SOSIALISASI SNI 8640:2017 PERSYARA PERSYARAT TAN PERANC PERANCANG ANGAN AN GEOTEKNIK GEOTEKNI K Dr. Dr. M. ASRURIFAK, DKK
Ketua Ketua Bidang Bidang Pengem Pengembang bangan an Standar Standar,, Manual Manual dan Pedoman Pedoman HATTI HATTI Peneli Peneliti ti di Pusat Pusat Penel Peneliti itian an Mitig Mitigasi asi Bencan Bencana a ITB Anggot Anggota a Tim Revis Revisii Peta Peta Gempa Gempa Indone Indonesia sia Anggot Anggota a Tim Mikro Mikrozo zonas nasii KotaKota-ko kota ta Besar Besar Indon Indonesi esia a
Semina Seminarr Peta Peta Baha Bahaya ya Gempa Gempa Indone Indonesia sia Tahun Tahun 2017 2017 dan dan Revisi Revisi SNI 1726:2 1726:2012 012
PEMBAHASAN 1. Latar belakang 2. Ruang lingkup bidang di dalam SNI & tim teknisnya 3. Baha ahasan san SNI 86 8640:2017 4. Penutup
PEMBAHASAN 1. Latar belakang 2. Ruang lingkup bidang di dalam SNI & tim teknisnya 3. Baha ahasan san SNI 86 8640:2017 4. Penutup
Lat Latar Bela Belak kang ang ▪ ▪
Pers ersyar yarata tan n per peranca ancang ngan an geote eotekn knik ik dipe diperl rluk ukan an untu untuk k seti setiap ap pek pekerja erjaan an geot geotek ekni nik k dan dan kegem egempa paan. an. SNI ini merupakan standar yang akan digunakan di Indonesia untuk menetapkan persyaratan-persyaratan perancangan bidang geoteknik dan kegempaan pada bang bangun unan an gedun edung, g, bang bangun unan an air air sert serta a jala jalan n dan dan jemb jemba atan. an.
Teknologi-teknologi yang diulas didalam SNI ini adalah tekonologi yang berkaitan dengan 9 bidang geoteknik dan kegempaan, yaitu; penyelidikan geoteknik, perba rbaikan tanah, stabil abiliitas leren ereng g dan dan timb timbun unan an,, tero erowong ongan, an, fonda ondasi si,, struk truktu turr penahan tanah, galian dalam, kegempaan dan keruntuhan hidrolik.
•
21 Oktober 2013: •
MoU antara Balitbang dan HATTI ditandatangani dengan tujuan Pengkajian dan Penyusunan Standar, Pedoman dan Manual (SPM) Bidang Geoteknik dan Kegempaan
2013 •
Kompilasi SPM (Standar, Pedoman, Manual)
2014-2016 •
Penyusunan SNI Kriteria Perencanaan Geoteknik dan Kegempaan
2017-2018 •
Diseminasi dan Sosialisasi SNI
Lingkup Pembahasan dan Konseptor
7
1. 2. 3. 4.
Ruang lingkup Acuan normatif Istilah dan definisi Ketentuan a. Persyaratan perencanaan b. Metode perhitungan c. Pembebanan d. Pelaporan 5. Data geoteknik a. Penyelidikan geoteknik b. Interpretasi data dan penentuan parameter c. Laporan penyelidikan geoteknik 6. Perbaikan tanah a. Umum b. Persyaratan kondisi batas c. Stabilisasi kimia d. Stabilisasi mekanik (contoh: pemadatan) e. Stabilisasi hidraulik (contoh: vertical drainage) f. Deep vibration g. Grouting h. Deep mixing i. Monitoring dan supervisi 7. Stabilisasi galian dan timbunan a. Umum b. Persyaratan kondisi batas c. Timbunan d. Lereng galian e. Basement f. Hydraulic failure (uplift, heave, internal erosion, piping) g Abrasi
8.
Terowongan a. Umum b. Persyaratan kondisi batas c. Terowongan batuan d. Terowongan pada media tanah e. Lintas bawah (cut and cover dan jacking) f.
9.
Monitoring dan supervisi
Fondasi a. Umum b. Persyaratan kondisi batas c. Fondasi dangkal d. Piled raft e. Fondasi dalam f.
Monitoring dan supervisi
10. Retaining structure a. Umum b. Persyaratan kondisi batas c. Gravity wall (cantilever included) d. Embedded wall (sheetpile) e. Reinforced earth (soil naliling dan MSE walls) f. Ground achors g. Monitoring dan supervisi 11. Gempa a. Umum b. Persyaratan kondisi batas c. Gempa untuk bangunan air d. Gempa untuk bangunan gedung
Sekilas mengenai code •
•
•
Beberapa negara menggunakan code sebagai acuan utama, semua pedoman mengacu pada code. Pusjatan pernah mempunyai code geoteknik, akan tetapi ketika proses adopsi menjadi SNI, tidak semua code menjadi SNI tapi hanya fondasi. SNI 1726: hanya mencakup fondasi
BMS
Eurocode
International Building Code
Referensi utama yang diacu Pusjatan Bidang
Jumlah SPM
Bentuk SPM
Acuan SNI / Pedoman Lain
ASTM
AASHTO
Stabilitas lereng dan timbunan
26
P
✓
✓
✓
Fondasi terkait jembatan
6
S
✓
✓
✓
Terowongan
3
S
Kegempaan
4
S P
Pekerjaan dan perbaikan tanah
22
S
✓
✓
✓
P
✓
ISO
FHWA
Penyelidikan (Tata cara pengujian) - Geoteknik
88
S
- Tanah ekspansif
3
S P
- Geosintetik
6
S
✓ ✓
✓
✓
6
S
- Stabilisasi tanah
14
S
Lainnya (Perkerasan, Jembatan, Lalu Lintas, Drainase)
42
S P
✓ ✓
P - Instrumentasi
✓
✓
Mengapa perlu disimpulkan •
Mempermudah Tim Teknis untuk memutuskan: •
•
•
•
Mengacu pada standar asing atau membuat sendiri? Apakah “bidang ” perlu diubah? Apakah ada yang belum tercakup dalam “bidang ”? Apa yang perlu disepakati/ditetapkan?
