askep KB suntik
BAB I KONSEP MEDIS I.
Pengertian
A. Pengertian Secara Umum
KB adalah usaha mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya, bagi ayah serta keluarga dan masyarakat yang bersangkutan bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut. Keluarga berencana merupakan suatu perencanaan tentang waktu yang tepat untuk memiliki anak. Di dalam keluarga berencana terdapat teknik kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan sebagai upaya untuk mengatur kehamilan. Jika pasangan yang sudah menikah memiliki kesuburan baik, 90% pasangan wanita akan hamil dalam satu tahun bila mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi (Gunningham, et al., 1997). Oleh karena itu untuk pengaturan waktu kehamilan, tidak terlepas dari peran alat kontrasepsi. Kehamilan tak terencana dapat menyebabkan gangguan mayor di dalam kehidupan seorang wanita yang berdampak pada kesehatan ibu dan neonatus. B. Pengertian Secara Khusus
KB adalah
pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya
pembuahan atau mencegah bertemunya sel mani dari laki-laki dan sel telur dari perempuan sekitar persetubuhan. KB adalah suatu usaha usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah kelahiran dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Prof. Dr. Rustam, M.MPH, 1998:225). Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman II.
Peran Perawat Dalam Program Keluarga Berencana
Peran perawat dalam program keluarga berencana adalah sebagai konselor dan edukator. Untuk melaksanakan ini perawat harus memiliki informasi terbaru dan akurat tentang metode kontrasepsi. Hampir sebagian dari kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi namun salah dan tidak konsisten dalam penggunaannya. Hal ini dapat dicegah bila wanita memiliki pendidikan yang adekuat terhadap metoda kontrasepsi yang mereka pilih. Maka
perawat memiliki peranan penting dalam memberikan pendidikan tentang teknik kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan, cara penggunaan yang tepat, dan fokus konselingnya haruslah pada kebutuhan dan kenyamanan pasangan yang akan menggunakan alat kontrasepsi. III.
Jenis
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik A. DMPA (Depo Medroxy Progesteron Acetat/Depo Provera) Diberikan sekali dalam 3 bulan dengan dengan dosis 150 mg dengan cara disuntikkan ini. B. DEPO NET-EN (Norethindorone Enanthate/Depo Noristerat) Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 minggu) dengan cara disuntikkan IM.
IV.
Mekanisme Kerja
Primer : mencegah ovulasi
A.
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi LH surge respon kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormon eksogeneus tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di kelenjar hipofise (menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak t erjadi ovulasi). Sekunder
B.
-
Mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
-
-
Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
-
Menghambat transportasi gamet dan tuba
Mengubah endometrium menjadi tidak sempurna untuk
implantasi
hasil
konsepsi.
V.
Indikasi KB Suntik
KB Suntik diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang/wanita yang telah mempunyai cukup anak tapi enggan/tidak bisa melakukan sterilisasi. Ini juga diberikan kepada wanita yang mempunyai kontra kontra indikasi estrogen/menunjukkan efek samping dengan pemakaian estrogen/enggan minum pil tiap hari. KB suntik yang diberikan kepada ibu menyusui dan pada wanita yang mendekati menopause.
VI.
Kontra Indikasi
Ada 2 macam, yaitu: A. Kontra indikasi secara mutlak
-
Terdapatnya tromboflebitis/riwayat tromboflebitis
-
Kelainan serebro vaskular
-
Fungsi hati tidak / kurang baik
-
Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi -
Varices berat
-
Adanya kehamilan
B. Kontra Indikasi secara relatif
VII.
-
Hipertensi
-
Diabetes
-
Perdarahan abnormal pervaginam
-
Fibromioma uterus
-
Penyakit jantung dan ginjal
Macam-macam Kontrasepsi Suntik
Ada 3 macam, yaitu: A.
Depo Provera Adalah medroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral/mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif.
1. Komposisi Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) dalam air: - Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron
Acetat)
- Tiap vial berisi 1 ml ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Progesteron Acetat) 2. Waktu Pemberian dan Dosis Disuntikkan dalam dosis 150 mg/cc mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama pada otot bokong musculus musculus gluceus agak dalam. 3. Efektivitas Efektivitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun asal penyuntikan dilakukan secara teratur. 4. Keuntungan - Lebih mudah digunakan, tidak perlu perlu setiap hari menelan pil - Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap
penyakit jantung dan gangguan gangguan pembekuan darah. - Sangat efektif - Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI pre
Dapat
digunakan
oleh
perempuan
usia
lebih
dari
35
tahun
menopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik - Tidak mengganggu hubungan sexual, mengurangi rasa nyeri saat haid. - Tidak didapat pengaruh sampingan dari pemakaian estrogen.
sampai
5. Efek Samping -
Reaksi anafilaksis
-
Penyakit tromboembolik, tromboplebitis
-
Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak
-
Selaput kulit dan lendir bercak merah/jerawat
-
Gastrointestinal, mual
-
Payudara lembek dan galaktorea
-
Perubahan warna kulit ditempat suntikan
bisa tidur
6. Cara Pemberian -
Waktu pasca persalinan (PP)
Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum pulang dari RS/68 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum melakukan coitus. -
Pasca Keguguran
Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30 hari pasca abortus asal ibu belum hamil lagi, dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid. B.
Noristat (Norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot). Larutannya merupakan campuran
benzyl
benzoat
dan
castrol
oil
dalam
perbandingan
4:6. Efek
kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir servik.
1. Komposisi Dalam ampul norigest berisi 200 mg nerotinason enantat dalam larutan minyak (depo norestirat) 2. Waktu Pemberian dan Dosis Disuntikkan dalam dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara IM. Untuk 6 bulan pertama suntikan diberikan setiap 8 minggu dan setelah itu setiap 12 minggu.
ASKEP KB PIL TERBARU
BAB I LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. (Prawirohardjo Saswono, 1982; 464) Implant adalah alat kontrasepsi bawah kulit yang terdiri dari bahan aktif berupa progestational levonosgestrel, berukuran kira-kira sebesar batang korek api dan mengandung 36 ± 2 MG lovenorgestrel. (Mochtar Rustam, 1998; 278) Implant merupakan metode kontrasepsi berjarak 5 tahun yang terdiri atas 6 kapsul silastik silikon berisi masing-masing 36 MG levonorgestrel dan disusukkan di bawah kulit. (Mansjoer Arif, 2001; 363)
2. Jenis a. Non Bopgradable Implant 1) Norplant Norplant adalah kontrasepsi subdermal yang bekerja dalam jangka waktu lama, disetujui oleh food dan drug administration dalam penggunaan di Amerika tahun 1991. Terdiri 6 kapsul, berisi hormon levonergestrel dan disusukkan di tubuh kulit. Daya kerja 5 tahun Panjang batang 34 MM
Waktu pemasangan susuk, yaitu:
Saat haid
Dalam tenggang waktu 7 hari pasca abortus
Saat laktasi (bila lebih 6 minggu pasca persalinan)
2) Norplant – 2 Terdiri dari 2 batang, berisi hormon levonorgestrel Daya kerja 3 tahun Panjang batang 44 MM 3) Satu batang Berisi hormon ST – 1436 Daya kerja 2 tahun 4) Satu batang Berisi hormon 3 – Keto – desogestrel Daya kerja 2,5 tahun sampai 4 tahun
Sistem norplant sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Rata-rata kehamilan pada tahun pertama sekitar 0,2% dengan rata-rata 0,8 dari 100 pengguna selama 5 tahun penggunaan. Angka ini lebih baik dari pada dosis rendah pil dan mendekati angka sterilisasi tuba, tetapi norplant sangat baik. Rata-rata kehamilan berangsurangsur meningkat melebihi 5 tahun 2 sampai 3 kehamilan per 100 pengguna. Wanita yang termasuk berpotensi adalah:
Yang memiliki anak, tapi tidak menginginkan sterilisasi tuba.
