SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA DAN KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Disusun oleh: KELOMPOK 4 YOLA IVONNY HARIANTO !"!#44!$$"% &RA&TI REJEKI S' !"!#44!$$(% D)INDA HEGEL T' !"!#44!$$*% SRI SU+I HARDIANTI A' !"!#44!$$,% HANGGER +ITRA ARYO K' !"!#44!$$-% SULBIANA !"!#44!$!
%$PENDIDIKAN &ISIKA I+P &AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR #$!*
A' SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Definisi Media Pembelajaran, Media berasal dari kata “Medium” yang berasal dari bahasa latin “Medius” yang berarti “tengah” atau “sedang”. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan (atuheru, !"##$"). %edangkan menurut &riggs (!"''), media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti $ buku, film, ideo dan sebagainya. emudian menurut National Education Associaton(!"*") mengungkapkan bah+a media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk etak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Pada a+al sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh bernama ohan mos 0omenius yang teratat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. &uku tersebut berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia 1ergambar) yang diterbitkan pertama kali pada tahun !*2'. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bah+a tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar seara menyeluruh bagi sis+a melalui semua indera, terutama indera pandang 3 dengar. alau kita amati lebih ermat lagi, pada mulanya media pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam kegiatan mengajar (1eahing ids). lat bantu mengajar yang mula-mula digunakan adalah alat bantu isual seperti gambar, model, grafis atau benda nyata lain. lat-alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotiasi serta mempertinggi daya serap atau retensi belajar dan daya ingat sis+a dalam belajar. 4amun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat &antu isual kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instrution) produksi dan ealuasinya. adi, dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-56, alat isual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal dengan audio isual atau audio isual aids (7). &ermaam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada sis+a melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari erbalisme yang masih mengkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu isual semata. %ekitar pertengahan abad 56 usaha pemanfaatan alat isual mulai dilengkapi dengan peralatan audio, maka lahirlah peralatan audio isual pembelajaran.
8saha-usaha untuk membentuk pembelajaran abstrak menjadi lebih konkrit terus dilakukan. Dalam usaha itu, 9dgar Dale membuat klasifikasi !5 tingkatan pengalaman belajar dari yang paling kongkrit sampai yang paling abstrak. lasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama ”eruut Pengalaman” (0one of 9:periene).
eruut pengalaman ini dianut seara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai agar sis+a memperoleh pengalaman belajar seara mudah. eruut pengalaman yang dikemukakan oleh 9dgar Dale itu memberikan gambaran bah+a pengalaman belajar yang diperoleh sis+a dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati, dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. %emakin konkret sis+a mempelajari bahan pengajaran, ontohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin banyak pengalaman yang diperolehnya. %ebaliknya semakin abstrak sis+a memperoleh pengalaman, ontohnya hanya mengandalkan bahasa erbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh sis+a. 9dgar Dale memandang bah+a nilai media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan nilai pengalaman. etika itu, para pendidik sangat terpikat dengan keruut pengalaman itu, sehingga pendapat Dale tersebut banyak dianut dalam pemilihan jenis media yang paling sesuai untuk memberikan pengalaman belajar tertentu pada sis+a. Pada akhir tahun !"26, teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat audio isual. Dalam pandangan teori komunikasi, alat audio isual berfungsi sebagai alat penyalur pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan. &egitupun dalam dunia pendidikan, alat audio isual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga berfungsi sebagai penyalur pesan belajar. %ayangnya, +aktu itu faktor sis+a, yang merupakan komponen utama dalam pembelajaran, belum mendapat perhatian khusus. &aru pada tahun !"*6-an, para ahli mulai
memperhatikan sis+a sebagai komponen utama dalam pembelajaran. Pada saat itu teori &ehaiorisme &;. %kinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. 1eori ini telah mendorong diiptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku sis+a sebagai hasil proses pembelajaran. Produk media pembelajaran yang terkenal sebagai hasil teori ini adalah diiptakannya teahing mahine (mesin pengajaran) dan Programmed
Program pembelajaran direnanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik sis+a diarahkan kepada perubahan tingkah laku sis+a sesuai dengan tujuan yang diapai. Pada dasarnya pendidik dan ahli isual menyambut baik perubahan ini. %ehingga untuk menapai tujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai berbagai format media. Dari pengalaman mereka, guru mulai belajar bah+a ara belajar sis+a itu berbeda-beda, sebagian ada yang lebih epat belajar melalui media isual, sebagian audio, media etak, dan sebagainya. %ehingga dari sinilah lahir konsep media pembelajaran. B' KEDUDUKAN MEDIA PEMBELAJARAN !' edudukan Media Pembelajaran &erdasarkan arakteristiknya
emajuan di bidang teknologi pendidikan, maupun teknologi pembelajaran, menuntut digunakannya berbagai media pembelajaran serta peralatan-peralatan yang semakin anggih. &oleh dikatakan bah+a dunia pendidikan de+asa ini hidup dalam dunia media, di mana kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran seara konensional yang lebih mengedepankan metode eramah, dan diganti dengan sistem penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran sis+a dan pemanfaatan multimedia. %etiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. gar peran media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka pada media-media belajar itu perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu sesuai dengan karakteristik dan fungsinya terhadap pembelajaran. Pengelompokkan itu penting untuk memudahkan para pendidik dalam memahami sifat media dan dalam menentukan media yang ook untuk pembelajaran atau topik pembelajaran tertentu. Menurut %harmm, kita dapat melihat media menurut karakteristik ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan kontrol pemakai. adi antara klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. 5.
