SLOOF Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang biasanya dibuat pada bangunan Rumah atau Gedung, dan posisinya biasanya pada Lantai 1 atau lantai dasar.Inilah sebab nya kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah "Berdiri" tegak.walau bentuk nya tidak terlihat tapi fungsinya sangat dibutuhkan dalam suatu bangunan.Seperti dapat kita lihat pada Gambar dibawah ini.
BALOK Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebag pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya sehingga hubungan ring balok dengan kolom
PERLAKUAN PEMBESIAN PADA SLOOF
Dari gambar diatas berarti bahwa :
Besi tulangan minimal untuk sloof adalah Ø12mm
Besi tulangan minimal untuk kolom adalah Ø10mm
Campuran beton yang dianjurkan minimum perbandingan adalah 1 bagian semen, 2 bagian pasir dan 3 bagian kerikil serta ½ bagian air, sehingga menghasilkan kekuatan tekan beton pada umur 28 hari minimum 175 kg/cm2. Bahan pasir dan kerikil harus bersih dan air pencampur tidak boleh mengandung lumpur. Pengecoran beton dianjurkan dilakukan secara berkesinambungan (tidak berhenti di setengah balok atau di setengah kolom). Pengadukan beton sedapat mungkin menggunakan alat pencampur beton (beton molen). Apabila pencampuran beton dilakukan secara manual yang pengadukan betonnya menggunakan tenaga manusia, dianjurkan untuk mengunakan bak dari bahan metal atau bahan lain yang kedap air. Kekuatan tarik baja minimum 2400 kg/cm2. Diameter tulangan utama untuk balok lintel, ring balok dan kolom minimum ∅ 10 mm, dan untuk sengkang minimum ∅ 6 mm dengan jarak as ke as sengkang 15 cm. Diameter tulangan utama untuk balok sloof/balok pengikat pondasi minimum ∅ 12 mm, dan ukuran sengkang minimum ∅ 8 mm dengan jarak as ke as sengkang 15 cm. Agar diperoleh efek angkur yang maksimum dari besi tulangan, maka pada setiap ujung tulangan harus ditekuk ke arah dalam balok hingga 115o Untuk membatasi luas bidang dinding 16 m2, maka perlu dipasang balok-balok lintel. Untuk mencegah terjadinya retak pada sudut-sudut bukaan pintu dan jendela, maka dipasang kolomkolom pengaku yang menerus dari balok lintel ke balok sloof/balok pengikat. Agar memudahkan dalam pengerjaan pengecoran beton dan mendapatkan hasil beton yang berkualitas baik, maka dianjurkan untuk mengunakan ukuran penampang balok minimum 15 cm x 20 cm dan ukuran penampang kolom minimum 15 cm x 15 cm.
dari dua urain di atas kita simpulkan : Ukuran sloof minimal adalah 15x20cm, dibuat dengan besi tulangan minimal diameter 12mm sejumlah 4 buah, dengan begel ukuran diameter 8 mm disusun dengan jarak 15cm, besi tulangan harus mempunyai kuat tarik 2400 kg/cm2 (pada bagian ini sebagian pembaca mungkin bingung, secara mudah jika anda mengiginkan mutu besi beton ini anda tingal mencari besi beton yang sudah mempunyai lebel SNI), campuran untuk mengecor beton yang digunakan adalah 1PC (1 ember semen) : 2PS (2 ember pasir cor) : 3PK (3 ember koral/split) dicampur dengan ½ ember air sehingga kekuatan beton tadi setara 175kg/cm2 atau jika anda membeli beton jadi atau readymix setara 175Kg/cm2 atau 17.5Mpa. (Readymix itu beton yang biasa diangkut oleh truktruk yang dibagian belakangya terdapat molen yang senantisa berputar), bentuk truknya kira-kira seperti inilah 17.5 Mpa adalah satuan untuk kuat tekan beton, dengan bahasa yang mudah kwalitas beton, juga boleh lah kalau disebut kekuatan beton, dengan kekuatan 17.5 Mpa (asing ya pembaca apa itu Mpa). Kita sedikit rubah ya.. 17.5 Mpa (Mpa artinya megapascal) atau bisa kita setarkan dengan 178.45 Kg/cm2(kilogram per sentimeter persegi). Detail penulangan Sloof 2 (posisi sloof pada gedung dapat anda lihat pada posting sebelumnya a.1 posisi sloof pada fondasi pasangan batu kali)
