SITEM MANAJEMEN MAN AJEMEN RANTAI PASOKAN PADA INDUSTRI AGROBISNIS KELAPA SAWIT SAWIT INDONESIA INDO NESIA
Proses Proses Supply Supply Chain Chain Kelapa Kelapa Sawit Sawit dimula dimulaii dari dari indust industri ri pembib pembibitan itan,, perkeb perkebun unan an kelapa kelapa sawit, sawit, pengolahan TBS menjadi CPO, dan pengolahan CPO lebih lanjut menjadi produk turunan baik setengah setengah jadi (seperti oleokimia) maupun produk jadi (seperti (seperti minyak minyak goreng, goreng, biodiesel, sabun, shampoo, pelumas dan lainlain) dari produk jadi di pasarkan kepada Consumen melalui distributor atau agen!
Industri pembenihan
Gambar 1 Gambar alur Supply Chai K!lapa Sa" i#
Pada paper ini akan dibahas mengenai proses supply chain management dari Parik pengolahan minyak kelapa sawit refnery (minyak goreng,dll ) ke distributor.
SUPPL$ C%AIN MANAGEMENT MANAGE MENT DARI DAR I PABRIK MIN$AK KELAPA SAWIT SAWIT RE&INER$ MENUJU DISTRIBUTOR
1' PABRIK PABRIK MIN$AK MIN$AK KELAPA KELAPA SAW SAWIT RE&INER$ RE&INER$ (MIN$AK (MIN$AK GORENG) SABUN) DLL*
Sekitar "#$ (delapan puluh persen) penduduk dunia, khususnya di negara berkembang masih berpeluang meningkatkan konsumsi perkapita untuk minyak dan lemak terutama untuk minyak yang harganya murah!%& 'i samping aktor penduduk, peningkatan konsumsi juga disebabkan oleh eek substitusi dan pendapatan! aktor lain yang memperbesar peluang CPO adalah bergesernya industri yang menggunakan bahan baku minyak bumi ke bahan yang lebih bersahabat dengan lingkungan seperti oleoki oleokimia mia hasil hasil CPO, CPO, sepert sepertii di negaran negaranegar egaraa *meri *merika ka Serika Serikat, t, +ropa +ropa Barat Barat dan epang!
Saat ini -ndonesia memasok %&$ (tiga puluh satu persen) kebutuhan minyak kelapa sawit (CPO) dunia, dengan posisi ini seharusnya bisa ditingkatkan atau paling tidak bertahan dan tidak mudah tergoyahkan oleh negara pesaing yang kemungkinan akan lebih giat mema.u produksinya!%/ Selain itu, permintaan domestik terhadap komoditas minyak sawit juga terus meningkat dari tahun ke tahun yang diperkirakan pada tahun /# men.apai lebih dari % (tiga) juta ton per tahun! 'alam prediksi 0abungan Pengusaha Kelapa Sawit -ndonesia (0apki) kebutuhan minyak kelapa sawit akan terus meningkat dari /,1 juta ton per tahun pada tahun &22", menjadi %,3 juta ton pada tahun /#!%% Sementara di pasar dunia akhirakhir ini kebutuhan terhadap minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya juga semakin meningkat, menggeser kedudukan minyak nabati jenis lain, seperti minyak kedelai! Se.ara relati pangsa konsumsi minyak sawit menduduki pangsa terbesar dalam total konsumsi minyak goreng -ndonesia, kemudian diikuti minyak goreng lainnya (minyak kedelai, minyak jagung) dan minyak goreng kelapa! 4al yang menarik adalah pangsa konsumsi minyak kelapa .enderung meningkat! 4al ini se.ara ekonomi lebih baik karena ada ke.enderungan di5ersiikasi dalam konsumsi minyak goreng sawit! Konsumsi minyak goreng yang terlalu bertumpu pada satu jenis minyak goreng seperti minyak goreng sawit mengandung resiko se.ara ekonomi khususnya dari segi stabilitas harga! Selain itu, mengingat minyak sawit adalah komoditas ekspor -ndonesia, peningkatan konsumsi yang terlalu bertumpu pada minyak goreng sawit dapat mengurangi kesempatan -ndonesia memperoleh de5isa dari ekspor! Peningkatan pangsa konsumsi minyak goreng non sawit juga diharapkan akan mendorong peningkatan produksi bahan baku minyak goreng non sawit khususnya kelapa dan jagung yang potensial di -ndonesia! 