RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/1 Kesetimbangan Ion dan p H Larutan Garam Materi Pokok : Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (1 Pertemuan) A. Kompetensi Kompetensi Inti Kompetensi Kompetensi sikap: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, dianutnya , menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, j awab, peduli (gotong royong, kerjasama, ker jasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, budaya, dan humaniora humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Pencapaian Kompetensi Kompetensi KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 .11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam arutan garam dan menghubungkan pH-nya
KOMPETENSI DASAR DARI KI 4 4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.11.1 Menjelaskan pengertian hidrolisis 4.11.1 Terampil dalam melakukan garam dan jenis-jenis garam yang pengujian sifat senyawa garam. terhidrolisis dalam air. 4.11.2 3.11.2 Menuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis. 3.11.3 Menjabarkan perhitungan K perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam. 3.11.4 Menentukan pH larutan garam yang terhidrolisis. C. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran D. Materi Pembelajaran
2. Reaksi Pelarutan Garam 3. Garam yang Bersifat Asam dan Garam yang Bersifat Basa 4. pH Larutan Garam E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Pendekatan : saintifik Metode : praktik, diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan Model : Discovery : Discovery learning F. Media Pembelajaran Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab G. Sumber Belajar 1. Buku Kimia Kelas XI, Kementerian Kementeri an dan Kebudayaan Tahun 2013. 2. Internet. 3. Buku/ sumber lain yang relevan. H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2 ×45 menit) menit) IPK : 1) Terampil dalam melakukan pengujian sifat senyawa garam Pendahuluan (10 menit) 1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang larutan la rutan penyangga; 4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan sifat senyawa garam; 6. Menyampaikan garis besar cakupan materi sifat senyawa garam yang akan dilakukan; 7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi sifat senyawa garam. Kegiatan Inti (70 menit) Stimula Stimulatti on (memberi stimulus) 1. Peserta didik memperhatikan dan mengamati cuplikan video mengenai reaksi pelarutan garam. P r oblem oblem Stateme Statement nt (mengidentifikasi (mengidentifikasi masalah) Perserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 – 5 orang. 1. Guru menyediakan alat dan bahan percobaan p ercobaan yang akan dilakukan. 2. Peserta didik diberikan alat dan bahan serta lembar kerja tentang pengujian sifat senyawa garam.
Data Collecting (mengumpulkan data); 1. Peserta didik dibimbing untuk melakukan Aktivitas Ilmiah 7.1 yang terdapat pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 2 halaman 155. 2. Peserta didik terlibat aktif dalam aktivitas penyelidikan yang ada, peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari kegiatan penyelidikan; 3. Peserta didik termotivasi untuk berdiskusi tentang konsep sifat larutan gara m. 4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) pada kertas manila yang telah disediakan dengan kreativitas masing-masing. Data Processing (mengolah data); 1. Peserta didik dibimbing untuk mengolah dan menganalisis data hasil penyelidikan. 2. Peserta didik menuliskan hasil penyelidikan pada lembar aktivitas siswa 3. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 4. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan dengan menempelkan hasil-hasil penyelidikan kelompok di sekitar dinding ruang belajar. Verification (memverifikasi); 1. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan (ditempelkan di dinding) untuk digunakan sebagai bahan pada langkah berikutnya. 2. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari kelompok lain yang telah ditempelkan pada dinding sekitar ruang belajar, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing. 3. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 4. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang satu dengan yang lain. 5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi berlangsung. Generalization (menyimpulkan); 1. Peserta didik mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil penyelidikan dan diskusi dalam kelompok tentang konsep sifat larutan garam. 2. Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan pada materi baru dan berbeda pada tiap kelompok. Penutup (10 menit) 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang konsep sifat larutan garam melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu. 2. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya maupun mempersiapkan diri menghadapi tes/ evaluasi akhir di pertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-1). 3. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-2).
4. Melakukan refleksi atau umpan balik untuk memberikan penguatan kepada peserta didik. 5. Memberi salam. Pertemuan 2 (2 x 45 menit) IPK 1) Menjelaskan pengertian hidrolisis garam dan jenis-jenis garam yang terhidrolisis dalam air. 2) Menuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis. Pendahuluan 1) Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3) Melalui tanya jawab membahas kembali tentang hidrolisis garam dalam air; 4) Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5) Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan perhitungan reaksi hidrolisis garam; 6) Menyampaikan garis besar cakupan materi perhitungan reaksi hidrolisis garam; 7) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi perhitungan reaksi hidrolisis garam. Kegiatan Inti Stimulation (memberi stimulus) 1) Siswa mengamati pH larutan garam yang dapat terhidrolisis di dalam air. Problem Statement (mengidentifikasi masalah) 2) Peserta didik menentukan sifat larutan garam 3) Peserta didik menuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis di dalam air. Data Collecting (mengumpulkan data) 4) Kemudian muncul pertanyaan dari siswa. (1) Mengapa larutan garam ada yang bersifat asam, basa, atau netral? (2) Larutan apa sajakah yang dapat terhidrolisis di dalam air? Data Processing (mengolah data); 5) Siswa mengenal sifat dan reaksi larutan garam yang terhidrolisis. 6) Siswa menuliskan reaksi hidrolisis dari garam saat dilarutkan dalam air. Verification (memverifikasi);
Generalization (menyimpulkan); 7) Siswa menyimpulkan sifat dan reaksi larutan garam yang dapat terhidrolisis di dalam air. Kegiatan Penutup 1) Guru memberikan tes tertulis. Soal-soal tes tertulis yang diberikan merupakan evaluasi dari materi yang telah dipelajari siswa. Peremuan 3 (2 x 45 menit)
IPK 1) Menjabarkan perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam. 2) Menentukan pH larutan garam yang terhidrolisis.
