur, SK Komite No......... PROSEDUR
Persiapan Formulir AK 1 (Formulir Permohonan Asesmen) Formulir AK 2A (Formulir pra asesmen) Formulir AK 3 (Instrumen asesmen kompetensi) Formulir AK 4A (Keputusan asesmen) Formlir AK 5 (Usulan banding) Sertifikat kompetesi (sertifikat jenjang karir)
Pelaksanaan Permohonan kredensial kepada ketua komite (format K1) Proses kredensialing (format K3) Hasil kredensialin Daftar kewenangan klinik UNIT TERKAITSemua tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang bekerja di RSUD Kelas B Cianjur.
PROSES PENERBITAN SURAT PENUGASAN KEWENANGAN KLINIK (SPKK)No. Dokumen 20.II.15No. Revisi. Halaman 1/1
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
10 FEBRUARI 2015Ditetapkan Oleh, Direktur RSUD Kelas B Cianjur
dr. Hj, Ratu Tri Yulia Herawati, M.K.M NIP. 19561116 198703 2 002PENGERTIANPenugasan Direktur rumah Sakit kepada tenaga keperawatan (perawat dan bidan) untuk melakukan asuhan keperawatan (perawat dan bidan) dirumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis.TUJUANSetiap staf keperawatan (perawat dan bidan) memiliki surat penugasan dari pimpinan rumah sakit berdasarkan rincian kewenangan klinis yang direkomendasikan oleh komite keperawatan KEBIJAKANPermenkes RI no 49 tahun 2013 SK Direktur RSUD Kelas B Cianjur, SK Protap No.01.01/Kep.XVIII/RSUD/2008 SK Direktur RSUD Kelas B Cianjur, SK Komite No......... PROSEDUR
Persiapan Surat rekomendasi kewenangan klinis dari Mitra Bestari kepada sub komite kredensial Surat rekomendasi dari sub kredensial kepada ketua komite keperawatan Surat rekomendasi dari ketua komite keperawatan kepada Direktur RSUD Kelas B Cianjur dengan melampirkan daftar rincian kewenangan klinis.
Pelaksanaan Mitra Bestari membuat surat rekomendasi kewenangan klinis berdasarkan hasil asesmen staf keperawatan (perawat dan bidan) kepada sub komite kredensial. Sub komite kredensial membuat surat rekomendasi kewenangan klinis staf keperawatan (perawat dan bidan) kepada ketua komite keperawatan Ketua komite keperawatan membuat surat rekomendasi hasil kredensial/re-kredensial
tentang kewenangan klinis staf keperawatan (perawat dan bidan) kepada Direktur RSUD Kelas B Cianjur. Direktur RSUD Kelas B Cianjur menerbitkan SPKK UNIT TERKAITSemua tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang bekerja di RSUD Kelas B Cianjur.
PELAKSANAAN ASESMEN KOMPETENSI KEPERAWATAN (PERAWAT DAN BIDAN)No. Dokumen 20.II.15No. Revisi. Halaman 1/1
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
10 FEBRUARI 2015Ditetapkan Oleh, Direktur RSUD Kelas B Cianjur
dr. Hj, Ratu Tri Yulia Herawati, M.K.M NIP. 19561116 198703 2 002PENGERTIANMerupakan bagian dari proses kredensial sebagai upaya untuk memastikan kompetensi yang dimiliki perawat dan bidan, terpelihara dan mendapatkan pengakuan kompetensi yang menjamin perawat dan bidan kompeten dalam memberikan pelayananTUJUANUntuk menjaga kompetensi dan kenaikan jenjang karir keperawatan (perawat dan bidan) sesuai dengan standar akreditasi KEBIJAKANPermenkes RI no 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Standar Akreditasi versi 2012
SK Direktur RSUD Kelas B Cianjur, SK Protap No.01.01/Kep.XVIII/RSUD/2008 SK Direktur RSUD Kelas B Cianjur, SK Komite No......... PROSEDUR
Persiapan Perawat baru STR dan SIK ; asli dan fotokopi Ijazah ; asli dan fotokopi (mulai dari SD sampai Ijazah terakhir) Sertifikat pelatihan ; asli dan fotokopi Surat pengalaman kerja ; asli dan fotokopi Perawat lama STR dan SIK ; asli dan fotokopi Ijazah ; asli dan fotokopi (Ijazah terakhir) Sertifikat pelatihan ; asli dan fotokopi Surat pengalaman kerja ; asli dan fotokopi Penilaian mandiri tentang rincian kewenangan klinik Log book (buku catatan kinerja) Training record
Pelaksanaan Tahap I : Kelengkapan Administrasi Calon peserta mengisi form AK 1 tentang permohonan asesmen dan menyiapkan dokumen/portofolio Peserta kredensial dan re-kredensial (asesi) mengisi format AK 2 kolom asesmen mandiri Sub komite kredensial bekerjasama denga mitra bestari melakukan review, verifikasi dan validasi kewenangan klinis Sub komite kredensial menugaskan asesor untuk melakukan asesmen kompetensi Tahap II : Konsultasi Pra Asesmen Asesi melakukan konsultasi pra asesmen dengan asesor yang ditunjuk oleh komite keperawatan mencakup verifikasi kelengkapan dokumen, bukti kualifikasi untuk dapat mengikuti proses asesmen Kontrak waktu asesmen dan asesi
Tahap III : Pelaksanaan Asesmen Asesor mengorganisasikan pelaksanaan asesmen berdasarkan metode dan instrumen yang telah di tentukan Asesor malaksanakan kegiatan pengumpulan bukti serta mendokumentasikan seluruh bukti pendukung yang dapat ditunjukan oleh peserta sesuai dengan yang dipersyaratkan Bukti langsung berupa kegiatan praktek dan simulasi, bukti tidak langsung berupa sertifikat pelatihan training record dan log book (bukukinerja), bukti pendukung berupa jawaban
