SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RSUD SIDOARJO
PAPER Disusun guna menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi Manjemen Kelas A Rabu, 16.20 – 16.20 – 17.30 17.30
Disusun oleh: Kelompok 8
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER 2018
HALAMAN JUDUL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RSUD SIDOARJO
PAPER Disusun guna menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Disusun oleh: Triana Anjasari
(152110101033) (152110101033)
Miflatul Tiyasani
(152110101096) (152110101096)
Avisyah Damayanty
(152110101134) (152110101134)
Irnanda Pratama
(152110101171) (152110101171)
Mega Ayu P
(162110101251) (162110101251)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER 2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kemampuan berfikir dan analisis sehingga dapat terwujud paper kami yang berjudul
Sistem Infomasi
Manajemen RSUD Sidoarjo. Alasan penting yang menjadi pendorong untuk
terciptanya laporan ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen serta Manajemen serta sebagai langkah penyesuian dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penulis menyadari bahwa paper ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Bapak Eri Witcahyo S.KM., M.Kes. selaku dosen pembimbing mata kuliah Sistem Informasi Manajemen; 2. Orang tua kami, atas segala restu dan dukungannya; 3. Semua pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian paper ini. Tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai dari usaha yang kecil. Semoga gambaran paper ini dapat bermanfaat, terutama bagi seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Sebagai penanggung jawab dan penulis paper ini, kami sangat mengharap kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan serta penyempurnaan lebih lanjut pada masa yang akan datang. Semoga gambaran dari paper ini dapat menjadi media untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jember, 05 Juni 2018
Penyusun
ii
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii Daftar Isi................................................................................................................. iii Daftar Gambar ........................................................................................................ iv Hasil Analisis Sistem Informasi Manajemen (SIM) RSUD Sidoarjo ..................... 1 A. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 1 B. Profil RSUD Sidoarjo .................................................................................. 9 C. SIM Enterprise Hospital Sistem RSUD Sidoarjo ...................................... 16 Daftar Pustaka ....................................................................................................... 24
iii
Daftar Gambar
Gambar 1 Standar Pelayanan Rawat Jalan ............................................................ 11 Gambar 2 Alur Pelayanan RSUD Sidoarjo ........................................................... 11 Gambar 3 Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan JKMM dan JAMKESDA ......... 12 Gambar 4 Alur Pasien Berkebutuhan Khusus di Rawat Jalan .............................. 12 Gambar 5 Logo SAntri (SMS Antri) di RSUD Sidoarjo ...................................... 13 Gambar 6 Persyaratan Pendaftaran Pasien ............................................................ 14 Gambar 7 Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) RSUD Sidoarjo Tahun 2016 .................................................................................................... 16 Gambar 8 SIMRS Digital Sense / Enterprise Hospital System (EHS) ................. 17 Gambar 9 Billing statement di RSUD Sidoarjo .................................................... 20 Gambar 10 Modul Billing ..................................................................................... 20 Gambar 11 Daftar Permintaan Obat ...................................................................... 21 Gambar 12 Stok Kebutuhan Unit .......................................................................... 21
iv
1
Hasil Analisis Sistem Informasi Manajemen (SIM) RSUD Sidoarjo
A. Tinjauan Pustaka 1. Pengerian Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen mempunyai pengertian sebagai suatu metode formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen, yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan operasional organisasi yang bersangkutan dapat dilakukan secara efektif. (Stoner JAF., 1991). Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted ) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”. Menurut McLeod, sistem informasi manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai membentuk suatu entitas organisasi formal perusahaan atau subunit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan mengenai apa yang telah terjadi dimasa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi dimasa datang. Informasi tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan kusus, dan output dari model matematika. Informasi digunakan oleh manajer atau non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah Sistem informasi yang mampu memberikan informasi yang canggih dan cepat kepada seluruh bagian untuk memanage suatu organisasi agar tetap eksis.
