STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) : PEMERINTAH KOTA KOTA MOJOKERTO DINAS KESEHATAN
SEDASI No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
……………
……………….
……………….
Tanggal Tanggal Terbit :
Ditetapkan Kepala UPT Puskesmas Gedongan Kecamatan agersari Kota o!okerto
Drg. "#D$#N% &""&N '$ Pembina N#P. ()**((+, ())-- + /
DEFINISI
a. Sedasi adalah proses menenangkan, tujuan utama sedasi adalah
meri mering ngan anka kan n
kece kecem masan asan,,
keti ketida dakn kny yaman amanan an
pasi pasien en
untu untuk k
mempermudah perawatan dan pengobatan karena banyak faktor yang
mendukung
timbulnya stress
fisik
mau
pun psikis b. The American Society of Anesthesiologists menggunakan de0nisi berikut untuk sedasi : 1. Seda Sedassi min minim imal al adalah suatu keadaan dimana selama terinduksi
obat, pasien berespon normal terhadap perintah verbal. Walaupun fung fungsi si
kogn kognit itif if
dan dan
koor koordi din nasi asi
terg tergan angg ggu u,
teta tetapi pi
fung fungsi si
kardiovaskuler dan ventilasi tidak dipengaruhi. 2. Sedasi sedang (sedas (sedasii sadar) sadar) adala adalah h suatu suatu keadaa keadaan n depres depresii kesadaran setelah terinduksi obat di mana pasien dapat berespon terhadap perintah verbal secara spontan atau setelah diikuti oleh rangsa rangsanga ngan n taktil taktil cahaya cahaya.. Tidak Tidak diperl diperluka ukan n interv intervens ensii untuk untuk menjaga jalan napas paten dan ventilasi spontan masih adekuat. ungsi kardiovaskuler biasanya dijaga. 3. Sedasi da dalam adalah suatu keadaan di mana selama terjadi depresi kesadaran setelah terinduksi obat, pasien sulit dibangunkan tapi akan berespon berespon terhadap terhadap rangsangan rangsangan berulang atau rangsanga rangsangan n sakit. !emampuan untuk mempertahankan fungsi ventilasi dapat terganggu dan pasien dapat memerlukan bantuan untuk menjaga
"
jalan napas paten. ungsi kardiovaskuler biasanya dijaga.
TUJUAN
1. Pencegahan •
Pasien epilepsi . #asien epilepsi memiliki resiko kejang
khususnya jika suatu ben$odia$epin diresepkan sebagai terapi antiepilepsi. •
Ketergantngan !en"#dia"epin . %ejala putus obat dapat
terjadi. •
$ea%si cemas. &apat terjadi pada pemberian secara cepat pada
sedasi yang lama. •
Pasien dengan trama %epala &ang !erat . luma$enil dapat
mepercepat suatu peningkatan tiba'tiba dari tekanan intrakranial. 2. Premedi%asi
bat'obat sedatif dapat diberikan pada masa preoperatif untuk mengurangi
kecemasan
sebelum
dilakukan
anestesi
dan
pembedahan. Sedasi dapat digunakan pada anak'anak kecil, pasien dengan kesulitan belajar, dan orang yang sangat cemas. bat'obat sedatif diberikan untuk menambah aksi agen'agen anestetik. #emilihan obat tergantung pada pasien, pembedahan yang akan dilakukan, dan keadaan'keadaan tertentu misalnya kebutuhan pasien dengan pembedahan darurat berbeda dibandingkan pasien dengan
pembedahan
terencana
atau
pembedahan
mayor.
#enggunaan oral lebih dipilih dan ben$odia$epin adalah obat yang paling banyak digunakan untuk premedikasi. 3. Sed#'analgesia
*stilah ini menggambarkan penggunaan kombinasi obat sedatif dengan anestesi lokal, misalnya selama pembedahan gigi atau prosedur
pembedahan
yang
menggunakan
blok
regional.
