Depot air minum adalah usaha industry yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum. Air baku adalah air yang sudah diproses atau belum diproses menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan mutu sesuai Peraturan Menteri Kesehatan untuk diolah menjadi produk air minum. Sampel air adalah air yang diambil sebagai contoh yang digunakan untuk keperluan pemeriksaan laboratorium. Pengelolaan air minum adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk keperluan masyarakat. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar pengusaha pengolah air minum dapat lebih memahami dan menerapkan cara produksi yang baik, sehingga masyarakat tidak dirugikan oleh beredarnya air minum dari Depot Air Minum yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. SK Pimpinan Semanggang Nomor : 445/1.1.1.1/SK/SM/2016 tentang Jenis-jenis pelayanan, penanggung jawab dan pelaksana pelayanan. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor : 651/MPP/Kep/10/2004 tentang persyaratan teknis depot air minum dan perdagangannya 1. Petugas melakukan pemeriksaan lokasi Depot Air Minum, apakah terbebas dari: a. Pencemaran yang berasal dari debu di sekitar Depot, b. Daerah tempat pembuangan kotoran/ sampah, c. Tempat penumpukkan barang bekas, d. Tempat bersembunyi/ berkembangbiak serangga, binatan kecil dan binatang pengerat lainnya e. Tempat yang kurang baik sistem saluran pembuangan air, dan f. Tempat-tempat lain yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran. 2. Petugas memeriksa ruang proses produksi, apakah menyediakan tempat yang cukup untuk penempatan peralatan proses produksi, karena area produksi harus dapat dicapai untuk inspeksi dan pembersihan setiap waktu. 3. Petugas memeriksa dan mengamati konstruksi lantai, dinding dan plafon area produksi harus baik dan selalu bersih. 4. Petugas memeriksa penerangan di area proses produksi, tempat pencucian, pembilasan sterilisasi, pengisian gallon harus cukup terang untuk mengetahui adanya kontaminasi produk. 5. Petugas memeriksa keadaan ventilasi harus cukup untuk meminimalkan bau, gas atau uap berbahaya dalam ruang proses produksi. 6. Petugas memberikan masukan bahwa semua bagian luar yang terbuka harus dilindungi dengan layar/ screen, atau pelindung lain guna untuk menghindari dan mencegah serangga, burung, dan binatang kecil lainnya masuk ke dalam Depot. 7. Petugas mencatat dan melaporkan kepada pimpinan Puskesmas. Seluruh Depot di wilayah Puskesmas Semanggang
8. Dokumen terkait 9. Rekaman Historis Perubahan No Hal Yang dirubah