2. DAD/DFD (Diagram Alur Data / Data Flow Diagram)
Pengertian DAD/DFD (Diagram Alur Data / Data Flow Diagram) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data
2
sistem” (Jogiyanto:1999:700). Dalam buku Magistra Utama, 2006. Penggunaan diagram alur ini untuk mengevaluasi sistem yang sudah ada dalam suatu organisasi, serta memperbaikinya jika ada kekurangannya atau merancang dan mendesain sistem yang baru. Data Flow Diagram adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat lebih mendetail dibanding diagram konteks yang diperbolehkan, bisa dicapai dengan mengembangkan diagram. Sisa diagram asli dikembangkan ke dalam gambaran yang lebih terperinci yang melibatkan tiga sampai Sembilan proses dan menunjukkan penyimpanan data dan aliran data baru pada level yang lebih rendah (Lukman, 2011: 11). Data Flow Diagram merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD, tapi dari berbagai referensi yg ada, secara garis besar: a. Buat diagram context Diagram
ini
adalah
diagram
level
tertinggi
dari
DFD
yg
menggambarkan hubungan sistem dgn lingkungan luarnya. Cara : 1) Tentukan nama sistemnya. 2) Tentukan batasan sistemnya. 3) Tentukan terminator apa saja yg ada dalam sistem 4) Tentukan apa yg diterima/diberikan terminator dari/pada sistem. 5) Gambarkan diagram context. b. Buat diagram level Zero Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context. Cara : 1)
Tentukan proses utama yg ada pada sistem.
2) Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yg
3
keluar/masuk dari suatu level harus sama dgn alur data yg masuk/keluar pada level berikutnya) 3) Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data. 4) Gambarkan diagram level zero. a) Hindari perpotongan arus data b) Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses). c. Buat diagram level Satu Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Cara : 1) Tentukan proses yg lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yg ada di level zero. 2) Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing sub-proses pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan. 3) Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sbg sumber maupun tujuan alur data. 4) Gambarkan DFD level Satu a) Hindari perpotongan arus data. b) Beri nomor pada masing-masing sub-proses yg menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1 d. DFD level dua, tiga, .. Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dg proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yg digunakan sama dgn level satu. 3. Pengertian Rumah Sakit
Menurut
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
340/MENKES/PER/III/2010 adalah: “Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”.
4
Sedangkan pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, dinyatakan bahwa :“Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan”. 4. Pembangunan dan Pengembangan SIM a. Metodologi BANGSIS SIM Metodologi adalah kesatuan metode, prosedur, konsep pekerjaan, serta aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni, atau disiplin ilmu lain. Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik yang sistematis untuk megerjakan sesuatu. Metodologi pengembangan sistem adalah metode atau prosedur yang digunakan dalam mengembangkan suatu sistem informasi. Dengan megikuti metode atau prosedur yang diberikan oleh
suatu
metodologi,
pengembangan
sistem
diharapkan
dapat
terselesaikan dengan membuahkan hasil. Urutan prosedur pemecahan masalah
ini
dikenal
dengan
istilah
ALGORITHMA.
