IDENTIFIKASI RESIKO KESELAMAT KESELAMATAN AN PASIEN PASIEN (PATIENT (PA TIENT SAFETY) DI RUMAH SAKIT 1 .
PEND AHUL UAN
Saat ini isu penting dan global dalam Pelayanan Kesehatan Kesehatan adalah Keselamatan Keselamatan Pasien Pas ien (Patient Safety). Isu ini praktis mulai dibicarakan kembali pada tahun 2000-an se!ak laporan dan Institute of "edicine (I#") yang menerbitkan laporan$ to err is human, building a safer health system. Keselamatan pasien adalah suatu disiplin baru dalam pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaporan analisis dan pencegahan medical error yang yang sering menimbulkan Ke!adian %ak &iharapkan (K%&) dalam pelayanan kesehatan. 'rekuensi dan besarnya K%& tak diketahui secara pasti sampai era 0-an ketika berbagai *egara melaporkan dalam !umlah yang menge!utkan pasien cedera dan meninggal dunia akibat medical error . "enyadari akan dampak error pelayanan pelayanan kesehatan terhadap dari 0 pasien di seluruh dunia maka World Health Organization(WHO) Organization(WHO) menyatakan bah+a perhatian terhadap Keselamatan Kesela matan Pasien sebagai suatu endemis. #rganisasi kesehatan kesehatan dunia ,# !uga telah menegaskan pentingnya keselamatan keselam atan dalam pelayanan kepada pasien$ “Safety is a fundamental principle (World !lliance of patient care and a critical component of quality management. ( for "atient Safety, #or$ard "rogramme WHO, %&&') sehubungan dengan data
K%& di umah Sakit di berbagai negara menun!ukan angka / 1 yang tidak kecil. Se!ak berlakunya 33 *o. 45 tentang Perlindungan Konsumen dan 33 *o. 2 tentang Praktik Kedokteran muncullah berbagai tuntutan hukum kepada &okter dan umah Sakit. al ini hanya dapat ditangkal apabila umah Sakit menerapkan Sistem Kes Keselamatan elamatan Pasien. Sehingga Perhim Perhimpunan punan umah Sakit Seluruh Indonesia (P6SI) membentuk Komite Keselamatan Pasien umah umah Sakit (KKP-S) pada tanggal 7uni 2008. Selan!utnya 9erakan Keselamatan Keselamatan Pasien umah Sakit ini kemudian dicanangkan oleh "enteri Kes Kesehatan ehatan I pada Seminar *asional P6SI pada tanggal 2 :gustus 2008 di 7akarta ;on
Pada tahun 20 Kementerian Kesehatan I mengeluarkan Permenkes 1 tahun 20 tentang Keselamatan Pasien Pasien umah Sakit sebagai pedoman bagi penerapan Keselamatan Keselamatan Pasien di rumah sakit. &alam permenkes 1 tahun 20 dinyatakan bah+a rumah sakit dan tenaga kesehatan kesehatan yang beker!a di rumah sakit +a!ib melaksanaka melaksanakan n program dengan mengacu pada kebi!akan nasional Komite *asional Keselamatan Pasien umah Sakit. ()
Setiap rumah rumah sakit +a!ib membentuk membentuk %im %im Keselamatan Keselamatan Pas Pasien ien umah umah Sakit
(%KPS) yang ditetapkan oleh kepala rumah sakit sebagai pelaksana kegiatan keselamatan pasien. (2)
%KPS sebagaimana dimaksud pada ayat () bertanggung !a+ab kepada
kepala rumah sakit. (/)
Keanggotaan Keangg otaan %KPS sebagaimana dimaksud pada ayat () terdiri dari
mana!emen rumah sakit dan unsur dari profesi kesehatan kesehatan di rumah sakit. (>) .
%KPS melaksanaka melaksanakan n tugas$ "eng "e ngem emba bang ngk kan pr prog ogra ram m kes kesel elam amat atan an pa pasi sien en di di ruma rumah h sak sakit it se sesu suai ai
dengan kekhususan rumah sakit tersebut? 2.
"eny "e nyus usun un keb ebi! i!ak akan an da dan n pr pros osed edur ur te terk rkai aitt de deng ngan an pr prog ogra ram m kes esel elam amat atan an pasien rumah sakit?
/.
"en! "e n!al alan anka kan n pera peran n untu untuk k mela melak kuk ukan an mot moti< i
>.
@ek @e ker er!a !a sam sama a deng dengan an bag bagia ian n pend pendid idik ikan an dan dan pe pela lati tiha han n ruma rumah h saki sakitt unt untuk uk melakukan melakuk an pelatihan internal keselamatan keselamatan pasien rumah sakit?
8.
"ela "e lak kuk ukan an pen penca cata tata tan n pel pelap apor oran an ins insid iden en ana anali lisa sa ins insid iden en ser serta ta mengembangkan solusi untuk pembela!aran?
1.
"emb "e mber erik ikan an ma masu suka kan n dan dan per perti timb mban anga gan n kep kepad ada a kep kepal ala a rum rumah ah sa saki kitt dalam rangka pengambilan kebi!akan keselamatan keselamatan pasien rumah r umah sakit? dan
A.
"em embu bua at lap lapor ora an keg kegia iattan kep kepa ada kepa pala la ru rum mah sak akit it..
