KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN BARAT RUMKIT BHAYANGKARA PONTIANAK
KEPUTUSAN KEPALA RUMKIT BHAYANGKARA POLDA KALIMANTAN BARAT Nomor : Skep / / VIII / 2017 tentang KEBIJAKAN PELAPORAN DI RUMAH SAKIT BAHAYANGKARA KEPALA RUMAH SAKIT BAHAYANGKARA POLDA KALBAR Menimbang
::
Mengingat
:
1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang bermutu tinggi; 2. bahwa pelaporan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan habis pakai merupakan salah satu tugas instalasi farmasi di RS Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak yang harus diterapkan sehingga dapat memberikan obat yang aman dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien; 3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, dan 2, perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala. 1. 2.
Menetapkan
Peraturan Menkes RI Nomor 1691 / Menkes / PER / VIII / 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK TENTANG PELAPORAN OBAT DI RS BHAYANGKARA TK. III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK. 1. kebijakan PELAPORAN obat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. 2. pembinaan dan pengawasan pelaporan obat di RS Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak dilaksanakan oleh Kepala RS Bhayangkara Tk.III Anton Soedjarwo Pontianak. 3. ketua program kerja Manajemen Penggunaan Obat wajib mensosialisasikan keputusan ini ke seluruh karyawan. 4. keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada tanggal
: Pontianak : 01 Agustus
2017
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA KALBAR
Drg. SUGIYATO AKBP NRP 66050671
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN BARAT RUMKIT BHAYANGKARA PONTIANAK LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA BHAYANGKARA : SKEP / / VIII / 2017 NOMO : 01 AGUSTUS 2017 TANGGAL
KEBIJAKAN PELAPORAN OBAT DARI UNIT RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA KALBAR
A. KEBIJAKAN UMUM 1. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu dilandasi semangat pelayanan dan cinta kasih, tidak membedakan suku, ras, agama, golongan. 2. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu layanan, keselamatan pasien, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi pasien, keluarga dan masyarakat serta karyawan sesuai dengan Visi, Misi, dan Tujuan Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak. 3. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu berfokus pada pasien (Patient Centered Care) dengan melaksanakan akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan, memenuhi hak pasien dan keluarga, asesmen pasien, pemberian pelayanan pasien, serta memberikan edukasi dan informasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat. 4. Pelayanan rumah sakit dilaksanakan selama 24 jam setiap hari, kecuali beberapa unit pelayanan tertentu. 5. Setiap unit pelayanan harus menjalankan kewaspadaan universal melalui kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi yang menjangkau setiap pelayanan di rumah sakit dan melibatkan berbagai individu. 6. Rumah sakit memberikan pelayanan terlebih dahulu tanpa memungut uang muka pada kasus tertentu. 7. Rumah sakit bisa memberikan keringanan biaya untuk pasien yang kurang mampu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. Semua individu yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit wajib melakukan 6 (enam) sasaran Keselamatan Pasien. 9. Peralatan di unit pelayanan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi secara teratur sesuai ketentuan yang berlaku dan selalu dalam kondisi siap pakai. 10. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan rumah sakit. 11. Semua petugas rumah sakit wajib memiliki ijin/ lisensi/ sertifikasi sesuai dengan profesi dan ketentuan yang berlaku.
12. Setiap petugas rumah sakit harus bekerja sesuai standar profesi, standar kompetensi, standar prosedur operasional, etika profesi, kode etik rumah sakit dan semua peraturan rumah sakit yang berlaku. 13. Setiap unit pelayanan harus mampu mengelola data yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan pengambilan keputusan bagi kepentingan manajemen dan pelayanan kepada masyarakat. 14. Setiap
unit
pelayanan
harus
berupaya
memperoleh,
mengolah
dan
menggunakan informasi secara terintegrasi yang dikomunikasikan secara benar untuk meningkatkan kesehatan pasien serta kinerja rumah sakit baik secara keseluruhan maupun individu. 15. Koordinasi dan evaluasi pelayanan disetiap unit pelayanan wajib dilaksanakan melalui rapat rutin minimal 1 kali dalam satu bulan didalam dan diluar rumah sakit. 16. Semua unit pelayanan wajib membuat laporan harian, bulanan, semester dan tahunan kepada manajemen rumah sakit. 17. Rumah sakit menghargai dan memenuhi hak pasien yang dilayani. 18. Seluruh karyawan rumah sakit berkewajiban menjaga dan melindungi rahasia medis pasien yang dilayani.
B. KEBIJAKAN KHUSUS 1. Kebijakan organisasi dan manajemen a. SK. Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak tentang Organisasi data Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak. b. SK. Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak tentang Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak. c. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak dikepalai oleh seorang apoteker yang mempunyai SIPA d. Staf apotik adalah asisten apoteker yang mempunyai STRTTK 2. Pelaporan Obat dari Unit a. Pelaporan obat dari tiap unit layanan dilakukan setiap pasien pulang atau obat yang digunakan dihentikan oleh dokter atau alergi dikembalikan ke bagian farmasi dengan membawa formulir pengembalian obat. sedangkan obat untuk stok unit tersebut selalu dipantaui ketersediaan dan expired date obat tesebut agar dikembalikan ke farmasi.
b. Obat-obat emergensi disimpan di troli emergency yang dilengkapi dengan segel, item obat yang disimpan dalam troli emergency didaftar dalam list daftar obat emergency. Pengecekan obat dilakukan secara berkala, dan bila ada pemakaian obat emergency yang ditandai dengan terbukanya segel troli, maka petugas farmasi wajib mengganti selambat-lambatnya 1X24 jam. Troli emergency disimpan di ruang perawatan, pada lokasi yang dapat terakses segera, mudah dijangkau pada saat terjadi kondisi kegawatdaruratan. Pengecekan Exp Date obat-obat dalam troli emergency dilakukan 1 bulan sekali. c. Penarikan obat dapat dilakukan dengan alasan i.
Industri Farmasi yaitu pemastian kualitas obat
ii.
BPOM menyangkut adanya keluhan dari pelanggan tentang kualitas obat
Penarikan obat dari Instalasi Farmasi dan ruangan perawatan harus dilengkapi dengan dokumen resmi dari BPOM atau dari Industri Farmasi. Penarikan obat yang ada di Instalasi Farmasi dan ruangan perawatan dilakukan oleh petugas farmasi. d. Obat-obat yang rusak/ exp date dari semua unit dikumpulkan dan didata di gudang farmasi, dan dimusnakan mengunakan insenerator yang disaksikan oleh BBPOM, Dinas Kesehatan Kota dan Direksi Rumah sakit. Berita acara pemusnahan obat dengan lampiran obat yang dimusnahkan sebanyak 4 rangkap dan ditandatangani oleh petugas yang melakukan pemusnahan, dengan saksi Apoteker Penanggung Jawab Apotek dan diketahui oleh Kepala Rumah Sakit. e. Obat-obat yang mendekati Exp Date 3 bulan sebelumnya dikembalikanke
supplier atau di tukar dengan exp date yang jauh. Obat yang dikirim tidak sesuai dengan purchasing order langsung dikembalikan ke supplier. Obat yang rusak atau pecah dari supplier dibuatkan berita acara pecah barang lalu diinfokan ke supplier untuk mengganti atau pemotongan pembanyaran.
Ditetapkan di Pada tanggal
: Pontianak : 01 Agustus
2017
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA KALBAR
Drg. SUGIYATO AKBP NRP 66050671