BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu kimia merupakan suatu cabang ilmu yang didalamnya mempelajari bangun struktur materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan salah satu ilmu dalam kimia yang dipelajari adalah senyawa karbon seperti yang telah ditugaskan kepada kelompok kami. Senyawa karbon sangat erat dengan kehidupan manusia. Tubuh kita dan makanan yang diperlukan kita sebagian besar tersusun atas senyawa-senyawa karbon. Jenis-jenis senyawa karbon diperkirakan ada dua juta lebih. Hal ini sangat menarik kita pelajari pelajari unsur karbon dan senyawa-senyawanya. Senyawa karbon atau kimia karbon (hidrokarbon) termasuk kedalam kimia oragnik. Kimia organik adalah suatu cabang dari ilmu kimia yang mula-mula mempelajari senyawa-senyawa yang khusus terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Ilmu ini berkembang tidak saja mempelajari senyawa yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup tapi meluas pada senyawa yang unsur utama penyusunnya adalah atom karbon dan hidrogen. Kimia karbon ini sangat penting untuk mempelajari berbagai kimia yang terjadi pada lmu ini berguna pada sintesis obat-obatan, pendayagunaan bahan bakar, proses pembuatan sabun, plastik, dan lain-lain.
1.2Identifikasi 1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan judul makalah ini “senyawa karbon”, terkait dengan silabus materi kuliah kimia dasar II di Sekolah Tinggi Farmasi Bandung dan mempresentasikan kepada rekan-rekan di kelas kami. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bagaimana peran senyawa karbon dengan ilmu kimia? 2. Apa contoh senyawa karbon dalam dunia kesehatan terutama farmasi?
1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang ada , penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana deskripsi peran senyawa karbon dengan ilmu kimia? 2. Apa deskripsi contoh senyawa karbon dalam dunia kesehatan terutama farmasi?
1
1.4 Batasan Masalah
Pengertian dan peran dari Senyawa Karbon Contoh Senyawa Karbon yang ada kaitannya dengan dunia kesehatan terutama farmasi.
1.5 Tujuan Makalah 1. 2. 3. 4.
Untuk mengetahui sejarah dari senyawa karbon . Untuk mengetahui macam-macam senyawa hidrokarbon yang ada di alam bebas . Untuk mengetahui pengelompokkan senyawa hidokarbon . Untuk mengetahui kaitan antara senyawa hidrokarbon dengan obat beserta contohnya dalam obat .
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Senyawa Karbon. Merupakan bagian dari senyawa Organik yang komponen terbesarpenyusunnya terdiri dari unsur-unsur bahan organik antara lain seperti, C; H; O; N; S; P.Contoh : a. Gula Tebu. b. Protein. c. Glukose. Pada contoh tersebut. Penyusun utama senyawa adalah atom C (Karbon). Kekhasan atom C (keistimewaan atom C) : 1.Berdasar Elektron Valensinya, atom C dapat mengikat 4 atom atau gugus lain yang sejenisatau berbeda-jenis secara kovalen (mengikat dengan 4 garis ikatan kovalen). 2.Antara atom C dapat saling berikatan membentuk rantai C dengan Ikatan tunggal maupunikatan rangkap (rangkap 2 atau 3) . 3.Pada rantai C ada yang terbuka atau tertutup serta cabang. 4.Pada rantai C dikenal adanya : Atom C primer, Atom C sekunder, Atom C tersier dan AtomC kuarter. Reaksi Pada Senyawa Karbon : a. Subsitusi Adalah reaksi pergantian suatu atom atau gugus yang terikat pada suatu senyawa dengan ikatan jenuh. Contoh : Reaksi metana dengan gas klor, dan sinar matahari sebagai katalis :
H
H
H – C – H + Cl – Cl H Metana
H – C – H + HCl + Cl + HCl H
klor
metil klorida
asam klorida
Reaksi subsitusi dapat berlanjut sampai seluruh atom H dan alkana diganti. Contoh : CH3Cl
+ Cl2
Metil klorida
CH3Cl2 + HCl diklorometana
3
b. Adisi Adalah reaksi masuknya atom ke dalam senyawa tak jenuh di sertai pecahnya ikatan tak jenuh. Contoh :
Etena dengan gas hydrogen iodida H2C = CH2 + HI Etena
H3C – CH2I etil iodida
Propuna dengan hydrogen bromide H3C – C = CH + HBr H3C – C = CH2 Br Prupuna
2-bromo propena
2.2 Sifat dan Kegunaan Senyawa Karbon 1. Haloalkana (R-X) Kelarutan alkilhalida dalam air sangat rendah, tapi mereka dapat saling bercampur dengan pelarut nonpolar yang lain. Metilena klorida (CH2Cl2), kloroform (CHCl3) dan karbon tetraklorida (CCl 4) sering digunakan untuk pelarut senyawa nonpolar atau sedikit polar. Beberapa klorohidrokarbon termasuk CHCl 3 dan CCl4 memiliki sifat racunsehingga penggunaan zat-zat tersebut harus hati-hati dan dilakukan dalam lemari asam. Monohalometana yang berwujud cair pada temperatur kamar dan tekanan atmosfer hanyalah metil iodida (titik didih 42°C) dan etil iodida (titik didih 72°C), tatapi etil klorida berupa gas (titik didih 13°C). Propil klorida, bromida dan iodida semuanya berupa zat cair. Umumnya, titik didih alkil klorida, bromida dan iodida memdekati titik didih alkana yang berat molekulnya hampir sama. Akan tetapi, polifluoroalkana canderung memiliki titik didih yang rendah. Heksafluoroetana mendidih pada -79°C meskipun berat molekulnya (Mr=138) mendekati dekana (titik didih 174°C). Selain sebagai pelarut, haloalkana penting sebagai obat bius (anesthetic), misalnya 2-bromo-2-kloro-1, 1, 1-trifluoroetana (nama dagangnya halothane). Halothane tidak mudah terbakar, tidak mudah meledak, tidak membuat perih, tidak berwarna, cairan yang mudah menguap, jika dihirup tidak menjadikan muak atau muntah. Sifat-sifat tersebut ideal untuk obat bius. Penggunaan haloalkana yang berlebihan dapat menyebabkan rusaknya lapisan ozon bumi. Oleh karenanya, perlu disadari bahwa penggunaan sennyawa haloalkana memerlukan kehati-hatian.
4
2. Alkohol (R-O-H) Metanol dan etanol merupakan zat cair bening yang tidak berwarna, dapat bercampur dengan air dan mudah terbakar dengan nyala biru. Metanol bersifat racun yang dapat membutakan mata, bahkan kematian. Etanol (alkohol) merupakan bahan kimia yang penting, juga bersifat racun tapi daya racunnya lebih rendah dari metanol. Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil). Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya. Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil). Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekulmo le ku ln ya,maka titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau eter yang bobot molekulnya sebanding. Alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air,kelarutan dalam air ini langsung disebabkan oleh ikatan hi dr oge n a nt ar a a lko hol dan air.B a g i a n h i d r o k a r b o n s u a t u a l k o h o l b e r s i f a t h i d r o f o b y a k n i m e n o l a k mol eku l-m ol ek ul ai r. Mak in pa nj an g bagi an hi dr oka rbo n ini ak an ma ki n ren dah kelarutan alkohol dalam air. Bila rantai hidrokarbon cukup panjang, sifat hidrofobini dapat mengalahkan sifat hidrofil (menyukai air) gugus hidroksil. Percabanganmeningkatkan kelarutan alkohol dalam air. Bertambah banyaknya gugus – OH juga menaikkan hidrofilitas dan kelarutan. (Fessenden, 1983). Alkohol digunakan dalam berbagai produk, seperti kosmetik, obat kumur, parfum, bahan bakar, dan cairan desinfektan untuk tangan. Dalam industri, alkohol dapat dibuat melalui proses fermentasi menggunakan alat yang disebut fermentor. Sifat fisik: berwujud cair, mudah larut dalam air, titik didihnya relatif tinggi. Sifat kimia: - Dapat bereaksi dengan logam aktif (Mg. Na. K. AI) menghasilkan gas hidrogen. - Dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester (reaksi esterifikasi) dan air. - Dapat bereaksi dengan PX3. PX5, dan SOX2 (X = F, CI, Br, I) menghasilkan alkil halida (R-X). - Dapat bereaksi dengan asam halida (HX) membentuk alkil halida (R – X). - Jika alkohol dipanaskan bersama H 2SO4 pekat, terjadi reaksi dehidrasi (pelepasan molekul air). – Pada suhu 130° – 140°C menghasilkan eter (2 molekul alkohol melepaskan 1 molekul air). – Pada suhu 170° – 180°C menghasilkan alkena (1 molekul melepaskan 1 molekul air). - Dapat terbakar dengan mudah menghasilkan banyak energi sehingga alkohol banyak digunakan untuk bahan bakar.
5
Polihidroksi Alkohol Senyawa yang mengandung dua gugus hidroksil disebut glikol atau diol , misalnya etilena glikol. Kebanyakan glikol merupakan zat cair kental, tidak berwarna dan berasa manis. Senyawa yang mengadung tiga gugus hidroksil disebut triol , misalnya gliserol atau gliserin (1, 2, 3-propantriol, CH 2OH-CHOH-CH2OH). Gliserol merupakan cairan kental yang higroskopis, tidak beracun dan rasanya manis. Karena rasanya manis dan mempunyai daya pengawet, gliserol sering dicampur pada za-zat makanan dan zat-zat perangsang. Gliserol banyak digunakan dalam obat-obatan, kosmetik, pembuatan tinta dan pembuatan nitrogliserin (glieseril trinitrat, dapat digunakan sebagai bahan peledak).
3. Eter (R-O-R) Eter mudah menguap, lebih mudah menguap daripada alkohol. Pengisapan uap eter yang terus-menerus dapat menyebabkan pingsan. Oleh karena itu, eter digunakan untuk pembiusan. Di samping itu, eter banyak digunakan sebagai pelarut dan pengekstraksi. Eter memiliki titik didih rendah karena sangat sulit membentuk ikatan hidrogen. Eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan isomeri alkoholnya. Kelarutan eter dalam air sangat kecil (+-1,5%), sehingga merupakan pelarut yang baik bagi senyawa organik yang tidak larut dalam air. Eter mudah terbakar membentuk CO 2 dan uap air, eter terurai oleh asam halida terutama oleh HI. Reaksi dengan senyawa PX3 (Posfor trihalida) misalnya (PCl 3, PBr 3 dan PI3) dipergunakan sebagai reaksi pembeda alkanol dengan eter. Dietil eter, yang juga dikenal sebagai eter dan etoksi etana, adalah cairan mudah terbakar yang jernih, tak berwarna, dan bertitik didih rendah serta berbau khas. Senyawa alkohol dapat bereaksi dengan senyawa PX3, sedangkan senyawa eter tidak bereaksi. Secara umum reaksi tersebut mengikuti persamaan reaksi.
Kegunaan
1) Eter digunakan sebagai pelarut. 2) Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi. 3) Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin. Dampak : Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.
6
4. Alkanal (RCHO) dan Alkanon (RCOR’) Gugus karbonil merupakan gugus polar sehingga alkanal dan alkanon memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada hidrikarbon yang massa molekulnya hampir sama. Akan tetapi, alkanal dan alkanon tidak memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya sehingga titik didih senyawa alkanal dan alkanon lebih rendah daripada titik didih alkohol yang sesuai. Larutan 40% metanal (formaldehida) dalam air diberi nama formalin. Formalin merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk, uapnya merangsang selaput hidung dan tenggorokan, serta menimbulkan rasa terbakar. Larutan formalin bersifat disinfektan yang efektif melawan bakteri vegetatif, jamur atau virus, tapi kurang efektif melawan spora bakteri. Formalin banyak digunakan sebagai pengawet sehingga biasa digunakan untuk menyimpan preparat biologi. Formalin bukan pengawet bahan makanan karena merupakan bahan beracun yang jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi dengan hampir semua zat di dalm sel menekan fungsi sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan dalam tubuh. Mengakibatkan juga iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sal/jaringan), orang yang mengkonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah. Senyawa alkanon yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalahaseton (propanon). Aseton banyak digunakan sebagai : 1) Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai pembersih cat kuku. 2) Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti klaroform yang digunakan sebagai obat bius. 3) Selain aseton, beberapa senyawa alkanon banyak yang berbau harum sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya. Beberapa sifat yang dimiliki senyawa-senyawa Alkanon antara lain : 1) Alkanon dengan jumlah C 1 s/d 5 berupa cairan tak berwarna. 2) Pada umumnya larut dalam air. 3) Alkanon seperti aldehid mempunyai titik didih yang relatif lebih tinggi dari padasenyawa non polar. 4) Alkanon dapat direduksi oleh gas H2 menghasilkan alkohol sekundernya.
7
5. Asam Karboksilat (RCOOH) Merupakan senyawa polar yang antarmolekulnya dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat, dapat juga membantuk ikatan hidrogen dengan molekul ai r. Asam karboksilat atau Alkanoat memiliki rumus umum C nH2nO2 atau RCOOH. Gugus karboksilat (-COOH) merupakan gabungan dari gugus karbonildan hidroksil. Senyawa ini dianggap turunan alkana dan diberi nama asamalkanoat atau dengan nama yang lebih lama, asam alkana karboksilat. Wujud dari asam karboksilat tergantung dari jumlah atom C-nya, untuk senyawa asam karboksilat yang memiliki atom C kurang dari 10, maka wujud zat tersebut adalah cair pada suhu kamar. Sedangkan asam karboksilat yang memiliki panjang rantai C 10 atau lebih berwujud padat. Asam karboksilat dengan panjang rantai 1-4 larut sempurna dalam air, sedangkan asam karboksilat dengan panjang rantai 5-6 sedikit larut dalam air dan asam karboksilat dengan panjang rantai lebih dari 6 tidak larut dalam air. Asam karboksilat larut dalam pelarut organik (seperti eter, alkohol dan benzena). Semua asam karboksilat merupakan asam lemah dengan K a= +-1×10-5. Asam karboksilat memiliki titik didih yang tinggi (lebih tinggi daripada alkohol), karena dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat. Senyawa yang mempunyai satugugus karbonil yang berikatandengan satu gugus hidroksil yangdisebut dengan ³gugus karboksil´ (karbonil + hidroksil). Sifat – sifat asam karboksilat :
Asam karboksilat mempunyai 3 ikatan kovalen polar → senyawa polar
Asam karboksilat mampu membentuk ikatanhidrogen melalui gugus
Asam karbok silat mampu membentuk ikatanhidrogen dengan air→ mudah larut dalam air Kegunaan Asam karboksilat :
a. Asam format dipakai untuk menggumpalkan lateks (getah karet). b. Asam asetat digunakan sebagai cuka makan. c. Asam format digunakan dalam industri kecilpenyamakan kulit dan menggumpal bubur kertasatau karet. d. Asam asetat atau yang lebih populersebagai asam cuka digunakan sebagai cukamakan dengan kandungan asam asetat20-25%. e. Asam stearat digunakan sebagai bahan dasarpembuatan lilin. f. ASam Sitrat untuk zat tambahan pada sirup,saribuah-buahan
8
g. Asam Oksalat untuk pembakuan pada titrasi. 6. Ester (RCOOR’) Merupakan senyawa polar, tetapi antarmolekulnya tidak membentuk ikatan hidrogen. Akibatnya, titik didih ester lebih rendah daripada titik didih asam dan alkohol yang massanya molekulnya hampir sama. Tidak seperti asam bermassa molekul rendah, ester biasanya berbau sedap. Beberapa ester berbau seperti buah-buahan dan digunakan sebagai rasa/bau sintetik. Golongan Ester memiliki rumus umum C nH2nO2 atau R-COO-R’. NamaIUPAC dari ester adalah alkyl alkanoat. Kebanyakan senyawa ester berbauharum, karena itu banyak digunakan sebagai pengharum (esens). Esterdibuat dari asam dan alkohol melalui reaksi esterifikasi yang berupa reaksisetimbang. Kegunaan Ester: a. Ester rantai pendek (ester yang memiliki atom karbon kurang dari 10) digunakan sebagai essen buah-buahan. b. Lemak (ester dari gliserol dengan asam karboksilat suku tinggi) digunakan sebagai bahan makanan dan sebagai bahan untuk membuat sabun.
