SPESIFIKASI TEKNIS PERSINYALAN PERSINYALAN DAN TELEKOMUNIKASI TELEKOMUNIKASI
DIREKTOR DIREKTORAT AT PRASARANA PRASARANA PERKERETAAPIAN DIREKTOR DIREKTORAT AT JENDERA JENDERAL L PERKERETAAPIAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
U.1
PERATURAN – PERATURAN PERATURAN
PERATURAN-PERATURAN PERATURAN-PERATURAN YANG TERKAIT
Dibawah ini adalah peraturan – peraturan – peraturan peraturan yang dijadikan Pedoman dalam pelaksanaan pekerjaa pekerjaan n dalam dalam penyusuna penyusunan n spesifika spesifikasi si teknis teknis apabila apabila terdapat terdapat perbedaa perbedaan n antara antara peraturan – peraturan peraturan dibawah ini dan spesifikasi teknis, maka yang berlaku adalah sesuai yang tercantum dalam spesifikasi teknis ini: •
Undang-Undang Undang-Undang No. No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
•
Pera Peratu tura ran n Peme Pemeri rint ntaah Perkeretaapian
•
Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah No. 72 Tahun 2009 tentang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Angkutan Kereta Api
•
Peraturan Peraturan Menteri Menteri Perhubung Perhubungan an No 10 Tahun 2011 tentang tentang Persyaratan Persyaratan Teknis Teknis Persinyalan
•
Peraturan Peraturan Menteri Menteri Perhubung Perhubungan an No 11 Tahun 2011 tentang tentang Persyaratan Persyaratan Teknis Teknis Telekomunikasi Telekomunikasi Perkeretaapian
•
Standar Nasional Indonesia (SNI)
•
Peraturan Internasional Internasional (IEC, JIS, EN )
•
Peraturan-peraturan Peraturan-peraturan lain yang berlaku
No.
56
Tah Tahun
200 2009
tent tentaang
Peny Penyel eleengg nggaraa raan
U.2 DEFINISI Fail-safe
:
Kara Karakt kter eris istik tik Sist Sistem em interlocking yang sedemikian rupa sehingga apabila suatu atau beberapa beberapa bagian dari peralatan peralatan mengalami mengalami kerusaka kerusakan n atau terganggu secara fungsi maka sistem interlocking harus dalam kondisi kembali ke keadaan aman (sebuah keadaan yang telah ditentukan/disetujui sebelumnya). sebelumnya).
Interface Interface
:
Inter Interkon konek eksi si atau atau hubung hubungan an antar antar dua atau atau lebih lebih sistem sistem yang berbed berbedaa yang diperlukan untuk menjamin kontinuitas operasi.
Interlocking Interlocking
:
Suatu fungsi yang yang saling mengunci (mengontrol) antar peralatan yang yang dikontrol berdasarkan prinsip-prinsip interlocking.
Reliability Reliability
:
Keandalan. Suatu ukuran ukuran performansi performansi desain sistem/produk sistem/produk persinyalan yang mendefinisikan daya tahan sesuai yang disyaratkan untuk beban kerja dan lingkungan tertentu.
Desain dan engineering
:
Aktivitas perancangan perancangan sistem persinyalan persinyalan yang menghasilkan menghasilkan dokumen atau gambar rancangan yang akan digunakan untuk proses fabrikasi, modifikasi dan instalasi
Instalasi
:
Aktivitas Aktivitas pemasang pemasangan an komponen komponen atau perangka perangkatt persinya persinyalan lan baik perangkat perangkat luar maupun dalam di lapangan dengan metoda tertentu
Test
:
Aktivitas Aktivitas pengujian pengujian hasil desain yang telah telah difabrikasi difabrikasi maupun telah diinstalasi dengan prosedur uji tertentu
Commissioning
:
Aktiv Aktivita itass peng penguj ujia ian n suat suatu u pera perang ngka katt pers persiny inyala alan n untu untuk k melih melihat at kelay kelayak akanny annyaa untuk untuk dapat dapat diope dioperas rasika ikan. n. Perang Perangkat kat yang telah telah di commissioning dapat dioperasikan dalam kondisi tertentu.
Pengaliha Pengalihan n Sistem Sistem
:
Suatu proses proses transisi transisi untuk untuk kendali kendali peralata peralatan n dari sistem sistem lama (existing (existing)) ke sistem baru.
U.3
MOBILIS MOBILISASI ASI DAN DEMOBILISASI 1. PENJE PENJELAS LASAN AN 1.1 Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi meliputi pekerjaa pekerjaan n persiapan persiapan untuk memulai memulai dan mengakhiri mengakhiri pekerjaan konstruksi sesuai lingkup pekerjaan yang tertuang didalam kontrak 1.2 Pekerjaan Pekerjaan ini mencakup mencakup mobilisasi mobilisasi untuk melaksan melaksanaka akan n seluruh seluruh pelayanan pelayanan jasa pemborongan yang meliputi, tenaga kerja, bahan, perlengkapan, peralatan, termasuk penyiapan jalan masuk sementara atau fasilitas lain yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh pekerjaan yang memerlukan mobilisasi dan demobilisasi. 1.3 1.3 Kont Kontra rakt ktor or haru haruss meny menyed edia iaka kan n tran transp spor ortt loka lokall untu untuk k memu memuda dahk hkan an pengawasan pengawasan dan koordinasi pelaksanaan. pelaksanaan. 2. MOBILI MOBILISAS SASII 2.1 Mobilisasi Mobilisasi terdiri dari pekerjaan pekerjaan persiapan persiapan dan pelaksanaan pelaksanaan,, termasuk, termasuk, dan tidak terbatas pada kebutuhan-kebutuhan untuk mobilisasi personil, peralatan, pemasoka pemasokan, n, dan suplemen suplemen lainnya yang diperlukan diperlukan ke lokasi lokasi proyek, proyek, untuk pembang pembangunan unan kantor, gudang gudang dan fasilitas fasilitas lainnya lainnya yang yang diperlukan diperlukan untuk bekerja di proyek, dan untuk seluruh pekerjaan dan operasi lainnya yang harus dilakuk dilakukan an atau atau biaya biaya yang yang diperl diperluka ukan n sebelu sebelum m mulainy mulainyaa berbag berbagai ai item item pekerjaan kontrak di di lokasi proyek. proyek. 2.2 Mobilisasi dianggap dianggap selesai bila Kontraktor dapat melaksanakan melaksanakan dan diterima oleh Pemberi Tugas mengenai pemenuhan masing-masing persyaratan yang terkait yang disebutkan dalam kontrak. 3. DEMOBILISASI 3.1 Demobilisasi akan dianggap selesai jika seluruh peralatan, barang bongkaran, bahan, personil, atau lainnya telah dikeluarkan atau dipindahkan dari lokasi proyek ke lokasi yang telah ditelah ditentukan, dan persyaratan – persyaratan penyelesaian penyelesaian pekerjaan sebagaimana diatur dalam kontrak telah terpenuhi. 3.2 Demobi Demobilis lisasi asi menca mencakup kup peny penyiapan iapan penga pengajua juan n yang diperl diperluka ukan n sebelu sebelum m penga pengakhi khiran ran pekerj pekerjaa aan n dan dan menca mencakup kup pemind pemindaha ahan n barang barang bongk bongkara aran n ke Gudang yang telah ditentukan oleh PPK. 3.3 Semua barang bongkaran harus dibuat list atau daftar barang sebagai lampiran berita acara serah terima barang yang kemudian dilaporkan kepada PPK
U.4 SURVEI
1.
RUANG LINGKUP
Pekerjaan ini meliputi survei penelitian hasil desain, survei utilitas dan lain - lain yang dibutuhkan untukmendukung pelaksanaan pekerjaan. 2.
SURVEI SURVEI PENELIT PENELITIAN IAN HASIL HASIL DESAIN DESAIN KONST KONSTRU RUKS KSII
2.1 Sebelum Sebelum pekerjaa pekerjaan n dimulai, dimulai, Kontrakto Kontraktorr wajib melakukan melakukan penelitian penelitian terhadap terhadap desain konstruksi yang terdapat dalam Kontrak. 2.2 Bila terdapat hal-hal yang yang meragukan dalam desain konstruksi, konstruksi, Kontraktor harus melaku melakukan kan review review design design dan diusul diusulkan kan kepad kepadaa Konsul Konsultan tan Superv Supervisi isi untuk untuk mendapat persetujuan PPK. 2.3 Setelah Setelah review review design design mendapat mendapat persetujuan persetujuan PPK, Kontraktor Kontraktor wajib membuat Shop Drawing (Gambar Pelaksanaan) yang disahkan oleh PPK. 3.
SURVEI UTILITA ITAS
3.1 Kontraktor Kontraktor sebelum sebelum melaksana melaksanakan kan pekerjaan pekerjaan harus harus melakuka melakukan n survei survei utilitas utilitas yang berada di lokasi pekerjaan. 3.2 Kontraktor sebelum melaksanakan melaksanakan pekerjaan pekerjaan harus berkoordinasi dengan dengan PT.KAI untuk mengetahui kondisi utilitas yang ada di lokasi pekerjaan. 3.3 Hasil survei harus dibuat dibuat dokumentasi yang baik sebagai sebagai acuan dalam pekerjaan. pekerjaan. 4.
PENGUKURAN
4.1 Kontrak Kontraktor tor harus harus melaks melaksana anaka kan n pengu pengukura kuran n lapang lapangan an sebelu sebelum m pelaks pelaksana anaan an pekerjaan dengan peralatan dan metode yang disetujui oleh Konsultan Supervisi. 4.2 Pengukuran Pengukuran dan pematokan lapangan harus dilakukan dengan dengan menggunakan data ukur ukur dari dari pato patokk-pa pato tok k yang ang ters tersed edia ia dila dilapa pang ngan an yang ang disa disamp mpai aika kan n oleh oleh Konsultan. 4.3 4.3 Kons Konsul ulta tan n akan akan mela melaku kuka kan n verif verifik ikas asi, i, peme pemerik riksa saan an dan dan pers perset etuj ujua uan n atas atas pengukuran yang dilakukan oleh Kontraktor, tanpa mengurangi tanggung jawab Kontraktor atas akurasi dari seluruh survey dan pengukuran yang dilakukan. 4.4 Hasil survey penghukuran penghukuran tersebut dituangkan dalam gambar gambar untuk mendapatkan mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas terkait.
5.
PEMATOKAN
5.1 Kontraktor harus melakukan pengukuran pengukuran dan memasang memasang patok-patok konstruksi sesuai lingkup dan tahapan pekerjaan untuk menetapkan posisi dan elevasi rencana pekerjaan kontrak seperti tubuh jalan dan jalur track baru, posisi wesel, box culve culvert, rt, jembat jembatan, an, tiang tiang sinyal sinyal dan peral peralata atan n luar yang ditempa ditempatkan tkan di sepanjang jalur baru dan/atau jalur tunggal eksisting dengan memberi/membuat data ukur setiap patok berupa koordinat dan elevasi (X,Y,Z). 5.2 Pelaksan Pelaksanaan aan konstruksi konstruksi dapat dapat dilakukan dilakukan setelah patok-patok patok-patok dan data ukurnya ukurnya telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan. 5.3 Selama pelaksanaan, pelaksanaan, harus ada patok-patok patok-patok jaga/referensi yang yang digunakan untuk memonitor dan mengontrol hasil pekerjaan ataupun untuk melakukan pengukuran ulang, bila diperlukan. 6.
KONT ONTROL ROL PENG ENGUKU UKURAN RAN
6.1 Metode kontrol dan monitor hasil hasil pengukuran patok-patok pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan. 6.2 Kontrakto Kontraktorr harus harus memonitor memonitor dan mengontrol mengontrol kemajuan kemajuan pelaksan pelaksanaan aan pekerjaan pekerjaan dan penyelesaiannya dari patok-patok jaga/referensi guna memastikan posisi dan elevasi patok-patok pelaksanaan pekerjaan masih sesuai rencana, termasuk untuk pemba mbaharua ruan data data uku ukurny rnya dan dan peru peruba baha han n/pe /penye nyesua suaian ian bila ila terj terjaadi penyimpa penyimpangan, ngan, serta untuk pembuata pembuatan n gambar gambar hasil hasil pelaksan pelaksanaan aan (As (As built built Drawing). 6.3 Apabila terjadi perubahan perubahan terhadap posisi, elevasi, elevasi, dan ukuran ukuran pekerjaan kontrak, Kontraktor harus segera melakukan perbaikan /pengukuran ulang sesuai dengan metode dan hasil perbaikan yang disetujui oleh Konsultan. 6.4 Jika terdapat perbedaan perbedaan antara antara gambar gambar dengan dengan keadaan keadaan lapangan lapangan sebenarny sebenarnya, a, maka Pemberi Tugas akan mengeluarkan keputusannya tentang hal tersebut, dan kontrakto kontraktorr wajib melakuka melakukan n penggambar penggambaran an kembali kembali hasil evaluas evaluasii proyek, proyek, lengk lengkap ap denga dengan n ketera keterang ngan an menge mengenai nai ketingg ketinggian ian tanah tanah,, batasbatas-ba batas tas dan sebagainya.
U.5
RUANG KERJA
1.
RUANG KERJA
1.1 Ruang kerja yang akan menjadi lahan sementara sementara atau permanen, diusulkan oleh Kont Kontra rakt ktor or berk berkoo oord rdina inasi si deng dengan an Kons Konsul ulta tan n Supe Superv rvis isii untu untuk k mend mendap apat at persetujuan PPK. 1.2 Kontraktor Kontraktor bertanggung bertanggung jawab untuk menyediaka menyediakan n ruang kerja tambahan yang – lain atas diperlukan untuk penyimpanan material, peralatan, dan lain – atas biaya biaya sendiri. 2.
PERIJINAN
2.1 Setiap Setiap perijinan perijinan yang dibutuhkan dibutuhkan untuk memindahk memindahkan an material material dan peralatan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan dilaporkan kepada PPK 2.2 Kont Kontrak raktor tor akan akan melaku melakuka kan n surve surveii untuk untuk menge mengetah tahui ui kondis kondisi-ko i-kondi ndisi si dan dan kesulitan kesulitan yang mungkin mungkin ditemui ditemui dalam dalam pengang pengangkutan kutan material, material, pengangk pengangkutan utan peralatan, dan lain – lain – lain. lain. 2.3 Kontraktor harus menentukan jalan akses akses untuk mengangkut material, peralatan, peralatan, dan lain - lain. 3.
PEMBE EMBERS RSIH IHAN AN LO LOKA KASI SI KE KERJ RJA A
3.1 Wilay Wilayah kerja kerja harus harus dipelih dipelihara ara secara secara tertib tertib dan bebas bebas dari dari hambat hambatan an untuk untuk memberikan kondisi terbaik yang mungkin untuk berbagai operasi dan instalasi yang diperlukan. 3.2 Limbah dan dan puing-puing harus harus dihilangkan dari lokasi kerja.
U.6
WINDOW TIME
1.
RUANG LINGKUP
Bagian Bagian ini menga mengatur tur pengg pengguna unaan an waktu waktu untuk untuk pelaks pelaksana anaan an pekerj pekerjaan aan teruta terutama ma pekerjaan yang berpengaruh bagi operasi kereta api. 2.
RENCAN RENCANA A KERJA KERJA PELAK PELAKSAN SANAAN AAN DI LAPANG LAPANGAN AN
2.1 2.1 Sebe Sebelu lum m pelak laksan sanaan pekerja rjaan, Kont Kontra rak ktor tor haru haruss meny menyia iap pkan kan dan dan menyampaikan menyampaikan Rencana Kerja kepada Konsultan. 2.2 Didalam Didalam rencana rencana kerja harus harus tercantum tercantum mengenai mengenai program program keselamat keselamatan an yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor. 2.3 Kon Kontra trakto ktorr dan Konsul Konsultan tan serta serta PPK harus harus berko berkoord ordina inasi si denga dengan n PT.KAI PT.KAI sebelum melaksanakan pekerjaannya pekerjaannya di track existing. 2.4 Pelaksan Pelaksanaan aan pekerjaan pekerjaan yang yang terletak terletak di lokasi lokasi ruang ruang manfaat manfaat jalan dan ruang milik jalan KA harus berkoordinasi secara intensif dengan PT.KAI. 3.
WINDOW TIME
3.1 Window Time adalah waktu yang digunakan digunakan diluar jam operasional operasional kereta api. 3.2 Pengguna Penggunaan an window time dapat dilakukan dalam hal pekerjaan yang mungkin mengganggu mengganggu operasi KA, diantaranya diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pekerjaan Pemindahan Pemindahan Kabel Eksisting Eksisting b. Modifikasi Peralatan Peralatan Eksisting 3.3 Kontrakto Kontraktorr harus harus menyiapka menyiapkan n rencana rencana kerja dan mengajukanny mengajukannyaa ke Konsultan Konsultan Supervisi untuk mendapat persetujuan kemudian Konsultan mengajukan rencana kerja Kontraktor tersebut kepada PPK dan melanjutkannya ke PT. KAI untuk mendapatkan mendapatkan ijin. i jin.
U.7
DIREKSI KEET DAN GUDANG
1.
RUANG LINGKUP
Pekerjaan ini meliputi pembuatan Direksi Keet dan Gudang yang digunakan untuk tempat pertemuan dan penyimpanan barang – barang – barang barang sementara di lapangan. 2.
PERSY ERSYAR ARAT ATAN AN TE TEK KNIS
2.1 2.1 Pada Pada awal awal sebe sebelu lum m dimu dimula lainy inyaa peke pekerja rjaan an di lapa lapang ngan an Kont Kontra rakt ktor or haru haruss meny menyediak ediakan an kantor kantor lapang lapangan an dan gudan gudang g untuk untuk peny penyimp impana anan n dan/a dan/atau tau penimbunan bahan ataupun peralatan yang diperlukan untuk kegiatan pro yek. 2.2 Kontr Kontrak aktor tor harus harus menyedi menyediaka akan n tenaga tenaga pengam pengaman anan an dan pengaw pengawasa asan n untuk untuk menjaga kantor lapangan dan gudang beserta isinya. isin ya. 2.3 2.3 Kanto Kantorr lapa lapang ngan an dan dan guda gudang ng (ter (tertu tutu tup p atau atau terb terbuk uka) a) deng dengan an luas luasan an yang mencukupi harus berlokasi sedekat mungkin dengan lokasi proyek. 2.4 Direksi Keet dan gudang minimal sesuai sesuai dengan kebutuhan kebutuhan lapangan atau sesuai dengan gambar. 2.5 Didalam Didalam direksi direksi keet keet minimal minimal tersedia tersedia meja kursi, papan tulis, kalender kalender,, jam dinding, peti obat/PPPK, bendera merah 2 buah, bendera hijau 2 buah, peralatan K3, buku tamu, buku material, buku instruksi, buku permintaan pekerjaan, gambar-gambar kerja dan foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan 2.6 Setelah Setelah pekerja pekerjaan an seles selesai, ai, lokas lokasii yang diguna digunaka kan n sebag sebagai ai Direks Direksii Keet Keet dan Guda Gudang ng bese beserta rta perle perleng ngka kapa panny nnyaa haru haruss dibo dibong ngka karr dan dan dibe dibers rsih ihka kan n dan dan diserahkan kepada PPK
U.8 FASILITAS OPERASIONAL
1.
RUANG LINGKUP
Fasilitas operasional kerja yang perlu dilengkapi oleh Kontraktor antara lain seperti – lain alat komunikasi, operasional kantor kontraktor, listrik/penerangan, listrik/penerangan, dan lain l ain – sesuai kebutuhan di lapangan. 2.
ALAT KOMUNIKA IKASI
Kontraktor harus menyediakan peralatan komunikasi berupa HT dilengkapi dengan RIG yang diperlukan untuk komunikasi komunikasi pemantauan pemantauan operasi KA dan keperluan keperluan lain terkait dengan pelaksanaan pekerjaan dan dijamin beroperasi beroperasi dengan baik 3.
LIST LISTRI RIK K DAN DAN PENER ENERAN ANG GAN
3.1 Menyediak Menyediakan an dan memelihara memelihara semua penerang penerangan an sementara sementara dan tenaga tenaga listrik sementara yang diperlukan untuk konstruksi. 3.2 Menyediak Menyediakan an koneksi koneksi ke semua semua peralatan peralatan konstruksi konstruksi yang yang memerluka memerlukan n tenaga tenaga listrik. 3.3 Menyediakan Menyediakan dan memelihara tenaga listrik sementara untuk peralatan mekanik permanen memerlukan layanan tenaga listrik sampai tenaga listrik tetap dapat digunakan. 3.4 Menyediakan penerangan lapangan sementara untuk keamanan sesuai dengan arahan PPK / Konsultan. 3.5 Menyediakan Menyediakan grounding untuk semua semua perangkat sesuai sesuai standar yang berlaku. 3.6 Menyediakan Menyediakan semua item yang yang diperlukan untuk penerangan. penerangan. 3.7 Menyediaka Menyediakan n dan menjaga menjaga semua semua peralatan peralatan layanan layanan sementara sementara sampai kerja permanen terinstal dan diaktifkan. 3.8 Kesalahan-kesalahan Kesalahan-kesalahan yang terjadi sebagai akibat kelalaian di dalam penyediaan, pengguna penggunaan an dan perawatan peralatan peralatan akibat akibat dari tenaga tenaga listrik selama selama proses proses pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor Kontraktor sepenuhnya. sepenuhnya. Oleh karena karena itu sebelum sebelum pelaksana pelaksanaan an dimulai dimulai Kontrakto Kontraktorr diwajibka diwajibkan n mengadaka mengadakan n pemeriksaan menyeluruh menyeluruh terhadap t erhadap syarat dan ketentuan yang ada. 4.
TELE TE LEP PON SE SEM MENTA ENTAR RA
Kontrakto Kontraktorr akan akan menyediak menyediakan an layanan layanan telepon telepon sementara sementara selama konstruks konstruksii untuk kelancaran kelancaran komunikasi.
5.
PETU PETUNJ NJUK UK PANG PANGGIL GILAN AN DARU DARURA RAT T
Kontra Kontrakto ktorr harus harus menyed menyediak iakan an dafta daftarr lokasi lokasi terde terdekat kat dan bekerj bekerjaa sama sama denga dengan n instansi terkait seperti polisi, rumah sakit atau pelayanan kesehatan di Direksi Keet, untuk mengantisipasi apabila terjadi keadaan darurat.
U.9
PEMBERS PEMBERSIHAN IHAN LOKASI LOKASI KERJA
1.
Selama Selama proyek proyek berlangsung berlangsung,, Kontraktor Kontraktor harus menjaga menjaga kebersihan kebersihan dan mengatur mengatur lokasi lokasi bahan bahan bangunan bangunan dan alat kerja serta daerah kerja sehingga sehingga kelancara kelancaran n pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan tidak ti dak terlambat karenanya.
2.
Pember Pembersih sihan an tumbuh tumbuh-tu -tumbu mbuha han n yang ada ada pada pada lokasi lokasi perunt peruntuka ukan n kerja kerja sesuai sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Pengawas Pengawas Lapangan.
3.
Sesudah Sesudah proyek proyek selesai dan sebelum sebelum melakuka melakukan n penyeraha penyerahan n pekerjaan pekerjaan kepada kepada pemilik proyek, Kontraktor harus membersihkan seluruh daerah kerja dari segala macam macam perala peralatan tan terseb tersebut, ut, sisa-s sisa-sisa isa bahan bahan bangu bangunan nan,, bekas bekas bongk bongkara aran n dan bangunan-bangunan bangunan-bangunan sementara, termasuk pengangkutannya tanpa tambahan biaya.
U.10
KESEHAT KESEHATAN DAN KESELAMAT KESELAMATAN KERJA (K3)
1.
RUANG LINGKUP
Bagian Bagian ini mengatur mengatur mengena mengenaii pelaksana pelaksanaan an program program Kesehatan Kesehatan dan Keselama Keselamatan tan Kerja (K3) dalam pelaksanaan pekerjaan. pekerjaan. 2.
PEDOM EDOMAN AN DAN ST STAN AND DAR
2.1 Undang-undang Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Keselamatan Kerja 2.2 Keputusan Menteri Tenaga Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 1135/MEN/1987 tentang tentang Bendera Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 2.3 Keputusan Keputusan Menteri Menteri Tenaga Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/ Kep.245/MEN/1 MEN/1990 990 tentang tentang Hari Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional 2.4 Pera Peratur turan an Menter Menterii Tenag Tenagaa Kerja Kerja R.I. R.I. No. Per.05 Per.05/ME /MEN/1 N/1996 996 tenta tentang ng Sistem Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3.
KES ESEL ELA AMATA MATAN N KERJA ERJA
3.1 Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta konstruksi. 3.2 Kontrakto Kontraktorr wajib menjaga menjaga keselamat keselamatan an kerja di ruang kerja dengan melengk melengkapi api dengan perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu – rambu, rambu, papan promosi keselamatan, dan lain – lain – lain. lain. 3.3 Kontrakto Kontraktorr wajib menjamin menjamin keselamata keselamatan n tenaga tenaga kerja yang terlibat terlibat dalam dalam pelaksanaan pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku (BPJS atau setara). 3.4 Kontra Kontrakto ktorr diwaji diwajibka bkan n menyedi menyediaka akan n obat-ob obat-obata atan n menuru menurutt syaratsyarat-sy syara aratt Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunaka digunakan n di lapangan, lapangan, untuk mengatasi mengatasi segala segala kemungki kemungkinan nan musibah musibah bagi bagi semua petugas dari pekerja lapangan. 3.5 Setiap pekerja diwajibkan menggunakan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus disediakan sebagai Alat Pelindung Diri (APD) berupa safety belt, safety helmet, helmet, masker/ke masker/kedok dok las terutama terutama untuk dipakai pada pada pekerjaa pekerjaan n pemasang pemasangan an kuda-kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa terti mpa benda keras.
3.6 Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK. 3.7 Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor Kontraktor segera mungkin mengambil tindakan yang yang perlu untuk keselamatan korban-korban kecelakaan dan memberitahukan kepada Konsultan. 4.
STANDAR OPERASI PROSEDUR KESELAMATAN KERJA (K3)
(SOP)
KESEHATAN
DAN
4.1 Kontraktor harus membuat membuat SOP Kesehatan dan dan Keselamatan Kerja (K3). 4.2 SOP diajukan kepada kepada Konsultan Konsultan untuk dievaluasi. dievaluasi. 4.3 Kontraktor harus menyampaikan menyampaikan laporan pelaksanaan pelaksanaan SOP kepada kepada Konsultan dan PPK.
U.11
DAMPAK LINGKUNGAN
1.
PERTI ERTIMB MBAN ANGA GAN N LING LINGKU KUNG NGAN AN
1.1 Kontra Kontrakto ktorr akan akan membang membangun un fasilit fasilitas as,, sehing sehingga ga tidak tidak satu satu pun pekerj pekerjaan aan mempunyai dampak merugikan pada lingkungan, komunitas serta fasilitas kereta api yang berdekatan. 1.2 Pertimbangan harus harus dilakukan sebagai sebagai berikut tetapi tidak terbatas pada: a) Penggunaan Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan lingkungan untuk meminimalkan emisi polusi
udara b) Pengendalian Pengendalian sulfur dioksida dan polutan udara udara lainnya c) Pemisahan air limbah industri industri dan kota d) Reklamasi air limbah e) Pemulihan dan daur daur ulang bahan-bahan bahan-bahan yang sesuai f) Pengendalian kebisingan kebisin gan kendaraan g) Pengendalian kebisingan kebisingan dari industri dan fasilitas fasilitas komersial h) Batasan getaran
2.
i)
Pelestarian tanah alam alam sedapat sedapat mungkin. mungkin.
j)
Pelestarian situs arkeologi
PERLI ERLIND NDUN UNGA GAN N LING LINGKU KUNG NGAN AN
2.1 Kontrakto Kontraktorr harus menyadari menyadari dan mengikuti mengikuti praktek-pra praktek-praktek ktek perlindung perlindungan an lingkungan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh otoritas dan instansi terkait yang relevan. 2.2 Lanau anau dan lumpur lumpur yang diklas diklasifik ifikas asika ikan n sebag sebagai ai limbah limbah baha bahan n tidak tidak boleh boleh dibuang langsung ke perairan dekat pantai. Bahan ini akan dibuang di TPA yang disetujui. 2.3 Limbah Limbah / sisa material dengan dengan klasifikas klasifikasii berbahan berbahan kimia berbahaya berbahaya atau tidak berbahaya berbahaya akan dibuang dan/atau disimpan di TPA yang disetujui.
3.