Metodologi
pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh para penulis buku, software house, serta konsultan. 1) Functional Decomposition Methodologies Metodologi ini menekankan pada pemecahan sistem ke dalam subsistem yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami, dirancang, dan diterapkan. Yang termasuk kelompok metodologi ini adalah : a) HIPO ( Hierarchy Input Proses Output ) b) Interactive Stepwise Refinement (ISR) c) Information Hiding 2) Data Oriented Methodologies Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses. Metodologi ini dapat dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu : a) Data Flow Oriented Methodologies
5
Metodologi ini secara umum didasarkan pada pemecahan sistem ke dalam modul berdasarkan tipe elemen data dan tingkah laku logika modul tersebut di dalam sistem. Dengan metodologi ini, sistem secara logika dapat digambakan bagaimana arus data dan hubungan antarfungsi di dalam modul yang ada di dalam sistem tersebut. b) Data Structure Oriented Methodologies Metodologi ini menekankan struktur input dan output di dalam sistem. Struktur ini kemudian akan digunakan sebagai dasar struktur sistemnya. Hubungan fungsi antarmodul atau elemen sistem kemudian dijelaskan dari struktur sistemnya. 3) Prescriptive Methodologies Metodologi ini menekankan pada proses pengembangan sistem informasi, seperti analisa dan desain terstruktur, manajemen data yang akurat (Database), serta analisis jaringan untuk mengecek kelengkapan semua hubungan data dan proses dalam suatu sistem. b. Tahapan BANGSIS SIM Tahapan BANGSIS SIM adalah suatu set kegiatan yang akan membawa suatu proyek kepada suatu kondisi yang keputusan manajemen dibutuhkan untuk melanjutkan atau tidak proyek tersebut. Tantangan yang selalu muncul berkisar pada peranan seorang analis sistem. Hal ini karena pendapat bahwa seorang yang megerjakan suatu pekerjaan tentu akan lebih megenal dan memahami permasalahan dalam pekerjaan itu dari pada orang lain di luar organisasinya. Oleh karena itu analis sistem memerlukan suatu proses atau prosedur yang dapat diikuti dalam mengidentifikasi dan memecahkan problem yang ada untuk mecapai tujuan yang ditentukan. Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang lahir, tumbuh, berkembang dan akhirnya mati. Pola ini berlaku bagi sistem berbasis komputer seperti aplikasi pengolahan data atau sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS). Siklus hidup sistem terdiri dari lima tahap. Empat tahap yang pertama perencanaan, analisis, rancangan
6
dan penerapan dalam pengembangan sistem. Tahap yang kelima adalah untuk penggunaannya. 1) Tahap Investigasi Sistem Manajemen meginvestasi waktu dalam perencanaan ini dengan harapan memperoleh hasil nantinya dalam siklus hidup. Langkahlangkah
pada
tahap
investasi
sistem
dalam
proses
pembangunan/pengembangan SIM meliputi : a) Menyadari masalah. b) Mendefinisikan masalah. c) Menentukan tujuan sistem. d) Mengidentifikasi kendala sistem. e) Membuat studi kelayakan. f) Mempersiapkan usulan penelitian sistem. g) Menyetujui atau menolak penelitian proyek. h) Menetapkan mekanisme pengendalian. 2) Tahap Analisa Sistem Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan merancang sistem baru atau diperbarui. Selama tahap analisis, analisis sistem terus bekerja sama dengan manajer dan komite pengarah SIM telibat dalam titik yang penting. a) Megumumkan penelitian sistem. b) Megorganisasikan tim proyek. c) Mendefinisikan kebutuhan informasi. d) Mendefinisikan kriteria kinerja sistem. e) Meyiapkan usulan rancangan. f) Menyetujui atau menolak rancangan sistem. 3) Tahap Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat meyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Langkah tahap rancangan diantaranya : a) Meyiapkan rancangan sistem yang terinci.