Code
yang ditelusuri Code asing
No.
1.
Bidang
Stabilitas lereng
Eurocode
AASHTO
✓
Code Kemen. PU International Builiding Code, IBC (2012)
BMS Bridge Design Code (1992)
✓
✓
SNI 1726:2012
dan timbunan
2.
Galian dalam
✓
✓
3.
Fondasi
✓
✓
4.
Terowongan
5.
Kegempaan
✓
6.
Penyelidikan
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
geoteknik
7.
Retaining
✓
✓
✓
✓
✓
✓
structure
8.
Ground improvement
9.
Hydraulic failure
BAHASAN/RUANG LINGKUP:
CATATAN – Untuk jum lah titik bor: Konsu ltan Perencana diwajibkan menjamin ju mlah ketercuku pan dan keakuratan data tanah yang digu nakan dalam perancangan.
UJI LABORATORIUM
Uji klasifikasi rutin yang cocok untuk contoh tanah dengan berbagai tingkat gangguan
Uji laboratorium untuk menentukan parameter perhitungan geoteknik
Jumlah Minimum Benda Uji per Lapisan Tanah
BEBERAPA Diskusi TEKNIS ANGGOTA tim Pertemuan Ketua dan Wakil Tim untuk membahas kedalaman SNI dan menyepakati bahwa SNI yang disusun menjadi "payung" yang dapat meng-cover semua infrastruktur (bidang air, bangunan gedung, jalan, jembatan).
Pertemuan tim Retaining Structures (Struktur Penahan) bertujuan untuk menyepakati outline pasal Struktur Penahan serta melakukan pembagian tugas penyusunan. Tim ini sudah merampungkan 4 dari 5 pasal yang disusun, 1 pasal lagi masih dalam proses editing akhir.
BEBERAPA Diskusi TEKNIS ANGGOTA tim Pertemuan Tim Terowongan bertujuan untuk menyepakati outline pasal Terowongan serta melakukan pembagian tugas penyusunan. Tim ini sudah merampungkan 2 pasal utama (terowongan pegunungan dan perisai), dan sedang dalam proses penyelesaian 4 pasal lainnya
Pertemuan tim Ground Improvement (Perbaikan Tanah) bertujuan untuk menyepakati outline pasal Perbaikan Tanah serta melakukan pembagian tugas penyusunan. Tim ini sudah semua pasal, dan saat ini sedang direview kembali oleh Ketua Tim dan akan didiskusikan serta difinalkan melalui pertemuan dengan anggota tim pada bulan Desember
BEBERAPA Diskusi TEKNIS ANGGOTA tim
Pertemuan Tim Stabilitas Lereng dan Timbunan sudah dilaksanakan sebanyak 4 pertemuan, bertujuan untuk menyepakati outline pasal Stabilitas Lereng dan Timbunan, melakukan pembagian tugas penyusunan dan membahas khusus perihal pasal Manajemen Lereng. Tim ini sudah merampungkan semua pasal dan akan melakukan finalisasi dengan anggota timnya pada tanggal 7 Desember 2015
BEBERAPA Diskusi TEKNIS ANGGOTA tim
Pertemuan Tim Kegempaan, membahas progress penyusunan pasal Kegempaan sekaligus pembahasan persiapan bahan paparan progress penyusunan SNI untuk acara PIT HATTI
Dokumentasi diskusi, 30 Juni 2015
•
•
•
•
SNI 8640:2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik ini merupakan standar baru, dimana Indonesia sebelumnya belum ada, SNI ini mencakup 9 bidang geoteknik dan kegempaan, yaitu; penyelidikan geoteknik, perbaikan tanah, stabilitas lereng dan timbunan, terowongan, fondasi, struktur penahan tanah, galian dalam, kegempaan dan keruntuhan hidrolik, SNI 8640:2017 ini diterapkan untuk keseragaman bangunan ke-PUan yang meliputi gedung (PUSKIM), jalan dan jembatan (PUSJATAN dan bangunan air (PUSAIR), Materi yang ada di SNI 8640:2017 ini masih belum sempurna, untuk ini perlu masukan dari berbagai pihak hingga bisa lebih baik dan diharapkan bisa dilakukan updating secara rutin setiap 5 tahun sekali.
SUDAH SIAP DILUNCURKAN