Sanksi Hukum Administrasi
I.
Pengertian
Sanksi Hukum Administrasi, Administrasi, menurut J.B.J.M. ten Berge, sanksi merupakan merupakan inti dari penegakan penegakan hukum administrasi. administrasi. Sanksi diperlukan diperlukan untuk menjamin penegakan hukum hukum administ administras rasi. i. Menurut Menurut P de Haan Haan dkk, dalam Hukum Hukum Adminis Administras trasii Negara Negara,, penggunaan penggunaan sanksi administrasi merupakan penerapan kewenangan pemerintahan, di mana kewenangan ini berasal dari aturan hukum administrasi tertulis dan tidak tertulis. JJ. Oostern Oosternbrin brink k berpen berpendapa dapatt sanksi sanksi adminis administras trasii adalah adalah sanksi sanksi ang ang mun!ul mun!ul dari hubungan antara pemerintah, warga negara dan ang dilaksanakan tanpa perantara pihak ketiga "kekuasaan peradilan#, tetapi dapat se!ara langsung dilaksanakan oleh administrasi sendiri.
II.
Macan-macam sanksi hukum administrasi Negara
1. Paksaan Pemerintahan (Bestuursdwang)
Paksaan Paksaan pemerin pemerintaha tahan n merupaka merupakan n tindakan tindakan nata nata ang ang dilakuka dilakukan n organ organ peme pemeri rint ntah ah atau atau atas atas nama nama peme pemeri rint ntah ah untu untuk k memi memind ndah ahka kan, n, meng mengos oson ongk gkan an,, menghala menghalang$h ng$halan alangi, gi, memperb memperbaiki aiki pada pada keadaan keadaan semula semula apa ang ang telah telah dilakuk dilakukan an atau atau seda sedang ng dila dilaku kuka kan n
ang ang
bert berten enta tang ngan an deng dengan an kewa kewaji jiba ban$ n$ke kew wajib ajiban an ang ang
ditentukan dalam peraturan perundang$undangan. %ontoh &ndang$&ndang Nomor '( Prp )ahun (*+( (*+( tentang tentang aranga arangan n Pemakaia Pemakaian n )anah )anpa i-in ang ang Berhak Berhak atau atau uasana. Bestuursdwang merupakan ewenangan Bebas, artina pemerintah diberi kebe kebeba basa san n
untu untuk k
memp memper erti timb mban angk gkan an
menu menuru rutt
inis inisia iati ti/n /n a
sen sendiri diri
apak apakah ah
menggunakan bestuursdwang atau tidak atau bahkan menerapkan sanksi ang lainna.
2. Penarikan kembali keputusan (ketetapan) yang menguntungkan.
Pena Penarik rikan an kemba kembalili etet etetap apan an )ata &sah &saha a Nega Negara ra ang ang mengu menguntu ntungk ngkan an dilakukan dengan mengeluarkan suatu ketetapan baru ang isina menarik kembali dan atau menatakan tidak berlaku lagi ketetapan ang terdahulu. 0ni diterapkan dalam hal
jika terjadi pelanggaran terhadap peraturan atau sarat$sarat ang dilekatkan pada penetapan tertulis ang telah diberikan, juga dapat terjadi pelanggaran undang$undang ang berkaitan dengan i-in ang dipegang oleh si pelanggar. Penarikan kembali ketetapan ini menimbulkan persoalan uridis, karena di dalam Hukum Administrasi Negara terdapat asas het 1ermoeden 1an re!htmatigheid atau presumtio justea !ausa, aitu bahwa pada asasna setiap ketetapan ang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat )ata &saha Negara dianggap benar menurut hukum. Oleh karena itu, etetapan )ata &saha Negara ang sudah dikeluarkan itu pada dasarna tidak untuk di!abut kembali, sampai dibuktikan sebalikna oleh hakim di pengadilan.
. Pengenaan !ang Paksa ("wangs#m)
N.2. Algra, mempunai pendapat tentang pengenaan uang paksa ini, menurutna, bahwa uang paksa sebagai hukuman atau denda, jumlahna berdasarkan sarat dalam perjanjian, ang harus dibaar karena tidak menunaikan, tidak sempurna melaksanakan atau tidak sesuai waktu ang ditentukan, dalam hal ini berbeda dengan biaa ganti kerugian, kerusakan, dan pembaaran bunga. Menurut hukum administrasi, pengenaan uang paksa ini dapat dikenakan kepada seseorang atau warga negara ang tidak mematuhi atau melanggar ketentuan ang ditetapkan oleh pemerintah sebagai alternati/ dari tindakan paksaan pemerintahan.