Ingin menunda kelahiran anak dalam beberapa tahun tetapi menginginkan kembali ke masa subur secara cepat.
Telah mengalami kegagalan kontrasepsi dengan cara lain.
Sulit untuk menggunakan pil / obat harian.
Sedang menyusui dan paling sedikit 6 minggu setelah persalinan.
Lebih tua dari 35 tahun dan biasa merokok.
Terlambat dalam reproduksi dan lebih suka untuk tidak menggunakan cara yang mengandung estrogen. (Reader Sharoom S, 1997; 207)
b. Bio Degradable Implant Yang sedang diuji coba saat ini 1) Capronor Suatu kapsul polimer berisi hormon lenorgestral Daya kerja 18 bulan 2) Dellers Berisi nuriethindrine dan sejumlah kecil kolesterol Daya kerjanya 1 tahun 3) Mekanisme kerja
Menekan ovulasi, lebih dari 80% pemakai norplant pada tahun-tahun pertama tidak mengalami ovulasi
Membuat getah serviks menjadi kental sehingga menyulitkan penetrasi sperma
Membuat endometrium tidak siap menerima kehamilan (Mansjoer Arif, 2001; 367)
4) Indikasi
Sebagai kontrasepsi jangka panjang untuk menjarangkan atau mengakhiri kesuburan selama laktasi, serta bila penggunaan estrogen merupakan kontra – indikasi
Masa penggunaan telah habis (5 tahun) (Mansjoer Arif, 2001; 367)
5) Kontra indikasi Diduga atau diketahui hamil, tromboflebitis atau trombo emboli aktif pendarahan vagina tanpa sebab yang jelas, penyakit hati akut, tumor hati jinak atau ganas dan dugaan atau menderita kanker payudara, kelainan jiwa, kelainan kardiovaskuler dan diabetes melitus. (Mansjoer Arif, 2001; 367)
6) Keuntungan dan kerugian Keuntungan dari norplant mencakup efek yang lama, kenyamanan, mengurangi gangguan hubungan seksual dan efek estrogen. Keefektifan yang tinggi dan tidak membutuhkan pengontrolan. Sebagai kontrasepsi progestin, cara yang digunakan norplant dalam manfaatnya meliputi:
Penekanan ovulasi
Mempertebal mukosa serviks
Perubahan pada endometrium, membuatnya tidak mengalami implikasi dan
Mempercepat tuba mentransport ovum
Keuntungan implant:
Dipasang selama 5 tahun
Kontrol medis ringan
Dapat dilayani di daerah pedesaan
Penyakit medis tidak terlalu tinggi
Biaya ringan
Kerugian implant: Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat menstruasi dan terjadi
pendarahan yang tidak teratur
Berat badan bertambah
Menimbulkan akue, ketegangan payudara
Liang senggama terasa kering
Siklus menstruasi yang tidak teratur, dimana aliran menstruasi diperpanjang selama penggunaan
bulan
pertama,
perdarahan
atau
bercak
antara
periode
atau
amenorhoe. Cara pengobatan yang dipakai untuk menghentikan perdarahan pada akseptor kontrasepsi implant: - Konseling - Pemeriksaan fisik, ginekologi dan laboratorium - Pemberian progesteron dan estrogen - Pemberian vitamin, serum dan kuretase (Mochtar Rustam, 1998; 280)
Nyeri saat penyelipan dan pelepasan
Peningkatan berat badan
Efek samping yang lain antara lain:
Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa
Tromboflebitis aktif atau gangguan trombo embolis
Kehamilan
Gangguan hati
Arteri coronary atau gangguan cerebro vaskular Kanker payudara (Reader Sharoon J, 1997; 209)
3. Perencanaan DX 1 Kurangnya pengetahuan b/d mekanisme tindakan, efek samping, komplikasi dari kontrasepsi implant. Tujuan: Pengetahuan bertambah dimana klien mengalami efek samping, komplikasi dari kontrasepsi implant.
Intervensi:
Jelaskan pada klien tentang mekanisme tindakan dari efek samping pemakaian implant
Menganjurkan pada orang sakit untuk menjaga daerah pemasangan implant agar tetap kering
Anjurkan pada ibu untuk periksa ulang pada hari ke – 7 Kolaborasi dengan dokter dalam penanggulangan efek samping jika akan memakai obat-obatan
Rasionalsiasi:
Jika pasien sudah jelas mengenai tindakan dan efek samping dari pemakaian implant pasien akan lebih berarti dalam menjalani pemasangan
Dapat terhindar dari infeksi dan cepat sembuh Untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk dari efek samping yang ada misalnya perdarahan yang hebat
Obat-obatan dan perawatan yang cepat dan tepat menghindari bahaya lebih parah
DX 2 Pola seksual yang berubah-ubah b/d kecemasan penanggulangan alat kontrasepsi. Tujuan: Cemas dapat teratasi.
Intervensi:
Yakinkan pada klien bahwa alat kontrasepsi yang akan digunakan telah sesuai dengan kondisi tubuh
Jelaskan kepada pasien bahwa alat kontrasepsi implant tidak menurunkan gairah dalams seks
Rasionalisasi:
Pengkajian yang lengkap akan memberikan keyakinan pada pasien bahwa pasien telah benar-benar siap untuk dipasang
Cerita pengalaman dari pasien yang telah dipasang implant dapat memberikan semangat atau dorongan pada pasien
DX 3 Resiko infeksi b/d kesehatan pribadi yang tidak memadai dan perawatan alat. Tujuan: Infeksi dapat teratasi dan dapat dihindari.
