BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Histologi mempelajari jaringan penyusun tubuh, kimia jaringan dan sel
dipelajari dengan metode analitik mikroskopik dan kimia. Zat-zat kimia di
dalam jaringan dan sel dapat dikenali dengan reaksi kimia yang menghasilkan
senyawa berwarna tak dapat larut,diamati dengan mikroskop cahaya atau
penghamburan elektron oleh presipitat yang dapat diamati menggunakan
mikroskop elektron. Disamping reaksi kimia yang terjadi dalam jaringan,
metode lain misalnya metode fisis sering digunakan, misalnya mikroskop
interferensi yang memungkinkan penentuan massa sel atau jaringan dan
mikroskop spektrophotometri yang memungkinkan penentuan jumlah DNA dan RNA
dalam sel. Jaringan adalah kumpulan dari sel-sel sejenis atau berlainan
jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem
tertentu. Meskipun sangat komplek tubuh hanya tersusun oleh 4 jenis
jaringan yaitu jaringan : epitel, penyambung/pengikat, otot dan saraf.
Terminal bar atau junctional complex merupakan serangkaian bentuk
pengkhususan dari membran sel berbentuk sebagai : zonula occludens, zonula
adhaerens, dan serangkaian desmosome. Tight junction pada terminal bar
mempunyai struktur khas, yaitu menunjukkan pola rigi-rigi yang beranyaman
pada permukaannya. Daerah zonula adhaerens dari terminal bar tersebut
biasanya mempunyai sifat-sifat sebagai macula adhaerens kecuali daerah yang
melingkari sekeliling sel. Fungsi zonula occludens adalah untuk memisahkan
celah ekstraseluler dengan lumen yang dibatasi oleh epitel bersangkutan,
sedangkan fungsi zonula adhaerens adalah untuk pelekatan mekanik antar sel
yang berdekatan pada epitel atau jaringan lain seperti pada otot jantung.
2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Zonula occludens/tight junctions ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud Gap junctional ?
3. Jelaskan apa yang dimaksud Zonula adherens ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Macula adherens/desmosome ?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hemidesmosom ?
3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui yang dimaksud Zonula occludens/tight junctions
2. Untuk mengetahui yang dimaksud Gap junctional
3. Untuk mengetahui yang dimaksud Zonula adherens
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Macula adherens/desmosome
5. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan hemidesmosom
BAB II
PEMBAHASAN
Junctional Complex (Perlekatan Antar Sel) merupakan salah satu sifat
umum dari jaringan epitel. Sel-sel epitel bergabung / bersatu dengan kuat
dan diperlukan daya mekanis yang relative kuat untuk memisahkannya. Sifat
ikatan antar sel epitel seperti ini biasanya terjadi pada bagian yang
mengalami tenaga tarikan dan tekanan yang kuat misalnya di kulit. Sebagian
disebabkan oleh tenaga pengikat dari glikoprotein membrane plasma, ion
kalsium juga memegang peranan penting dalam menjaga kohesi membrane sel
ini. Kekuatan perlekatan antar sel juga dipengaruhi oleh usia seperti
ditunjukkan oleh reaksi sel yang berbeda-beda terhadap adannya tripsin atau
deoksilat atau pengeluaran kalisum.
Pada banyak jaringan hewan adesi sel yg disusun selama perkembangan
embrionik segera diikuti oleh pembentukan junction antar sel.
Berbeda dengan interaksi adesi sel yg terjadi pada level molekul,
junction sel relatif besar dan merupakan struktur yang kompleks, dan
dibangun oleh aktivitas gabungan molekul berbeda.
Di antara dua buah sel epitel yang berdekatan biasanya terdapat daerah
kontak yang spesifik, dan disebut pertautan sel (Junctional complex). Ada 3
jenis pertautan sel yaitu :
1. Tight junction atau ocluding junction atau taut kedap.
2. Adhering junction atau taut lekat.
3. Gap junction atau taut rekah.
2.1 Taut Kedap (tight juctions), atau Zonula Occludentes
Taut kedap atau zonulae occludens adalah taut yang paling apikal.
Terminology latin memberi keterangan penting tentang geometri taut ini.