&alam pelaksanaannya Keselamatan Keselamatan Pasien akan banyak menggunakan prinsip dan metode mana!emen risiko mulai dan identiBkasi asesmen dan pengolahan risiko.. &iharapkan pelaporan C analisis insiden keselama risiko keselamatan tan pasien akan meningkatkan meningkatka n kemampuan bela!ar dan insiden yang ter!adi untuk mencegah terulangnya ke!adian yang sama di kemudian hari.
2.
Keselamatan pasien dan manajemen risiko klinis
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko identiBkasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisis insiden kemampuan bela!ar dari insiden dan tindak lan!utnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah ter!adinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Kemenkes I 20). isiko adalah Dperisti+a atau keadaan yang mungkin ter!adi yang dapat berpengaruh negatif terhadap perusahaan. perusahaan.E (6") Pengaruhnya dapat berdampak terhadap kondisi $ •
Sumber &aya (human and capital)
•
Produk dan !asa atau
•
Pelanggan
•
&apat !uga berdampak eksternal terhadap masyarakatpasar atau lingkungan.
isiko adalah Dfungsi dari probabilitas (chance likelihood) dari suatu ke!adian yang tidak diinginkan dan tingkat keparahan atau besarnya dampak dari ke!adian tersebut. isk F Probability (of the e
isiko klinis adalah semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan pasien yang bermutu tinggi aman dan efektif.
•
isiko non klinis5corporate risk adalah semua issu yang dapat berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan ke+a!iban hukum dari rumah sakit sebagai korporasi.
Kategori risiko di rumah sakit ( ;ategories of isk ) $ •
Patient care care-related risks
•
"edical sta sta-related risks
•
6mployee 6mployee-related risks
•
Property Property-related risks
•
'inancial risks
•
#ther risks
"ana!emen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentiBkasi menilai dan menyusun prioritas risiko dengan tu!uan untuk menghilangkan atau
meminimalkan dampaknya. "ana!emen risiko rumah sakit adalah kegiatan berupa identiBkasi dan e
"en!amin bah+a rumah sakit menerapkan system yang sama untuk mengelola semua fungsi-fungsi mana!emen risikonya seperti patient safety kesehatan dan keselamatan ker!a keluhan tuntutan (litigasi) klinik litigasi karya+an serta risiko keuangan dan lingkungan.
•
7ika dipertimbangkan untuk melakukan perbaikan modernisasi dan clinical go
•
"enyatukan semua sumber informasi yang berkaitan dengan risiko dan keselamatan contoh$ Ddata reaktifE seperti insiden patient safety tuntutan litigasi klinis keluhan dan insiden kesehatan dan keselamatan ker!a Ddata proaktifE seperti hasil dari penilaian risiko? menggunakan pendekatan yang konsisten untuk pelatihan mana!emen analysis dan in
•
"enggunakan pendekatan yang konsisten dan menyatukan semua penilaian risiko dari semua !enis risiko di rumah sakit pada setiap le
•
"emadukan semua risiko ke dalam program penilaian risiko dan risk register
•
"enggunakan informasi yang diperoleh melalui penilaian risiko dan insiden untuk menyusun kegiatan mendatang dan perencanaan strategis. Proses mana!emen risiko
&iagram$ Proses "ana!emen isiko diadaptasi dari (:S5*S >/10$isk "anagement) ISK ":*:96"6*% :S : ,:L #' ,#KI*9S6%%I*9
IdentiBkasi risiko adalah usaha mengidentiBkasi situasi yang dapat menyebabkan cedera tuntutan atau kerugian secara Bnansial. I dentiBkasi akan membantu langkah-langkah yang akan diambil mana!emen terhadap risiko tersebut. Instrument$ .
=aporan Ke!adianKe!adian(K%&MK*;MKe!adian SentinelMdan lain-lain)
2.
e
/.
Pengaduan (;omplaint) pelanggan
>.
Sur
Pendekatan terhadap identiBkasi risiko meliputi$ •
rainstorming
•
apping out proses dan prosedur pera+atan atau !alan keliling dan
menanyakan kepada petugas tentang identiBkasi risiko pada setiap lokasi. •
"embuat checklist risiko dan menanyakan kembali sebagai umpan balik
Penilaian risiko (isk :ssesment) merupakan proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya risiko yg dihadapi kemampuan mengontrol frekuensi dan dampak risiko risiko. S harus punya Standard yang berisi Program isk :ssessment tahunan yakni isk egister$ .
isiko yg teridentiBkasi dalam tahun
2.
Informasi Insiden keselamatan Pasien klaim litigasi dan komplain in
/.
Informasi potensial risiko maupun risiko actual (menggunakan ;:C'"6:)
Penilaian risiko arus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yang terlibat termasuk Pasien dan publik dapat terlibat bila memungkinkan. :rea yang dinilai$ •
#perasional
•
'inansial
•
Sumber daya manusia
•
Strategik
•
ukum5egulasi %eknologi
•
"anfaat mana!emen risiko terintegrasi untuk rumah sakit .
Informasi yang lebih baik sekitar risiko sehingga tingkat dan sifat risiko terhadap pasien dapat dinilai dengan tepat.
2.
Pembela!aran dari area risiko yang satu dapat disebarkan di area risiko yang lain.
/.