7
b) Mngidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem. c) Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem. d) Memilih konfigurasi yang terbaik. e) Menyiap usulan rancangan. f) Meyetujui dan menolak penerapan sistem. 4) Tahap Implementasi Sistem Penerapan
merupakan
kegiatan
memperoleh
dan
mngintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang meghasilkan suatu sistem yang bekerja. Langkah dari tahap implementasi sistem meliputi : a) Merencanakan penerapan. b) Mengumumkan perencanaan. c) Mendapatkan sumber daya perangkat keras. d) Mendapatkan sumber daya perangkat lunak. e) Meyiapkan database. f) Meyiapkan fasilitas fisik. g) Mendidik peserta dan pemakai. h) Masuk ke sistem baru. c. Pendekatan BANGSIS SIM Terdapat beberapa pendekatan yang ada untuk mengembangkan sistem informasi yaitu : 1) Pendekatan Klasik Pendekatan klasik (classical approach) merupakan lawan dari pendekatan terstruktur ( structured approach). Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan dari system life sycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangansistem akan berhasil bila mengikuti tahapan di system life cycle. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem tambahan alat dan teknik untuk megembangkan sistem di samping tetap megikuti ide dari system life cycle. Pendekatan klasik yang disebut juga pendekatan tradisional atau pendekatan konvensional adalah pendekatan mengambangkan
8
sistem yang mengikuti tahapan di sytem life cycle tanpa dibekali alat atau teknik yang memadai. Kaena sifat sistem informasi sekarang menjadi lebih kompleks, pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan meimbulkan beberapa permasalahan. Permasalah yang dapat timbul di pendekatan klasik adalah : a) Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit. b) Biaya perawatan atau pemeliaraan sistem akan menjadi lebih mahal. c) Kemungkinan kesalahan sistem besar. d) Keberhasilan sistem kurang terjamin. e) Masalah dalam penerapan sistem. 2) Pendekatan Terstruktur Pendekatan terstruktur dimulai pada awal tahun 1970 yang dilengkapi
dengan
pengembangan
alat
sistem
dan
teknik
sehingga
hasil
yang akhir
dibutuhkan darisistem
dalam yang
dikembangkan meghasilkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang kompleks di dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil sistem akan mudah dipeihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumetasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas, dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan). 3) Pendekatan Bottom-Up & Top-Down Pendekatan bawah-naik (bottom up approach) dimualai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional di mana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan informasi tersebut. Pendekatan bottom up bila digunakan pada tahap analisis sistem tersebut juga
9
dengan istilah data analysis karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah lebih dulu. Informasi yang akandihasilkan meyusul megikuti datanya. Sedangkan, pendekatan atas-turun (top down approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategis. Pendekatan
ini
dimulai
dengan
mendefinisikan
sasaran
dan
kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka selanjutnya proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur operasi, dan kontrol. Pendekatan top down bila digunakan pada tahap analysis sistem tersebut juga dengan istilah decision analysis karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pegambilan keputusan oleh manajemen lebih dulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
B. Profil RSUD Sidoarjo 1. RSUD Sidoarjo a. Profil RSUD Sidoarjo
RSUD Kabupaten Sidoarjo adalah Rumah Sakit Umum Pemerintah type B Pendidikan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo, Teknis Fungsional dibawah Dinas Kesehatan dan Teknis Operasional dibawah Bupati. Dalam melakukan kegiatannya lebih berdasarkan kepada prinsip efisiensi, efektifitas, dan produktivitas. Luas lahan yang dimiliki RSUD Ka.Sidoarjo yakni seluas ±50.014m. Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo diawali pada tahun 1956 yang ditetapkan dengan Perda oleh DPRD Swatantra Tk. II. Sidoarjo tentang pemakaian Rumah Sakit dan poliklinik berfokasi di Jl. Dr Soetomo Sidoarjo. Kemudian pada tahun 1959, ditetapkan dengan Perda oleh DPRD Swatantra Tk. II Sidoarjo tentang Pemakaian Rumah Sakit Umum Daerah. Pada tahun 1979 diakui oleh Menteri Kesehatan sebagai Rumah Sakit kelas D sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah. Tahun 1972 lokasi RSUD pindah ke Jl.
