1. Tujuan Untuk memastikan semua personil CV Libes Gemilang bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku untuk semua kegiatan di Gudang pengumpulan Oli bekas/Minyak kotor yang mensyaratkan mensyaratkan pengendalian LK3 dalam dalam pelaksanaannya. 3. Proses 1. Pemeriksaan Kesiapan Terhadap Keadaan Darurat Setiap 1 (satu) bulan sekali Tim LK3 yang ditunjuk oleh Wakil Manajemen melakukan pemeriksaan kesiapan terhadap keadaan darurat dengan menggunakan formulir Daftar Periksa Keadaan Darurat, yang meliputi : a.APAR b.Isi kotak obat c.Petunjuk Evakuasi / Rambu Evakuasi d.Fasilitas Sarana dan Prasarana (Rawan Bahaya) e.Personil LK3 2. Hasil dari pemeriksaan tersebut oleh Tim LK3 dilaporkan ke Ketua Tim Tanggap darurat untuk ditentukan tindak lanjutnya jika ditemukan adanya ketidaksesuaian. 3. Kesiagaan dan Tanggap Darurat Ketua Tim Tanggap Darurat yang telah ditunjuk oleh W akil Manajemen, bertanggung jawab untuk menyusun menyusun rencana kesiagaan kesiagaan dan tanggap darurat darurat yang berisi informasi yang diperlukan untuk mengatasi suatu keadaan darurat, sebagai berikut : a. Pengenalan keadaan darurat : jenis dan prakiraan dampaknya b. Pengkajian akibat / dampak dan menyiapkan pencegahannya c. Prosedur penanggulangan keadaan darurat d. Sistem komunikasi dalam keadaan darurat e. Personil yang bertanggung jawab f. Tata cara pemberitahuan keadaan darurat g. Petunjuk komunikasi : Nama, Instansi, Alamat, Nomor telpon Pejabat terkait h. Peta situasi dalam keadaan darurat. i. Program evakuasi dalam keadaan darurat. j. Peta daerah aman untuk evakuasi.
Hal : 02/05 Tgl. terbit : 01-06-2014 Revisi : 00 k. l.
Tempat / titik berkumpul (Assembly point). Pengakhiran keadaan darurat dan tindak lanjut.
4. Rencana kesiagaan dan tanggap darurat oleh Ketua Tim Tanggap Darurat didistribusikan ke semua petugas terkait. 5. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab memberikan pelatihan kesiagaan dan tanggap darurat terutama pada keadaan darurat yang paling memungkinkan terjadi di lokasi pekerjaan / proyek kepada anggota tim dan karyawan. 6. Ketua Tim Tanggap Darurat mengantisipasi kejadian-kejadian yang dapat diklasifikasikan sebagai keadaan tindak darurat, yang paling mungkin terjadi, antara lain sebagai berikut : a. Kebakaran atau ledakan b. Tumpahan minyak (B3) 7. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab menetapkan kewenangan dan tanggung jawab petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam keadaan darurat sebelum pejabat yang berkompeten tiba di lokasi mengambil alih tanggung jawab. Semua pegawai termasuk pengunjung harus mengikuti komando yang diberikan oleh petugas tersebut. 4. Kesiagaan dan Tanggap Darurat Kebakaran 1. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab untuk memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi kondisi darurat akibat kebakaran, serta penjelasan pencegahan bahaya kebakaran sesuai Instruksi Kerja Pencegahan Bahaya Kebakaran serta cara penggunaan APAR sesuai dengan Instruksi Kerja APAR. 2. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab untuk menyusun prosedur tindak darurat untuk keadaan kebakaran. 3. Pegawai atau orang yang pertama kali yang mengetahui / melihat kebakaran segera mengambil APAR yang terdekat dan berusaha memadamkan api sambil berteriak memberitahukan kepada karyawan lainnya untuk segera melaporkan adanya kebakaran kepada Unit LK3 atau petugas yang ditunjuk.
