SURVEI HIDROGRAFI KELAS B
SEJARAH HIDOGRAFI
Dosen : Khomsin, S.T., M.T.
Disusun Oleh : Annisa’ Annisa’ Kunny Latifa 0331154000016
Tanggal Pengumpulan : 13 Februari 2017
DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2018
SEJARAH HIDROGRAFI A. TERMINOLOGI DAN PERKEMBANGAN HIDROGRAFI Kata hidrografi merupakan kata serapan dari Bahasa inggris, yaitu “hydrography”, yang ditemukan dari kata sifat dalam Bahasa Prancis pada abad pertengahan, yaitu “hydrographique” sebagai kata yang berhubungan dengan sifat dan pengukuran bidang air, misalnya kedalaman dan arus. Sekitar akhir 1980-an, kegiatan utama hidrografi didominasi oleh survey dan pemetaan laut untuk pembuatan peta navigasi laut (nautical chart) dan survey eksplorasi minyak dan gas bumi (Ingham, 1975). Peta navigasi laut memuat informasi penting yang diperlukan untuk menjamin keselamatan pelayaran, seperti: kedalaman perairan, rambu-rambu navigasi, garis pantai, alur pelayaran, bahaya-bahaya pelayaran dan sebagainya. Selain itu, kegiatan hidrografi juga didominasi oleh penentuan posisi dan kedalaman di laut lepas yang mendukung eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Selama 20 tahun terakhir, terjadi pergeseran mendasar pada lingkup dan aplikasi hidrografi. Hidrografi tidak hanya dikaitkan dengan pemetaan laut dan penentuan posisi, melainkan juga dengan Hukum Laut (Law of the Sea) dan aspek fisik dari Pengelolaan Kawasan Pesisir secara Terpadu (Integrated Coastal Zone Management) (Dyer, 1979; de Jong et al., 2002). Pergeseran ini diakibatkan oleh kemajuan teknologi instrumen pengukuran dan komputasi. Selain itu permintaan masyarakat dan industri pengguna produk hidrogafi sebagai akibat dari meningkatnya kegiatan manusia di kawasan perairan. B. DEFINISI DAN LINGKUP HIDROGRAFI Menurut IHO (International Hydrographic Organization), dijelaskan mengenai definisi akademik dari hidrografi, yaitu IHO pada awalnya didirikan pada 1921 sebagai Biro Hidrografi Internasional (IHB). Nama ini diadopsi pada tahun 1970 sebagai hasil dari perjanjian internasional yang direvisi antara negara-negara anggota. Namun, nama mantan Biro Hidrografi Internasional dipertahankan untuk badan administratif IHO dari tiga Direksi dan staf yang kecil di markas besar organisasi di Monako. Selama abad ke-19, negara-negara maritim yang didirikan di kantor hidrografi untuk menyediakan sarana untuk meningkatkan navigasi kapal angkatan laut dan pedagang dengan menyediakan publikasi bahari, grafik laut, dan layanan navigasi lainnya. Ada perbedaan besar dalam grafik prosedur hidrografi, dan publikasi. Pada tahun 1889, Konferensi Internasional Kelautan diadakan di Washington, DC , dan itu diusulkan untuk membentuk "komisi permanen internasional." Proposal serupa juga dilakukan pada sesi Kongres Internasional Navigasi diadakan di St Petersburg pada tahun 1908 dan lagi pada tahun 1912. Pada 1919, hydrographers dari Inggris dan Prancis bekerja sama dalam mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelenggarakan sebuah konferensi internasional hydrographers. London terpilih sebagai tempat yang paling cocok untuk konferensi ini, dan pada tanggal 24 Juli 1919, Konferensi Internasional Pertama dibuka, dihadiri oleh 24 negara hydrographers. Tujuan dari konferensi adalah "Untuk mempertimbangkan perlu-tidaknya semua bangsa maritim mengadopsi metode yang serupa dalam persiapan, konstruksi, dan produksi grafik mereka dan semua publikasi hidrografi, rendering hasil dalam bentuk yang paling nyaman untuk memungkinkan mereka untuk dengan mudah digunakan; dari melembagakan sistem prompt dari pertukaran informasi hidrografi antara semua
