PENDAHULUAN
1. Sistem Bahan Bakar Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda motor berfungsi untuk menyediak meny ediakan an baha bahan n baka bakarr, melaku melakukan kan pros proses es penc pencampu ampuran ran baha bahan n baka ba karr da dan n ud udar ara a
deng de ngan an pe perb rban andi dinga ngan n yan ang g
tepa te pat, t, ke kemu mudi dian an
menyalurkan campuran tersebut ke dalam silinder dalam jumlah volu vo lume me ya yang ng te tepa patt se sesu suai ai ke kebut butuh uhan an pu puta tara ran n me mesi sin. n. Ca Cara ra un untu tuk k Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 1
melakukan penyaluran bahan bakarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan. Sistem penyaluran bahan bakar dengan sendiri diterapkan pada sepeda motor yang masih menggunakan karburator (sistem bahan bakar konvensional). Pada sistem ini tidak diperlukan pompa bahan bakar dan penempatan tangki bahan bakar biasanya lebih tinggi dari karburator. Sedangkan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan terdapat pada sepeda motor yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi atau E! (electronic fuel injection). "alam sistem ini, in i, per eran an ka karb rbur urat ator or ya yang ng te terd rdap apat at pa pada da si sist stem em ba baha han n ba baka karr konvensional diganti oleh injektor yang proses kerjanya dikontrol oleh unit pengontrol elektronik atau dikenal EC# (electronic control unit) atau kadangkala EC$ (electronic%engine control module).
2. Bahan Bakar
&enis bahan bakar menurut bentuknya dapat dibagi menjadi ' macam yaitu *ahan bakar padat
batu bara, arang, kayu
*ahan bakar cair
bensin, minyak solar, solar, minyak tanah
*ahan bakar gas
elpiji
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 2
melakukan penyaluran bahan bakarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan. Sistem penyaluran bahan bakar dengan sendiri diterapkan pada sepeda motor yang masih menggunakan karburator (sistem bahan bakar konvensional). Pada sistem ini tidak diperlukan pompa bahan bakar dan penempatan tangki bahan bakar biasanya lebih tinggi dari karburator. Sedangkan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan terdapat pada sepeda motor yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi atau E! (electronic fuel injection). "alam sistem ini, in i, per eran an ka karb rbur urat ator or ya yang ng te terd rdap apat at pa pada da si sist stem em ba baha han n ba baka karr konvensional diganti oleh injektor yang proses kerjanya dikontrol oleh unit pengontrol elektronik atau dikenal EC# (electronic control unit) atau kadangkala EC$ (electronic%engine control module).
2. Bahan Bakar
&enis bahan bakar menurut bentuknya dapat dibagi menjadi ' macam yaitu *ahan bakar padat
batu bara, arang, kayu
*ahan bakar cair
bensin, minyak solar, solar, minyak tanah
*ahan bakar gas
elpiji
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 2
Pada kendaraan kendaraan + kendaraan kendaraan yang sering sering dilihat dilihat di jalan, jalan, umumnya mempergunakan bahan bakar cair yaitu bensin atau miny minyak ak sola solarr. al al ini dika dikare rena naka kan n bens bensin in dan dan minya minyak k sola solarr merupakan merupakan bahan bahan bakar yang efektif efektif dalam penggunaannya, penggunaannya, karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain -elatif ringan Effisien untuk menghasilkan panas Sisa pembakaran sedikit dan tidak merusak mesin Cara penyimpanannya mudah (susai kondisi tempat) *ahan *ah an ba bakar kar ben bensin sin mer merup upaka akan n pers perseny enyaa aaan an id idro/k ro/karb arbon on yan yang g diolah dari minyak bumi. #ntuk mesin bensin dipakai bensin dan untuk mesin diesel disebut minyak diesel. diesel. Premium adalah bensin dengan mutu yang diperbaiki. *ahan bakar yang umum digunakan pada sepeda mesin adalah bensin. #nsur utama bensin adalah carbon (C) dan hydrogen hydrogen (). *ensin terdiri dari octane (C010) (C010) dan nepthane (C213). (C2 13). Pemil Pemilihan ihan
bensin bens in
sebagai sebag ai
bahan bahan
bakar
berdasark berd asarkan an
pertim per timban bangan gan dua kua kualit litas4 as4 ya yaitu itu nil nilai ai kal kalor or (ca (calor lorifi ific c val value) ue) ya yang ng merupakan merup akan sejum sejumlah lah energi energi panas panas yang yang bisa bisa digunak digunakan an untuk untuk menghasil meng hasilkan kan kerja kerja%usa %usaha ha dan volat volatility ility yang meng mengukur ukur seb seberapa erapa mudah bensin akan menguap pada suhu rendah. "ua hal tadi perlu dipertimba dipe rtimbangka ngkan n kare karena na sema semakin kin naik nilai kalo kalorr, volat volatility ility/nya /nya akan turun, padahal volatility yang rendah dapat menyebabkan bensin susah terbakar.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 3
SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL KARBURATOR!