Pendekatan yang konsisten untuk identiBkasi analisis dan in
>.
"embantu S dalam memenuhi standar-standar terkait serta kebutuhan clinical go
8.
"embantu perencanaan S menghadapi ketidakpastian penanganan dampak dari ke!adian yang tidak diharapkan dan meningkatkan keyakinan pasien dan masyarakat.
isk :ssessment %ools •
isk "atriN 9rading
•
oot ;ause :nalysis
•
'ailure "ode and 6ect :nalysis
3.
Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Standar I. Hak pasien Standar$ Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan ter!adinya insiden. Kriteria$ ..
arus ada dokter penanggung !a+ab pelayanan.
.2.
&okter penanggung !a+ab pelayanan +a!ib membuat rencana
pelayanan. ./.
&okter penanggung !a+ab pelayanan +a!ib memberikan pen!elasan
secara !elas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan
hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan ter!adinya insiden.
Standar II. Mendidik pasien dan keluarga Standar$ umah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang ke+a!iban dan tanggung !a+ab pasien dalam asuhan pasien. Kriteria$ Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan. Karena itu di rumah sakit harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang ke+a!iban dan tanggung !a+ab pasien dalam asuhan pasien. &engan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat$ .
"emberikan informasi yang benar !elas lengkap dan !u!ur.
2.
"engetahui ke+a!iban dan tanggung !a+ab pasien dan keluarga.
/.
"enga!ukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
>.
"emahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
8.
"ematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit.
1.
"emperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa.
A.
"emenuhi ke+a!iban Bnansial yang disepakati.
Standar III. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan Standar$ umah Sakit men!amin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan men!amin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan. Kriteria$ /..
%erdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat
pasien masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan ru!ukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit /.2.
%erdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada
seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat ber!alan baik dan lancar. /./.
%erdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan
komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan kepera+atan pelayanan sosial konsultasi dan ru!ukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lan!ut lainnya. /.>.
%erdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif.
Standar IV. Penggunaan metodemetode peningkatan kinerja untuk melakukan e!aluasi dan program peningkatan keselamatan pasien Standar$ umah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada memonitor dan menge..
Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang
baik mengacu pada .2.
Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kiner!a yang
antara lain terkait dengan$ pelaporan insiden akreditasi mana!emen risiko utilisasi mutu pelayanan keuangan. >./.
Setiap rumah sakit harus melakukan e
semua insiden dan secara proaktif melakukan e
>.>.
Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil
analisis untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kiner!a dan keselamatan pasien ter!amin.
Standar V. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar$ .
Pimpinan mendorong dan men!amin implementasi program keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan D%u!uh =angkah "enu!u Keselamatan Pasien umah Sakit D.
2.
Pimpinan men!amin berlangsungnya program proaktif untuk identiBkasi risiko keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden.
/.
Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan indi
>.
Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengka!i dan meningkatkan kiner!a rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien.
8.
Pimpinan mengukur dan mengka!i efektiBtas kontribusinya dalam meningkatkan kiner!a rumah sakit dan keselamatan pasien.
Kriteria$ 8..
%erdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.
8.2.
%ersedia program proaktif untuk identiBkasi risiko keselamatan dan
program meminimalkan insiden. 8./.
%ersedia mekanisme ker!a untuk men!amin bah+a semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien. 8.>.
%ersedia prosedur Dcepat-tanggapE terhadap insiden termasuk asuhan
kepada pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan !elas untuk keperluan analisis. 8.8.
%ersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan !elas tentang :nalisis :kar "asalah DKe!adian *yaris ;ederaE (*ear miss) dan DKe!adian SentinelO pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan.
8.1.
%ersedia mekanisme untuk menangani berbagai !enis insiden misalnya
menangani DKe!adian SentinelE (Sentinel 6
%erdapat kolaboratoriumorasi dan komunikasi terbuka secara sukarela
antar unit dan antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar disiplin. 8.4.
%ersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam
kegiatan perbaikan kiner!a rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk e
%ersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan
kriteria ob!ektif untuk menge
Standar VI. Mendidik sta" tentang keselamatan pasien Standar$ .
umah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk setiap !abatan mencakup keterkaitan !abatan dengan keselamatan pasien secara !elas.
2.
umah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelan!utan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien.
Kriteria$ 1..
Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya masing-masing. 1.2.
Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien
dalam setiap kegiatan in+serice training dan memberi pedoman yang !elas tentang pelaporan insiden. 1./. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang ker!asama kelompok (team$or- ) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan kolaboratoriumoratif dalam rangka melayani pasien.
Standar VII. Komunikasi merupakan kun#i bagi sta$ untuk men#apai keselamatan pasien Standar$ .
umah sakit merencanakan dan mendesain proses mana!emen informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.
2.
%ransmisi data dan informasi harus tepat +aktu dan akurat.
Kriteria$ A..
Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
mana!emen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien. A.2.
%ersedia mekanisme identiBkasi masalah dan kendala komunikasi untuk
mere
%.