Intervensi:
Memberikan penjelasan pada orang sakit cara perawatan luka
Ajarkan kepada orang sakit untuk menjaga daerah pemasangan supaya jangan terkena air dan debu
Mensterilkan alat-alat sebelum diadakan insersi
Rasionalisasi:
Perawatan yang baik dan benar dapat menghindar infeksi menjadi lebar jika terkena
Masuknya kuman karena terkena air dan debu
Kesterilan alat menghindar masuknya kuman
1. Persiapan Alat Peralatan yang diperlukan:
Sabun antiseptik
Kasa steril
Cairan antiseptik mertiolat atau yang lainnya
Kain steril
Anastesi lokal
Semprit dan jarum suntik
Sebuah trokar no. 10
Sepasang sarung tangan steril
Satu set kapsul norplant (6 buah)
Sebuah salper no. 10 atau no. 18 dengan ujung tajam
Epinefrin atau persiapan bila terjadi syok anafilaksis
2. Persiapan Pasien
Kontrasepsi ini terdiri dari 6 kapsul sikistik dengan panjang masing-masing 34 MM dan lebar 2,4 MM serta mengandung lebih kurang 36 MG levonorgestrel
Pastikan bahwa semua peralatan sudah benar-benar steril. Untuk ini peralatan (sugical pans) dan semua alat-alat harus disterilkan terlebih dahulu dan kemudian dibungkus dengan yang steril, sehingga peralatan tersebut dapat segera dipakai apabila suatu waktu diperlukan
Pastikan bahwa seorang dari staf anda memberikan penjelasan yang lengkap terlebih dahulu kepada calon akseptor mengenai norplant. Kemudian biarkanlah wanita ini mengambil keputusannya sendiri apakah memang cara ini yang dikehendakinya
Akseptor harus berbaring dengan posisi horizontal selama pemasangan norplant tempat tidur atau meja operasi harus ditutup dengan sprai bersih sebelum insersi dimulai. Seluruh prosedur pemasangan akan memakan waktu lebih kurang 10 menit. (Mansjoer Arif, 2001; 363)
3. Waktu Pemasangan Waktu yang paling baik untuk pemasangan norplant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra ovulasi dari siklus haid, sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan segera setelah keguguran. (Mansjoer Arif, 2001; 363)
4. Cara Pemasangan
Letakkan lengan akseptor di atas meja operasi
Pakailah sarung tangan dan letakkan alat-alat di tempat yang mudah dicapai
Cucilah daerah lengan tempat pemasangan dengan sabun antiseptik
Pasanglah duk steril yang telah disediakan pada daerah dimana implant akan dipasang
Letakkan ke 6 kapsul berjejer seperti bentuk kipas, lakukan insersi sesuai dengan posisi tersebut
Isilah spuit dengan zat anestesi lokal sebanyak ± 2,55 cc Lakukan anastesi di bawah kulit (subdermal) di tempat dimana implant akan dipasang
Buatlah insisi sepasang ± 0,5 cm dengan skal pel no. 10 atau no. 15 pada kulit bekas tempat suntikan anastesi lokal tadi
Masukkan trokar sampai bagian yang terbuka di bawah kulit
Setelah trokar masuk sampai batas yang ditentukan tadi, masukkan k apsul norplant, pertama ke dalam trokar dan doronglah kapsul tersebut hingga masuk sepenuhnya ke dalam trokar
Masukkan batang pendorong (rod) trokar ke dalam trokar sampai menyentuh dan mendorong kapsul. Kemudian tekanlah rod sehingga kapsul terdorong sampai ke ujung trokar dimana hal ini dapat dirasakan
Tahanlah batang pendorong pada tempatnya dan tariklah perlahan-lahan batang trokar ke belakang hingga tanda terbawah pada trokar terlihat
Ulangi langkah 9 sampai 12, sehingga semua kapsul norplant telah diletakkan pada tempatnya, pasang dalam bentuk kipas seperti yang telah digambarkan.
Gambar
5. Pengangkatan
Ulangi langkah 1 – 4 cara inseksi Tentukan lokasi implant dan dorong dengan jari agar kembali ke tempat insersi semula
Tentukan lokal insisi yang akan dilakukan
Lakukan anastesi lokal dan lakukan infiltrasi searah dengan posisi kapsul norplant
Buat insisi ± 5 – 7 MM
Pasanglah forsep insisi dan dengan tangan yang lain doronglah kapsul yang terdekat ke tempat insisi
Bukalah forsep dan jepitlah kapsul, tarik ke arah insisi sambil terus didorong dengan jari tangan lain
Potonglah jaringan sekitarnya dengan skalpel secara hati-hati sehingga kapsul norplant akan terbebas dari jaringan sekitarnya
Lakukan prosedur yang sama untuk tiap kapsul Bila akseptor ingin melanjutkan pemakaian implant, dapat dilakukan pemasangan norplant baru melalui insisi yang sama, hanya arahnya berlawanan dengan posisi semula
Pakailah antiseptik dan cara membalut yang serupa dengan waktu rusersi
I. Pengkajian
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan pribadi
-
Penyakit masa lalu
-
Perdarahan
-
Operasi
-
Penyakit serius
-
Jenis pengobatan yang digunakan
-
Status nutrisi
Riwayat menstruasi
-
Haid pertama
-
Masalah dalam menstruasi
-
Pengobatan yang digunakan
Riwayat kehamilan
-
Kehamilan pertama
-
Kelainan dalam kehamilan
-
Banyak kehamilan
Riwayat kontrasepsi sebelumnya
Pemeriksaan fisik
-
Tanda-tanda vital
-
Penampilan: berat badan, usia
-
Kepala, leher, mata, kelenjar tiroid
-
Dada: daerah paru, jantung dan payudara
- Abdomen: organ-organ pembuluh darah besar -
Pelvis: vulva, vagina, leher rahim, indung telur
-
Rectal: sifat sphincter
-
Kaki dan tangan: pembuluh mekar (parikositis, nadi, sirkulasi)
-
Kulit: luka, warna, pigmentasi
Tes laboratorium
-
Papsmear: perlindungan bagi kanker leher rahim
-
Perkembangan chlomidra dan gonorrhoe (kencing nanah) ketika diperlihatkan
-
Urinalisis perlindungan bagi diabetes, fungsi ginjal (Reader Sharoom, 1997; 209)
II. Diagnosa Keperawatan Pada Akseptor KB Implant adalah: 1. Kurangnya pengetahuan b/d mekanisme tindakan, efek samping, komplikasi
dari kontrasepsi implant 2. Pola seksual yang berubah-ubah b/d kecemasan penanggulangan alat
kontrasepsi 3. Resiko tinggi b/d kesehatan pribadi yang tidak memadai dan perawatan alat
III. Analisa Data No 1
Data DS: Pasien mengatakan sering merasa takut
Etiologi
Masalah
Pasien
Gangguan
takut lupa
rasa aman
meminum
cemas
Kurang
Kurangnya
informasi
pengetahuan
tentang
tentang KB
akan efek dari pil KB DO: Ekspresi wajah tampak cemas 2
DS: Pasien mengatakan takut menggunakan sistem KB implant rutin tiap hari karena akan menambah berat badan
DO: - Pasien menanyakan tentang efek samping lain dari pil KB - TB: 157 cm, BB: 49 kg
KB
IV. Perumusan Masalah
Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan pasien takut lupa meminum pil KB karena akan memberikan efek samping ditandai dengan ekspresi wajah tampak lemas
Kurangnya pengetahuan pasien tentang KB berhubungan dengan kurangnya informasi tentang KB ditandai dengan pasien menanyakan tentang efek samping dari pil KB.
V. Prioritas Masalah
Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan pasien takut lupa meminum pil KB karena akan memberikan efek samping ditandai dengan ekspresi wajah tampak cemas
Kurangnya pengetahuan tentang KB berhubungan dengan kurangnya informasi tentang KB ditandai dengan pasien menanyakan tentang efek samping pil KB.
LAPORAN ASKEP IBU PADA Ny. R DI RB.
I. Identitas Pasien Nama
: Ny. M
Umur
: 23 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Alamat
: Jl. Bilal
Tanggal Masuk
: 22 – 8 – 2000
Nama suami
: Tn. A
Umur
: 35 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sarjana
Suku / Bangsa
: Batak / Indonesia
Pekerjaan
: Pegawai Negeri
Alamat
: Jl. Bilal
Status Perkawinan Umur Kawin
: 20 tahun
Berapa Kali Kawin
: 1 kali
Lamanya Perkawinan
: 3 tahun
Penyakit TBC
: (-)
Penyakit DM
: (-)
Anak Kembar
: (-)
II. Pemeriksaan Fisik a. Tanda-tanda vital TD
: 120 / 70 mmHg
RR
: 20 x / menit
Pols
: 80 x / menit
Suhu
: 370C
TB
: 157 cm
BB
: 49 kg
Odema
: Tidak ada
Varises
: Tidak ada
Dyspnoe
:
Hypertensi
:
b. Kepala
Bentuk kepala oval, tidak ada kelainan struktur, rambut lurus, warna rambut hitam, rambut bersih dan tidak terdapat adanya ketombe. c. Mata Sclera tidak isterus, konjungtiva tidak anemia. d. Telinga Tidak dapat kelainan struktur, serumen dalam batas normal, tidak memakai alat bantu pendengaran. e. Hidung Tidak ada polip, dapat membedakan bau-bauan. f. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tekanan vena jugularis tidak meninggi. g. Sistem reproduksi
gina
:
28 hari
:
normal
:
tidak hamil
:
tidak ada
:
tidak ada
:
tidak ada
:
1 orang
:
tidak ada
:
baik
:
5 hari
:
15 tahun
:
tidak ada
:
tidak ada
Tanggal mulai pemakaian alat KB
: 22 – 8 – 2000
Alat KB yang akan digunakan
: pil KB implant
III. Pengkajian Data Fokus No 1
Data Subjektif Px mengatakan sering
Data Objektif
merasa takut akan efek
Ekspresi wajah tampak cemas
samping dari pil KB bila ibu lupa meminumnya
Px menanyakan tentang efek samping lain dari pil KB
2
Px mengatakan takut menggunakan sistem KB pil secara rutin tiap hari karena menambah berat badan
TB: 157 cm, BB: 49 kg
DAFTAR PUSTAKA
Angsar Ilyas, B uku Panduan Untuk Pelatih, Pelatihan P enyegaran, Jakarta, 1994. Mansjoer Arif, dkk, K apita Selekta K edokteran, Edisi Ketiga, Jilid 1, Media Aesculapius, FKUI, Jakarta, 1999. Mochtar Rustam, S inops is Obs tetri , Edisi Kedua, Jilid 2, EGC, Jakarta, 1998. Reader Sharoom J, Maternity Nursing Family, Newborn And Women’s Health Care, Eighteenth Edition, Lippincott, Philadelphia – New York, 1997.
