SOP ELEKTRO CONVULSIF THERAPIE (ECT) 1. Pengertian
ECT adalah suatu tindakan terapi dengan menggunakan aliran listrik dan menimbulkan menimbulkan kejang pada penderita baik tonik maupun klonik. Tindakan ini adalah bentuk terapi pada klien dengan mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang ditempelkan pada pelipis klien untuk membangkitkan kejang grandmall. 2. Indikai
Indikasi terapi kejang listrik adalah klien depresi pada psikosa manik depresi, klien schizofrenia stupor katatonik dan gaduh gelisah katatonik. ECT lebih efektif dari antidepresan antidepresan untuk klien depresi dengan gejala gejala psikotik psikotik (waham, paranoid, dan gejala egetatif!, berikan antidepresan saja (imipramin "##$%## mg&hari selama ' minggu! namun jika tidak ada perbaikan perlu dipertimbangkan tindakan ECT. ania (gangguan bipolar manik! juga dapat dilakukan ECT, terutama jika litium karbonat tidak berhasil. )ada klien depresi memerlukan waktu *$+" terapi untuk mencapai perbaikan, sedangkan pada mania dan katatonik membutuhkan waktu lebih lama yaitu +#$"# terapi secara rutin. Terapi Terapi ini dilakukan dengan den gan frekuensi "$% hari sekali. -ika efektif, perubahan perilaku mulai kelihatan setelah "$* terapi. !. K"ntraindikai
ECT ECT meru merupa paka kan n pros prosed edur ur yang yang hany hanyaa digu diguna naka kan n pada pada kead keadaa aan n yang yang direkomendas direkomendasikan. ikan. edangkan edangkan kontraindika kontraindikasi si dan komplikasi komplikasi dari tindakan tindakan ECT, ECT, adalah sebagai berikut/ a. 0ontraindikasi +! )eningkatan tekanan intra kranial (karena tumor otak, infeksi )!. "! 0eguguran pada kehamilan, gangguan sistem muskuloskeletal (osteoartritis berat, osteoporosis, fraktur karena kejang grandmal!. %! 1angguan 1angguan kardioaskul kardioaskuler/ er/ infark miokardium, miokardium, angina, hipertensi hipertensi,, aritmia aritmia dan aneurisma. '! 1angguan sistem pernafasan, asma bronkial.
2! 0eadaan lemah. b. 0omplikasi +! 3uksasio dan dislokasi sendi "! 4raktur etebra %! 5obekan otot rahang '! 6pnoe 2! akit kepala, mual dan nyeri otot *! 6mnesia 7! 8ingung, agresif, distruktif 9! :emensia #. Peran Pera$at
)erawat sebelum melakukan terapi ECT, harus mempersiapkan alat dan mengantisipasi kecemasan klien dengan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan. %. Peria&an A'at
6dapun alat$alat yang perlu disiapkan sebelum tindakan ECT, adalah sebagai berikut/ a. 0onulsator set (diatur intensitas dan timer! b. Tounge spatel atau karet mentah dibungkus kain c. 0ain kasa d. Cairan ;acl secukupnya e. puit disposibel f.
g. Tensimeter h. tetoskop i. lim suiger j. et konulsator . Peria&an k'ien
a. 6njurkan klien dan keluarga untuk tenang dan beritahu prosedur tindakan yang akan dilakukan. b. 3akukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengidentifikasi adanya kelainan yang merupakan kontraindikasi ECT c. iapkan surat persetujuan d. 0lien berpuasa '$* jam sebelum ECT e. 3epas gigi palsu, lensa kontak, perhiasan atau penjepit rambut yang mungkin dipakai klien f. 0lien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan defekasi g. 0lien jika ada tanda ansietas, berikan 2 mg diazepam I +$" jam sebelum ECT h. -ika klien menggunakan obat antidepresan, antipsikotik, sedatif$hipnotik, dan antikonulsan harus dihentikan sehari sebelumnya. 3itium biasanya dihentikan beberapa hari sebelumnya karena berisiko organik. i. )remedikasi dengan injeksi 6 (sulfa atropin! #,*$+," mg setengah jam sebelum ECT. )emberian antikolinergik ini mengembalikan aritmia agal dan menurunkan sekresi gastrointestinal. . Pe'akanaan.
