Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Tahun Ajaran 2015 7
Jurnal Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun Ajaran 2015
7
SISTEM PENDETEKSI KERUSAKAN PADA MESIN BUBUT
MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING
Aditya Rachmad Yadhi Putra1, Ir. Sumarno. MM2
1,2Jurusan Teknik Informasi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Jl. Raya Gelam 250, Candi – Sidoarjo
[email protected] ,
[email protected]
Abstract
Expert system in this study is a visual programming based expert systems that provide solutions to overcome engine damage, especially to repair damage to the lathe. The system provides the facility interrupt handling (troubleshooting) for users to diagnosis damage lathe based on probable cause damage. This system can help users lathe in getting a solution quickly and can save time.
This system also provides add, edit, delete, and save knowledge that can be used by system developers and experts in making changes to the data in the knowledge base. Inference method used in this system is a tracking strategy backward (backward chaining), by utilizing a database (database) MySQL and Microsoft Visual Studio 2010.
The results showed the use of a database to store the knowledge base of the expert system will facilitate the expansion of knowledge in the manufacturing facility. The additional facilities of knowledge, changes to the rules on the basis of knowledge and development of the system through the acquisition of new knowledge can be directly carried out without having to overhaul a system that is so. This will allow the system be kept up to date. However, these studies have not entered the certainty factor (certainty factor) to determine the accuracy of the diagnosis.
Keywords: Machine Lathe, Expert System, Backward Chaining, Visual Studio 2010, MySQL.
Abstrak
Sistem pakar pada penelitian ini merupakan sistem pakar berbasis pemrograman visual yang memberikan solusi dalam mengatasi kerusakan mesin khususnya untuk perbaikan kerusakan yang terjadi pada bubut. Sistem menyediakan fasilitas penanganan gangguan (troubleshooting) bagi pengguna untuk diagnosis kerusakan mesin bubut berdasarkan kemungkinan penyebab kerusakan. Sistem ini dapat membantu pengguna mesin bubut dalam mendapatkan solusi dengan cepat dan dapat menghemat waktu.
Sistem ini juga menyediakan fasilitas tambah, edit, hapus, dan simpan pengetahuan yang dapat digunakan oleh pengembang sistem dan pakar dalam melakukan perubahan data pada basis pengetahuan. Metode inferensi yang digunakan pada sistem ini adalah strategi pelacakan kebelakang (backward chaining), dengan memanfaatkan basis data (database) MySQL serta bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio 2010.
Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan database untuk menyimpan basis pengetahuan dari sistem pakar akan mempermudah dalam pembuatan fasilitas penambahan pengetahuan. Dengan adanya fasilitas penambahan pengetahuan, perubahan aturan pada basis pengetahuan dan pengembangan sistem melalui akuisisi pengetahuan yang baru dapat langsung dilakukan tanpa harus merombak sistem yang sudah jadi. Hal ini akan memungkinkan sistem menjadi tetap terbarui. Namun, penelitian ini belum memasukkan faktor kepastian (certainty factor) untuk menentukan keakuratan hasil diagnosis.
Kata Kunci : Mesin Bubut, Sistem Pakar, Backward Chaining, Visual Studio 2010, MySQL.
PENDAHULUAN
Dalam dunia pemesinan banyak ber macam-macam alat untuk pembantu pekerjaan di industri, salah satunya adalah mesin bubut. Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Mesin bubut ini sering sekali mengalami kerusakan oleh karena itu dibutuhkan seorang teknisi mesin bubut yang sudah ahli di bidang tersebut. Akan tetapi perlu mengeluarkan biaya yang relatif besar ketika mendatangkan seorang teknisi tersebut. Untuk itu diperlukan suatu aplikasi yang dapat memecahkan permasalahan tersebut. Supaya bisa efiesien waktu dalam perbaikannya dan hemat biaya pengeluaran.
Salah satunya adalah sistem pakar. Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan manusia dari seorang ahli atau sumber keahlian yang lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkannya dari komputer kepada pemakai yang tidak ahli (bukan pakar).