"Zonula" menunjuk pada kenyataan bahwa taut ini membentuk sabuk lengkap
mengelilingi sel, sedangkan "okludens" merujuk pada peleburan membran yang
menutup celah intraseluler (penyatuan membran yang menyumbat ruang antar
sel). Zonula occludens ,suatu daerah dimana lapisan luar 2 membran sel
berlekatan bertemu dan bersatu , ini bukan pelekatan yang kontinu tapi
merupakan krista-krista IMP yang ada dalam membran sel berdekatan jadi pada
sediaan tipis yang dipulas dengan baik dan diamati dengan mikroskop
elektorn, membran yang bersebelahan tampak berdampingan dengan erat atau
menyatu. Sekat antar membran tersebut terbentuk khususnya akibat interaksi
langsung antar protein transmembran claudin di setiap sel. Jadi, fungsi
utama taut erat adalah membentuk suatu sekat untuk mencegah aliran zat
antar sel epitel (jalur praseluler) dalam dua arah dan untuk memahami
peristiwa absorbsi dan sekresi zat tertentu. Adapun fungsi zonula ocludens,
lainnya :
a. Sebagai penutup pada bagian apikal dari ruang intersel sehingga
molekul-molekul yang larut dalam air tidak bisa lewat.
b. Sebagai perekat diantara sel-sel yang bersebelahan sehingga
memungkinkan organ yang dibentuk oleh sel-sel ini dapat meregang
tanpa terjadi kerusakan sel atau ruang intersel.
c. Sebagai barrier untuk mencegah terjadinya diffusi protein dari luar
sel (pada permukaan apikal) ke daerah baso lateral ruang intersel
atau sebaliknya. Zonula ocludens dijumpai pada sel-sel epitel usus
halus.
2.2 Taut Rekah atau Gap Junction
Taut rekah (gap junction) dapat dijumpai hampir diseluruh tempat
sepanjang membran lateral sel epitel, tetapi juga ditemukan diantara sel
pada hampir semua jaringan mamalia. Dengan TEM konvensional, taut celah
tampak sebagai regio dimana membran sel yang bersebelahan terletak sangat
berdekatan. Setelah mengalami cryofracture, taut tersebut terlihat berupa
agregat kompleks protein transmembran yang membentuk bercak-bercak sirkular
pada membran plasma.
Gap junction merupakan hubungan antar sel yang paling banyak tersebar
pada jaringan tubuh. Dengan mikroskop electron tampak adanya celah sebesar
3 nm yang menghubungkan dua sel yang bersebelahan. Celah ini menyebabkan
ion-ion anorganik dan molekul-molekul kecil yang larut di dalam air dapat
lewat secara langsung dari sitoplasma dari satu sel ke sel lainnya. Dengan
adanya gap junction ini dapat terjadi komunikasi langsung dari dua sel yang
berdekatan bersatu membentuk saluran yang menghubungkan kedua sel tersebut
Unit protein taut celah, yang disebut connexin, membentuk kompleks
heksamer yang disebut connexon; masing-masing dengan pori-pori hidrofilik
berdiameter 1,5 nm di pusat. Ketika dua sel melekat, connexin di membran
sel yang berdekatan bergerak ke arah lateral dan tersusun membentuk
connexon diantara dua sel tersebut, dengan setiap taut celah yang memiliki
lusinan atau ratusan susunan pasangan connexon. Taut celah memungkinkan
pertukaran molekul berdiameter kecil (<1,5 nm) secara cepat. Sejumlah
molekul yang memperantarai transduksi sinyal, AMP siklik, GMP siklik dan
ion dapat mudah melalui taut celah sehingga sel di banyak jaringan harus
bekerja secara terkoordinasi dan bukan bekerja sendiri-sendiri. Contoh yang
baik adalah otot jantung, dengan taut celah yang sangat berperan untuk
timbulnya denyut jantung yang terkoordinasi.
2.3 Taut Adheren atau Zonula Adherens
Zonula adherens, ini terdiri dari daerah padat elektron pada tiap-tiap
permukaan sitoplasmatik membran yang berdekatan erat.celah diantara sel-sel
tersebut berkisar antara 20-90 nm. Sejumlah filamen aktin membentuk bagian
terminal web, yakni suatu gambaran sitoskeletal di kutub apikal di banyak
sel epitel, yang berperan padamotilitas plasma dan fungsi lain dan menyisip
ke dalam daerah-daerah padat yang mengelilingi aspek sel.Zonula adherens
mempertahankan terminal web tetap tegang, sehingga mikrofilament tersebut
dapat menggunakannya sebagai suatu substrat pemancang untuk membantu dalam
kontraksi batas mikrovilli.