Tujuan dan Sasaran
TUJUAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MALANG
Tujuan Program Keluarga Berencana secara makro untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan menurunkan angka kelahiran, secara mikro mewujudkan ketahanan keluarga dan kesejahteraan masyarakat, yang diwujudkan dalam kegiatan sebagai berikut : 1.
Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
2.
Pengaturan kelahiran
3.
Pembinaan ketahanan keluarga
4.
Peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera
5.
Meningkatkan koordinasi dan peran serta aparatur serta masyarakat sehingga mampu mewujudkan koordinasi dalam membangun Keluarga Berencana
6.
Meningkatkan peran penyuluh dalam peningkatan capaian program
SASARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MALANG
1.
Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk
2.
Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi
3.
Meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga
4.
Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB
Ada beberapa metode kontrasepsi atau KB yang tersedia. Untuk memilih apa kontrasepsi atau KB yang cocok untuk anda, sebaiknya anda mengetahui kebaikan dan kekurangan dari metode KB ini. Beberapa metode kontrasepsi:
Metode P erlindung an: Metode kontrasepsi jenis ini yang paling banyak digunakan adalah Kondom; yang juga termasuk metode ini adalah diafragma, kondom untuk wanita , dan juga spremisida. Kondom berkeja dengan mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Penggunaan kondom akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan spermasida ( senyawa kimia terdapat dalam bentuk jeli, tablet vagina, kream, busa vaginal yang berfungsi membunuh sperma.). Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan kondom dengan cara benar, gunakanlah saat ereksi dan lepaskan pada saat ejakulasi. Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati atau karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan. Efek samping dari kondom adalah bila terdapat alergi terhadap karet kondom. Keuntungan dari kondom dapat dibeli secara bebas diapotik-apotik, mudah digunakan dan kondom juga memperkecil penularan penyakit kelamin.
Hormonal Ada beberapa cara/metode yang dapat diberikan yaitu suntikan,bentuk pil yang diminum serta susuk atau implant . Pil Kb termasuk metode yang efektif saat ini ----bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur. Pil Kb mempunyai efektifitas yang tinggi 99% bila digunakan dengan tepat dan secara teratur . Keuntungan lain pil kb tetap membuat menstruasi yang teratur, mengurangi kram atu sakit saat menstruasi dan penelitian terakhir menyatakan pemakain pil kb dapat mencegah terjadinya kanker rahim. Kesuburan juga dapat kembali pulih dengan menghentikan pemakaian pil ini saja. Tentu saja ada sedikit efek samping dari pil kb ini yaitu kenaikan atau penurunan berat badan, payudara terasa kencang, mual, muntah, depresi. Dan wanita dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung dianjurkan tidak menggunakan pil kb ini. Dalam pemakaian Pil Kb diperlukan komitmen dari wanita untuk dapat memakai secara teratur dan tepat.
Suntikan dan implant /susuk mempunyai cara kerja seperti pil kb. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali (depo Provera) keuntungannya mengurangi resiko lupa minum pil kb, dan keamanan selama 3 bulan. Efek samping yang diberikan , menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan serta pemulihan kesuburan agak terlambat. Implant/susuk dengan cara memasukkan tabung kecil dibawah kulit di bagian tangan yang dilakukan oleh dokter anda, dan hormone yang terdapat dlam tabung akan terlepas sedikit –sedikit untuk mencegah kehamilan. Keuntungannya tidak harus minum pil atau suntikan, dan proses memasukkan tabung ini 1 X dan untuk 2-5 tahun. Dan bila anda ingin berencana hamil kembali hanya melepas implant ini kembali. Efek samping yang ditimulkan seperti menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan. Pemakaian KB dengan metode hormonal tidak dianjurkan untuk wanita dengan riwayat tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.
Pilihlah Metode KB yang Tepat 1. Kondom Kondom terbuat dari lateks yang dipakai untuk membungkus penis saat berhubungan intim. Gunanya, untuk mencegah sperma masuk ke liang vagina sehingga tidak menimbulkan pembuahan. Harganya relatif murah. Tingkat efektivitasnya: 85 persen Keuntungannya: Selain harganya murah, kondom juga juga mudah didapat dan bisa dipakai bersamaan dengan bentuk pengontrol kelahiran lainnya. Kondom juga efektif mencegah infeksi penyakit yang ditimbulkan dari hubungan seksual dengan pasangan yang menderita penyakit kelamin. Kerugiannya: Sekitar 75 persen pengguna kondom alergi dengan bahan lateks dan butuh menggunakan kondom yang non lateks. Kondom juga mengurangi sensasi dalam berhubungan suami istri. Bahkan sejumlah pasangan merasa bahwa mereka bisa mendapat efek negatif dalam kehidupan seksualnya akibat penggunaan kondom. 2. Pil Pil ini adalah alat kontrasepsi yang berisi estrogen dan progesteron. Estrogen menghentikan produksi sel telur sementara progesteron menghalangi sperma untuk tidak membuahi sel telur. Harganya 1450 dolar per bulan. Tingkat efektivitasnya 92 persen. Keuntungannya: Tidak perlu pake apa-apa saat berhubungan. Hormon bisa melindungi kangker dan penyakit yang menimbulkan radang. Kerugiannya: Penggunaan pil memiliki efek samping seperti mual, bintik-bintik pada tubuh. Kombinasi estrogen dan progesteron memang bisa efektif mencegah kehamilan tetapi dia bisa meningkatkan serangan jantung dan truk. 3. Morning After Pil Pil jenis ini adalah pengontrol kelahiran yang diminum setelah melakukan hubungan seks. Bisa minum sampai lima hari. Cara kerja pil ini sama dengan pil. Bedanya, jumlah yang diminum lebih banyak. Harganya 10-70 dolar. Efektivitasnya: 89 persen Keuntungan: Dalam keadaan darurat, motede ini adalah pilihan terbaik.
