Elsa Paramita/Tekkim/1141605001 I. LANDASAN TEORI
Wax adalah benda padat produk turunan dari proses pengolahan minyak bumi yang memiliki berbagai variasi deraad kehalusan! kelenturan dan si"at #sik mudah meleleh$ Wax dikategorikan berdasarkan sumber dan proses pembentukannya seperti natural %ax! modi#ed %ax! syntheti& %ax! &ompounded %ax$ 'la&k %ax adalah &uran dari minyak dan %ax! yang dihasilkan dari minyak lumas ( lubri&ating oil)$ 'la&k %ax adalah &rude %ax yang dihasilkan dengan proses &hilling dan distilasi solvent #lter*pressing #lter*pressing %ax di +nit Pengolahan ,PE.T PE.T, 2ila&ap$ 'la&k %ax diproduksi dalam bentuk &air! yang terdiri dari 'la&k %ax 'P3! 3! 3! dan 3$ Parani& Wax Wax merupakan hasil pemurnian &uran padatan hydro&arbon yang diperoleh dari minyak bumi dengan si"at #sika tak ber%arna (putih)! tanpa bau dan rasa dan greasy$ Pada dunia industri! Parani& Wax dibedakan dalam berbagai grade berdasarkan variasi si"at #sika (physi&al properties) terutama melting point dengan range 110 7 150 o8 (49$9 * 65$5 o2)$ plikasi / :egunaan ; 'ebagai bahan adhesive untuk seal do&ument! lilin! kosmetik baik &old &ream! vanishing &ream! emollient &ream! prote&tive &ream! sun s&reen &ream! lipsti&k! &ream rough! eyebro% pen&ils! shaving &ream dll$ 'elain itu uga untuk keperluan tinta &etak! tinta kertas maupun karbon! serta berguna bagi industri kertas$
II. DESKRIPSI PROSES & PROSES FLOW DIAGRAM
T<P T<P P.3'E' P.3+:', W= W= e%axing! adalah proses pemisahan kandungan %ax dari Parani& 3il istillate (P3) dengan hasil yang disebut sebagai sla&k %ax$
Elsa Paramita/Tekkim/1141605001 '%eating! adalah proses dengan pemanasan se&ara bertahap terhadap sla&k %ax untuk menurunkan oil &ontent dengan hasil yang disebut dengan s&ale %ax$ Treating! adalah proses men*stabil*kan kualitas produk %ax dengan menghilangkan senya%a*senya%a hydro&arbon tidak enuh! &y&lo dan aromati& yang terkandung dalam %ax$ oulding! adalah proses akhir produksi untuk keperluan penangan (handling) dalam pemasaran! berupa proses pen&etakan %ax dalam bebe rapa bentuk #nal produ&t yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau proses #nishing lanutannya$
+., P.3'E' EW=,> +,T Teknologi proses de%axing adalah proses de%axing dengan menggunakan solvent dan proses dengan &hilling*pressing$ Proses de%axing menggunakan solvent banyak diaplikasikan pada proses produksi lube base dengan &ara melarutkan %ax dari paran distillate pada temperature yang ditentukan sehingga %ax dapat dipisahkan dari minyak$ Proses de%axing dengan &hilling* pressing adalah tipe proses yang sederhana menggunakan proses pendinginan umpan dan proses #ltrasi bertekanan untuk memisahkan kristal paran$ Pemisahan berbagai grade kristal paran se&ara umum didasarkan pada perbedaan properties melting point dengan pengaturan temperatur pendinginan proses de%axing$ Pada pabrik lilin di PT$ Pertamina (Persero) +P - ?alikpapan! bahan baku Parani& 3il istillate (P3) dihasilkan dari +nit istilasi -a&uum (<-+*,,,) dan berasal dari pengolahan inyak entah Para#nis! mode operasi se&ara bat&h