4al ini selain di5ersiikasi, produksi bahan baku minyak nabati juga akan melestarikan plasma nutah kelapa dan jagung se.ara lintas generasi! Se.ara nasional, konsumsi minyak goreng sawit sebagian besar dikonsumsi masyarakat dalam bentuk minyak goreng .urah, yakni men.apai "#$ (delapan puluh persen)! Sisanya, yakni /#$ (dua puluh persen) dalam bentuk kemasan (bermerek)!%3 Selain karena harga minyak goreng .urah lebih murah (/#$ (dua puluh persen) %#$ (tiga puluh persen)) di bawah harga minyak goreng kemasan), masyarakat -ndonesia tampaknya belum banyak menuntut atribut produk yang lebih rin.i (brand minded) sebagaimana diperoleh dari minyak goreng kemasan! 6eskipun pangsa pasar minyak goreng bermerek hanya sekitar /#$ (dua puluh persen), telah .ukup banyak produk minyak goreng di pasar! Beberapa diantaranya adalah Bimoli, ilma, Tropi.al, ortune, Sania, Kun.i 6as, 6adina, 7olebrand, 'elima, Sun.o, *5ena, Sarimurni! 4al ini berarti, pada segmen pasar minyak goreng bermerek .enderung terjadi persaingan monopolistik (monopolisti. .ompetition) yang sangat intensi! Sekitar %/$ (tiga puluh dua persen) produsen minyak goreng yang ada menghasilkan minyak goreng bermerek sekaligus minyak goreng .urah! 'engan .ara ini, produsen dapat memanaatkan pasar minyak goreng .urah (umumnya konsumen
kelas berpendapatan menengah ke bawah) dan pasar minyak goreng bermerek (konsumen kelas berpendapatan menengah ke atas)! Se.ara keseluruhan dibandingkan dengan 5olume produksi minyak goreng yang dihasilkan daya serap pasar domestik yakni konsumsi minyak goreng masih terbatas! *kibatnya sebagian besar produksi minyak goreng nasional ditujukan untuk ekspor! Ke.enderungan peningkatan ekspor dari produksi minyak goreng nasional se.ara ekonomi menguntungkan -ndonesia! 8ilai tambah yang diperoleh melalui ekspor minyak goreng se.ara umum lebih besar daripada bila mengekspor CPO! Selain itu, ke.enderungan yang demikian men.erminkan bahwa pasar ekspor lebih menarik bagi produksi minyak goreng daripada pasar domestik!%9 Sistem pemasaran dalam minyak goreng dapat dilihat dari jenis minyak goreng yang dipasarkan dimana untuk minyak goreng kemasan (bermerek), produsen menunjuk satu perusahaan sebagai distributor untuk melakukan distribusi ke seluruh wilayah pemasarannya termasuk namun tidak terbatas ke seluruh retail modern! Pemilihan distributor tersebut dapat dilakukan terhadap perusahaan yang merupakan ailiasinya maupun perusahaan lain yang sama sekali tidak mempunyai ailiasi! Berdasarkan pemeriksaan dalam kasus kartel minyak goreng, diperoleh inormasi bahwa kontrol produsen terhadap harga minyak goreng kemasan (bermerek) hanya sampai ditributornya saja dimana distributor mendapatkan marketing ee sebesar 9$ (lima persen)! Sebaliknya hal tersebut tidak terjadi pada sistem pemasaran minyak goreng .urah, sebagian produsen tidak menunujuk distributor dan melakukan penjualan se.ara langsung! 4al tersebut terkait dengan karakteristik produk itu sendiri yang sangat berluktuasi harganya dan daya tahan produk yang tidak terlalu lama! Produsen biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah besar kepada konsumen antara (pembeli besar) dengan sistem jual beli putus! Oleh karena itu, produsen tidak mempunyai kontrol harga di tingkat konsumen akhir! kontrol harga dilakukan produsen minyak goreng .urah hanya pada harga jual langsung pada saat minyak goreng akan dijual dan dikeluarkan dari gudang produsen!