BATASAN MASALAH
Untuk mempermudah pembahasan dan penyusunan penelitian ini, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas agar penulisan tugas akhir tidak menyimpang dan terarah dari tujuan semula, maka pembatasan akan dibatasi pada hal- hal berikut:
1. Sistem pakar yang akan dirancang untuk konputer / laptop.
2. Objek peneliti dilakukan pada mesin bubut yamazaki mazak junior.
3. Data yang digunakan adalah data dari buku manual user mesin bubut dan data kerusakan dari teknisi mesin yang akan digunakan untuk mendeteksi kerusakan mesin.
4. Menggunakan methode backward chaining untuk penarikan kesimpulan.
2. LANDASAN TEORI
2.1 . Pengertian Mesin bubut
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengandilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).
Gambar 1, Mesin Bubut
2.2 Visual Studio 2010
Microsoft Visual Studio merupakan sebuah Kata "Visual" menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini kita tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris, tetapi secara mudah user dapat melakukan drag dan drop objek-objek yang akan anda gunakan. Jika ingin menggunakan fasilitas program drawing, misalnya paint, secara efektif dapat menggunakan interfacenya.
Kata "Basic" merupakan bagian bahasa basic (Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code), yaitu sebuah bahasa pemrograman yang dalam sejarahnya sudah banyak digunakan oleh para programmer untuk menyusun aplikasi. Visual basic dikembangkan dari bahasa pemrograman basic dan sekarang berisi banyak stetemen, fungsi, dan keyword, yang beberapa diantaranya terhubung ke windows GUI.
Visual Basic 2010 terdiri atas 6 jendela penting :
1. Form: tempat meletakkan control (tool) mis textbox, label, button dan lain-lain 2. Tool box: merupakan kumpulan control (tool) mis: textbox, label, button.
3. Menu: Menu yang dapat dipilih
4. Toolbar: Toolbar biasanya merupakan tombol singkat dari menu
5. Project Explorer: di jendela ini terdapat komponen-komponen yang menyusun project kita. (Project bisa terdiri dari form,module,class dll.)
6. Properties window: properties window adalah tempat untuk mengatur control (objek). Gambar dibawah ini menunjukkan tampilan halaman muka dari program Visual 2010.memiliki garbage collection yang menghapus alokasi memori untuk objek jika sudah tidak digunakan lagi(multiple inheritance)
Gambar 2, Komponen Visual Studio 2010
2.3 MySQL
MySQL adalah multiuser database yang merupakan suatu relational database management system (RDBMS) client atau server yang berbasis SQL buatan T.C.X data consultab AB, swedia. Database MySQL tidak membutuhkan ruang hardisk yang besar untuk aplikasinya, dan mudah digunakan pada database server sangat ideal untuk aplikasi kecil dan menengah.
Alasan digunakannya MySQL sebagai database :
a. Mendukung digunakannya MySQL sebagai database .
b. Dukungan standar yang telah ada.
c. Mampu membuat table berukuran sangat besar.
d. Kecepatan,kehandalan dan kemudahan dalam penggunaannya.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Yang Digunakan
Pada sistem pakar ini untuk mendeteksi kerusakan mesin menggunakan metode backward chaining (Pelacakan Kebelakang). Runut balik (backward chaining) merupakan strategi pencarian yang arahnya kebalikan dari runut maju (forward chaning). Proses pencariannya dimulai dari kerusakan, yaitu kesimpulan yang menjadi solusi permasalahan yang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan yang kesimpulannya merupakan solusi yang ingin dicapai, kemudian dari kaidah-kaidah yang diperoleh, masing-masing kesimpulan dirunut balik jalur yang mengarah ke kesimpulan tersebut. Jika informasi-informasi atau nilai dari atribut-atribut yang mengarah ke kesimpulan tersebut sesuai dengan data yang diberikan maka kesimpulan tersebut merupakan solusi\
3.2 Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan informasi dan data penunjang serta teori yang lengkap dalam penyusunan proposal skripsi ini, maka diperlukannya teknik atau metode, antara lain :
3.2.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses untuk mendapatkan sebuah keterangan mengenai data-data yang berhubungan dengan apa yang kita teliti dengan menggunakan beberapa metode seperti observasi (pengamatan langsung), wawancara, serta wacana dari internet dan buku mengenai kerusakaan mesin bubut .