Kerugian: Sekitar 50 persen perempuan yang menggunakan cara ini dalam mengontrol kelahirannya merasa mual-mual tetapi akan hilang setelah 24 jam. Efek samping lainnya adalah sakit kepala, kelelahan, dada gerdegup kencang. Penggunaan pil ini juga membuat jadwal datang bulan tidak teratur. 4. Suntikan Suntikan adalah melepaskan hormon progesteron yang bisa menghalangi sperma menjangkau sel telur. Harganya 35-75 dolar. Efektivitasnya: 97 persen. Keuntungan: Dipakai harus dengan resep dokter sekali dalam tiga bulan. Progesteron bisa mengurangi menstruasi dan tidak memiliki banyak efek samping negatif bagi estrogen. Kerugian: Cara ini memiliki dampak jangka panjang yaitu bila suatu saat tiba-tiba anda ingin memiliki momongan, maka kecil kemungkinan hal itu terwujud. Efek lainnya menstruasi tidak beraturan, sakit kepala, mual-mual dan sebagainya. 5. Cincin Vagina Cincin Vagina ini adalah sebuah cincin plastik yang dimasukkan ke dalam vagina sekali dalam sebulan dan berada di sana selama tiga minggu. Cincin itu diambil pada minggu keempat dalam bulan. Cincin itu melepas estrogen dan progesteron ke tubuh. Estrogon menghentikan produksi sel telur. Harganya 15-50 dolar. Efektivitas: 92 persen Keuntungan: Hanya dua hal yang harus diingat yaitu masukan cincin pada hari pertama dalam bulan dan keluarkan lagi pada pada akhir bulan. Kerugian: efek negatif hanya pada estrogen dan progesterone. 6. Kontrasepsi "Bolu" Kontrasepsi jenis ini terbuat dari busa berbentuk bolu dengan diameter sekitar dua inci. Saat melakukan hubungan seks, busa ini dimasukkan ke dalam vagina. Fungsinya membendung sperma. Harganya 9-15 dolar per paket (isi tiga) Efektivitas: 84 persen bagi mereka yang belum melahirkan dan 68 persen bagi mereka yang sudah pernah melahirkan. Keuntungannya: Penggunaannya tidak boleh lebih dari 30 jam. Anda bisa melakukan hubungan sepuas mungkin (bahkan sepanjang 30 jam) tanpa perlu melepaskan busa ini. Dia tidak memiliki efek pada hormon anda. Kerugiannya: Sebagian orang merasa geli saat memasukan atau menggerakkan busa itu. Sebagian lagi saat berhubungan terasa terlalu basah atau kering saat berhubungan. 7. Kondom Cewek Kondom jenis ini adalah sebuah plastik flesibel dengan cincin pada kedua ujungnya. Sebelum berhubungan seks, kondom cewek ini dimasukan ke dalam vagina. Cincin pada bagian ujung dimasukan ke dalam vagian, sementara cincin yang lainnya berada di luar vagina selama melakukan hubungan seks. Harganya 4 dolar per buah. Efektivitas: 79 persen. Keuntungan: Kondom jenis ini sangat mudah digunakan dan mampu mengontrol kehamilan seorang perempuan. Kondom cewek tidak menyebabkan perubahan hormonal pada perempuan dan mampu mencegah risiko penyakit kelamin. Kerugian: Sejumlah pasangan merasa penggunaan kondom cewek memiliki satu efek negatif pada kualitas kehidupan seksual mereka. Suaranya brisik dan mengurangi rasa dan sensasi saat
berhubungan. Selain itu, kondom cewek ini bisa menyebabkan iritasi. 8. IUD (Hormonal Intrauterine Device) Bentuknya kecil dan berupa huruf T, terbuat dari plastik yang fleksibel. Fungsinya bisa melepas sedikit progesteron secara berkala. IUD dimasukkan dokter. Tujuannya untuk mencegah sperma mencapai sel telur. Harganya mahal, 250-950 dolar. Efektivitas: 99,8 persen Keuntungan: masa pakainya paling lama 7 tahun dan sama sekali tidak terasa salama berhubungan seks. IUD juga bisa membuat periode haid menjadi lebih jelas. Kerugian: setelah IUD dimasukan ke dalam vagina, Anda mungkin akan merasa lebih ringan selama beberapa hari dan selama 3-6 bulan jadwal haid anda menjadi tidak teratur. Nah, tinggal pilih, metode mana yang tepat bagi anda dalam mengontrol kehamilan anda. [healthline.com/A-21
Metode metode Kontrasepsi Pil Cara Kerja : Menghasilkan hormon estrogen dan progesterone buatan, yang cara kerjanya menyerupai hormon alami yang diproduksi oleh tubuh setiap bulan. Estrogen akan mencegah produksi sel telur (ovum) dari ovarium, sehingga pembuahan t idak terjadi. Mini-pil biasanya hanya mengandung progesterone. Efektifitas : 99% untuk pil kombiniasi dan 86% untuk mini pil Keuntungan : Mengurangi risiko kanker uterus, ovarium serta radang panggul. Mengurangi sindroma pra menstruasi, jerawat, perdarahan, anemia, kista ovarium, dan nyeri payudara. Siklus menstruasi lebih teratur. Tidak mengganggu aktifitas seksual. Mini pil dapat dikonsumsi saat menyusui. Kelemahan : Tidak dianjurkan untuk: wanita yang pernah menderita kanker payudara atau mempunyai resiko penggumpalan darah, penyakit hati, ginjal, perdarahan uterus tanpa sebab, wanita perokok di atas 35 tahun, dan yang sedang dalam pengobatan tertentu, penderita tekanan darah tinggi, d iabetes, migren, depresi, penyakit sickle sel (penyakit kelainan darah), fibroid. Efek Samping : Jarang: gumpalan darah, penyakit hati, tekanan darah tinggi, penyakit kandung empedu, dan migren. Sering: mual, nyeri payudara, perdarahan pada pertengahan siklus menstruasi dalam beberapa bulan pertama, berat badan naik, nafsu makan men ingkat, mood yang berubahubah, depresi, sakit kepala, dan gangguan kulit. Cara Penggunaan : Satu tablet setiap hari selama 21 hari, jangan diminum waktu menstruasi selama 7 hari. Gunakan kondom atau alat pencegah kehamilan lain jika Anda lupa minum pil atau sedang dalam pengobatan dengan antibiotika. Susuk KB (Implan) Cara Kerja : Sama dengan pil kecuali susuk ditanamkan di dalam kulit, biasanya di lengan atas. Implan mengandung progesterone yang akan terlepas secara perlahan dalam tubuh. Efektifit : 99 % Keuntungan : Tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil. Kesuburan akan kembali segera setelah pengangkatan. Pencegahan kehamilan terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemasangan. Melindungi wanita dari kanker rahim. Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui. Tidak mengganggu aktivitas seksual. Kelemahan : Tidak dianjurkan untuk: penderita penyakit hati, kanker payudara, perdarahan tanpa sebab, penggumpalan darah, penderita tekanan darah tinggi, penyakit kandung empedu, kolesterol tinggi, siklus menstruasi tidak teratur, sakit kepala, penyakit jantung. Beberapa jenis susuk, yang tampak dari luar atau terasa bila diraba. Efek Samping : Perdarahan, siklus menstruasi lebih panjang, rambut rontok, gairah seksual turun, jerawat dan depresi. –