a. etelah alat sudah disiapkan, pindahkan klien ke tempat dengan permukaan rata dan cukup keras. )osisikan hiperektensi punggung tanpa bantal. )akaian dikendorkan, seluruh badan di tutup dengan selimut, kecuali bagian kepala.
b. 8erikan natrium metoheksital ('#$+## mg I=!. 6nestetik barbiturat ini dipakai untuk menghasilkan koma ringan. c. 8erikan pelemas otot suksinikolin atau 6nectine (%#$9# mg I=! untuk menghindari kemungkinan kejang umum. d. 0epala bagian temporal (pelipis! dibersihkan dengan alkohol untuk tempat elektrode menempel. e. 0edua pelipis tempat elektroda menempel dilapisi dengan kasa yang dibasahi caira ;acl. f. )enderita diminta untuk membuka mulut dan masang spatel&karet yang dibungkus kain dimasukkan dan klien diminta menggigit g. 5ahang bawah (dagu!, ditahan supaya tidak membuka lebar saat kejang dengan dilapisi kain h. )ersendian (bahu, siku, pinggang, lutu! di tahan selama kejang dengan mengikuti gerak kejang i. )asang elektroda di pelipis kain kasa basah kemudia tekan tombol sampai timer berhenti dan dilepas j. enahan gerakan kejang sampai selesai kejang dengan mengikuti gerakan kejang (menahan tidak boleh dengan kuat!. k. 8ila berhenti nafas berikan bantuan nafas dengan rangsangan menekan diafragma l. 8ila banyak lendir, dibersihkan dengan slim siger m. 0epala dimiringkan n.
a.
c. 8ila klien sudah sadar bantu mengembalikan orientasi klien sesuai kebutuhan, biasanya timbul kebingungan pasca kejang +2$%# menit.
KONSEP ELECTRO CONVULSIVE THERAP, (ECT) +.)engertian Electro conulsie therapy adalah suatu pengobatan untuk penyakit psikiatrik berat dengan menggunakan arus listrik singkat pada kepala untuk menghasilkan suatu kejang tonik klonik umum dengan efek terapeutik (artin zuba > 6lison :oupe, +??7 !.
".
ekanisme kerja ECT
ekanisme kerja terapeutik ECT masih belum banyak diketahui. alah satu teori yang brkaitan dengan hal ini adalah teori neurofisiologi.Teori ini mempelajari aliran darh serebral, suplai glukosa dan oksigen, serta permea bilitas sawar otak akan meningkat. etelah kejang, aliran darah dan metabolisme glukosa menurun. @al ini paling jelas dilihat pada lobus frontalis. 8eberapa penelitian mengatakan bahwa derajat penurunan metabolisme serebral berhubungan dengan respon terapeutik. Teori lain adalah teori neurokimiawi yang memusatkan perhatian pad perubahan neurotrasmiter dan second messenger .@ampir semua pada sistem neurotrasmiter dipengaruhi oleh ECT.6hir ahir ini mulai berkembang neuroplastisitas yang berhubungan dengan stimulasi kejang listrik.)ada percobaan hewan,di jumpai plastisitas sinaps,dihipokampus,yakni pertumbuhan serabut saraf,peningkatan konektifitas jaras saraf,dan terjadinya neuro genesis(puidic,"##2!. %. -enis ECT -enis ECT ada dua macam/ ECT konensional ECT konensional ini menyebabkan timbulnya kejang pada pasien sehingga tampak tidak manusiawi.Terapi konensional ini di lakukan tanpa menggunakan obat$obatan anastesi seperti pada ECT premedikasi. ECT pre$medikasi