Hal : 03/05 Tgl. terbit : 01-06-2014 Revisi : 00
4. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab untuk membunyikan alarm/lonceng/teriakan atau tanda bahaya secara terus menerus dengan jeda disertai dengan pemberitahuan adanya kebakaran melalui pengeras suara. 5. Anggota tim yang ditunjuk memberitahukan kepada petugas pemeliharaan / teknisi untuk memadamkan aliran listrik yang tidak dibutuhkan. 6. Anggota tim yang ditunjuk memberitahukan kepada semua pegawai termasuk tamu atau pengunjung untuk menuju kedaerah yang aman dengan cara memberikan komando : a. b. c. d.
Tidak boleh Panik Berkumpul bersama-sama membentuk kelompok-kelompok kecil Tinggalkan tempat kerja sesuai arah peta daerah aman untuk evakuasi Jangan terburu-buru sewaktu menuju daerah aman dan sewaktu menuruni tangga darurat.
7. Anggota tim yang ditunjuk menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran. 8. Anggota tim yang ditunjuk menghubungi pejabat CV Libes Gemilang yang berkompeten, untuk segera datang ke lokasi kejadian dan mengambil alih kendali. 9. Anggota tim yang ditunjuk menghubungi pihak kepolisian dan Lembaga / Instansi yang terkait sehubungan dengan kebakaran yang terjadi. 10. Matriks Tindakan Darurat Kebakaran :
Hal : 04/05 Tgl. terbit : 01-06-2014 Revisi : 00
Tingkat Bahaya Bahaya 1 : Kebakaran masih terkendali (mudah dipadamkan)
Bahaya 2 : Api berkobar susah dipadamkan, tapi masih dapat dikendalikan.
Bahaya 3 : Api berkobar tidak terkendali dan tidak dapat dipadamkan oleh APAR.
Tanda Bahaya
Instruksi Dari
Teriak kebakaran
Tindakan a. Orang pertama yang melihat api. b. Melapor kepada koordinator. c. Koordinator area melapor kepada Manajer.
Teriak kebakaran dan lonceng area dibunyikan.
Koordinator area / Petugas yang telah ditunjuk
a. Orang pertama yang melihat api segera memadamkannya. b. Melapor keadaan kebakaran kepada Manajer & security. c. Mengkoordinir anggota P2K setempat pemadaman d. Security memulai mengadakan pengamanan area. e. Bila api padam, kembali keurutan b,c bahaya 1, bila tidak padam, masuk bahaya 3
Sirene dibunyikan (Full)
Pimpinan Keselamatan
a. Instruksi evakuasi. b. Mengkoordinir pemadaman dengan hydrant. c. Panggil Dinas Kebakaran.
Hal : 05/05 Tgl. terbit : 01-06-2014 Revisi : 00
5. Tanggap Darurat Tumpahan/Ceceran Oli bekas. 1. Membuat lantai kedap air 2. Membuat drainase tumpahan oli bekas terpisah dari drainase air hujan 3. Menyiapkan kain majun pembersih lantai 4. Menyiapkan serbuk kayu pembersih lantai 5. Menyediakan TPS LB3 (untuk menampung kain majun/serbuk kayu) 6. Membuat tanggul agar tidak melimpah keluar gudang Bila terjadi tumpahan/ceceran Oli bekas pada saat pemindahan oli bekas maka prosedur yang dilakukan adalah : 1. Tumpahan ceceran oli bekas tersebut harus dibersihkan segera mungkin maksimal 24 jam setelah terjadi tumpahan/ceceran. 2. Ceceran oli bekas dibersihkan dengan kain m ajun atau serbuk kayu. 3. Simpan kain majun atau serbuk kayu tersebut di tempat TPS LB3 4. LB3 kain majun atau serbuk kayu tersebut dikirim kepada pihak ketiga yang memiliki ijin dari KLH.