Suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
2. Tujuan
Tersedianya Pedoman Prosedur Rujukan di Puskesmas
sesuai standar di semua fasilitas pelayanan kesehatan Dapat terlaksananya prosedur operasional pra rujukan dan
rujukan pasien, Dapat terlaksananya prosedur operasional memberi rujukan
balik pasien Dapat terlaksananya prosedur operasional menerima
rujukan balik pasien. Dapat terlaksananya prosedur operasional rujukan lintas
batas Dapat terlaksananya prosedur operasional pengelolaan
pasien di ambulance yang sesuai standar Dapat terlaksananya Prosedur Merujuk dan Menerima Rujukan Spesimen
3. Kebijakan
Diharapkan dengan adanya sistem rujukan pasien dapat
pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, selain itu dengan adanya sistem rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu. 4. Referensi
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan R.I, 2012.
5. Prosedur
Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari: 1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi. 2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi dan apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu. 3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang 4. 5. 6. 7. 8.
bersangkutan. Mencantumkan terapi sementara Mencantumkan tindakan yang telah diberikan Mencantumkan alasan merujuk Mencantumkan tanda tangan dokter yang merujuk Pasien di dampingi tenaga kesehatan saat merujuk
kecuali untuk rujukan rawat jalan 9. Menggunakan ambulance transport kecuali untuk rujukan rawat jalan 10. Memberikan edukasi pada pasien tentang proses rujukan 11. Komunikasi dengan RS yang akan menjadi tujuan rujukan sebelum mengirim pasien Kecuali untuk rujukan rawat jalan dan kasus gawat darurat KIA Pasien dirujuk 1x24 jam sejak diagnosa ditegakkan
kecuali untuk rujukan rawat jalan 6.
Hal-hal
diperhatikan 7. Unit terkait
yang
perlu
1. Pemerintahan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota 2. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota 3. Lintas Sektor terkait, tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan