Lks sifat-sifat cahaya kurikulum 2013Deskripsi lengkap
sifat - sifat cahaya, materi smp
laporan tentang fisika dasarFull description
Lks sifat-sifat cahaya kurikulum 2013Full description
Full description
sifat dan perambatan cahayaFull description
Full description
Deskripsi lengkap
1. 5 SIFAT CAHAYA DAN CONTOHNYA: 1. Cahaya merambat lurus Contoh: • cahaya senter membentuk garis lurus • cahaya mercusuar di pinggir laut membentuk garis lurus 2. Cahaya menembus benda benin...Full description
materi polarisasiDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
Polarisasi adalah proses pembatasan gelombang vektor yang membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Dalam eksperimen ini dilakukan pendekatan hukum malus untuk mengid…Deskripsi lengkap
1. Sifat Polarisasi cahaya Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yakni jika cahaya bergerak berosilasi dengan arah tertentu. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik yang berarti mempunyai medan listrik dan medan magnet, keduanya berposisi tegak lurus satu sama lain dan tegak lurus terhadap arah rambatanya (Guntur,Utama.1999:183). Disamping itu, cahaya dikategorikan sebagai gelombang transversal yang merambat tegak lurus pada arah rambatannya. Dengan kata lain, polarisasi dapat terjadi bila cahaya tersebut merupakan gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal. 2. Polarisasi Linear Pandang dua gelombang dalam vektor medan listrik :
ϵ = beda fase relatif antara 2 gelombang. Resultan kedua gelombang
Jika
mempunyai fase sama, maka resultannya
Resultan mempunyai amplitudo yang konstan adalah gelombang terpolarisasi linear .
gelombang
resultan
3. Polarisasi Melingkar Polarisasi lingkaran. Apabila gelombang memiliki amplitudo tetap, tetapi arah medan beruabh-ubah. Polarisasi ini terjadi apabila dua gelombang dengan amplitudo yang sama bersuperposisi. Apabila vektor kedua optik pada persamaan sebelumnya memiliki amplitudo yang sama besar
yaitu
,
Kedua gelombang resultan dengan
memiliki perbedaan arah putar. Besar
amplitudo tetap, tetapi arah putarnya berlawanan. Untuk
arah putar
berlawanan jarum jam, sedangkan untuk arah putarnya searah jarum jam. Arah ini dilihat pada proyeksi yang dibuat di x=0 dan arah rambat gelombang pada arah x positif ke arah pengamat 4. Polarisasi Elips Sama seperti polarisasi lingkaran, tetapi dengan amplitudo tidak selalu sama besar. Suatu gelombang dikatakan terpolarisasi elips apabila ujung vektor medanelektrik (atau medan magnetik) pada suatu titik membentuk kedudukan elipsdalam ruang. Pada variasi waktu sesaat, medan vektor berubah secara kontinyuseiring waktu dengan cara yang sama untuk menggambarkan tempat kedudukan elips. Arah rotasi ditentukan dengan menggunakan aturan yang sama sepeti halnya pada polarisasi sirkular.
Sebagai
tambahan
untuk
mengetahui
arah
rotasi,gelombang
yang
terpolarisasi elliptical juga dinyatakan dengan rasio aksial yang besarnya merupakan perbandingan sumbu mayor terhadap sumbu minornya. Kondisi yang memenuhi hal ini adalah apabila vektor medan (elektrik ataumagnetik) memil iki : a.Medan harus mempunyai dua komponen orthogonal linear, dan b.Kedua komponen dapat memiliki besaran yang sama atau berbeda. c.(1) Jika keduanya memiliki besaran yang berbeda, beda fasa-waktudiantara keduanya tidak boleh 0o atau perkalian 180o (karena akan bersifatlinier). (2) Jika kedua komponen memiliki besaran yang sama, beda fasa-waktudiantara keduanya tidak boleh kelipatan bilangan ganjil dari 90o (karenaakan bersifat circular).
5. Hukum Malus Persamaan dikenal dengan Hukum Malus, ditemukan oleh Etienne Louis Malus pada tahun 1809. Dari persamaan hukum Malus ini dapat disimpulkan : 1. Intensitas cahaya yang diteruskan maksimum jika kedua sumbu polarisasi sejajar ( = 00 atau = 1800). 2. Intensitas cahaya yang diteruskan = 0 (nol) (diserap seluruhnya oleh analisator) jika kedua sumbu polarisasi tegak lurus satu sama lain.