1. Sistem Bahan Bakar Se"e#a M$t$r Sistem bahan bakar sepeda motor pada umumnya beberapa komponen
terdiri dari
antara lain yaitu 5angki bensin , Saringan
bensin, selang bensin dan karburator. Pada tangki bensin dilengkapi dengan pengukur tinggi bensin, untuk tipe ini pada karburator dilengkapi kran bensin . 6pabila keran bensin dibuka maka secara alamiah bensin akan mengalir menuju ke karburator. 6gar bensin yang masuk ke karburator bersih dari kotoran terlebih dahulu disaring oleh saringan bensin.
7omponen/komponen sistem bahan bakar dapat
dilihat seperti gambar dibaah ini.
%am&ar K$m"$nen Sistem Bahan Bakar Se"e#a M$t$r
2. Kar&'rat$r a. Prinsi" ker(a kar&'rat$r 7arburator memproses bahan bakar cair menjadi dan dicampur dengan udara
partikel
kecil
sehingga memudahkan penguapan.
Prosesnya serupa dengan penyemburan ( spray). Pada gambar Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 4
dibaah ini diterangkan prinsip dari penyemburan. Sebagai akibat dari derasnya tiupan angin di (a), suatu kondisi vacum (tekanan dibaah atmosfir) terjadi di (b). Perbedaan tekanan antara vacum dan atmosfir udara di (c) mengakibatkan semburan terjadi pada gasoline (b). *erdasarkan proses ini, maka semakin cepat aliran udara (a) mengakibatkan semakin besar vacum yang terjadi pada (b), dan semakin banyak gasoline yang disemprotkan % disemburkan
%as$)ine
%am&ar Prinsi" Ker(a Kar&'rat$r
&. At'ran Ker(a Kar&'rat$r . *ahan bakar dan udara dibutuhkan motor bensin untuk berjalan. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 5
*ahan
bakar
berupa
bensin
dicampur
dengan
udara
oleh
karburator supaya mudah terbakar dan di alirkan keruang bakar. "engan kata lain, karburator bekerja sesuai aturan sebagai *erikut 8olume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin. $enciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa tepat sesuai kecepatan mesin.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 6
$erubah bensin menjadi partikel/partikel bercampur dengan udara sehingga mudah disemburkan atau dikabutkan.
*. +am"'ran Bahan Bakar #an U#ara Saat langkah isap pada mesin, tekanan didalam silinder lebih rendah dari atmosfir, maka aliran udara tercipta yang mengalir melalui karburator kedalam saluran pemasukan kesilinder. Pada bagian dari aliran ini, ada bagian yang menyempit yang disebut dengan 8enturi. "engan adanya venturi tersebut maka aliran menjadi lebih deras dan menciptakan 7evacuman pada bagian venturi tersebut. Pada
titik
tersebut
dipasang
saluran
dimana
bahan
bakar
disemprotkan. *ahan bakar masuk, terpancar membentuk partikel+ partikel kecil dan disemburkan. Pada dasarnya karburator digunakan untuk membedakan langkah ini dalam beberapa tingkatan dalam mekanisme yang komplek. Partikel bahan bakar yang terbentuk pada proses ini mengalir melalui pipa pemasukan (intake pipe) dan sebelum sampai ke silinder telah berubah menjadi uap dan secara sempurna membentuk campuran bahan bakar dan udara. *iasanya, saat proses peralihan dari cairan bahan bakar menjadi partikel ( disemburkan ) katup gas terbuka secara penuh dan putaran mesin pada putaran tinggi, dengan aliran udara mencapai kecepatan maksimum, maka pada saat ini merupakan titik optimum kerja proses penyemburan.