2.3 Bagan senyawa hidrokarbon
Senyawa Hidrokarbon
Membentuk
Penyusun
Rantai Karbon
Minyak Bumi
Berbentuk
Dipisahkan dengan cara Destilasi
Hidrokarbon
Hidrokarbon
Alifatik
Siklik
Terbagi atas
Bertingkat
Berdasarkan Terbagi atas
menghasilkan
Perbedaan
Produk
Titik Didih
Minyak Bumi
Digunakan sebagai Bahan Bakar Alkana
Alkena
contohnya
Alkuna
Gas LPG
Minyak Tanah
Senyawa
Sikloalkana
Aromatika 9
Bensin
Solar
A. Pengelompokkan Senyawa Hidrokarbon Senyawa Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang hanya terdiri atas atom karbon dan atom hydrogen. Senyawa hidrokarbon dapat di bedakan menjadi 2 jenis, yaitu senyawa hidrokarbon alifatik dan senyawa hidrokarbon siklik. 1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Senyawa hidrokarbon alifatik merupakan senyawa karbon yang memilki rantai karbon yang lurus. Rantai karbon ini dapat berupa ikatan tunggal ataupun ikatan rangkap. Oleh karena itu, berdasarkan jenis ikatannya maka senyawa hidrokarbon alifatik dapat dibedakan atas senyawa hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal, sedangkan senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap 2 ataupun ikatan rangkap 3. Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat oleh atom karbon yang lain maka atom karbon dibedakan menjadi 4 macam, yaitu : a. Atom C primer, yaitu atom C yang diikat oleh satu atom C yang lain. b. Atom C sekunder, yaitu atom C yang diikat oleh dua atom C yang lain. c. Atom C tersier, yaitu atom C yang diikat oleh tiga atom C yang lain. d. Atom C kuartener, yaitu atom C yang diikat oleh empat atom C yang lain.
Kelompok senyawa hidrokarbon yang hanya mempunyai ikatan tunggal (hidrokarbon jenuh) dinamakan alkana, sedangkan yang mempunyai ikatan rangkap 2 atau 3 (hidrokarbon tidak jenuh) berturut-turut adalah alkena dan alkuna. a. Alkana Alkana adalah senyawa hidrokarbon alifatik yang seluruh ikatannya tunggal atau jenuh. Adapun rumus molekul dan nama 10 senyawa pertama alkana adalah sebagai berikut. Nama senyawa Metana Etana Propana Butana Pentana Heksana Heptana Oktana Nonana Dekana
RM CH4 C2H6 C3H8 C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H16 C9H20 C10H22
Dari rumus molekul senyawa-senyawa alkana di atas di dapatkan bahwa setiap rumus molekul dua senyawa alkana berurutan berbeda sebanyak 1 atom C dan 2 atom H (CH2). Jadi, segolongan senyawa alkana di sebut deret homolog. Deret
10
homolog atau deret sepancaran ialah deretan senyawa-senyawa yang mempunyai sifat kimia hamper sama dan tiap-tiap suku berurutan berselisih CH2. Alkil ialah gugus gugus yang terjadi apabila 1 atom H dari alkana di hilangkan. Notasi alkil ialah R. nama alkil sama dengan alkana asalnya, dengan akhiran ana diganti dengan – il.
Rumus alkil :
CnH2n+1
Isomerisasi adalah persitiwa karbon yang rumus kimianya sama, tapi rumus strukturnya berbeda.
Rumus alkana :
CnH2n+2
b. Alkena Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang mempunyai satu ikatan rangkap ( - C = C -). Alkena disebut juga olefin dan lebih reaktif daripada alkana. Beberapa rumus molekul dan nama senyawa alkena adalah sebagai berikut. Rumus molekul dan nama8 anggota pertama Alkena. Rumus Molekul C2H4 C3H6 C4H8 C5H10 C6H12 C7H14 C8H16 C9H18
Rumus umum Alkena :
CnH2n
11
Nama Senyawa Etena Propena Butena Pentena Heksena Hektena Oktena Nonena
c. Alkuna Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang mempunyai sati ikatan rangkap tiga ( - C = C -). Rumus molekul dan nama beberapa anggota alkuna adalah sebagai berikut. Rumus Molekul C2H2 C3H4 C4H6 C5H8 C6H10 C7H12 C8H14 C9H16
Nama Senyawa Etuna Propuna Butuna Pentuna Heksuna Heptuna Oktuna Nonuna
CnH2n-2
Rumus umum alkuna :
2. Senyawa Hidrokarbon Siklik Senyawa Hidrokarbon siklik merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai rantai karbon tertutup atau melingkar. Senyawa hidrokarbon yang akan di bahas adalah senyawa-senyawa sikloalkana dan senyawa-senyawa aromatik.
a. Senyawa sikloalkana Sikloalkana adalah senyawa-senyawa hidrokarbon siklik yang seluruh ikatan antar atom karbonnya jenuh (hanya mengandung ikatan tunggal). Sikloalkana juga hanya mengandung ikatan C-H dan ikatan tunggal C-C, hanya saja atom-atom C tergabung dalam sebuah cincin. Beberapa contoh senyawa sikloalkana adalah sebagai berikut. CH2
CH2
CH2
CH2
CH2 CH2
CH2
CH2 CH2
Siklobutana
CH2
sikloheksana
12
b. Senyawa aromatik Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbin siklik yang memiliki 3 ikatan rangkap yang berselang-seling. Berikut ini beberapa contoh senyawa-senyawa aromatik.
