TUGAS MANDIRI DIKLAT DASAR AHLI ANGKATAN 1
SINOPSIS DAN LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
DISUSUN OLEH : EDISON , SP ASAL KABUPATEN BENGKULU TENGAH
BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) LAMPUNG TAHUN 2018 LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
I.
JUDUL
: DOSIS PEMUPUKAN PADA TANAMAN SAWIT
II.
TUJUAN
:
PETANI TERAMPIL DALAM MENERAPAN DOSIS PUPUK
III.
METODE
:
CERAMAH DAN DISKUSI
V.
MEDIA
: PETA SINGKAP, LEAFLET DAN WHIT BOART
IV.
WAKTU
: 90 MENIT
VI.
ALAT BANTU
:
SPIDOL, KERTAS KARTON
Penyusun LPM Penyuluh
EDISON, SP
No.
1.
2.
Waktu
Pokok Kegiatan
Pendahuluan
Isi / Materi
Uraian Kegiatan
Keterangan (menit)
PP memberikan salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari. Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai. Menjelaskan tentang Dosis Pemupukan pada Tanaman Sawit
Moderator
20 Penyuluh
Peserta Moderator
50’ Penyuluh
2.
Tanya jawab Pserta
3.
Pengakhiran
Melemparkan pertanyaan – pertanyaan kepada petani tentang cara Pemupukan pada tanaman sawit Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut. Sebelum ditutup bagikan leaflet untuk membantu mengingat kembali yang telah dipelajari
Moderator
20’ Penyuluh
Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir. Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.
Peserta
SINOPSIS DOSIS PEMUPUKAN PADA TANAMAN SAWIT
1. Bagian Awal
Faktor pemupukan telah terbukti meningkatkan produksi tanaman. Namun demikian masih banyak masalah tentang pemupukan terutama dosis pemupukan, sebab pada kondisi tanah yang berbeda dan pada jenis tanaman serta umur yang berbeda maka dosis pemupukan cenderung berbeda. Idealnya bahwa aplikasi pemupukan adalah secara spesifik lokasi, namun disayangkan kendala keterbatasan biaya menyebabkan dosis pemupukan spesifik lokasi tidak dapat segera diperoleh. Berdasarkan permintaan banyak petani di lapangan yang umumnya mengalami kesulitan tentang dosis pemupukan, maka dengan materi ini dapat digunakan sementara untuk memberikan penjelasan kepada para petani. Tujuannya adalah untuk memberikan panduan dosis pemupukan pada tanaman perkebunan ( kelapa sawit ) . Harapan Materi ini adalah memberikan kemudahan bagi penyuluh pertanian dan petani untu k memperkirakan pupuk yang akan diaplikasikan.
2. Bagian Utama
Kegunaan Unsur hara
Jenis dan kegunaan unsur hara penting diketahui oleh petani, sebab pengetahuan itu akan meningkatkan ketepatan baik jumlah, saat pemupukan, dan efektivitas pupuk terhadap produksi tanaman. Beberapa unsur hara yang penting bagi kelapa sawit, antara lain: Nitrogen (N), unsur hara ini diperlukan dalam jumlah banyak dan berguna bagi pertumbuhan tanaman, kekurangan N mengakibatkan pertumbuhan 5 tanaman menurun. Gejala kekurangan N adalah pertumbuhan terhambat dan daun tua berwarna hijau pucat kekuningan. Sumber pupuk yang mengandung N adalah Urea atau ZA.
Phospor (P),
merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banyak, berguna bagi perakaran dan batang yang kuat, serta meningkatkan mutu buah. Kekurangan P menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan daun berwarna keunguan. Sumber unsur hara P antara lain pupuk SP-18, rock phosphat, SP-36.
Kalium (K) unsur ini juga diperlukan dalam jumah
banyak, penting untuk penyusunan minyak dan mempengaruhi jumlah dan ukuran tandan.
Kekurangan unsur K akan terjadi pada daun tua karena K diangkut ke daun muda. Gejalanya akan timbul bercak transparan, lalu megering. Sumber unsur hara K adalah pupuk KCl.
Magnesium (Mg) diperlukan dalam jumlah cukup banyak, berfungsi dalam
proses fotosintesis. Kekurangan unsur Mg ditandai dengan gejala ujung daun tua nampak kekuningan jika terkena sinar matahari, sedangkan daun yang terlindung tidak terjadi hal tersebut. Sumber hara Mg adalah kapur dolomit.
Tembaga (Cu), diperlukan dalam
jumlah sedikit, merupakan pembentuk klorofil dan mempercepat reaksi fisiologi tanaman. Umumnya terjadi kekurangan Cu pada tanah gambut, ciri kekurangan berat Cu adalah daun kuning pucat lalu mengering dan mati. Sumber unsur Cu adalah CuSO4. 6
Boron
(B), diperlukan dalam jumlah sedikit, berfungsi menyusun gula dan karbohidrat, protein dan perkembangan ujung dan anak daun. Kekurangan B ditandai munculnya daun pancing, daun kecil dan daun sirip ikan. Sumber unsur B adalah borak.