%am&ar Pr$ses Pen,em"r$tan
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 7
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 8
7etika katup gas tertutup berarti kecepatan mesin perlahan, aliran angin juga turun maka tidak seluruh bahan bakar berubah menjadi partikel dan partikel/partikel bahan bakar yang besar tertinggal, tidak tersemburkan, dengan demikian pada putaran rendah konsentrasi perbandingan udara dan bahan bakar menjadi jenuh.
-. Menent'kan 'm)ah +am"'ran U#ara #an Bahan Bakar "iantara periode aktu tertentu, beberapa kali pembakaran terjadi saat mesin berputar pada kecepatan rendah adalah sedikit dan bila putaran mesin tinggi maka akan banyak. *ila ditentukan sejumlah campuran udara dan bahan bakar dibutuhkan untuk terjadinya pembakaran suatu saat, ternyata baha pembakaran terjadi banyak sekali, berindikasi baha volume campuran udara dan bahan bakar juga tinggi. 7onsekuensinya, dengan meningkatkan atau menurunkan jumlah campuran bahan bakar yang disalurkan oleh karburator ke mesin, kecepatan mesin akan naik dan turun dan kemampuan akan naik atau turun. "alam kenyataannya, bila tuas gas diputar dan kabel ditarik sejauh gerakan kabel tersebut.
%am&ar Kar&'rat$r Men/am"'r U#ara 0 Bahan Bakar Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 9
7ebanyakan udara pada karburator memungkinkan lebih banyak campuran bahan bakar dan udara mengalir masuk dan meningkatkan cepat putaran mesin. Sebaiknya dengan menutup tuas gas, tertutup juga katup gas dan menurunkan laju putaran mesin.
. Per&an#inan +am"'ran U#ara #an Bensin Campuran bahan bakar dan udara yang dimasukan dari karburator ke silinder dimampatkan dan dinyalakan oleh busi sehingga terbakar. Campuran bahan bakar dan udara yang dapat terbakar bagaimanapun juga terbatas pada jangkauan tertentu, bila batasan dilampaui campuran tersebut tidak akan terbakar.
%am&ar %ra3ik Per&a#inan U#ara 0 Bahan Bakar
"engan kata lain bila terlalu banyak udara dalam campuran atau tidak cukup udara, campuran tidak akan terbakar. "alam banyak masalah proporsi antara udara terhadap bahan bakar yang dinyatakan dalam perbandingan berat. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 10
Suatu perbandingan campuran udara dan bahan bakar 19 1 berarti baha 1 gram bahan bakar dicampur dengan 19 gram udara.
a! Per&an#inan /am"'ran se/ara te$ri Saat bahan bakar dibakar seluruhnya, ia berubah menjadi gas karbon dioksid dan air. *ila campuran bahan bakar dan udara pada kondisi itu dihitung dalam visi teori terdapat 1 gram bahan bakar untuk 19 gram dan proporsi ini 19 1 ini disebut perbandingan teori campuran.
&! Batasan #imana "em&akaran ter(a#i
/! Per&an#inan /am"'ran saat "enen#a"an Saat mesin di start ( dingin ) :/' 1 (choke dipergunakan) angat 2 + 0 1 Pada putaran stasioner ( idling ) 0 + 1: 1 *erjalan normal dengan beban ringan 19 + 12 1 *eban berat 11 + 1' 1 Saat percepatan ( tarikan ) berfariasi tergantung dari cara percepatan, tapi pasti tambah jenuh.
4. enis5(enis Kar&'rat$r Pada dasarnya karburator dibedakan oleh arah jalannya udara yang dimasukkan, sistem katup gas, jumlah tabung (pipa saluran udara) dan Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 11
cara berfungsinya. *iasanya karburator dengan mudah dapat dibedakan sesuai
dengan jenisnya.