Terapi ini lebih manusiawi dari pada ECT konensional,karena pada terapi ini di berikan obat$obatan anastesi yang bisa menekan timbulnya kejang yang terjadi pada pasien (0aplan dan sadock,+??7!. '.4rekuensi tindakan ECT 4rekuensi pemberian ECT tergantung pada keadaan pemberita yang dapat di perlakukan dengan cara sebagai berikut (5- )usat emarang,+??2!/ )emberian ECT secara blok "$' hari berturut$turut +$" kali sehari. :ua sampai tiga kali seminggu. ECT AmaintananceB sekali tiap "$' minggu. )asien dengan gangguan depresi berat di berikan antara 2$+# kali. ntuk pasien yang mengalami gangguan di polar,mania,dengan gangguan skijo frenia,pasien baru mendapat respon yang maksimum setelah "#$"2 kali tindakan ECT. 2.Indikasi dan kontra indikasi ECT enurut artin zuba > 6lison :oupe,+??7 dan tuart > undeen,+??9 indikasi dilakukannya ECT ini antara lain/ :epresi berat )ada pasien dengan gangguan depresi tepatnya mayor depression sagat tepat di lakukan tindakan ECT. ania ECT lebih epektip untuk mania yang akut karena terlihat epektipitasnya sama dengan pemberian lithium kizopfrenia ECT sagat tepat pada skizofrenia akut dan kata tonik Indikasi lain seperti seperti/gangguan delirium,gangguan konersi 1angguan bipolar, yaitu pasien sudah lama tidak beresponlagi trhadap obat. )asien yang pernah mencoba bunuh diri akut yang sudah lama tidak menerima pengobatan.
-ika efek samping ECT yang direkomendasikan lebih rendah dari pada efek terapi pengobatan seperti lansia dengan blok jantung dan selama kehamilan.
6dapun kontra indikasi dari ECT menurut artin zuba > 6lison :oupe, +??7 adalah/ )asien dengan masalah pernafasan berat pada resiko terbesar karena pasien harus mampu mentolerir efek anastesi umum singkat. )asien dengan ganguan system kardioaskuler, seperti/ infark mikard akut atau infark miokard berat. )asien dengan peningkatan tekanan intra kranial.0arena dengan pemberian tindakan ECT dapat meningkatkan tekanan intra cranial. )asien dengan hipertensi berat. )asien dengan kehamilan dan pasien usia lanjut. *. Efeksamping :ari Tindakan ECT 6dapun efek samping yang timbul dari tindakan ECT secara konensional adalah dislokasi ertebra,takikardi, hipertensi,spasme laring paralise nerus peronosus, status epileptikus, dan kerusakan gigi. edangkan efek samping dari ECT pre$medikasi adalah aspirasi pneumonia, apnoe, alergi obat$obatan pre$medikasi, dan bradicardi paska kejang. ecara umum efek samping akibat kejang antara lain heamaptoe, fraktur dan panas (5- )usat emarang, +??2!.
7. Tenaga 0esehatan Dang Terlibat :alam Tindakan ECT Tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan ECT yaitu / )sikiater eorang dokter ahli jiwa yang berperan dalam menilai hasil yang diperoleh dari tindakan ECT yang diberikan pada pasien dan menentukan apa tindakan pengobatan selanjutnya.
)erawat )elaksana eorang perawat yang bertugas diruang rawat inap yang berperan dalam hal memberikan asuhan keperawataan pada pasien mulai dari sebelum terapi dilakukan sampai pada tahap ealuasi. :okter 6nastesi :okter anastesi berperan dalam memberikan obat anastesi pada pasien yang akan dilakukan tindakan ECT pre$medikasi (5- )usat emarang, +??2!. 9. @al$@al Dang @arus :ipersiapkan ntuk Tindakan ECT a. )erangkat yang diperlukan ECT termasuk pembedahan dalam sehingga kaidah umum yang berlaku juga dalam ECT. 6dapun hal$hal yang harus dipersiapkan adalah / Electro conulsie Therapy onitor (ECT6!. T6bung oksigen Tensimeter )enyedot lender 5espirator patel karet
b.