Sasaran Keselamatan Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah sakit yang diakreditasi oleh Komisi :kreditasi umah Sakit. Penyusunan sasaran ini mengacu kepada *ine ife+Saing "atient Safety Solutions dari WHO "atient Safety (200A) yang digunakan !uga oleh Komite Keselamatan Pasien
umah Sakit P6SI (KKPS P6SI) dan dari /oint 0ommission 1nternational (/01). "aksud dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesiBk dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan men!elaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini. &iakui bah+a desain sistem yang baik secara intrinsik adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu tinggi sedapat mungkin sasaran secara umum difokuskan pada solusi-solusi yang menyeluruh. 6nam sasaran keselamatan pasien adalah tercapainya hal-hal sebagai berikut$
Sasaran I.& Ketepatan Identi'kasi Pasien Kesalahan karena keliru pasien ter!adi di hampir semua aspek5tahapan diagnosis dan pengobatan. Kesalahan identiBkasi pasien bisa ter!adi pada pasien yang dalam keadaan terbius5tersedasi mengalami disorientasi tidak sadar? bertukar
tempat tidur5kamar5lokasi di rumah sakit adanya kelainan sensori? atau akibat situasi lain. "aksud sasaran ini adalah untuk melakukan dua kali pengecekan$ pertama untuk identiBkasi pasien sebagai indi
Sasaran II.& Peningkatan Komunikasi yang ("ekti" Komunikasi efektif yang tepat +aktu akurat lengkap !elas dan yang dipahami oleh pasien akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat berbentuk elektronik lisan atau tertulis. Komunikasi yang mudah ter!adi kesalahan kebanyakan ter!adi pada saat perintah diberikan secara lisan atau melalui telpon. Komunikasi yang mudah ter!adi kesalahan yang lain adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis seperti melaporkan hasil laboratorium klinik cito melalui telpon ke unit pelayanan. umah sakit secara kolaboratoriumoratif mengembangkan suatu kebi!akan dan5atau prosedur untuk perintah lisan dan telepon termasuk$ mencatat5 (memasukkan ke komputer) perintah secara lengkap atau hasil pemeriksaan oleh penerima perintah? kemudian penerima perintah membacakan kembali (read back) perintah atau hasil pemeriksaan? dan mengkonBrmasi bah+a apa yang sudah dituliskan dan dibaca ulang adalah akurat. Kebi!akan dan5atau prosedur pengidentiBkasian !uga men!elaskan bah+a diperbolehkan tidak
melakukan pembacaan kembali (read back) bila tidak memungkinkan seperti di kamar operasi dan situasi ga+at darurat di I9& atau I;3.
Sasaran III.& Peningkatan Keamanan )bat yang Perlu *i+aspadai ,High-lert @ila obat-obatan men!adi bagian dari rencana pengobatan pasien mana!emen harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien. #batobatan yang perlu di+aspadai (high-alert medications) adalah obat yang sering menyebabkan ter!adi kesalahan5kesalahan serius (sentinel e
Sasaran IV.& Kepastian /epat0okasi1 /epatProsedur1 /epatPasien )perasi Salah-lokasi salah-prosedur salah pasien pada operasi adalah sesuatu yang mengkha+atirkan dan tidak !arang ter!adi di rumah sakit. Kesalahan ini adalah akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau tidak adekuat antara anggota tim bedah kurang5tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi (site
marking) dan tidak ada prosedur untuk
"em
•
"emastikan bah+a semua dokumen foto (imaging) hasil pemeriksaan yang rele
•
=akukan
%ahap DSebelum insisiE (%ime out) memungkinkan semua pertanyaan atau kekeliruan diselesaikan. %ime out dilakukan di tempat dimana tindakan akan dilakukan tepat sebelum tindakan dimulai dan melibatkan seluruh tim operasi. umah sakit menetapkan bagaimana proses itu didokumentasikan secara ringkas misalnya menggunakan ceklist.
Sasaran V.& Pengurangan Risiko In"eksi /erkait Pelayanan Kesehatan Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan terbesar dalam tatanan pelayanan kesehatan dan peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan merupakan keprihatinan besar
bagi pasien maupun para profesional pelayanan kesehatan. Infeksi biasanya di!umpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan termasuk infeksi saluran kemih infeksi pada aliran darah (blood stream infections) dan pneumonia (sering kali dihubungkan dengan
Sasaran VI.& Pengurangan Risiko Pasien atuh 7umlah kasus !atuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera pasien ra+at inap. &alam konteks populasi5masyarakat yang dilayani pelayanan yang diberikan dan fasilitasnya rumah sakit perlu menge
. /ujuh 0angkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit "engacu kepada standar keselamatan pasien maka rumah sakit harus merancang proses baru atau memperbaiki proses yang ada memonitor dan menge
pelaksanaan tu!uh langkah tersebut tidak harus berurutan dan tidak harus serentak. Pilih langkah-langkah yang paling strategis dan paling mudah dilaksanakan di rumah sakit. @ila langkah-langkah ini berhasil maka kembangkan langkah-langkah yang belum dilaksanakan. @ila tu!uh langkah ini telah dilaksanakan dengan baik rumah sakit dapat menambah penggunaan metodametoda lainnya. 3raian %u!uh =angkah "enu!u Keselamatan Pasien umah Sakit adalah sebagai berikut$
-. Membangun Kesadaran -kan 4ilai Keselamatan Pasien "enciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil. .