Elsa Paramita/Tekkim/1141605001 pada setiap tahapan proses dan P3 diumpankan se&ara bat&h ke masing* masing 8ilter Press setelah mengalami proses pendinginan pada unit &hiller$ Proses penyaringan (8ilter Press) e%axing berlangsung se&ara bertingkat (9* seri) pada kondisi operasi (temperature) yang berbeda untuk mendapatkan grade sla&k %ax yang berbeda$ 2hilling +nit berupa ouble Pipe Ex&hanger yang dilengkapi s&rapper dengan media pendinginan re"rigeration system menggunakan re"rigerant gas < 9 ber"ungsi untuk mendinginkan umpan ke 8ilter Press pada masing*masing tingkat pendinginan 8ilter Press$ 8ungsi 2hiller selain sebagai alat pendingin uga untuk mengkristalkan %ax sebelum dipisahkan dalam 8ilter Press$ Pada 8ilter Press dengan temperatur "eed @ 90 o2 akan dihasilkan *2ake dan 8iltrat 8ilter 3il sebagai "eed ?*8ilter Press dengan pendinginan pada temp @ A0 o2 akan dihasilkan ?*2ake dan 8iltrat ? 8ilter 3il$ ? 8ilter 3il sebagai "eed 2*8ilter Press didinginkan pada temp @ 10 o2 dan dihasilkan 2*2ake dan 2 8ilter 3il$ asing* masing 2ake yang dihasilkan dari 8ilter Press di&airkan pada elting ?ox untuk selanutnya disimpan pada 'la&k Wax Tank dalam kondisi &air$
2*8ilter 3il ditampung di tanki dan selanutnya digunakan sebagai &uran "eed +nit
,':.,P', P.3'E' 'WET,> +,T Proses '%eating umumnya didasarkan pada hasil per&obaan (experiment) dan pengalaman (experien&e)$ Proses s%eating adalah proses %ax deoiling dengan prinsip kesetimbangan "ase antara &air*padat (proses rekristalisasi)$ E"ek deoiling teradi karena kadar minyak dalam "ase liBuid lebih tinggi dibandingkan dalam "ase padat! sehingga proses melting akan memisahkan oil dari padatan sla&k %ax$ Pemanasan se&ara bertahap (gradually) padatan sla&k %ax akan melelehkan lo% melting point paran bersamaan dengan kandungan oil dipisahkan yang pada target tertentu akan didapatkan %ax dengan melting point lebih tinggi$ 8asilitas proses s%eating di Wax Plant +P*- terdiri dari -erti&al Tube 'tove (-T') yang dioperasikan untuk grade %ax domesti& dan '%eating ?ox untuk grade ekspor dengan prinsip proses pada dasarnya sama$ Proses '%eating berlangsung se&ara bat&h dengan umlah umpan sesuai kapasitas alat$ Tahapan proses se&ara umum terdiri dari (a) %ater #lling! (b) sla&k %ax #lling! (&) &ooling! (d) s%eating (gradually heating) dan (e) melting$ +ntuk proses &ooling dan heating dilengkapi dengan sistem sirkulasi air dingin dan &ooling to%er system dan sirkulasi air panas dengan sumber pemanasan berasal dari steam$ Proses '%eating dengan -T' (-erti&al Tube 'tove)
Elsa Paramita/Tekkim/1141605001 -T' berupa vessel silinder tegak dilengkapi dengan tube*tube ber"ungsi sebagai media perpindahan panas dengan mengalirkan &ooled %ater pada saat &ooling dan %arm %ater dengan ineksi steam pada tahap heating (s%eating)$ ?agian shell -T' diisi dengan sla&k %ax yang pada bagian ba%ahnya dilengkapi dengan per"orated plate ber"ungsi sebagai penahan solid sla&k %ax selama proses s%eating berlangsung$ :apasitas masing*masing -T' sebesar @ 40 ton sla&k %ax per bat&h$ Perbedaan grade produksi ditentukan oleh perbedaan properties "eed sla&k %ax yang diumpankan$ 'ebelum sla&k %ax diumpankan! -T' diisi terlebih dahulu dengan air sampai batas di atas per"orated plate agar sla&k %ax beku tertahan di per"orated plate$ 'la&k %ax dipompakan masuk ke shell -T' hingga penuh dan dilanutkan pendinginan dengan mensirkulasikan air pendingin ke dalam tubes hingga temperature pembekuan sempurna (@C am)$ 'elanutnya lakukan pemutusan (drain) air di ba%ah sla&k %ax