PENG PENGEN ENDA DALIA LIAN N DAMP DAMPAK AK LINGK LINGKUN UNGA GAN N
3.1 Kontra Kontrakto ktorr wajib wajib mengik mengikuti uti keten ketentua tuan n yang ada ada dalam dalam usaha usaha pelaks pelaksana anaan an pengendalian pengendalian lingkungan. 3.2 Dampak lingkungan lingkungan yang perlu diperhatikan diperhatikan antara lain: •
Banjir
•
Longsor
•
Debu
•
Suara
U.12
JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU
1.
RUANG LINGKUP
Bagian ini mencakup persyaratan untuk jaminan dan pengendalian mutu produk, hasil kerja, dan penyiapan sertifikat pemenuhan pemenuhan persyaratan. 2.
PERSY ERSYAR ARAT ATAN AN UMUM UMUM
2.1 Pekerjaa Pekerjaan n yang yang dihasilkan dihasilkan harus harus sesuai sesuai dengan dengan sasaran sasaran dan gambar gambar desain yang telah ditetapkan. 2.2 Bahan dan peralatan peralatan yang digunakan digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi memenuhi persyaratan yang berlaku dalam hal ukuran, pembuatan, jenis dan kualitas yang ditentukan, kecuali kecuali secara secara spesifik spesifik ditentuka ditentukan n bebas dari dari persyarata persyaratan. n. PPK atau Konsu Konsultan ltan Pengawas mempunyai hak untuk menolak material atau cara dan hasil kerja yang tidak sesuai dengan dengan persyarata persyaratan, n, pada setiap saat, sebelum sebelum serah serah terima akhir pekerjaan dilakukan dan disetujui. Persetujuan PPK terhadap material atau hasil kerja tidak menghala menghalangi ngi penolaka penolakan n selanjutny selanjutnyaa bila ditemukan ditemukan cacat pekerjaan pekerjaan kemudian hari. Kontraktor harus membongkar pekerjaan yang tidak diterima atau ditolak oleh PPK dan mengerjakan kembali sesuai persyaratan kontrak dan/atau petunj petunjuk uk dari dari Konsul Konsultan tan tanpa tanpa tamba tambahan han biaya biaya dari dari PPK, PPK, apabil apabilaa Kontra Kontrakto ktorr menolak untuk membongkar atau mengganti, PPK akan melakukan pembongkaran atas biaya dari Kontraktor. 2.2.1 Produk Produk Jadi (Buatan (Buatan Pabrik) Pabrik) Desain Desain,, pembua pembuatan tan dan dan merak merakit it sesua sesuaii denga dengan n standa standard rd ilmu ilmu teknik teknik rekayasa dan standar praktis manufaktur atau pabrik. o Pembuatan unit yang yang sama harus dapat saling saling tukar. o Dua atau lebih item yang yang sama harus identik dan dari manufaktur manufaktur yang sama. o
o o
Produk harus dapat digunakan digunakan untuk mengantisipasi kondisi pekerjaan. pekerjaan. Ukuran dan dimensi bahan yang yang tercantum atau yang ditentukan ditentukan adhered harus harus dipen dipenuhi uhi kecua kecuali li ada varias variasii atau atau perub perubah ahan an yang diten ditentuk tukan an dengan persetujuan tertulis.
Prod Produk uk yang dihasi dihasilka lkan n harus harus sudah sudah tersert tersertifik ifikasi asi oleh oleh pihak pihak yang berwenang 2.2.2 Kontraktor tidak boleh boleh menggunakan menggunakan material untuk tujuan apapun apapun kecuali kecuali untuk rencana yang telah ditentukan. dit entukan. 2.2.3 2.2.3 Baha Bahan n yang digunaka digunakan n harus harus berupa berupa produk produk standa standard rd dari dari manufa manufaktu kturr berpengalaman dalam pembuatan produk tersebut kecuali ditentukan lain dan disetujui oleh PPK o
2.3 Pekerjaan ini harus dibuat, dibuat, diselesaikan atau dipasang dipasang oleh tenaga yang yang kompeten yang ditunjukkan dalam pelaksanaan. Pembuatan harus diawasi oleh tenaga yang berpengalaman. Seluruh bahan yang akan dipasang harus sesuai dengan gambar atau dengan persetujuan dari PPK. 2.4 PPK berha berhak k untuk untuk melaksa melaksana nakan kan inspek inspeksi/p si/peme emerik riksaa saan n pekerj pekerjaa aan n pembua pembuatan tan seluruh bahan serta peralatan yang digunakan, yang nantinya akan dipakai dalam peke pekerja rjaan an terse tersebu but. t. PPK berh berhak ak meme memeri rint ntah ahka kan n untu untuk k memb membon ongk gkar ar atau atau mengganti bahan atau peralatan yang tidak sesuai dengan kapasitas, dan peraturan yang ditentukan. ditentukan. Jika Kontrakto Kontraktorr menolak menolak untuk membongkar membongkar atau mengganti, mengganti, PPK PPK akan akan meng mengat atur ur pemb pembon ong gkara karan n atau atau peng pengga gant ntia ian n deng dengan an biay biayaa dari dari Kontrakto Kontraktor. r. Hal tersebut tersebut tidak menghilang menghilangkan kan tanggungja tanggungjawab wab Kontraktor Kontraktor untuk untuk penyelesaian penyelesaian pekerjaan tersebut t ersebut sesuai dengan spesifikasi dan gambar. 3.
JAM JAMINAN INAN/G /GA ARAN RANSI
3.1 Sesudah instalasi selesai selesai ditest dan dan commisioning, kontraktor harus memperbaiki setiap gangguan dalam instalasi untuk jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan setelah tanggal penyerahan pertama (BAST 1). 3.2 Jaminan Jaminan ini harus harus mencakup mencakup kegagalan kegagalan desain dan kesalahan kesalahan instalasi. instalasi. Apabila terjadi kegagalan/kesalahan kegagalan/kesalahan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. 3.3 Kontraktor harus mengganti mengganti peralatan yang gagal dengan dengan peralatan sejenis yang baru. 3.4 Jaminan Jaminan juga juga termasuk termasuk bahwa bahwa setiap setiap peralatan peralatan yang yang dipasok dipasok untuk menggan mengganti ti peralatan eksisting eksisting tidak akan menyebabkan menyebabkan gangguan gangguan pada operasi.
U.13 PENGESAHAN
1.
RUANG LINGKUP
Bagian ini mencakup persyaratan dan prosedur pengajuan dokumen yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan berupa jadwal pelaksanaan pekerjaan, ijin pelaksanaan pekerj pekerjaa aan, n, materi material, al, sub kontra kontrakto ktor, r, gamba gambarr kerja kerja (Shop Drawing) , metoda pelaksanaan pekerjaan, usulan review desain, perubahan pelaksanaan pekerjaan dan gambar pelaksanaan hasil pekerjaan (as built drawing). 2.
PERSY ERSYAR ARAT ATAN AN UMUM UMUM
2.1 Pengajuan pengesahan pengesahan harus disertai surat penyampaian, penyampaian, yang berisi: tanggal penyampaian/ penyampaian/ revisi penyampaian penyampaian a. Nomor dan tanggal b. Nama proyek, paket dan bagian pekerjaan c. Nama Kontraktor, Kontraktor, Subkontraktor, Subkontraktor, dan Pemasok/Supplier Pemasok/Supplier d. Identifikasi dan spesifikasi spesifikasi produk dan dan material e. Hal – – hal yang yang diperlukan diperlukan untuk identifika identifikasi si dan konfirmas konfirmasii yang yang terkait terkait
pengajuan 2.2 Dalam Dalam setiap setiap pengajuan pengajuan pengesah pengesahan, an, Kontraktor Kontraktor dianggap dianggap sudah sudah mempelaja mempelajari, ri, mengetahui dan memeriksa dokumen kontrak. 2.3 Pengajuan yang tidak disetujui akan diberikan catatan dan dikembalikan kepada Kontraktor. Kontraktor harus segera melakukan perbaikan dan diajukan kembali. 3.
JADW JADWAL AL PEL ELAK AKSAN SANAA AAN N PEKE PEKERJA RJAAN AN..
3.1 Kontraktor harus menyampaikan menyampaikan jadwal Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjaan yang berisi antara lain uraian item pekerjaan, urutan dan keterkaitan antar bagian pekerjaan, bobot pekerjaan pekerjaan,, bobot bobot rencana rencana mingguan mingguan dan bulanan bulanan serta mencantumkan mencantumkan grafik grafik kurva-S. 3.2 3.2 Jadw Jadwal al pela pelaks ksan anaa aan n yang ang tela telah h dise disetu tuju juii akan akan dija dijadi dika kan n pand pandua uan n dala dalam m melakukan evaluasi secara periodik. 4.
IJIN IJIN PEL ELAK AKSAN SANAA AAN N PEKE PEKERJ RJAA AAN. N.
4.1 Kontrakto Kontraktorr harus harus mengajuka mengajukan n Ijin Ijin Pelaksana Pelaksanaan an pekerjaa pekerjaan n kepada kepada Konsultan Konsultan sesuai format yang disediakan disediakan Konsultan.
4.2 Konsultan akan melakukan melakukan pengecekan di lapangan sesuai sesuai ijin pelaksanaan yang diajukan. 4.3 Pada pekerjaan yang bersifat khusus, khusus, Kontraktor harus mengajukan metode kerja dan mempresentasikan kepada PPK dan Konsultan. 5.
MATERIAL
5.1 Kontraktor harus menyampaikan menyampaikan contoh material/peralatan material/peralatan atau brosur material yang akan digunaka digunakan n untuk pekerjaa pekerjaan n sesuai sesuai dengan dengan gambar gambar dan spesifika spesifikasi si teknis dan mendapat persetujuan dari PPK 5.2 Contoh Contoh material material harus dalam dalam ukuran ukuran dan kuantitas kuantitas yang cukup untuk dilihat secara visual, termasuk data lokasi dan teknis produksi dari pemasok. 5.3 PPK dapat meminta pengujian pengujian tambahan dan/atau pemeriksaan pemeriksaan laboratorium atas bahan, material dan/atau produk oleh pihak independen, bila diperlukan. 5.4 Kontraktor Kontraktor tidak boleh memesan memesan bahan atau memulai pembuatan pembuatan suatu produk produk sebelum pengajuan disetujui dan ditandatangani oleh PPK dengan rekomendasi Konsultan. 6.
SUBKONTRAKT AKTOR
6.1 Perusahaan Perusahaan Sub Kontraktor Kontraktor harus disetujui disetujui oleh PPK. 6.2 Kontraktor harus mengajukan usulan usulan Sub Kontraktor kepada kepada PPK. 6.3 PPK diban dibantu tu Konsul Konsultan tan melak melakuka ukan n pemer pemeriks iksaan aan terhad terhadap ap kemam kemampua puan n yang dimiliki Sub Kontraktor sesuai ketentuan dalam peraturan yang berlaku. berlaku. 6.4 Pengajuan Pengajuan usulan harus dilengkapi dilengkapi dengan dokumen yang yang berisi company profile, daftar pengalaman, jenis pekerjaan ddan hal – hal hal lain yang dianggap perlu untuk penilaian. 7.
GAMB GAMBAR AR KE KERJA RJA (SHOP (SHOP DRAW DRAWIN ING) G)
7.1 Sebelum melaksanakan melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan Gambar Kerja (Shop Drawing). 7.2 Gambar Gambar Kerja (Shop Drawing) Drawing) harus disetujui disetujui oleh Kontrakto Kontraktor, r, Konsultan Konsultan,, dan PPK. 7.3 Pengajuan Pengajuan Gambar Kerja harus mengacu kepada gambar gambar rancangan rancangan (desain) dan spes spesifi ifika kasi si tekn teknis is yang ang suda sudah h dise disetu tuju juii oleh oleh Dire Direkt ktur ur Prasa Prasara rana na Ditj Ditjen en Perkeretaapian. 7.4 Dalam Dalam melakukan melakukan pembuatan pembuatan gambar gambar kerja, Kontraktor Kontraktor harus melakukan melakukan penelitian terhadap gambar rancangan (desain) yang sudah ditetapkan. Apabila terjadi perbedaan antara kondisi lapangan dan gambar rancangan (desain) maka Kontraktor dapat mengajukan usulan perubahan / review desain.
7.5 Kontraktor Kontraktor dalam melakuka melakukan n penelitian penelitian desain (spesifikasi (spesifikasi teknis teknis dan gambar rancangan) rancangan) harus berkoordinasi dengan Konsultan Perencana. 7.6 Untuk Untuk menda mendapat patkan kan hasil hasil kerja kerja yang optimal, optimal, Kontra Kontrakto ktorr diminta diminta selalu selalu berkoordinasi dengan Konsultan Supervisi dan pihak terkait. 7.7 Perhitungan volume volume untuk semua item pekerjaan pekerjaan mengacu mengacu kepada shop-drawing yang telah disetujui. 7.8 Gamba Gambarr kerja kerja dibuat dibuat dalam dalam bentu bentuk k Hard Hard Copy dan Soft Soft Copy (dalam (dalam bentu bentuk k CAD dan PDF File) 8.
METO METODA DA PELAK PELAKSA SANA NAAN AN PEK EKER ERJAA JAAN N
Kontraktor harus mengajukan metode kerja dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 8.1 Lokasi Lokasi dan aksesibilitas tempat tempat berlangsungnya berlangsungnya pekerjaan. pekerjaan. 8.2 Gambar Gambar kerja dan persyarat persyaratan an teknis serta alokasi alokasi waktu waktu untuk pekerjaa pekerjaan n yang yang bersangkutan. 8.3 Jumlah Jumlah dan kapasi kapasitas tas sumbe sumberr daya daya yang diperl diperluk ukan an untuk untuk pekerja pekerjaan an yang bersangkutan. 8.4 Uraian Uraian detail detail aktifitas aktifitas pekerjaa pekerjaan n dengan dengan mempertimba mempertimbangk ngkan an kendala kendala kondisi kondisi yang ada selama pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk gambar skematik, baganalir bagian bagian pekerjaa pekerjaan n lain dengan dengan menggunaka menggunakan n software software seperti seperti Microsoft Microsoft project, Primavera, dan lain – lain – lain. lain. 8.5 Uraian dan perhitungan perhitungan struktur pengaman sementara sementara yang diperlukan. diperlukan. 8.6 Aspek lingkungan lingkungan dan sosial disekitar disekitar lokasi kerja. kerja. 8.7 Pengamanan Pengamanan utilitas dan/atau infrastruktur yang yang ada disekitar, baik dibawah dibawah atau diatas lokasi kerja. 8.8 Pengamanan Pengamanan operasi operasi KA. KA. 9.
USULAN USULAN PERUB PERUBAHA AHAN N DESAIN DESAIN (REVIE (REVIEW W DESAIN DESAIN))
Peru Peruba baha han n gamb gambar ar ranc rancan anga gan n (des (desai ain) n) dan dan spes spesifk ifkas asii tekn teknis is haru haruss mend mendap apat at persetujuan Konsultan dan PPK untuk perubahan kecil (minor). Jika perubahan yang harus dilakukan besar (major) maka harus mendapat persetujuan Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian. Perkeretaapian. 10.
PERU PERUBA BAHA HAN N PEKE PEKERJA RJAAN AN
10.1 Jika ada perubahan perubahan pekerjaan pekerjaan Kontraktor Kontraktor harus mengajukan mengajukan secara tertulis. 10.2 Pengajuan Pengajuan dilengkapi dengan dengan gambar awal awal dan gambar perubahan perubahan secara detil.
10.3 10.3 Jika ada perub perubah ahan an biay biaya dan dan waktu waktu pelak pelaksan sanaa aan n yang ditimbu ditimbulka lkan n akiba akibatt perub perubah ahan an terseb tersebut, ut, maka maka perlu perlu dibah dibahas as lebih lebih lanjut lanjut deng dengan an PPK untuk untuk memperoleh persetujuan dengan rekomendasi Konsultan. 11.
GAMBA GAMBAR R HASIL HASIL PELAK PELAKSAN SANAAN AAN PEKERJA PEKERJAAN AN (AS (AS BUIL BUILT T DRAW DRAWIN ING) G)
11.1 Kontrakto Kontraktorr harus harus menyampa menyampaikan ikan gambar gambar “as-built ” pada akhir pelaksana pelaksanaan an pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari Konsultan dan PPK. 11.2 As Built Built Drawing disampaikan setelah selesai pekerjaan dan dilakukan sebelum serah terima pertama. a s buil builtt draw drawin ing g yang 11.3 Kontraktor Kontraktor harus menyampa menyampaikan ikan gambar gambar as yang telah telah disetujui sebanyak sebanyak 1 (satu) set asli dan 6 (enam) set copy copy dijilid serta 6 (enam) soft copy (format PDF dan/atau CAD atau format lainnya) “
”
U.14
PEMERIK PEMERIKSAAN SAAN DAN PENGUJIAN
1.
KETENTUAN UMUM
1.1 Pengujian Pengujian sampel di laborator laboratorium ium harus harus dilakukan dilakukan di laborator laboratorium ium independe independent nt yang telah disetujui oleh PPK / Konsultan. 1.2 Kontraktor harus melakukan pengujian pengujian yang diperlukan diperlukan untuk menjamin kualitas yang ditetapkan sesuai arahan Konsultan / PPK. 1.3 Segala Segala biaya biaya yang timbul timbul akiba akibatt pelak pelaksan sanaa aan n pemer pemeriks iksaa aan n dan dan pengu pengujian jian ditanggung oleh Kontraktor. 2.
PELAK PELAKSAN SANAAN AAN PEMER PEMERIKS IKSAA AAN N DAN PENGU PENGUJIA JIAN N
2.1 Kontraktor wajib memfasilitasi Konsultan dan PPK dalam pelaksanaan pengujian dan disetujui Direktorat Prasarana Perkeretaapian Perkeretaapian 2.2 Konsultan dan PPK dapat meminta tambahan pengujian jika perlu 2.3 Hasil pemeriksaan dan pengujian harus didokumentasi 2.4 Kontraktor harus menyiapkan personil untuk menyaksikan proses pemeriksaan dan pengujian 2.5 Kontraktor harus menyiapkan alat uji yang diperlukan. diperlukan.
U.15
ORGANISASI PROYEK
1.
RUANG LINGKUP
Bagian Bagian ini menca mencakup kup meng mengena enaii susuna susunan n organi organisa sasi si pekerj pekerjaa aan n dari dari mulai mulai PPK, PPK, Kontraktor dan Konsultan supervisi. 2.
KUAS KUASA A PENG PENGGU GUNA NA ANGG ANGGAR ARAN AN (KPA) (KPA)
Pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN. 3.
PEJA PEJABA BAT T PEMB PEMBUA UAT T KOMI KOMITM TMEN EN (PPK) (PPK)
Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. 4.
BENDAHARA
Bendahara adalah personil yang bertugas dalam melakukan m elakukan pembukuan keuangan. keuangan. 5.
SPM
SPM adalah adalah personil personil yang yang bertugas bertugas melakukan melakukan verifikas verifikasii dokumen dokumen dalam rangka persetujuan pembayara pemba yaran. n. 6.
PANI PANITI TIA A PENE PENERIM RIMA A HASI HASIL L PEKE PEKERJ RJAA AAN N
Pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. 7.
KONSULTAN
Konsultan merupakan wakil PPK dilapangan yang bertanggung jawab terhadap segala aktifitas dilapangan serta memberikan dukungan teknis kepada PPK sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki serta mempunyai keahlian dibidangnya. 8.
KONTRAKTOR
Kontraktor adalah suatu badan usaha yang melaksanakan pekerjaan yang bertanggung jawab segala kegiatan konstruksi dilapangan dilapangan serta mengkoordinasikan mengkoordinasikan semua kegiatannya dengan PPK dan Konsultan sehingga mencapai target serta hasil sesuai dengan dengan kontrak. kontrak. Selama Selama pekerjaan pekerjaan berlangsu berlangsung ng Kontrakto Kontraktorr harus harus menempatk menempatkan an perwakilannya dilapangan yang mempunyai hak dan wewenang penuh terhadap hasil pekerjaan.
9.
STRU ST RUKT KTUR UR ORGA ORGANIS NISASI ASI PELAK PELAKSAN SANA A KEGIAT KEGIATAN AN
Struktur organisasi minimal seperti berikut :
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN Tim Pelaksana
PENGGUNA ANGGARAN
UNIT LAYANAN PENGADAAN
BENDAHARA & SPM
PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN
PEJABATPEMBUAT KOMITMEN
Tim Konsultan KONSULTAN PERENCANA
KONTRAKTOR 1
10.
KONSULTAN SUPERVISI
KONTRAKTOR 2
KONTRAKTOR 3
STRUK STRUKTUR TUR ORGANI ORGANISAS SASII KONTR KONTRAKT AKTOR OR
10.1 Kontraktor diharapkan diharapkan memiliki personil personil sesuai dengan dengan fungsi fungsi – – fungsi yang terlibat dalam struktur organisasi minimal seperti dibawah ini. 10.2 Site Manager Manager sebagai pengenda pengendali li di lapanga lapangan n harus harus memiliki memiliki pengetahu pengetahuan an tentang manajemen sumber daya, teknis, operasional KA, dan kesehatan dan keselamatan keselamatan kerja (K3) serta pengendalian dampak lingkunga l ingkungan. n. STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR
PROJECT MANAGER TIM QA/QC
DESIGN MANAGER
ADMINISTRASI
KEUANGAN
SITE MANAGER MANAGER
LOGISTIK
10.3 Pengawasan Pengawasan Internal 10.3.1 10.3.1 Kontraktor Kontraktor harus menempat menempatkan kan setidakny setidaknyaa satu orang orang pengawas pengawas yang berfu berfung ngsi si untuk untuk menga mengawas wasii pelak pelaksan sanaa aan n prinsi prinsip p kesel keselama amatan tan kerja kerja tersebut harus mengawasi seluruh personil dan kendaraan kendaraan yang masuk.
10.3.2 Kontraktor harus menjaga daftar pengunjung dan mengeluarkan identitas sementara bagi pengunjung yang diijinkan. 10.4 Pengawasan Pengawasan Operasional KA 10.4.1 10.4.1 Kontraktor Kontraktor harus menyediakan menyediakan alat komunikasi komunikasi yang yang memadai memadai untuk petugas pengawas lalu lintas perjalanan KA ( Train Watcher) pada saat pelaksanaan pelaksanaan di lokasi pekerjaan. 10.4.2 Petugas pengawas harus selalu melakukan koordinasi dengan pengawas dan/atau mandor pekerja Kontraktor dilapangan dan petugas PT. KAI pada stasiun terdekat. 10.5 Pengamanan Pengamanan Operasional KA 10.5.1 10.5.1 Kontra Kontrakto ktorr harus harus selalu selalu menjag menjagaa agar agar pelak pelaksan sanaa aan n pekerj pekerjaa aan n tidak tidak mengganggu mengganggu dan membahayakan membahayakan operasional perjalanan perj alanan KA. 10.5 10.5.2 .2 Kont Kontra rakt ktor or haru haruss deng dengan an hatihati-ha hati ti mere merenc ncan anak akan an dan dan meng mengat atur ur pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan sehingga sehingga tidak mengganggu atau membahayakan membahayakan operasi KA pada jalur eksisting selama pelaksanaan pekerjaan. 10.5.3 10.5.3 Kont Kontrak raktor tor harus harus memah memahami ami dan dan mengi mengikut kutii pera peratura turan n yang berlaku berlaku untuk untuk mengh menghind indari ari gangg gangguan uan yang menimb menimbulka ulkan n bahay bahayaa terha terhadap dap operasi KA. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap biaya yang timbul akibat akibat kelalaian ini. 10.6 Pengamanan Pengamanan Prasarana Prasarana Dan Utilitas Eksisting 10.6.1 10.6.1
Kontra Kontrakto ktorr harus harus menjaga menjaga prasar prasarana ana dan utilita utilitass eksist eksisting ing di lokasi lokasi proyek proyek yang masih masih diguna digunakan kan dari dari kerusa kerusakan kan akiba akibatt pelak pelaksa sanaa naan n pekerjaan kontrak.
10.6.2 10.6.2
Kontrakto Kontraktorr harus mengambil mengambil tindakan tindakan pencegahan pencegahan kerusaka kerusakan n terhadap terhadap prasaran prasaranaa utilitas utilitas yang yang ada di lapangan. lapangan. Kontraktor Kontraktor harus membuat perk perkua uata tan n seme semen ntara tara yang dipe diperl rlu ukan kan untuk ntuk men mencega egah prasa prasaran rana/u a/utili tilitas tas eksisti eksisting ng dari dari kerus kerusaka akan. n. Kerusa Kerusaka kan n yang terjadi terjadi akib akibat at kela kelala laia ian n ini, ini, akan akan menj menjad adii tang tanggu gung ng jawa jawab b kont kontra rakt ktor or sepenuhnya. Kontraktor harus segera memberitahukan kerusakan yang terjadi kepada Konsultan, dan harus memperbaikinya memperbaikinya sesuai dengan petunjuk Konsultan.
10.6.3 10.6.3
Kontra Kontrakto ktorr harus harus segera segera member memberita itahu hu Konsu Konsultan ltan bila bila menemu menemukan kan utilitas bawah tanah selama pekerjaan galian, menghentikan sementara pekerjaan sampai pengamanan dilakukan.
10.6.4 10.6.4
Kontra Kontrakto ktorr harus harus member memberika ikan n tanda tanda cross cross untuk untuk sinyal sinyal baru baru yang belum dioperasikan
U.16
RAPAT PROYEK
1.
RUANG LINGKUP
Bagian ini mencakup persyaratan untuk pertemuan pra-konstruksi, koordinasi rutin pertemuan dan kemajuan dan distribusi menit dan informasi t erkait.. 2.
PERSY RSYARAT ARATAN AN UMUM MUM
2.1 Konsultan Konsultan harus mengadak mengadakan an Rapat Rapat Pra-konstr Pra-konstruksi, uksi, Rapat Berkala, Berkala, dan Rapat Rapat Khusus selama pelaksanaan pekerjaan. 2.2 Perwakilan kontraktor, subkontraktor subkontraktor dan pemasok harus menghadiri menghadiri rapat yang diselenggarakan diselenggarakan oleh Konsultan dan PPK. 2.3 Konsultan adalah pemimpin pemimpin rapat dan membuat risalah rapat untuk semua proses yang dijalankan. 2.4 Hasil rapat harus didistribusikan kepada kepada seluruh stakeholeder. stakeholeder. 3.
RAPAT RAPAT PRA-K PRA-KONS ONSTRU TRUKS KSII DENGAN DENGAN AGENDA AGENDA..
Dalam rapat Pra dibahas hal – hal – hal hal sekurang – sekurang – kurangnya: kurangnya: 3.1 Organisasi kerja 3.2 Program Program Kerja 3.3 Jadwal Pelaksanaan, Pelaksanaan, Progres Progres Fisik dan Keuangan Keuangan 3.4 Program Program Mutu 3.5 3.5 Pro Prose sedu durr pela pelaks ksan anaa aan n peke pekerj rjaa aan n sepe sepert rtii perubahan perubahan ruang lingkup, l ingkup, dan lain – lain – lain. lain.
peng pengaj ajua uan n
peng penges esah ahan an,,
3.6 Pelaksanaan Pelaksanaan Program Kesehatan Kesehatan dan Keselamatan Keselamatan Kerja (K3) 3.7 Pelaksaan Program Pengendalian Pengendalian Dampak Lingkungan Lingkungan 3.8 Rencana pelaksanaan pelaksanaan pemeriksaan lapangan bersama 3.9 Rencana pelaksanaan DDD (detail design definition)
3.10 Format RFI, MSS, dan RFM
renc rencan anaa
4.
RAPA RAPAT T KE KEMA MAJU JUAN AN PEKE PEKERJ RJAA AAN N
4.1 Jadwal rapat rutin, dan dan pertemuan untuk untuk kemajuan pekerjaan. pekerjaan. 4.2 Agenda Rapat : a) Review dan persetujuan persetujuan risalah risalah rapat sebelumnya. sebelumnya. b) Observasi Observasi lapangan, kendala selama selama pekerjaan. c) Masalah yang yang menghambat kemajuan kemajuan pekerjaan. pekerjaan. d) Peninjauan ke pabrikasi dan dan jadwal pengiriman. pengiriman. e) Tindakan Tindakan korektif korektif dan prosedur prosedur yang diperlukan diperlukan untuk memperta mempertahank hankan an
target yang ditetapkan. f) Jadwal pekerjaan pekerjaan yang yang akan akan datang.
t anggal persetujuan. g) Jadwal Shop Drawing dan tanggal h) Proposal perubahan perubahan untuk penyelesaian penyelesaian pekerjaan. i)
Dan lain – lain – lain lain yang yang diperlukan.