10
Mojopahit 667 Sidoarjo, seperti yang ditempati sekarang. Pada tahun 1983 dengan Perda No.29/ 1983 kelas C sebagai Unit Pelaksana Daerah. Dalam perkembangan RSUD Kabupaten Sidoarjo mengalami pembenahan pembangunan fisik, peningkatan kelas dan pelayanan. Pada tahun 1998, RSUD Kabupaten Sidoarjo menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Tipe B Non Pendidikan dengan SK Menteri Kesehatan Nomor :478/Menkes/SK/1997 dan Perda No. 11/1998. Selain itu pada tahun yang sama, RSUD Kabupaten Sidoarjo menjalankan proses uji coba menjadi Unit Swadana yang kemudian tahun 1999 menjadi Unit Swadana Daerah. Berdasarkan Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor:188/1229/404.1.1.2/2008 tanggal 8 September tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah , sejak 1 Januari 2009 Rumah Sakit Umum Daerah dengan status Badan Layanan Umum Daerah Penuh. b. Visi, Misi dan Tujuan
1) Visi Menjadi Rumah Sakit yang terakreditasi internasional dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian 2) Misi a) Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan b) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan yang bermutu dan beretika untuk menunjang pelayanan c) Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, integritas dan beretika
c. Moto
Moto di RSUD Sidoarjo adalah “Kesembuhan anda adalah kebahagiaan kami” d. Standar Rawat Jalan
11
Gambar 1 Standar Pelayanan Rawat Jalan
e. Alur Pelayanan
1) Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Gambar 2 Alur Pelayanan RSUD Sidoarjo
2) Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan JKMM dan JAMKESDA
12
Gambar 3 Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan JKMM dan JAMKESDA
3) Alur Pasien Berkebutuhan Khusus di Rawat Jalan
Gambar 4 Alur Pasien Berkebutuhan Khusus di Rawat Jalan
13
f.
SAntri (SMS ANtrian)
Gambar 5 Logo SAntri (SMS Antri) di RSUD Sidoarjo
SAntri (SMS Antrian) adalah sistem mengantri dengan menggunakan SMS. Bagi pasien Poliklinik Spesialis Rawat Jalan yang sudah memiliki nomor rekam medis bisa mendaftar melalui nomor sebagai berikut: 1) Nomor Hotline a) XL
: 081703119999
b) Indosat
: 081515069999
c) Telkomsel
: 08113550333
2) Format SMS Ketik DAF#Kode Klinik yang Dituju#Nomor Rekam Medis#Kode Jenis Pembayaran 3) Kode Klinik a) KAN : Klinik Anak b) KBO : Klinik Bedah Orthopedi c) KBP
: Klinik Bedah Plastik
d) KBS
: Klinik Bedah Saraf
e) KBU : Klinik Bedah Umum f) KBR
: Klinik Bedah Urologi
g) KGC : Klinik General Check Up h) KGM : Klinik Gigi dan Mulut i) KGI
: Klinik Gizi
j) KHM : Klinik Hamil k) KJA
: Klinik Jantung
l) KKA : Klinik Kandungan m) KKK : Klinik Kulit dan Kelamin
14
n) KMA : Klinik Mata o) KMM : Klinik mawar Merah p) KPA
: Klinik Paru
q) KPD
: Klinik Penyakit Dalam
r) KPR
: Klinik Psikiatri
s) KRH : Klinik Rehab Medik t) KSY
: Klinik Saraf
u) KTH
: Klinik THT
v) KTK
: Klinik Tumbuh Kembang
4) Kode Jenis Pembayaran a) U
: Pasien umum
b) B
: Pasien BPJS/KSO
5) Contoh Contoh pasien yang akan daftar ke klinik rehab medik dengan memakai BPJS, maka ketik SMS : DAF#KRH#1219798#B Sms antrian dibuka pada hari kerja pukul 05.00-09.00 WIB hanya berlaku pada hari itu. Setelah melakukan sms akan mendapatkan sms balasan dari sistem. Kemudian datang ke RSUD Sidoarjo sesuai dengan jam kedatangan yang ditunjukkan oleh sms balasan. Tunjukkan sms balasan tersebut ke petugas poliklinik rawat jalan RSUD Sidoarjo. g. Persyaratan Pendaftaran Pasien
Gambar 6 Persyaratan Pendaftaran Pasien
15
h. Instalasi Rawat Jalan
1) Jenis layanan a) Klinik penyakit dalam b) Klinik gizi c) Klinik paru d) Klinik jantung e) Klinik psikologi f) Klinik hamil dan nifas g) Klinik kandungan h) Klinik andrologi i) Klinik syaraf j) Klinik bedah urologi k) Klinik bedah ortophedi l) Klinik bedah umum m)Klinik THT n) Klinik mata o) Klinik gigi p) Klinik anak q) Klinik kulit kelamin r) Klinik tumbuh kembang s) Klinik rehabilitasi medis t) Klinik mawar merah u) Klinik gizi v) Medical check up w) Klinik bedah plastik, rekonstruksi dan estetik x) Klinik psikiatri y) Klinik bedah saraf 2) Penunjang a) Loket rawat jalan b) Radiologi c) Laboratorium d) Farmasi
16
i.
