SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA Oleh : Suryanto,S.Sos,M.Si
Definisi Komunikasi
Carl I Hovland: Hovland: communication a process by which an individual (communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individuals (coomunicatees)
Harold D. Laswell: Laswell: Who says what what in which channel to whom whom with what effect.
Everett M. Rogers & Floyd F. Shoemaker : communication as process by which messeges are transferred from source to receiver. We might think of the communication process in term of the over over simplified but ussefull S-M-C-R-E models. A source (s) send a Message (M) via certain Channel (C) toReceiver Individual (R). E (Effect)
Pengertian
Sistem
Redi Panuju: Panuju: Susunan yang terdiri dari pilihan berdasarkan fungsinya, individu-individu yang mendukung membentuk kesatuan utuh. Tiap individu dalam sistem saling bergantung dan saling menentukan. Tatang M Amirin: Amirin: Sistem adalah sekumpulan unsur yang melakukan kegiatan atau menyususn skema, skema, atau tata cara melakukan suatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai suatu, atau beberapa tujuan dan hal ini dilakukan dengan cara mengolah data dan atau energi, dan atau barang/benda di dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan informasi dan atau anergi dan atau barang/benda.
lanjutan Pengertian bebas: Sistem adalah suatu kesatuan yang terbentuk/tersusun/terdiri atas unsur, komponen, bagian, subsistem, elemen,di mana satu dengan yang lain saling terkait, berhubungan, saling mempengaruhi, dan fungsional untuk membentuk suatu kesatuan/totalitas yang utuh.
Sistem Komunikasi Adalah sekelompok orang , pedoman, dan media yang melakukan kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang, menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi
KONSEP SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA
M enurut
Anwar Arifin, komunikasi merupakan konsep yang multi makna, yang dapat dibedakan menjadi : 1.Komunikasi sebagai proses sosial: Berbagai kajian dilakukan untuk menelaah komunikasi sebagai proses sosial. a. Harold Laswell, mengkaji masalah identifikasi simbol dan image mengenai efek propaganda pada PD II. b. Kurt Lewin, mengkaji fungsi komunikasi pada kelompok sosial informal (gatekeeper) yang dilakukan oleh pemimpin otokratik, demokratik , dan kelompok penekan (pressure groups),serta individu anggota kelompok.
lanjutan c. Carl I.Hovland, menggunakan metode eksperimental hubungan kredibilitas sumber dan efek persuasi (perubahan sikap); d. Paul Lazarfeld, mengungkap hubungan antara status sosial ekonomi dan terpaan media massa,dan bagaimana pengaruh interpersonal pada pengetahuan,sikap dan perilaku.
2.Komunikasi
Peristiwa
sebagai peristiwa
komunikai dapat dikelompokkan dalam berbagai kriteria; seperti bentuk komunikasi (tatap muka,verbal/non verbal, personal, bermedia dll). Lokasi /lingkup kom.si (regional, lintas budaya, nasional, internasional).Level kom.si (interpersonal,kelompok/organisasi, mass communicatios).dst«
3.Komunikasi
sebagai ilmu (filsafat ilmu)
Dlm struktur ilmu pengetahuan, kom.si mencakup aspek : 1. O ntologis, membahas hakekat dasar ilmu pengetahuan dan cabang-cabangnya (natural science,social science, humaniora) 2.
Epistemologi , membahas asal usul & perkembangan i.p.
3. Aksiologi ,
membahas etika i.p. dan penerapannya.
4.
Komunikasi sebagai
Profesi
Sejalan dgn perkembangan I PTEK & media kom.si, membuka peluang skill dan profesi. Hal ini sesuai dgn fungsi komunikasi massa yang dikemukakan Lasswell; sebagai pengawasan sosial (social surveilance), penghubung (social correlations), sosialisasi (socialization), dan Charles Wrig ht menambahkan dengan fungsi entertaiment (hiburan)
KERANGKA SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA SKI, mempunyai pola komunikasi yg secara ideal dan normatif ada dan terjadi di Indonesia, yg mengacu pada nilai-nilai (values),normanorma (norms), dan hukum ( law ) yang merumuskan bagaimana seharusnya (das sollen) kom.si itu dijalankan/terjadi. SKI, mempunyai makna deskriptif mengenai gejala kom.si yang akt ual (sedang terjadi), f akt ual (fakta empiris/benar-benar terjadi)
Kesimpulan Dari paparan di atas, dapat disimpulkan : SKI mengarah pada sistem komunikasi massa (sistem pers), baik media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dll) maupun elektronik (radio, televisi, film, internet)
SISTEM PERS
Sistem pers merupakan subsistem kom.si (kom.si personal, kelompok, organisasi, komunikasi massa).
