1.
Dari hasil pemeriksaan Windshield Survey di suatu RW didapatkan: Jumlah balita sebanyak 340 anak, (27,50%) ibu tidak memberikan ASI pada balita, hasil penimbangan di KMS saat ini 4 balita berada dibawah garis kuning dan 2 balita berada dibawah garis merah. Apakah intervensi yang tepat untuk kasus diatas? a. Pendidikan kesehatan tentang kesehatan ibu dan anak (hanya garis umum) b. Lomba bayi dan balita sehat tingkat posyandu (ada bayi yng gizi buruk ) c. Pembentukan Posyandu bagi ibu dan Balita (sudah ada KMS berarti sudah ada posy) d. Penyegaran bagi kader posyandu Balita (kurang fokus ) e. Pendidikan kesehatan tentang gizi bagi bayi dan balita (Rasional : Mempertahankan status gizi, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, memdidik kebiasaan orang tua untuk memberikan makanan yang baik). 2. Di suatu RW, perawat komunitas melaksanakan pengkajian lingkungan fisik, didapatkan: letak kandang yang berada di dalam rumah (1,41%), jarak pembuangan sampah dengan rumah (32,5%), tidak memiliki tempat pembuangan sampah sementara (29,14%), jarak sumber air dengan septic tank kurang dari 10 meter (20,8%) dan rumah yang pencahayaannya remang-remang (12,37%). Apakah masalah keperawatan yang tepat untuk kasus diatas? a. Potensial timbulnya penyakit menular (diare, typhoid, ISPA dan lain-lain) berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. b. Resiko timbulnya penyakit menular (diare, typhoid, ISPA dan lain-lain) berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. (Rasinal : Mengapa resiko? Karena sesuai data diatas tidak ada penyakit menular yang menyertai jadi masih belum terjadi. Kemudian dari data diatas juga masyarakat setempat kurang pengetahuan akan syarat-syarat pemenuhan lingkungan yang sehat). c. Aktual timbulnya penyakit menular (diare, typhoid, ISPA dan lain-lain) berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. d. Resiko timbulnya penyakit menular (diare, typhoid, ISPA dan lain-lain) berhubungan dengan Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan yang sehat. e. Potensial tingginya penyakit menular (diare, typhoid, ISPA dan lain-lain) berhubungan dengan Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan 3. Di suatu RW, perawat komunitas melaksanakan tahap pengkajian pada 200 lansia, diperoleh: lansia yang mengalami keluhan penyakit (80,6%), jenis penyakit yang diderita lansia diantaranya penyakit asma(6,88%), TB paru (2,7%), hipertensi (28,4%), DM (4,8%), rematik (37,9%), katarak (1,95%) lain-lain (25,7%). Upaya lansia untuk mencegah penyakit secara non medis (19,4%) dan diobati sendiri (8,2%). Apakah intervensi keperawatan yang tepat untuk kasus diatas? a. Penkes tentang kesehatan lansia b. Pengobatan gratis (bukan tindakan keperawatan mandiri ) c. Talkshow tentang kesehatan lansia
d.
4.
5.
6.
7.
Membuat posyandu lansia (karena belum ada tindakan pengobatan secara medis shg perlu pelayanan kesehatan yang berlanjut) e. Perbaikan sanitasi lingkungan Seorang perawat melakukan praktik keperawatan di suatu RW, pada saat kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa, perawat memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menentukan masalah kesehatan bersama sesuai dengan data yang sudah diperoleh. Apakah prinsip etika keperawatan komunitas yang dilakukan perawat tersebut ? a. Autonomy (Rasional : Autonomy merupakan kebebasan atau hak seseorang untuk mengambil keputusan sesuai dengan keinginan) b. Beneficence c. Nonmaleficence d. Justice e. Veracity Perawat komunitas melakukan pengamatan pada lingkungan fisik (masyarakat maupun lingkungan) yaitu melakukan pemeriksaan pada masyarakat dengan berkeliling wilayah melakukan observasi sekilas, kemudian hasil analisa dari data dasar tersebut dijadikan bahan untuk diskusi pada lokakarya mini atau musyawarah dengan masyarakat yang pertama. Apakah bentuk kegiatan yang dilakukan perawat komunitas tersebut? a. Primary survey (pada saat pengkajiaan data per rumah) b. Secondary survey (data tambahan dari wawancara dan pihak ke 3) c. Pengkajian tahap awal d. Windshield survey (Rasional: Sebuah survey kaca adalah penilaian dari masyarakat yang dilakukan berkeliling menggunakan mobil atau trassportasi umum untuk melalukan pengamatan tentang masyarakat dan dinamikanya. Hasilnya harus menghasilkan gambaran dasar tentang masyarakat, anggota kesehatan dan data yang dikumpulkan akan membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kesehatan di komunitas tertentu). e. Analisa data skunder Perawat komunitas melakukan evaluasi saat akan melakukan intervensi keperawatan komunitas yaitu kegiatan telah direncanakan 2 minggu sebelumnya, sejauh mana persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan, siapa yang akan menghadiri kegiatan, serta tempat pelaksanaannya Apakah bentuk evaluasi yang dilakukan oleh perawat komunitas tersebut ? a. Evalusi objektif b. Evaluasi subjektif c. Evaluasi proses d. Evaluasi hasil ( feedback dari masyarakat ) e. Evaluasi struktur (Rasional: difokuskan pada kelengkapan tata cara ata keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan). Di Kelurahan beringin timur, selama 3 tahun terakhir sudah 2 kali mengalami kejadian luar biasa Diare, bulan Januari 2015 yang lalu ditemui 29 kasus Diare, 25orang dirawat di RS dan 4diantaranya meninggal. Prevalensi kasus Bulan Juli sudah hampir melewati prevalensi Diare tahun sebelumnya. Masyarakat menggunakan air sungai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari a. b. c. d. e.
kasus diatas masalah keperawatan komunitas utama adalah? Kondisi lingkungan yang tidak sehat Sosial ekonomi masyarakat rendah Tingkat pendidikan yang rendah Kurang pengetahuan masyarakat Sumber air bersih tidak ada (Rasional : Sumber air yang tidak bersih banyak mengadung bakteri, sehingga jika digunakan dalam kebutuhan sehari-hari terlebihlebih lagi bila konsumsi akan menimbulkan berbagai penyakit terkhususnya diare).