SATUAN ACARA BAKTI SOSIAL
DISUSUN OLEH :
1. Eva Rezki Daniaty
2. Iis Alyati
3. Tri Venti
4. Yuyun
5. Veronika Siahaan
6. Najewa Amaly Humaidy Latief
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TANGERANG SELATAN
2015
Rangkaian kegiatan bakti sosial
Materi
Sasaran
Tempat
Tanggal
Jam
Media
Pelaksana
Penyuluhan KB Suntik
Timbang Berat Badan
Bagi-bagi sembako
PUS
Kp.Rawa Buntu
Juli 2015
15.00
Lembar balik, timbangan, sembako
1. Eva Rezki Daniaty
2. Iis Alyati
3. Tri Venti Andini
4. Yuyun
5.Veronika Siahaan
6.Najewa Amaly Humaidy Latief
SATUAN ACARA BAKTI SOSIAL
Pokok Bahasan : Bakti Sosial
Sub Pokok Bahasan : KB Suntik
Melakukan timban berat badan
Bagi-bagi sembako
Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan bakti social diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang materi yang telah diberikan dan bisa bersosialisasi antara warga.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan masyarakat mampu :
PUS mengetahui pengertian KB Suntik.
PUS dapat mengetahui berat bandannya saat ini.
PUS dapat menerima pemberian sembako dengan baik.
Sasaran : PUS (Pasangan Usia Subur)
Hari/Tanggal :
Waktu/Tempat : ± 2 jam
NO
Waktu
Kegiatan
Pelaksanaan
1
15.00-15.10 WIB
Kegiatan pendahuluan
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan menjelaskan tujuan
Yuyun
2
15.10-15.30 WIB
Kaitan kegiatan pokok
Menampaikan Penyuluhan sesuai dengan tujuan yang disampaikan.
Memberikan kesempatan pada warga untuk mengajukan pertanyaan yang sebelum dipahami
Veronika
Najewa
3
15.30-16.00 WIB
Kegiatan Timbang Berat Badan
Iis Alyati
4
16.00-16.30 WIB
Bagi-bagi sembako
Eva
Tri Venti
5
16.30-17.00 WIB
Penutup dan Doa
Yuyun
LAMPIRAN MATERI
KB SUNTIK
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970-an.
Pengertian KB Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
Jenis KB Suntik
Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
Suntikan KB ini mengandung kombinasi hormon Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dan Estradiol Cypionate (hormon estrogen). Komposisi hormon dan cara kerja Suntikan KB 1 Bulan mirip dengan Pil KB Kombinasi. Suntikan pertama diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah melahirkan bila Anda tidak menyusui.
Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston.
Suntikan KB ini mengandung hormon Depo Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) 150 mg. Sesuai dengan namanya, suntikan ini diberikan setiap 3 bulan (12 Minggu). Suntikan pertama biasanya diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah melahirkan. Suntikan KB 3 Bulanan ada yang dikemas dalam cairan 3ml atau 1ml.
Cara Kerja KB Suntik
Menghalangi ovulasi (masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan
Hanafi Hartanto (1996) menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik dalam dua bagian, yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons kelenjar hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise. Ini berbeda dengan pil oral kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaan hipo-estrogenik.
Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan berakhir.
Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Mekanisme ini mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii.
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pelepasan sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita tidak akan mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon progestin dengan sedikit hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.
Keuntungan KB Suntik
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah.
Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
Kerugian KB Suntik
Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
Yang Boleh Menggunakan KB Suntik
KB Suntik 1 Bulan
Usia reproduksi, sudah memiliki anak/belum
Menginginkan KB dengan efektifitas tinggi
Anemia
Pemberian ASI lebih dari 6 bulan
Pasca persalinan dan tidak menyusui
Nyeri haid hebat
Haid teratur
Riwayat kehamilan ektopik
Sering lupa
KB Suntik 3 Bulan
Wanita dari semua usia subur atau paritas yang :
Menginginkan metoda yang efektif
Sedang dalam masa nifas dan sedang tidak menyusui
Sedang menyusui (6 minggu / lebih masa nifas)
Pasca aborsi
Mengalami nyeri haid dari yang sedang hingga yang hebat
Lebih menyukai untuk tidak / tidak boleh menggunakan estrogen
Tidak bisa mengingat untuk makan pil setiap hari
Lebih menyukai metoda yang tidak berkaitan dengan hubungan seks
Efek Samping KB Suntik
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada wanita.
Beberapa efek samping yang biasa ditemui pada penggunaan Suntikan KB 3 Bulan adalah:
Timbul pendarahan ringan (bercak) pada awal pemakaian
Rasa pusing, mual, sakit di bagian bawah perut juga sering dilaporkan pada awal penggunaan
Kemungkinan kenaikan berat badan 1 – 2 kg. Namun hal ini dapat diatasi dengan diet dan olahraga yang tepat
Berhenti haid (biasanya setelah 1 tahun penggunaan – namun bisa lebih cepat). Namun, tidak semua wanita yang menggunakan metode ini terhenti haid nya
Kesuburan biasanya lebih lambat kembali. Hal ini terjadi karena tingkat hormon yang tinggi dalam suntikan 3 bulan, sehingga butuh waktu untuk dapat kembali normal (biasanya sampai 4 bulan).
Untuk Suntikan KB 1 Bulan, efek samping yang terjadi mirip dengan efek samping yang ditimbulkan pada penggunaan Pil KB.. Berbeda dengan Suntikan KB 3 Bulan, pengguna Suntikan KB 1 Bulan dilaporkan tetap mendapatkan haid-nya secara teratur. Kesuburan pun lebih cepat kembali setelah penghentian metode ini dibandingkan dengan Suntikan KB 3 Bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardja, Kirana. 2007. Obat-obat Penting ed.6, 717. Jakarta: PT. Elex Media Computa.
Saifuddin, A.B. 2006. Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.
Hartono,dr.Hanafi. 2004. Keluarga dan Kontrasepsi. Jakarta: Cv muliasari.
Everett, Suzanne. 2007. Buku Saku Kontrasepi dan Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta: EGC.
Meilani, Niken. 2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Fitramaya.
PROHEALTH, http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi-suntik/
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/16/kb-suntik/
http://yosefw.wordpress.com/2009/03/20/kontrasepsi-suntikan-injeksi-depo-provera/
http://dc206.4shared.com/doc/jtp5pDki/preview.html
http://www.tundakehamilan.com/artikel_Kontrasepsi_metodesuntikan.html