Gambar 3.1 penulangan pertemuan antara kolom dengan sloof di tengah bangunan Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Catatan : Pada keterangan di atas tertulis s.1 max (jarak begel sloof maksimal)=2/3 hb atau 20 cm, dan diantaran keduanya mana yang lebih kecil yang digunakan. Supaya lebih jelas kita berikan contoh perhitunganya : Sloof yang akan kita buat ukuran lebar (bh)=15 cm dan ukuran tinggi (hb)=20cm sloof mengunakan tulangan utama dimeter 12 mm dan begel menggunakan besi diameter 8mm.Sedangkan kolom tulangan utama mengunakan besi 10 dan begel menggunakan besi 9 mm(catatan:besi diameter 9 sangat sulit didapatkan dipasaran) 1.Maka dari persaman diatas jarak begel sloof adalah s.1 mak = 2/3 hb=2/3 x 20cm =13.333cm s.1 mak = 20 cm dari dua hasil ini kita gunakan jarak begel yang terkecil=13.33cm 2.Panjang bengkokan penulangan kolom pada pertemuan dengan sloof adalah 40d atau 40 dikalikan diameter tulangan kolom (dapat dilihat kembali pada posting sebelumnya a.2 Detail pembesian sloof 1) dan gambar dibawah ini
Gambar 3.2 Penulangan pertemuan antara kolom dengan sloof di tengah bangunan 40 d= 40 x 10mm = 400mm atau 40 cm(gambar penulangan besi berwarna merah diatas)
2.Detail penulangan Sloof3
Gambar 3.3 Penulangan pertemuan antara kolom dengan sloof di tepi bangunan Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Catatan rumahdangriya : Ilustrasi posisi sloof dengan fondasi batu kali pada gambar di atas ini adalah sebagai berikut
Gambar 3.4 Ilustrasi posisi pertemuan antara kolom dengan sloof di tepi bangunan
Gambar 3.5 Prespektif detail penulangan sloof 3 3.Detail Penulangan Sloof4 (Sloof Dengan Fondasi Telapak/Foot Plate)
Gambar 3.6 Detail Penulangan Sloof (Sloof Dengan Fondasi Telapak/Foot Plate) 1 Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Gambar 3.7 Detail Penulangan Sloof (Sloof Dengan Fondasi Telapak/Foot Plate) 2 Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Pembesian Balok
Pemasangan tulangan balok dan pelat lantai dilakukan secara serentak setelah pemasangan bekisting balok dan pelat lantai. Pemasangan tulangan balok dilakukan sebagai berikut : Dipasang tulangan bawah diatas beton decking tebal 2,5 cm. ujung tulangan bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom sebagai penjangkaran sepanjang minimal 25D. Apabila terdapat sambungan pada penulangan dilakukan sambungan lewatan sekitar 40D. sambungan tulangan dilakukan selang seling dan harus dihindarkan penempatan sambungan ditempat-tempat dengan tegangan maksimum. Pemasangan tulangan sengkang yang diatur jaraknya dimana jarak pada tumpuan lebih rapat dibandingkan jarak tengah bentang. Sengkang diikat dengan kawat beton. Tulangan atas dipasang dengan cara dimasukkan satu per satu kedalam tulangan sengkang dibagian atas kemudian diikat dengan kawat. Ujung tulangan atas dimasukan kedalam tulangan kolom sebagai panjang penjangkaran sepanjang 40D atau ¾ kali tinggi manfaat balok jika balok berukuran besar. Sebagai pengaku dipakai tulangan pinggang sesuai dengan perencanaan.