TINDAKAN ASEPSIS DAN ASPIRASI SEBELUM MENYUNTIK
SOP
No.Dokumen
: SOP/
No.Revisi
: 00
/PPI/VIII/2018
Tanggal Terbit : 06 Maret 2018 Halaman
: 1/3
UPT PUSKESMAS
Dr. SUDARMAJI
NGULANKULON
NIP. 19670108 200604 1 004
1. Pengertian
1. Asepsis atau antisepsis adalah upaya pencegahan infeksi dengan d engan membunuh
atau
menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme
pada kulit pada kulit dan jaringan tubuh lainnya. Bahan yang digunakan disebut antiseptik. 2. Antiseptik adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman, pertumbuhan kuman, ada yang bersifat sporosidal bersifat sporosidal (membunuh spora) (membunuh spora) dan non dan non sporosidal, sporosidal, digunakan pada jaringan hidup khusus,yaitu kulit dan selaput dan selaput lendir. 3. Jenis antiseptik yang sering digunakan adalah alkohol adalah alkohol 70 %, povidon %, povidon iodin, chlorhexidine iodin, chlorhexidine gluconate dan triklosan. dan triklosan. 4. Aspirasi adalah tindakan menarik spuit untuk memastikan ada tidaknya aliran darah 2. Tujuan
Sebagai acuan dalam tindakan asepsis dan aspirasi dalam tindakan menyuntik untuk menjaga keamanan dalam praktik menyuntik.
3. Kebijakan
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ngulankulon Nomor : 01 / SK/ UKP / 2018 tentang Pedoman Layanan Klinis Puskesmas.
4. Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur
1. Menyiapkan alat dan bahan untuk menyuntik : sarung tangan, antiseptik, kapas, jarum suntik sekali pakai serta obat 2. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau dengan hand rub 3. Memasang sarung tangan 4. Mempersiapkan pasien dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan 5. Setelah pasien siap, membuka lokasi penyuntikan dengan sopan 6. Memberitahukan pada pasien bahwa penyuntikan akan segera dimulai 7. Melakukan asepsis dengan mengoleskan kapas alkohol dengan satu kali oleskan 8. Tunggu sampai alkohol kering, kemudian melakukan penusukan jarum 9. Setelah jarum menusuk vena/muskular, kemudian dilakukan aspirasi.
10. Untuk suntikan intramuscular secara tidak sengaja ujung jarum menembus pembuluh darah, Apabila ini terjadi, dan tehnik suntikan yang Anda lakukan adalah injeksi intravena, maka prosedur yang Anda lakukan sejauh ini benar. Jarum telah memasuki pembuluh darah, dan obat kini siap dimasukkan langsung ke pembuluh darah balik tersebut 11. Apabila darah masuk tertarik, dan tehnik suntikani yang Anda lakukan adalah intramuscular, maka prosedur yang Anda lakukan salah. Jarum yang semestinya mencapai jaringan otot rupanya bersarang di pembuluh darah. Hal ini biasanya terjadi karena lokasi injeksi kurang tepat. Cabut jarum dan ulangi prosedur penyuntikan dari awal. 12. Setelah aspirasi benar, maka obat dapat dimasukkan 13. Buang jarum suntik tanpa disarungkan kembali di safety box 14. Selesai memasukkan obat, jarum di tarik dan ditampon dengan kapas alkolhol. Sampaikan pada pasien atau keluarga untuk menekan kapas alkohol tersebut 5-10 menit atau sampai darah tidak keluar 15. Pesankan kepada pasien, jika timbul keluhan gatal, mual, pusing , keringat dingin atau keluhan apapun untuk segera melapor pada petugas 16. Pesankan bahwa setengah jam setelah penyuntikan agar masih tetap dilokasi untuk observasi efek samping 17. Buang sampah sesuai tempatnya 18. Simpan peralatan pada tempatnya 19. Lepas sarung tangan 20. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau dengan handrub 6. Diagram Alir
-
7. Unit terkait
KB, KIA, UGD, Laboratorium, Poli Gigi
Rekaman historis perubahan No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tgl mulai diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA UPT PUSKESMAS NGULANKULON Jl. Sriwulan Ngulankulon Pogalan Telp. (0355) 793385 Email :
[email protected] :
[email protected] TRENGGALEK Kode Pos : 66371 DAFTAR TILIK TINDAKAN ASEPSIS DAN ASPIRASI SEBELUM MENYUNTIK
Unit layanan
:
Tanggal pelaksanaan
:
No
Langkah Kegiatan
YA
TIDAK
YA
TIDAK TIDAK
YA
1. Apakah petugas menyiapkan alat dan bahan untuk menyuntik ? 2. Apakah petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir/ dengan hand rub ? 3. Apakah petugas memakai sarung tangan ? 4. Apakah Sebelum mempersiapkan pasien dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan ? 5. Apakah petugas memberitahukan pada pasien bahwa penyuntikan akan segera di mulai ? 6. Apakah petugas membuka lokasi penyuntikan dengan sopan ? 7. Apakah petugas melakukan asepsis dengan mengoleskan kapas alkohol dan menunggu hingga kering kemudian melakukan penusukan jarum ? 8. Apakah petugas melakukan aspirasi setelah jarum menusuk vena/ muskular ? 9. Apakah petugas memasukkan obat setelah melakukan aspirasi secara benar ?
Compliance Compliance rate (CR)......YA.......X 100... =......% YA+TIDAK
Trenggalek, 2018 Pelaksana/Auditor
TIDAK