Survey Kepuasan Masyarakat
Gambar 7 Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) RSUD Sidoarjo T ahun 2016
C. SIM Enterprise Hospital Sistem RSUD Sidoarjo
Di era globalisasi saat ini, teknologi informasi berkembang sangat pesat merambah berbagai bidang kehidupan manusia termasuk salah satunya di bidang kesehatan. Definisi dari teknologi informasi sendiri ialah pemanfaatan peralatan elektronika mulai dari mengambil, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi baik berupa kata, gambar, diagram maupun jenis informasi lainnya melalui berbagai media. Dengan berkembangnya teknologi informasi banyak manfaat yang dapat diperoleh, misalnya dalam hal efisiensi dapat menggantikan peran manusia sehingga mempermudah dan mempercepat pekerjaan dan menambah efektifitas contohnya dalam mengambil keputusan yang lebih efektif berdasarkan informasi yang akurat. Pada zaman dahulu, sistem yang digunakan masih bersigat manual. Sedangkan pada saat ini, dengan adanya perkembangan teknologi menciptakan
17
berbagai macam tekn ik pengobatan terbaru yang dulu tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Seperti, penggunaan teknologi informasi untuk mendukung manajemen informasi kesehatan yang memiliki kemampuan pengolahan informasi yang lebih cepat dengan berbagai software inovasi terbaru. Contohnya sistem informasi yang diterapkan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo yaitu “ Enterprise
Hospital
System”. Sistem
informasi tersebut terintegrasi
yang
disiapkan khusus untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit, mulai dari pelayanan pasien, penunjang medik/non medik, rekam medis, billing, keuangan & akuntansi, HRD, manajemen aset/inventory, manajemen dapur/gizi, penganggaran, hingga eksekutif summary. SIMRS Digital Sense / Enterprise Hospital System (EHS) merupakan sistem informasi terintegrasi yang disiapkan khusus untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit, mulai dari pelayanan pasien, penunjang medik/non medik, rekam medis, billing, keuangan & akuntansi, HRD, manajemen aset/inventory, manajemen dapur/gizi, penganggaran, hingga eksekutif s ummary.
Gambar 8 SIMRS Digital Sense / Enterprise Hospital S ystem (EHS)
Dengan menerapkan SIMRS ( Enterprise Hospital System) ini bisnis rumah sakit akan mendapatkan manfaat sebagai berikut: 1.
Eliminate Mereduksi proses-proses redundancy sehingga lebih efektif dan efisien
2.
Simple & Secure
18
Sederhana dalam mekanisne input dan pengelolaan data sehingga memudahkan adaptasi terhadap penggunaan sistem. Metodologi dan prosedur
pengamanan sistem secara berlapis untuk menjaga segala
potensi gangguan terhadap sistem. 3.
Integrated Antar unit/modul telah terintegrasi sehingga bisa saling memanfaatkan data
4.
Added Value Penggunaan SIMRS bisa memaksimalkan potensi dan mereduksi kesalahan yang pada akhirnya bisa meningkatkan keuntungan
Adapun modul yang disediakan oleh RSUD Sidoarjo meliputi: 1. Modul Pelayanan Pasien a. Sub Modul Loket/Registrasi Pasien b. Sub Modul Pelayanan Rawat Jalan c. Sub Modul Pelayanan Rawat Inap d. Sub Modul UGD e. Sub Modul IRD f.