Berikut merupakan data perusahaan penghasil olahan CPO di -ndonesia
8o & / % 3 9 1 <
8ama Perusahaan PT Bar.o
4asil olahan CPO Palm oil, Edible oil and fat, cooking fat PT Kurnia Tunggal 8ugraha Cooking oil PT Tunas Baru :ampung Cooking oil from vegetable PT B; Plantation Tbk! Palm oil PT ;i.aksana O5ersesas -nternational Cooking oil Tbk! PT -ntermas Tata Trading Cooking oil PT Paripurna Swakarsa Cooking, palm oil
" 2 && &/ &% &3 &9 &1 &< &"
PT Primus Sanus Cooking Oil -ndustrial PT S6*7T Tbk! PT Tjengkareng 'jaya PT 'arme= Oil > at PT :uwung 0ajah PT 7oda 0aruda 6as PT -ndos.o ?tama PT 'amai Sentosa Cooking Oil PT 4asil Kesatuan PT Saktisetia Santosa PT 6usim 6as
Cooking oil Cooking oil and margarine Cooking oil Cooking oil Cooking oil Cooking oil Cooking oil Cooking oil Cooking, palm oil Cooking oil Cooking oil
&2 /# /& // /% /3 /9 /1 /<
PT 6itra Sentra 8iaga PT Tirta +kasabda PT Sari *grotama Persada PT 6ultimas 8abati *sahan PT Sumber *mpenan PT Pa.ii. 6edan -ndustri PT Pa.ii. -ndo 6as C@ Sinar laut PT 6ulyorejo
/"
PT Sayang 4eulang
/2
PT Bimoli
Soap and cooking oil Cooking oil, palm oil Palm cooking oil; Vegetable fat Cooking oil Cooking oil Margarine ; Cooking oil Cooking oil Laundry soap; Cooking oil minyak goreng, margarine dan baker’s fat minyak goreng, margarine dan baker’s fat minyak goreng, margarine dan baker’s fat
C*K?P*8 '-ST7-B?S- O:*4*8 6-8A*K K+:*P* S*;-T '- -8'O8+S-*
Persentase Distribusi produk olahan Kelapa sawit
'ali, ()), ()'; 1*! 1! Papua dan maluku;Sumatera; !
Sulawesi; 1&!
"alimantan; #1!
$awa; #%!
'apat dilihat dari graik diatas bahwa Tingkat distribusi terbesar terdapat dipulau jawa yakni sekitar /3 $ dikarenakan akti5itas industri dan rumah tangga mayoritas berada dipulau jawa sehingga tingkat konsumsi dan permintaan akan minyak goreng, margarin dan sebagainya meningkat! 'isusul dengan pulau kalimantan sebesar /& $, Sumatera &2$ , Sulawesi &"$, Bali, 8TT,8TB $ dan Papua 6aluku "$!
