SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) “
PIJAT PUNGGUNG DENGAN MINYAK VCO (VIRGIN COCONUT OIL) dan MINYAK AROMATHERAPY UNTUK PENURUNAN TEKANAN DARAH
”
DI SUSUN UNTUK MELENGKAPI TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK
Disusun Oleh :
Ni Wayan Yunik Wintari 070116B050
PROGRAM STUDI PROFESI NERS UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) 2017
Pokok Bahasan
: Pijat Punggung (Back Massage)
Sub Pokok Bahasan
: Hipertensi
Penyaji
: Individu
Hari dan Tanggal Pelaksanaan
: Juli 2017
Waktu
: 09.00 WIB- selesai
Tempat
: Rumah Ny. R
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi menjadi salah satu prioritas masalah kesehatan di Indonesia maupun
di seluruh
berlangsung
lama
dunia, dan
karena
kronik
peningkatan
tekanan darah
yang
akan menyebabkan peningkatan
risiko
kejadian penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler dan renovaskular. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2007), sekitar 76% kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%. Bahkan dari 31,7% prevalensi hipertensi tersebut yang sudah mengetahui memiliki hipertensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 7,2%. Sementara dari kasus tersebut yang sadar dan menjalani pengobatan hipertensi hanya 0,4% (Depkes, 2009). Prevalensi hipertensi di Indonesia tergolong tinggi, angka kejadian hipertensi berkisar 6-15% populasi, dan masih banyak penderita belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan, terutama di daerah pedesaaan (Tedjasukmana.(2012) Data dari Dinas Kesehatan Propinsi Lampung tahun 2011, menyebutkan bahwa jumlah prevalensi hipertensi yang berobat di Puskesmas Propinsi Lampung sebanyak 81.000 orang
(Dinkes
Propinsi
Lampung,
2011).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu ada kenaikan jumlah pasien hipertensi yang berkunjung di puskesmas dari tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 5.898 orang atau 2.69% (Dinkes Pringsewu, 2010). Hasil survey pendahuluan peneliti
di
Puskesmas
Pembantu
Pringsewu Bulan Januari – Juni tahun 2013 diperoleh data, bahwa
Rejosari jumlah
penderita hipertensi yang berkunjung di Puskesmas Pringsewu sebanyak 57 orang.Hipertensi adalah suatu kondisi saat nilai tekanan darah sistolik ≥
140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg (Black, J.M., & Hawk, J.H., 2005). Terapi hipertensi dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan non farmakologi. Berkembangnya minat dan tuntutan masyarakat terhadap terapi komplementer semakin tinggi. Beberapa terapi komplementer yang direkomendasikan oleh the Seventh Report of the Joint National Committee (Chobanian et al., 2003) untuk membantu dalam pengelolaan hipertensi adalah terapi masase, terapi herbal. Hasil penelitian terkait tentang pengaruh terapi masase terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi antara lain: Olney (2005), menyatakan bahwa terapi masase pada punggung area kaki, bahu, lengan atas,dan leher selama 30 menit 2 kali per minggu (selang 2-3 hari)efektif mengontrol tekanan darah tinggi, menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan, dan dapat juga menghilangkan rasa sakit, dan mengurangi stress. Aourella & Carleson (2005), menyatakan bahwa terapi masase pada punggung, leher, dan dada 30 menit 2 kali perminggu selama 4 minggu dapat menurunkan tekanan
darah
sistolik
dan
diastolik
secara signifikan
dan
sebagai
pengobatan komplementer dalam mengobati hipertensi.Jouzi et al., (2006) menyatakan bahwa terapi pijat dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan
diastolik
pada
pasien
stroke
dengan hipertensi. Penelitian
yang
dilakukan Delaney & Brodie (2002), bertujuan menyelidiki efek myofascial pada point titik pijat pada kepala, leher, bahu, dada dan psikologis. Pijatan dilakukan 20 menit pada point titik pijat myofascial dan ha silnya dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan. Kemudian Cady & Jones (1997), melakukan penelitian terapi masase dengan kursi pijat selama 15 menit dan hasilnya dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan. Hernandez, et al. (2000), melakukan
penelitian
tentang
terapi pijat
dibandingkan dengan
efek
relaksasi otot progresif pada orang dewasa dengan hipertensi. Efek terapi masase menimbulkan percepatan mekanisme aliran darah vena dan drainase limfatik, merusak mekanisme Minyak aromaterapi disebut juga atsiri
atau
minyak esensial
atau
minyak
minyak sari, yang digunakan untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan juga kesehatan emosi seseorang.