2.4 Desmosom atau Macula Adherens
Taut lain yang dikhususkan untuk adhesi adalah desmosom atau macula
adherens (L. macula, bercak). Desmosom adalah suatu struktur berbentuk
cakram pada permukaan suatu sel yang berpasangan dengan struktur yang
identik pada permukaan sel yang bersebelahan. Diantara membran sel desmosom
terdapat sejumlah material padat-elektron. Pada sisi sitoplasmik setiap
membran sel, protein berjenis-chadherin ini menyelip ke dalam suatu plak
penambat. Karena filamen intermedia sitoskeleton sangat kuat, desmosom
membentuk adhesi yang kokoh antarsel. Desmosom terletak di bawah z.
adherens dan merupakan struktur yang memegang sel berdekatan, dimana setiap
sel membentuk setengah desmosom. Struktur yang membentuk desmosom adalah
(i) cytoplasmiq plaque, (ii) filamen intermediat yang jenisnya tergantung
pada tipe sel yang membentuknya misalnya filamen keratin pada jaringan
epitel, filamen desmin pada jantung, filamen vemetin pada membran otak
(iii) membran sel, dan (iv) transmembran linker glikoprotein.
Taut Erat dan Taut Adheren biasanya terletak berdekatan dan masing-
masing membentuk suatu pita kontinu di sekeliling ujung apikal sel.
Berbagai rigi taut erat mencegah aliran zat secara pasif di antara sel,
tetapi tidak sangat kuat, sedangkan taut adheren yang berada tepat di
bawahnya berperan menstabilkan dan memperkuat pita sirkular ini di sekitar
sel dan membantu menahan lapisan sel besama-sama. Desmosom dan taut celah
membentuk plak berbentuk bercak diantar dua sel. Karena terikat pada
filamen intermedia dalam sel, desmosom membentuk titik perlekatan yang
sangat kuat yang memperkuat peran zonula adherens dan berperan utama
mempertahankan integritas sel.
2.5 Hemidesmosom
Di daerah kontak antara sel epitel dan lamina basal yang berdekatan,
sering tampak adanya Hemidesmosom (Yn. Hemi, separuh, +desmos, pita, +soma,
badan).
Struktur adhesif ini menyerupai setengah-desmosom dan mengikat sel epitel
pada lamina basal di bawahnya. Namun, pada desmosom, plak penambatnya
terutama mengandung cadherin, sedangkan pada hemidesmosm, plak ini terdiri
atas sejumlah besar intergin, yaitu protein transmembran yang merupakan
tempat respirator bagi makromolekul ekstrasel laminan dan kolagen tipe IV.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Junctional Complex (Perlekatan Antar Sel) merupakan salah satu sifat
umum dari jaringan epitel. Ada 3 jenis pertautan sel yaitu :
1. Tight junction atau ocluding junction atau taut kedap.
2. Adhering junction atau taut lekat.
3. Gap junction atau taut rekah.
Taut Kedap (tight juctions), atau Zonula Occludentes (bentuk tunggal,
zonula occludens atau sabuk kedap). Taut kedap atau zonulae occludens
adalah taut yang paling apikal. Dengan mikroskop electron tampak adanya
celah sebesar 3 nm yang menghubungkan dua sel yang bersebelahan yaitu gap
junctional.
3.2 Saran
Di harapkan untuk memahami dan mengerti masalah junctional complex, dan
dapat berguna untuk pembelajaran didunia medis maupun kehidupan sehari-
hari. Penulis pun masih menyadari makalah ini pun banyak kekurangan dan
ketidak sempurnaan maka dari itu penulis menyarankan untuk belajar dari
berbagai sumber karena untuk menjadi orang yang pintar tidak terpaku
terhadap satu buku tetapi belajar dari berbagai buku lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Z., and Mescher, A.L. 2011. Histologi Dasar Janqueira, Teks dan
Atlas, Edisi 12. Jakarta : EGC.
Bracegirdle B ; Freeman .W.h.1970 : An Atlas Of Histology. Heinermann
educational Book. London
Janqueira, L. Carlos, Jose Carneiro, Robert O. Kelley. 1997. Histologi
Dasar. Edisi 8. Jakarta : EGC.