satuan acara penyuluhan pada pasien dengan defisit perawatan diriDeskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
satuan acara penyuluhan pada pasien dengan defisit perawatan diri
Tugas Stase Keperawatan JiwaFull description
kontrol
fgjDeskripsi lengkap
kontrolFull description
kkFull description
Laporan Percobaan Kontrol Level Teknik Kimia Universitas DiponegoroFull description
perio
Kontrol Pernapasan
Kontrol, Kualitas
Full description
relayDeskripsi lengkap
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Kontrol diri
Sasaran : Semua pengunjung di Puskesmas ------
Tempat : Di Ruang Pendaftaran Puskesmas -----
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 November 2014
Waktu : 15 menit
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses penyuluhan, seluruh pengunjung di Puskesmas ----- yang
hadir saat penyuluhan, dapat mengetahui tentang Kontrol Diri.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan para pengunjung dapat :
a) Menyebutkan pengertian dari kontrol diri
b) Menyebutkan emosi dan kontrol diri
c) Menyebutkan dimensi dari kontrol diri
d) Menjelaskan tahap pengendalian diri
e) Menjelaskan perkembangan kontrol diri
f) Menjelaskan perubahan kontrol diri
C. SASARAN
Semua pengunjung di Puskesmas ----- Surabaya.
D. MATERI
a) Pengertian kontrol diri
b) Emosi dan kontrol diri
c) Dimensi dari kontrol diri
d) Tahap pengendalian diri
e) Perkembangan kontrol diri
f) Perubahan kontrol diri
E. METODE
a) Ceramah
b) Tanya Jawab
F. KEGIATAN PENYULUHAN
"No. "WAKTU "KEGIATAN PENYULUH "KEGIATAN PESERTA "
"1. "3 "Pembukaan : " "
" "menit "Membuka kegiatan dengan "Menjawab salam "
" " "mengucapkan salam. " "
" " "Memperkenalkan diri "Mendengarkan "
" " "Menjelaskan tujuan dari "Memperhatikan "
" " "penyuluhan "Memperhatikan "
" " "Menyebutkan materi yang akan " "
" " "diberikan " "
"2. "7 "Pelaksanaan : "Memperhatikan "
" "menit "Menyebutkan pengertian dari "Memperhatikan "
" " "kontrol diri. "Bertanya dan "
" " "Menyebutkan emosi dan kontrol "menjawab pertanyaan"
" " "diri. "yang diajukan "
" " "Menyebutkan dimensi dari "Memperhatikan "
" " "kontrol diri. "Bertanya dan "
" " "Menjelaskan tahap pengendalian "menjawab pertanyaan"
" " "diri. "yang diajukan "
" " "Menjelaskan perkembangan " "
" " "kontrol diri " "
" " "Menjelaskan perubahan kontrol " "
" " "diri. " "
" " "Memberikan kesempatan untuk " "
" " "bertanya " "
"3. "3 "Evaluasi : " "
" "menit "Menanyakan kepada peserta "Menjawab pertanyaan"
" " "tentang materi yang telah " "
" " "diberikan, dan reinforcement " "
" " "kepada warga yang dapat " "
" " "menjawab pertanyaan. " "
"4. "2 "Terminasi : " "
" "menit "Mengucapkan terimakasih atas "Mendengarkan "
" " "peran serta peserta. " "
" " "Mengucapkan salam penutup "Menjawab salam "
G. MEDIA
a) Leaflet
b) Flipchart
H. KRITERIA EVALUASI
a) Evaluasi Struktur
Kesiapan media meliputi :
Leaflet, flipchart, pengeras suara, Penentuan waktu, Penentuan tempat,
Pemberitahuan kepada para pengunjung di Puskesmas ----- Surabaya.
b) Evaluasi Proses
Para pengunjung di Puskesmas ----- datang satu persatu dan langsung
mendapatkan Leaflet, Kegiatan penyuluhan berjalan tertib dan peserta
mengikuti kegiatan sampai selesai
c) Evaluasi Hasil
Penyuluh dapat menjawab dengan benar 75% dari pengunjung Puskesmas ----
- yang bertanya.