6dapun obat$obatan yang harus disediakan adalah ntuk pelaksanaan electro conulsie therpy / )hentotal atau dormikum injeksi uccinylicholine injeksi 3arutan ;aCl 6uabides 0assa Fing needle dispsible ulfas atrofin injeksi
(5- )usat emarang, +??2! tandar
operasional yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandarisasi, tanpa kehilangan keefektifannya. etiapsistem manajemen kualitas yang baik selalu didasari oleh standar operasional prosedur. 0emudian standar operasional prosedur yang telah terbentuk disosialisasikan kepada seluruh pihak yang berkompeten untuk melaksanakannya. :alam menjalankan standar operasional prosedur , sebelumnya dilakukan pelatihan tentang bagaimana menjalankan standar operasi yang telah ditetapkan (http&&www.wikipedia Indonesia.co.id! tandar
Tahap periapan )ersiapan pasien ebelum melakukan tindakan ECT perawat harus melakukan pengkajian baik fisik maupun psikologis, serta pasien dipuasakan minimal * jam, dan perawat harus membuat surat persetujuan untuk dilakukan tindakan ECT pada pasien gangguan jiwa yang ditanda tangani oleh keluarga sebagai informed consent. )emeriksaan yang dilakukan meliputi / )emeriksaan tanda$tanda ital meliputi T:, nadi, pernafasan. 0eadaan rambut dan kulit pasien )emeriksaan rambut, gigi geligi. )engosongan =esica urinaria dan rectum. Timbang berat badan. :ukungan mental agar pasien tidak takut dengan tindakan yang akan dilakukan. enjelaskan hal$hal yang akan dilakukan pada pasien trauma yang pertama kali mendapatkan tindakan ECT.
)erhatikan obat$obatan yang sudah diberikan pada pasien yang kemungkinan dapat berinteraksi daengan otot$otot premedikasi. )emeriksaan penunjang diagnostik bila diperlukan seperti / E01, EE1, dan pemeriksaan laboratorium. )ersiapan alat )ersiapan alat Halat yang dibutuhkan untuk tindakan ECT mulai dari monitor Electro conulsie Therapy 6ppartus (ECT6! sampai pada elektroda$elektrodanya dan peralatan$peralatan lain.
Tahap pelaksanaan 6dapun peran perawat pelaksana dalam tahap pelaksanaan electro conulsie therapy secara konensional meliputi / )ersiapan pasien )asien diberi penjelasan dan dukungan mental untuk siap menghadapi tindakan yang akan dilakukan, perhiasan$perhiasan yang melekat ditubuh dilepaskan, pakaian dilonggarkan dan pasien disuruh berbaring ditempat tidur yang telah disediakan. elakukan fiksasi pada anggota gerak psien . 8ersihkan bagian kepala yang ditempelkan elektroda. :iantara rahang atas dan rahang bawah ditempat gigi yang masih kuat diberi bahan lunak (sepotong kain yang dilipat$lipat! yang disuruh gigit oleh pasien. )erhatikan bahwa bibir atau pipi tidak terjepit. :agu pasien ditahan supaya mulut tidak terbuka besar pada waktu pase tonik dan klonik. Ikuti semua gerakan$gerakan yang terjadi pada pasien pada saat kejang tonik klonik berlangsung. edangkan pelaksanaan ECT secara pre$medikasi antara lain / )asien diberi pre$medikasi anastesi injeksi atrofin +$" cc kurang lebih sampai + jam ebelum melakukan anastesi. )asang I;T (semacam wing nedle! dan tensimeter&