U.17 PELAPORAN
1.
LAPORAN HARI ARIAN Laporan Harian Harian yang menggambarkan peristiwaKontra Kontrakto ktorr harus harus membua membuatt Laporan peristiwa penting yang berkaitan dengan pekerjaan, jam kerja, jumlah pekerja yang dipek dipekerj erjak akan, an, waktu waktu opera operasi si perala peralatan tan,, jam lembur lembur,, keter keterlam lambat batan an beser beserta ta penyebabnya, kondisi meteorologi, bahan atau peralatan, kemajuan yang dibuat, dan petunjuk, petunjuk, pemberita pemberitahuan huan dan rekomenda rekomendasi si yang dibuat dibuat oleh Konsultan Konsultan Pengawas Pengawas.. Laporan harian harus diajukan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
2.
LAP LAPORAN ORAN MING INGGUNA UNAN
Kontraktor harus menyampaikan Laporan Mingguan kepada Konsultan pada hari Senin atau Jumat setiap minggu minggu. Laporan mingguan ini menggambarkan peristiwaperistiwa berkaitan dengan keterlambatan beserta penyebabnya, kemajuan kerja yang dibuat, dibuat, jadwal/tar jadwal/target get satu minggu minggu kedepan kedepan beserta beserta perencan perencanaan aan sumber daya daya yang yang akan digunakan ( tenaga, material dan peralatan ) 3.
LAPORAN BULANA ANAN
3.1 Kontraktor harus memberikan memberikan Laporan Kemajuan Bulanan kepada Konsultan paling lambat tanggal 2 setiap bulannya bulannya. Laporan bulanan ini menggambarkan peris peristiwa tiwa-pe -peris ristiwa tiwa berkai berkaitan tan deng dengan an keterl keterlamb ambata atan n beser beserta ta penyeba penyebabny bnya, a, kemajuan kerja yang dibuat, kondisi meteorologi, jadwal/target satu bulan kedepan beserta perencanaan sumber daya yang akan digunakan (tenaga, material dan peralatan) n” yang 3.2 Kontraktor Kontraktor harus harus menyampa menyampaikan ikan “Laporan Laporan Kemajuan Kemajuan Bulana Bulanan” yang sudah sudah disetujui oleh Konsultan paling lambat tanggal 5 setiap bulannya kepada PPK.
U.18
SERA SE RAH H TERIMA TERIMA HASI HASIL L PEKERJAAN
1.
PERSI PERSIAP APAN AN SERAH SERAH TERIMA TERIMA HASIL HASIL PEKER PEKERJAA JAAN N
Kontrakto Kontraktorr harus harus melakuka melakukan n persiapa persiapan n pelaksana pelaksanaan an serah serah terima hasil pekerjaa pekerjaan, n, antara lain: 1.1 Melakukan pembersihan lapangan. 1.2 Melakukan pemeriksaan pemeriksaan akhir kondisi hasil pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan. pekerjaan. 1.3 Menyiapkan Menyiapkan personil untuk pelaksanaan pelaksanaan pemeriksaan dan dan pengujian. 1.4 Menyiapkan Menyiapkan peralatan yang diperlukan diperlukan untuk pemeriksaan dan pengujian. pengujian. 1.5 Menyiapkan Menyiapkan alat uji yang diperlukan untuk pemeriksaan pemeriksaan dan pengujian. pengujian. 1.6 Menyiapkan Menyiapkan dokumen - dokumen untuk proses proses serah terima hasil pekerjaan pekerjaan 2.
KETEN KE TENTUA TUAN N PELAK PELAKSAN SANAAN AAN SERAH SERAH TERIMA TERIMA HASIL HASIL PEKE PEKERJAA RJAAN N
Ketentuan pelaksanaan pelaksanaan serah terima hasil pekerjaan adalah sebagai berikut: 2.1 Menyampa Menyampaikan ikan surat permohona permohonan n kepada kepada PPK untuk pelaksanaa pelaksanaan n serah serah terima terima hasil pekerjaan. pekerjaan. 2.2 Menyerahkan Menyerahkan garansi garansi pabrikan. pabrikan. 2.3 Melaksan Melaksanaka akan n pemeriksa pemeriksaan an dan pengujian pengujian hasil pelaksan pelaksanaan aan pekerjaa pekerjaan n dengan dengan Konsultan dan tim PPK. 2.4 Menyampaikan Menyampaikan pedoman pemeliharaan pemeliharaan (maintenance (maintenance manual). manual). 2.5 Peny Penyeraha erahan n pekerj pekerjaa aan n terakh terakhir ir hanya hanya dapat dapat dilaksa dilaksana nakan kan apabi apabila la seluru seluruh h pekerjaan telah dapat berfungsi secara baik dan dapat diterima oleh PPK.
U.19
MASA PEMELIHARAAN
1.
RUANG LINGKUP
Masa Pemeliharaan adalah masa tanggung jawab perbaikan atas cacat atau rusak hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam periode pemeliharaan yang telah ditetapkan. 2.
MASA MASA PEMEL EMELIH IHA ARAA RAAN
2.1 2.1 Masa Masa Peme Pemeli liha hara raan an sela selama ma 2 (dua (dua)) tahu tahun n mula mulaii dari dari tang tangg gal Sert Sertif ifik ikat at Penyelesaian Penyelesaian Pekerjaan (ST 1)/PH O. 2.2 Sebelum Sebelum akhir akhir masa pemeliharaa pemeliharaan n berakhir berakhir Kontraktor Kontraktor harus mengajukan mengajukan surat surat permohonan pemeriksaan lapangan kepada PPK. 2.3 Setelah dilakukan dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa bahwa hasil pekerjaan dalam kondisi kondisi baik maka PPK akan mengeluarkan Sertifikat Serah Terima Kedua (ST 2)/FHO. 3.
KETEN KE TENTUA TUAN N PELAK PELAKSAN SANAAN AAN PEMEL PEMELIHA IHARAA RAAN N
3.1 Kontrakto Kontraktorr harus harus melakuka melakukan n pemeriksa pemeriksaan an secara secara rutin untuk menjaga menjaga kondisi kondisi hasil pekerjaan tetap baik selama masa pemeliharaan. 3.2 Kontraktor harus membuat laporan laporan bulanan hasil pemeriksaan pemeriksaan rutin selama masa pemeliharaan. 3.3 Setiap pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka rangka perbaikan hasil pekerjaan harus diinformasikan kepada PPK. 3.4 Kontraktor harus memperbaiki memperbaiki hasil pekerjaan yang mengalami mengalami cacat atau rusak selama masa pemeliharaan. 3.5 Biaya Biaya timbul akibat pelaksan pelaksanaan aan perbaika perbaikan n pekerjaa pekerjaan n menjadi menjadi tanggung tanggung jawab Kontraktor.
BAB 2 PERSINYALAN KA
S.1 DESAIN PERSINYALAN DAN STANDAR KONSTRUKSI
1.1 PENJELASAN
a) b) c)
d)
Spesi Spesifik fikas asii ini merupak merupakan an persyara persyaratan tan bagi bagi pekerja pekerjaan an Persiny Persinyalan alan kereta kereta api, dimana untuk lingkup sesuai dengan BoQ dan Gambar Teknis. Peke Pekerj rjaa aan n ini term termas asuk uk pela pelati tiha han n dari dari perso personi nill yang ang ditun ditunju juk k oleh oleh PPK selama masa kontrak dan pemeliharaan pemeliharaan dari sistem persinyalan. Bila Bila ada ada modifi modifika kasi si dari dari pera peralat latan an Pers Persiny inyal alan an yang yang dila dilaks ksan anak akan an oleh oleh Kontr Kontrakt aktor or termas termasuk uk modifik modifikas asii softwa software re kompu komputer ter dan data data memori memori komputer, harus tidak mengganggu pola dan jadwal sistem operasi kereta api. Semu Semuaa peral peralat atan an Persi Persiny nyala alan n yang dimo dimodi difi fika kasi si ataup ataupun un dipas dipasan ang g baru harus terjamin ketersediaan komponen dan suku cadangnya.
1.2 PENGAJUAN
a)
Kont Kontra rakt ktor or harus harus meng mengaj ajuk ukan an gamb gambar ar detai detaill pelaks pelaksan anaa aan n untuk untuk siste sistem m peralatan Persinyalan untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan dan PPK. b) Kontra Kontrakto ktorr haru haruss memb membuat uat foto foto dig digita itall berwa berwarna rna untuk untuk menda mendata ta kemaju kemajuan an pekerjaan instalasi yang menampakkan data lokasi, tanggal pemotretan dan keterangan pada posisi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Setiap foto dicetak pada kertas putih dan soft copy diserahkan ke Konsultan dan PPK. Hasil cetakan foto tersebut dilampirkan disetiap prestasi pembayaran. c) Kontra Kontrakto ktorr haru haruss membua membuatt dan dan mengi mengirim rim ke Konsul Konsultan tan dan PPK, PPK, doku dokumen men yang yang diperlukan diperlukan untuk desain, desain, supply, supply, instalasi, testing testing dan pendinasa pendinasan n pekerjaan sistem Persinyalan, minimal antara lain: 1.2.1 Sebelum Sebelum pekerjaan pekerjaan dimulai dimulai a. Mater terial sample sheet : 2 copy b. Gambar Pabrikasi : 3 copy c. Gamb Gambar ar kerj kerjaa dan dan inst instal alas asii : 3 copy copy d. Gambar tersebut minimal antara lain : - Daftar Software dan dokumentasi dokum entasi - Telecommunication Plan - Titik koordinat sambungan kabel plan - Hasil survey lapangan lapangan - Desain Desain Power Supply dan dokumentasi dokumentasi - Rencana dan rute kabel
1.2.2
Diagram dan rencana instalasi Rencana bangunan peralatan Persinyalan Rencana penempatan alat dalam ruangan Rencana duct kabel (ladder) dan kabel trench di bangunan baru Gambar modifikasi trench dalam ruangan Form garansi garansi untuk tiap-tiap peralatan peralatan yang yang terpasang terpasang Buku Petunjuk Training Soft copy software untuk tiap-tiap tiap-tiap peralatan peralatan Buku Buku Petunjuk operasi dan Pemeliharaan
Pada Saat Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjaan Selam Selamaa pekerja pekerjaan an berlan berlangs gsung ung,, Kontra Kontrakto ktorr harus harus membua membuatt lapora laporan n mingguan mingguan dan laporan laporan bulanan. bulanan. Lapora Laporan n tersebut tersebut setelah setelah diperiksa diperiksa dan disetujui Konsultan dan PPK harus di copy dan diserahkan kembali: a. Mate Materi riaal samp sample le she sheet : 3 copy opy + 1 asli sli b. Gambar Pabrikasi : 3 copy + 1 asli
1.2.3 Pengujian Pengujian Peralatan Peralatan di Pabrik Pabrik Kontrakto Kontraktorr harus harus mengirimkan mengirimkan data test peralatan peralatan yang yang disuplai disuplai kepada kepada Konsultan dan PPK. 1.2.4 Pengujian Pengujian lapangan lapangan a. Da Data uji lapangan b. Berita Berita Acara pengujian pengujian lapangan lapangan 1.2.5 1.2.5
: Asli yang sudah ditandatangani : Asli yang yang sudah sudah ditandatang ditandatangani ani
Buku Buku Petunj Petunjuk uk a. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set copy draft format manual dan daftar isi, paling lambat lambat 1 (satu) bulan setelah SPMK kepada kepada Konsultan Konsultan untuk review review dan memberi memberi masukan. masukan. b. Kont Kontra rakt ktor or haru haruss meny menyera erahk hkan an 1 (sat (satu) u) set set copy copy buku buku petu petunj njuk uk (pengoperasian (pengoperasian & pemeliharaan pemeliharaan ) secara secara lengkap lengkap paling lambat lambat 15 hari sebelum sebelum pemeriksa pemeriksaan an akhir dan menyerahka menyerahkan n kembali kembali 6 (enam (enam ) set copy setelah direvisi berdasarkan review dan pemeriksaan akhir, paling lambat lambat 10 hari hari setela setelah h meneri menerima ma hasil hasil review review dari dari buku buku petunj petunjuk uk tersebut tersebut. c. Selain yang diserahkan tersebut pada butir b, disetiap ruang peralatan Persinyalan harus disimpan satu set buku petunjuk tersebut. d. Isi buku petunjuk harus meliputi:
-
Uraian setiap setiap sistim, unit, komponen komponen termasuk termasuk fungsi, fungsi, karakteristik pengoperasian pengoperasian normal dan kondisi pembatasan
-
Daftar Daftar suku cadang asli asli dari pabrikan, pabrikan, dan semua informasi informasi yang yang diperlukan untuk pemesanan / pengadaan suku cadang
-
Prosedur pengoperasian pengoperasian start-up, break-in, normal dan dan rutin. rutin.
-
Direktori panel panel circuit, diagram berwarna berwarna kode pengkabelan pengkabelan dan karakteristik pelayanan operasi.
-
Instr Instruks uksii pemel pemeliha iharaa raan n dari dari pabrik pabrikan an,, termas termasuk uk prosed prosedur ur rutin, rutin, perbaikan perbaikan dan petunjuk trouble shooting.
Laporan Laporan testing dan adjusting. e. Kontraktor harus memberi tanda setiap lembar data produk, khususnya untuk identifikasi produk dan komponen yang spesifik. f. Lembaran Lembaran data harus dilengkapi dilengkapi dengan gambar-gambar gambar-gambar komponen. komponen. g. Data / brosur brosur dari pabrikan harus dilengkapi dilengkapi dengan dengan penjelasa penjelasan n dan instruksi-instruksi yang diperlukan h. Buku Instruksi Manual Harus dalam format bahasa Indonesia. Indonesia. i. Masi Masing ng-ma -masi sing ng Buku Buku Inst Instru ruks ksii Manu Manual al haru haruss dilen dileng gkapi kapi deng dengan an fotocopy fotocopy jaminan, garansi garansi yang diperluka diperlukan n untuk setiap setiap material material dan komponen. Dokume kumen n Pela Pelati tiha han n a. Kontrakto Kontraktorr harus harus menyiapka menyiapkan n dokumen dokumen untuk pelatihan pelatihan dan bisa menggunakan buku manual operasi dan pemeliharaan sebagai dasar untuk melatih melatih personil personil yang ditunjuk ditunjuk oleh oleh PPK mengenai mengenai semua semua aspek pengoperasian, pengoperasian, adjustment, dan pemeliharaan terhadap peralatan. b. Dokumen Dokumen pelatihan pelatihan harus diperiksa diperiksa dan disetujui disetujui oleh Konsultan Konsultan dan PPK sebelum digunakan untuk melatih personel yang ditunjuk. c. Setelah Setelah dokumen pelatihan disetujui, disetujui, kontraktor kontraktor harus menyerahkan menyerahkan kembali dokumen dokumen pelatihan sebanyak sebanyak 3 copy copy dan 1 asli. d. Sela Selain in yang dise disera rahk hkan an ters terseb ebut ut,, doku dokume men n untu untuk k pela pelatih tihan an harus harus dibagikan ke semua peserta pelatihan. Kontra Kontrakto ktorr haru haruss meng mengaju ajukan kan semua semua dokume dokumen n diat diatas as untuk untuk memper memperole oleh h persetujuan oleh Konsultan dan PPK sebelum memulai pekerjaan.
-
d)
e)
1.3 LINGKUP PEKERJAAN
a)
Untuk instalasi instalasi dan modifikas modifikasii sistem sistem Persiny Persinyalan alan dalam dalam dokum dokumen en spesifikas spesifikasii ini harus mencakup keseluruhan lokasi proyek termasuk semua bagian antara dan termasuk stasiun Solo Balapan sampai dengan Stasiun Adi Soemarmo. b) Pengadaan Pengadaan dan pemasangan pemasangan sistem Persinyalan Persinyalan stasiun Adi Adi Soemarmo, Soemarmo, Stasiun Kadipiro dan blok Stasiun Solo Balapan. c) Pekerjaan Pekerjaan kabel kabel Persinyal Persinyalan an meliputi: meliputi: 1.3.1 1.3.1 Pekerjaa Pekerjaan n tersebut tersebut dibawah dibawah ini diperluka diperlukan n untuk pemasang pemasangan an kabel Persinyalan Persinyalan dilintas dili ntas maupun diemplasemen. 1.3.2 1.3.2 Pabrikas Pabrikasii dan pengiriman pengiriman kabel kabel Persinya Persinyalan lan termasuk termasuk alat sambung sambung dan terminasi, pelindung kabel, pipa, patok rute kabel, kabel, patok patok tiaptiap sambungan.
1.3. 1.3.3 3 1.3. 1.3.4 4
Pema Pemasa sang ngan an kabel kabel Pers Persiny inyal alan an,, terma termasu suk k peny penyam ambu bung ngan an dan terminasi. Peng Pengga galia lian n dan dan peng penguru uruga gan, n, pema pemasa sang ngan an pipa pipa dan dan pelin pelindu dung ng kabel, patok rute kabel serta patok tiap-tiap sambungan.
1.4 DASAR PERENCANAAN
a)
Kond Kondis isii lingku lingkung ngan an pada pada para paragr graf af beri beriku kutt adala adalah h kondi kondisi si yan yang g ada pad padaa area proyek dan semua peralatan yang dipasang untuk pekerjaan ini harus berfungsi normal secara terus menerus tanpa terjadi kerusakan serius pada saat beroperasi.
b)
Kond Kondis isii Ling ingkung kungan an a.
b.
c)
Temper Temperatu aturr ruanga ruangan: n: - In Indoor equipment - Outdoor equipment Kele Kelemb mbab aban an : - Indoor equipm ipment - Outd Outdoo oorr equi equipm pmen entt
: 0 – 45 45 °C : 0 – 45 45 °C : maksimal 90% : maks maksim imal al 95% 95% tanp tanpaa kond konden ensa sasi si
Kara Karakt kter eris istik tik Elec Electri trica call Secara umum semua peralatan yang dipasang pada proyek ini harus dapat beke bekerj rjaa norm normal al/ta /taha han n terh terhad adap ap inte interf rfer eren ensi si yang ang ditim ditimbu bulk lkan an oleh oleh SUTET/SUTT. Syarat lain yang harus diikuti adalah seperti seperti di bawah ini: a.
b.
c.
Tahan Tahanan an Isolasi solasi Tahanan Tahanan isolasi isolasi antara antara semua rangkaian rangkaian listrik dan komponen komponen metal metal diuji pada 500 V DC minimum 10 M.ohms. I/O I/O inter interfa face ces, s, power power cubi cubicl cles es dan cable cable rack rack exte extern rnal al,, taha tahana nan n isolasi antara antara rangkaian listrik dan frame minimum 3 M.ohms pada 500 V DC. Dielec Dielectric tric Streng Strength: th: Isola Isolasi si antara antara rangk rangkaia aian n listrik listrik dan kompon komponen en metal metal harus harus dapat dapat menahan tegangan tegangan 1500 V AC selama satu menit. Tahan Tahanan an Pentan Pentanaha ahan n - Ruang Ruang Peralat Peralatan an Persinya Persinyalan lan : < 1 ohms. Arester yang dipasang dilengka dilengkapi pi indikator indikator sambaran sambaran petir dan karakteris karakteristik tik arrester arrester adalah Kapasitas discharge : minimal 20 kA, Waktu discharge : μs, Arus minimal 8/20 μs, Arus Impul mpulse se (8/2 (8/20 0 μs) : minimum 50 kA dan dilengkapi dengan indikator kerusakan.
- Grounding system pada tower, peralatan Persinyalan: < 1 Ohm - Nilai resistansi resistansi yang yang disyaratkan disyaratkan dalam dalam spesifikasi spesifikasi ini harus harus diukur pada kondisi kering/musim kemarau.
1.5 PERSYARATAN TEKNIS
Sistem Sistem pera perangk ngkat at luar luar persi persiny nyala alan n yang akan akan dipas dipasang ang secara secara umum umum harus harus memenuhi kriteria-kriteria berikut : a. Fail-safe, didesain dengan prinsip-prinsip desain dasar individual yang fail-safe sehingga mendukung konfigurasi sistem persinyalan keseluruhan yang fail safe dan memiliki fungsi kontrol to kontrol (saling mengontrol). b. Memiliki tingkat keandalan yang tinggi dan memadai terhadap beban kerja dan kondisi lingkungan sehingga dapat diandalkan untuk beroperasi dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 10 tahun dengan dukungan suku cadang dan layanan teknis yang cukup c. Memilik Memilikii tingk tingkat at keters ketersedi ediaa aan n dukun dukunga gan n produk produk berupa berupa suku suku cadan cadang g dan pelayanan purna jual yang memadai untuk mendukung operasi sistem sekurangkurangnya dalam jangka waktu 10 tahun d. Desain individual perangkat luar harus sesuai dan kompatibel terhadap desain rangkaian interface tipikal sistem interlocking yang telah dipasang pada tahap sebelumnya e. Banyak menggunakan material lokal serta SDM lokal sehingga memungkinkan perawatan, perbaikan, dan pengembangan pengembangan secara mandiri di dalam negeri Keandalan Keandalan produk produk harus diperhitung diperhitungkan kan terhadap terhadap kondisi kondisi lingkung lingkungan an dimana dimana sistem persinyalan akan dipasang. Variable-variable yang diperhitungkan dalam desain produk harus meliputi : Temperatur lokal Kelembaban relatif local local • • Getaran/vibrasi Karakteristik elektrik elektrik meliputi resistansi isolasi dan dan dielektrik peralatan peralatan • • Resistansi pentanahan pentanahan (grounding system) system) setiap peralatan •
Persyaratan teknis untuk peralatan Persinyalan adalah tidak terbatas pada subklausul berikut: 1.5.1 1.5.1
Sistem Sistem Interlo Interloking king a. Komponen yang yang digunakan industrial industrial standard b. Sistem interlocking yang digunakan adalah sistem interlocking berbasis electr electroni onik k yaitu aitu sistem sistem kontro kontroll standa standarr indust industri, ri, baik baik untuk untuk vital vital interlocking maupun non vital interlocking. c. Dalam fungsinya sebagai pemroses dapat dibantu atau dilengkapi dengan komp kompon onen en-k -kom ompo pone nen n lain lain yang ang dapa dapatt mend menduk ukun ung g kean keanda dala lan n dan dan keselamatan sistem interlocking secara keseluruhan. d. Sistem Interlocking nterlocking menggunak menggunakan an dual prosesor prosesor atau redundan redundantt yang yang saling mengontrol satu sama lain.
e. Sistem interlocking juga dilengkapi dilengkapi dengan Data Logger. Logger. f. Elektronik Elektronik interlocking interlocking harus harus berfungsi berfungsi sebagai sebagai platform platform utama yang memp mempro rose sess fung fungsisi-fu fung ngsi si inte interl rloc ocki king ng yang bers bersifa ifatt vita vitall deng dengan an memenuhi prinsip-prinsip fail-safe. g. Sistem Sistem interlocki interlocking ng harus harus memiliki memiliki kapasitas kapasitas pengontrol pengontrolan an I/O yang yang cukup cukup untuk kebutuhan kebutuhan layout layout stasiun stasiun ditambah ditambah dengan dengan kapasitas kapasitas cadangan hingga minimal 10% dari total kapasitas terpakai. h. Software yang digunakan digunakan railways standard i. Hasil Hasil proses proses pembentukan pembentukan rute oleh sistem interlocking interlocking harus dijamin aman. j. Interface antara peralatan sistem interlocking dengan peralatan luar harus menggunakan sistem fail safe dengan spesifikasi minimal sebagai berikut: o Interf Interfac acee power power ke perang perangkat kat luar luar yait yaitu u sinyal, sinyal, motor motor wesel, wesel, axle count counter er harus harus aman aman dari dari penga pengaruh ruh luar luar dan dan sekali sekaligu guss mengi mengisol solasi asi interlocking dari peralatan luar. o Interfac Interfacee harus harus berupa berupa konfigurasi konfigurasi relay-relay relay-relay vital (fail safe relay) relay) standar interlocking k. Dile Dileng ngka kapi pi deng dengan an fasil fasilita itass data data logge loggerr dan dan voic voicee logge loggerr untu untuk k merekam kejadian selama minimum 1 bulan terakhir yang dapat diakses dari lokasi tempat interlocking berada dan tempat lain yang berbeda. l. Harus Harus dapat dapat menun menunjuk jukkan kan perin peringa gatan tan indika indikasi si kegag kegagala alan/g n/gang anggu guan an fungsi peralatan. m.Dilengk m.Dilengkapi api fasilit fasilitas as pembe pembentu ntukan kan rute rute Kereta Kereta Api, Api, rute rute langsir langsir,, rute Kereta Kereta Api berjalan berjalan sepur kiri, penghapu penghapusan san rute, urutan urutan rute otomatis otomatis (fleeting route) dan rute dengan sinyal darurat. darurat. n. Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat mendukung dioperasikan secara terpusat atau CTC atau CTS dan ATP. o. Dilengkapi fasilitas data logger, logger, printer dan MMI. p. Sistem harus memungkinkan untuk pelayanan pelayanan biasa sebagai berikut : o o o o
o o
o
o o o o
Pelayanan Pelayanan wesel wesel secara secara individu. Pelayanan Pelayanan kancing wesel. Pelayanan Pelayanan buka kancing wesel wesel manual. manual. Pelay Pelayan anan an kunc kuncii elek elektri trik k peng pengam aman an wese wesell terlay terlayan an sete setemp mpat at / perintang. Pelayanan Pelayanan penghenti penghenti alarm bunyi bunyi / bel. Pelay Pelayanan anan kunci kunci penga pengaman manan an pengo pengopera perasian sian meja meja pelay pelayana anan n / pengendali. Sistem Sistem haru haruss memun memungk gkink inkan an untu untuk k melak melakuka ukan n pelay pelayan anan an pada pada keadaan tidak biasa sebagai berikut berikut : Pelayanan Pelayanan wesel wesel secara secara darurat. Pelayanan Pelayanan sinyal darurat. Pelayanan Pelayanan penyesuaian penyesuaian kembali kedudukan kedudukan wesel yang yang terlanggar. Pelaya ayanan Berjal jalan sepur kiri iri harus rus dapat memblokir pembentukan pembentukan rute di stasiun tujuan.
q. Dilengkapi dengan dengan fasilitas input : o
o o o
o
o
o
Kondisi Kondisi ada tidaknya tidaknya bakal pelanting pelanting pada Track Circuit atau Axle Counter. Kedudukan Kedudukan lidah wesel lurus dan/ belok. belok. Kondisi nyala atau tidak aspek sinyal LED. Kondi Kondisi si peng pengama amanan nan perlin perlintas tasan an sebida sebidang ng yang terkai terkaitt denga dengan n sistem interlo interlocki cking ng elekt elektron ronik ik untuk untuk perl perlinta intasa san n sebida sebidang ng yang berada berada antara sinyal masuk ke sinyal masuk di stasiun. Pengenda Pengendalian lian melalui melalui meja pelayanan pelayanan terpusat terpusat dan pengenda pengendalian lian setempat. Kondisi Power Power Supply utama atau atau cadangan. cadangan.
r. Dilengkapi dengan fasilitas output : o Pengoperasian wesel. o Pengoperasian Pengoperasian sinyal. o Pembebas kunci kunci listrik untuk wesel wesel terlayan setempat setempat dan perintang. perintang. o Indikator-indikator Indikator-indikator di meja pelayanan. pelayanan. o Dilengkapi dengan rak interlocking interlocking elektronik elektronik o Sistem Sistem interlocki interlocking ng dan interface interface harus disusun dalam sebuah rak o interlo interlock cking ing denga dengan n teknik teknik layout layout dan mounting mounting yang didesa didesain in sesuai spesifikasi standar persinyalan elektrik. o
o
o
o
o
o
Rak Rak inte interl rloc ocki king ng juga juga haru haruss memu memuat at termin terminal al-te -term rmin inal al untu untuk k hubung hubungan an ke outdoo outdoorr maupu maupun n indoo indoorr equip equipmen mentt dan dan lightn lightning ing protection. Perkabelan dari interface relay ke outdoor harus terisolasi dari perkabelan ke indoor system. Rak interlocking harus dilengkapi dengan sistem pentanahan internal yang mema memada daii untu untuk k setia setiap p lup lup kont kontro roll yang meme memerlu rluka kan n perta pertana nahan han.. Sistem Sistem pertanah pertanahan an tersebut tersebut dikonsen dikonsentra trasik sikan an dalam dalam suatu batang konduktor yang memadai untuk menampung arus lebih dan hubung singkat. Rak Rak inte interl rloc ocki king ng haru haruss dide didesa sain in sede sedemi miki kian an rupa rupa sehi sehing ngga ga memper memperhit hitung ungkan kan sirkula sirkulasi si udara udara dan dan pembua pembuang ngan an panas panas dalam dalam rak rak sehi sehing ngg ga tida tidak k terj terjad adii akum akumul ulas asii pana panass pada pada komp kompon onen en-kompo ompone nen n inte interl rlo ockin king. Rak Rak jug juga harus rus mamp mampu u memb membeeri perlindungan dari masuknya binatang-binatang yang membahayakan peralatan sinyal. Modu Modull I/O Inte Interl rloc ocki king ng terd terdis istri tribu busi si di tiap tiap rack rack dan dan terhu terhubu bung ng dengan modul processor secara serial. Desain Desain rak interloc interlocking king elektron elektronik ik harus harus memungkinka memungkinkan n dua sisi (depan dan belakang) dan dapat dikunci.