= BENZENA
Atau
B. Kegunaan Senyawa Hidrokarbon Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong manusia untuk mengembangkan berbagai penelitian sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru. Salah satunya penelitian mengenai berbagai senyawa hidrokarbon, yang dapat menghasilkan berbagai penemuan baru di berbagai bidang. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Bahan Dasar Tekstil Tekstil sebagai bahan pakaian banyak berasal dari bahan-bahan alami, seperti kapas, wol, dan sutera. Bahkan telah ditemukan tekstil yang dapat dibuat dari kayu. Untuk membuat tekstil dari kayu dengan cara memisahkan molekul selulosa dalam kayu. Selulosa tersebut kemudian digunakan untuk membuat rayon-viskosa sebagai bahan dasar tekstil. 2. Sebagai Nutrisi yang Diperlukan Tubuh Makanan yang kita konsumsi biasanya mengandung zat-zat, seperti karbohidrat,lemak, dan protein. Karbohidrat, lemak, dan protein merupakan senyawa-senyawa hidrokarbon. Senyawa-senyawa tersebut dapat memberikan nutrisi yang diperlukan tubuh kita agar terpenuhi gizinya. 3. Sebagai Sumber Energi Untuk beraktivitas sehari-hari, kita memerlukan sumber energy. Salah satunya di peroleh oleh gas LPG. Gas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar kompor untuk memasak. Bahan dasar dari gas LPG ini merupakan golongan senyawa alkana, yaitu senyaw propana dan butana. 4. Bahan Pembuat Plastik Plastik memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam beraktivitas, biasanya kita memanfaatkan barang-barang yang terbuat dari plastic. Bahan dasar plastic ini merupakan senyawa golongan alkena, yaitu polietena.
13
2.4 Contoh ikatan senyawa hidrokarbon dengan obat-obat NO
ZAT AKTIF OBAT
1
Acetaminophen
SENYAWA MOLEKUL C8H9 NO2
2.
Acetazolamidun
C4H6 N4O3S2
3.
Acidum Aceryl Salicylicum
C9H8O4
4.
5.
Acidum Aminocaproicum Acidum Ascorbicum
STRUKTUR POLIGON
H2 NO2S
S
NHCOCH3
COOH OCOCH3
C6H13 NO2 H2 N – (CH2)5 – CO2H C6H8O6 O O
6.
Acidum Benzoicum
C7H6O2
7.
Acidum Nicorinicum
C6H5 NO2
N
COOH
8.
Acidum Salicylicum
C7H6O3
COOH OH
14
9.
Acidum Sorbicum
C6H8O2
H
H2C
H
C
C
C
C
H
H
COOH
S0 11. 12.
Acidum Undecylenicum Aethylendiaminum Aethylis Aminobenzoas
C11H2002
CH2=CHCH2(CH2)6CH2COOH
C6H8 N2H2O C9H11 NO2
H2 N – CH2 – CH2 – NH2 , H2O O C – O – C2H5
NH2 13.
Alprenololi Hydrochloridum
C15H23 NO2 O – CH2 – CH(OH) – CH2 – NHCH(CH3)2 , HCL
CH2CH=CH2 14.
Amitriptylini Hydrochloridum
C20H23 N,HCl
CHCH2CH2 N(CH3)2 , HCL
15
Amphetamini Sulfas
C18H26 N2, H2SO4
CH2 – CH(NH2) – CH3 , H2SO4
2 16.
Barbitalum
C8H12 N2O3
H N O
O
C2H5 NH C2H5 O
15
17.
Benzylalcoholum
C7H8O
18.
Benzylis Benzoas
C14H12O2
CH2OH
COO – CH2
19.
Bisacodylum
C22H19 NO4 OOCCH3 N CH
OOCCH3 20.
Carbarsonum
C7H9AsN2O4
O NO – As – OH
NH – CO – NH2 21.
Chlorpropamidum
C10H13CIN2O3S
O Cl SO2 – NH – C – NH CH2CH2CH3
22.
Coffeinum
C8H10 N4O2
O
CH3
H3C – N
N
O
N N CH3
23.