Minyak vco memiliki struktur molekul yang
kecil
sehingga
dapat
menembus kulit ke lapisan epidermis, molekul minyak ini dapat dengan mudah menyebar ke tubuh yang lain, misalnya saluran limfa, pembuluh darah, saraf, kolagen, fibroblast, mast cell dan lain-lain. Kemudian minyak vco menghantarkan pesan ke otak, melepaskan berbagai neurokimiawi seperti relaksan, stimulan, sedatif dan sifat eforik (menimbulkan rasa senang) (Basford & Slevin, 2008). B. TUJUAN
Setelah mengikuti pijat punggung dengan menggunakan minyak VCO, (Virgin Cocunut Oil) atau minyak asli diharapkan mampu memahami tentang pijat punggung untuk mengurangi peningkatan tekanan darah. A. SASARAN DAN TARGET
Keluarga Ny. M B. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal : Mei 2017 Waktu
: 09.00-selesai
Tempat
: Rumah Ny. R
E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR N Tahap
Waktu
Kegiatan Penyaji
Kegiatan Peserta
Media
o
1
Pembukaan
5
Menit
1. Salam perkenalan 2. Menjelaskan kontrak dan tujuan
1. Menjawab
Ceramah
salam 2. Memperhatikan
pertemuan 2
Pelaksanaan
10 menit
1. Mendemonstrasikan pijat punggung
3 .
Penutup
5
menit
1. Mengajukan pertanyaan pada klien dan keluarga
1. Mendemonstra
-
sikan
1. Mendengarkan
Ceramah
2. Memberikan reiforcemen positif atas jawaban yang diberikan 3. Menutup pembelajaran dengan salam
F. METODE
Metoda yang digunakan adalah : 1. Demonstrasi 2. Diskusi / tanya jawab G. SEETING TEMPAT
1 3
Keterangan : 1. Ny . M 2. Mahasiswa 3. Anggota keluarga
H. MEDIA
Media yang digunakan adalah Leaflet
I. MATERI
Terlampir J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur a. Kesepakatan dengan klien (waktu dan tempat) b. Kesiapan materi penyaji c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung 2. Evaluasi Proses a. Klien bersedia sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan b. Klien/keluarga
antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya c. Anggota keluarga/klien menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan 3. Mahasiswa a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan b. Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas 4. Evaluasi Hasil a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan b. Adanya
kesepakatan
antara
keluarga
dengan
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
perawat
dalam
L. SUMBER PUSTAKA
1. Basford & Slevin. (2006). Teori & praktik keperawatan: Pendekatan integral
pada asuhan pasien. Jakarta. EGC.Depkes.
(2009). Riset
kesehatan dasar 2007. Tersedia online [http://labdata.litbang.depkes.go.id] 2. Black, J.M., & Hawk, J.H. (2005). Medical surgical nursing clinical management for positive outcome. 7th Ed. Philadelphia. Mosbi. 3. Dinkes Propinsi Lampung. (2011). Lapora tahunan dinas kesehatan propinsi Lampung.Tersedia online: [www.dinkespropinsilampung] 4. Olney.
(2007). Back
Massage: Long
term
effects
and dosage
determination for persons withp pre-hypertension and hypertension. Tersedia online: [http://scholarcommons] 5. Tedjasukmana.(2012).
Tatalaksana
[http://www.kalbemed.com/portals]
hipertensi.
Tersedia
online:
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Back Massage atau pijat punggung adalah salah satu cara perawatan tubuh dengan menggunakan kedua tangan pada bagian telapak tangan maupun jari-jari tangan. Massage yang berarti penekanan secara pelan. Menurut Dessianti (2015), saat serangan asma dibutuhkab tindakan massage dengan zat yang bersifat member relaksasi otot sehingga dapat mengurangi penyempitan pada pembuluh darah. B. Manfaat massage
Manfaat massage adalah memperlancar peredaran darah dan getah bening. Massage
akan
membantu
memperlancar
metabolisme
dalam
tubuh.