akses akses dari
Rak harus harus terbua terbuatt dari dari bahan bahan besi besi dicat. dicat. Keteba Ketebalan lan pelat pelat rak tidak tidak boleh kurang dari 2 mm.
o
o
Rak harus merupakan merupakan rak standar standar 19” (inc (inch) h),, deng dengan an ting tingg gi maksimum maksimum 2200 mm, dan dan bila menggunak menggunakan an lebih dari satu unit rak maka jumlah jumlah rak harus harus dises disesuaika uaikan n dengan dengan jumlah kebutuha kebutuhan. n. Bila mengguna menggunakan kan lebih dari satu unit unit rak maka maka rak harus harus dikope dikopell secara secara berjajar. Keseluru Keseluruhan han unit rak interlock interlocking ing harus didesain didesain sedemikia sedemikian n rupa sehingga ergonomis ergonomis untuk diinstalasi di ruang ER.
s. Dilengkapi dengan dengan sistem proteksi proteksi petir. o Sistem Sistem interlocki interlocking ng harus harus dilindung dilindungii dari induksi induksi petir maupun maupun tegang tegangan an surge surge dari dari luar luar denga dengan n sistem sistem protek proteksi si petir petir deng dengan an memper mempertimb timbang angkan kan data data intens intensita itass petir petir di wilay wilayah ah Jawa Jawa dan grounding yang memadai o Sistem Sistem protek proteksi si petir petir harus harus dised disediak iakan an pada pada rak rak interl interloc ocking king maupun Location Case. 1.5.2 1.5.2
PANEL PANEL PELAY PELAYANA ANAN N Persyaratan teknis untuk Panel Panel Pelayanan Pelayanan LCP LCP adalah tidak terbatas pada sub-klausul berikut: a. Sistem LCP harus menggunakan menggunakan teknologi teknologi panel mozaic. b. Layout Layout LCP LCP secara secara umum dipersya dipersyaratka ratkan n untuk mengikuti mengikuti ketentuan ketentuan pada Gb. Layout Meja Pelayanan (LCP). c. Tipe Tipe mozai mozaicc yang yang diguna digunaka kan n harus harus menggu menggunak nakan an ukura ukuran n standa standarr 24mm x 24 mm dengan bahan material plastik dan dengan desain dasar tipe plug-in yang dapat dipasang atau dilepas serta dapat dikonfigurasi ulang. d. Tegangan Tegangan kerja dasar sistem panel display harus sama dengan sistem interlocking. e. Komponen indikator untuk menampilkan status harus menggunakan teknologi LED. f. Panel Panel pelay pelayan anan an harus harus mengg menggamb ambark arkan an tata letak letak jalur, jalur, kedud keduduka ukan n siny sinyal al,, dete deteks ksii sara sarana na,, dan dan kedu kedudu duka kan n wese wesell yang terp terpas asan ang g di emplasemen. g. Dileng Dilengkap kapii denga dengan n sistem sistem alarm alarm untuk untuk mendet mendeteks eksii kegaga kegagalan lan atau atau gangguan gangguan fungsi peralatan. h. Pane Panell Pelay Pelayan anan an haru haruss dilin dilindu dung ngii dari dari peng pengar aruh uh indu induks ksii elek elektr tro o magnetik. i. Pane Panell Pela Pelay yanan anan har harus us dapa dapatt mena menamp mpil ilka kan n tomb tombol ol pela pelay yanan anan,, indikator, pesawat pencatat. j. Warna tombol pelayanan pelayanan dan cara pelayanan tombol indikator serta pesawat pencatat tersebut harus mendapat persetujuan Konsultan. k. Panel Panel Pelay Pelayana anan n harus harus mampu mampu mengo mengoper peras asika ikan n semua semua rute rute yang ditunjukka ditunjukkan n dalam dalam rute diagram diagram dan dilengka dilengkapi pi dengan dengan kelengkapa kelengkapan n yang dinyatakan dalam spesifikasi. l. Semua Semua tombol tombol dan dan indikator indikator dipasang dipasang berkelompok berkelompok sesuai sesuai fungsinya fungsinya
dan gambar jalur berwarna atas persetujuan konsultan. m.Panel m.Panel Pelay Pelayan anan an haru haruss dihu dihubu bung ngka kan n denga dengan n pera perala lata tan n elec electro troni nicc interlocking dengan kabel data. n. Pane Panell Pelayan Pelayanan an dipas dipasang ang di PPKA PPKA dan kontr kontrakt aktor or harus harus memas memasang ang alat alat peng penguat uat pengirim pengiriman an data data tamba tambahan han apabil apabilaa data data dari dari elektr elektroni onik k interloking tidak bisa diterima dengan baik di Panel Pelayanan. o. Kabel Kabel peng penghub hubung ung harus harus dibe diberi ri label label yang yang menu menunju njukka kkan n nama dan nomor terminal dari ujung kabel yang lain. p. Meja pelay pelayanan anan harus didesain didesain sedem sedemikian ikian rupa sehingga sehingga ukuran ukuran meja layak dan ergonomis untuk diinstalasi di ruang PPKA. 1.5.3 1.5.3
SINYAL SINYAL DAN MARKA MARKA
Persyarata Persyaratan n teknis teknis untuk sinyal sinyal cahaya cahaya adala adalah h tidak terbatas terbatas pada subklausul berikut: a. Siny Sinyal cahay cahayaa yang ang digu diguna naka kan n haru haruss beru berupa pa aspe aspek k cahay cahayaa warn warnaa dengan LED (Light Emitting Diode) tipe industrial. b. Sinyal Sinyal LED harus dapat disuplai disuplai dengan dengan tegangan tegangan yang yang disupply disupply dari sistem interlocking. c. Ukuran Ukuran/di /dimen mensi si fisik fisik lampu lampu sinyal sinyal seca secara ra prinsi prinsip p harus harus mengi mengikut kutii ketentuan yang ditunjukkan pada Gb. Spesifikasi Sinyal. Si nyal. d. Efek warna harus ditimbulkan oleh warna yang dihasilkan oleh LED, tidak menggunakan lensa warna. e. LED yang digunakan harus bertipe clear clear lens. f. LED yang yang dipergunakan harus harus mempunyai mempunyai kriteria sebagai sebagai berikut : Keandalan tinggi. Lensa pelindung LED, tanpa tanpa efek pantul. • Konsumsi daya daya listrik yang rendah. • • Umur pakai pakai panjang. panjang. Biaya perawatan rendah • LED dirangkai dirangkai dalam bentuk multisegmen multisegmen • • Dile Dileng ngka kapi pi deng dengan an LED LED prov provin ing g untu untuk k siny sinyal al utam utamaa kecu kecual alii sinyal langsir dan emergency. g. Lampu Lampu sinyal sinyal LED LED padam padam hingg hinggaa 30% akan akan member memberika ikan n indika indikasi si ke interlocking, sehingga lampu di panel pelayanan akan berkedip. h. Sinyal LED harus dilengkapi pelindung terhadap terhadap vandalisme. i. Siny Sinyaal emerg mergeency ncy meng mengg gunak nakan tek teknolo nolog gi LED yang dapa apat memperagakan memperagakan simbol segitiga putih terang. j. Indikator variabel angka 3 atau 4 menggunakan menggunakan teknologi LED yang sedemikian rupa dapat menampilkan angka 3 atau 4 secara jelas. k. Sinyal Sinyal arah menggunaka menggunakan n teknolog teknologii LED yang disusun disusun sehingga sehingga dapat menampilkan menampilkan arah ke kanan kanan atau ke kiri l. Rumah Rumah siny sinyal al (Sig (Signa nall Head Head)) tipe tipe LED haru haruss dapa dapatt diat diatur ur jara jarak k tampaknya tampaknya dan sedapat mungkin dilengkapi dengan teropong pengarah. •
m.Rumah m. Rumah sinyal sinyal dengan indeks proteksi (IP) minimum 54. n. Tiang Tiang sinyal sinyal LED LED terbua terbuatt dari dari pipa pipa besi besi tahan tahan karat karat.. Tiang Tiang sinyal sinyal utama harus harus dilengkapi dilengkapi dengan dengan tangga tangga dan platform platform dan dicat dicat sesuai sesuai dengan gambar yang ditentukan. o. Tian Tiang g siny sinyal al haru haruss dides didesai ain n dan dan dibu dibuat at sehi sehing ngg ga semu semuaa kabe kabell ke ke sinyal tidak kelihatan/dilindungi dengan pipa besi sesuai ukuran yang diperlukan. p. Tiang sinyal LED harus dilengkapi dilengkapi dengan base plate. q. Tiang Tiang sinyal LED dilengkapi dilengkapi dengan dengan pelat pelat identifikas identifikasii yang memuat nama dan nomor sinyal. Tulisan terbuat dari bahan yang pendar cahaya. r. Box Box head head sinyal sinyal dan indika indikator tor harus harus terbua terbuatt dari dari bahan bahan alumin aluminium ium casting atau sheet metal (bahan anti karat) dan harus tahan air, getaran, debu, debu, cuaca cuaca denga dengan n IP 54 serta serta memilik memilikii tutup tutup belak belakang ang yang dapat dapat dikunci. s. Sinyal Sinyal aspek aspek dilengkapi dilengkapi dengan dengan aksesori aksesori yaitu yaitu backgrou background, nd, hood yang yang terbua terbuatt dari dari pelat pelat alumin aluminium ium dan ram kawat kawat untuk untuk melind melindung ungii sinyal aspek. t. Ukuran sesuai sesuai dengan dengan gambar gambar Spesifikasi Spesifikasi Sinyal. u. Sinyal Sinyal dileng dilengka kapi pi denga dengan n pelat pelat identi identifik fikasi asi yang memuat memuat nama nama dan nomo nomorr siny sinyal al.. Tuli Tulisa san n terb terbua uatt dari dari baha bahan n yang ang pend pendar ar caha cahay ya. Ketentuan penomoran harus mengikuti ketentuan yang ditetapkan pada Gb. Layout Layout Stasiun. v. Unit Unit sinyal sinyal terpasang terpasang pada tiang sinyal yang yang terbuat terbuat dari pipa besi w.dig w.digalva lvanis nis. Dia Diame mete terr pipa ipa disy disyar araatka tkan 140 140 mm. mm. Tia Tiang ng siny inyal dilengkapi dengan ladder/tangga dan landing/platform yang juga terbuat dari dari besi besi dan digalv digalvani aniss yang dides didesain ain denga dengan n memen memenuhi uhi prinsip prinsip keselamatan. x. Tiang sinyal harus didesain kokoh dan tahan getaran, serta dilengkapi box terminal untuk memudahkan pekerjaan terminasi kabel. y. Persy Persyara aratan tan pemas pemasang angan an tiang tiang sinyal sinyal LED harus harus sesuai sesuai deng dengan an Gb. Teknis. z. Keselu Keseluruh ruhan an sinyal sinyal dicat dicat warna warna hitam, hitam, kecual kecualii bagia bagian n tiang tiang statip statip dicat warna kuning dan hitam. aa. aa. Masing Masing – – mas masing ing Marka Marka harus harus terbua terbuatt dari dari bahan bahan anti anti karat karat yang tahan bb. bb. terh terhad adap ap peru peruba baha han n cuac cuacaa dan dan warn warnan any ya dapa dapatt mema memant ntul ulka kan n cahaya dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar. cc. Peletakan kabel-kabel harus tersembunyi tersembunyi agar terhindar dari dari pencurian. pencurian.
1.5. 1.5.4 4
ELE LECT CTRO RON NIK POINT OINT CONTR ONTROL OL,, DETECTOR DAN ELECTRIC LOCK
HAND
POIN OINT,
POINT OINT
Persy Persyara aratan tan teknis teknis untuk untuk pengg penggera erak k wesel wesel adalah adalah tidak tidak terba terbatas tas pada pada sub-klausul berikut: Electronik Point Control System / Point Machine a. Poin Pointt mach machin inee haru haruss bert bertip ipee elec electr tric ic poin pointt mach machin inee deng dengan an penggerak penggerak utama motor l istrik. b. Mekanisme Mekanisme penguncia penguncian n mekanik mekanik point point machine machine harus harus berupa berupa internal internal lock lock dan dan mekani mekanik k luar luar serta serta dapat dapat dilang dilangga garr dari dari belaka belakang ng dan tidak tidak menimbulkan kerusakan (traillable). c. Pada Pada supl suplai ai teg tegang angan nomi nomina naln lny ya wakt waktu u ayun ayun (thr (throw owin ing g time time)) untuk untuk melen melengk gkapi api proses proses pemba pembalik likan an wesel wesel tidak tidak boleh boleh lebih lebih dari dari 5 detik, dengan gaya dorong minimal 3000 N. d. Point Point machin machinee harus harus didesa didesain in untuk untuk aman aman dipaka dipakaii pada pada kecep kecepata atan n kereta hingga 120 km/jam pada posisi sepur lurus. e. Point machine machine harus harus menggun menggunakan akan tekno teknologi logi motor motor listrik listrik untuk mengg menggera erakka kkan n wesel. wesel. Point Point machin machinee harus harus sudah sudah dileng dilengkap kapii (built (built in) dengan dengan mekanisme mekanisme gearbox, gearbox, kopling, kopling, throw bar, detection detection slides, slides, switch switch contact contact system, system, dan dilengkapi dilengkapi fasilitas fasilitas untuk operasi operasi manual manual (crank handle). f. Point Point mach machine ine unit unit harus harus suda sudah h dileng dilengkap kapii denga dengan n throw throw rod/dr rod/drivi iving ng rod, detection rod, aksesori untuk pemasangan, terminal box, dan pelat nomor. g. Bila Bila ada kega k egagala galan n (terganjal), (terganjal), kedudukan kedudukan wesel wesel harus harus kembali kembali ke kedudukan awal secara otomatis. h. Batang Batang pengg penggera erak k wesel wesel (drivi (driving ng rod) rod) harus harus dikenc dikencang angka kan n dengan dengan meng mengg gunak unakan an baud baud dan kont kontra ra mur mur yang ang diama diamank nkan an deng dengan an plat plat pengunci pengunci atau semat belah (split pen). i. Point machine machine dikemas dikemas dalam satu casing metal sehingga sehingga tahan tahan cuaca, debu dan air (IP 53) serta mempunyai cover/penutup yang dapat dikunci. j. Motor yang digunakan point machine harus dapat disuplai dengan catu catu daya daya nomina nominall : 120VDC 120VDC,, 110VAC 110VAC 50Hz, 50Hz, 140VAC 140VAC 50Hz 50Hz atau atau 380/22 380/220VA 0VAC C 3/1pha 3/1phasa sa 50Hz 50Hz dapat dapat berop beropera erasi si pada pada rating rating tegangan tegangan ±10% Tegangan nominal. k. Dengan pemakaian pemakaian arus pada beban normal < 10A.
Hand Point a. Hand Hand Point harus harus termasuk termasuk batang batang penggerak, penggerak, batang batang pendetek pendeteksi si dan komponen lain yang diperlukan serta terminal box dan plat nomor. b. Bag Bagian ian mekan mekanik ik dari dari Hand Hand point point harus harus dides didesain ain untuk untuk mudah mudah dalam dalam pemasang pemasangan an dan tidak perlu modifikas modifikasii bila di pasang pasang pada wesel wesel kiri
maupun kanan. c. Hand Point harus harus dilengk dilengkapi api penguncia penguncian n elektrik elektrik yang dioperasika dioperasikan n dari meja pelayanan. d. Kotak Kotak Elektr Elektrik ik Dete Detekto ktorr harus harus dipas dipasang angkan kan ke bagian bagian mekani mekanik k dari dari Hand Point yang terkait kontak deteksi. e. Kotak terminal terminal harus dari besi yang yang dilapi dilapisi si anti anti karat, karat, tahan tahan cuaca cuaca dan weather-p weather-proof roof dengan dengan tutup terkunci terkunci dilengkapi dilengkapi terminal terminal blok untuk koneksi kabel.
Electrik Lock a. Electric lock harus memiliki fasilitas penguncian yang terintegrasi dalam satu alat. b. Fasili Fasilitas tas pengu pengunci ncian an harus harus dapat dapat digera digerakka kkan n denga dengan n mengg mengguna unakan kan teknol teknolog ogii solenoi solenoid d yang dides didesain ain rigid, rigid, memilik memilikii peng pengunc uncian ian yang mantap dan tahan getaran tetapi mudah dibebaskan dengan pemberian tegangan release dari sistem interlocking. c. Electric lock harus sudah dilengkapi dengan rodding system dan asesori untuk pemasangan, terminal box baik yang terintegrasi maupun tidak, dan pelat nomer. d. Electric lock harus dikemas dalam satu casing metal yang tahan cuaca serta mempunyai cover yang dapat dikunci.
Point Detector a. Point Point detek detektor tor harus harus bisa bisa beker bekerja ja terpis terpisah ah maupun maupun diguna digunakan kan dan menjadi bagian dari motor wesel. b. Point detektor harus dioperasikan dioperasikan dengan sliding mekanis. c. Point Point detektor detektor harus mengguna menggunakan kan sistem switch switch kontak kontak listrik yang cocok digunakan untuk pemutusan dua kawat. d. Point detektor detektor harus harus mampu mampu mendetek mendeteksi si dan mengindika mengindikasika sikan n posisi posisi wesel normal dan belok Elektrik Lock a. Bagian mekanis dari elektrik lock harus di siapkan dekat dengan hand point atau derailer. b. Meka Mekani nism smee elek elektr trik ik lock lock haru haruss dapa dapatt di lepa lepask skan an peng pengun unci cian an mekanisnya mekanisnya secara elektrik dari meja pelayana pela yanan. n. c. Fasilitas Fasilitas penguncia penguncian n harus harus dapat dapat digerakk digerakkan an dengan dengan menggun menggunakan akan teknol teknolog ogii soleno solenoid id yang didesa didesain in rigid, rigid, memilik memilikii pengu pengunci ncian an yang mantap mantap dan tahan tahan getaran getaran tetapi tetapi mudah mudah dibebaska dibebaskan n dengan dengan pemberian pemberian tegangan release dari sistem interlocking. d. Mekan Mekanism ismee elektr elektrik ik lock lock harus harus dileng dilengka kapi pi kontak kontak elektr elektrika ikall untuk untuk mengetahui mengetahui status penguncian bagian mekanis elektrik lock. e. Electric lock harus dikemas dalam satu casing metal yang tahan cuaca serta mempunyai cover yang dapat dikunci. f. Tega Tegang ngan an supl suplai ai untu untuk k meng mengg gerak erakka kan n sole soleno noid id meng mengg gunak unakan an tegangan minimal 110VAC dan tegangan deteksi minimal 24V.
g. Electric Electric lock harus memiliki memiliki fasilitas fasilitas pengunci penguncian an dan pendetek pendeteksi si yang terintegrasi dalam satu alat. h. Elec Electr tric ic lock lock haru haruss sudah sudah dile dileng ngka kapi pi deng dengan an rodd roddin ing g syst system em dan dan asesoris untuk pemasangan, pemasangan, terminal box baik yang yang terintegrasi maupun maupun tidak, dan pelat nomer. 1.5.5
PENDETEK PENDETEKSI SI SARANA SARANA
Alat pendetek pendeteksi si harus harus mampu mampu mendetek mendeteksi si kebera keberadaan daan sarana sarana secara secara akurat. akurat. Mekanisme Mekanisme kerja peralatan peralatan tidak boleh tergangg terganggu u oleh induksi elektro magnetik lain yang bukan peruntukannya. peruntukannya. Axle Counter a. Axle counter digunakan sebagai pendeteksi track section sebagaimana yang dipersyaratkan pada Gb. Komunikasi Blok dan Konfigurasi Axle Counter. b. Axle counte counterr bekerj bekerjaa berda berdasa sarka rkan n deteks deteksii dan dan perhit perhitung ungan an jumlah jumlah gandar input/output. c. Axle Axle coun counte terr haru haruss terd terdir irii dari dari bag bagian ian pend pendet etek eksi si roda roda/g /gan anda darr (wheel (wheel detection detection unit) dan bagian bagian penghitung penghitung roda/gand roda/gandar ar (evaluato (evaluatorr unit). d. Bagian Bagian peng penghit hitung ung roda/g roda/gan andar dar harus harus dipasa dipasang ng secara secara terinte terintegr grasi asi dengan sistem interlocking pada rak interlocking di bangunan bangunan stasiun. e. Bag Bagian ian pen peng ghitu hitung ng roda roda/g /gan anda darr haru haruss memi memili liki ki fasi fasili lita tass untu untuk k komunikas komunikasii data secara secara serial serial dengan dengan penghitung penghitung gandar gandar di stasiun stasiun bersebelahan bersebelahan untuk kegunaan kegunaan pengontrolan pengontrolan petak blok. f. Pendeteksian harus mampu meliputi meliputi area yang bersangkutan. g. Perang Perangka katt axle axle counte counterr juga juga harus harus dileng dilengka kapi pi protek proteksi si terhad terhadap ap arus arus lebih lebih akiba akibatt switch switching ing tegang tegangan an tinggi tinggi maupun maupun induks induksii petir petir baik baik langsung maupun tak langsung. lan gsung. h. Setiap Setiap hubung hubungan an peralat peralatan an pendet pendeteks eksii saran saranaa jenis jenis axle counte counterr ke track menggunakan track box. Track box harus terbuat dari bahan anti karat. i. Bagia Bagian n pendet pendeteks eksii ganda gandarr (whee (wheell detect detection ion unit) unit) harus harus berupa berupa satu satu pera perala lata tan n yang ang terpa terpasa sang ng di rel rel dan dan berd berdek ekat atan an deng dengan an rel rel temp tempat at didefi didefinis nisika ikanny nnyaa batas batas track track secti section on yang dimaks dimaksud ud dalam dalam layout layout persinyalan. j. Bagian elektronik pendeteksi gandar harus terlindung dalam satu kemasan yang tahan cuaca dan dapat dikunci. Sedangkan bagian yang terpasang di rel harus dipasang pelindung yang dapat melindungi dari kemun kemungk gkina inan n bentura benturan n sec secara ara mekan mekanis is yang tidak tidak diing diingink inkan an dari dari bagian-bagian bagian-bagian KA yang lewat diatasnya. diatasnya. k. Instalasi bagian pendeteksi gandar harus harus dilindungi dilindungi dari aksi perusakan perusakan dan pencurian dengan meletakkannya pada kotak beton atau pelindung lain yang dapat dibuka-tutup dan dapat dikunci. l. Sistem axle counter memiliki memiliki kriteria sebagai sebagai berikut : - Kapasitas penghitungan penghitungan gandar : 32.767 gandar gandar per petak jalan rel - Jumlah maksimum Wheel Wheel Detector per per Evaluator: 5 buah - Jumlah maksimum petak petak jalan per Evaluator: Evaluator: 4 petak jalan jalan
Jarak kontrol kontrol maksimum: 6,5 km Jarak kontrol maksimum maksimum dengan dengan perlakuan khusus: khusus: 21 km Tipe traksi yang yang dapat ditangani: ditangani: Semua tipe elektrik dan dan non elektrik Kece Kecepat patan an maksim maksimum um yang dapat dapat didete dideteksi ksi : 400 km/jam km/jam (untuk (untuk diameter gandar ≥ 865 mm) - Diameter gandar gandar yang dapat dideteksi dideteksi ≥ 300 mm (material gandar dari besi) - Persyaratan bantalan rel: kayu, kayu, beton, besi atau atau tanpa balast o o - Temperatur kerja peralatan dalam dalam ruangan: ruangan: -25 C sampai +70 C o o - Temperatur kerja peralatan luar luar ruangan: -40 -40 C sampai +80 C - Suplai tegangan tegangan perangkat: 24 V DC sampai 60 V DC W ( + 5 W per Wheel Detector) - Konsumsi daya: ≤ 40 W ( m.Axle counter digunakan sebagai pendeteksi track section sebagaimana yang dipersyaratkan pada Gb. Komunikasi Blok dan Konfigurasi Axle Counter. n. Axle counter harus terdiri dari bagian pendeteksi roda/gandar (wheel detection unit) dan bagian penghitung roda/gandar (evaluator unit). o. Bagian Bagian penghitung penghitung roda/gan roda/gandar dar harus harus dipasang dipasang secara secara terintegras terintegrasii dengan sistem interlocking pada rak interlocking int erlocking di bangunan bangunan stasiun. p. Bag Bagian ian peng penghi hitu tung ng roda roda/g /gan anda darr haru haruss memil memilik ikii fasi fasilit litas as untu untuk k komunikas komunikasii data secara serial serial dengan dengan penghitung penghitung gandar di stasiun stasiun bersebelahan bersebelahan untuk kegunaan pengontrolan petak blok. q. Bagia Bagian n pende pendetek teksi si ganda gandarr (whee (wheell detect detection ion unit) unit) harus harus berupa berupa satu satu pera peralat latan an yang terpas terpasang ang di rel dan berde berdekat katan an denga dengan n rel tempat tempat dididefini dididefinisikan sikannya nya batas batas track track section section yang yang dimaksud dimaksud dalam dalam layout layout persinyalan. r. Bagia Bagian n elek elektr tron onik ik pend pendet etek eksi si gand gandar ar haru haruss terli terlind ndun ung g dala dalam m satu satu kemasan yang tahan cuaca dan dapat dikunci. Sedangkan bagian yang terpasang di rel harus dipasang pelindung yang dapat melindungi dari kemu kemung ngki kina nan n bent bentur uran an atau atau teka tekana nan n seca secara ra meka mekani niss yang tidak tidak diinginkan dari bagian-bagian KA yang lewat diatasnya. s. Instalasi bagian bagian pendeteksi gandar harus dilindungi dari aksi perusakan dan pencurian dengan meletakkannya pada kotak beton atau pelindung lain yang dapat dibuka-tutup dan dapat dikunci.
-
1.5.6
CATU DAYA
Perencanaan dan pemasangan catu daya harus mempertimbangkan persyaratan berikut: a. b.
Sistem Sistem catu day dayaa terdiri terdiri dari catu catu daya daya utama (PLN), (PLN), catu daya daya cadang cadangan an (Genset) dan catu daya darurat (Baterei). Sistem catu daya harus dapat menyediakan menyediakan fungsi dasar berikut : −
Suplai tegangan, tegangan, meja pelayanan, pelayanan, dan tegangan tegangan kontrol kontrol lain
−
Suplai tegangan tegangan untuk untuk distribusi power power ke location case dan kebutuhan kebutuhan lain
−
Peng Pengat atura uran n seca secara ra otom otomat atis is yang ang meng mengat atur ur perp perpin inda daha han n sumb sumber er tegangan baik dari PLN, battery, maupun genset
Indikasi catu daya ditampilkan di meja pelayanan Sistem Sistem catu day daya secara secara fisik minimal minimal harus harus terdiri terdiri dari dari peralatan-p peralatan-pera eralatan latan berikut : −
c.
−
Panel incoming suplai daya utama. Trafo Isolasi.
−
Voltage Stabilyzer.
−
−
UPS (Uninterrupti (Uninterruptible ble Power Supply) Supply) dengan dengan kemampuan kemampuan minimal 2 jam.
−
Proteksi petir
−
Genset tipe silent dengan dengan charger charger baterei dari eksternal eksternal dan internal.