beku! sehingga sla&k %ax akan tertahan pada per"orated plate$ Proses s%eating dimulai dengan sirkulasi air panas dan ineksi steam untuk menaikkan temperature sla&k %ax se&ara bertahap dengan kenaikan @ A o2 per am hingga target temperature 45 o2 dan selanutnya kenaikan temperature @ 1 o2 per am hingga didapatkan produksi s&ale %ax$ Pemanasan menyebabkan terbentuknya oil pada permukaan %ax$ 3il dan o%er elting Point Wax akan terdrain dengan kenaikan temperature$ elehan pada tahap pemanasan diambil sebagai 8oots 3il dan .e&y&le 3il dengan pedoman hingga 'pe&i#& >ravity 0!CD00$ ari pedoman analisa '> tersebut! elting Point 3il 2ontent proses s%eating dihentikan dan selanutnya dilakukan proses melting untuk diambil sebagai produk '&ale Wax (dengan pemanasan sampai dengan D0 o2)$ Pengoperasian -T' hingga saat ini dapat menghasilkan grade produksi
Elsa Paramita/Tekkim/1141605001 hingga men&apai target (elting Point 710 o2)! dipastikan dengan drain %ater telah bebas minyak atau %ax$ akukan pemutusan (drain) seal %ater dan ravity! elting Point! dan 3il 2ontent dari "oots oil$ Pengambilan produk s&ale %ax dilakukan dengan proses melting hingga semua s&ale %ax di*dra% oI ke intermediate s&ale %ax tank$ 2y&le time pengoperasian '%eating ?ox rata*rata 115 am (grade 8.W 195P) versus design hanya 100 am$ Field produksi yang dapat di&apai untuk grade produksi 8.W 195P rata*rata A5 * 90 H
,':.,P', P.3'E' T.ET,> +,T Proses treating produksi %ax yang &ukup dikenal luas adalah tipe &id 2lay dan plikasi proses treating %ax dengan a&id &lay melibatkan pemakaian < A'34 pekat dengan konsentrasi minimum JDH$ 3leh karena itu! adanya kandungan air sangat merugikan! sehingga penanganan umpan s&ale %ax harus de ngan drain sempurna dari proses sebelumnya karena proses s%eating sangat berpotensi terkontaminasi oleh
Elsa Paramita/Tekkim/1141605001 yang telah bebas air dipompakan ke vessel agitator asam seumlah kapasitas agitator (@14 ton per bat&h)$ Penambahan
,':.,P', 3+,> / 8,,'<,> Pada dasarnya proses produksi %ax berakhir setelah proses treating! sedangkan moulding lebih dituukan untuk #nishing dan handling$ ?eberapa unit produksi telah mengaplikasikan proses moulding untuk menyiapkan #nal %ax produ&t seperti lilin (&andles) langsung dipasarkan kepada konsumen$ Proses moulding kebanyakan lebih bersi"at untuk tahap intermediate produ&t dengan tuuan keleluasaan konsumen untuk produksi lanutan$ 8asilitas di :ilang +P*- ?alikpapan berupa moulding ma&hine untuk memproduksi %ax dalam bentuk lempengan (slab)$ >rade %ax domestik yang diproduksi sebagai 'lab Wax seperti <rade %ax ekspor dalam bentuk bulk 8.W dengan pengiriman melalui &argo kapal laut$ 'aat ini sedang diaagi dalam bentuk slab$ Proses moulding di PT$ Pertamina (Persero) +P - dilakukan dengan pemompaan %ax dari rundo%n tank ke moulding ma&hine yang beroperasi se&ara bat&h$ oulding ma&hine yang telah penuh terisi %ax mengalami proses pendinginan di &ooling plate dengan media pendinginan air laut selama GA am$ engan proses pendinginan selama A am tersebut! diperhitungkan telah menadi padat sempurna dan selanutnya dibongkar / diambil untuk dikemas ke dalam karung$ +kuran 'lab Wax yang dihasilkan dari :ilang PT Pertamina (Persero) +P*?alikpapan terdiri dari A dimensi yaitu (a) 60 x 90 x 4 &m dan (b) 4D x 90 x 4 &m$