$. Pengenaan "enda %dministrati&.
Pendapat P de Haan 3 menatakan bahwa, terdapat perbedaan dalam hal pengenaan denda administrati/ ini, aitu bahwa berbeda dengan pengenaan uang paksa ang ditujukan untuk mendapatkan situasi konkret ang sesuai dengan norma, denda administrasi tidak lebih dari sekedar reaksi terhadap pelanggaran norma, ang ditujukan untuk menambah hukuman ang pasti. 3alam pengenaan sanksi ini pemerintah harus tetap memperhatikan asas$asas hukum administrasi, baik tertulis maupun tidak tertulis.
III. •
"asar hukum !ndang-undang
Sanksi$sanksi
administrasi
dalam
Hukum
Administrasi
Negara
sesungguhna telah diundangkan atau diatur dalam &ndang$&ndang. Sebagaimana termaktub dalam Peraturan Perundang$undangan 4ingkungan Hidup5 pasal 6' poin "(, 6, 7, 8, dan '# aitu pada bagian etiga "Sanksi Administrasi#. %ontoh perundang$ undangan ang memuat ketentuan penting ang melarang para warga bertindak tanpa i-in, sebagaimana termaktub dalam Pasal 89 aat ( woningwet negeri belanda: 43ilarang mendirikan bangunan tanpa atau menimpang dari i-in tertulis walikota dan para anggota dewan perwakilan rakat kotapraja berkenaan dengan i-in mendirikan bangunan5. Adapun peraturan perundang$undangan ang berkaitan dengan suatu i-in, termasuk sanksi$sanksi administrasi ang khas, antara lain adalah : (# Bestuurdwang "berbentuk paksaan pemerintahan#; 6# Penarikan kembali keputusan "ketetapan# ang menguntungkan. 7# Pengenaan denda administrati/. 8# Pengenaan uang paksa oleh pemerintah "dwangsom# •
'andasan &il#s#&is
andasan /iloso/is pembentuksn ombudsman di Negara 0ndonesia, atiu untuk meningkatkan pengawasan terhadap penelenggaraan Negara dan untuk menjamin perlindungan terhadap hak$hak pada masarakat. omisi Ombudsman Nasional lebih banak berhubungan dengan aparatur penelenggara Negara, terutama pemarintahan dan peradilan, untuk mendorong penelenggaraan pemerintahan se!ara bersih dan memper!epat proses penegakan pemberantasan korupsi sebagaimana termaktub dalam eppres No 88 tahun 6<<<, sebagai berikut : (. Melakukan pengawasan untuk menjamin penelenggaraan Negara ang jujur, bersih, transparan, bebas, korupsi, kolusi dan nepotisme. 6. Bahwa pemberdaaan pengawasan oleh masarakat terhadap penelenggaraan Negara.
7. Memberikan pelaanan dan perlindungan terhadap hak$hak anggota masarakat oleh aparatur pemerintah termasuk peradilan ang merupan bagian tak terpisahkan dari pupaa untuk men!iptakan keadilan dan kesejahteraan. 8. Memperhatikan atas aspirasi ang berkembang dalam masarakat, maka dipandang sangat perlu dibentuk komisi pengawasan oleh masarakat ang bersi/at mandiri Maka dapat disimpulkan bahwa miun!ulna lembaga Ombudsman ini adalah untuk memperjuangkan hak$hak masarakat 0ndonesia pada umumna. •
#nsep Beschikking dan eputusan ata !saha Negara menurut !ndang-
undang N#.* tahun 1+,
embabaga ombudsman 3i bentuk dengan keppres dan bertugas : o
menampung aspirasi masarakat.
o
mengin/ormasikan hak$hak kewenangan masarakat.
o
)idak terbatas dari segi hukum saja tetapi aspek$aspek lainna ang bersangkutan dengan tindakan pemerintahan.
Peradilan tata usaha Negara 3ibentuk dengan undang$undang dan bertugas : o
Mengembangkan dan memelihara administrasi Negara menurut hokum "re!tig#
o
Memelihara Administrasi Negara tetap menurut && "wetmaning#.
o
Memelihara Administrasi Negara se!ara /ungsional "e/ekti/# dan atau ber/ungsi e/isien.