edudukan Media Pembelajaran di Dunia Pendidikan
&elajar melalui stimulus isual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. &elajar melalui stimulus erbal membuahkan hasil yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang
berurut-urutan. &elajar dengan menggunakan indera ganda(pandang dan dengar) akan memberikan keuntungan bagi sis+a. Dengan menggabungkan beberapa media akan memberikan pengalaman yang menerminkan suatu pengalaman belajar dalam kehidupan sehari-hari. %uatu pengalaman belajar akan diperoleh karena adanya penggabungan aneka media ituhingga menjadi satu kesatuan kerja yang meghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi= artinya informasi bahkan tidak hanya dilihat sebagai hasil etakan, melainkan juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang dapat membangkitkan minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajian. ita sekarang berada dalam suatu era informasi, yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan berariasi., tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam +aktu singkat. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, +alaupun dalam derajat yang berbeda-beda.Di negara-negara yang telah maju media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang +aktu. &ahkan seorang arsitek merika terkemuka, &ukminster ;uller dalam >aney ? 8lmer menyatakan bah+a media adalah orang tua ketiga(guru adalah orang tua kedua). Di indonesia keenderungan ke arah itu sudah mulai tampak, dengan telah diudarakannya oleh pihak s+asta “1eleisi Pendidikan” mulai tahun !""!, yang disiarkan ke seluruh pelosok tanah air. Dengan konsepsi yang makin mantap, kedudukan media dlm dunia pendidikan tidak hanya sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pemba+a informasi atau pesan pembelajaran guru yang sesuai dengan kebutuhan sis+a. Dengan demikian seorang guru dapat memusatkan tugsnya pada aspek-aspek lain seperti pada kegiatan bimbingan dan penyuluhan indiidual dalam kegiatan pembelajaran. @.
edudukan Media dalam %istem Pembelajaran
%istem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai suatu system karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk menapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan ealuasi. Proses peranangan pembelajaran selalu dia+ali dengan perumusan tujuan intruksional khusus sebagai pengembangan dari tujuan intruksional umum. Dalam kurikulum 566*, perumusan indiator selalu merujuk pada kompetensi dasar dan kompetensi dasar selalu merujuk pada standar kompetensi. 8saha untuk
menunjang penapaian tujuan pembelajaran dibantu oleh pengguna alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai karakteristik komponen penggunanya. %etelah itu, guru menentukan alat dan melaksanakan ealuasi. >asil dari ealuasi dapat menjadi bahan masukan dan umpan balik kegiatan yang telah dilaksanakan. pabila ternyata hasil belajar sis+a rendah, maka kita mengidentifikasi bagian bagian apa yang menyebabkannya. hususnya dalam penggunaan media maka perlu melihat efektiitas apakah yang menjadi faktor penyebabnya.
Proses
pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing saling berkaitan erat dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Dengan demikian, akan menjadi suatu sistem yang tidak sempurna, manakala suatu pembelajaran tidak didukung oleh salah satu komponen tersebut. a. 1ujuan 1ujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Mau diba+a kemana sis+a, apa yang harus dimiliki oleh sis+a, semuanya tergantung tujuan yang ingin diapai. ika diibaratkan, tujuan sama dengan komponen jantung pada sistem tubuh manusia. egiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan sis+a adalah kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang dilakukan guru dan sis+a hendaknya diarahkan untuk menapai tujuan yang ditentukan. Dengan demikian dalam setting pembelajaran, tujuan merupakan pengikat segala aktifitas guru dan sis+a. Aleh sebab itu merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam meranang sebuah program pembelajaran, karena alasan yaitu sebagai berikut$ •
Bumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengealuasi efektiitas
•
keberhasilan proses pembelajaran. 1ujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar sis+a.