Meskipun hanya ada tiga unsur dlm komunikasi massa,yaitu; komunikator (pemiliik modal dan pengelola media), audience/k halayak (pembca, penonton, pendengar),dan pembuat regulasi (pemerintah,negara,sistem politik). Namun demikian;
Banyak kelompok, komponen, pihak yang berkepentingan terhadap keberadaan/eksistensi media massa/pers.
Tarik menarik kepentingan di antara berbagai kelompok, akan sangat mempengaruhi kehidupan pers secara luas, antara lain: terjadinya dominasi, yang meliputi :
lanjutan Pemerintah «« (nation,r ules,law ) Media owner «.. ( prof it oriented ) Dominant class «. ( power ) Mass Communicator «.(work statisf action /kepuasan prof esi ) Perusahaan media «.(manajemen media) Media audience «.. (source of inf ormation, c ult ure, uses) Subordinate class «..(C ontrol of change)
Dominasi Pemilik modal (M edia owner ) Komunikasi massa merupakan implikasi dari determinisme teknologi, yang menganggap keberhasilan masyarakat ditentukan oleh keberhasilan mengembangkan teknologi.
Perkembangan teknologi, kata Mc Luhan, ³medi un is the message´,orang memilih media
bukan karena informasinya, tetapi juga media itu sendiri. Akibatnya, terjadi perebutan audience, dengan berbagai cara :
Perebutan
Peningkatan
audience memalui :
kualitas teknologi
Efisiensi penggunaan space/time media, dgn menggabungkan media cetak dan elektronik, misal: acara radio/berita koran disajikan/diadopsi media televisi.- vedio text, running text, dll. Mendudukkan media cetak sama pentingnya dengan media elektronik.
lanjutan Implikasi Teknologi Media pada jurnalistik -Mendorong kompetisi media dengan visi ekonomi,misal; production house/produser bisa menentukan jenis acara,artis, dan sutradara yang terlibat, untuk mengejar rating, meningatkan iklan, dsb.
Dominasi Pemerintah
Pemerintah
punya wewenang membuat regulasi dengan versi kepentingan pemer., mis; UU Pers, UU penyiaran, UU Informasi dll. Dominasi Pemerintah terhadap pers dapat dilihat sbb; - UU Pokok Pers No. 11 thn 1966«pers sebagai alat revolusi, sehingga pers tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
lanjutan
UU
No. 21 tahun 1982
-Alat revolusi diubah menjadi alat perjuangan nasional, pengawal ideologi Pancasila, - pers sosialis diubah menjadi pers Pancasila dst«.
Lanjutan
UU
Pers No 40 than 1999
Pers
adl; lembg sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik... Kemerdekaan pers adl salah satu wujud kedaulatan rakyat berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan supremasi hukum Kebasan mengeluarkan pendapat sebagai perwujudan hak asasi manusia Berbagai peruhanan peraturan tsb menunjukkan betapa besarnya dominasi pemerintah terhadap kehidupan pers
lanjutan Mengacu pada teori sistem pers yang dibuat Fred s. Siebert. Thedore Peterson dan Willbur Schramm, ada 4 (empat) toeri sistem pers;
T eori
Pers O toriter (authoritarian
Press
T eori
Pers Bebas (Libertarian
T eori
Pers Komunis(Communist Press Theory)
T eori
Press
Theory)
Theory)
Pers T anggungjawab Sosial (Social Responbility Press Theory)
PERS
OTORITER (OTORITARIAN PRESS THEORY) Teori pers ini diterapkan dlm masyarakat prademokrasi, masih didominasi kekuasaan otoriter, dgn prinsip 2 : -Media tdk boleh melakukan hal yg dpt mengganggu kewenangan penguasa. -Media tunduk pd pemegang otoritas kekuasaan, adanya sensorship -Media & pelaku media tdk punya independensi.
PERS
BEBAS (Libertarian Pers Theory) Teori ini muncul sejak abad 17sebagai reaksi atas kontrol penguasa thd pers. sistem ini diterapkan di beberapa negara yang menganus sistem demokrsi libaral, dengan prinsip 2 sbb: 1. Pers hrs bebas sensor preventif, bebas dr ijin lisensi,hrs terbuka bagi setiap orang/kelompok. 2. Tidak perlu pembatasan 2 dlm penerimaan, pengiriman,distribusi, pesan kepada siapapun 3.Kecaman thd pemer, pejabat, parpol,pengkhianatan,& gangguan keamanan tidak dapat dipidana. 4. Wartawan hrs memiliki profesionalisme yg kuat dlm organisasi medianya.
PERS
TANGGUNGJAWAB OSIAL (SOCIAL RESPONBILITY BY THE PRESS)
Pers
ini muncul dari dasar pemikiran bhw, P ASAR BEBAS, telah gagal dlm memenuhi tujuan idealisme pers, justru tdk bisa melindungi kepentingan masyarakat banyak. Prinsip2 dasar teori pers ini adalah :
1.Media hrs menerima dan memenuhi kewajiban kpd masyarakat; dengan menetapkan standar profesionalitas, kebenaran, akurasi, obyektifitas, dan keseimbangan.
lanjutan 2.