Sebab
setiap
pembuatan mempergunakan
konstruksi yang jelas dan cara kerja, tapi karburator yang dipergunakan saat ini
dikatakan
mempunyai
ketangguhan
yang
sama,
sehingga
sulit
dibedakan.
a! Pene)$m"$kan &er#asarkan arah a)iran
7arburator terpasang pada mesin melalui pipa saluran pemasukan (intake pipe) dan menghasilkan campuran bahan bakar dan udara mengalirkannya ke silinder. 7a rburator dapat dibedakan melalui arah aliran udara ketika berfungsi pencampuran bahan bakar dan udara. 6da dua
tipe,
pertama
terpasang
secara
horisontal (hori;ontal draft)
dan tipe lainya adalah terpasang secara menurun (don draft).
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 12
%am&ar Kar&'rat$r Ber#asarkan Arah A)iran *iasanya tipe horisontal dipakai pada sepeda motor. #ntuk mobil dibutuhkan semburan dan pemanfaatan grafitasi, untuk itu type don draft dipergunakan dan ini sangat
tinggi
efisiensinya. Sekarang
pemanfaatan type don draft pada sepeda motor mulai populer.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 13
&! Pene)$m"$kan Ber#asarkan Sistem Kat'" %as
7arburator dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi volume campuran bahan bakar dan udara yang dialirkan ke silinder. 7atup yang mengatur volume campuran tersebut disebut katup gas (throttle valve). 7atup gas dibedakan menjadi dua, pertama adalah katup tipe piston (piston type) dengan posisi tegak lurus, yang lain tipe (butterfly
throttle
valve)
yang
berbentuk
kupu/kupu
piringan yang bergerak
membuka dan menutup sebagai penyesuaian banyaknya campuran bahan bakar dan udara.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 14
Piston valve karburator secara langsung berfungsi merubah diameter ventury. Su;uki mempergunakan 8$ karburator yang dilengkapi dengan throttle valve. 5ipe kupu/kupu dilengkapi venturi yang terpisah dari katup gas. *agian venturi adalah saluran venturi tetap dengan diameter tidak berubah, katup gas berupa ventury
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 15
variabel yang
otomatis berubah karena pengaruh dari kondisi volume pada saluran pemasukan. 7arburator tipe *s dipergunakan Su;uki adalah karburator dengan katup gas batterfly dilengkapi variabel venturi.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 16
/! Pene)$m"$kan &er#asarkan ('m)ah sa)'ran 6da dua macam karburator, pertama
dengan
tabung
tunggal
pada (body) tersebut
tabung
tunggal
yang
tubuh karburator
(single barrel) atau karburator satu tingkat
(single stage) dan yang lainnya dengan dua tabung bekerja berbarengan disebut karburator dua tabung satu tingkat.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 17
6. K$nstr'ksi Kar&'rat$r Seperti penjelasan sebelumnya, ada beberapa macam karburator, salah satunya dipakai sesuai kegunaan dan baik untuk kandisi musim. "i Su;uki, karburator tipe 8$ dengan katup piston terutama dipakai pada mesin : (dua) langkah. Sedangkan karburator tipe *S dengan katup tipe butterfly digunakan pada mesin < (empat) langkah. Pada tipe 8$, saluran bahan bakar dan udara berubah tergantung sejauh mana
katup gas terbuka, menghasilkan volume yang sesuai
campuran bahan bakar dan udara dengan kerja kendaraan. 8$ karburator menggunakan katup piston dengan rancangan posisi yang tegak lurus sesuai dengan pergerakannya. "engan derasnya aliran campuran bahan bakar dan udara tergantung dari sudut yang diciptakan oleh terbukanya katup gas
%am&ar K$nstr'ksi Kar&'rat$r Ti"e VM Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 18
7. Sistem +h$ke =ormalnya bahan bakar disemburkan oleh karburator, pengabutan pada saluran pemasukan, silinder ke bagian lain hingga terbakar, saat mesin masih dingin, dengan demikian pengabutan terjadi sangat sedikit, konsekuensinya bila menghidupkan mesin pada kondisi mesin dingin, jumlah bahan bakar yang lebih banyak dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan tersebut, karena kesulitan pengabutan dilengkapi sistem choke untuk mengatasi situasi tersebut. Sistem choke dilengkapi oleh sebuah starter jet, starter pipe, starter pluger (katup choke) dan komponen lain yang menunjang fungsi. 7etika katup gas tertutup, starter plunger terbuka sepenuhnya dan saat mesin dihidupkan melalui elektrik atau starter kaki, kondisi vakum pada saluran pemasukan berpengaruh pada bagian fuel injection port. ¨ah bahan bakar diatur oleh starter jet dan mengalir melalui starter pipe dimana terdapat air blood hole (lubang udara) dan udara aal bercampur dengan
