penggunaan NAPZA, gangguan mental pengguna NAPZA, overdosis, gangguan jiwa, pasien gangguan jiwa
PENDAMPINGAN PENDERITA JIWA DAN NAPZA
No.Dokument No.Dokument
:
No.Revisi
:
Tanggal Terbit
:
Halaman
: 1/2
SOP
Puskesmas
Ns.Ida FaridaKomala, S.Kep
Natai Palingkau
NIP.1982082 200604 2 010
1. Pengertian
Deteksi kesehatan jiwa adalah memberikan konseling pada keluarga / pasien gangguan kesehatan jiwa memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang.
2. Tujuan
1. Agar keluarga penderita gangguan kesehayan jiwa di wilayah Puskesmas NATAI PALINGKAU mengetahui tentang penyakit gangguan jiwa. 2. Dengan dilakukan pembinaan maka dimudahkan petugas untuk melakukan konseling pasien jiwa 3. Untuk meningkatkan kemampuan petugas kesehatan jiwa memantau kesehatan jiwa yang ada di kelurahannya. 4. Untuk
mempercepat
proses
monitoring
dan
menetapkan
diagnose
keperawaran terhadap pasien jiwa 5. Untuk mengetahui apakah ada penambahan pasien gangguan jiwa dari yang sudah terdata 3. Kebijakan
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 220/Menkes/SK/III/2002 tanggal 25 Maret 2002 tentang Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TP-KJM) 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Republik Indonesia Nomor 406/Menkes/SK/VI/2009 tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur/ Langkah-Langkah
1. Persiapan Alat & Bahan: a. Buku Register b. pulpen 2. Petugas yang Melaksanakan: a. Perawat b. Bidan c. Dokter 3. Prosedur dan Langkah-Langkah: a. Membuat surat kepada Lurah tentang pelaksanaan kegiatan pendampingan gangguan kesehatan jiwa pada masyarakat. b. Lurah
menyampaikan
informasi
kepada
ketua
RT
atas
kegiatan
pendampingan yang akan dilakukan c. Menyiapkan format pembinaan / pencatatan d. Melakukan kunjungan rumah dengan mendampingi pasien gangguan jiwa yang ditemukan di masyarakat. e. Mencatan nama pasien yang didampingi yang mengalami gangguan kesehatan jiwa. f. Membuat kesepakatan dengan warga / pasien yang mengalami gangguan jiwa untuk datang dikunjungi ulang. g. Membuat pelaporan hasi pendampingan pasien jiwa. 6. Diagram Alir Membuat surat kepada Lurah tentang pelaksanaan kegiatan pendampingan kesehatan jiwa di masyarakat
Lurah menyampaikan informasi kepada RT/RW atas kegiatan jiwa yang akan dilakukan
Menyiapkan format pendampingan
Melakukan kunjungan rumah
Mencatat nama pasien yang sudah diberikan pendampingan
Pencatatan dan pelaporan
Dokumentasi hasil
7. Unit Terkait
- Program promkes : penyuluhan tentang nafsa - Lurah
8. Dokumen terkait
Pendampingan ke kelurahan
9. Hal-hal yang perlu diperhatikan 10.Rekaman Historis perubahan