BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BELA BELAKAN KANG G Pada dasarnya apa yang dilakukan manusia adalah memanfaatkan sumberdaya alam
yang berasal dari lingkungan, serta mengembalikan hasil aktifitas berupa buangan ( waste) waste) kembali ke lingkungan. Keseimbangan dampak positif pemanfaatan sumber daya alam dan dampak dampak negati negatifny fnyaa bagi bagi kesejah kesejahtera teraan an manusi manusiaa sangat sangat dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh penggu penggunaa naan n teknologi yang digunakan mengeksplorasi sumber daya alam, mengolah buangannya, serta daya asimilasi atau at au daya dukung lingkungan. Meningkatny Meningkatnyaa aktiv aktivita itass perko perkotaa taan n seirin seiring g deng dengan an laju laju pertu pertumb mbuh uhan an ekon ekonom omii masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan semakin terasa dampakny dampaknyaa terhadap terhadap lingkung lingkungan. an. Penuruna Penurunan n kualitas kualitas lingkung lingkungan an secara terus menerus menerus menyudut menyudutkan kan masyarakat masyarakat pada permasalaha permasalahan n degradasi degradasi lingkung lingkungan. an. Salah Salah satu permasala permasalahan han lingkungan yang berkaitan erat dengan pelayanan publik di ilayah perkotaan adalah pengelolaan samp sampah ah.. !olume lume samp sampah ah yang yang meni mening ngka katt deng dengan an laju laju pert pertum umbu buha han n eksp ekspon onen ensi sial al akan akan menghadapkan pada permasalahan kebutuhan lahan pembuangan sampah, serta semakin tingginya biaya biaya peng pengelo elolaa laan n samp sampah ah dan biay biaya"b a"biay iayaa lin lingk gkun ungan gan.. #uda #uday ya kons konsum umer eris isme me masy masyar arak akat at saat saat ini ini memp mempun uny yai andi andill besa besarr dala dalam m peningkatan jenis dan kualitas sampah. $i %ra &lobalisasi, para pelaku usaha dan pebisnis bersaing sekeras mungkin untuk memasarkan produknya, tidak hanya itu tapi mereka memilik memilikii strateg strategii bisnis bisnis dengan dengan mengem mengemas as produk produkny nyaa dengan dengan kemasan kemasan yang yang menarik menarik konsumen. konsumen. #ervariasiny #ervariasinyaa kemasan kemasan produk produk tersebut tersebut menimbulka menimbulkan n peningkatan peningkatan jenis dan kualitas sampah. B. TUJUAN '. Mengetahui Mengetahui aspek pengolahan pengolahan sampah secara terpadu terpadu
BAB II PEMBAHASAN
1
A. PENGERTIAN
Pengelolaan Sampah erpadu berbasis masyarakat adalah suatu pendekatan pengelolaan sampah yang didasarkan pada kebutuhan dan permintaan masyarakat, direncanakan, dilaksanakan (jika feasible), dikontrol dan dievaluasi bersama masyarakat. $alam pengertian ini pemeran (penguasa, kekuatan) utama dalam pengelolaan sampah adalah masyarakat. #ukan pemerintah atau lembaga lainnya seperti SM dan lain * lain. Pemerintah dan lembaga lainnya hanyalah sebagai motivator dan fasilitator. +ungsi motivator adalah memberikan dorongan agar masyarakat siap memikirkan dan mencari jalan keluar terhadap persoalan sampah yang mereka hadapi. etapi jika masyarakat belum siap, maka fungsi pemerintah atau lembaga lain adalah menyiapkan terlebih dahulu. Misalnya dengan melakukan pelatihan, study banding dan memperlihatkan contoh * contoh program yang sukses dan lain * lain. +ungsi fasilitator adalah memfasilitasi masyarakat untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah secara baik dan berkesinambungan. ika masyarakat mempunyai kelemahan dibidang teknik pemilahan dan pengomposan maka tugas fasilitator adalah memberikan kemampuan masyarakat dengan berbagai cara misalnya dengan memberikan pelatihan, begitu juga jika masyarakat lemah dalam hal pendanaan, maka tugas fasilitator adalah membantu mencari jalan keluar agar masyarakat mampu mendapat pendanaan yang dibutuhkan, tetapi harus dilakukan secara hati * hati jangan sampai membuat masyarakat tergantung. B. SISTEM PENGEOLAAN SAMPAH TERPADU SEBAGAI IMPLEMENTASI DARI SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kota"kota di -ndonesia, sebab apabila tidak dilakukan penanganan yang baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan baik terhadap tanah, air dan udara. leh karena itu untuk mengatasi masalah pencemaran tersebut diperlukan penanganan dan pengendalian terhadap sampah. Penanganan dan pengendalian akan menjadi semakin kompleks dan rumit dengan semakin kompleksnya jenis maupun komposisi dari sampah sejalan dengan semakin majunya kebudayaan. leh karena itu penanganan sampah di perkotaan relatif lebih sulit dibanding sampah di desa"desa. Masalah sampah sebenarnya tidak melulu terkait dengan P/, seperti yang terjadi selama ini karena sistem manajemen sampah merupakan sistem yang terkait dengan dengan banyak pihak0 mulai dari penghasil sampah (seperti rumah tangga, pasar, institusi, industri, 2
dan lain"lain), pengelola (dan kontraktor), pembuat peraturan, sektor informal, maupun masyarakat yang terkena dampak pengelolaan sampah ters ebut sehingga penyelesaiannya pun membutuhkan keterlibatan semua pihak terkait dan beragam pendekatan. Sistem
Pengelolaan
Sampah
erpadu
adalah
sistem
manajemen
yang
mengintegrasikan aspek perencanaan pengelolaan sampah dengan pembangunan perkotaan, mempertimbangkan semua aspek terkait, seperti aspek ekonomi, lingkungan, sosial dan institusi, politik, keuangan dan aspek teknis secara simultan, serta memberi peluang bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan ($amanhuri, 1223). Sejalan
dengan
prinsip
yang
ada
dalam
sistem
manajemen
lingkungan
(Environmental Management System / EMS) 4ilayah cakupan sistem pengelolaan sampah terpadu ini mempunyai prinsip yang secara umum dapat dirumuskan (Pasang, 1225) sebagai berikut 6 '. Perencanaan, Perumusan Kebijakan dan Manajemen Pada ilayah ini mencakup beberapa aspek kegiatan yaitu 6 perencanaan strategis, kerangka peraturan dan kebijakan, partisipasi masyarakat, menajemen keuangan, pengembangan kapasitas institusi, serta penelitian dan pengembangan (termasuk di dalamnya pemeriksaan dan tindakan perbaikan). Konsep rencana pengelolaan sampah perlu dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan suatu sistem pengelolaan sampah yang modern, dapat diandalkan dan efisien dengan tehnologi yang ramah lingkungan. $alam sistem tersebut harus dapat melayani
seluruh
penduduk,
meningkatkan
standar
kesehatan
masyarakat
dan
memberikan peluang bagi masyarakat dan pihak sasta untuk berpartisipasi aktif. Pendekatan yang digunakan dalam konsep rencana pengelolaan sampah ini adalah 7meningkatkan sistem pengelolaan sampah yang dapat memenuhi tuntutan dalam paradigma baru pengelolaan sampah8. 9ntuk itu perlu dilakukan usaha untuk mengubah cara pandang 7sampah dari benana men!adi ber"ah8 (Murtadho dan Said, ':;;).