negara, dan memberikan kesempatan untuk konsultasi dan diskusi yang akan dilakukan pada subyek hidrografi umumnya oleh para ahli hidrografi dunia ". Ini masih merupakan tujuan utama dari Organisasi Hidrografi Internasional . Informasi hidrografi utamanya digunakan untuk : - Navigasi dan keselamatan pelayaran - Penetapan batas wilayah atau daerah di pesisir laut - Studi dinamika pesisir dan pengelolaan laut C. AKTIVITAS UTAMA SURVEI HIDROGRAFI Aktivitas utama survei hidrografi :: - Penentuan posisi di laut dan penggunan system referensi - Pengukuran kedalaman - Pengukuran arus - Pengukuran (pengambilan contoh dan analisis) sedimen - Pengamatan pasut - Pengukuran detil situasi dan garis pantai (untuk pemetaan pesisir) D. PETA LAUT Peta laut menggambarkan keadaan rinci tentang wilayah laut yang aman dilayari kapal-kapal, dengan tanda-tanda kedalan air, adanya bahaya-bahaya navigasi baik yang kelihatan (di atas permukaan air) maupun yang terdapat di bawah permukaan air, serta benda-benda petunjuk untuk bernavigasi. Istilah peta pelayaran biasanya diterpakan pada peta-peta laut yang langsung digunakn untuk pelayaran, misalnya untuk menarik garis-garis haluan dari suatu tempat ke tempat lain, dan menentukan posisi kapal setiap saat pada waktu kapal berlayar. Pada peta laut, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: Skala peta Jenis proyeksi peta Patokan kedalaman laut yang dipakai Patokan ketinggian benda-benda daratan Satuan yang digunakan Adanya benda-benda pembantu navigasi seperti: suar,pelampung, dan lain-lain • • • • • •
Dalam pembuatan peta laut digunakan metode proyeksi sebagai berikut: 1. Proyeksi mercator Pada proyeksi ini, permukaan bola bumi digambarkan pada sebuah silinder. Pada proyeksi mercator normal silinder ini menyinggung globe pada equator. 2. Proyeksi gnomonis Di suatu tempat dari wilayah yang akan digambarkan, diletakkan datar singgung pada bola. dari titik tengah bola, wilayah yang dikehendaki diproyeksikan pada daar singgung ini. Keistimewaan dari proyeksi ini bahwa setiap lingkaran besar tergambar sebagai garis lurus. 3. Proyeksi stereografis Pada proyeksi ini, di tengah dari wilayah yang akan dipetakan, diletakkan sebuah datar singgung. Dari titik lawan titik singgung, permukaan bumi diproyeksikan pada datar singgung atau datar potong.
Persyaratan yang harus dipenuhu dalam pembuatan peta laut adalah: 1. Garis haluan, loxodorm harus berupa garis lurus. 2. Peta harus konform atau sama sudut. 3. Perubahan skala kecil. Pembagian peta menutut skala ada 4, yaitu: 1. Peta penyeberangan adalah peta dengan skala yang sangat kecil yang menggambarkan bagian besar dari bumi. 2. Peta haluan adalah peta yang digunakan untuk bernavigasi pada jarak yang jauh dari pantai. 3. Peta pantai adalah peta yang digunakan untuk bernavigasi mendekati pantai dan merlayar menyusur pantai. 4. Peta detail dan rencana adalah peta yang digunakan untuk bernavigasi di jalur pelayaran sempit dan berlayar mendekati pelabuhan, tempat labuh dan lain sebagainya. Pada peta-peta laut diterbitkan oleh Dinas Hidrografi dan Oceanografi Angkatan Laut (HIDROS), yang mencakup wilayah Indonesia dimana selisih lintangnya relative keci l dan di dekat Khatulistiwa (pertumbuhan lintang sangat kecil atau relatif tidak bertumbuh) pada umumnya menggunakan proyeksi Mercator. Sehingga peta-peta Indonesia atau peta- peta dari daerha dekat Khatuliswa sering disebut dengan “Peta Lintang Menengah” sedangkan peta- peta pada daerah lintang tinggi adalah “Peta Lintang Menumbuh” (Alam Ikan 1).
REFERENSI Ismail, M.R. 2014. Peranan Survei Hidrografi Dalam Eksplorasi Minyak Lepas Pantai. Nn. 2012. Peta Laut dan Penerbitan Navigasi. http://www.alamikan.com/2012/11/peta-lautdan-penerbitan-navigasi.html. Diakses tanggal 12 Februari 2018 Nn.
Survey hidrografi dan topografi serta penyelidikan 2017. https://www.rukindo.co.id/project/survey-hidrografi-dan-topografi-serta penyelidikan-tanah/. Diakses tanggal 11 Februari 2018
tanah.
Nn. 2018. Survei Hidrografi. http://arpindo.co.id/services/survei-hidrografi/. Diakses tanggal 11 Februari 2018 Poerbandono dan Djunasjah, Eka. 2005 . Survei Hidrografi. Bandung: PT. Refika Aditama