bahan
bakar
mengalir
melalui
lubang
udara tersebut
menghasilkan campuran yang jenuh masuk ke ruang plunger (katup choke). Selanjutnya udara kedua bercampur dengan bahan bakar yang berasal dari starter jet, membentuk campuran yang lebih optimum untuk menyalakan mesin, mengalir melalui fuel injection port ke mesin dalam bentuk uap % kabut. "engan sistem choke percampuran
bahan bakar dan udara diatur
oleh jet, campuran yang konstan dapat diperoleh dan penyalakan mesin dapat dilakukan dengan mudah. "engan catatan saat choke dioperasikan katup gas tidak berfungsi.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 19
%am&ar Saat Sistem +h'ke Beker(a
Choke biasa berfungsi setelah tuas digerakan untuk menarik dan membuka starter plunger (katup choke) tapi ada satu sistem mekanis yang berfungsi secara otomatis, choke otomatis dapat dipakai dibeberapa bentuk kegunaan. "isini kita akan melihat P5C tipe pemanas yang dipakai oleh S#>#7!. P5C (Positive 5emperature Cocflicient) adalah mekanisme choke tipe pemanas aliran listrik yang dihasilkan oleh putaran magnit dialirkan ke Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 20
bagian pemanas pada P5C yang terbuat dari keramik. Panas yang
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 21
terjadi membuat thermoo? mengembang dan mengaktifkan starter plunger. 6kibatnya terjadi suatu aliran penyemburan yang bervariasi.
%am&ar Sistem +h'ke P$siti8e Tem"erat're +$/3)i/ient
/
7etika mesin dingin thermoa? mengkerut sebagai respon dari naik%turunnya temperatur, maka pegas berfungsi untuk membuka katup choke (strater plunger).
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 22
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 23
/
$esin hidup, magnit berfungsi sebagai pembangkit listrik, P5C berfungsi, katup choke terdorong kebaah. Proses ini digunakan untuk mengatur berapa derajat besarnya yang mengakibatkan saluran choke
terbuka.
P5C
terus
mengembang sepenuhnya
menghasilkan
starter
plunger
panas, tertekan
thermoa? kebaah,
saluran choke tertutup sepenuhnya.
9. Ker(a Kar&'rat$r P'taran Lansam "ari putaran langsam kekecepatan rendah, katup gas terbuka sedikit maka &uga
celah antara jet needle (jarum) dan needle jet (saluran) kecil. karena
putaran
rendah, vacum yang terjadi
sangat
lemah%terbatas sehingga tidak terjadi aliran pada celah tersebut. Pada saat ini aliran bahan bakar dilakukan oleh pilot sistem. 6da dua macam pilot sistem, menggunakan satu atau dua lubang, penggunaan satu atau dua lainnya tergantung pada karakter mesin. @ang membedakan antara keduanya adalah satu atau dua saluran masuk (injection port) . Pilot out let dengan satu saluran injection terletak dimanan saluran bypass berada sebagai lubang % saluran kedua ( to/hole/type ). Sebagian besar yang menggunakan tipe single hole adalah karburator yang berdiameter terkecil. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 24
a! Ti"e L'&an T'na) "ari mesin hidup sampai kendaraan jalan perlahan, bahan bakar ditakar oleh pilot jet dan diatur oleh pilot air sre dan dicampur dengan udara, menghasilkan campuiran yang jenuh disemburkan melalui pilot dengan
out let. 7emudian dicampur dengan sedikit
udara dari saluran utama, maka akan menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang optimum sesuai kondisi kerja mesin , kemudian dialirkan kesilinder. &enuh atau kurusnya campuran yang dialirkan ke mesin tergantung dan banyaknya putaran pada pilot air scre pada karburator.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 25
%am&ar Kar&'rat$r Pi)$t Sistem Ti"e L'&an T'na)
&! Ti"e #'a )'&an Saluran pilot out let terletak lebih kearah mesin dari pada katup gas bypass terletak pilot out let ampir ditengah antara dan needle jet
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 26
seperti terlihat pada gambar (1) saat mesin berputar stasioner katup gas terbuka sangat sedikit, udara yang diatur
yang diatur
Aleh pilot air sre bercampur dengan bahan bakar yang diatur oleh pilot jet. Pada bagian bypass udara dan bahan bakar dicampur untuk menguruskan campuran. Pada saat yang sama campuran juga terjadi dan dialirkan melalui pilot outet let. Pada gambar (:) katup katup gas terbuka lebar, campuran yang dialirkan hanya melalui pilot out let menjadi kurang memadai, dan tambahan kebutuhan bahan bakar dapat dialirkan.