#erkembangan pembedahan invasif minimal saat ini membuat teknik ini lebih luas digunakan. (. Pr#sedr radi#l#gi%
+eberapa pasien, terutama anak'anak dan pasien cemas, tidak mampu mentoleransi prosedur radiologis yang lama dan tidak nyaman tanpa sedasi. #erkembangan penggunaan radiologi intervensi selanjutnya
meningkatkan kebutuhan penggunaan sedasi dalam bidang radiologi. ). End#s%#pi
bat'obat
sedatif umumnya
digunakan
untuk
menghilangkan
kecemasan dan memberi efek sedasi selama pemeriksaan dan intervensi endoskopi. #ada endoskopi gastrointestinal (%*), analgesik lokal biasanya tidak tepat digunakan, perlu penggunaan bersamaan obat sedatif dan opioid sistemik. Sinergisme antara kelompok obat' obat ini secara signifikan meningkatkan resiko obstruksi jalan napas dan depresi ventilasi. *. Terapi intensi+
!ebanyakan pasien dalam masa kritis membutuhkan sedasi untuk memfasilitasi penggunaan ventilasi mekanik dan intervensi terapetik lain dalam -nit Terapi *ntensif (*T-). &engan meningkatnya penggunaan ventilator mekanik, pendekatan modern yaitu dengan kombinasi analgesia yang adekuat dengan sedasi yang cukup untuk mempertahankan dibangunkan.
pasien
pada
armakokinetik
keadaan dari
tenang
tiap'tiap
tapi obat
dapat harus
dipertimbangkan, di mana sedatif terpaksa diberikan lewat infus untuk waktu yang lama pada pasien dengan disfungsi organ serta kemampuan metabolisme dan ekskresi obnat yang terganggu. +eberapa obat yang berbeda digunakan untuk menghasilkan sedasi jangka pendek dan jangka panjang di *T-, termasuk ben$odia$epin, obat anestetik seperti propofol, opioid, dan agoni 'adrenergik. /ilai skor sedasi selama perawatan masa kritis telah dibuat sejak bertahun' tahun, tapi perhatian lebih terfokus akhir'akhir ini pada pentingnya sedasi harian 0holds12 strategi interupsi harian dengan obat'obat sedasi menyebabkan lebih sensitifnya kebutuhan untuk sedasi. 3al ini bertujuan untuk mengurangi insiden terjadinya komplikasi terkait penggunaan ventilasi mekanik selama masa kritis dan untuk mengurangi lama perawatan. ,. Splementasi terhadap anestesi mm
#enggunaannya yaitu dari sinergi antara obat'obat sedatif dan agen induksi intravena dengan teknik ko'induksi. #enggunaan sedatif
4
dalam dosis rendah dapat menghasilkan reduk A-AT DAN A/AN
(. %lat
". 5lat'alat diagnostik ( pinset, ekskavator ) . 6asker. 4. Sarung tangan 7. Tempat tidur dan lampu penerangan 8. 5lat suntik sekali pakai 9. 6eja alat :. +ak instrument ;. bat desinfeksi <. !apas +. 1a2an
". en"#dia"epin P$0SEDU$
. Dia"epam (. Persiapan Tindakan a. Petugas mempersiapkan ba2an3ba2an dan alat 4ang akan di gunakan b. Petugas memakai masker dan sarung tangan
+. "angka2 Ker!a a. Pasien tidur5 atur posisi di sesuaikan dengan tindakan 4ang akan di"akukan
b. #asien &ewasa
Siapkan alat suntik sekali pakai = 4cc.
+en$odia$epin ampul di buka
Sedot cairan dalam ampul secara pelan'pelan
+uang gelembung udara dalam alat suntik sekali pakai, siapkan
6asukkan jarum sesuai keperluan bisa *> atau *6.
c. *njeksikan perlahan'lahan untuk *> antara '4 menit. -ntuk *6. ?angsung masukkan perlahan. d. ?akukan tindakan yang diperlukan. e. Sambil melakukan tindakan lakukan bservasi pasien tiap jam tentang tingkat kesadaran, pernafasan, tekanan darah, dan nadi $EFE$ENSI
pasien. #etunjuk #raktis 5nestesi ?ocal ( atlas of local anesthesia, in dentistry) alih bahasa, drg #urwano, editor, drg ?iliana yuwono. +uku kedokteran @%A
D0KUEN TE$KAIT
". #rosedur kerja pemberian sedasi
7
. !artu status pasien 4. Begister harian 7. +langko resep 8. +langko rujukan UNIT TE$KAIT
9. *nform consent Unit 6bat
DIAGRAM ALIR
mulai
Persiapan tindakan
Pasien duduk di tidurkan
De7asa
%mbil alat suntik sekali pakai -cc
1uka Dia8epam +cc 9ampul 'edot cairan dalam
1uang gelembung
"akukan tindakan sesuai keperluan sambil 6bservasi pasien
Tusukkan !arum dan masukkan obat sesuai dosis dan
6bservasi kesadaran5 tensi5
'elesai
8