@agi umah Sakit$
Pastikan rumah sakit memiliki kebi!akan yang men!abarkan apa yang harus dilakukan staf segera setelah ter!adi insiden bagaimana langkah-langkah pengumpulan fakta harus dilakukan dan dukungan apa yang harus diberikan kepada staf pasien dan keluarga. )
Pastikan rumah sakit memiliki kebi!akan yang men!abarkan peran dan
akuntabilitas indi
%umbuhkan budaya pelaporan dan bela!ar dari insiden yang ter!adi di
rumah sakit. /)
=akukan asesmen dengan menggunakan sur
pasien. .
@agi 3nit5%im$
)
Pastikan rekan seker!a anda merasa mampu untuk berbicara
2)
mengenai kepedulian mereka dan berani melaporkan bilamana ada
insiden. /)
&emonstrasikan kepada tim anda ukuran-ukuran yang dipakai di rumah
sakit anda untuk memastikan semua laporan dibuat secara terbuka dan ter!adi proses pembela!aran serta pelaksanaan tindakan5solusi yang tepat.
5.
Memimpin *an Mendukung Sta"
Pimpinan melakukan pencanangan5deklarasi program keselamatan pasien S S membentuk komite5tim5panitia keselamatan pasien yang bertugas mengkoordinasikan dan melaksanakan program keselamatan pasien di S. Pimpinan melakukan rapat koordinasi multi disiplin secara berkala untuk menilai perkembangan program keselamatan pasien. Pimpinan melakukan ronde keselamatan pasien (patient safety +alk around) secara rutin diikuti berbagai unsure terkait. Setiap timbang terima antar shift dilakukan brieBng untuk mengidentiBkasi risiko keselamatan pasien dan debrieBng untuk meminitor risiko tersebut. "embangun komitmen dan fokus yang kuat dan !elas tentang Keselamatan Pasien di rumah sakit. Pimpinan memilih dan menetapkan champion disetiap unit5bagian sebagai motor penggerak pelaksanaan program keselamatan pasien di S. . )
3ntuk umah Sakit$ Pastikan ada anggota &ireksi atau Pimpinan yang bertanggung !a+ab atas
Keselamatan Pasien 2)
IdentiBkasi di tiap bagian rumah sakit orang-orang yang dapat diandalkan
untuk men!adi DpenggerakE dalam gerakan Keselamatan Pasien /)
Prioritaskan Keselamatan Pasien dalam agenda rapat &ireksi5Pimpinan
maupun rapat-rapat mana!emen rumah sakit >)
"asukkan Keselamatan Pasien dalam semua program latihan staf rumah
sakit anda dan pastikan pelatihan ini diikuti dan diukur efekti
3ntuk 3nit5%im$ *ominasikan DpenggerakE dalam tim anda sendiri untuk memimpin
9erakan Keselamatan Pasien 2)
7elaskan kepada tim anda rele
mereka dengan men!alankan gerakan Keselamatan Pasien /)
6.
%umbuhkan sikap ksatria yang menghargai pelaporan insiden.
Mengintegrasikan akti!itas pengelolaan risiko
"engembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko serta lakukan identiBkas dan asesmen hal yang potensial bermasalah. . )
3ntuk umah Sakit$ %elaah kembali struktur dan proses yang ada dalam mana!emen risiko
klinis dan nonklinis serta pastikan hal tersebut mencakup dan terintegrasi dengan Keselamatan Pasien dan staf? 2)
Kembangkan indikator-indikator kiner!a bagi sistem pengelolaan risiko yang
dapat dimonitor oleh direksi5pimpinan rumah sakit? /)
9unakan informasi yang benar dan !elas yang diperoleh dari sistem
pelaporan insiden dan asesmen risiko untuk dapat secara proaktif meningkatkan kepedulian terhadap pasien. . )
3ntuk 3nit5%im$ @entuk forum-forum dalam rumah sakit untuk mendiskusikan isu-isu
Keselamatan Pasien guna memberikan umpan balik kepada mana!emen yang terkait? 2)
Pastikan ada penilaian risiko pada indi
risiko rumah sakit? /)
=akukan proses asesmen risiko secara teratur untuk menentukan
akseptabilitas setiap risiko dan ambillah langkah-langkah yang tepat untuk memperkecil risiko tersebut? >)
Pastikan penilaian risiko tersebut disampaikan sebagai masukan ke proses
asesmen dan pencatatan risiko rumah sakit.
*.
Mengembangkan Sistem Pelaporan
"emastikan staf dapat melaporkan ke!adian5 insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite *asional Keselamatan Pasien umah Sakit. .
3ntuk umah Sakit$
=engkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite *asional Keselamatan Pasien umah Sakit. .
3ntuk 3nit5%im$
@erikan semangat kepada rekan seker!a anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang ter!adi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap ter!adi !uga karena mengandung bahan pela!aran yang penting.
(.
Melibatkan dan 5erkomunikasi dengan Pasien
"engembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien. . )
3ntuk umah Sakit$ Pastikan rumah sakit memiliki kebi!akan yang secara !elas men!abarkan
cara-cara komunikasi terbuka selama proses asuhan tentang insiden dengan para pasien dan keluarganya. 2)
Pastikan pasien dan keluarga mereka mendapat informasi yang benar dan
!elas bilamana ter!adi insiden. /)
@erikan dukungan pelatihan dan dorongan semangat kepada staf agar
selalu terbuka kepada pasien dan keluarganya. . )
3ntuk 3nit5%im$ Pastikan tim anda menghargai dan mendukung keterlibatan pasien dan
keluarganya bila telah ter!adi insiden 2)
Prioritaskan pemberitahuan kepada pasien dan keluarga bilamana ter!adi
insiden dan segera berikan kepada mereka informasi yang !elas dan benar secara tepat /)
Pastikan segera setelah ke!adian tim menun!ukkan empati kepada pasien
dan keluarganya.