Zink (Zn), diperlukan
sedikit, berperanan dalam enzimatis dan menunjang pembentukan hormon pertumbuhan. Gejala kekurangan Zn adalah matinya jaringan tanaman. Gambut banyak mengalami kekurangan Zn. Pengenalan kegunaan unsur hara yang penting bagi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit, maka petani perlu melengkapi dengan pengetahuan tentang pemupukannya. Jika petani belum mengetahui tetntang dosis pemupukan maka berpengaru pada pertumbuhan dan produksi hasil sawit.
3. Bagian Akhir
Dosis pemupukan
Kelapa sawit berdasarkan masa produktifnya terbagi: Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM). Sehubungan jenis tanah Podsolik paling dominan, maka disajikan dosis rekomendasi di tanah tersebut Petani juga diharapkan dapat menghitung konversi dari kadar hara ke jenis pupuk. Jenis pupuk boleh berbeda namun harus diketahui tingkat kadar haranya, jika direkomedasi digunakan ZA (kadar N = 21%), namun dilapangan hanya ada Urea (kadar N = 46%), maka diperlukan penyetaraan dengan cara membagi kadar hara kedua jenis pupuk tersebut.
BPP LAMPUNG, Februari 2018 Penyuluh.
EDISON, SP
TUGAS MANDIRI DIKLAT DASAR AHLI ANGKATAN 1
PEMBINAAN SDM UNTUK PENGUATAN KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN
DISUSUN OLEH : EDISON , SP ASAL KABUPATEN BENGKULU TENGAH
BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) LAMPUNG TAHUN 2018
I.
PENDAHULUAN Kelembagaan petani adalah lembaga yang ditumbuh kembangkan dari, oleh, dan
untuk
petani
memperjuangkan
guna
kepentingan
memperkuat
petani
dalam
kerjasama bentuk
dalam
poktan
dan
gapoktan; kelompok usaha bersama (kub) adalah kumpulan beberapa kelompoktani/ gapoktan yang bergabung dan bekerjasama dengan jenis komoditas usaha yang sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha;
II.
PEMBAHASAN
Kelembagaan ekonomi petani
adalah kelembagaan petani
baik
yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang memiliki kegiatan usahatani dari hulu sampai hilir di sektor pertanian yang ditumbuhkembangkan oleh, dari dan untuk petani guna meningkatkan skala ekonomi yang menguntungkan dan efisiensi usahar desaan yang melaksanakan fungsi pelayanan
kredit/pembiayaan
dan simpanan dilingkungan petani dan pelaku usaha agribisnis Meningkatkan pengetahuan, kemeningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
petugas
kelembagaan
teknis/
penyuluh
ekonomi
petani;
dalam
menumbuhkan
mempercepat
tumbuh
dan dan
mengembangkan berkembangnya
kelembagaan ekonomi petani berbasis komoditas unggulan daerah, diutamakan poktan/
gapoktan/kelembagaan
ekonomi
petani
yang
berpotensi
memberikan
kontribusi terhadap peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai; mengembangkan metode pengawalan dan pendampingan penyuluh pertanian dalam penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani. terampilan dan sikap petugas teknis/ penyuluh dalam menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan ekonomi petani; mempercepat tumbuh dan berkembangnya kelembagaan ekonomi petani berbasis komoditas unggulan daerah, diutamakan poktan/ gapoktan/kelembagaan ekonomi petaniktujuan
penumbuhan
pengembangan kelembagaan ekonomi petanigkatan
dan
Dari
KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI
yang tumbuh dari kelembagaan petani (poktan/gapoktan); meningkatkan
pengembangan kegiatan usaha agribisnis yang dilakukan oleh
kelembagaan ekonomi petani berbasis komoditas unggulan daerah sesuai potensi wilayah;
III.
PENUTUP
Peningkatan mengorganisasikan
kemampuan usaha
dengan
kelembagaan skala
usaha
ekonomi yang
lebih
petani
dalam
menguntungkan
Peningkatan jaringan kemitraan agribisnis kelembagaan ekonomi petani dengan pelaku usaha lainnya dalam memanfaatkan peluang usaha dan memenuhi permintaan pasar yang lebih luas Peningkatan peran pemerintah daerah dan swasta dalam mereplikasi metode dan
kegiatan melalui sumber dana yang ada guna mengakses
pasar demi kelancaran perkeonomian untuk mencapai tingkat pendapatan petani
Reprensi :
-
Permentan no 82 Tahun2013 Tentang Pembinaan Kelompok tani Dan gabungan Kelompok tani
-
Nomor : 168/per/sm.170/j/11/11 tanggal : 18 november 2011 petunjuk pelaksanaan penilaian kemampuan kelompoktani