masyarakat, peningkatan aspek ekonomi yang mencakup upaya meningkatkan retribusi sampah dan mengurangi beban pendanaan pemerintah serta peningkatan aspek legal dalam pengelolaan sampah. Sistem manajemen persampahan yang dikembangkan harus merupakan sistem manajemen yang berbasis pada masyarakat yang dimulai dari pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga (=>4, pemerintah, perusahaan sasta), pendaur ulang (pemulung, pemilik lapak dan pabrik pengguna bahan daur ulang), dan produsen dan pengguna pupuk kompos, membuat masalah sampah bukan hanya menjadi urusan $inas Kebersihan atau instansi lainnya di daerah, tapi menjadi urusan dan kepentingan semua pihak. Secara riil pada aspek ini dapat dirumuskan program kerja yang akan dilaksanakan seperti 6 a. Pr#$ram Jan$"a Pende" %&ah'nan), meliputi ( ptimalisasi pengoperasian P/ dan pembangunan P/ baru bila dibutuhkan0 Pembangunan prasarana guna mengamankan lokasi calon P/ baru0 Pembangunan incinerator skala kecil di kelurahan"kelurahan0 Pengembangan program ?> (reuse, recycle, reduce)0 Pengolahan sampah terpadu dengan pendekatan zero waste0 Penyusunan studi paradigma baru pengelolaan sampah dari cost center menjadi
ro!it center 0 dan Pelaksanaan kerjasama dengan pihak sasta, meliputi 6 '. Pembangunan P/ dengan sistem sanitary land!ill 0 1. Pembangunan unit pengolahan sampah dengan sistem biomass product0 ?. Pembangunan unit pengolahan sampah dengan sistem pirolisis0 dan @. Pembangunan unit pengolahan sampah dengan sistem //$. b. Pr#$ram Jan$"a Menen$ah %) &ah'nan*+ meliputi ( Pelaksanaan program sinergis sampah dan pasir0 Pembangunan calon P/ sebagai lokasi pengolahan sampah dengan tehnologi
tinggi yang dlengkapi dengan sistem sanitary lanfill0 Pelaksanaan pemilahan sampah di dalam kaasan atau tempat penampungan sementara (PS)0
4
Pelaksanaan kerjasama dengan pihak sasta lainnya dengan penekanan kepada tehnologi yang mengolah sampah organik dan pembangunan unit"unit daur
ulang0 Pengembangan korporasi pengolahan sampah dan kerjasama antar daerah yang lebih luas0 Pelaksanaan evaluasi masterlan sampah pada daerah yang lebih luas=regional Pelaksanaan kampanye massal mengenai ?> (reuse, recycle dan reduce) kepada
masyarakat0 Pelaksanaan evaluasi terhadap kelembagaan instansi teknis pengelola sampah0 Pelaksanaan evaluasi total terhadap sistem pengelolaan retribusi sampah dalam
rangka meningkatkan perolehan retribusi0 dan Penyusunan dan sosialisasi perangkat"perangkat hukum yang berkaitan dengan
tata cara pengelolaan kebersihan. . Pr#$ram Jan$"a Pan!an$ %, &ah'nan*+ meliputi 6 Pendirian korporasi pengelola sampah antar daerah0 Pelaksanaan pemilahan sampah sejak di sumber sampah0 Pengembangan "ome comosting di masyarakat0 Pengembangan incinerator skala besar0 Pengembangan kampanye massal mengenai ?> (reuse, recycle dan reduce)
kepada masyarakat0 Pelaksanaan restrukturisasi instansi teknis pengelola sampah0 Pelaksanaan penegakan hukum secara tegas terhadap pelanggaran"pelanggaran kebersihan0
1. Produksi 9ntuk memenuhi target kebutuhan pelayanan pengelolaan sampah yang memadai pada masyarakat, perlu diciptakan iklim yang kondusif untuk menunjang peran serta masyarakat dan sasta. Sosialisasi konsep ?> (reduce, reuse and recycle) adalah target pertama yang dapat ditempuh. $iperlukan kampanye sadar kebersihan untuk mendorong masyarakat agar mau mengumpulkan sampah di tempatnya, bukan membuang sampah di tempatnya. Konsep ini mendorong masyarakat untuk melakukan penanganan sampah di sumbernya, seperti pemilahan sarnpah dan pengemasan sampah dengan benar. ebih jauh hal ini dimaksudkan untuk mendorong penerapan konsep reuse, atau penggunaan kembali komponen"komponen sampah yang masih memiliki nilai ekonomi. #aik oleh sumber sampah ataupun oleh pihak lain, misalnya pemulung.
5
Setiap rumah tangga memisahkan sampah mereka ke dalam tiga tempat (tong) sampah. Masing"masing diisi oleh sampah organik, anorganik yang dapat didaur ulang. Sampah plastik dikumpulkan kemudian dikirim ke industri yang mengolah sampah plastik. $emikian halnya sampah kertas dikumpulkan kemudian dikirim ke industri pengolah kertas. Sedangkan sampah organik disatukan untuk kemudian dikomposkan untuk digunakan sebagai pupuk pertanian. -ndustri pengolah bahan sampah menjadi bahan baku dibuat pada skala kaasan, bisa terdiri dari ' kecamatan atau beberapa kecamatan.