%am&ar Kar&'rat$r Pi)$t Sistem Ti"e D'a L'&an
1:.Ker(a Kar&'rat$r P'taran +e"at Sistem utama mengalirkan bahan bakar pada kecepatan
menengah
sampai tinggi. Saat katup gas tebuka lebih lebar, aliran udara melalui venturi makin cepat dan bahan bakar terhisap melalui jet needle. 5ipe 8$ karburator dilengkapi dengan pilot system dan main system yang berdiri sendiri/sendiri. $ain system ada dua cara pertama bleed type dan yang lain premary type.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 27
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 28
%am&ar Ker(a Kar&'rat$r P'taran +e"at a! B)ee# T,"e Sebuah
saluran
ditempatkan
udara ditengah
diantara needle jet dan udara dialirkan melalui air jet bleed hole,
memenuhi
kebutuhan
saat
kecepatan
menengah
sampai tinggi.
%am&ar B)ee# T,"e
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 29
&! Primar, T,"e 5idak terdapat lubang saluran udara pada needle jet. #dara dari primary air diatur oleh celah yang terbentuk antara jet needle dan needle
jet
premary
choke
dirancang
untuk
menghindarkan
keluarnya bahan bakar keluar saat terjadi semburan pada mesin.
%am&ar Primar, T,"e
11. Sistem Per/e"atan Pada aktu mesin mengalami percepatan (mesin di gas dengan tiba/ tiba), throttle valve (untuk karburator tipe venturi tetap maupun tipe C8) atau throttle piston atau skep (untuk karburator tipe variable venturi) akan membuka secar tiba/tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. 6kan tetapi karena bahan bakar lebih berat dibanding udar, maka bahan bakar akan datang terlambat masuk ke intake manifold. 6kibatnya
campuran
tiba/tiba
menjadi
kurus
sedangkan mesin
berputar dengan tambahan beban untuk keperluan percepatan tersebut. #ntuk
mendapatkan
campuran
yang
gemuk,
maka
pada aktu
percepatan, karburator dilengkapi dengan Bpompa percepatan. Salah satu bentuk mekanisme sistem percepatan pada karburator Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 30
sepeda motor adalah seperti terlihat pada gambar di baah. $ekanis pompa ini dihubungkan dengan pedal gas (throttle) sehingga jika throttel dibuka dengan tiba/tiba maka plunyer pompa menekan bahan bakar yang dibaahnya. "engan demikian jumlah bahan bakar yang keluar melalui pengabut utama (main jet) akan lebih banyak. Untuk lebih jelasnya cara kerjanya adalah sebagai berikut Pada saat handle
gas di putar dengan tiba/tiba, throttle lever (tuas gas) akan berputar ke arah kiri (lihat tanda panah). Pergerakan throttle lever tadi akan mendorong pump rod (batang pendorong) ke arah baah. 7arena ujung pump
rod dihubungkan ke pump lever (tuas pompa), maka
pump lever akan mengungkit diapragma ke atas melaan tekanan pegas (spring). 6kibatnya ruang pompa (pump chamber) di atas diapragma menyempit dan medorong atau menekan sejumlah bahan bakar mengalir melalui check valve ke lubang pengeluaran bahan bakar (discharge hole). Selanjutnya bahan bakar tersebut akan bercampur dengan udara pada venturi. Setelah melakukan penekanan tersebut, pump lever akan kembali ke posisi semula dengan adanya dorongan pegas di atas diapragma. Pergerakan diapragma ke baah membuat pump chamber membesar lagi. 7arena desain%rancangan valve (katup) yang ada di pum chamber dibuat berlaanan arah antara katup masuk dan katup keluar, maka pada saat diapragma ke baah katup masuk terbuka sedangkan katup keluar menutup.