PROSES DISTRIBUSI DARI PABRIK PENGOLA%AN MIN$AK CPO KE DISTRIBUTOR
Produk Olahan Minyak CPO (Minyak goreng, Margarine, Sabun)
ransportasi
Distributo r
'alam proses 'istribusi minyak kelapa sawit, 6inyak olahan yang sudah jadi ( 6inyak goreng , sabun, 6argarine) telah siap dipenetrasikan ke pasar dengan mendistribusikannya ke para distributor! Tentunya dalam proses perpindahan dari pabrik minyak olahan (6inyak goreng, sabun, margarine, dll) ke distributor tentunya membutuhkan media Transportasi! 'ari 3 enis transportasi ada % jenis transportasi yang dapat digunakan untuk pendistribusian minyak olahan ini 1' M!lalui +ara#
'alam distribusi 6inyak olahan ini dapat menggunakan kendaraan darat diantaranya 1' Tru, Bil# up ukuran panjang 2 &/ mtr, lebar /,/ /,9 mtr ,tinggi /,% /,9 mtr, kapasitas muatan %# %9 ton -' Tru, Ga+!. ukuran panjang /= 1D< mtr, lebar/,% /,9 mtr ,tinggi //,9 mtr, kapasitas muatan &9/9 ton /' Tru, E.,!l &u0 ukuran panjang 1< mtr, lebar /,% /,9 mtr ,tinggi / /,9 mtr, kapasitas muatan <&9 ton 2' Tru, pi3, up ukuran panjang / % mtr, lebar & &," mtr ,tinggi & &," mtr, kapasitas muatan & / ton 4' Tru3, P!.a.,u# K#ai!r 5 Trail!r ?kuran /# eet, Panjang 1 meter, Kapasitas &" Ton ?kuran 3# eet, Panjang &/ meter, Kapasitas /" Ton
Tiaptiap distribusi dengan menggunakan kendaraan darat disusun & (satu) regu pengangkutan yang terdiri dari &! Seorang kepala regu yaitu supir kendaraan tersebut /! Seorang kernet juga yang bertugas sebagai pengganti supir jika kelelahan! %! 'an teknisi yang dirangkap tugasnya oleh supir tru.k! ?ntuk menghitung jumlah kebutuhan kendaraan truk harus mempertimbangkan umlah barang yang akan , yaitu a! b! .! d! e! !
Kondisi jalan dan jembatan Kapasitas truk, Ke.epatan kendaraan arak lokasi panen :amanya muat buah di lapangan :amanya pembongkaran buah di pabrik
/! 6elalui :aut
' S!+a.,a ha0il pr+u,0iya +ipa0ar,a +alam +rum ( non merk * +a ,!ma0a ,al!. - ,.) 4 ,. +a 16 ,.) u#u, m!m!uhi ,!bu#uha miya, .r!. +alam !.!ri' Pa+a #ahu 178- PT' Mulyr!9 I+u0#rial Cy mulai m!i.,a#,a pr+u,0iya +!.a m!ambah 1 ui# m!0i deodoriser 0!hi..a ,apa0i#a0ya m!3apai :;; #5hari' K!ma0a ya. +iha0il,a yai#u 14 ,.) 4 ,.) -4; .r) 0a3h!# -;; .r 0!r#a ,!ma0a +rum' Pa+a #ahu ya. 0ama (178-* PT' SMART Tb, m!mb!li PT' &ilma Oil +ari P = Mar.ari! pla# 17; #5hari D!.a ri3ia 0!ba.ai b!ri,u# > K!ma0a 14 ,. ? 