Treatment massage akan mempengaruhi kontraksi dinding kapiler sehingga terjadi keadaan vasodilatasi atau melebarnya pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening. Aliran oksigen dalam darah meningkat, pembuangan sisa-sisa metabolic semakin lancar sehingga memacu hormone endorphin yang berfungsi memberikan rasa nyaman. Selain hal tersebut banyak sekali manfaat massage bagi peningkatan fungsi-fungsi fisiologis tubuh. Efek kesembuhan secara holistikpun bisa didapatkan dari massage yaitu menimbulkan relaksasi pada pikiran, menghilangkan depresi dan perasaan panic dengan meluangkan sedikit waktu untuk melakukan kontak khusus yang ditimbulkan dari sentuhan massage. Olney (2005), menyatakan bahwa terapi masase pada punggung 10 menit dan dilakukan 3 kali perminggu efektif mengontrol tekanan darah tinggi, menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan, dan dapat juga menghilangkan rasa sakit, dan mengurangi stress. Aourella & Carleson (2005), menyatakan bahwa terapi masase pada punggung, leher, dan dada 30 menit 2 kali perminggu selama 4 minggu dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan
dan
sebagai
pengobatan komplementer
dalam
mengobati
hipertensi. Jouzi et al (2006) menyatakan bahwa terapi pijat dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien stroke dengan hipertensi.
Penelitian yang dilakukan Delaney & Brodie (2002), bertujuan menyelidiki efek myofascial pada point titik pijat pada kepala, leher, bahu, dada dan psikologis. Pijatan dilakukan 20 menit pada point titik pijat myofascial dan hasilnya dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan. Kemudian Cady & Jones (1997), melakukan penelitian terapi masase dengan kursi pijat selama 15 menit dan hasilnya dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan. Hernandez, et al. (2000), melakukan
penelitian
tentang
terapi pijat
dibandingkan dengan
efek
relaksasi otot progresif pada orang dewasa dengan hipertensi. Efek terapi masase menimbulkan percepatan mekanisme aliran darah vena dan drainase limfatik, merusak mekanisme Minyak aromaterapi disebut juga atsiri
atau
minyak esensial
atau
minyak
minyak sari, yang digunakan untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan juga kesehatan emosi seseorang.
C. Macam-macam gerakan massage dan manfaatnya a. Mengusap (Efflurage/strocking)
Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan. Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju jantung maupun kelenjar-kelenjar getah bening. Manfaat gerakan ini adalah merelaksasi otot dan ujung-ujung syaraf. b. Meremas (Petrisage)
Adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan jaringan otot yang tebal. c. Friction
Adalah gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat yang berlebih.
d. Menggetar (vibration)
Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan. e. Memukul (tapotement/ tapotage)
Adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan otot, dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri. Variasi gerakan tapotement, yaitu : 1) Memukul (beating) 2) Mencincang (hacking) 3) Menepuk (clapping)
D. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam massage
1. Untuk mencapai hasil massage yang semaksimal mungkin sesuai tujuaan dan manfaatnya, serta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap keselamatan klien maka perlu memperhatikan hal-hal berikut: Cek kontra indikasi seperti Tumor (bengkak), colour (hematoma/ memar), dolor (suhu panas tubuh), fraktur ,varises, awal kehamila n, penyakit kulit, jantung , diabetes, epilepsy (memerlukan nasehat dokter). 2. Persyaratan therapist ; tidak boleh memelihara kuku jari panjang, tidak mengenakan perhiasan, kondisi sehat dan melaksanakan sanitasi, menjaga konsentrasi dan fleksibilitas tangan harus dikuasai selain pengetahuan pengetahuan dasar yang berkaitan dengan massage. Sikap ramah dan penuh perhatian sebagai pelayan pada klien. 3. Lakukan pijatan pada area kaki, punggung, bahu, lengan atas,dan leher selama 30 menit 2 kali per minggu (selang 2-3 hari)