−
Battery lead Acid (baterei kering dan bebas bebas perawatan)
−
Panel distribusi dan control
Kapas Kapasita itass UPS dan Genset Genset minima minimall 1,25 1,25 x beban beban normal normal instal instalas asii sinyal. d. Komp Kompon onen en-k -kom ompo pone nen n terse tersebu butt haru haruss dide didesa sain in seca secara ra modu modula larr untuk untuk memudahk memudahkan an perbaika perbaikan n atau penggan penggantian tian secara secara parsial parsial bila diperlukan diperlukan sewaktu-waktu. e. Sistem Sistem catu catu daya harus harus terpa terpasan sang g dalam dalam rak panel panel yang didesa didesain in kompak kompak tetapi tetap ergonomis, serta mempertimbangkan aspek pembuangan panas. Rak catu daya harus didesain berdiri di atas lantai (floor standing rack), memili memiliki ki pintu pintu dari dari satu satu sisi sisi (sisi (sisi depan depan)) yang dapat dapat dibuka dibuka-tu -tutup tup dan dikunci. f. Sistem Sistem catu daya daya harus harus tetap dapat dapat beker bekerja ja dalam dalam kondisi kondisi suplai suplai PLN PLN lokal yang tidak terjamin kualitas kualit as suplainya. g. Sistem Sistem catu daya daya harus menyu menyuplai plai daya daya ke seluruh seluruh sistem sistem Persinyalan Persinyalan baik baik Indoor maupun Outdoor. h. Konfig Konfigura urasi si sistem sistem catu catu daya daya dipersy dipersyara aratka tkan n menggu menggunak nakan an semak semaksima simall mungkin produk lokal dengan standar kualitas industri. i. Sistim Sistim catu daya daya harus mampu mampu menyupl menyuplai ai sistim sistim persiny persinyala alan n tanpa putus putus meskipun suplai utama dari jaringan PLN mengalami gangguan. j. Pada saat suplai daya utama PLN dan jaringan terganggu, maka secara otomatis battery bekerja sampai Genset bekerja stabil maksimal selama 5 menit. k. Battery Battery starting starting Gense Gensett harus harus di di charg charging ing dari UPS. UPS. l. Dise Disell Gene Genera rato torr mini minima mall dile dileng ngka kapi pi sist sistem em kont kontro roll otom otomat atik ik ON/O ON/OFF FF,, kontrol suhu, kontrol bahan bakar, kontrol tegangan, frekwensi, otomatik change over switch dan perlengkapan standart lain yang diperlukan. m. Life time baterei minimal 2 tahun pada pada suhu suhu ruangan. ruangan. −
1.5.7 1.5.7
GROUN GROUNDING DING SISTEM SISTEM
Grou Ground ndin ing g Sist Sistem em atau atau yang ang bias biasaa dise disebu butt Pent Pentan anah ahan an meru merupa paka kan n Pelind Pelindung ung/Pe /Penga ngaman man terhada terhadap p perala peralatan tan-pe -peral ralatan atan dari dari lonjak lonjakan an gelomb gelomban ang g listrik atau induksi dari petir. Persyaratan grounding ER < 1 ohm 1.6
PEMERIK PEMERIKSAAN SAAN DAN PENGUJIAN PENGUJIAN
1. Umum Umum
Setelah peralatan selesai dipasang dengan lengkap dan telah sesuai dengan spesifikasi yang yang ditetapkan ditetapkan,, Kontraktor Kontraktor diharusk diharuskan an melaksana melaksanakan kan pemeriksa pemeriksaan an dan pengujian pengujian yang yang dilaksana dilaksanakan kan di pabrikan pabrikan dan lapanga lapangan n dengan dengan minimal minimal pemeriksa pemeriksaan an atau pengetesan pengetesan meliputi : −
Pemeriksaan Visual
−
Pengujian Fungsional Sistem
−
Pemeriksa Pemeriksaan an dan pengujian pengujian menggu menggunaka nakan n bentuk test form standar standar yang telah telah ditetapkan oleh Konsultan.
2. Kabel abel
Kontraktor harus melakukan pemeriksaan dan pengukuran kabel yang telah dipasang sesua sesuaii denga dengan n ketent ketentuan uan yang berlak berlaku. u. Pemerik Pemeriksa saan an dan dan Penguku Pengukuran ran terse tersebut but minimal sebagai berikut : - Pemeriksaan Visual. - Pengujian tahanan isolasi. - Pengujian resistansi kawat. - Pengujian attenuation untuk Serat optik. - Pengujian kelurusan pada FO. - Pengujian fungsional. 3. Komponen, Komponen, Subsistem Subsistem dan Sistem
Kontraktor harus melakukan pemeriksaan dan pengukuran komponen, subsistem dan system system sesuai sesuai dengan dengan ketentuan ketentuan yang yang berlaku berlaku yang dilakukan dilakukan dan disetujui disetujui oleh Konsultan. Pemeriksaan dan Pengukuran tersebut minimal sebagai sebagai berikut :
-
Pemeriksaan Visual. Pengujian komponen. Pengujian fungsional subsistem. Pengujian fungsional sistem. Setel Setelah ah pera peralata latan n selesa selesaii dipas dipasang ang dengan dengan lengka lengkap p dan dan telah telah sesuai sesuai deng dengan an spesifikasi yang ditetapkan, Kontraktor diharuskan melaksanakan pemeriksaan dan pengujian yang meliputi :
−
Pemeriksaan Visual
−
Pengujian Fungsional Sistem
−
Pemeriksa Pemeriksaan an dan pengujian pengujian menggun menggunaka akan n bentuk test form standar standar yang yang telah ditetapkan oleh Konsultan.
T.2 INSTALASI
1. Instalasi Sinyal Cahaya a. Secara Secara layout layout stasiun sinyal sinyal cahaya cahaya harus diletakka diletakkan n pada posisi kilometer kilometer yang ditentukan dari desain layout stasiun (lihat Gb Layout Layout Stasiun). b. Secara Secara layout layout,, sinyal sinyal harus harus mengik mengikuti uti keten ketentua tuan n yang disyara disyaratka tkan n pada pada Gb. Instalasi Sinyal Dan Location Case. c. Sinyal Sinyal harus didirikan didirikan di atas fondasi fondasi beton dengan dengan tinggi tinggi elevasi sejajar sejajar dengan dengan kepala rel. Sinyal dipasang pada baud angkur yang dicor di dalam beton dan dikenc dikencang angka kan n denga dengan n mur peng pengenc encang ang yang sesua sesuai. i. Fonda Fondasi si sinyal sinyal harus harus mengikuti ketentuan pada Gb. Pondasi Sinyal Dan Location Location Case. d. Fond Fondas asii beto beton n harus harus meme memenu nuhi hi stan standa darr kuali kualita tass beto beton n K225 K225.. Baud Baud ang angkur kur tertanam tertanam dalam beton dengan ketinggia ketinggian n yang yang memungkin memungkinkan kan dilakukanny dilakukannyaa penyetelan/adjusment posisi kemiringan tiang sinyal. Baud angkur dan mur serta ring-ring diperlukan harus terbuat dari bahan besi yang digalvanis. e. Fond Fondas asii beto beton n haru haruss meny menyed edia iaka kan n luba lubang ng masu masuk k kabe kabell (cab (cable le inle inlet) t) yang memudahkan pekerjaan terminasi kabel. Kabel yang diterminasi harus terpasang kuat pada sinyal. f. Meto Metoda da dan dan tekn teknik ik yang digun digunak akan an dala dalam m prose prosess pema pemasa sang ngan an sinya sinyall haru haruss mengacu mengacu pada standar insta i nstalasi lasi yang biasa biasa dilakukan dilakukan dalam dalam proyek proyek konstruks konstruksii persinyalan. 2. Instalasi Point Point Machine dan Elektrik Lock a. Secara Secara layout layout lokas lokasii point point machin machinee dan dan elektr elektrik ik lock lock harus harus dipasang dipasang dengan dengan mempe memperhi rhitun tungk gkan an ruang ruang bebas bebas di sekita sekitarr wesel wesel serta serta denga dengan n posisi posisi sesuai sesuai ketentua ketentuan n yang yang dihasilkan dihasilkan dalam desain desain layout layout persinya persinyalan lan (lihat Gb Layout Layout Stasiun). b. Material Material instalasi instalasi yang yang dibutuhkan dibutuhkan harus berkualitas berkualitas dan sesuai dengan desain desain point layout dan rodding sistem yang digunakan. digunakan. c. Sesudah Sesudah proses instalasi instalasi balas balas dibawah dibawah bantalan harus dikondisikan dikondisikan/ditam /ditamping ping untuk mendapatkan posisi point machine yang normal. d. Detail instalasi point machine machine dan elektrik elektrik lock mengikuti ketentuan sebagaimana yang dijelaskan pada Gb. Instalasi Tipikal Point Machine. e. Plat landas landas dudukan dudukan motor wesel harus ditambat ditambat dengan dengan hubungan hubungan terisolasi pada plat landas lidah wesel dan tertambat kokoh dengan menggunakan baut pada bantalan wesel sehingga tidak dapat bergeser. f. Peny Penyetelan etelan roddin rodding g dan peng pengont ontrol rol lidah wesel wesel harus harus sesuai sesuai dengan dengan gamba gambarr rencana. g. Tidak boleh boleh ada ada pengelasan pengelasan pada pada batang rodding. h. Mont Montas asee kabe kabell moto motorr peng pengge gera rak k wese wesell harus harus sesu sesuai ai deng dengan an syar syarat at tekn teknis is perkabelan. i. Pemasangan Pemasangan box terminal kabel harus tegak lurus. j. Montase kabel luar dari terminal dan motor wesel harus dipasang karet penjepit agar air tidak masuk ke motor wesel atau ke terminal. k. Dibawah point machine machine yang yang berada di lokasi miring dibuat konstruksi konstruksi penahan penahan ballast agar ballast tidak longsor.
3. Instalasi Local Control Panel (LCP) a. Insta Instalas lasii Panel Panel pelay pelayana anan n dilakuk dilakukan an denga dengan n cara cara yang tidak tidak membah membahay ayaka akan n /mengganggu /mengganggu keselamatan operasi KA. Kontraktor harus melakukan koordinasi dengan pihak PT KA. b. Material-material instalasi instalasi seperti cable cable scoen, scoen, tie wrap, mounting plate, mur mur dan baut harus terbuat dari bahan yang berkualitas standar industri. c. Montase kabel harus harus rapi dan dan kabel-kabel kabel-kabel diikat dengan tiewrap. d. Terminasi Terminasi kabel kabel dilakukan dilakukan secara secara rapi, teliti dan diberi diberi label. Setiap terminasi terminasi harus dipastikan terpasang dengan kuat. e. Kabel-kabel yang yang disiapkan disiapkan untuk proses peralihan peralihan sistem harus harus diberi label yang yang jelas, dimontase sementara secara aman dan tidak boleh berpotensi mengurangi mengurangi kriteria fail-safe sistem interlocking. 4. Instalasi Sistem Track Circuit a. Sistem Sistem track track circui circuitt yang yang dikema dikemass dalam dalam locati location on case case harus harus diinsta diinstalas lasii pada pada lokasi yang berdekatan dengan track section yang dikontrol. b. Secara Secara layout lokal location location case harus harus mengikuti mengikuti ketentuan ketentuan yang yang disyaratkan disyaratkan pada Gb. Instalasi Sinyal Dan Location Case. c. Pekerjaan Pekerjaan instalasi instalasi track circuit circuit dari instalasi instalasi IRJ, instalasi instalasi Rail Bonding Bonding dan instalasi pada Location Case. 5. Instalasi IRJ (Insulation Rail Joint) a. IRJ sebagai sebagai bagian bagian dari track circuit circuit harus dipasang dipasang dititik batas track section section sebagaimana sebagaimana yang yang disyaratkan dis yaratkan dalam desain layout stasiun. b. Di samping persyaratan persyaratan desain desain layout layout stasiun secara layout lokal penentuan penentuan titik lokasi IRJ harus mempertimbangkan jarak minimum dari sambungan rel existing atau bekas sambungan rel yang diperlukan. c. IRJ harus harus dipasang dipasang di antara antara 1 buah bantalan bantalan ukuran ukuran standar 35 x 13 x 200 cm tepat dibagian bawah sambungan dengan metoda dan teknik pemasangan yang sesuai dengan persyaratan instalasi produk IRJ yang akan digunakan. d. Sebaga Sebagaii teknik teknik alterna alternatif, tif, IRJ IRJ dapat dapat dipas dipasang ang denga dengan n mengg mengguna unakan kan bantal bantalan an ukur ukuraan khus khusus us yang ang lebi lebih h leba lebarr atau atau dua dua bant bantal alan an yang ang diko dikope pell untu untuk k mendapatkan mendapatkan dukungan yang lebih mantap pada sambungan. e. Pada bagian bagian bawah bantalan, bantalan, IRJ IRJ setelah setelah distaping/d distaping/dipada ipadatkan tkan untuk kedudukan kedudukan IRJ yang normal 6. Instalasi Rail Bonding a. Pada Pada area track track section section dimana dimana trac track k circui circuitt harus dapat dapat bekerj bekerjaa denga dengan n baik maka maka kond kondis isii kond konduk ukta tans nsii trac track k haru haruss semak semaksi sima mall mung mungki kin. n. Karen Karenany anyaa sambung sambungan-s an-sambu ambungan ngan rel harus harus di sambung sambung dengan dengan bonding bonding jumper jumper secara secara serial. b. Pemasang Pemasangan an bonding jumper harus menggunak menggunakan an metoda yang menjamin daya daya tahan konduktansi kontak bonding dengan rel terhadap korosi dan getaran rel. c. Mater Material ial yang diguna digunaka kan n harus harus memilik memilikii kualita kualitass yang baik, yahan ahan terhada terhadap p korosi dan pembungkus kabel bonding tidak mudah kemasukan air. d. Metoda pemasangan harus menggunakan metoda Pin Tapping.
7. Instalasi Location Case a. Pemasang Pemasangan an location location case sesuai sesuai gambar dan berada berada di luar ruang bebas dengan dengan jarak minimum 2530 mm dari as sepur sepur dan harus dipasang dipasang sistem sistem pentanahan b. Loca Locatio tion n case case didirik didirikan an di atas atas fonda fondasi si beton beton deng dengan an tinggi tinggi elevas elevasii minimu minimum m sejaj sejajar ar denga dengan n kepala kepala rel denga dengan n menga mengantis ntisipa ipasi si kemung kemungkin kinan an banjir banjir atau atau genangan air lokal yang dapat merusak peralatan. Location case dipasang pada baud baud angker angker yang dicor dicor di dalam dalam beton beton dan dan dikenc dikencang angkan kan denga dengan n mur pengencang yang sesuai. c. Fondasi beton beton harus memenuhi standar standar kualitas kualitas beton K225. K225. Baud angker dan dan mur serta ring-ring diperlukan harus terbuat dari bahan besi yang digalvanis. d. Fond Fondas asii beto beton n haru haruss meny menyed edia iaka kan n luba lubang ng masu masuk k kabe kabell (cab (cable le inle inlet) t) yang memudahkan pekerjaan terminasi kabel. Kabel Kabel yang diterminasi harus terpasang kuat pada location case. e. Kabel Kabel tanah yang yang masuk ke location location case harus harus memakai memakai karet karet penjepit penjepit (cable gland) agar air tidak masuk ke terminal. 8. Perbaikan Perbaikan Isolasi Rel a. Pada Pada area track track section section dimana dimana track track circu circuit it harus dapat dapat beker bekerja ja dengan dengan baik maka rel harus terisolasi dengan baik. Resistansi balas disyaratkan minimum 2 Ohm/km dan resistansi train shunt disyaratkan maksimum 0.3 Ohm. b. Kondisi Kondisi rel mengalami mengalami hubungan hubungan pendek atau isolasi yang buruk dimanapun dimanapun dalam area track section harus diperbaiki dengan metoda yang sebaik sebaik mungkin. 9. Instalasi Sistem Axle Counter a. Skema Skema pemas pemasang angan an Axle Counter Counter di rel rel dapat dapat dilihat dilihat pada pada gamba gambarr instal instalas asii Tipikal Pemasangan Axle Counter. b. Axle Counter terdiri terdiri dari pendeteksi pendeteksi roda/gandar roda/gandar (wheel (wheel detection unit) dan bagian bagian penghitung roda/gandar (evaluator unit). c. Bagi Bagian an dari dari Axle Axle Coun Counte terr yang diin diinst stal alas asik ikan an pada pada rel rel adal adalah ah pend pendet etek eksi si roda/gandar (counting head). d. Kabel Kabel dari dari peng penghitu hitung ng roda/g roda/gand andar ar (eva (evalua luator tor unit) unit) di ruang ruang interl interlock ocking ing di terminasi terminasi pada sebuah terminal terminal box sebelum sebelum dihubung dihubungkan kan ke pendetek pendeteksi si roda/gandar (counting head). e. Kabel Kabel yang yang digunakan digunakan dari penghitung penghitung roda/gand roda/gandar ar (evaluator (evaluator unit) ke terminal terminal box menggunakan kabel starquad (2x2x0,9). f. Kabel Kabel yang yang digunakan digunakan dari terminal terminal box ke pendeteks pendeteksii roda/gandar roda/gandar (counting (counting head) dengan jarak minimal 2,5 m. g. Bagian elektronik elektronik pendeteksi pendeteksi roda/gandar roda/gandar (counting (counting head) harus terlindung dalam satu satu kemas kemasan an yang tahan tahan cuaca cuaca dan dapat dapat dikunc dikunci. i. Sedang Sedangkan kan bagian bagian yang terpasang di rel harus dapat dilindungi dari kemungkinan benturan atau tekanan secar secaraa mekan mekanis is yang tidak tidak diing diingink inkan an dari dari bagian bagian - bagian bagian KA yang lewat lewat diatasnya. 10. Instalasi Peralatan Dalam Ruangan a. Rak interlocking interlocking harus harus diinstalas diinstalasii di dalam ruang khusus khusus peralatan peralatan.. Sedangka Sedangkan n LCP dipasang di ruang PPKA. b. Tata letak peralatan peralatan dalam dalam ruang PPKA harus memenuhi memenuhi persyaratan persyaratan sebagaimana sebagaimana yang digambarkan dalam Gb. Instalasi Peralatan Dalam Bangunan pada lampiran.
c.
Instalas Instalasii peralatan peralatan interlocking interlocking harus memperhitun memperhitungka gkan n ruang gerak gerak bebas dan aspek aspek ergonomi ergonomiss lainnya lainnya bagi bagi staf personil personil yang berwenang untuk bekerja di ruang PPKA termasuk untuk keperluan perawatan dan perbaikan. d. Tata letak peralatan peralatan juga harus mempertimbang mempertimbangkan kan pembuangan pembuangan panas yang yang timbul timbul dari dari sistem sistem inter interloc lockin king g denga dengan n mengand mengandalk alkan an sirkul sirkulas asii udara udara dalam dalam ruangan. e. Peralatan interlocking harus diletakkan di atas landasan yang yang kokoh. kokoh. Tidak boleh terdapat terdapat lubang lubang di dasar dasar peralatan peralatan yang yang memungki memungkinkan nkan masuknya masuknya binatangbinatangbinatang yang dapat merusak peralatan. f. Material-m Material-materi aterial al bantu instalasi instalasi seperti bracket, bracket, clamp, clamp, clip harus harus terbuat dari bahan-bahan bahan-bahan dengan kualitas standar industri. 11. Sistem pertanahan a. Sistem pertanahan pertanahan harus dipasang di setiap peralatan peralatan luar berikut yaitu pada tiang sinyal, point machine dan perangkat track circuit khususnya pada location case. Sistem pertanahan harus menggunakan teknologi batang-batang konduktor yang ditana ditanam m di sekita sekitarr lokasi lokasi pera peralat latan an yang ditanah ditanahka kan. n. Batan Batang-b g-bata atang ng terse tersebut but dihubungkan dihubungkan dengan sistem pertanahan internal setiap peralatan dengan kabel tembaga atau jenis lain yang memadai memadai untuk menyalurkan arus lebih. b. Penyambungan-penyambung Penyambungan-penyambungan an dalam sistem pertanahan pertanahan harus harus memperhitungkan memperhitungkan daya tahan konduktansi kontak sambungan terhadap korosi yang ditimbulkan oleh kelembaban dalam tanah. Oleh karena itu harus ditentukan metoda penyambungan yang dapat menjamin kontak sambungan sebaik mungkin. c. Nilai resistansi resistansi pertanahan pertanahan maksimum maksimum yang disyaratka disyaratkan n untuk setiap peralatan peralatan berikut adalah: • Sinyal 5 Ohm • Location case 1 Ohm Equipment room 1 Ohm • 12. Instalasi Kabel Luar Ruangan Ruangan a. Jalur Jalur Kabel Kabel Jalur penanaman penanaman kabel harus dituangkan dituangkan dalam suatu suatu Cable Plan. • Cable plan harus harus dapat menentukan menentukan jalur-jalur kabel yang paling efisien pada • layout stasiun secara keseluruhan sampai ke sinyal muka. Efisiensi dilakukan dengan dengan meminimasi meminimasi jumlah jumlah UTX, URX, maupun maupun UPX, tetapi tetapi juga harus mempertimbangkan kondisi medan yang ada. b. Penanama Penanaman n Kabel Kabel Tanah Tanah • Secara umum penanaman penanaman kabel dalam tanah tanah harus mengikuti ketentuan ketentuan yang dipersyaratkan dipersyaratkan dalam Gb. Instalasi Kabel. • Untu Untuk k pena penana nama man n kabe kabell yg seja sejaja jarr deng dengan an rel, rel, keda kedala lama manny nnyaa 1 m dari dari permukaan tanah, untuk penanaman kabel yang melintang dengan jalan raya kedalamannya kedalamannya 1 m dari permukaan tanah. • Galian Galian kabel harus pada kedalaman kedalaman dan lebar galian galian yang yang sedemikian sedemikian rupa sehingga kabel cukup aman terhadap gangguan. Dasar galian harus bersih dari batu-batuan atau benda yang dapat merusak kabel. Kabel harus diletakkan di dasar galian dengan susunan yang rapi dan kabel tidak terjalin satu sama lain. Penguruga Pengurugan n kabel kabel pada lapis pertama dilakukan dilakukan dengan dengan tanah galian galian yang yang • sudah dibersihkan dari bebatuan dan benda-benda yang dapat merusak kabel.
Pengu Pengurug rugan an terakh terakhir ir dilakuk dilakukan an denga dengan n tanah tanah galia galian n yang tersisa tersisa hingga hingga permukaan galian setelah dipadatkan sama dengan elevasi tanah sekitarnya. • Pada tempat-tempat tempat-tempat tertentu kabel tanah harus ditanam dengan dengan menyediakan menyediakan cadangan cadangan untuk mengantisipa mengantisipasi si perubah perubahan an posisi peralatan peralatan yang berkaitan berkaitan dengan jalur kabel. Pencadangan tersebut dilakukan dengan cara digulung di sekitar lokasi peralatan yang bersangkutan. bersangkutan. c. Under Under Track Track Crossing Crossing (UTX) • Secara umum konstruksi UTX yang yang dilakukan dengan dengan pengeboran mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Gb. Instalasi Kabel. Kedalaman dan dan lebar galian dibawah dibawah rel harus sedemikian rupa sehingga kabel kabel • cukup terlindung dari gangguan dan tekanan di atasnya. Kabel harus digelar di dalam pipa HDPE berukuran 4 ". Keda Kedala lama man n pena penana nama man n kabe kabell diba dibawa wah h rel rel haru haruss seda sedala lam m 100 100 cm dari dari • perm permuk ukaa aan n tana tanah, h, dalam dalam memb membua uatt UTX UTX haru haruss meng menggu guna naka kan n metod metodee pengeboran/boring. • Pipa harus ditanam ditanam melintang melintang rel hingga sepanjang sepanjang 2 m dari masing-masin masing-masing g sisi rel sesuai gambar spesifikasi teknik • Pengurugan pada lapis pertama harus dilakukan dengan tanah tanah yang bersih dan tidak berbatu sebelum diurug dengan tanah galian dan balas. d. Under Road Crossing (URX) Secara umum konstruksi konstruksi URX yang dilakukan dengan dengan pengeboran mengikuti mengikuti • ketentuan yang dipersyaratkan dalam Gb. Instalasi Kabel. Kedala Kedalaman man galia galian n dibawa dibawah h jalan jalan harus harus sedemi sedemikia kian n rupa rupa sehing sehingga ga kabe kabell • terlindung dari gangguan dan tekanan di atasnya. Kabel harus digelar di dalam pipa HDPE berukuran 4 ". Pipa harus ditanam melintang jalan dan dilebihkan di kedua sisinya. Jumlah jalur pipa yang ditanam harus sesuai dengan jumlah kabel yang akan ditanam. URX diperlukan bilamana kabel harus melintasi jalan umum, misalnya misalnya di level crossing. crossing. • Kedalaman Kedalaman penanama penanaman n kabel kabel dibawah dibawah jalan harus sedalam sedalam minimal 100 cm dari dari permu permukaa kaan n jalan, jalan, dalam dalam membu membuat at URX harus harus mengg mengguna unakan kan metode metode pengeboran/boring. • Penguruga Pengurugan n pada lapis pertama harus harus dilakukan dilakukan dengan dengan tanah galian galian yang sudah dibersihkan bebatuan. Pengurugan berikutnya harus dilakukan dengan sisa tanah galian. • Finishing Finishing harus dilakukan dilakukan sedemikian sedemikian rupa sehingga sehingga dapat mengemba mengembalikan likan permukaan jalan ke kondisi sebelumnya. sebelumnya. e. Under Under Platfor Platform m Crossin Crossing g (UPX) • Secara umum umum konstruksi UPX harus harus mengikuti ketentuan ketentuan yang yang dipersyaratkan dala m Gb. Instalasi Kabel. Kedala Kedalaman man galia galian n harus harus sedemi sedemikia kian n rupa rupa sehing sehingga ga kabel kabel terlind terlindung ung dari dari • gangguan dan tekanan di atasnya. Kabel harus digelar di dalam pipa HDPE berukuran 4 ". Kedalaman Kedalaman galian galian harus sedalam minimum 40 cm dari permukaan permukaan platform platform • dengan lebar 40 cm. • Pengurugan harus harus dilakukan sedemikian rupa rupa sehingga dapat dapat mengembalikan permukaan platform ke kondisi sebelumnya. sebelumnya. •
f. Bridge Bridge Crossing/Cu Crossing/Culvert lvert • Secara umum konstruksi konstruksi Jembatan Kabel dengan dengan bentang jembatan dibawah 15 m dila dilaku kuka kan n deng dengan an peng pengeb ebora oran n sert sertaa meng mengik ikut utii kete ketent ntua uan n yang yang dipersyaratkan dalam Gb. Instalasi Kabel. • Untuk diatas 15 m, bridge crossing berupa sling yang digantung melalui tiang berupa pipa galvanis. Kabel dari dalam tanah naik melalui trunking atau pipa tersebut lalu digantungkan melalui sling. Ujung-ujung dari pipa harus tertanam secara aman di dalam tanah t anah dengan kedalaman yang cukup untuk menghindari pencurian. Kabel Kabel harus digelar didalam didalam HDPE berukuran berukuran 4" yang yang ditanam ditanam melintang di • dasar dasar seloka selokan. n. Kedala Kedalama man n galia galian n harus harus sedemi sedemikia kian n rupa rupa sehing sehingga ga kabel kabel terlindung dari gangguan dan resapan air diatasnya. PVC dipasang melintang dengan membentuk lengkungan dimana lengkungan terdalam tepat dibawah selokan. Ujung-ujung HDPE harus diperkuat dengan adukan semen. g. Terminasi Terminasi Kabel Kabel Luar Luar Pada peralatan peralatan yang terpasang terpasang pada fondasi fondasi dengan dengan jalur kabel (cable inlet), • kabel harus dipasang melalui jalur j alur yang sudah disediakan tersebut. • Kab Kabel harus rus diika iikatt dib dibagian ian dalam lam perala ralata tan n den dengan kua kuat deng dengaan menggunakan clamp yang tahan karat. Pengikatan harus dilakukan pada kabel yang yang masih masih utuh utuh (belum (belum dikupa dikupas) s) dikuli dikulitt terlua terluarny rnya. a. Bagian Bagian kabel kabel yang yang dikupas harus ada didalam peralatan. Urat-urat kabel yang yang akan diterminasi harus disusun disusun dengan rapi, rapi, dan dengan • menyediakan kelebihan panjang tertentu yang digulung rapi untuk keperluan pencadang pencadangan. an. Kabel-kabe Kabel-kabell harus harus diberi diberi label label dengan dengan penomoran penomoran yang yang jelas dengan bahan label yang berkualitas industri. • Lubang Lubang masuk kabel kabel di fondasi fondasi harus ditutup rapat rapat dengan dengan metoda tertentu agar terlindung dari masuknya binatang-binatang pengerat. pengerat. Material untuk penyambungan penyambungan kabel harus harus sesuai dengan ukuran ukuran kabel yang • akan disambung. • Sambun Sambunga gan n kabel kabel tembag tembagaa harus harus mengg mengguna unakan kan crimpi crimping ng connec connector tor dan dimasu dimasukan kan dalam dalam closur closuree dan dan diisi diisi denga dengan n bahan bahan resin resin yang sesua sesuaii untuk untuk kondisi tropis. • Terminasi kabel tembaga tembaga menggunakan menggunakan terminal blok dengan dengan kualitas industri dan disetujui oleh Konsultan. 13. Pemasangan Marka Kabel a. Patok tanda tanda rute kabel dan patok tanda sambung sambungan an kabel dibuat dibuat sesuai dengan dengan gambar spesifikasi teknik. b. Patok tanda tanda rute kabel kabel dipasang dipasang pada setiap setiap jarak 50 m, pada setiap sambung sambungan an kabel dan perubahan arah kabel. c. Kontraktor Kontraktor harus harus membuat membuat peta jalan kabel kabel yang yang memuat letak letak km sambungan sambungan kabel dan jenis kabel yang disambung. 14. Ruang Catu Daya a. Lokas Lokasii ruang ruang catu catu daya daya harus harus sesua sesuaii denga dengan n yang yang dipersy dipersyara aratka tkan n dalam dalam Gb. Instalasi Peralatan Dalam Bangunan. Bangunan. b. Sistem catu daya yang yang disimpan disimpan dalam bangunan meliputi : c. Ruang catu catu daya harus memiliki ukuran yang yang memadai memadai sesuai yang yang dipersyaratkan dipersyaratkan dalam dalam Gb. Instalas Instalasii Peralatan Peralatan Dalam Bangunan Bangunan dan memperhit memperhitung ungkan kan faktor faktor ergonomis untuk personil yang yang melakukan pekerjaan di ruangan tersebut.