146)4 #5hari K!ma0a 4 ,. ? 1; #5hari K!ma0a -;; .r ? --)4 #5hari = Shr#!i. Palm@i#a :8 #5hari = Pu0a,a Whi#! +a D!li3i Whi#! 14; #5hari = R!+ R0! Shr#!i. 17; #5hari Pa+a bula April 177- PT' Mulyr!9 I+u0#rial Cy m!la,u,a m!r.!r +!.a PT' SMART Ja,ar#a +a 0!9a, 0aa# i#u PT' Mulyr!9 I+u0#rial Cy b!r.a#i ama m!9a+i PT' SMART (Siarma0 A.r R!0ur3!0 a+ T!3hl.y*'
Pa+a #ahu 177/ +i ar!al PT' ,u3i Ma0 ya. 0u+ah #i+a, +i.ua,a la.i u#u, b!rpr+u,0i +iba.u ui# ,!ma0a (bottle plant *' Pa+a #ahu ii 9u.a +ipa0a. m!0i packed coloumn +i refinery plant, hal ii +ima,0u+,a u#u, m!i.,a#,a ,apa0i#a0 r!i!ry m!9a+i > = Miya, Bul, 1-;; #5hari = Miya, S!mi C0um!r 7;; #5hari = Miya, C0um!r 6;; #5hari Pa+a #a..al 14 N@!mb!r 1776 PT' SMART Tb,' Surabaya b!rha0il m!mp!rl!h 0!r#ii,a# ISO 7;;- +a m!rupa,a p!ru0ahaa miya, .r!. +a mar.ari! p!r#ama +i I+!0ia ya. m!+apa#,a p!.a,ua #!r0!bu# ,ar!a #!lah m!la,0aa,a 0#a+ar+ 0i0#!m maa9!m! mu#u i#!ra0ial ya. bai,' K!mu+ia m!+apa#,a 0!r#ii,a# ISO 7;;1>-;;; pa+a 14 &!bruari -;;/' S!iri. +!.a b!r,!mba.ya p!ru0ahaa 0!r#a b!r.ulirya p!ra#ura (r!.ula0i* p!m!ri#ah #!#a. 9amia ,!amaa pa.a pa+a 0aa# ii PT' SMART Tb,) Surabaya #!lah m!+apa#,a 0!r#ii,a# ISO --;;; > -;;4 #!#a. ,!amaa pa.a 0!r#a #!lah m!+apa#,a 0!r#ii,a# Jamia %alal a,a pr+u, +ari ha0il pr0!0 pr+u,0iya +ari LPPOM MUI' C' L,a0i P!ru0ahaa P!!#ua 0ua#u l,a0i pabri, 0!bai,ya haru0 +ila,u,a 0!b!lum pabri, #!r0!bu# +i+iri,a' P!miliha l,a0i pabri, m!rupa,a 0ua#u ,!pu#u0a ya. p!#i.) ,ar!a bila #!r9a+i ,!,!lirua #i+a, mu.,i +apa# 0!.!ra +i,r!,0i #apa ,!hila.a i@!0#a0i ya. 0u+ah #!rla9ur +i#aam,a) 0!lai i#u 9u.a +ip!rlu,a #ambaha m+al a#au i@!0#a0i u#u, m!3ari al#!ra#i l,a0i +i #!mpa# lai' M!uru# Wi.90!br# (1771*' &a,#r=a,#r ya. +ip!r#imba.,a +alam m!!#u,a l,a0i pabri, ya. a,a +i+iri,a a+alah> a' L,a0i pa0ar ( Market location) b' L,a0i 0umb!r baha ba,u (raw material location) 3' Ala# a.,u# (transportation) +' Sumb!r !!r.i (power * !' I,lim (climate* ' Buruh +a #i.,a# upahya (labor and wage salary* .' U+a. u+a. +a 0i0#!m p!rpa9a,a (law and taxation* h' Si,ap ma0yara,a# 0!#!mpa# (community attitude* i' Air limbah i+u0#ri (waste water * L,a0i m!rupa,a 0araa ya. 0a.a# p!#i. u#u, m!!