secara tertulis atau lisan. Berdasarkan bukti-bukti tersebut asesor mengambil keputusan kompeten (K) atau Belum Kompeten (BK) Asesor memberikan umpan balik kepada peserta mengenai pencapaian unit kompetensi dan peserta juga diminta untuk memberikan umpan balik terhadap proses asesmen yang dilaksanakan. Tahap IV : Permohonan Banding Asesi dapat mengajukan banding atas hasil asesmen apabila asesi merasa tidak puas dengan hasil yang dicapai. Asesi mengisi formulir banding Tahap V : Hasil Asesmen Beri tanda centang pada kolom penilaian Asessor dan asesi sama-sama menandatangani hasil asesmen Asesor membuat surat rekomendasi hasil asesmen kompetensi kepada sub komite kredensial sebagai ketua asesor UNIT TERKAITSemua tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang bekerja di RSUD Kelas B Cianjur.
Proses Kredensial dan Re-Kredensial Perawat/Bidan 16 06 2016
Istilah Etik Kredensial sering disalah artikan oleh kita, seolah-olah kredensial adalah menyelesaikan masalah etik. Padahal etik dan kredensial adalah hal yang berbeda. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis. Sedangkan re-kredensial adalah proses reevaluasi terhadap tenaga keperawatan yang telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut. Dengan begitu, kredensial berbicara tentang lingkup kewenangan yang dimiliki oleh seorang tenaga perawat. Hasil akhir dari proses kredensial adalah diberikannya surat penugasan klinis oleh direktur sesuai dengan jenjang klinis perawat tersebut. Salah satu tugas Komite Keperawatan melalui Subkomite Kredensial adalah melakukan kredensial terhadap seluruh tenaga keperawatan di rumah sakit. Ada beberapa hal yang harus ada sebelum melakukan kredensial : 1. Ada team yang selanjutnya disebut sebagai panitia ad hoc yang dibentuk oleh Komite Keperawatan untuk melakukan kredensial. Panitia adhoc ini terdiri dari tenaga perawat rumah sakit dan mitra bestari. Mitra bestari bisa berasal dari institusi pendidikan jejaring rumah sakit, organisasi profesi, kolegium atau perawat di rumah sakit lain. 2. Ada buku putih (white book) yang dijadikan dasar panduan dalam melakukan kredensial dan rekredensial. Buku putih ini berisi tentang ketentuan dokumen persyaratan terkait kompetensi seperti ijazah, STR, sertifikat kompetensi, logbook, surat orientasi di rumah sakit, surat keterangan sehat dll yang diperlukan. Isi utama dari Buku Putih ini adalah Rincian Kewenangan Klinis.
3. Ada daftar kewenangan klinis yang telah disusun oleh panitia adhoc dan disahkan oleh direktur rumah sakit.
Proses kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar profesi. Proses kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan. Metode yang digunakan dalam kredensial ditentukan oleh masing-masing instutusi, dan dituangkan dalam Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staf Bylaws). Beberapa metode yang dapat digunakan dalam proses kredensial diantaranya adalah metode portofolio dan assesment kompetensi. Prosedur Kredensial 1. Perawat / Bidan mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan untuk memperoleh kewenangan klinis. 2. Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada Subkomite Kredensial untuk melakukan proses kredensial. 3. Subkomite Kredensial membentuk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan metode yang telah disepakati. 4. Subkomite memberikan laporan kepada Ketua Komite Keperawatan hasil kredensial sebagai bahan rapat menentukan kewenangan klinis. 5. Seluruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan kewenangan klinis selanjutnya dilaporkan secara tertulis oleh subkomite kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur dan dijadikan bahan rekomendasi kepada direktur. 6. Direktur mengeluarkan Penugasan Klinis terhadap perawat/bidan bersangkutan.
Bagi tenaga keperawatan yang sudah lama bekerja, maka tugas subkomite kredensial adalah melakukan re-kredensial. Re-kredensial dilakukan secara periodik sesuai kebijakan masing-masing institusi apakah 3 tahun sekali atau 5 tahun sekali. Karena PMK Komite Keperawatan sudah diundangkan pada Agustus 2013, maka semestinya Subkomite Kredensial Komite Keperawatan di seluruh rumah sakit di Indonesia saat ini harus sudah melakukan proses kredensial yang pertama kepada seluruh perawat yang ada di rumah sakit masing-masing. Karena amanah PMK Komite Keperawatan mengharuskan seluruh tenaga perawat/bidan harus memiliki Surat Penugasan Klinis yang dikeluarkan oleh Direktur Rumah Sakit.