Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun No. Dokumen : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : Halaman :
Puskesmas Way Dente
ENIYATI, S.ST,.M.KES NIP 19710316 1991032 002
1.
Pengertian
Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun di laboratorium adalah pengeloaan bahan berbahaya berbaha ya dan beracun baik yang berasal dari proses produksi (limbah) ataupun yang bukan berasal dari proses produksi di laborat misalnya seperti pada kegiatan pemeliharaan alat, pencucian ataupun dari reagen kimia yang dibutuhkan untuk suatu pemeriksaan di laborat.
2.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelola bahan berbahaya dan beracun secara benar sehingga terhindar dari bahaya kecelakaan kerja, gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan.
3.
Kebijakan
4.
Referensi
5. LangkahLangkah
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Buku Pedoman Laboratorium Puskesmas. Petugas laboratorium harus menggunakan alat pelindungdiri dalam mengelola bahan berbahaya dan beracun, Alat pelindung diri bagi petugas laboratorium diantaranya adalah masker, jas laboratorium, handscoon, tutup kepala, kacamata google, Petugas membuang dan menangani limbah berbahaya secara benar sesuai SOP penanganan limbah, Bahan berbahaya dan beracun seperti reagen disimpan menurut jenisnya, Petugas laborat menyimpan reagen dan berbahaya dan mengelompokkan sesuai jenis dan sifat antara lain : Bahan yang mudah terbakar : Yaitu bahan padat, cair, padat, uap yang mudah menyala dan terbakar secara cepat bila terpapar sumber cahaya contoh methanol gas hidrogen, ethanol. Bahan mudah terbakar meski tidak terpapar sumber nyala tapi bisa terbakar karena tekanan, perubahan panas. Penyimpanan bahan yang bersifat mudah terbakar di sendirikan dalam ruangan yang sejuk, sirkulasi udara lancar, jauh dari sumber panas, dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan kartu kontrol suhu. Bahan explosive : Penyimpanan bahan mudah meledak di ruangan yang sejuk, sirkulasi udara lancar, jauh dari sumber panas, dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan kartu kontrol suhu. Bahan corrosive: Yaitu bahan padat, cair yang bersifat korosif atau yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan seperti mata, saluran pernafasan dan kulit, harus disimpan di tempat sejuk dan ada kulit, harus disimpan ditempat sejuk dan ada sirkulasi udara yang cukup untuk mencegah pengumpulan uap. Dinding dan lantai bahan korosi. Contoh reagen : CH3COOH, HCL, HNO3, FENOL, NAOH pekat. Bahan toxic/beracun : Yaitu bahan yang dapat menyebabkan bahaya kesehatan atau kematian bila terserap dalam tubuh bila tertelan, terhirup dan kontak kulit, contoh bahan yang bersifat toksik disendirikan dalam ruangan khusus yang bersikulasi udara dengan baik. 1. Kualitas sputum. 2. Kualitas reagen Ziehl Neelson.
1
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait
1. Poli Umum 2. Poli Gigi 4. Poli KIA 5. Puskesmas Pembantu 1. Rekam Medis 2. Catatan tindakan
2