• •
1ujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran. 1ujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai ontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. b.
al ini bisa dibenarkan manakala tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Dalam kondisi semaam ini, maka penguasaan materi pelajaran oleh guru mutlak diperlukan sebab peran dan tugas guru sebagai sumber belajar. 4amun demikian, dalam setting pembelajaran yang berorientasi pada penapaian tujuan atau kompetensi, tugas dan tanggungja+ab guru bukanlah sebagai sumber belajar. Dengan demikian, materi pelajaran sebenarnya bisa diambil dari berbagai sumber. . Metode Metode atau strategi adalah komponen yang juga sangat menentukan, keberhasilan penapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. &agaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses penapaian tujuan. Aleh karena itu, setiap guru perlu memahami seara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam proses pelaksanaan pembelajaran. d. Media Calaupun sebagai alat bantu akan tetapi media memiliki peran yang tidak kalah penting. Dalam kemajuan teknologi seperti sekarang ini memungkinkan sis+a dapat belajar dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil teknologi. Aleh arena itu, peran dan tugas guru bergeser dari peran sebagaisumber belajar menjadi peran sebagai pengelola sumber belajar. Melalui penggunaan berbagai sumber tersebut diharapkan kualitas pembelajaran akan semakin meningkat. e. 9aluasi 9aluasi merupakan komponen terakhir dalam system proses pembelajaran. 9aluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan sis+a dalam proses pembelajaran, tetapi juga sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui ealuasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen system pembelajaran.
.
edudukan Media Pembelajaran dalam Proses &elajar-Mengajar
Dalam proses belajar-mengajar media pembelajaran memiliki kedudukan diantaranya sebagai berikut$ a. lat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat pengajar menyampaikan pelajaran Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam kedudukannya seperti halnya diatas jelas telah memberikan manfaat besar bagi anak didik. Disatu pihak akan memudahkan dalam memahami materi pelajaran yang sedang diajarkan karena sis+a seara langsung dapat berinteraksi dengan objek yang menjadi bahan kajian. %edangkan dipihak lain, penggunaan media pengajaran dapat me+akili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melalui komunikasi erbal, sehingga kesulitan sis+a memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi. &ahka dengan kehadiran media diakui dapat melahirkan umpan balik yang baik dari sis+a. b. lat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipeahkan oleh sis+a dalam proses belajarnyadan pengajar bisa menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar sis+a Penggunaan media pengajaran dalam pembelajaran khususnya pada materi pelajaran yang bersifat abstrak yang sukar dierna dan dipahami oleh setiap sis+a terutama materi pelajaran yang rumit dan kompleks sangat perlu dilakukan. >al ini terkait dengan materi pelajaran yang di dalamnya terdapat sejumlah konsep-konsep yang masih bersifat abstrak, misalnya untuk-menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia, proses terjadinya hujan, proses terjadinya gerhana matahari, dan lain-lain. Di mana kadangkadang untuk menjelaskan dan menggambarkannya melalui kata-kata sangat sulit, sis+a pun sulit untuk memahaminya. Dengan media pengajaran seperti itulah kemudian guru memberi +aktu pada sis+anya untuk memeahkan masalah yang ia lihat berdasarkan teori yang ada. Aleh karena itu, media berkedudukan sebagai sarana yang dipergunakan agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, memperdekat dan memperlanar jalan kearah penapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
. %umber belajar bagi sis+a rtinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para sis+a baik seara indiidual maupun kelompok.
d. lat untuk mempertinggi proses interaksi guru sis+, dan interaksi sis+a dengan lingkungan sehingga mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar 1iap-tiap sis+a mempunyai kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatan. Demikian juga kemampuan dalam berbiara. da sis+a yang lebih suka/senang membaa, ada yang lebih suka mendengarkan dulu baru membaa, dan begitu pun sebaliknya. Dengan kehadiran media pengajaran, kelemahan indera yang dimiliki tiap sis+a dapat diatasi. Misalnya, guru dapat memulai pelajaran dengan metode eramah kemudian dilanjutkan dengan memperlihatkan/ memberikan ontoh konkrit. Dengan ara seperti ini dapat memberikan stimulus terhadap indera sis+a. Dan dengan begitu akan terbangun pula interaksi guru dan sis+a dengan lingkungannya. 2.
