SATUAN ACARA PENYULUHAN
Bidang Studi
: Ilmu Keperawatan Jiwa
Pokok Bahasan
: NAPZA
Sasaran
: seluruh pasien yang ada diruang program khusus pria
Hari/tanggal
: Selasa, 30 Oktober 2017
Waktu
: 10.00 wita s/d selesai
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum Setelah
mengikuti
kegiatan
penyuluhan,
peserta
diharapkan
mampu
memahami tentang narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA). 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan ini, klien diharapkan mampu: a. Menjelaskan pengertian NAPZA dan macamnya. b. Menyebutkan Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA. c. Menyebutkan tanda dan gejala ketergantungan obat. d. Menyebutkan dampak penggunaan NAPZA e. Menyebutkan cara pencegahan penggunaan NAPZA
B. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian NAPZA 2. Macam-macam NAPZA 3. Penyebab NAPZA 4. Tanda & gejala ketergantungan obat 5. Dampak penggunaan NAPZA 6. Pencegahan NAPZA
C. Media dan Alat Peraga
Leaflet, LCD
D. Metode
Metode yang digunakan: ceramah dan diskusi
E. Proses Kegiatan No
Tahap
Waktu
1.
Pembukaan
5 menit
Kegiatan
1. Memberi salam
Metode
Kegiatan Peserta
Ceramah
- Menjawab salam
2. Mempekenalkan
- Mendengarkan
diri
dan
3. Menanyakan
memperhatikan
kabar atau keadaan peserta 4. Menyesuaikan kontrak waktu 5. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan 2.
Pelaksanaan
40 menit
Menjelaskan
Ceramah
tentang:
Tanya
dan
1. pengertian dan
jawab
memperhatikan
macam- macam NAPZA. 2. Menjelaskan Faktor Penyebab Penyalahgunaan
- Mendengarkan
- Memperhatikan dan menyimak - Bertanya jika ada yang tidak jelas.
NAPZA. 3. Menjelaskan tanda dan gejala ketergantungan obat. 4. Menjelaskan dampak penggunaan NAPZA. 5. Menjelaskan Cara pencegahan penggunaan NAPZA 3.
Penutup
15 menit
1. Berdiskusi mengenai materi yang disampaikan 2. Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta 3. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan 4. Salam penutup
Diskusi
- Mengemukakan pertanyaan - Menjawab pertanyaan - Memberi masukan
F. Evaluasi
1. Struktur Moderator
: Ipah Dayani
Pembicara
: Abdul Latif
Fasilitator
: Adi Mukhlis, Akhmad, Desy nazwarti
Dokumentasi : David Aranda 2. Proses a. Menyiapkan SAP b. Alat dan media sesuai dengan materi penyuluhan c. Kontrak waktu dengan klien sesuai yang telah ditentukan dengan tepat waktu. d. Peserta antusias dan mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir e. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan f. Peserta kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan g. Peserta memperhatikan penjelasan pemateri h. Tidak terdapat distraksi selama kegiatan penyuluhan 3. Hasil a. Peserta mampu menjelaskan kembali pengertian NAPZA b. Peserta mampu menyebutkan jenis-jenis NAPZA c. Peserta mampu menyebutkan kembali penyebab penyalahgunaan NAPZA d. Peserta mampu menyebutkan tanda gejala NAPZA e. Peserta mampu Menjelaskan bahaya pencegahan NAPZA f. Peserta mampu Menjelaskan cara pencegahan NAPZA
G. Materi
(Terlampir)
MATERI SATUA ACARA PENYULUHAN NAPZA A. Definisi
NAPZA merupakan singkatan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya
yang
bekerja
pada
pusat
penghayatan
kenikmatan
otak
sebagaimana kenikmatan sensasi, makan, dan stimulasi seksual. Karena itu bagi yang sudah menghayatinya selalu muncul dorongan kuat untuk menggunakan napza guna memperoleh kenikmatan lahir batin atau eforia. Semakin kuat napza mempengaruhan pusat-pusat penghayatan maka semakin kuat pula potensi ketergantungan yang akan ditimbulkan. Narkoba atau NAPZA adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. B. Jenis-jenis
1. Narkotika Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan
atau
perubahan
kesadaran,
hilangnya
rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika terdiri dari 3 golongan : a. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja. b. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan
ilmu
pengetahuan
serta
mempunyai
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
potensi
tinggi
c. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein. 2. Psikotropika Menurut UU RI No 5/1997, Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan : a. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi. b. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine. c. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital. d. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ). 3. Zat Adiktif Lainnya Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi : a. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan
manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol : Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ). Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur ) Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Johny Walker ). b. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin. c. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. C. Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
Beberapa faktor yang berperan pada penyalahgunaan NAPZA adalah : 1. Faktor Keluarga Faktor orangtua atau keluarga yang ikut menjadi pencetus penyalahgunaan napza adalah orangtua yang kurang komunikatif dengan anak dan terlalu menuruti kemauan anak (permisif), terlalu sibuk dan kurang memberi perhatian pada anak, keluarga yang memiliki sejarah (termasuk orangtua) mengalami ketergantungan NAPZA, keluarga dengan orangtua yang otoriter dan keluarga yang perfeksionis. 2. Faktor Kepribadian Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh ketidakmampuan mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan cenderung depresi. 3. Faktor Kelompok Kelompok teman sebaya dapat menimbulkan tekanan kelompok, yaitu cara teman-teman atau orang-orang seumur untuk mempengaruhi seseorang agar berperilaku seperti kelompok itu. Tekanan kelompok dialami oleh semua orang
bukan hanya remaja, karena pada kenyataannya semua orang ingin disukai dan tidak ada yang mau dikucilkan. 4. Faktor lingkungan Lingkungan masyarakat yang bayak berperan dalam menentukan karakteristik seseorang, sifat serta perilaku seseorang akan sangat berpengaruh terhadap penyalahgunaan obat tersebut karena kondisi lingkungan yang kurang aktif dalam upaya pemberantasan peredaran obat- obatan tersebut atau sikap tak acuh seolah membiarkan penyalahgunaan napza. D. Tanda dan Gejala
Tanda-tanda umum untuk mengenali apakah anak sudah mulai terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA: 1.