Media hrs melakukan self sensorsif, sesuai dng kerangka hukum, kelembaga- an, norma, etika, yang berlaku 3.Media menghidarkan informasi yang menjurus tindak kejahatan, kekerasan,merusak tatanan sosial,menyakiti kelompok Minoritas, 4. Media merefleksikan pluralitas,kemerdekaan masy.& memberikan hak jawab. 5.Publik memiliki hak ³menuntut standar kinerja tinggi kpd media massa, dgn memberikan hak intervensi & media sbg :public good´
TEORI PERS SOVYET KOMUNIS (Socialis Press Theory) Beberapa prinsip : 1. Media hrs melayani dan berada dalam kontrol kelas pekerja,kalangan swasta tdk dibenarkan memiliki media. 2. Media hrs melakukan sosialisasi norma 2 yg diinginkan, pendidikan, penerangan, motivasi, mobilisasi,& tanggap thd kebutuhan, keinginan khalayaknya. 3. Media hrs mendukung gerakan 2 progresif di dlm dan luar negeri.
lanjutan 4.
Masyarakat berhak melakukan sensor dan tindakan hukum dlm mencegah/memberikan hukuman setalah terjadinya peristiwa publikasi yg bersifat anti-sosial
5.Media hrs memberikan pemikiran/ pandangan lengkap mengenai masy dan dunia sesuai pandangan Marxisme & Leninisme. 6. Wartawan adalah kalangan profesional bertanggungjawab thd tujuan, cita 2 masy.
DILEMA MEDIA MASSA : BENTURAN KEPENTINGAN Secara makro, media massa merupakan salah satu subsistem dari sistem sosial politik suatu negara, oleh sebab itu kajian mengenai media massa tdk dpt lepas dr masalah sistem sos-pol, ekomoni, & budaya Menurut McQuail (1987) operasionalisasi fungsi & tujuan Media Massa ditentukan oleh berbagai hal :
lanjutan 1. Pihak Pemerintah --- media massa sbg sarana integrasi & stabilitas politik 2. Pihak Khalayak --- sumber info terpercaya 3. Pengusaha --- sarana bisnis/profit oriented 4. Komunikator massa --- Kepuasan profesi 5. Tokoh masy.--- infrastruktur kekuasaan 6. Dominan Class --- alat sosialisasi kebijakan, peraturan, undang 2 dsb. 7. Subordinate Class (Masyarakat Umum) --- alat kontrol sosial
MEDIA MASSA
MEDIA MASSA -Dibedakan menjadi : Media massa cetak (koran, majalah, tabloid, buku, dll) Media massa elektronik (radio, tv, internet, film, dll/ Media penyiaran) -Jenis media Penyiaran : Lembaga penyiaran Public Lembaga Penyiaran Swasta Lembaga penyiaran Komunitas Lembaga penyiaran Berlangganan
Kendali Media menyangkut hal-hal : Pengawasan dilakukan oleh : 1. Pemerintah 2. Intenal media 3. Ekstra media 4. Owner media/pemilik modal/ pemegang sahan dll 5. Masyarakat 6. Dll.
-Pengawasan dalam hal : 1. Frekuensi : meliputi a. Jangkauan nasional b. Jangkauan Lokal c. Public d. Komunitas 2. Bisnis, menyangkut : a. Proporsi pengiklan b. Saham (suasta/nasional/asing)
lanjutan - Persyaratan Pengelola : a. Pendidikan b. Training c. Moralitas d. Etika dlm hal penyiaran e. Pedoman/standar siaran ( P3/SPS)
I si
Siaran :
a. Informasi b. pendidikan c. hiburan d. perekat hubungan sosial dan e. control sosial Pengaturan jam T ayang: a. anak-anak b. remaja c. dewasa d. khusus
KOMUNIKASI SEBAGAI SOSIAL
PROSES
1. Peranan kom.si dlm perubhan sosial disebabkan oleh adanya kom.si/media ms) 2.
Mulculnya difusi dan adopsi inovasi
3.Komunikasi
menghasilkan perubahan
pengertian. 4.
Dalam proses kom.si terjadi sosialiasi nilai
5. Kegiatan komikasi mempunyai efek yang spesifik,misal, kekuatan elite dalam mengontrol massa adl dgn mengontrol media massa.
lanjutan 6.Kom.si merupakan cara penulara perilaku 7.Motivasi berprestasi, dengan memanfaatkan media massa 8.Komunikasi memiliki keterbatasan dlm menjalankan peranya sbg agen perubahan