?. Penanganan sama" Menurut $aniel, dkk (':;5) langkah"langkah yang dapat dilaksanakan dalam penentuan strategi penanganan sampah adalah berikut 6 a. -nventarisasi program dan data Membentuk suatu data base pengelolaan persampahan yang terpadu. $ilakukan dengan melakukan kajian yang mendalam tentang besarnya laju timbulan sampah yang terjadi sebagai dasar penentuan kebijakan pengelolaan sampah. -dealnya setiap P/ harus memiliki jembatan timbang untuk memonitor laju timbulan sampah yang sebenarnya. $alam jangka pendek, perhitungan laju timbulan sampah dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan pihak dinas perhubungan dalam memanfaatkan jembatan timbang milik dinas perhubungan untuk memonitor sampah yang akan masuk ke P/. Pada tahap selanjutnya, perlu dikaji lebih jauh komposisi dan karateristik sampah. Sehingga kemudian dapat ditentukan jenis pengolahan sampah yang dibutuhkan. b. Penetapan rientasi Pelayanan $engan mengalihkan kegiatan pengelolaan sampah dan murni dilakukan pemerintah, kepada suatu badan pengelola yang dibentuk khusus untuk melaksanakan tugas tersebut, diharapkan dapat dicapai perubahan orientasi pelayanan dan kegiatan pengelolaan persampahan. Kendala"kendala pembiayaan dan teknologi yang ada, dapat diubah menjadi kegiatan yang berorientasi kepada kemandirian dalam melaksanakan kegiatan. $an pola ini diharapkan akan didapatkan suatu solusi optimal yang transparan.
eknologi Pengolahan Sampah erpadu menuju #ero $aste harus merupakan teknologi yang ramah lingkungan. 9ntuk tempat pembuangan akhir, dibagi menjadi tempat 6
pembuangan tipe aman, tempat pembuangan terkontrol, tempat pembuangan terisolasi. ebih lanjut, pembuangan sampah di P/ harus menggunakan metode sanitary landfill, sehingga kebutuhan lahan untuk P/ dapat dibatasi dan kelestarian lingkungan dapat dijaga dan keberlanjutan dari lokasi dimaksud dapat dipertanggungjaabkan (Sidik dan Sutanto, ':;5).
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sampai sekarang, pengelolaan sampah di -ndonesia masih menggunakan paradigma lama6 kumpul*angkut*buang. Source reduction (reduksi mulai dari sumbernya) atau pemilahan sampah tidak pernah berjalan dengan baik. Meskipun telah ada upaya pengomposan dan daur ulang, tapi masih terbatas dan tidak sustainable. Pembakaran sampah dengan insinerator pun dianggap hanya memindahkan masalah ke pencemaran udara. >egulasi pengelolaan sampah pun masih diatur secara parsial dan sektoral, belum adanya 9ndang * undang yang dipahami secara integral yaitu keterkaitannya dengan aspek lain seperti tata ruang, sosial politik, kesehatan, kemiskinan, peluang usaha , investasi, ketenagakerjaan, teknologi dan lingkungan hidup. 7
/danya sampah merupakan suatu konsekuensi dari aktifitas manusia, setiap aktifitas manusia pasti akan menyebabkan buangan atau sampah. umlah volume sampah akan berimbang dengan tingkat konsumsi kita terhadap material yang digunakan sehari hari. $emikian pula dengan jenis sampah sangat tergantung dengan material yang kita konsumsi. leh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari pengelolaan gaya hidup masyarakat. Sistem pengelolaan sampah terpadu adalah sebuah sistem yang menerapkan prinsip dasar dari sistem manajemen lingkungan (Environmental Management System / EMS) akan dapat berjalan dengan baik jika mampu mengoptimalkan beberapa hal seperti 6 Keterlibatan stake"olders, Kesetaraan dan Kemitraan (E%ual Partners"i), ransparansi (&ransarency), Kesetaraan Keenangan (S"aring Power / E%ual Powers"i), Kesetaraan anggung aab (S"aring 'esonsibility), Pemberdayaan (Emowerment) dan Kerjasama (ooeration).
$/+/> P9S/K/
http6==.kompasiana.com=hasrulhoesein=pengelolaan"sampah"terpadu"berbasis" masyarakatA5522@:f2;'??''1;':fa353; https6==jujubandung.ordpress.com=12'1=2B=21=pengelolaan"sampah"terpadu"berbasis" masyarakat= http6==argamasyarakat.blogspot.co.id=12'B=21=pengolahan"sampah"berbasis" masyarakat.html http6==.slideshare.net=irmaannugroho=pengolahan"sampah"terpadu"berbasis"masyarakat http6==karangtarunateratai.blogspot.co.id=12'1=21=pengelolaan"sampah"berbasis" masyarakat.html
8