Data gejala kerusakan mesin bubut
Pada bagian kedua ini dituliskan daftar semua gejala yang mungkin timbul dari semua kerusakan yang ada pada mesin bubut. Dalam hal ini belum terpisah antara gejala ke dala kerusakan tertentu. Daftar nama gejala ini menggunakan "G001" untuk urutan pertama, "G002" untuk urutan kedua dan seterusnya.
Dan hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Data Gejala Kerusakan
Id_gejala
Nama Gejala Kerusakan
G001
Motor tidak mau berkerja
G002
Motor cepat panas
G003
Motor berbunyi
G004
Motor mengeluarkan asap
G005
Motor sering mati
G006
Lisrik tidak kuat menghidupkan motor
G007
Waktu menghidupkan motor putaran serasa berat
G008
Motor tersendat sendat
G009
Motor mendadak mati
G010
Motor bisa hidup, tetapi tiba-tiba mati
G011
Kecepatan Putaran motor tak bisa di ubah
G012
Putaran poros tersendat-sendat
G013
Putaran poros terasa berat
G014
Putaran poros Tidak senter
G015
Terjadinya suara yang bising pada kepala tetap
G016
Motor hidup tapi poros tidak berputar
G017
Eretan sangat berat meluncur pada mein bubut
G018
Hasil pekerjaaan tidak rata
G019
Terlalu keras gerakan toolpoost
G020
Otomatis eretan tidak bekerja
G021
Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik
G022
Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan
G023
Adanya kerusakan pada landasan dan gibs
G024
Terlampu berat saat penyayatan menyilang
G025
Kepala lepas mudah bergetar
G026
Kepala lepas sulit digerakkan
G027
Kedudukan senter tidak sepusat
G028
Roda tangan tidak bisa diputar
G029
Bor senter tidak dapat terkunci dengan baik
G030
Kepala lepas tidak berjalan lancar
G031
Eretan tidak berjalan lancar
3.3 Perancangan flowchart
Flowchart adalah gambar simbo-simbol yang digunakan untuk menggambarkan urutan proses atau intruksi-intruksi yang terjadi didalam suatu program komputer secara sistematis dan logis (Sugiyono, 2005).
field
type
length
Key
Kode
Char
10
Primary Key
Kerusakan
Varchar
50
Solusi
Text
500
Berikut ini bentuk flowchart sistem yang ada dan sistem yang diusulkan:
.
Gambar 4 Flowchart sistem
3.4 Perancangan Basis Data
Basisdata (database) Merupakan sekumpulan informasi yang sangat komplek yang berguna untuk mengatur smua data yang ada di dalamnya sehingga dapat diakses oleh pengguna dengan mudah dan cepat (Bunafit Nugroho ; 2004).
Pada progam ini dibutuhkan beeberapa tabel sebagai database nya, dengan menggunakan tabel maka akan memudahkan dalam mengatur dan merancang struktur progam.
Strktur Tabel Login
Tabel yang digunakan utnuk menampung password dan username pakar dan user.
Tabel 5 Struktur Tabel Login
field
type
length
Key
Id_user
Char
5
Primary Key
Nm_user
Varchar
15
password
varchar
15
Status
Char
10
Struktur tabel kerusakan
Tabel yang digunakan untuk menampung data kerusakan mesin.
Tabel 6 Struktur Tabel Kerusakan
Struktur tabel gejala
Tabel yang digunakan untuk menampung data tentang gejala – gejala kerusakan pada mesin.
Tabel 7 Struktur Tabel Gejala
field
type
length
key
kode
char
10
Primary Key
Keterangan
Text
150
Id_kerusakan
varchar
5
3.5 Perancangan Interface
Antar muka (interface) merupakan bagian dari sistem pakar yang digunakan sebagai alat komunikasi antara sistem dan user. Perancangan antar muka antara user pakar dan user pengguna harus dirancang sesederhana mungkin untuk memudahkan penggunaannya. Sehingga user tidak perlu mempelajari atau membutuhkan petunjuk secara khusus untuk menggunakannya.
Gambar 8 Alur diagram user interface
4 Hasil
4.1 Menu Utama
Saat pertama kali aplikasi sistem pakar dijalankan, maka akan tampil Form Menu Utama yang merupakan menu utama bagi user biasa maupun bagi admin. Form ini digunakan untuk menampilkan menu-menu program aplikasi yang telah dirancang untuk menjalankan sistem pakar.