Sub Modul Kamar Operasi
g. Sub Modul Persalinan h. Sub Modul Paviliun i.
Sub Modul Rawat Intensive (ICU/NICU/PICU)
j.
Sub Modul Instalasi Hemodelisia
k. Sub Modul Medical Checkup l.
Sub Modul Master Pelayanan
m. Sub Modul Kasir / Billing n. Sub Modul Manajemen Pelayanan 2. Modul Keuangan dan Akuntansi a. Sub Modul Hutang b. Sub Modul Piutang c. Sub Modul Kas-Bank d. Sub Modul Budgetting
19
e. Sub Modul Akuntasi f.
Sub Modul Manajemen Keuangan
g. Modul Aset/Inventori h. Sub Modul Manajemen Aset 3. Modul HRD a. Sub Modul Personalia b. Sub Modul Penggajian/Payroll c. Sub Modul RSU Pendidikan d. Sub Modul Presensi 4. Modul Farmasi a. Sub Modul Pengendalian Stok b. Sub Modul Gudang obat c. Sub Modul FloorStock d. Sub Modul Produksi Obat e. Sub Modul Apotek f.
Sub Modul Manajemen Farmasi
5. Modul Penunjang Medis a. Sub Modul Laboratorium b. Sub Modul Radiologi c. Sub Modul Bank Darah d. Sub Modul Fisioterapi e. Sub Modul Rehab Medis f.
Sub Modul Kamar Jenazah
g. Sub Modul Dapur h. Sub ModulGizi i.
Sub Modul Rekam Medik
6. Add on Asesoris tambahan a. Sistem Antrian b. Kartu Pasien dengan barcode / RFID c. SMS center d. Mobile Operation Data Akses with tabled Android / iPAD
20
User interface SIM RSUD Sidoarjo yang mudah digunakan antara lain : 1. Billing statement merupakan fasilitas untuk melakukan mencetak tagihan / melakukan pembayaran dari pasien atas pelayanan/tindakan yang telah diberikan rumah sakit.
Gambar 9 Billing statement di RSUD Sidoarjo
2. Jumlah output/ print out yang dihasilkan dari modul billing cukup banyak (+/-100) mulai dari yang rinci sampai yang bersifat rekapitulasi/kompilasi dan executif summary. Disamping report sudah tersedia, semua report yang ada bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan ditambahkan.
Gambar 10 Modul Billing
21
3. Teknologi yang digunakan merupakan teknologi pilihan dengan prioritas kemudahan penggunaan dan perawatan. Meskipun berteknologi web base untuk mendapatkan kemudahan instalasi, pengguna akan merasakan kemudahan layaknya desktop application 4. System ini menawarkan sistem yang papper less (mengurangi penggunaan kertas) dengan tidak melupakan kaidah akuntansi dan aspek kemudahan audit dan tracking data 5. Power full karena sangat akurat salah satu contohnya sistem mampu menampilkan stok real time secara rinci dan total kekayaan obat rumah sakit 1 gudang induk, 8 obat apotek dan beberapa kepemilikan obat. Metode yang digunakan adalah FIFO yang dilengkapi early warning terhadap stok minimum.