KB Suntik Cara Kerja: Sama dengan pil Efektifitas : 99% Keuntungan : disuntikkan setiap tiga bulan sekali, efektif, tahan lama, melindungi Anda terhadap kanker rahim. Aman digunakan setelah melahirkan dan saat menyusui. Mengurangi kram saat menstruasi, tidak mengganggu aktivitas seksual. Kelemahan : kesuburan akan kembali setelah 6-24 bulan suntikan terakhir. Tidak boleh digunakan oleh wanita yang perneh mengalami pembekuan darah, kanker payudara, ganguan hati, perdarahan uterus tanpa sebab, wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara, hasil mamografi abnormal, siklus menstruasi tidak teratur, tekanan darah tinggi, migren, asma, epilepsy, diabetes, dan depresi. Efek Samping : siklus menstruasi tidak teratur, gairah seksual menurun, berat badan naik, sakit kepala, depresi, kandungan mineral tulang berkurang. Cara Penggunaan : penyuntikkan setiap 3 bulan oleh dokter. Jika Anda ingin hamil da lam waktu 1-2 tahun, jangan menggunakan metode ini. Intra - Uterine Device (IUD)/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKR) Cara Kerja : Mencegah kehamilan dengan mempengaruhi pergerakan sperma atau implantasi sel telur yang telah dibuahi dalam dinding rahim. Ada 2 jenis IUD: berisi progesterone dan berisi tembaga berbentuk T. Efektivitas : IUD bentuk T = 99%, IUD Progesterone = 97% Keuntungan : Membutuhkan sedikit perhatian (hanya pemeriksaan benang setiap bulan), kesuburan Anda segera kembali setelah melepas IUD. Tidak mengganggu aktivitas seksual dan aman digunakan selama menyusui. IUD bentuk T hanya perlu diganti dalam waktu 10 tahun, IUD progesterone sebaiknya diganti setahun sekali. Kelemahan : tidak dianjurkan bagi wanita yang belum pernah melahirkan atau masih mengharapkan anak, wanita yang sering berganti pasangan, pernah menderita radang pinggul atau kehamilan tuba. Dapat keluar dengan sendirinya. Efek Samping : Kram, sakit punggung, timbul bercak darah, menstruasi berat, meningkatnya resiko radang panggul, kehamilan tuba, dan menjadi tidak subur. Cara penggunaan : Alat ini harus dimasukkan oleh dokter biasanya pada saat siklus menstruasi. Benang IUD harus diperiksa setiap kali siklus menstruasi usai. Spermisida (Krim, Foam, Supositoria Vagina) Cara Kerja : mengandung zat kimia yang dapat membunuh sperma, atau membuat sperma menjadi tidak aktif sehingga tidak mampu membuahi sel telur. Efektivitas : 80% Keuntungan : tidak memerlukan resep, dan tidak berbahaya terhadap kesehatan. Kesuburan dapat pulih seketika aetelah tidak digunakan lagi. Ada yang memiliki efek selama 24 jam dan tidak perlu menggunakan setiap kali melakukan hubungan badan selama 24 jam tersebut. Kelemahan : Kurang efektif dibandung alat KB lainnya. Efektivitasnya meningkat jika digunakan bersama kondom. Si pemakai harus menunggu 8 jam sebelum bisa mandi. Dapat mengganggu hubungan intim, dan kebanyakan hanya bertahan untuk satu kali hubungan intim saja. Efek Samping : Iritasi pada vagina, dapat menimbulkan reaksi alergi. Cara penggunaan : Harus dimasukkan ke dalam vagina paling lambat 30 menit setelah ejakulasi. Bentuk supositoria harus dimasukkan 1 jam sebelum melakukan hubungan badan. Perhatikan instruksi pada kemasan. Diafragma & Cervical CAP Cara Kerja : Terbuat dari karet lunak, mencegah sperma mencapai leher rahim. Gel Spermisida digunakan bersama untuk mematikan atau mengganggu gerakan sperma. Efektivitas : 85% Keuntungan : Aman, kesuburan dapat pulih seketika alat dilepas. Diafragma da pat dimasukkan 2-3 jam sebelum hubungan intim, sedangkan cervical cap (penutup serviks) dapat dimasukkan beberapa jam sebelum hubungan intim. Tidak perlu me mbubuhkan spermisida setiap kali akan berhubungan intim jika menggunakan cervical cap. Kelemahan : Harus diresepkan dan digunakan dibawah pengawasan dokter. Harus tetap tinggal di dalam vagina selama 6-8 jam setelah berhubungan intim dan harus digunakan setiap kali hendak berhubungan intim. Posisi alat bisa berubah. Dapat menimbulkan alergi. Lebih repot k arena harus selalu digunakan bersama spermisida setiap kali berhubungan intim. Meningkatkan risiko infeksi kandung kemih.
Cervical cap tidak boleh digunakan oleh wanita dengan riwayat sindroma syok akibat keracunan (toxic shock syndrome), danpernah mempunyai hasil pap smear abnormal. Harus sering melakukan pap smear pada 1-2 tahun pertama penggunaankarena dapat mengakibatkan perubahan pada sel-sel dalam serviks. Cara Penggunaan : Masukkan spermisida ke bagian paling dalam vagina, sehingga melewati serviks. Kondom Pria Cara Kerja : Mencegah sperma mencapai serviks (leher rahim) Efektivitas : 80-90% (dapat meningkat jika digunakan bersama spermisida) Keuntungan : Tidak memerlukan resep. Melindungi terhadap beberapa penyakit akibat hubungan seksual, aman, kesuburan Anda segera pulih setelah tidak memakai kondom lagi. Kelemahan : Risiko bocor. Memerlukan rencana terlebih dahulu, menimbulkan reaksi alergi pada wnaita akibat spermisida atau karet. Hanya dipakai sekali, dapat mengganggu spontanitas seksual. Catatan : Kondom yang terbuat dari kulit binatang, TI DAK DAPAT melindungi Anda dari PHS. Cara Penggunaan : menutupi penis yang dalam keadaan ereksi dan di ujungnya membentuk seperti kantong untuk wadah sperma. Tubektomi (Sterilisasi pada wanita) Cara Kerja : Tuba fallopi (pembawa sel telur ke rahim) dipotong dan diikat dengan teknik yang disebut kauter, atau dengan pemasangan klep atau cicin silastik. Efektivitas : 99% Keuntungan : aman bagi kesehatan setelah prosedur dilakukan. Tidak mengganggu hubungan intim. Kelemahan : memerlukan operasi bedah. Prosedur ini hanya untuk pasangan yang sudah memutuskan untuk tidak akan punya anak lagi. Prosedur operasi : Merupakan operasi kecil melalui irisan kecil di bagian pusar. Dengan bantuan alat laparoskopi (alat untuk memeriksa bagian perut). Alat ini akan memotong dan mengikat tuba fallopi, atau dengan tehnik kauter. Biasanya dilakukan bersamaan dengan operasi sesar dengan persetujuan pasangan. Vasektomi (Sterilisasi Pria) Cara Kerja : Saluran vaas deferens yang berfungsi mengangkut sperma dipotong dan diikat (lihat gambar), sehingga aliran sperma dihambat tanpa mempengaruhi jumlah cairan semen. Jumlah sperma hanya 5% dari cairan ejakulasi. Cairan semen diproduksi dalam vesika seminalis dan prostat sehingga tidak akan terganggu oleh vasektomi. Efektivitas : 99% lebih Keuntungan : Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi hormon. Kelemahan : Sama dengan sterilisasi yang dilakukan wanita.( Idh) -----------------Suryaningrum (www.balita-anda.com) Askep kb
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BERENCANA Dalam keluarga berencana peran perawat adalah membantu pasangan untuk memilih metoda kontrasepsi yang tepat untuk digunakan sesuai dengan kondisi, ke cendrungan, sosial budaya dan kepercayaan yang dianut oleh pasangan tersebiut, oleh karena itu proses keperawatan lebih diarahkan kepada membantu pasangan memilih metode kontrasepsi itu sendiri. Kegagalan penggunaan metode kontrasespsi terjadi disebabkan karena kurangnya pengetahuan wanita tersebut terhadap alat kontrasespsi itu sendiri sehingga memberikan pengaruh terhadap kondisi fisiologis, psikologis, kehidupan sosila dan budaya terhadap kehamilan tersebut.. maka disinilah letak peran perawat untuk memberikan pengetahuan yang tepat, sehingga hal diatas tidak terjadi. Pengkajian Karena masalah kontrasepsi merupakan suatu hal yang sensitif bagi wanita, maka dalam mengkaji hal ini perawat harus sangat memperhatikan privasi klien. Rendahkan suara ketika mengkaji untuk menigkatkan rasa nyaman klien dan pertahankan rasa percaya diri yang