Gambar 9 Tampilan Menu Utama Sistem
4.2 Menu Diagnosa
Menu ini digunakan untuk melakukan diagnosa berdasarkan gejala yang dirasakan oleh user. Sistem pakar akan menampilkan pertanyaan beserta pilihan gejala pada setiap penelusuran yang dapat dipilih oleh user dan kesimpulan akhir penelusuran (hasil diagnosa). Namun pada form hasil diagnosa, user dapat melihat informasi kerusakan sesuai dengan hasil diagnosa lebih detail dengan klik button Lihat Detail. Hasil diagnosa yang diperoleh tersebut didapatkan dari hasil penelusuran terhadap jenis kerusakan berdasarkan gejala yang dipilih oleh user serta aturan, sehingga keluar sebagai hasil diagnosa.
Gamabar 10 Tampilan Menu diagnosa pertanyaan pertama
Gamabar 11 Tampilan Menu diagnosa pertanyaan kedua
Gamabar 12 Tampilan Hasil Diagnosa Kerusakan
4.3 Menu Login
Pakar diharuskan mengisi id_user dan password agar bisa login.
Gamabar 13 Tampilan Menu Login Pakar
Bila login pakar berhasil maka tampilan menu berubah menjadi seperti berikut.
Gamabar 14 Tampilan Menu Pakar
Bertambahnya menu basis pengetahuan pada gambar diatas memang dikhususkan untuk pakar yang berfungsi untuk edit data gejala dan data kerusakan.
4.4 Menu data Gejala
Untuk mengedit data gejala pakar bisa masuk dengan cara mengeklik menu basis pengetahuan lalu tombol data gejala, kemudian akan muncul tampilan seperti berikut.
Gamabar 15 Tampilan Menu Data Gejala
Kemudian dari menu data gejala ini pakar juga bisa mengedit gejala-gejala yang timbul akibat kerusakan yang dialami oleh user pemakai.
4.4 Menu Data Kerusakan
Untuk mengedit data kerusakan pakar bisa masuk dengan cara mengeklik menu basis pengetahuan lalu tombol data Kerusakan, kemudian akan muncul tampilan seperti berikut.
Gamabar 16Tampilan Menu Data Kerusakan
Kemudian dari menu data kerusakan ini pakar juga bisa mengedit data kerussakan dialami oleh user pemakai.
4.5 Menu Bantuan
Pada menu ini akan dijelaskan bagaimana menggunakan sistem, meliputi cara mencari cara melakukan diagnosa (menu diagnosa).
Gamabar 17 Tampilan Menu Bantuan
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian ini penulis dapat mengambil suatu kesimpulan yaitu, metode inferensi yang digunakan pada sistem pakar ini terbatas pada penggunaan data penyakit yang sederhana atau tidak kompleks.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran yang akan sangat membantu untuk aplikasi sistem pakar yang telah dibangun ini agar dapat dikembangkan lebih lanjut lagi dengan mendesain metode inferensi lain seperti forward chaining untuk data gejala kerusakan yang lebih kompleks sehingga sistem dapat dengan mudah menjelaskan secara tepat tujuan yang akan dipenuhi.
6. DAFTAR PUSTAKA
Sri Kusumadewi, 2003. Artificial Intellegence. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arhani,M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Jilid 1. Yogyakarta: Andi.
Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Drs. Daryanto. 2007. Dasar – dasar Teknik Mesin. Jakarta: Rineka cipta.
Yogaswara, Eka. 2000. Mesin Bubut Konvensional dan CNC. Armico; Bandung.
R. Syamsudin. 1999, Teknik Bubut : Jakarta.
Drs. Surbakty, BM. 1976. Membubut. Jakarta : P.T. Dancesto.
Moore, A; 2010. Visual Studio® 2010 all in one for dummies; Indiana: Wiley Publishing, Inc,.
Snell, M dan Powers, L; 2010. Microsoft Visual Studio® 2010 Unleashed. Pearson Education,
Allen, Christopher, dkk., 2004, Introduction to Relational Databases an SQL Programming, Illinois: Mc. GrawHill Technology Education.
Nugroho, Bunafit. 2004. Database Reasional dengan MySQL. Yogyakarta: Andi.