#u,a ,!la3ara +ari 0!buah p!ru0ahaa) ,ar!a i#u PT' SMART Tb,' M!milih l,a0i ,a"a0a i+u0#ri +i Surabaya) #!pa#ya +i Jl' Ru.,u# I+u0#ri Raya N' 17 Surabaya S!la#a +!.a m!mili,i lua0 ar!a ,ura. l!bih /)64 ha' Ka"a0a i+u0#ri #!r0!bu# +i,!lla l!h PT' SIER ( Surabaya Industrial Estate Rungkut *' L,a0i PT' SMART Tb,' Surabaya +apa# +iliha# +i Gambar I'1' P!miliha l,a0i pabri, +i+a0ar,a a#a0 b!b!rapa p!r#imba.a ya. m!lipu#i > 1' A9ura P!m!ri#ah U#u, m!m!uhi a9ura p!m!ri#ah a.ar m!+iri,a pabri, +i +alam 0ua#u ,a"a0a ,hu0u0 i+u0#ri) ma,a PT' SMART Tb,' Surabaya m!mi+ah,a
l,a0i pabri, ya. 0!mula b!ra+a +i +a!rah p!labuha) #!pa#ya +i Jl' Kalima0 Surabaya ,! ,a"a0a ,hu0u0 i+u0#ri yai#u +i Jl' Ru.,u# I+u0#ri Raya ' 17 Surabaya' -' L,a0i Pabri, L,a0i ,a"a0a i+u0#ri ru.,u# Surabaya ya. 3u,up 0#ra#!.i0) yai#u +!,a# +!.a pu0a# ,#a Surabaya (14 ,m arah T!..ara* +a pu0a# ,#a Si+ar9 (8 ,m ,!arah Timur Lau#*) 0!r#a +!,a# +!.a p!labuha Ta9u. P!ra, (6 ,m arah Bara#*' Da!rah Surabaya m!rupa,a pu0a# i+u0#ri +i Ja"a Timur' A+apu ba#a0a l,a0i p!ru0ahaa a+alah 0!ba.ai b!ri,u# > S!b!lah U#ara > PT' Ra9i S#!!l S!b!lah Timur > &# 5 &u9i &ilm S!b!lah S!la#a > Jl' Ru.,u# I+u0#ri Raya S!b!lah Bara# > PT' Siar M!rbabu /' Pra0araa #ra0pr#a0i D!.a b!ra+a +i ,a"a0a i+u0#ri Ru.,u# ya. +i,!lla l!h PT' SIER #!r0!+iaya a0ili#a0 9ala m!mu+ah,a a,#i@i#a0 #ra0pr#a0i baha ba,u) baha p!mba#u) p!.irima pr+u, maupu 0araa #ra0pr#a0i u#u, para p!,!r9a +a 0#a' /' &a0ili#a0 ya. +i0!+ia,a l!h PT' SIER &a0ili#a0 ya. +i0!+ia,a l!h PT' SIER +alam b!#u, a0ili#a0 a#au i0#ala0i p!.laha limbah i+u0#ri ya. a+a +i +alam ,a"a0a #r!r0!bu# a,a 0a.a# m!mba#u p!ru0ahaa) ,ar!a pa+a +a0arya ma0alah limbah i+u0#ri ii m!rupa,a ma0alah u#ama ya. 0!ri. #!r9a+i +i 0!mua p!ru0ahaa' Limbah i+u0#ri 0a.a# b!rbahaya ba.i ,!0!ha#a +a m!imbul,a p!3!mara li.,.a) 0!hi..a 0a.a# +ip!rlu,a p!a.aa +a p!.!llaa ya. l!bih ,hu0u0 +a l!bih i#!0i u#u, p!muria +a p!!#rala l!bih la9u# limbah i+u0#ri ii' 2' L,a0i pa0ar Da!rah p!ma0ara pr+u, ya. +iha0il,a l!h PT' SMART Tb,') Surabaya m!lipu#i ,#a=,#a +i+a!rah Ja"a Timur) Ja"a T!.ah) Ja"a Bara#) Ja,ar#a +a luar pulau Ja"a 9u.a m!9a+i p!!#u +ipilihya l,a0i pabri, #!r0!bu#' Pr+u,=pr+u, ha0il pr+u,0i PT' Smar# Tb,') Surabaya +ipa0ar,a bai, m!lalui p!r"a,ila= p!r"a,ila maupu m!lalui +i0#ribu#r +a a.! ya. #!r0!bar hampir +i 0!luruh +a!rah I+!0ia'
4' T!r0!+iaya 0araa ,mui,a0i Jari.a ,ab!l #!l!p #!lah #!r0!+ia +i l,a0i pabri, 0!hi..a m!mp!rmu+ah ,mui,a0i ya. +ila,u,a +alam m!mp!rla3ar pr0!0 pr+u,0i maupu p!ma0ara pr+u,'