Gambar 11 Daftar Permintaan Obat
Gambar 12 Stok Kebutuhan Unit
22
Sistem ini dikembangkan menggunakan teknologi berbasis web opensource : 1. Front end " PHP & AJAX. 2. Database Server " MySQL/customize. 3. Webserver " Apache on Windows Server/linux. 4. Workstation " Linux, Windows, Android dll. 5. Centralized ,data,dan aplikasi terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan. 6. Auto Back Up. Fitur unggulan SIM-RS RSUD Sidoarjo ( Enterprise Hospital System) memiliki sistem unggulan diantaranya : 1. Pencatatan akuntansi secara akurat 2. Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif berdasarakan perda dan KSO atau ASKES 3. Mendukung intergrasi dengan sistem luar contohnya dengan sistem askes. 4. Fasilitas perhitungan unit cost. 5. Perhitungan jasa pelaksana pelayanan dilakukan secara akuntansi. 6. Antrian pasien tiap unit layanan otomatis berdasarkan kedatangan loket. 7. Stock opname farmasi bisa dilakukan tanpa memberhentikan sistem yang sedang berjalan. 8. Perhitungan stock opname obat di setiap unit beserta nilai rupiahnya. 9. Billing System terintegrasi secara langsung dengan Sistem Akuntansi. 10. Fasilitas pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat dan laporan. 11. Analisis statistik diganosa dan pembedahan terhadap pasien dapat disesuaikan dengan standart internasional yang telah ditetapkan oleh WHO 12. SIM-RS yang digunkan oleh RSUD Sidoarjo telah menggunakan ICD X dalam input diagnosa dan tindakan. Namun, SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo belum berjalan dengan maksimal karena masih banyak keluhan oleh User ke Departemen TI. 1. Terkait aplikasi:
a. Edit data harus dari database/registrasi ulang;
23
b. Perhitungan biaya masih sering salah; c. Purchase Order (PO) nama barang sama spesifikasinya berbeda, respon menyatakan bahwa sudah ada; d. Master barang berbeda dengan Pemda; e. Permintaan obat ke dua unit yang berbeda, tapi memiliki nomor bukti yang sama; f.
Permintaan dan pengiriman obat antar unit, nomor tidak bersesuaian dan item barang menggabung jadi satu;
2. Akibat kesalahan user:
a.
Pasien tidak bisa diinput sebagai kunjungan, karena kunjungan rawat inap sebelumnya belum di cek-out kan;
b.
Petugas salah menginput nomor dan nama loket;
c.
Salah penginputan kamar pasien, berefek pada kesalahan pembebanan biaya;
d.
Data pasien belum dikoneksikan ke unit selanjutnya;
e. Nomor spesimen sering tidak diinput oleh user, Masalah relatif terjadi berulang-ulang, penyelesaian masih bersifat sporadik, tidak ter-record dan terkomunikasikan dengan baik, dan penyelesaian tergantung skill orang per orang.
24
Daftar Pustaka
Dani Ainur Rivai dan
Bambang Eka Purnama. 2014. Pembangunan Sistem
Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Miftahul Huda Ngadirojo. Diniati.dkk. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Departemen Ilmu Komputer. Institut Pertanian Bogor. Keputusan Menteri Kesehatan 340/MENKES/PER/III/2010
Republik
Indonesia
No.
Permenkes RI. 2004. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Suryati,Bambang Eka Purnama. 2010. Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Rakyat Miskin Untuk Program Beras Miskin (Raskin) Pada Desa Mantren Kecamatan
Kebonagung
Kabupaten
Pacitan .
Fakultas
Teknologi
Informatika Universitas Surakarta. Sutabri, Tata. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi http://rsd.sidoarjokab.go.id [Diakses pada tanggal 5 Juni 2018] http://etheses.uin-malang.ac.id/1155/8/11510024%20Bab%204.pdf [Diakses pada tanggal 5 Juni 2018] http://akhmadtheofani.blogspot.com/2016/12/implementasi-teknologi-informasidalam.html [Diakses pada tanggal 5 Juni 2018] https://www.academia.edu/10294607/SIMRS_Enterprise_Hospital_System_www .digital-sense.net [Diakses pada tanggal 5 Juni 2018] http://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/files/2011/09/SI_Manajemen_Kelompok_1.pdf [Diakses pada tanggal 5 Juni 2018] http://portal.ejurnal.net/index.php/speed/article/view/406 [Diakses pada tanggal 5 Juni 2018] http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/97/94 [Diakses pada tanggal 5 Juni 2018] http://desy.lecturer.pens.ac.id/Rekayasa%20Perangkat%20Lunak/TM07_DFD.pdf [Diakses pada tanggal 5 Juni 2018]