Dapsonum
C12H12 N2O2S
O NH3 C H2 N O
16
24.
Dexamphetamini Sulfas
C8H26 N2H2SO4
NH2 H2C – CH – CH3 H2SO4
25.
Diazepamum
C16H13ClN2O
CH3 N
Cl
26.
Diiodohydroxyquinol inum
C9H5I2 NO
N
OH I
N
I 27.
Dimercaprolum
C3H8OS2
CH2CH – CH2OH SH
28.
Diphen Hydra Mini Hydrochloridum
SH
C17H21 NO , HCl
CH – O – (CH2)2 – N(CH3)2 , HCl
29.
Ephedrini Hydrochlorioum
C10H15O , HCl
CH(OH) – CH (NHCH3) – CH3 , HCl
17
30.
Ephineprinum
C9H13 NO3
OH CH – CH2 – NH – CH3
OH 31.
Ferrosi Lactas
OH CH3 – CH - COO
C6H10FeO6 , 3H2O
Fe , 3H2O OH 2
32.
Furosemidum
C12H11CIN2O5S
O
CH2 NH
Cl
COOH 33.
Gammexanum
C6H6Cl6
SO2 NH
Cl Cl
Cl
Cl
Cl Cl
34.
Glucosum
C6H12O6 , H2O
OH CH2OH
O HO OH 35.
Hexachlorphanum
C18H6Cl6O6
OH Cl
OH CH2
Cl
Cl Cl Cl 36.
Hydrochlorthiazidum
Cl
C7H8CIN3O4S2 O
O
NH2 – SO4 NH
Cl
18
NH
37.
Imidramini hydrochloridum
C19H24 N2 , HCl
N CH2 – CH2 – CH2 N(CH3)2 38.
Iodochlorhydroxy Quinolinum
C9H5CIINO
OH I
N
Cl 39.
Isoniazidum
C6H7 N3O
N
O=C – NHNH2 40.
Piperazine
C4H10 N2
H N
N H 41.
Nipasol
C10H12O3
COOC3H7
OH 42.
Propilitiourasil
C7H10 N2OS
H CH3CH2CH2
N
S
NH O 43.
Vit B6 (piridoksin hidroklorida)
C8H11 NO3 , HCl
CH3
N HCl
OH
CH2OH CH2OH
19
44.
Resorsin
C6H6O2
OH
OH 45.
Salamid
C7H7 NO2
COOH OH
46.
Sulfadiazina
C10H10 N4O2S N NH3
SO2 NH N
47.
Sulfaguanidina
C7H10 N4O2S, H2O
NH H2 N
48.
Sulfamerazina
SO2 NHCNH2
C11H12 N4O2S
N NH2
SO2 NH N CH3
49.
Tolbutamida
C12H18 N2O3S CH3 NHCONH(CH2)3CH3
50.
Tropikamida
C17H20 N2O2
SO2
CH3OH
CH – CON – CH3 N CH2H5
20
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian bahasan “senyawa karbon” dapat disimpulkan bahwa : 1. Senyawa karbon adalah bagian dari senyawa organik yang diantaranya disusun oleh karbon. 2. Senyawa karbon sangat berperan penting dalam dunia kesehatan terutama bahan sintetik obat yang sebagian besar berasal dari ba han kimia. 3. Senyawa organik adalah senyawa karbon yang berasal dari makhluk hidup dan dapat juga di sintesis dari senyawa anorganik. 3.2 Saran Sesuai dengan pembuatan makalah yang berjudul “senyawa karbon”, kami selaku penyusun memberikan saran sebagai berikut: 1. Dalam teori senyawa karbon ini kita harus mengambil literature dan sumber teori yang mencukupi. 2. Peran “senyawa karbon” dalam dunia kesehatan terutama dalam produksi obat obatan dan pelayanan informasi obat harus nampak lebih diperhatikan agar tidak menimbulkan efek salah informasi yang fatal akibatnya.
21
DAFTAR PUSTAKA Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 3 untuk Kelas XII SMA dan MA. Solo: Platinum Farmakope Indonesia Edisi 3 http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=428 http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0706565/profil.html http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/senyawa-hidrokarbon/sifat-sifatalkohol/ http://www.scribd.com/doc/45251544/3/Sifat-%E2%80%93-Sifat-Alkanon http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/senyawa-hidrokarbon/sifat-sifateter/
22