Perubahan Fisik a. Badan kurus b. Tampak mengantuk c. Mata merah, cekung d. Bekas suntikan/goresan di lengan /kaki
2.
Perubahan Perilaku a. Emosi labil b. Takut sinar/air c. Menyendiri d. Bohong/mencuri. e. Menjual barang f. Pergi tanpa pamit g. Halusinasi h. Paranoid adalah gangguan mental yang diderita seseorang yang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya
E. Dampak Penyalahgunaan NAPZA
1. Terhadap pribadi Dampak NAPZA yang mampu merubah kepribadian pemakaiannya secara drastis, misalnya : a. Fisik 1)
Kematian (OD/Withdrawl)
2)
Peradangan pada organ tubuh
3)
Kelumpuhan/stroke
4)
Kerusakaran organ tubuh
5)
impotensi
6)
Tidak segan-segan menyiksa diri sendiri karena ingin menghilangkan rasa nyeri atau menghilangkan sifat ketergantungan
b. Psikis 1)
Pemurung
2)
Pemarah bahkan melawan terhadap apa atau siapapun.
3)
Menimbulkan sifat masa bodoh
4)
Semangat belajar menjadi menurun dan suatu ketika bisa saja si korban bersikap seperti orang gila karena reaksi dari penggunaan NAPZA.
5)
Tidak ragu lagi untuk melakukan hubungan seks secara sembarangan karena pandangan terhadap norma-norma masyarakat, hukum, agama sudah tidak diperhatikan lagi.
6)
Menjadi pemalas.
7)
Gangguan tingkah laku
8)
Halusinasi/ waham “gila”
2. Terhadap keluarga a. Tidak lagi segan mencuri uang atau bahkan menjual barang-barang yang ada di rumah yang bisa diuangkan untuk menbeli zat NAPZA. b. Tidak lagi menjaga sopan santun di rumah bahkan terhadap orang tua. c. Mencemarkan nama baik keluarga.
3. Terhadap kehidupan sosial a. Berbuat tidak senonoh (mesum) dengan orang lain. b. Melanggar aturan-aturan /norma yang ada dimasyarakat c. Menggangu ketertiban umum/ menggangu lingkungan d. Perkelahian e. Kriminalistas f. Kecelakaan lalu lintas, dll. 4. Terhadap negara dan bangsa Merusak generasi muda pewaris bangsa yang seyogyanya siap menerima tongkat estafet generasi. Hilangnya rasa patriotisme cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia, yang pada gilirannya akan memudahkan pihak pihak lain mempengaruhinya untuk menghancurkan negara. F. Pencegahan Penggunaan NAPZA
Penyembuhan ketergantungan Napza di bagi menjadi tiga bagian yaitu pencegahan, terapi (pengobatan) dan rehabilitasi. Terapi di bagi menjadi dua tahapan, detoksifikasi (membersihkan Napza dari tubuh ) dan pasca detoksifikasi (pemantapan), yang dalam pengobatannya bermaksud bukan hanya fisik pasien yang disembuhkan tetapi juga kejiwaan, sosial dan keimanannya. 1. Peranan Diri Sendiri a. Jangan pernah mencoba b. Bergaul dengan selektif c. Jadi diri sendiri d. Melakukan kegiatan yang positif e. Pendirian yang teguh f. Kenali lingkungan dengan benar g. Kenali dengan benar informasi tentang Napza h. Mendekatkan diri dengan Tuhan
2. Peranan Orang Tua a. Menciptakan keluarga yang harmonis b. Menanamkan rasa tanggung jawab dan percaya diri c. Menciptakan komunikasi secara terbuka dan harmonis d. Menyalurkan hobi dan bakatnya secara positif e. Memperlakukan anak secara adil 3. Peranan Masyarakat a. Gerakan kampanye anti Napza b. Bekerjasama dengan orang yang berpengaruh 4. Peranan Pemerintah a. UU tentang Narkotika dan Psikotropika b. Pembentukan LSM c. Pembentukan Tempat Rehabilitasi
Daftar pustaka
Amelia, H. 2003. Penyalahgunaan Narkoba Dalam Ruang Lingkup Remaja. Jakarta: Reksa. Hakim, A. 2009. Bahaya Narkoba dan Alkohol. Bandung: Nuansa. Handoyo, I, D. 2004. NAPZA Perlukah Mengenalnya?, Bandung: Pakar Raya Hawari, Dadang. 2006. Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika, Alkohol, & Zat adiktif . Jakarta: Gaya Baru. Joewana, S & Martono, I,H. 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka Sumiati.2009. Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling . Jakarta. Trans Info Media