)asang elektroda untuk E01, EE1,ECT. onitor dicoba dulu (self test! bila elektroda pemasangannya sudah benar, akan terlihat dilayar monitor berhasil (self test passed! bila gagal (failed! letak elektroda harus diperbaiki sampai berhasil. asukkan obat anastesi +$" cc durmikum atau phentotal '$* cc (disesuaikan dengan berat badan! melalui I;T, aspirasi dulu untuk mengetahui I;T buntu atau tidak. 6pabila pakai phetanol, cara memasukkan harus pelan$pealn, setiap masuk +cc aspirsi dulu betul masuk ena atau tidak kemudian baru diteruskan sampai selesai karena kalau tidak masuk ke ena akan menyababkan nekrose jaringan . ;aikkan tensimeter diantara +9#$"## (paling sedikit +#$"# diatas sistole!. Ini dimaksudkan agar obat pelemas otot succinyl choline tidak masuk kebagian distal lengan, sehingga lengan akan tetap kontraksi sebagai kontrol kejang. asukkan obat pelemas otot succinyl choline %$' cc (disesuaikan dengan berat badan ! secara cepat. )erhatikan fasikulasi yang terjadi, beri nafas buatan den gan respirator selama kurang lebih +$" fasikulasi hilang. )asang spatel agar lidah tidak tergigit. )asien dilepaskan, tidak dipegang sama sekali. 3akuakan ECT dengan monitor, biarkan sampai kejang pada lengan berhenti setelah kejang berhenti tensimeter diturunkan lagi tapi tidak dilepaskan. 8eri nafas buatan kembali sampai pasien dapat bernafas sendiri secara adekuat. Ini dapat dilihat melalui gerakan otot perutnya selama kurang '$2 menit. Tekanan pada pompa respirator tidak boleh terlalu cepat atau lambat, frekuensi antara +"$"# kali permenit. etelah pasien sadar, tensimeter,elektroda dan I;T dapat dilepas.
Tahap ealuasi
Tahapan ealuasi merupakan tahapan akhir dari penatalaksanaan tindakan ECT, disini perawat berperan dalam pemberian asuhan kepearwatan pasca ECT baik secara konensional dan pre$medikasi. 6dapun asuhan keperawatan yang diberikan antara lain / engkaji tingkat kesadaran > mengontrol tanda$tanda ital iringkan kepala pasien Catat dan laporkan efeksamping yang timbul. 0olaborasi dengan dokter 3akukan tindakan sesuai dengan order dokter )erawatan lanjutan di bangsal 8erdasarkan ketetapan yangada di 5- )rof.:r.@8saBanin padang, standar operasional prosedur (<)! yang harus dilakuakan untuk pasien yang mendapatkan tindakan ECT adalah/ Tahap )re ECT 6da bukti tertulis yang merupakan adis dokter ditulis dalam status pasien. engisi blanko permintaan ECT yang ditanda tangani oleh dokter yang meminta dan ditilis nama jelas dekter tersebut. eminta izin dari keluarga pasien dan disimpan dalam status. )eriksa tanda$tanda ital pasien yang mencakup takanan darah, nadi, suhu, pernafasan, yang ditulis dalam balanko permintaan ECT. erahkan blanko permintaan ECT yang diisi lengkap kebagian elektro medis paling lambat satu hari sebelum ECT. 0aji tingkat pengetahuan pasien maupun keluarga,terhadap prosedur, kegunaan, maupun efek terapi dari ECT. 0aji mekanisme koping yang digunakan oleh pasien maupun keluarga. emberiksn pendidikan tentang ECT termasuk tindakan dan prosedur. enjelaskan efek yang diharpkan. )uasakan passion '$* jam sebelum ECT dilaksanakan. Tahap pelaksanaan
enganjurkan pasien untuk menggunakan baju yang bersih dan longgar . ebelum ECT rambut dan kulit kepala dibersihkan. ebelum dibawa keruang ECT diperiksa kembaki tanda$tanda ital pasien (tensi, nadi, suhu, pernafasan!. )emeriksaan gigi pasien, terutama yang pakai gigi palsu. )emeriksaan mata, bagi yang menggunakan kontak lens agar dilepas. =esica urinaria dan rectum pasien dikosongkan. )erhatikan obat$obatan yang digunakan pasien, terutama obat yang dapat menghambat, memperlambat maupun memperrpanjang ambang kejang.