d. Desai Desain n ruang ruang catu catu daya daya harus harus bangu banguna nan n denga dengan n tembok tembok batu batu batu diperk diperkua uatt dengan rangka beton bertulang dengan kualitas yang standar. Desain bangunan harus kokoh dan tahan terhadap getaran dari KA t etapi efisien. e. Ruan Ruang g catu catu day daya haru haruss memi memili liki ki pint pintu u deng dengan an ukur ukuraan mema memada daii yang ang memudahk memudahkan an mobilisasi mobilisasi peralatan peralatan selama selama proses proses instalasi. instalasi. Ruangan Ruangan juga harus harus menyediak menyediakan an pintu penghubung penghubung dari ruang ER untuk akses ke peralatan peralatan yang yang disimpan, kecuali untuk genset perlu dibuatkan ruang sendiri yang hanya bisa diakses dari luar. f. Desa Desain in bang bangun unan an dan dan pint pintu u akse aksess haru haruss mempe memperti rtimb mban angk gkan an perl perlind indun unga gan n peralatan dari tindak kejahatan dan vandalisme. g. Ruang Ruang catu daya juga harus menyedia menyediakan kan jalur perkabelan perkabelan pada lantai lantai (ducting) (ducting) yang dapat ditutup. Lubang masuk kabel (cable inlet) ke peralatan luar juga harus disediakan dan dibuat tertutup untuk menghindari masuknya binatang-binatang pengerat. h. Lubang Lubang ventilasi ventilasi dan exhaust exhaust fan dengan ukuran yang sesuai sesuai kebutuhan kebutuhan harus disediakan pada dinding ruangan untuk mendinginkan ruangan bila diperlukan. 15. Layout Peralatan Dalam Bangunan a. Penemp Penempata atan n panel panel catu catu daya, daya, battery battery,, dan gens genset et harus harus memper mempertimb timbang angkan kan lingkungan yang dibutuhkan oleh masing-masing peralatan. b. Desain Desain layo la yout ut ruangan harus mempertimbang mempertimbangkan kan aspek ventilasi ventilasi ruangan untuk sirkulasi udara serta pembuangan panas dan udara kotor. c. Desain Desain layout layout ruangan juga harus harus mempertimbang mempertimbangkan kan tata letak kabel sehingga sehingga kabel aman dan terlindung tetapi juga mudah diakses untuk keperluan perawatan dan perbaikan.Perbaikan Isolasi Rel d. Pada Pada area track track section section dimana dimana track track circuit circuit harus harus dapat dapat beker bekerja ja dengan dengan baik maka rel harus terisolasi dengan baik. Resistansi balas disyaratkan minimum 2 Ohm/km dan resistansi train shunt disyaratkan maksimum 0.3 Ohm. e. Kondis Kondisii rel menga mengalam lamii hubun hubunga gan n pende pendek k atau isolasi isolasi yang buruk dimana dimanapun pun dalam area track section harus diperbaiki dengan metoda yang sebaik mungkin.
BAB 3 TELEKOMUNIKASI KA
T.1 DESAIN TELEKOMUNIKASI DAN STANDAR KONSTRUKSI
1.1 PENJELASAN
a) b) c)
d)
Spesi Spesifik fikas asii ini mer merupa upaka kan n persy persyara aratan tan bagi bagi peke pekerjaan rjaan telekomu telekomunik nikas asii kereta api, dimana untuk lingkup sesuai dengan BoQ dan Gambar Teknis. Peke Pekerj rjaa aan n ini term termas asuk uk pela pelati tiha han n dari dari perso personi nill yang ang ditun ditunju juk k oleh oleh PPK selama masa kontrak dan pemeliharaan pemeliharaan dari sistem persinyalan. Bila Bila ada ada mod modifik ifikas asii dari dari pera peralata latan n telek telekomu omunik nikasi asi yang yang dilaks dilaksana anakan kan oleh oleh Kontr Kontrakt aktor or termas termasuk uk modif modifika ikasi si softwa software re komput komputer er dan data data memori memori komputer, harus tidak mengganggu pola dan jadwal sistem operasi kereta api. Semua Semua perala peralatan tan teleko telekomun munika ikasi si yang yang dimodi dimodifika fikasi si atau ataupun pun dipasa dipasang ng baru harus terjamin ketersediaan komponen dan suku cadangnya.
1.2 PENGAJUAN
a)
Kont Kontra rakt ktor or haru haruss mengaj mengajuk ukan an gamb gambar ar deta detail il pelak pelaksa sana naan an untu untuk k sistem sistem peralatan peralatan telekomun telekomunikasi ikasi untuk mendapa mendapatkan tkan persetujua persetujuan n dari Konsultan Konsultan dan PPK. b) Kontra Kontrakto ktorr haru haruss memb membuat uat foto foto dig digita itall berwa berwarna rna untuk untuk menda mendata ta kema kemajua juan n pekerjaan instalasi yang menampakkan data lokasi, tanggal pemotretan dan keterangan pada posisi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Setiap foto dicetak pada kertas putih dan soft copy diserahkan ke Konsultan dan PPK. Hasil cetakan foto tersebut dilampirkan disetiap prestasi pembayaran. c) Kontra Kontrakto ktorr haru haruss membua membuatt dan dan mengi mengirim rim ke Konsul Konsultan tan dan PPK, PPK, doku dokumen men yang yang diperlukan diperlukan untuk desain, desain, supply, supply, instalasi, testing testing dan pendinasa pendinasan n pekerjaan sistem telekomunikasi, minimal antara lain: 1.2.c.1 Sebelum pekerjaan dimulai a. Mater terial sample sheet : 2 copy b. Gambar Pabrikasi : 3 copy c. Gamb Gambar ar kerj kerjaa dan dan inst instal alas asii : 3 copy copy d. Gambar tersebut minimal antara lain : - Daftar Software dan dokumentasi dokum entasi - Telecommunication Plan - Titik koordinat sambungan kabel plan - Hasil survey lapangan lapangan - Desain Desain Power Supply dan dokumentasi dokumentasi - Rencana dan rute kabel
-
Diagram dan rencana instalasi Rencana bangunan peralatan telekomunikasi Rencana penempatan alat dalam ruangan Rencana duct kabel (ladder) dan kabel trench di bangunan baru Gambar modifikasi trench dalam ruangan Form garansi garansi untuk tiap-tiap peralatan peralatan yang yang terpasang terpasang Buku Petunjuk Training Soft copy software untuk tiap-tiap tiap-tiap peralatan peralatan Buku Buku Petunjuk operasi dan Pemeliharaan
1.2.c.2 Pada Saat Pelaksanaan Pekerjaan Selam Selamaa pekerja pekerjaan an berlan berlangs gsung ung,, Kontra Kontrakto ktorr harus harus membua membuatt lapora laporan n mingguan mingguan dan laporan laporan bulanan. bulanan. Lapora Laporan n tersebut tersebut setelah setelah diperiksa diperiksa dan disetujui Konsultan dan PPK harus di copy dan diserahkan kembali: a. Mate Materi riaal samp sample le she sheet : 3 copy opy + 1 asli sli b. Gambar Pabrikasi : 3 copy + 1 asli 1.2.c.3 Pengujian Peralatan di Pabrik Kontrakto Kontraktorr harus harus mengirimkan mengirimkan data test peralatan peralatan yang yang disuplai disuplai kepada kepada Konsultan dan PPK. 1.2.c.4 Pengujian lapangan a. Da Data uji lapangan b. Berita Berita Acara pengujian pengujian lapangan lapangan
: Asli yang sudah ditandatangani : Asli yang yang sudah sudah ditandatang ditandatangani ani
1.2.c.5 Buku Petunjuk a. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set copy draft format manual dan daftar isi, paling lambat lambat 1 (satu) bulan setelah SPMK kepada kepada Konsultan Konsultan untuk review review dan memberi memberi masukan. masukan. b. Kont Kontra rakt ktor or haru haruss meny menyera erahk hkan an 1 (sat (satu) u) set set copy copy buku buku petu petunj njuk uk (pengoperasian (pengoperasian & pemeliharaan pemeliharaan ) secara secara lengkap lengkap paling lambat lambat 15 hari hari sebelum sebelum pemeriksa pemeriksaan an akhir dan menyerahkan menyerahkan kembali kembali 6 (enam (enam ) set copy setelah direvisi berdasarkan review dan pemeriksaan akhir, paling lambat lambat 10 hari hari setela setelah h meneri menerima ma hasil hasil review review dari dari buku buku petunju petunjuk k tersebut tersebut. c. Selain yang diserahkan tersebut pada butir b, disetiap ruang peralatan telekomunikasi harus disimpan satu set buku petunjuk tersebut. d. Isi buku petunjuk harus meliputi:
-
Uraian setiap setiap sistim, unit, unit, komponen komponen termasuk termasuk fungsi, fungsi, karakteristik karakteristik pengoperasian pengoperasian normal dan kondisi pembatasan
-
Daftar Daftar suku cadang asli asli dari pabrikan, pabrikan, dan semua informasi informasi yang yang diperlukan untuk pemesanan / pengadaan suku cadang
-
Prosedur pengoperasian pengoperasian start-up, break-in, normal dan dan rutin. rutin.
-
Direktori Direktori panel panel circuit, circuit, diagram diagram berwarna berwarna kode pengkabe pengkabelan lan dan karakteristik pelayanan operasi.
-
Instr Instruks uksii pemel pemeliha iharaa raan n dari dari pabrik pabrikan an,, termas termasuk uk prosed prosedur ur rutin, rutin, perbaikan perbaikan dan petunjuk trouble shooting.
Laporan Laporan testing dan adjusting. e. Kontraktor harus memberi tanda setiap lembar data produk, khususnya untuk identifikasi produk dan komponen yang spesifik. f. Lembaran Lembaran data harus dilengkapi dilengkapi dengan gambar-gambar gambar-gambar komponen. komponen. g. Data Data / brosur brosur dari pabrikan harus dilengkapi dilengkapi dengan dengan penjelasa penjelasan n dan instruksi-instruksi yang diperlukan h. Buku Instruksi Manual Harus dalam format bahasa Indonesia. Indonesia. i. Masi Masing ng-ma -masi sing ng Buku Buku Inst Instru ruks ksii Manu Manual al haru haruss dilen dileng gkapi kapi deng dengan an fotocopy fotocopy jaminan, garansi garansi yang diperluka diperlukan n untuk setiap setiap material material dan komponen. Dokume kumen n Pela Pelati tiha han n a. Kontrakto Kontraktorr harus harus menyiapka menyiapkan n dokumen dokumen untuk pelatihan pelatihan dan bisa menggunakan buku manual operasi dan pemeliharaan sebagai dasar untuk melatih melatih personil personil yang ditunjuk ditunjuk oleh oleh PPK mengenai mengenai semua semua aspek pengoperasian, pengoperasian, adjustment, dan pemeliharaan terhadap peralatan. b. Dokumen Dokumen pelatihan pelatihan harus diperiksa diperiksa dan disetujui disetujui oleh Konsultan Konsultan dan PPK sebelum digunakan untuk melatih personel yang ditunjuk. c. Setelah Setelah dokumen pelatihan disetujui, disetujui, kontraktor kontraktor harus menyerahkan menyerahkan kembali dokumen pelatihan sebanyak sebanyak 3 copy dan 1 asli. d. Sela Selain in yang dise disera rahk hkan an ters terseb ebut ut,, doku dokume men n untu untuk k pela pelatih tihan an harus harus dibagikan ke semua peserta pelatihan. Kontra Kontrakto ktorr haru haruss meng mengaju ajukan kan semua semua dokume dokumen n diat diatas as untuk untuk memper memperole oleh h persetujuan oleh Konsultan dan PPK sebelum memulai pekerjaan.
-
d)
e)
1.3 LINGKUP PEKERJAAN
a)
b)
c)
Untu Untuk k inst instal alas asii dan dan modi modifi fika kasi si sist sistem em tele teleko komu muni nika kasi si dala dalam m doku dokume men n spesifikasi ini harus mencakup keseluruhan lokasi proyek termasuk semua bagian bagian antara antara dan termas termasuk uk stasiun Solo Balapan sampai sampai dengan Stasiun Bandara Adi Soemarmo Soemarmo serta PK OC seperti ditunjukkan ditunjukkan pada gambar. gambar. Penga Pengadaa daan n dan pemasa pemasang ngan an system system teleko telekomun munika ikasi si stasiun stasiun Solo Balap Balapan an sampai samp ai den dengan gan Stasiun Bandara Adi Soem Soemarmo armo serta PK OC sep seperti erti ditunjukkan pada gambar. gambar . Pekerjaan Pekerjaan kabel kabel telekomunik telekomunikasi asi meliputi: meliputi: 1.3.c.1 1.3.c.1 Pekerjaa Pekerjaan n terseb tersebut ut dibaw dibawah ah ini diperlukan diperlukan untuk pemasang pemasangan an kabel telekomunikasi telekomunikasi dilintas maupun diemplasemen. 1.3.c 1.3.c.2 .2 Pabrik Pabrikas asii dan pengir pengirima iman n kabel kabel telekom telekomuni unikas kasii termas termasuk uk alat sambung sambung dan terminasi, terminasi, pelindung pelindung kabel, kabel, pipa, pipa, patok patok rute kabel, kabel, patok tiap-tiap sambungan.
1.3.c.3 1.3.c.3 1.3. 1.3.c. c.4 4
Pemasang Pemasangan an kabel kabel telekomun telekomunikasi ikasi,, termasuk termasuk penyambu penyambungan ngan dan dan terminasi. Peng Pengga galia lian n dan dan peng pengur urug ugan an,, pema pemasa sang ngan an pipa pipa dan dan pelin pelindu dung ng kabel, patok rute kabel serta patok tiap-tiap sambungan.
1.4 DASAR PERENCANAAN
a)
Kond Kondis isii lingku lingkung ngan an pada pada para paragr graf af beri beriku kutt adala adalah h kondi kondisi si yan yang g ada pad padaa area proyek dan semua peralatan yang dipasang untuk pekerjaan ini harus berfungsi normal secara terus menerus tanpa terjadi kerusakan serius pada saat beroperasi.
b)
Kond Kondis isii Ling ingkung kungan an a.
b.
c)
Temper Temperatu aturr ruanga ruangan: n: - In Indoor equipment - Outdoor equipment Kele Kelemb mbab aban an : - Indoor equipm ipment - Outd Outdoo oorr equi equipm pmen entt
: 0 – 45 45 °C : 0 – 45 45 °C : maksimal 90% : maks maksim imal al 95% 95% tanp tanpaa kond konden ensa sasi si
Kara Karakt kter eris istik tik Elec Electri trica call Secara umum semua peralatan yang dipasang pada proyek ini harus dapat beke bekerj rjaa norm normal al/ta /taha han n terh terhad adap ap inte interf rfer eren ensi si yang ang ditim ditimbu bulk lkan an oleh oleh SUTET/SUTT. Syarat lain yang harus diikuti adalah seperti seperti di bawah ini: a.
b.
c.
Tahan Tahanan an Isolasi solasi Tahanan Tahanan isolasi isolasi antara antara semua rangkaian rangkaian listrik dan komponen komponen metal metal diuji pada 500 V DC minimum 10 M.ohms. I/O I/O inter interfa face ces, s, power power cubi cubicl cles es dan cable cable rack rack exte extern rnal al,, taha tahana nan n isolasi antara antara rangkaian listrik dan frame minimum 3 M.ohms pada 500 V DC. Dielec Dielectric tric Streng Strength: th: Isola Isolasi si antara antara rangk rangkaia aian n listrik listrik dan kompon komponen en metal metal harus harus dapat dapat menahan tegangan tegangan 1500 V AC selama satu menit. Tahan Tahanan an Pentan Pentanaha ahan n - Ruan Ruang g Pera Perala lata tan n Tele Teleko komu muni nika kasi si : < 1 ohms ohms.. Ares Areste terr yang ang dipasang dipasang dilengkapi dilengkapi indikator indikator sambaran sambaran petir dan karakteri karakteristik stik arrest arrester er adalah adalah Kapas Kapasitas itas disch discharg argee : minima minimall 20 kA, Waktu Waktu discharge : minimal 8/20 μs, Arus Arus Impul Impulse se (8/20 (8/20 μs) : minimum 50 kA dan dilengkapi dengan indikator kerusakan.
- Grounding system pada tower, peralatan telekomunikasi: < 1 Ohm - Nilai resistansi resistansi yang yang disyaratkan disyaratkan dalam dalam spesifikasi spesifikasi ini harus harus diukur pada kondisi kering/musim kemarau.
1.5 PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan teknis untuk peralatana telekomunikasi adalah tidak terbatas pada subklausul berikut: a)
Telepon Local Control Panel (Telepon Konsol) Konsol)
1) Harus dilengkapi dilengkapi dengan sejumlah sejumlah sirkit untuk sambungan sambungan telepon sesuai dengan keperluan komunikasi PPKA dengan telepon berikut : Telepon Blok (telepon (telepon antar setasiun) o Telepon JPL o Telepon ER o Telepon Talk back slave o Telepon Pengawas Pengawas peron (PAP) o
2) Harus Harus dileng dilengkap kapii denga dengan n tombol tombol pangg panggilan ilan,, layar layar monito monitorr yang dilengkapi dilengkapi lampu l ampu LED, speakerphone speakerphone dan handset 3) Dileng Dilengkap kapii denga dengan n ten keypad keypad untuk untuk tombo tomboll pemili pemilihan han nomor nomor telep telepon on dan tombol panggilan cepat. 4) Volume suara suara speakerphone speakerphone harus bisa diatur secara individu. 5) Semua Semua pembicara pembicaraan an yang yang masuk dan keluar dari PPKA harus terekam dengan menggunakan voice recorder. b)
Telepon JPL JPL & Telepon ER. ER.
1) Telep Telepon on meng mengg gunak unakan an jeni jeniss tele telepo pon n meja meja dan dan bisa bisa di temp tempel el di dinding yang bisa dihubungkan dengan automatic switching unit. 2) Untuk komunikasi komunikasi antara antara PPKA dengan dengan PJL (Penjaga (Penjaga Pintu Perlintasan) Perlintasan) dan PPKA dengan ER. 3) Sistemnya harus menggunakan menggunakan system system direct direct calling 4) Komunikasi harus terekam. c)
Slave talkback
1) Untu Untuk k komu komuni nika kasi si anta antara ra PPKA PPKA deng dengan an juru juru lang langsi sirr dala dalam m rang rangka ka ijin langsiran di dalam emplasemen. 2) Dipasang di stasiun yang terdapat langsiran. 3) Sistemnya harus menggunakan menggunakan system system direct calling. 4) Telep Telepon on Slave Slave talkba talkback ck harus harus tipe tipe pole-m pole-mou ounte nted d yang dihubu dihubung ngkan kan ke PABX di setasiun dan tersedia fasilitas fungsi voice broadcasting. 5) Haru Haruss dite ditemp mpat atka kan n dala dalam m kota kotak k wate waterr proo prooff (min (minim imal al IP 54) 54) dan dan aman terhadap pencurian dan tindakan vandalisme. 6) Komunikasi harus terekam.
d) PABX 1) PAB PABX digun igunaakan kan seb sebaga agai sentra tral komu omunika nikassi yang men mengatur tur pemanggilan dan percakapan telepon dengan sebuah telephone console sebagai telepon operator. 2) Exte Extens nsio ion n PAB PABX dig digunak unakan an untu untuk k komu komuni nika kasi si anta antarr blok blok,, blok blok dengan perlintasan maupun blok dengan emplasemen. 3) PABX memiliki memiliki kriteria kriteria sebagai sebagai berikut berikut ; input tegangan tegangan 200-240VAC, 200-240VAC, kapa kapasi sita tass minim minimal al PABX PABX 8 CO 24 ext. ext.,, suhu suhu oper operas asio iona nall 0-400 0-400C, C, kelembaban kelembaban 10-90%, extension koneksi kabel SLT 1 pair. 4) Dilengka Dilengkapi pi saluran saluran analog analog dan digital, digital, saluran saluran Analog Analog digunaka digunakan n untuk untuk slav slavee (JPL (JPL,, tlp. tlp. ER, ER, talk talkba back ck slav slave) e),, seda sedang ngka kan n salu salura ran n dig digital ital digunakan untuk telepon master (telepon local kontrol panel). e)
Voice recorder
1) Untuk merekam merekam semua pembicaraan PPKA dengan dengan lainnya. lainnya. 2) Semua komunikasi komunikasi untuk operasi operasi KA lewat Telepon LCP LCP secara otomatis otomatis harus harus direka direkam m dan berhe berhenti nti mereka merekam m bila hand hand set set diletak diletakkan kan demikian juga apabila pembicaraan p embicaraan dilakukan melalui speakerphone. 3) Ala Alat pere pereka kam/ m/Vo Voic icee rec record ording ing dipa ipasang sang di tia tiap setas tasiun iun dan dan dilengkapi dilengkapi dengan d engan pemindah data. 4) Alat perekam harus harus tipe digital, digital, menggunakan menggunakan hard disk dengan dengan kapasitas kapasitas memori minimum 1 bulan rekaman. rekaman. 5) Harus Harus mempu mempuny nyai ai fitur fitur penand penandaa aan n untuk untuk menamp menampilka ilkan n nomor nomor telepon, menit, jam dan tanggal pembicaraan. 6) Indikasi Indikasi waktu pada sistem voice voice recorder harus sama dengan dengan data logger. 7) Mudah mengatur hasil rekaman rekaman dalam dalam file fólder. 8) Apabila Apabila hard disk disk terisi terisi 85%, 85%, secara secara otomatis otomatis akan akan mengh menghapu apuss hasil hasil rekaman awal ( First In First Out ). 9) Harus terbukti terbukti handal dan telah dipakai dipakai di beberapa beberapa setasiun. 10) Bisa diproteksi diproteksi dengan password. f)
Distribution Box (DB)
1) Bahan Bahan DB harus harus terbuat terbuat dari dari bahan bahan anti anti karat dan dan mempuny mempunyai ai ketebalan ketebalan tidak kurang dari 2 mm. 2) DB harus harus dilengkapi dilengkapi dengan dengan kunci dan terminal pentanahan 3) DB harus harus dileng dilengkap kapii deng dengan an termin terminal al block block termas termasuk uk arres arrester ter sesuai sesuai dengan ukuran kabel telekomunikasi. g)
MDF
1) MDF harus harus terdir terdirii dari dari frame frame vertic vertical al dan horizon horizontal tal deng dengan an kapas kapasita itass minimum 100 sirkit. 2) Frame vertical dilengkapi dilengkapi dengan dengan arrester 3) Komponen MDF seperti frame test clips, vacuum vacuum arrester dan dan heating coil coil harus sesuai dengan ukuran kabel telekomunikasi.
h)
Kabel serat optik
-
-
-
Kabel serat optik menggunak menggunakan an warna warna putih Jenis kabel kabel serat serat optik adalah adalah kabel kabel tanah tanah yang berpelindung berpelindung/armo /armour ur double steel tape atau disebut buried cable Menggunakan Menggunakan tipe single single mode yang memenuhi rekomendasi rekomendasi ITU-T G 652 D. Bekerja di semua panjang gelombang antara 1260 1260 – 1625 1625 nm termasuk 1310 nm dan 1550 nm dan memiliki karakteristik sesuai tabel dibawah ini. Jaket Jaket bagian bagian terluar terluar harus harus berwa berwarna rna putih putih dan atau biru, biru, memili memiliki ki kandu kandung ngan an karbo karbon n hitam hitam yang tahan tahan terhad terhadap ap peng pengaru aruh h sinar sinar ultra ultra violet. Kabel Kabel harus diberi diberi tanda tanda khusus khusus yang tidak mudah mudah hilang hilang (dicetak (dicetak embossed) di lapisan luar kabel dengan interval 1 meter bertuliskan: Jenis kabel Jumlah core Milik DITJEN DITJEN KA KEMENHUB Tahun pembuatan Urutan kilometer Contoh Label Kabel: ’Serat Optik 24 core Milik DITJEN KA KEMENHUB – KEMENHUB – 2014 0001’
PARAMETER
Fiber Type Mode Field Diameter at 1310 nm
-
< 9.2 ± 0.4
µm µm
≤ 0.5
µm
125 ± 1.0
µm
< 1.0
%
250 ± 15
µm
Mode Field Concentricity Error Cladding Diameter Cladding Non-Circularity Coating Diameter Maximum Attenuation at 1310 nm
Maximum Attenuation at 1550 nm Maximum Chromaticity Dispersion at 1310 nm nm
Maximum Chromaticity Dispersion at 1550 nm nm Maximum Bending Radius at Full Tensile Strength
0.4
dB/km
0.25
dB/km
3.5
ps/(nm.km)
18
ps/(nm.km)
20x Outer Diameter
-
1260
nm
1300 – 1300 – 1324 1324
nm
Maximum Cut-off Wave Length
UNIT
Single Mode
< 10.4 ± 0.5
Mode Field Diameter at 1550 nm
Zero Dispersion Wave Length
VALUE
Zero Dispersion Slope
< 0.092
2
ps/(nm .km)
1) Sambungan Sambungan dan Terminal Kabel:
- Material Material untuk penyambung penyambungan an kabel kabel harus sesuai dengan dengan ukuran kabel yang akan disambung. - Setiap terminasi harus harus dilengkapi dilengkapi dengan dengan label kabel sesuai dengan peruntukannya. - Sambunga Sambungan n kabel kabel serat serat optik harus menggun menggunakan akan junction box dan materi material al yang akan akan diguna digunaka kan n harus harus mendap mendapat at persetujuan konsultan dan PPK.
2) Pipa untuk saluran kabel: Salu Salura ran n kabe kabell yang mele melewa wati ti UTX, UTX, URX, URX, UBX UBX, UPX UPX menggunakan HDPE 4”. 4 ”. 3) Lapisan Pelindung Kabel pada Kabel Trench.
-
-
-
i)
Lapis Lapisan an pelind pelindung ung kabel kabel pada pada kabel kabel trenc trench h mengg menggunak unakan an 2” berwarna biru strip kuning sistem boring dengan HDPE 2” berwarna atau dengan sistem cut and fill . Galian untuk menanam kabel sepanjang jalur jalan KA harus dikembalikan dan dilakukan pemadatan sesuai tanah sekitar dan dilengkapi dengan lapisan pelindung sesuai yang tertera di gambar. Lapisan Lapisan pasir yang digunakan digunakan haruslah haruslah pasir urug dengan dengan kualitas kualitas baik, lapisan pelindung pelindung berupa rubber rubber strip yaitu mate materi riaal campur mpuraan antara tara PVC, PVC, kare karett dan PE untu ntuk melindung melindungii kabel kabel dari benturan benturan mekanis mekanis secara secara langsung langsung.. Ukuran rubber strip adalah lebar minimum adalah 20cm dan tebal 5mm. Lapisan peringatan berupa berupa plastik warna merah merah bertuliskan ” AWAS KABEL KABEL TEGANGAN TINGGI – – MILIK MILIK DITJEN KA ” warna hitam, material plastik haruslah dari kualitas sangat sangat baik sehingga sehingga warna, warna, tulisan tulisan dan materialnya materialnya tidak mudah rusak.
SISTEM TRANSMISI SDH
Peralatan yang dipasang industrial standard. 1) Data transmisi transmisi harus harus mengguna menggunakan kan teknologi teknologi dan konfigurasi konfigurasi yang yang sudah sudah terbukti terbukti handal handal untuk menjamin menjamin kehanda kehandalan lan operasi operasi apabila apabila terjadi gangguan dan dilengkapi dengan perlindungan terhadap petir. 2) Semua Semua rang rangkai kaian an I/O I/O harus harus teriso terisolas lasii untuk untuk menceg mencegah ah interfe interferen rensi si elektr elektroma omagn gneti etiss terhad terhadap ap rang rangka kaian ian elektr elektronik onik prose prosesso ssorr deng dengan an menggunakan menggunakan photo-coupler atau relay. rela y. 3) Sistem Sistem transmisi harus harus mempunyai mempunyai kapasitas kapasitas lebih besar dari atau sama dengan 155 Mb/s untuk pengiriman data, suara dan gambar. 4) Sistem Sistem transmisi transmisi harus dilengk dilengkapi api minimal dengan dengan 2 transceiv transceiver er optik single mode yang dapat digunakan untuk panjang gelombang ( λ ) sinar laser 1310nm (shorthaul) dan 1550nm (longhaul) dengan type konektor LC. 5) Sistem Sistem transmisi harus dilengk dilengkapi api dengan dengan port E1 interface interface (75Ω atau (75Ω atau 120Ω 120Ω), port T1 interface, port Fast Ethernet (L2) interface. 6) Untuk keperluan keperluan perawatan perawatan sistem transmisi transmisi harus dilengkapi dilengkapi dengan
Engineering Order Wire (EOW) 64 kb/s voice channel carrier. 7) Sistem Sistem data transmis transmisii menggunaka menggunakan n 2 rings, satu satu clock wise wise dan dan satu anticlockwise. 8) Sist Sistem em trans transmi misi si ini ini dipe diperg rgun unak akan an seba sebaga gaii medi mediaa untu untuk k salu salura ran n telekomunikasi (suara) dan persinyalan (data). 9) Dilengkapi dengan dengan dua pilihan power supply supply untuk AC power power 220VAC dan DC power -48VDC. 10) Sistem Sistem transm transmisi isi harus harus dileng dilengka kapi pi denga dengan n modul modul E1 multip multiplexe lexerr dan dan crossconnect untuk mendukung aplikasi multi-services access (transmisi suara, data dan gambar). 11) Sistem Sistem transmisi transmisi harus memiliki memiliki tingkat tingkat kehandalan, kehandalan, tingkat tingkat siap guna dan kemudahan perawatan yang tinggi dan memiliki spesifikasi seperti dibawah ini : −
SDH Optical interface •
STM-1 bit rates : 155.52 Mbps
•
Source
: Laser
•
Connector
: LC/PC
•
Orde wire
: 64 kbps voice channel carrier in SDH
•
Wa Wavelength
•
System gain
: 1310nm or 1550nm : λ 1310 λ 1310 28dB λ 1550 λ 1550 33Db
•
Power Supply : Input
: AC (110/220VAC) 94 – 264 264 VAC DC (-48VDC) -39.5 to – to – 71.5 71.5 VDC
−
E1 MULTIPLEXER •
•
E1 elektrical interface: 1)
Bit rate
: 2.048 Mbps.
2)
Line ine Impen mpenda dance nce
balance & 75 Ω unba lanced : 120 120 Ω balance
3)
Rx sensitiv itiviity
: -40dB
4)
Line Codes
: HDB 3
5)
Intern Internal al Timing Timing
: 2.048 2.048 Mbps Mbps ± 50ppm 50ppm
6)
Bit error ra rate
: < 1 x 10
-10
FXO voice: 1) Audi Audio o Line ine Imped mpedan ancy cy
: 600 600 Ω.
2)
: > 100K Ω.
On-hook On-hook DC resistanc resistancee
3)
Off-ho Off-hook ok DC resista resistanc ncee
: < 300 Ω.
4) Ring Ring powe powerr sens sensiti itivi vity ty
: < 50mW 50mW
5) Cha Channe nnel cros rossta stalk
: < -65 -65dB, 1020H 020Hzz @0dB @0dBm m
6)
Noise
: < -65dBm0p
7)
Return loss
: 300-600Hz > 12dB (2W) 600-3400Hz > 15DB (2W) 300-3400Hz > 20dB (4W)
•
FXS voice: 1) Audi Audio o Line ine Impeda mpedancy ncy
: 600 600 Ω.
2)
: 10mA±3mA.
On-hook current
3) OffOff-ho hook ok loop loop curr curren entt
: 18-5 18-50m 0mA A
4) Loop Loop resist resistanc ancee
: < 1.8K Ω, including Ω, including 300 Ω for
telephone
•
•
5) Chan Channe nell cros crosst stal alk k
: < -65d -65dB B, 1020 1020Hz Hz @0dB @0dBm m
6)
: < -65dBm0p
Noise
Asynchronous Asynchronous RS-485/442 Serial 1) Interface
: RS422 4wire, RS485 4/2wire
2) Baud rate
: Async mode ≤ 128K
3) Bit Error rate
: < 10-10
4) Duplex
: Full / Half
Sync/Async Sync/Async RS232 Serial 1)
Data access
: RS232
2)
Data speed
: Nx64K
3)
Access mode
: DCE
4) Diag Diagno nost stic icss •
: Local ocal / Remo Remote te / Bi-d Bi-dire irect ctio iona nall loop loop
Power Supply: 1)
Input
: AC 90 – 250VAC 250VAC DC -48VDC
j)
MODEM OPTIK
Peralatan yang dipasang industrial standard. standard. o Siste Sistem m Komuni Komunikas kasii Back Backup, up, langsun langsung g mengg mengguna unaka kan n Modem Modem Optik Optik diaktifkan apabila terjadi gangguan pada system transmisi SDH. o
o
o
o
o
o
o
o
k)
Modem Modem Optik merupaka merupakan n perangk perangkat at modular modular sebagai sebagai konverter konverter fiber media, media, sepert sepertii modula modularr konve konverte rterr fiber fiber menjadi menjadi data data serial serial RS232 RS232 / RS485, modular konverter fiber menjadi voice (FXO/FXS), dan l ain-lain. Konverter data serial RS232 digunakan untuk menyediakan komunikasi data guna mendukung komunikasi axle counter antar blok. Modem Optik dilengkapi dengan transceiver optik single mode dengan panjang gelombang (λ ( λ ) sinar laser 1310nm dengan type konektor SC. Spes Spesifik ifikasi asi Modem Modem Optik Optik : rack rack 19” 2U, suhu suhu opera operasio siona nall 0-500C 0-500C,, kelembaban 20-80%, power AC(100-240) / DC(36-72), power konsumsi max 15W. Speed rate serial RS232 dari Modem Optik up to 256Kbps dengan Async mode. Konverter FXO digunakan sebagai sebagai interface antara Modem Optik dengan extension PABX. Fibe Fiberr konver konverter ter FXS FXS digun digunaka akan n sebag sebagai ai interfa interface ce dengan dengan perang perangkat kat pesawat telepon.
OPTICAL DISTRIBUTION FRAME
Peralatan yang dipasang industrial standard. standard. o Optical Distribution Frame digunakan untuk terminasi / penyambungan kabel Serat Optik outdoor dengan kabel optik pigtail berkonektor tipe FC. o
o
o
o
Besa Besarny rnyaa redam redaman an hasil hasil termin terminas asii kabel kabel serat serat optik optik outdoo outdoorr denga dengan n pigtail maksimal 0,1 dB. Jumlah port ODF yang tersedia minimal harus dapat menampung semua core serat kabel FO yang akan diterminasi di stasiun tersebut. Untuk Type patch cord yang digunakan harus disesuaikan dengan type connector yang dipasang pada ODF dan perangkat sistem transmisi SDH / Modem Optik.
CATU DAYA
l)
Kecu Kecual alii dise disebu butka tkan n lain lain pere perenc ncan anaa aan n dan dan pema pemasa sang ngan an catu catu daya daya haru haruss mempertimbangkan mempertimbangkan persyaratan berikut: a. b.
Sistem Sistem catu day dayaa terdiri terdiri dari catu catu daya daya utama (PLN), (PLN), catu daya daya cadang cadangan an (Genset) dan catu daya darurat (Baterei). Sistem catu daya harus dapat menyediakan menyediakan fungsi dasar berikut : −
Suplai tegangan, tegangan, meja pelayanan, pelayanan, dan tegangan kontrol lain
−
Suplai tegangan tegangan untuk distribusi power ke location case case dan kebutuhan lain
−
Penga Pengatura turan n secara secara otomati otomatiss yang menga mengatur tur perpin perpinda dahan han sumbe sumberr tegangan baik dari PLN, battery, maupun genset
Indikasi catu daya ditampilkan di meja pelayanan Sistem Sistem catu day daya secara secara fisik minimal minimal harus harus terdiri terdiri dari dari peralatan-p peralatan-pera eralatan latan berikut : −
c.
−
Panel incoming suplai daya utama.
−
Trafo Isolasi.
−
Voltage Stabilyzer.
−
UPS (Uninterrupti (Uninterruptible ble Power Supply) Supply) dengan dengan kemampuan kemampuan minimal 2 jam.
−
Proteksi petir
−
Genset tipe silent dengan dengan charger charger baterei dari eksternal eksternal dan internal.
−
Battery lead Acid (baterei kering dan bebas bebas perawatan)
−
Panel distribusi dan control
Kapas Kapasita itass UPS dan Genset Genset minima minimall 1,25 1,25 x beban beban normal normal instal instalasi asi sinyal. d. Komp Kompon onen en-k -kom ompo pone nen n terse tersebu butt haru haruss dide didesa sain in seca secara ra modu modula larr untuk untuk memudahk memudahkan an perbaika perbaikan n atau penggan penggantian tian secara secara parsial parsial bila diperluka diperlukan n sewaktu-waktu. e. Sistem Sistem catu catu daya daya harus terpasa terpasang ng dalam dalam rak panel panel yang dides didesain ain kompak kompak tetapi tetap ergonomis, serta mempertimbangkan aspek pembuangan panas. Rak catu daya harus didesain berdiri di atas lantai (floor standing rack), memili memiliki ki pintu pintu dari dari satu satu sisi sisi (sisi (sisi depan depan)) yang dapat dapat dibuka dibuka-tu -tutup tup dan dikunci. f. Sistem Sistem catu daya daya harus harus tetap dapat dapat beker bekerja ja dalam dalam kondisi kondisi suplai suplai PLN PLN lokal yang tidak terjamin kualitas kualit as suplainya. g. Sistem Sistem catu daya daya harus menyu menyuplai plai daya daya ke seluruh seluruh sistem sistem Telekomuni Telekomunikasi kasi baik Indoor maupun Outdoor. h. Konfig Konfigura urasi si sistem sistem catu catu daya daya dipersy dipersyara aratka tkan n mengg mengguna unaka kan n semak semaksima simall mungkin produk lokal dengan standar kualitas industri. i. Sistim Sistim catu catu daya daya harus harus mampu mampu menyup menyuplai lai sistim sistim persiny persinyala alan n tanpa putus putus meskipun suplai utama dari jaringan PLN mengalami gangguan. j. Pada saat suplai daya utama PLN dan jaringan terganggu, maka secara otomatis battery bekerja sampai Genset bekerja stabil maksimal selama 5 menit. k. Battery Battery starting starting Gense Gensett harus harus di di charg charging ing dari UPS. UPS. l. Dise Disell Gene Genera rato torr mini minima mall dile dileng ngka kapi pi sist sistem em kont kontro roll otom otomat atik ik ON/O ON/OFF FF,, kontrol suhu, kontrol bahan bakar, kontrol tegangan, frekwensi, otomatik change over switch dan perlengkapan standart lain yang diperlukan. m. Life time baterei minimal 2 tahun pada pada suhu suhu ruangan. ruangan. −
GROUNDING SISTEM
m)
Grou Ground ndin ing g Sist Sistem em atau atau yang ang bias biasaa dise disebu butt Pent Pentan anah ahan an meru merupa paka kan n Pelind Pelindung ung/Pe /Penga ngaman man terhad terhadap ap perala peralatan tan-pe -peral ralatan atan dari dari lonjak lonjakan an gelomb gelomban ang g listrik atau induksi dari petir. Persyaratan grounding < 1 ohm
PEREKAM SUARA
n) o o o
o
Perekam suara menggunakan menggunakan media penyimpanan penyimpanan digital Peralatan industrial standard Perekam suara minimal memenuhi persyaratan persyaratan operasi sebagai sebagai berikut: - Semua Semua pembicar pembicaraan aan lewat telepon telepon untuk operasi operasi dan langsiran langsiran kereta api harus terekam secara otomatis; - Med Media ia pere pereka kama man n meng mengg gunak unakan an medi mediaa peny penyimp impan anan an,, reka rekama man n terda terdahul hulu u akan akan terhap terhapus us seca secara ra otomat otomatis is apabil apabilaa kapasi kapasitas tas media media penyimpanan penyimpanan telah penuh; - Apabila Apabila media penyimpanan penyimpanan rusak atau perekam tergangg terganggu u harus harus ada indikator alarm; - Alat perekam perekam harus harus dilengka dilengkapi pi dengan dengan penunjuk waktu yang terekam pada monitor; dan - Waktu Waktu start start dan dan stop stop reka rekaman man harus tercatat tercatat pada alat alat pereka perekam m dan apabila diputar ulang waktu setiap pembicaraan harus dapat ditampilkan pada monitor. Perekam suara minimal memenuhi persyaratan persyaratan material sebagai berikut: - Technician Terminal industrial standard standard - Kapasitas minimal penyimpana penyimpanan n : 1 bulan - Operation system system berlisensi dan compatible dengan dengan software perekam perekam - Recording input level : - 30 dB sId + + 5 dB; - Monitoring output level : minimal 0,5 volt; - Frequency Response : ± 3 dB pada 300 - 3000 Hz - SIN ratio : minimal 30 dB; - Distortion Factor : : maksimal 5%; - Tahanan isolasi isolasi antara terminal dengan dengan rangka : minimal 5 MΩ. M Ω.
o)
Pesawat telepon digital - Industrial standard - Dilengkapi minimal : o Dial mode : Tone (DTMF/Puls (DTMF/Pulse) e) o Call Caller er ID Memory Memory,, Phone Phone books, books, Redial Redial memory memory,Pa ,Pause use,, Power Power source
p)
Ethernet to FO Converter (industrial type) - Industrial standard - Dilengkapi minimal : o Oper Operat ating ing temp temper erat atur uree : -10 -10 s/d s/d +60° +60° C o Redundant power power inputs with surge and spike protection protection o multi-mode 100BaseFX 100BaseFX ST fiber port o auto-crossover auto-crossover and auto-polarity RJ45 Ethernet Ethernet port
1.6
PEMERIK PEMERIKSAAN SAAN DAN PENGUJIAN PENGUJIAN
1. Umum Umum
Setelah peralatan selesai dipasang dengan lengkap dan telah sesuai dengan spesifikasi yang yang ditetapkan ditetapkan,, Kontraktor Kontraktor diharusk diharuskan an melaksana melaksanakan kan pemeriksa pemeriksaan an dan pengujian pengujian yang yang dilaksana dilaksanakan kan di pabrikan pabrikan dan lapanga lapangan n dengan dengan minimal minimal pemeriksa pemeriksaan an atau pengetesan pengetesan meliputi : −
Pemeriksaan Visual
−
Pengujian Fungsional Sistem
−
Pemeriksa Pemeriksaan an dan pengujian pengujian menggu menggunaka nakan n bentuk test form standar standar yang telah telah ditetapkan oleh Konsultan.
2. Kabel abel
Kontraktor harus melakukan pemeriksaan dan pengukuran kabel yang telah dipasang sesua sesuaii deng dengan an ketent ketentuan uan yang berlak berlaku. u. Pemeri Pemeriksa ksaan an dan dan Pengu Pengukur kuran an terse tersebut but minimal sebagai berikut : - Pemeriksaan Visual. - Pengujian tahanan isolasi. - Pengujian resistansi kawat. - Pengujian attenuation untuk Serat optik. - Pengujian kelurusan pada FO. - Pengujian fungsional. 3. Komponen, Komponen, Subsistem Subsistem dan Sistem
Kontraktor harus melakukan pemeriksaan dan pengukuran komponen, subsistem dan system system sesuai sesuai dengan dengan ketentuan ketentuan yang yang berlaku berlaku yang dilakukan dilakukan dan disetujui disetujui oleh Konsultan. Pemeriksaan Pemeriksaan dan Pengukuran tersebut minimal sebagai sebagai berikut :
-
Pemeriksaan Visual. Pengujian komponen. Pengujian fungsional subsistem. Pengujian fungsional sistem. Setel Setelah ah pera peralata latan n selesa selesaii dipas dipasang ang dengan dengan lengka lengkap p dan dan telah telah sesuai sesuai deng dengan an spesifikasi yang ditetapkan, Kontraktor diharuskan melaksanakan pemeriksaan dan pengujian yang meliputi : −
Pemeriksaan Visual
−
Pengujian Fungsional Sistem
−
Pemeriksa Pemeriksaan an dan pengujian pengujian menggun menggunaka akan n bentuk test form standar standar yang telah ditetapkan oleh Konsultan.
T.2 INSTALASI
1. Instalasi Kabel
1.1 Sambungan Sambungan dan dan Terminal Terminal Kabel Kabel
- Material untuk penyambungan penyambungan kabel harus sesuai dengan dengan ukuran kabel yang akan disambung. - Setia Setiap p term termin inas asii haru haruss dile dileng ngka kapi pi deng dengan an label label kabe kabell sesu sesuai ai deng dengan an peruntukannya. - Sambungan kabel kabel serat optik harus menggunakan junction box dan material material yang akan digunakan harus mendapat persetujuan konsultan dan PPK. 1.2 Pipa untuk saluran kabel Saluran kabel yang melewati UTX, URX, UBX, UPX menggunakan HDPE 4” sedangkan untuk yang sejajar menggunakan HDPE 2 ”. 1.3 Lapisan Pelindung Kabel Kabel pada Kabel Trench. Trench. Lapisan an pelind pelindung ung kabel kabel pada pada kabe kabell trenc trench h mengg mengguna unaka kan n sistem sistem boring boring - Lapis dengan HDPE 2” berwarna biru strip kuning atau dengan sistem cut and fill. Galian untuk menanam kabel sepanjang jalur jalan KA harus dikembalikan dan dilakukan pemadatan sesuai tanah sekitar dan dilengkapi dengan lapisan pelindung sesuai yang tertera di gambar. Lapisan pasir pasir yang yang digunaka digunakan n haruslah haruslah pasir urug dengan dengan kualitas kualitas baik, - Lapisan lapisan pelindung berupa rubber strip yaitu material campuran antara PVC, karet dan PE untuk melindungi kabel dari benturan mekanis secara langsung. Ukuran rubber strip adalah lebar minimum adalah 20cm dan tebal 5mm. - Lapisan peringatan berupa plastik warna merah bertuliskan ” AWAS KABEL warna hitam, material plastik TEGANGAN TINGGI – TINGGI – MILIK MILIK DITJEN KA ” warna haruslah dari kualitas sangat baik sehingga warna, tulisan dan materialnya tidak mudah rusak. 1.4 Pemasang Pemasangan an Pemas Pemasang angan an kabel kabel dan perle perleng ngkap kapanny annyaa harus harus sesua sesuaii gamba gambarr termas termasuk uk kedalaman galian, lapisan pasir, lapisan pelindung, lapisan peringatan dan pemad pemadata atan n harus harus sesuai sesuai kepad kepadata atan n tanah tanah sekita sekitar. r. Materi Material al pasir, pasir, lapisa lapisan n pelindung pelindung,, lapisan lapisan peringatan peringatan sebelum sebelum dipasang dipasang harus harus mendapa mendapatt persetujuan persetujuan konsultan dan PPK. Lapisan rubber strip harus dipasang rapat sepanjang galian
melindungi seluruh permukaan kabel. Lapisan peringatan berupa plastik warna merah bertuliskan ”AWAS KABEL TEGANGAN TINGGI – MILIK MILIK DITJEN KA” KA” harus harus dipas dipasang ang pada lapisan lapisan paling paling atas sesua sesuaii gamba gambarr dan tanah tanah urug urug dipadatkan. a. Umum Kontra rakt ktor or haru haruss meng mengaj ajuk ukan an gamb gambar ar rute rute kabe kabell seca secara ra detil detil untu untuk k - Kont mendapat persetujuan dari Konsultan, sebelum mulai pekerjaan dilapangan. - Jalur penanaman penanaman kabel harus dituangkan dalam dalam suatu Cable Plan. Plan. - Cable plan harus dapat menentukan menentukan jalur-jalur jalur-jalur kabel kabel yang yang paling efisien efisien pada layout stasiun secara keseluruhan sampai ke ruang peralatan. Efisiensi dilakukan dengan meminimasi jumlah UTX, URX, maupun UPX, tetapi juga harus mempertimbangkan mempertimbangkan kondisi medan yang yang ada. - Setiap Setiap ujung ujung kabel kabel harus harus dilind dilindung ungii bahan bahan kedap kedap air sebelu sebelum m kabel kabel diterminasi maupun disambung. - Setiap kabel melewati melewati pipa UTX, URX, UPX, UBX UBX harus di tambahkan tambahkan spare di ujungnya dengan melingkarkan kabel minimal spare kabel yang melewati pipa tersebut adalah 10% dari panjang pipa. p ipa. b. Penanaman Kabel Tanah
- Secara Secara umum penanaman penanaman kabel dalam tanah harus harus mengikuti mengikuti ketentuan ketentuan yang dipersyaratkan dipersyaratkan dalam Gb. Instalasi Kabel. - Untuk Untuk pena penana nama man n kabe kabell yg seja sejaja jarr deng dengan an rel rel di dala dalam m HDPE HDPE 2", kedalamannya minimal 1 m dari permukaan tanah, untuk penanaman kabel yang yang melinta melintang ng denga dengan n jalan jalan raya raya kedal kedalama amanny nnyaa minima minimall 1,5 m dari dari permuk permukaa aan n tanah tanah denga dengan n lebar lebar galia galian n 40 cm atau atau mengg mengguna unaka kan n tipe pengeboran. - Galian kabel harus pada pada kedalaman dan dan lebar galian yang sedemikian sedemikian rupa sehingga kabel cukup aman terhadap gangguan. Dasar galian harus bersih dari dari batu-b batu-batu atuan an atau atau benda benda yang dapat dapat merusak merusak kabel. kabel. Kabel Kabel harus harus diletakkan di dasar galian dengan susunan yang rapi dan kabel tidak t erjalin satu sama lain. - Pengurugan Pengurugan kabel pada lapis pertama dilakukan dilakukan dengan tanah galian yang sudah sudah dibersihk dibersihkan an dari bebatuan bebatuan dan benda-ben benda-benda da yang yang dapat dapat merusak merusak kabel. - Penguruga Pengurugan n terakhir terakhir dilakukan dilakukan dengan dengan tanah galian galian yang yang tersisa hingga permukaan galian setelah dipadatkan sama dengan elevasi tanah s ekitarnya. - Pada Pada temp tempat at-t -tem empa patt tert terten entu tu kabe kabell tana tanah h haru haruss dita ditana nam m deng dengan an menyediakan menyediakan cadangan untuk mengantisipasi mengantisipasi perubahan posisi peralatan yang berkaitan dengan jalur kabel. Pencadangan tersebut dilakukan dengan cara digulung di sekitar lokasi peralatan yang yang bersangkutan.
c. Under Track Crossing (UTX) Secara umum umum konstr konstruks uksii UTX yang dilaku dilakukan kan denga dengan n pengebo pengeboran ran - Secara mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Gb. Instalasi Kabel. sehingga - Kedalaman dan lebar galian dibawah rel harus sedemikian rupa sehingga kabel cukup terlindung dari gangguan dan tekanan di atasnya. Kabel harus digelar di dalam pipa HDPE berukuran 4 ". Pemasangan pipa dibawah jalan rel ( UTX ) harus dilaksanakan dilaksanakan dengan - Pemasangan kedalaman sesuai gambar. Apabila terjadi penurunan permukaan jalan rel yang dise diseba babk bkan an oleh oleh kare karena na pema pemasa sang ngan an pipa pipa,, maka maka kont kontra rakto ktorr diharuskan memperbaiki sesuai keadaan semula. - Kedala Kedalaman man penana penanama man n kabe kabell dibawa dibawah h rel rel harus harus sedala sedalam m 150 cm dari dari permukaa permukaan n tanah, tanah, dalam membuat UTX harus menggunaka menggunakan n metode pengeboran/boring pengeboran/boring menggunakan mesin boring. - Pipa Pipa harus harus ditanam ditanam melinta melintang ng rel hingga hingga minimal minimal sepanj sepanjang ang 2 m dari dari masing-masing masing-masing sisi rel terluar sesuai gambar spesifikasi teknik - Pengurugan Pengurugan pada lapis pertama harus dilakukan dilakukan dengan tanah yang bersih bersih dan tidak berbatu sebelum diurug dengan tanah galian dan balas.
d. Under Road Crossing Crossing (URX)
- S Sec ecara ara umum umum konstr konstruks uksii URX yang dilaku dilakuka kan n deng dengan an penge pengebor boran an mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Gb. Instalasi Kabel. - Pemasangan Pemasangan pipa dibawah jalan raya ( URX ) harus dilaksanakan dengan kedalaman sesuai gambar. Apabila terjadi penurunan permukaan jalan raya yang dise diseba babk bkan an oleh oleh kare karena na pema pemasa sang ngan an pipa pipa,, maka maka kont kontra rakto ktorr diharuskan memperbaiki sesuai keadaan semula. - Kedalama Kedalaman n galian galian dibawah jalan harus sedemikian sedemikian rupa sehingga sehingga kabel terlindung dari gangguan dan tekanan di atasnya. Kabel harus digelar di dalam pipa HDPE berukuran 4 ". Pipa harus ditanam melintang jalan dan dilebihkan di kedua sisinya. Jumlah jalur pipa yang ditanam harus sesuai dengan jumlah kabel yang akan ditanam. URX diperlukan bilamana kabel harus melintasi jalan umum, misalnya di level l evel crossing. - Kedalama Kedalaman n penanama penanaman n kabel kabel dibawah dibawah jalan harus harus sedalam sedalam minimal minimal 100 cm dari permukaan jalan, dalam membuat URX harus menggunakan menggunakan metode pengeboran/boring menggunakan mesin boring. - Pengurugan pada pada lapis pertama harus dilakukan dilakukan dengan dengan tanah yang bersih dan tidak tidak berba berbatu. tu. Peng Penguru uruga gan n beriku berikutny tnyaa harus harus dilaku dilakukan kan denga dengan n campuran semen dengan tanah. - Finishing harus dilakukan dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat dapat mengembalikan permukaan jalan ke kondisi sebelumnya.
e. Under Platform Crossing (UPX) Secara umum mum kons onstru truksi ksi UPX UPX haru haruss mengik ngiku uti keten tentua tuan yang - Sec dipersyaratkan dipersyaratkan dalam Gb. Gb . Instalasi Kabel. Kedalaman n galian galian harus sedemikian sedemikian rupa sehingga sehingga kabel terlindung dari - Kedalama gangguan dan tekanan tekanan di atasnya. atasnya. Kabel harus digelar di dalam pipa HDPE berukuran 4 ". galian harus sedalam minimum 40 cm dari permukaan permukaan platform - Kedalaman galian dengan lebar 40 cm. Pengurug urugaan harus rus dila dilak kuka ukan sedemi demik kian ian rup rupa seh sehingg inggaa dapa dapatt - Pen mengembalikan mengembalikan permukaan platform ke kondisi sebelumnya.