7. 5elajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan Pasien "endorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk bela!ar bagaimana dan mengapa ke!adian itu timbul. . )
3ntuk umah Sakit$ Pastikan staf yang terkait telah terlatih untuk melakukan ka!ian insiden
secara tepat yang dapat digunakan untuk mengidentiBkasi penyebab.
2)
Kembangkan kebi!akan yang men!abarkan dengan !elas criteria
pelaksanaan :nalisis :kar "asalah ( root cause analysis5;:) yang mencakup insiden yang ter!adi dan minimum satu kali per tahun melakukan #ailure odes and 23ects !nalysis ('"6:) untuk proses risiko tinggi.
.
3ntuk 3nit5%im$
)
&iskusikan dalam tim anda pengalaman dari hasil analisis insiden.
2)
IdentiBkasi unit atau bagian lain yang mungkin terkena dampak di masa
depan dan bagilah pengalaman tersebut secara lebih luas.
8. Men#egah 6edera Melalui Implementasi Sistem Keselamatan Pasien "enggunakan informasi yang ada tentang ke!adian5masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan. . )
3ntuk umah Sakit$ 9unakan informasi yang benar dan !elas yang diperoleh dari sistem
pelaporan asesmen risiko ka!ian insiden dan audit serta analisis untuk menentukan solusi setempat. 2)
Solusi tersebut dapat mencakup pen!abaran ulang system (struktur dan
proses) penyesuaian pelatihan staf dan5atau kegiatan klinis termasuk penggunaan instrumen yang men!amin keselamatan pasien. /)
=akukan asesmen risiko untuk setiap perubahan yang direncanakan.
>)
Sosialisasikan solusi yang dikembangkan oleh Komite *asional
Keselamatan Pasien umah Sakit. 8)
@eri umpan balik kepada staf tentang setiap tindakan yang diambil atas
insiden yang dilaporkan. 3ntuk 3nit5%im$ )
=ibatkan tim anda dalam mengembangkan berbagai cara untuk membuat
asuhan pasien men!adi lebih baik dan lebih aman. 2)
%elaah kembali perubahan-perubahan yang dibuat tim anda dan pastikan
pelaksanaannya.
/)
Pastikan tim anda menerima umpan balik atas setiap tindak lan!ut tentang
insiden yang dilaporkan.
9.
Insiden keselamatan pasien
Insiden keselamatan pasien adalah setiap ke!adian yang tidak disenga!a dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien terdiri dari$ .
Ke!adian %idak &iharapkan selan!utnya disingkat K%& adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
2.
Ke!adian *yaris ;edera selan!utnya disingkat K*; adalah ter!adinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
/.
Ke!adian %idak ;edera selan!utnya disingkat K%; adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak timbul cedera.
>.
Kondisi Potensial ;edera selan!utnya disingkat KP; adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera tetapi belum ter!adi insiden.
8.
Ke!adian sentinel adalah suatu K%& yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.
:. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien1 -nalisis dan Solusi Pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien analisis dan solusi untuk pembela!aran. Sistem pelaporan insiden dilakukan secara internal di rumah sakit dan eksternal kepada Komite Keselamatan Pasien umah Sakit (KKPS) Perhimpunan umah Sakit Seluruh Indonesia (P6SI) sampai terbentuknya Komite *asional Keselamatan Pasien umah Sakit. &alam Pasal A permenkes no 1 tahun 20 ayat () menyatakan DKomite Keselamatan Pasien umah Sakit yang telah ada dan dibentuk oleh Perhimpunan umah Sakit Seluruh Indonesia (P6SI) masih tetap melaksanakan tugas sepan!ang Komite *asional Keselamatan Pasien umah Sakit belum terbentukE =aporan Insiden keselamatan pasien Internal adalah pelaporan secara tertulis setiap kondisi potensial cedera dan insiden yang menimpa pasien keluarga pengun!ung maupun karya+an yang ter!adi di rumah sakit. =aporan insiden keselamatan pasien eksternal KKP-S. Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-S setiap Kondisi Potensial cedera dan Insiden Keselamatan Pasien yang ter!adi pada pasien dan telah dilakukan analisa penyebab rekomendasi dan solusinya.
Pelaporan insiden bertu!uan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan orang (non blaming). Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada %KPS dalam +aktu paling lambat 22> !am sesuai format laporan. %KPS melakukan analisis dan memberikan rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan dan melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit. umah sakit harus melaporkan insiden analisis rekomendasi dan solusi Ke!adian %idak &iharapkan (K%&) secara tertulis kepada Komite *asional Keselamatan Pasien umah Sakit sesuai format laporan$
:kses ,ebsite KKP-S$ http$55+++.inapatsafety-persi.or.id
Klik @anner aporan 1nsiden 4umah Sa-it di sebelah kanan atas.