tinggi klien. Selain pengkajian umum( Identitas klien, Riwayat kesehatan, Riwayat obstetri, PF), pengkajian khusus yang perlu kita lakukan untuk memenuhi peran sebagai edukator dalam pemilihan metode kontrasepsi yang tepat adalah : 1. Pengetahuan klien tentang macam-macam metoda kontrasepsi Pengkajian ini dilakukan dengan menanyakan kapan wanita ters ebut berencana untuk memiliki anak. Kemudian tanyakan metoda apa yang sedang direncanakan akan dipakai oleh klien. Bila klien menyatakan satu jenismetoda perawat dapat menanyakan alas an penggunaan metoda tersebut.pertanyaan-pertanyaan ini akan mengidentifikasi masalahmasalah yang dihadapi klien terkait dengan kontrasepsi yang digunakannya. 2. Pengetahuan tentang teknik penggunaan metoda kontrasepsi Dalam melaksanakan perannya sebagai educator perawat harus dapaat menetukan tingkat pengetahuan klien tentang teknik penggunaan kontrasepsi. Misalnya tanyakan tentang bagaimana klien tersebut memakai dafragma, kapan dan dimana spermisida dioleskan atau berapa kali dalam sehari klien tersebut harus mengkonsumsi pil KBm dengan menggali tingkat pengetahuan klien ni perawat dapat menentukan bila ada kesalahan persepsi dalam penggunaan yang akan menyebabkan tidak efektifnya alat kontrasepsi yang dipakai dan akan menyebabkan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. 3. Kenyamanan klien terhadap metoda kontrasepsi klien terhadap metoda kontrasepsi yang sedanga dipakai Dalam mengkaji kenyamanan klien, dengarkan keluhan-keluhan klien terhadap efek samping dari kontrasepsi yang digunakannya. Dengarkan juga pernyataan klien tentang kenyamanannya menggunakan metoda kontrasepsi bulanan seperti suntik hormone dari pada pil keluarga berencana yang harus di konsumsi setiap hari. Keefektifan suatu metoda meningkat seiring dengan peningkatan kenyamanan klien dalam men ggunakan metoda tersebut. 4. Faktor-faktor pendukung penggunaan metode yang tepat Jika klien berencana untuk mengganti metoda kontrasepsi diskusikan tentang pilihan-pilihan yang cocok untuk digunakan. Kaji factor-faktor yang dapat membantu pemilihan metode terbaik seperti riwayat kesehatan dahulu klien yang merupakan kontraindikasi dari metoda kontrasepsi, riwayat obstetric, budaya dan kepercayaan serta keinginan untuk mencegah kehamilan. Adapun kontraindikasi penggunaan metoda kontrasepsi yang berkaitan dengan riwa yat kesehatan adalah: a. Kontrasepsi oral 1. Pil keluarga berencana terpadu Riwayat TBC, kejang, kanker payudara, benjolan payu dara, telat haid, hamil, pendarahan abnormal, hepatitis, penyakit jantung, tromboplebitis. Untuk wanita perokok, usia lebih dari 35th, pengidap DM, epilepsy, dan penderita hipertensi tidak dianjurkan menggunakan pil keluarga berencana. 2. Mini Pil Mini pil ini sebaiknya tidak digunakan pada wanita yang harus menghindari segala jenis metoda hormonal, atau yang mejalani pengobatan kejang b. Kontrasepsi Hormonal
1. Hormone Implant Kanker/benjolan keras di payudara, terlambat haid, hamil, perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya, penyakit jantung dan keinginan untuk hamil kurang dari lima tahun. 2. Hormone Injeksi Suntikan terpadu tidak boleh diberikan pada wanita dalam masa menyusui. c. Kontrasepsi Mekanik 1. Diafragma dan kap servik Diafragma dan kap servik tidak dipakai pada wanita dengan riwayat aler gi lateks dan riwayat toksik shock syndrome. 2. IUD Hamil atau kemungkinan hamil, resiko itnggi terkena penyajit yang menular lewat hubungan seks, riwayat infeksi alat reproduksi, infeksi sesudah persalinan/ aborsi, kehamilan ektopik, metroragia dismenorhea, anemia dan belum pernah hamil, mola. d. Kontrasepsi Mantap Kontrasepsi ini tidak ada kontraindikasinya, karena sifatnya permanen. Digunakan bagi pasangan yang sudah tidak ingin atau sudah tidak memungkinkan untuk mempunyai anak Analisa Data Kurang pengetahuan tentang keluarga berencana merupakan penyebab tersering dari gangguan fisik, psikologis dan social dalam kaitannya dengan kehamilan yang tidak direncanakan. Diagnosa yang mungkin berdasarkan pengkajian dan data adal ah Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan b.d Kurang Pengetahuan Terhadap Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi. Sedangkan diagnosa keperawatan lain yang dapat timbul yaitu: 1. Resiko konflik pengambilan keputusan b.d alternatif kontrasepsi 2. Rasa takut b.d efek samping kontrasepsi 3. Resiko tinggi infeksi b.d kondisi aktif secara seksual dan penggunaan metoda kontrasepsi 4. Resiko tinggi perubahan pola seksualitas b.d takut hamil 5. Nyeri b.d pemulihan pascaoperasi sterilisasi 6. Resiko tinggi infeksi b.d kerusakan membran mukosa akibat operasi, pemasangan spiral, hormone implant 7. Distress spiritual b.d ketidakcocokan keyakinan agama atau budaya dengan metoda kontrasepsi yang dipilih
Rencana Intervensi Diagnosa : Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan b.d Kurang Pengetahuan Terhadap Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.
Kriteria hasil Setelah dilakukan intervensi, pasangan akan : 1. Menjabarkan dengan benar tentang cara penggunaan metoda kontrasepsi yang dipilih dan pemecahan masalahnya. 2. Dapat menjelaskan tentang efek samping dan komplikasi dari metoda kontrasepsi yang dipilih. 3. Melaporkan adanya kepuasan terhadap metoda kontrasepsi yang dipilih. 4. Menggambarkan metoda lain yang dapat dipakai dan memilih salah satu dari metoda tersebut bila pasangan inggin mengganti metod kontrasepsi.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KB ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KB
Definisi
KB adalah pengaturan kelahiran , pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk keluarga kecil, bahagia, ses hat dan sejahtera .
Keluarga Berendana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak
Jenis-jenis KB 1)
Kontrasepsi oral (pil KB)
Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen atau progestin saja. Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan perdarahan tidak teratur. Tablet ini hanya diberikan jika pemberian estrogen bisa membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang menyusui. Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi. Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsi ).
Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi: Resiko kanker jenis tertentu
Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi
Ketegangan premenstruasi
Perdarahan tidak teratur Anemia
Kista payudara
Kista ovarium
Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)
Infeksi tuba falopii .
Sebelum mulai menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko. Jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula darah. Jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka diberikan pil KB dosis rendah. 3 bulan setelah pemakaian pil KB, dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui adanya perubahan tekanan darah. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan 1 kali/tahun.
Pil KB sebaiknya tidak digunakan oleh: a.
Wanita yang merokok dan berusia diatas 35 tahun
b. Wanita penderita penyakit hati aktif atau tumor c.
Wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi d. Wanita penderita tekanan darah tinggi yang tidak diobati
d.
Wanita penderita diabetes yang disertai penyumbatan arteri
e.
Wanita yang memiliki bekuan darah
f.
Wanita yang tungkainya sedang di gips
g.
Wanita penderita penyakit jantung
h.
Wanita yang pernah menderita stroke
i.
Wanita yang pernah menderita penyakit kuning pada saat kehamilan
j.
Wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim.
Pengawasan harus dilakukan jika pil KB digunakan oleh: a.
Wanita yang mengalami depresi
b. Wanita yang sering mengalami sakit kepala migren c.
Wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun
d.
Wanita yang pernah menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya tetapi telah sembuh total.
Pemakaian pil KB setelah kehamilan Resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai meningkat setelah kehamilan dan akan semakin meningkat jika wanita tersebut memakai pil KB. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan.
Wanita yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi sampai 10-12 minggu setelah persalinan, tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil sebelum terjadinya menstruasi pertama. Karena itu, ibu yang menyusui sebaiknya menggunakan pil KB jika tidak ingin hamil. Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air susu. Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu. Pil KB yang diminum segera setelah terjadinya pembuahan atau pada awal kehamilan (sebelum wanita tersebut mengetahui bahwa dia hamil) tidak akan membahayakan janin.
Efek samping pil KB
Perdarahan tidak teratur. Sering terjadi pada beberapa bulan pertama pemakaian pil KB, jika tubuh telah menyesuaikan diri dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti.
Beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB, mungkin tidak akan terjadi menstruasi, tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara permanen.
Efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada payudara, perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi.
Efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat badan, jerawat dan kecemasan. Penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan.
Bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil KB dosis tinggi. Jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil KB harus segera dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin menunjukkan adanya bekuan darah di dalam vena tungkai dan kemungkinan sedang menuju ke paru-paru. Pil KB dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan bekuan darah, sehingga 1 bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.
Mual dan sakit kepala. g. 1-2% wanita pemakai pil KB mengalami depresi dan kesulitan tidur.
Melasma (bercak-bercak
berwarna gelap di wajah). Jika terkena sinar matahari, bercak semakin
gelap. Melasma akan menghilang secara perlahan setelah pemakaian pil KB dihentikan.
Resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil KB telah dipakai selama lebih dari 5 tahun. Karena itu wanita pemakai pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan Pap smear (minimal 1 kali/tahun). Di lain fihak, wanita pemakai pil KB memiliki resiko kanker
ovarium ataupun kanker rahim yang lebih rendah. Interaksi pil KB dengan obat lain
Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB. Wanita pemakai pil KB bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik (misalnya rifampin, penisilin, ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). Ketika mengkonsumsi antibiotik tersebut, selain pil KB sebaiknya ditambah dengan menggunaka kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau diafragma). Oba anti-kejang (fenitoin dan fenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB. Untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang mengkonsumsi anti-kejang perlu diberikan pil KB dosis tinggi.
2)
Kontrasepsi implant
Kontrasepsi implan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental. 6 kapsul dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan. Kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun. Interaksi dengan obat lain jarang terjadi karena implan tidak mengandung estroggen. Efek samping yang utama adalah perdarahan tidak teratur atau sama sekali tidak terajdi menstruasi. Efek samping lainnya adalah sakit kepala dan penambahan berat badan. Kapsul implan tidak larut dalam tubuh sehingga setelah 5 tahun harus dilepaskan. Segera setelah implan dilepas, fungsi ovarium akan kembali normal dan wanita pemakai implan kembali menjadi subur
3)
Kontrasepsi suntikan
Medroksiprogesteron (sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke dalam otot bokong atau lengan atas. Suntikan ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi. Sepertiga pemakai KB suntik tidak mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. Semakin lama suntikan KB dipakai, maka lebih banyak wanita yang tidak mengalami menstruasi tetapi lebih sedikit wanita yang mengalami perdarahan tidak teratur. Setelah 2 tahun memakai suntikan KB, sekitar 70% wanita sama
sekali
tidak
mengalami
perdarahan.
Jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun. Efeknya berlangsung lama, sehingga kesuburan mungkin baru kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan permanen.
Suntikan KB bisa menyebabkan penambahan berat
badan yang sifatnya ringan. Setelah pemakaian dihentikan, bisa terjadi osteoporosis yang bersifat
sementara.
Medroksiprogesteron tidak menyebabkan meningkatnya resiko terhadap berbagai kanker (termasuk kanker payudara), tetapi mengurangi resiko terjadinya kanker rahim. Keuntungan memakai KB suntik:
Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
Tidak mengganggu hubungan suami istri
Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
Dapat dipakai segera setelah masa nifas
Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
Dapat dipakai segera setelah keguguran
Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak r ahim)
Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang. Kekurangan KB suntikan: Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "tidak menyenangkan" , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :
Perdarahan bercak , dapat lama
Jarang terjadi perdarahan yang banyak
Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
Sering menaikkan Berat Badan
Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, "moodiness", jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
Perlu suntikan ulangan teratur
Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun:
1.
perokok berat
2.
menyusui
3.
gemuk atau kurus
4.
remaja
5.
baru keguguran
6.
Berpenyakit Tiroid
7.
Epilepsi
8.
TBC (bukan TBC kandungan)
9.
Varises ringan
10.
Hipertensi ringan
11.
Siklus haid tidak teratur
12.
Anemi kekurangan zat besi
4)
IUD (intra uterine device , spiral).
Keuntungan dari IUD adalah efek sampingnya terbatas di dalam rahim. Terdapat 2 macam IUD: a.
melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun)
b. melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun). Biasanya IUD dipasang pada saat menstruasi. Jika kemungkinan terjadi infeksi serviks, masa pemasangan IUD sebaiknya ditunda sampai infeksi mereda. Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur. Melepaskan IUD akan menyebabkan Efek samping dari IUD:
terhentinya
proses
peradangan.
Perdarahan dan nyeri Kadang IUD terlepas dengan sendirinya (sekitar 20% IUD yang lepas tidak disadari/diketahui oleh pemakainya dan bisa menyebabkan kehamilan) Perforasi rahim
Ketika baru dipasang akan terjadi infeksi singkat pada rahim, tetapi infeksi ini akan mereda setelah 24 jam Resiko terjadinya keguguran pada wanita hamil dengan IUD yang masih terpasang adalah sekitar 55%.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pela yanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tet api juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998). Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pela yanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan (Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, 2003). Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi i bu. Sebelumnya ibu mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap, akurat dan benar. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien (http:/psikis.bkkbn.go.id/gemopria.articles.php) KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan (ferundity). (http:/psikis.bkkbn.go.id/gemapria/articles.php). Di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Tengah terutama di desa Pengkol, kecamatan Tanon dengan jumlah penduduk wanita 1802, orang yang mengalami kehamilan cukup ti nggi pada umur 20 – 30 tahun adalah 70%, 25% umur 31 – 40 tahun, 5% umur 40 tahun keatas. Pada tahun 2006 penggunaan KB suntik menurun diperkirakan 10-30%, sehingga meningkatkan angka kehamilan di desa Pengkol. Penggunaan KB pil menurun diperkirakan 10-20%. Pada tahun 1960 angka kematian balita mencapai lebih dari 200 per 1000 orang, dua kali lebih besar dari angka kematian balita di Filipina atau Thailand. Pada tahun 2005 angka tersebut turun hingga kurang dari 50 per 1000 orang, yang merupakan salah satu penurunan tertinggi yang terjadi di kawasan ini. Seorang anak yang lahir pada tahun 1940 hanya