SELF CONTROL
1. Pengertian
Menurut J. P. Chaplin Self Control adalah "kemampuan untuk
membimbing tingkah laku sendiri; kemampuan untuk menekan atau merintangi
impuls-impuls atau tingkah laku impulsif". Kontrol diri erat kaitannya
dengan bagaimana seseorang menggunakan pilihan hidup. Mana yang akan
kita pilih, kita berfikir negatif karena keadaan yang negatif atau
karena kita berfikir negatif sehingga keadaan menjadi negatif. Ketika
kontrol diri tidak berada pada kesadaran bahwa realitas adalah hasil
akumulasi pilihan, maka kita akan kehilangan optimisme karena energi
yang bekerja membentuk format hidup berupa energi negatif.
2. Emosi dan Self Control
Emosi adalah keadaan internal yang memiliki manifestasi eksternal.
Meskipun yang bisa merasakan emosi hanyalah yang mengalaminya, namun
orang lain kerap bisa mengetahuinya karena emosi diekspresikan dalam
berbagai bentuk. Salah satu anugerah Tuhan kepada manusia adalah
kesadaran diri (self awareness). Hal ini berarti manusia memiliki
kekuatan untuk mengendalikan diri. Kesadaran diri membuat seseorang
dapat sepenuhnya sadar terhadap seluruh perasaan dan emosinya. Dengan
senantiasa sadar akan keberadaan diri, seseorang dapat mengendalikan
emosi dan perasaannya.
3. Dimensi Self Control
Dalam self control terdapat dua dimensi, yaitu:
a) Mengendalikan emosi berarti kita mampu memahami atau mengenali serta
mengelola emosi. Daniel Goleman Emosi merujuk pada suatu perasaan dan
pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Anthony Robbins Menyebutkan
bahwa emosi merupakan sinyal untuk melakukan tindakan. Menurutnya
emosi bukan akibat atau sekedar respon tetapi justru sinyal untuk
melakukan sesuatu.
b) Disiplin John Maxwell mendefinisikan disiplin sebagai suatu pilihan
dalam memperoleh apa yang kita inginkan dengan tidak melakukan apa
yang tidak kita inginkan sekarang.
Dua hal yang sulit dilakukan seseorang:
1) Melakukan hal-hal berdasarkan urutan kepentingannya (menetapkan
prioritas).
2) Secara terus menerus melakukan hal-hal tersebut berdasarkan
kepentingan dengan disiplin.
Self control dan masalah orang yang mempunyai self control akan
lebih cepat menyelesaikan masalah daripada orang yang tidak memiliki
self control individu yang memiliki kontrol diri individu tanpa kontrol
diri optimisme kehilangan optimism energi yang bekerja energi yang
bekerja membentuk format hidup, berupa energy membentuk format hidup,
negative berupa energi positif keyakinan bahwa tantangan orang
menggunakan self yang dihadapi lebih besar control kemudian akan
daripada kemampuan yang dimiliki lebih cepat menyelesaikan lebih banyak
masalah daripada masalah solusi orang yang mencoba
keterbatasan/kelemahan mengontrol emosinya pemahaman lebih berkuasa
daripada keunggulan.
4. Tahap-tahap Pengendalian Diri
Albert Ellis menyebutkan empat tahapan pengendalian diri yang perlu
dilakukan ketika seseorang mengalami konflik, yaitu:
a) Memikirkan konsekuensi yang akan dihadapi ketika memilih atau
melakukan suatu tindakan.
b) Melakukan percakapan batin (self talk).
c) Berdebat dengan diri sendiri.
d) Memperhitungkan efek dari tiga langkah sebelumnya.
5. Perkembangan Self Control
Beberapa psikolog perkembangan melihat self control sebagai sebuah
tujuan titik akhir dari perkembangan normal. Gambaran perkembangan ini
menunjukkan bahwa, Impulsivness selalu buruk (immature) Self control
selalu baik (mature) Hasil perkembangan individu normal akan menunjukkan
apakah seseorang lebih memilih self control atau impulsive.
6. PERUBAHAN SELF CONTROL
Hal-hal yang mendasari perubahan self control yang berhubungan dengan
usia diantaranya:
a) Kemampuan persepsi
b) Pengalaman dengan penundaan panjang
c) Inteligensi
d) Perilaku berbahasa
e) Level aktivitas