f. Bridge Crossing/Culvert Secara umum umum konstr konstruks uksii Jembat Jembatan an Kabel Kabel deng dengan an bentan bentang g jembat jembatan an - Secara dibawah dibawah 15 m dilakuka dilakukan n dengan dengan pengebor pengeboran an serta mengikuti mengikuti ketentuan ketentuan yang dipersyaratkan dipersyaratkan dalam Gb. Instalasi Kabel. melewati jembatan jembatan baru akan digelar digelar ditempat ditempat yang yang - Untuk kabel yang melewati sudah sudah disiapkan disiapkan oleh paket paket pekerjaan pekerjaan jembatan dan kontrakto kontraktorr harus mempe mempersi rsiapk apkan an salura saluran n peng penghub hubung ung ke tanah tanah denga dengan n pipa GIP dan kemudi kemudian an di cor cor beton beton atau atau mengg mengguna unakan kan tipe tipe boring boring melintas melintasii sunga sungaii denga dengan n kedala kedalaman man 1.5 m dari dari dasar dasar sunga sungaii disert disertai ai bor pit di tiap-ti tiap-tiap ap ujungnya. - Setelah Setelah kabel kabel digela digelarr di salura saluran n kabel kabel duck duck jembat jembatan an yang tersed tersedia ia kemudian di urug dengan pasir dan lapisan paling atas ditutup dengan cor beton. g. Sambungan Kabel Setiap p samb sambun unga gan n haru haruss dike dikerj rjak akan an oleh oleh tena tenaga ga ahli ahli (joi (joint nter er)) yang ang - Setia berpeng berpengalama alaman n dibidang dibidang penyambu penyambungan ngan kabel kabel yang dibuktikan dibuktikan dengan dengan sertifikat dari instansi i nstansi yang mempekerjakannya. mempekerjakannya. Patok tanda tanda sambu sambunga ngan n kabel kabel harus harus dipasa dipasang ng pada pada lokas lokasii sambu sambunga ngan n - Patok kabel. - Patok rute kabel harus dipasang setiap 50 m dan di lokasi perubahan arah rute kabel. h. Pipa HDPE Menggunakan warna biru dan strip strip kuning memanjang. memanjang. - Menggunakan satu lainnya. - Pipa HDPE harus tersambung satu dengan satu Penyambungan pipa HDPE dengan dengan teknik electrofusion. electrofusion. - Penyambungan
i. Terminasi Terminasi Kabel Kabel diterminasi dengan menggunakan menggunakan terminal blok dan - Tiap-tiap kabel harus diterminasi spare kabel yang cukup. rapi sehingga mudah dalam perawatan perawatan dan - Terminasi kawat harus disusun rapi menelusuri lokasi gangguan. Kabel dan dan kawat kawat harus harus diberi diberi tanda tanda yang menunjuk menunjukkan kan asal kabel kabel dan dan - Kabel tempat terminasi ujung lainnya. lai nnya. - Pada Pada perala peralatan tan yang terpas terpasang ang pada pada fonda fondasi si deng dengan an jalur jalur kabel kabel (cable (cable inlet), kabel harus dipasang melalui jalur yang sudah disediakan tersebut. Kabell haru haruss diik diikat at diba dibag gian ian dala dalam m pera perala lata tan n deng dengan an kuat kuat deng dengan an - Kabe menggun menggunakan akan clamp yang yang tahan karat. Pengikatan Pengikatan harus dilakukan dilakukan pada kabel yang masih utuh (belum dikupas) dikulit terluarnya. Bagian kabel yang dikupas harus ada didalam di dalam peralatan. - Urat-u Urat-urat rat kabel kabel yang akan akan diterm ditermina inasi si harus harus disusun disusun denga dengan n rapi, rapi, dan dengan menyediakan kelebihan panjang tertentu yang digulung rapi untuk keperluan pencadangan. Kabel-kabel harus diberi label dengan penomoran yang jelas dengan bahan label yang berkualitas industri. - Lubang Lubang masuk kabel di fondasi harus ditutup rapat dengan dengan metoda tertentu agar terlindung dari masuknya binatang-binatang pengerat. - Material Material untuk penyambun penyambungan gan kabel harus harus sesuai sesuai dengan dengan ukuran kabel kabel yang akan disambung. - Sambung Sambungan an kabel kabel tembaga tembaga harus harus menggunaka menggunakan n crimping crimping connecto connectorr dan dimasukan dalam closure dan diisi dengan bahan resin yang sesuai untuk kondisi tropis. - Terminasi Terminasi kabel tembaga tembaga menggunakan menggunakan terminal terminal blok dengan dengan kualitas kualitas industri dan disetujui oleh Konsultan. - Besar redaman untuk untuk penyambunngan penyambunngan kabel serat optik maksimal 0,1 dB. dB. j. Menggelar Kabel Kabel
- Semua galian untuk menggelar menggelar kabel sejajar track harus dengan dengan kedalaman minimum 100 cm dari permukaan tanah terendah (sub grade), dengan jarak dari as track minimum 250 cm (di emplasement) dan minimum 400 cm (di lintas, dengan memperhatikan kondisi lapangan serta tidak merusak tubuh baan) . - Semua Semua pengg penggali alian an harus harus dibua dibuatt lurus lurus dan apabi apabila la diperl diperluka ukan n harus harus dipasang struktur penahan galian untuk mencegah kelongsoran. kelongsoran. - Penampang melintang galian kabel terdiri dari d ari lapisan pasir, pelindung kabel kabel (rubber (rubber strip), strip), pita peringatan peringatan (warning (warning tape t ape)) serta urugan tanah sesuai dengan yang diperlihatkan pada gambar. - Setelah Setelah kabel digelar digelar maka tanah urug harus dipadatkan dipadatkan kembali kembali sesuai sesuai asalnya beserta lapisan pelindung dan peringatan yang disebutkan dalam gambar dengan pemadatan menggunakan mesin stemper/temper. Apabila terj terjad adii keru kerusa saka kan n perm permuk ukaa aan n tana tanah h yang diak diakib ibat atka kan n oleh oleh pros proses es
penggalian dan pengurugan yang tidak sempurna, maka kontraktor wajib memperbaikinya memperbaikinya dan ini merupakan bagian dari pekerjaan. - Kabel Kabel yang yang masuk ke Equipment Equipment Room, Location Location Case, Case, Terminal Terminal Box, Junction Box, harus menggunakan pipa pelindung. - Kabel yang berada di Equipment Room harus menggunaka menggunakan n cable tray di posisi atas maupun di bawah. - Kabel yang berada berada di Equipment Room tidak boleh boleh disusun penggabungan, penggabungan, harus disusun satu persatu. k. Pemasangan Pemasangan Marka Kabel
- Patok tanda rute kabel dan patok tanda sambungan sambungan kabel dibuat sesuai dengan gambar spesifikasi teknik. - Kont Kontra rakt ktor or haru haruss memb membua uatt peta peta jalan jalan kabe kabell yang memu memuat at leta letak k km sambungan sambungan kabel dan jenis kabel yang disambung. - Patok Patok tand tandaa samb sambung ungan an kabe kabell haru haruss dita ditanda ndaii deng dengan an nila nilaii panj panjan ang g sambungan yang sebenarnya. - Patok tanda tanda rute kabel dipasang dipasang pada pada setiap jarak 50 m dan pada setiap setiap sambungan sambungan kabel serta perubahan arah kabel.
2. Instalasi Catu Daya
a. Loka Lokasi si ruang ruang catu catu daya daya harus harus sesua sesuaii denga dengan n yang yang dipersy dipersyara aratka tkan n dalam dalam Gb. Instalasi Peralatan Dalam Bangunan. b. Ruang catu daya harus memiliki ukuran yang memadai sesuai yang dipersyaratkan dalam dalam Gb. Instalas Instalasii Peralatan Peralatan Dalam Bangunan Bangunan dan memperhit memperhitung ungkan kan faktor ergonomis untuk personil yang melakukan pekerjaan di ruangan tersebut. c. Pemasangan Pemasangan peralatan catu daya yang baru, harus tidak mengganggu mengganggu operasi KA. d. Ruang catu daya harus memiliki pintu dengan ukuran memadai yang memudahkan mobilisasi mobilisasi peralatan peralatan selama proses proses instalasi. instalasi. Ruangan Ruangan juga harus harus menyediak menyediakan an pintu penghubung penghubung dari Ruang Ruang Radio untuk akses ke peralatan peralatan yang yang disimpan, kecuali untuk genset perlu dibuatkan ruang sendiri yang hanya bisa diakses dari luar. e. Ruang catu daya juga harus menyediakan jalur perkabelan pada lantai (ducting) yang dapat ditutup. Lubang masuk kabel (cable inlet) ke peralatan luar juga harus disediaka disediakan n dan dibuat dibuat tertutup tertutup untuk menghindar menghindarii masukny masuknyaa binatang-bina binatang-binatang tang pengerat. f. Ruang catu catu daya harus dilengkapi dilengkapi dengan dengan exhaust fan. g. Desa Desain in ruang ruang catu catu daya daya harus harus bangu bangunan nan denga dengan n tembok tembok batu batu bata bata diperk diperkua uatt dengan rangka beton bertulang dengan kualitas yang standar. Desain bangunan harus kokoh dan tahan terhadap getaran dari KA t etapi efisien. h. Pemasangan Generator harus diletakkan di atas pondasi beton yang terpisah dari lantai ruangan.
i. Gas buang Generator Generator harus dilewatkan dilewatkan pipa khusus khusus yang dilengkapi dilengkapi peredam peredam getaran sehingga tidak merusak dinding bangunan dan tidak mengotori dinding. j. Apabila diperlukan penambahan exhaust fan dari ruangan genset yang disiapkan paket paket pekerjaa pekerjaan n lain maka kontraktor kontraktor harus harus menambahk menambahkanny annyaa sesuai sesuai kapasitas kapasitas yang diperlukan. k. Desain Desain bang banguna unan n dan pintu pintu akses akses harus harus mempe mempertim rtimba bang ngkan kan perlin perlindun dunga gan n peralatan dari tindak kejahatan dan vandalisme. 3. Intalasi Pentanahan/grounding
- Grounding ing
Sistem tem atau tau yang biasa dise isebut Pentanahan merupakan Pelindung/Pengaman terhadap peralatan-peralatan dari lonjakan gelombang listrik atau induksi dari petir
- Persyaratan Grounding Grounding Sistem didalam lingkup pekerjaan pekerjaan meliputi : a) b)
Grounding Grounding Sistem Sistem dipasang dipasang pada Tower Tower dan dan Base Station Station baru baru dan Bangunan Bangunan Ruang Peralatan menggunakan Grounding Sistem Guna melindungi peralatan. Untu Untuk k Pera Perala lata tan n Base Base Stati Station on yang ang terp terpas asan ang g di setia setiap p Towe Towerr Eksis Eksistin ting g Groundingnya Groundingnya mengikuti atau diterminasi pada Sumber Grounding yang sudah ada (Eksisting).
4. Instalasi SDH
a)
b)
c)
d)
e)
Pera Perala lata tan n sist sistem em trans transmis misii SDH, SDH, Mode Modem m Opti Optik k dan dan Opti Optica call Dist Distri ribu butio tion n Frame (ODF) dipasang di rak ukuran 19” diruang 19” diruang peralatan telekomunikasi di ER. Rak harus harus didesa didesain in sedemi sedemikia kian n rupa rupa sehingg sehinggaa memper memperhit hitung ungkan kan sirkul sirkulasi asi udara udara dan pembuangan pembuangan panas panas dalam rak sehingga sehingga tidak terjadi terjadi akumulasi akumulasi panas pada perangkat transmisi. Kontraktor Kontraktor harus harus memasa memasang ng perangk perangkat at tersebut, tersebut, di dalam dalam rak rak yang diletakka diletakkan n di bangunan peralatan sinyal atau ER dengan gambar konstruksi dan ukuran detil diajukan kepada Konsultan untuk mendapat persetujuannya. persetujuannya. Instalasi peralatan harus memperhitungkan memperhitungkan ruang ruang gerak gerak bebas bebas (minimal (minimal 80 cm dari dinding) dan aspek ergonomis lainnya bagi staf personil yang berwenang untuk untuk bekerj bekerjaa di ruang ruang pera peralata latan n sinyal sinyal untuk untuk keperl keperlua uan n peraw perawata atan n dan dan perbaikan. Pera Perala lata tan n sist sistem em tran transm smis isii berf berfun ung gsi untu untuk k meng mengir irim im data data pers persiny inyal alan an,, telekomunikasi suara sesuai fungsi yang yang diinginkan dan alamat tujuannya.
BAB 5 BANG BANGUN UNAN AN ER
B.1 DESAIN BANGUNAN ER DAN STANDAR KONSTRUKSI
1.1 PENJELASAN 1.1.1 1.1.2
Spesi Spesifik fikas asii ini merupak merupakan an persy persyara aratan tan bagi bagi peke pekerjaan rjaan Bangunan Bangunan ER, dimana untuk lingkup sesuai dengan BoQ dan Gambar Teknis. Bila ada modifikasi modifikasi dari peralatan peralatan bangunan bangunan ER yang yang dilaksanaka dilaksanakan n oleh Kontr Kontrakt aktor or termas termasuk uk modifik modifikas asii softwa software re komput komputer er dan data data memori memori komputer, harus tidak mengganggu pola dan jadwal sistem operasi kereta api.
1.2 PERATURAN YANG BERLAKU
Peraturan berikut merupakan bagian dari spesifikasi teknis : a. Peraturan Beton Indonesia (PBI). b. Peraturan Umum Umum Instalasi Listrik (PUIL). c. Standard Perusahaan Perusahaan Listrik Negara (SPLN). (SPLN). d. Standard Nasional Nasional Indonesia (SNI). e. Standard Industri Indonesia (SII). f. ASTM / AASHTO AASHTO g. Peraturan lainnya 1.3 LINGKUP PEKERJAAN
a. Desain, supply, supply, konstruksi dan dan instalasi. b. Kontraktor harus membuat gambar kerja dan mempertimbangkan luas bangunan agar cukup kup untuk ntuk mene menem mpatk patkaan pera perala lata tan n. Kontr ontraaktor tor jug juga harus rus mempertimbangkan kekuatan struktur bangunan yang akan dibangun agar tahan terhadap terhadap getaran getaran yang yang ditimbulka ditimbulkan n saat kereta lewat. lewat. Apabila Apabila diperlukan diperlukan pengembangan ruang peralatan sinyal eksisting maka harus dibuat dari jenis yang sesuai dengan eksisting. c. Pekerjaan tanah: galian galian pondasi, timbunan tanah dan dan timbunan pasir. d. Pekerjaan struktur beton bertulang: pondasi plat, balok, kolom, plat atap, kabel trench di dalam bangunan dan penutupnya. e. Pekerjaan finishing: pasangan bata, plaster dan aci, kusen dan pintu serta jalusi baja, pekerjaan cat, waterproofing membrane untuk plat atap. f. Pekerjaa Pekerjaan n mekani mekanika kal: l: exhaus exhaustt fan, fan, AC, pemipa pemipaan an air hujan hujan dan draina drainase se,, pemadam kebakaran. g. Peke Pekerja rjaan an elek elektri trika kal: l: inst instal alas asii titik titik lamp lampu u dan dan daya, daya, pane panell listri listrik, k, sisti sistim m pentanahan pentanahan (grounding) dan penangkal petir.
h. Pekerjaan luar: konstruksi jalan akses, akses, parkir, pagar, pintu pagar wiremesh. 1.4 PELAKSANAAN
a. Pembersih Pembersihan an lapisan lapisan atas/perm atas/permukaa ukaan n tanah mencakup mencakup pembersih pembersihan an dan pembuangan campuran dari tanah dan bahan organik sampai kedalaman yang ditentukan. Dalam hal tanah asli, kedalaman harus tidak kurang dari 50 cm diukur vertikal atau sesuai gambar. b. Kontraktor Kontraktor harus harus segera segera mengambil mengambil tindakan tindakan yang yang diperluka diperlukan n dengan dengan tujuan tujuan agar mencegah kontaminasi antara material yang tak diinginkan dengan material hasil pembersihan dan pengupasan. c. Semua bekas pembersihan dan pengupasan harus ditimbun dengan bahan yang sesuai untuk tubuh jalan dan harus dipadatkan sesuai ketentuan. d. Pembersihan dan pengupasan lapisan permukaan tanah harus dilakukan pada seluruh daerah pekerjaan pekerjaan sesuai dengan dengan lingkup pekerjaan yang yang ditentukan. e. Semua tunggul dan akar sisa pengupasan harus dibersihkan sampai kedalaman tidak kurang dari 50 cm dibawah ketinggian konstruksi yang direncanakan atau 50 cm dibawah ketinggian tanah yang asli. f. Semua metode, peralatan, peralatan, dan lokasi lokasi pembuangan pembuangan bahan hasil hasil pengupasan harus mendapat persetujuan dari Konsultan. g. Jika ada ada bahan bahan yang akan akan dibaka dibakar, r, pemba pembakar karan an harus harus dilak dilakuka ukan n dibawa dibawah h peng pengaw awas asan an seti setiap ap saat saat dan dan dala dalam m bata batass-ba bata tass peke pekerj rjaa aan n dan dan tida tidak k membahayakan. Pembakaran harus dilakukan sesuai hukum yang berlaku. h. Bahan yang tidak bisa dibakar harus dibongkar dan dibuang keluar dari loaksi pekerjaan. Kontraktor harus melakukan pengaturan seperlunya dengan pemilik lokasi pembuangan. 1.5 PERSYARATAN TEKNIS 1.5.1 PEKERJAA PEKERJAAN N BETON
a. b. c. d. e. f. g.
Persy Persyara arata tan n beto beton n untuk untuk peke pekerj rjaa aan n pond pondas asii bang bangun unan an ruang ruang pera perala lata tan n yaitu aitu minimal beton K 250. Persyarata Persyaratan n beton untuk pekerjaan pekerjaan kolom kolom dan balok balok bangunan bangunan ruang perala peralatan tan yaitu minimal beton K 250. Persyaratan beton untuk lantai kerja yaitu beton K 125. Penggun Penggunaan aan perancah/s perancah/scafold cafolding ing dan bekisting bekisting harus sesuai dengan dengan persyarata persyaratan n yang telah ditentukan. Pelaksan Pelaksanaan aan pengeco pengecoran ran harus sesuai sesuai dengan dengan persyaratan persyaratan yang telah ditentukan ditentukan terutama penggunaan vibrator. Proses pengeringan beton harus harus sesuai dengan persyaratan persyaratan yang yang telah ditentukan. Untuk pekerjaan pekerjaan plat lantai beton beton harus harus sesuai sesuai dengan dengan gambar gambar kerja / shop drawing yang telah disetujui, dan dengan finishing floor harderner tahan gores untuk ruang genset dan teras serta keramik untuk ruang lainnya.
1.5.2 PEKERJAAN PEMBESIAN
a. b.
Pekerj Pekerjaa aan n pembe pembesia sian n harus harus sesuai sesuai denga dengan n Gamba Gambarr Kerja Kerja / Shop Shop Drawin Drawing g yang telah disetujui Persyaratan Persyaratan material, fabrikasi fabrikasi dan pemasangan pemasangan besi tulangan tulangan harus sesuai sesuai dengan dengan persyaratan yang telah ditentukan.
1.5.3 PEKERJAAN DINDING
a. Dinding bangunan bangunan harus menggunakan menggunakan batu bata press mesin, dengan dengan kuat tekan 8085 kg/cm². b. Campuran adukan untuk pekerjaan dinding harus sesuai dengan persyaratan yang telah telah ditentu ditentukan kan yaitu aitu 1 PC: 3 Pasir Pasir dan dan plaste plasteran ran dindin dinding g harus harus mempuny mempunyai ai ketebalan dan permukaan yang sama c. Pekerjaan acian harus mempunyai mempunyai kerataan dan kehalusan kehalusan permukaan yang sama. d. Tebal plesteran plesteran adalah minimal 1 cm dan maksimal 2.5 cm. Jika ketebalan lebih dari 3 cm, maka diharuskan menggunakan kawat ayam yang diikatkan ke permukaan pasanga pasangan n batu bata atau beton yang yang bersangkuta bersangkutan n untuk memperkuat memperkuat daya lekat lekat plesteran. 1.5.4 PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JALUSI
1. Pintu dan Jalusi Baja a. Digunakan Digunakan untuk bangunan peralatan persinyalan. b. Lokasi dan tipe pintu, jalusi baja baja sebagaima sebagaimana na tercantum tercantum dalam dalam gambar gambar c. Kuse Kusen n dan dan pint pintu u baja baja haru haruss stan standa darr prod produk uk pint pintu u daru darura ratt untu untuk k gedu gedung ng bertingkat d. Pintu, kusen kusen dan jalusi jalusi harus terbuat terbuat dari besi dengan dengan sistim sistim pengelasan pengelasan dan dicat tahan api e. Ketebalan besi pintu, kusen dan jalusi minimal 3.0 mm f. Pintu menggun menggunakan akan plat besi rangkap rangkap dua g. Kunci Kunci pintu pintu harus harus mengg mengguna unakan kan jenis master master indust industria riall key dan dilengkap dilengkapii panic door. h. Jalusi harus dipasang dengan insect screen dan glass glass wool wool i. Pengecatan Pengecatan harus harus mengunakan mengunakan 1 lapis cat dasar, dasar, 1 lapis cat alkyd alkyd tipe undercoat undercoat dan 2 lapis cat gloss iron oxide 2. Kaca a. Kaca pintu , jendela, jendela, curtain wall standart standart b. Kaca dengan dengan ketebalan 5 mm memakai kaca polos. polos.
1.5.5 PEKERJAAN WATERPROOFING PLAT ATAP
a. Waterproof Waterproofing ing harus dipasang dipasang setelah selesainya selesainya pekerjaan pekerjaan atap beton termasuk termasuk pekerjaan pemipaan pada bagian atap b. Waterproof Waterproofing ing yang digunaka digunakan n dari jenis membrane membrane dengan dengan ketebalan ketebalan minimum 3 mm sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui. c. Pemasang Pemasangan an sambungan sambungan waterproof waterproofing ing membran membran harus overlaping overlaping dan pengetesan pengetesan kebocoran harus dilakukan setelah pemasangan waterproofing. d. Dalam Dalam pelak pelaksa sanaa naan n pemas pemasang angan an waterp waterproo roofing fing di atas atas beton beton plat plat atap, atap, harus harus diadakan lapisan pelindung / screed (campuran semen pasir 1 : 4) tebal 5 cm. 1.5.6 PEKERJAAN PENGECATAN
a.
Bangu Bangunan nan dicat dicat sesua sesuaii deng dengan an gamba gambarr kerja kerja yang yang telah telah disetuju disetujuii dan dan sebelu sebelum m pengecatan pengecatan dinding harus bersih dan rata b. Pengeca Pengecatan tan harus mempunyai mempunyai ketebalan ketebalan yang yang merata. cat bagian bagian dalam bangunan bangunan dari jenis indoor paint sedangkan untuk cat bagian luar dari jenis outdoor paint (weathershield) . 1.5.7 PEKERJAAN KABEL TRENCH
a. Ukuran Ukuran kabel kabel trench trench / kabel kabel duct duct dengan dengan dinding dinding beton beton bertulan bertulang g untuk untuk jalur kabel kabel harus sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui dan harus dipasang besi siku dikedua sisi atas kabel trench b. Tutup Tutup ductin ducting g kabel kabel dari dari checke checkerr plate plate denga dengan n keteba ketebalan lan minima minimall 5 mm dan dan dilengkapi dilengkapi rangka r angka perkuatan serta digalvanis. c. Jalur Jalur kabe kabell keluar keluar banguna bangunan n harus harus dibua dibuatt denga dengan n kedal kedalama aman n minimum minimum 1 m dari dari permukaan tanah. 1.5.8 PEKERJAAN KERAMIK
a. Pekerjaan keramik meliputi meliputi pengadaan pengadaan material material dan pemasangan pemasangan lantai keramik keramik dan perlengkapannya b. Kontraktor harus harus menyerahkan menyerahkan contoh contoh material 7 (tujuh) (tujuh) hari sebelum sebelum pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan sebanyak 3 buah contoh material untuk masing-masing pola dan warna dari dari masing masing-ma -masing sing tegel tegel yang diusul diusulkan kan serta serta dileng dilengkap kapii pula pula deng dengan an copy copy mengenai mengenai informasi teknis dan instruksi pemasangan dari pabrik. c. Semua material material yang yang diperlukan diperlukan harus dalam dalam kondisi pengepak pengepakan an yang asli dari pabrik, tertutup dan segel tidak rusak dan dengan label yang utuh dan terbaca. d. Tegel untuk lantai, harus kedap kedap air dengan dengan tingkat penyerapan penyerapan air maksimum 0.5 0.5 %. Sedang untuk lantai yang yang tidak ti dak untuk pengeringan, kemungkinan mengkilap dengan tingkat penyerapan air antara 0.05% – 0.05% – 3 3 %. e. Lapis permukaan lantai diharuskan diharuskan tidak tidak licin, ukuran keramik 30 cm x 30 cm kelas KW-1, tidak berlapis dan harus sesuai dengan contoh material yang telah disetujui.
1.5.9 PEKERJAAN PENDINGIN UDARA
a. Memiliki minimal minimal dua mesin pendingin udara (Air (Air Conditioner). Conditioner). b. Kapasitas AC disesuaikan disesuaikan dengan dengan kondisi kondisi ruangan/suhu ruangan/suhu peralatan. peralatan. c. Beker Bekerja ja masing masing-ma -masing sing 8 jam berga bergantia ntian n secara secara otomati otomatiss dalam dalam 24 jam terus terus menerus 1.5.10 PEKERJAAN EXHAUST FAN
a. Exhaust Exhaust Fan harus dipasang dipasang sesuai sesuai dengan dengan gambar kerja yang telah telah disetujui oleh Konsultan. b. Kapasitas Exhaust Fan disesuaikan dengan kondisi kondisi ruangan/suhu ruangan/suhu peralatan. peralatan. c. Exhaust Exhaust Fan tipe Industri, ndustri, dilengkapi dilengkapi dengan dengan control panel panel untuk pengope pengoperasi rasian an otomatis dengan kontrol suhu. d. Pemasangan Pemasangan Exhaust Fan Fan disesuaikan disesuaikan dengan dengan sirkulasi udara dan dan posisi dari jalusi. 1.5.10 PEKERJAAN TITIK DAYA LISTRIK LI STRIK DAN PENERANGAN
a. Panel listrik dan dan penerangan penerangan harus sesuai dengan dengan gambar gambar kerja yang yang telah disetujui. b. Ukuran Ukuran panel disesuaikan disesuaikan dengan dengan jumlah jumlah circuit circuit breaker breaker dan komponen komponen listrik lainnya yang akan dipasang dalam panel tersebut. c. Harus disediakan circuit circuit breaker cadangan cadangan untuk keperluan pengembangan instalasi di masa mendatang. d. Panel Panel listrik dilengkapi dilengkapi dengan dengan voltmeter, voltmeter, amperemete amperemeter, r, lampu indikator indikator tegangan tegangan dan label untuk panel serta masing-masing komponen listrik panel listrik dipasang di dinding dinding (wallmoun (wallmounted) ted) dengan dengan ketinggian ketinggian minimal 1,5 meter dari permukaa permukaan n lantai. e. Rating circui circuitt breaker breaker harus sesuai sesuai dengan dengan gambar gambar kerja yang telah telah disetujui disetujui dan kebutuhan daya Listrik f. Kabel yang yang akan akan dipasang dipasang harus sesuai dengan dengan gambar gambar kerja yang yang telah disetujui. g. Pipa Pipa untuk untuk jalur jalur kabel kabel mengg mengguna unakan kan pipa High High Impac Impactt untuk untuk pemasa pemasang ngan an di tembok dan PVC AW untuk pemasangan di cor dalam beton dan diameter pipa adalah 1.5 x diameter kabel kabel yang terpasang. terpasang. h. Semu Semuaa pera perala lata tan n listr listrik ik haru haruss dita ditana nahk hkan an (grou (ground ndin ing g syst system em)) sesu sesuai ai deng dengan an persyaratan persyaratan yang yang telah ditentukan i. Lampu penerangan menggunakan menggunakan jenis fluorescent fluorescent lamp (fl) dan ballast high high power factor. Untuk lampu penerangan luar menggunakan tiang dengan lampu mercury. Daya Daya lampu penerangan penerangan harus sesuai sesuai dengan dengan gambar gambar kerja yang telah disetujui. disetujui. Jumlah titik lampu disesuaikan dengan dengan kebutuhan iluminasi i luminasi dari bangunan j. Saklar dan stop kontak harus sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui dengan rating tegangan 220 V atau 380 V. k. Saklar lampu minimal dipasang dipasang dengan dengan ketinggian 1,5 meter dari permukaan permukaan lantai dan stopkontak dipasang dengan ketinggian 30 cm dari permukaan lantai.
l.
Pengetesa Pengetesan n sistim penerang penerangan an minimal minimal harus dilakukan dilakukan selama selama 24 jam secara terus menerus.