edudukan Media Pembelajaran Dalam 1eknologi Pembelajaran
Dalam teknologi pembelajaran, media memiliki multi makna, baik dilihat seara terbatas maupun seara luas. Munulnya berbagai maam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. Dalam teknologi pembelajaran pada dasarnya kedudukan Media Pembelajaran dalam teknologi pembelajaran sepertihalnya apa yang dimaksud dalam andasan 1eknologis, dalam landasan tersebut dijelaskan bah+a pemeahan masalahdalam teknologi pendidikan-dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen sistem pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan fungsinya. omponen-komponen dalam teknologi pembelajaran tersebut diantaranya adalah pesan, orang, bahan, media, peralatan, tehnik, dan latar. Media juga sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaa, atau dibinangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut, beberapadiantaranya adalah sebagai berikut$ a. Portofolio 9lektronik Portofolio elektronik atau sering disebut eportofolio merupakan suatu kumpulan hasil karya pembelajar(sis+a, pengajar maupun karya+an) yang dikemas dalam berbagai bentuk/format elektronik(ideo, audio, situs +eb, dokumen, dan lainnya). Mengingat bah+a eportofolio sebagaimana layaknya portofolio dalam bentuk etakan merupakan proses perekaman/penatatan yang terus-menerus(berkelanjutan) dari sis+a, ia merefleksikan banyak hal yang tidak dapat direkam dalam dokumen-dokumen resmi selama ini seperti transkrip atau surat. eunggulan sebuah eportfolio adalah ia dapat menampilkan kemampuan/ skill pemiliknya, penapaian yang dimilikinya tidak saja yang berasal dari pembelajaran formal namun juga yang berasal dari situasi informal seperti
pemikiran, aktifitas kurikuler, atau pengalaman bekerja. eportofolio juga merupakan sebuah refleksi pengalaman belajar itu sendiri, suatu ara yang lebih lengkap dalam menilai seorang mahasis+a. b. 1eknologi untuk Pembelajaran 1ematik Pembelajaran 1ematik merupakan pembelajaran bermakna bagi sis+a. Pembelajaran tematik enderung menekankan pada penerapan konsep belajar. Aleh karena itu, guru harus meranang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar sis+a. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. (Defantri, 566") Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.(khmad %udrajat, 566') Dari beberapa sumber diatas dapat disimpulkan bah+a Model pembelajaran 1ematik berpusat pada sis+a dan menekankan pengalaman belajar sehingga sis+a dapat memaknai pengetahuan. Dalam pembelajaran tematik sebuah materi dikemas dengan tema yang sesuai. 1eknologi Pembelajaran 1ematik dilakukan dengan menggunakan berbagai ariasi metode. Misalnya perobaan, bermain peran, tanya ja+ab, demonstrasi, atau sekedar berakap-akap. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan sis+a$ Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik sebaiknya disusun dengan aturan dan lingkungan yang terdekat dengan sis+a. . Pembelajaran arak auh &erinteraksi seara langsung, tepisah jarak dan +aktu tetapi masih dapat melakukan proses belajar dengan ara memanfaatkan ara pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh juga dapat membantu anak didik untuk mengakses pendidikan kapan saja tidak hanya saat di sekolah maupun saat bertemu dengan pengajar. Dalam sistem pendidikan jarak jauh, interaksi merupakan faktor penting sebagai sarana penunjang aktiitas pembelajaran.
edudukan Media untuk Mengundang Partisipasi ktif %is+a
Peran media pembelajaran sangat penting didalam proses pembelajaran dikelas untuk memudahkan anak didalam menerima informasi le+at pesan yang disampaikan guru ketika menyampaikan materi. %eorang peserta didik akan dapat memperoleh pemahaman atau pengetahuan dengan ara mengelola rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, maupun indera lainnya. %emakin tanggap seseorang tentang obyek orang atau kejadian-semakin baik pula proses pengetahuan atau pemahaman yang dialami.Pada konteks inilah, media memainkan perannya dengan membantu dan memfasilitasi peserta didik lebih mudah memahami dan mengelola apa yang diterimanya. Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar seara tepat dapat membantu menjadikan pengalaman belajar lebih jelas. edudukan media pada tahap ini dapat merangsang terjadinya diskusi diantara guru dengan sis+a dan antara sis+a dengan sis+a, membantu sis+a menemukan gagasan untuk menga+ali kegiatan mengarang, bererita, dan kegiatan kerja kelompok, sebagai sumber kegiatan belajar mandiri untuk melengkapi atau memperkaya pengetahuan yang dipelajari di kelas, serta mengundang keterlibatan kognitif dan emosional sis+a seara spontan. '.
edudukan Media Pada 1ahap 1indak anjut
edudukan media pada tahap ini untuk mempermudah program remediasi dan pengayaan, sebagai ontoh membuat kliping, mengumpulkan gambar binatang dari kelompok sejenis, membuat laporan hasil pengamatan, menari informasi atau berita tentang seorang tokoh yang disenangi anak-anak. RE&ERENSI
Mgs. 4aEarudin. 566'. Manajemen Pembelajaran (implementasi onsep, areklteristik, dan Metodologi Pendidikan gama