Setelah tampil terdapat 2 isian yang perlu diperhatikan yaitu $
@agi umah Sakit yang telah mempunyai -ode rumah sa-it untuk
melan!utkan ke form laporan Insiden keselamatan pasien KKP-S
@agi umah sakit yang belum mempunyai -ode rumah sa-it diharapkan
mengisi 'orm data isian S untuk mendapatkan -ode rumah sa-it yang dapat digunakan untuk melan!utkan ke form =aporan Insiden KKP-S.
:pabila masih kurang !elas silahkan hubungi $
Sekretaria% KKPS P6SI d5a Kantor P6SI $ 7l. @oule2>0 %elp $ (02) >84>8/0/5/0> 7akarta. Sistem pelaporan insiden kepada Komite *asional Keselamatan Pasien umah Sakit harus di!amin keamanannya bersifat rahasia anonym (tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak. Pelaporan insiden kepada Komite *asional Keselamatan Pasien umah Sakit mencakup K%& K*; dan K%; dilakukan setelah analisis dan mendapatkan rekomendasi dan solusi dari %KPS. Komite *asional Keselamatan Pasien umah Sakit melakukan pengka!ian dan memberikan umpan balik (feedbac- ) dan solusi atas laporan yang sampaikan oleh rumah sakit. 6mpat Prinsip Penting Pelaporan Insiden$
.
'ungsi utama pelaporan Insiden adalah untuk meningkatkan Keselamatan Pasien melalui pembela!aran dari kegagalan5 kesalahan.
2.
Pelaporan Insiden harus aman. Staf tidak boleh dihukum karena melapor
/.
Pelaporan Insiden hanya akan bermanfaat kalau menghasilkan respons yang konstruktif. "inimal memberi umpan balik ttg data K%& C analisisnya. Idealnya !uga menghasilkan rekomendasi utk perubahan proses5S#P dan sistem.
:nalisis yang baik C proses pembela!aran yang berharga memerlukan keahlian5keterampilan. %im KPS perlu menyebarkan informasi rekomendasi perubahan pengembangan solusi. Karakteristik laporan$ .
@ersifat tidak menghukum$ Pelapor bebas dari rasa takut dan pembalasan dendam atau hukuman sebagai akibat laporannya
2.
ahasia$ Identitas pasien pelapor dan institusi disembunyikan
/.
Independen$ sistem pelaporan yang independen bagi pelapor dan organisasi dari hukuman.
>.
6Npert analysis$ laporan di e
8.
%epat +aktu$ =aporan dianalisa segera dan rekomendasinya didesiminasikan secepatnya khususnya bila ter!adi bahaya serius.
1.
#rientasi sistem$ ekomendasi lebih berfokus kepada perbaikan dalam system proses atau produk daripada terhadap indi
A.
esponsif$ =embaga yang menerima laporan merupakan lembaga yang punya kapasitas memberikan rekomendasi.
;. Pendekatan Komprehensi" dalam Pengkajian Keselamatan Pasien Pengka!ian pada keselamatan pasien secara garis besar dibagi kepada struktur lingkungan peralatan dan teknologi proses orang dan budaya. . Struktur Q Kebi!akan dan prosedur organisasi$ ;ek telah terdapat kebi!akan dan prosedur tetap yang telah dibuat dengan mempertimbangkan keselamatan pasien. Q 'asilitas$ :pakah fasilitas dibangun untuk meningkatkan keamanan R Q Persediaan$ :pakah hal-hal yang dibutuhkan sudah tersedia seperti persediaan di ruang emergency ruang I;3 2. =ingkungan Q Pencahayaan dan permukaan$ berkontribusi terhadap pasien !atuh atau cedera Q %emperature$ pengkondisian temperature dibutuhkan dibeberapa ruangan
seperti ruang operasi hal ini diperlukan misalnya pada saat operasi bedah tulang suhu ruangan akan berpengaruh terhadap cepatnya pengerasan dari semen Q Kebisingan$ lingkungan yang bising dapat men!adi distraksi saat pera+at sedang memberikan pengobatan dan tidak terdengarnya sinyal alarm dari perubahan kondisi pasien Q 6rgonomic dan fungsional$ ergonomic berpengaruh terhadap penampilan seperti teknik memindahkan pasien !ika ter!adi kesalahan dapat menimbulkan pasien !atuh atau cedera. Selain itu penempatan material di ruangan apakah sudah disesuaikan dengan fungsinya seperti pengaturan tempat tidur !enis penempatan alat sudah mencerminkan keselamatan pasien. /. Peralatan dan teknologi Q 'ungsional$ pera+at harus mengidentiBkasi penggunaan alat dan desain dari alat. Perkembangan kecanggihan alat sangat cepat sehingga diperlukan pelatihan untuk mengoperasikan alat secara tepat dan benar. Q Keamanan$ :lat-alat yang digunakan !uga harus didesain penggunaannya dapat meningkatkan keselamatan pasien. >. Proses Q &esain ker!a$ &esain proses yang tidak dilandasi riset yang adekuat dan kurangnya pen!elasan dapat berdampak terhadap tidak konsisten perlakuan pada setiap orang hal ini akan berdampak terhadap kesalahan. 3ntuk mencegah hal tersebut harus dilakukan research based practice yang diimplementasikan. Q Karakteristik risiko tinggi$ melakukan tindakan kepera+atan yang terusmenerus saat praktek akan menimbulkan kelemahan dan penurunan daya ingat hal ini dapat men!adi risiko tinggi ter!adinya kesalahan atau lupa oleh karena itu perlu dibuat suatu system pengingat untuk mengurangi kesalahan Q ,aktu$ +aktu sangat berdampak pada keselamatan pasien hal i ni lebih mudah tergambar ada pasien yang memerlukan resusitasi yang dilan!utkan oleh beberapa tindakan seperti pemberian obat dan cairan intubasi dan deBbrilasi dan pada pasien-pasien emergency oleh karena itu pada saat-saat tertentu +aktu dapat menentukan apakah pasien selamat atau tidak. Q Perubahan !adual dinas pera+at !uga berdampak terhadap keselamatan pasien karena pera+at sering tidak siap untuk melakukan akti
8. #rang Q Sikap dan moti
<.