"engan
membukanya
katup
masuk
tersebut,
membuat bahan bakar kembali masuk ke pump chamber dan sistem percepatan siap untuk dipakai kembali. "emikian beberapa sistem dengan car kerja yang umumnya dipakai pada karburator. &ika semua sistem tersebut digabungkan pada sebuah karburator maka jadilah ia sebuah karburator yang kelihatannya sangat kompleks.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 31
%am&ar K$nstr'ksi Sistem Per/e"atan
12.;an Ter(a#i Ses'ai P$sisi Kat'" %as a! Le&ar ter&'kan,a kat'" as < 0 =! *ahan bakar ditakar oleh main jet dan disalurkan ke dalam melalui celah antara needle jet dan jet needle yang dibentuk bulat. &arum berbentuk meruncing menjadi lebih kurus dibagian ujungnya melekat pada katup gas, dengan demikian ia naik dan turun sesuai gerakan katup gas, begitu juga celah yang terjadi yang berfungsi Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 32
sebagai saluran bahan bakar. Suatu potongan (cutaay) pada katup gas mengarah pada air cleaner, mengatur kondisi vakum yang berpengaruh pada needle jet dan mengontrol derasnya bahan bakar yang ditarik untuk dikabutkan lebar (D + )
saat katup gas terbuka pada
jumlah bahan bakar sangat tergantung pada
besarnya potongan (derajat) katup gas, celah antara jet needle dan needle jet dan faktor kombinasi keseluruhannya.
%am&ar Kat'" %as Ter&'ka < 0 =
&! Ter&'kan,a kat'" as = 5 > ! Pada posisi katup gas seperti ini, efektifitas cutaay sangat sedikit aliran bahan bakar tergantung dari ukuran main jet dan celah yang terjadi antara jet needle dan needle jet.
/! Ter&'kan,a kat'" as > 5 ter&'ka "en'h *ila katup gasterbuka sejauh ini, hampir sepenuhnya terbuka, mesin membutuhkan out put yang maksimum. 7ebutuhan bahan bakar ditentukan oleh jet needle dan needle jet tapi yang pokok adalah oleh besarnya main jet.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 33
P$sisi kat'" as #an sistem ,an akti3
1*.Mekanisme "e)am"'n 7erja pelampung adalah mempertahankan tinggi bahan bakar pada ruang pelampung ketika mesin berjalan, melalui pergerakan katup jarum, pelampung dan fungsi bagian lainnya. -uang pelampung pada karburator tipe 8$ terletak tepat dibaah ruang percampuran, dan mengusahakan gangguan sekecil
mungkin
pada kemampuan
kerja mesin
saat
kendaraan miring atau saat ekselerasi. 7etika sejumlah bahan bakar mengalir dan masuk ruang pelampung membuat pelampung ngambang, mengakibatkan jarum katup pelampung (needle valve)
melekat rapat
pada posisinya
(valve
seat) dan
menghentikan aliran bahan bakar. Saat mesin berjalan dan bahan bakar terpakai mengakibatkan terjadinya celah antara ujung katup jarum dengan dudukannya (valve seat) maka bahan bakar dapat mengalir lagi melalui celah tersebut.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 34
%am&ar Beker(an,a Pe)am"'n Kar&'rat$r
*ila bahan bakar telah mencapai batas tertentu maka proses ini (pelampung naik, jarum terdorong keatas, bahan bakar berhenti dan seterusnya) terjadi selama kendaraan berjalan. #ntuk mempertahankan tinggi permukaan bahan bakar, maka didalam karburator terdapat sistem pelampung yang seperti telihat pada gambar dibaah ini.
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 35
6da dua macam tipe pelampung Pertama rangkaian dari dua pelampung, kedua pelampung yang berdiri sendiri/sendiri % terpisah dari pegangannya. @ang lain terdiri dari pelampung tunggal yang mana pelampungnya terpisah.
-uang pelampung dihubungkan dengan udara luar, sehingga bahan bakar dapat terus mengalir sesuai kebutuhan saat kendaraan berjalan, katup
jarum
dilengkapi
dengan
jarum
didalamnya
mempertahankan tinggi permukaan bensin agar tetap stabil. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 36
untuk
Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Konvensional 37