-lur Sirkulasi Pasien di Rumah Sakit
:lur Sirkulasi Pasien dalam umah Sakit adalah sebagai berikut$ .
Pasien masuk rumah sakit melakukan pendaftaran5 admisi pada instalasi ra+at !alan (poliklinik) atau pada instalasi ga+at darurat apabila pasien dalam kondisi ga+at darurat yang membutuhkan pertolongan medis segera5 cito.
2.
Pasien yang mendaftar pada instalasi ra+at !alan akan diberikan pelayanan medis pada klinik-klinik tertentu sesuai dengan penyakit5 kondisi pasien. Pasien dengan diagnosa penyakit ringan setelah diberikan pelayanan
•
medis selan!utnya dapat langsung pulang. Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan diru!uk ke
•
instalasi radiologi dan atau laboratorium. Setelah mendapatkan hasil foto radiologi dan atau laboratorium pasien mendaftar kembali ke instalasi ra+at !alan sebagai pasien lama. Selan!utnya apabila harus dira+at inap akan dikirim ke ruang ra+at inap.
•
Selan!utnya akan didiagnosa lebih mendetail ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Kemudian !ika pasien harus ditindak bedah maka pasien akan di!ad+alkan ke ruang bedah. Pasca bedah untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Pera+atan Intensif pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang ra+at inap. Selan!utnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan !enaJah. Setelah pasien sehat dapat pulang Pasien kebidanan dan penyakit kandungan tingkat lan!ut akan diru!uk ke
•
instalasi kebidanan dan penyakit kandungan. :pabila harus ditindak bedah maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Pera+atan Intensif pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang ra+at inap kebidanan. Selan!utnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan !enaJah. Setelah pasien sehat dapat pulang. .
Pasien melalui instalasi ga+at darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai dengan kondisi kega+at daruratan pasien. Pasien dengan tingkat kega+atdaruratan ringan setelah diberikan
•
pelayanan medis dapat langsung pulang. Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan diru!uk ke
•
instalasi radiologi dan atau laboratorium. Selan!utnya apabila harus ditindak bedah maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Pera+atan Intensif pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang ra+at inap. Selan!utnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan !enaJah pasien sehat dapat pulang.
=>.
Pendidikan dan Pelatihan
S menyelenggarakan pendidikan C pelatihan yang berkelan!utan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan
interdisiplin dalam pelayanan pasien. S mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in-ser
Penutup
Keamanan adalah prinsip yang paling fundamental dalam pemberian pelayanan kesehatan maupun kepera+atan dan sekaligus aspek yang paling kritis dari mana!emen kualitas. Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman mencegah ter!adinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan risiko identiBkasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisis insiden kemampuan bela!ar dari insiden tindak lan!ut dan implementasi solusi untuk meminimalkan risiko. Sebenarnya petugas kesehatan tidak bermaksud menyebabkan cedera pasien tetapi fakta tampak bah+a di bumi ini setiap hari ada pasien yang mengalami K%& (Ke!adian %idak &iharapkan). K%& baik yang tidak dapat dicegah (non error) maupun yang dapat dicegah (error) berasal dari berbagai proses asuhan pasien. "engingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang penting dalam sebuah rumah sakit maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit yang dapat digunakan sebagai acuan bagi rumah sakit di Indonesia. Standar keselamatan pasien rumah sakit yang saat ini digunakan mengacu pada DHospital "atient Safety Standards yang dikeluarkan oleh /oin 0ommision on !ccreditation of Health Organization di Illinois pada tahun 2002 yang kemudian
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di Indonesia. Pada akhirnya untuk me+u!udkan keselamatan pasien butuh upaya dan ker!asama berbagai pihak dari seluruh komponen pelayanan kesehatan. &:'%: P3S%:K:
&epkes I. 2004 Panduan *asional Keselamatan Pasien umah Sakit (Patient Safety) 2 edn @akti usada 7akarta. TTTTT. 2004 Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident eport) 2 edn @akti usada 7akarta. I#" 2000. %o 6rr Is uman$ @uilding a Safer ealth Systemhttp$55+++.nap.edu5catalog5A24.html TTT 200>. Patient Safety$ :chie/. "illar 7 et al 200> USelecting Indicators for Patient Safety at the ealth Systems =e p. A. ,akeBeld 79 C 7orm ;" 200 UPatient Safety a balanced measurements frame+orkO :ustralian ealth e