Pendahuluan 1) Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3) Melalui tanya jawab membahas kembali tentang perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam; 4) Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5) Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan perhitungan K h, [H +], dan [OH – ] larutan garam; 6) Menyampaikan garis besar cakupan materi perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam; 7) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam. Kegiatan Inti Memberi stimulus a) Siswa mengamati hubungan antara tetapan hidrolisis ( K h), konsentrasi H+ dan OH- larutan garam. Mengidentifikasi masalah b) Siswa mempelajari perhitungan [OH – ] dan K h larutan garam yang bersifat basa; perhitungan [H+] dan K h larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H +] dan K h larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. c) Kemudian muncul pertanyaan dari siswa, (1) Bagaimanakah cara menentukan pH larutan garam yang bersifat asam dan basa kuat? (2) Bagaimanakah cara menentukan pH larutan garam yang bersifat asam dan basa lemah? Mengumpulkan data d) Siswa menghitung dan mencari jawabannya dari soal perhitungan [OH – ] dan K h larutan garam yang bersifat basa; perhitungan [H+] dan K h larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H +] dan K h larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah yang telah diberikan. e) Siswa mengerjakan Uji Kompetensi 8.2 halaman 201 Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 2 Mengolah data f) Siswa memahami perhitungan [OH – ] dan K h larutan garam yang bersifat basa; perhitungan [H +] dan K h larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H +] dan K h larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Memverifikasi g) Siswa Menyimpulkan h) Siswa menyimpulkan jawaban dari Uji Kompetensi 8.2 .
Penutup I. Penilaian 1. Teknik Penilaian: a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik
2. Bentuk Penilaian a. Observasi b. Tes tertulis c. Unjuk kerja d. Portofolio
: : : : :
lembar pengamatan aktivitas peserta didik uraian dan lembar kerja lembar penilaian presentasi penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir) 4. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes. c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali. 5. Pengayaan a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelaja ran pengayaan sebagai berikut: ) n n( maksimum) diberikan - Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan
-
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. Batam,
Juli 2017
Mengetahui Kepala SMA
Guru Mata Pelajaran Kimia
Sugiman Arianto, S.Pd NIK : MA 0607 20151102 001
Novi Chairani, S.Pd NIK : MA 2111 20160525 006
Lampiran-Lampiran: 1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1 3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2 4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2 5. Materi Pembelajaran Pertemuan 3 6. Instrumen Penilaian Pertemuan 3 7. Contoh Strategi Alternatif
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP 1. Contoh Uraian Materi
Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi (Redoks) Berbagai macam reaksi kimia tanpa kita sadari begitu akrab dengan kehidupan kita, diantaranya adalah: 1. Pernahkah Anda melihat besi maupun seng berkarat? 2. Benda perhiasan yang disepuh kembali karena warnanya yang pudar? 3. Energi listrik yang ditimbulkan oleh aki kendaran bermotor? 4. Atau yang lebih sederhana ketika kita mengupas buah apel, beberapa saat akan terjadi perubahan warna. Mengapa hal itu bisa terjadi? Semua kejadian atau peristiwa di atas merupakan contoh dari reaksi oksidasi atau reduksi yang akrab kita sebut sebagai reaksi redoks. Sesuai dengan perkembangannya, ada tiga konsep untuk menjelaskan reaksi oksidasi reduksi (redoks). Konsep tersebut adalah sebagai berikut: 1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen. 2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron. 3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Berikut penjelasan sederhana untuk ketiga konsep reaksi oksidasi reduksi (redoks) di atas. 1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen. Berdasarkan konsep pertama:
a. Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut: 1) Perkaratan logam besi Reaksi perkaratan logam besi: 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s) [karat besi] 2) Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar) Reaksi pembakaran gas metana (CH4): akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. CH4(g) + O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) 3) Oksidasi glukosa (C 6 H ) dalam tubuh (respirasi). Di dalam tubuh, glukosa di 12O6 pecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti carbon dioksida dan air. C6H12O6(aq) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(l) 4) Oksidasi tembaga Cu, belarang S, dan belerang dioksida SO2:
Cu(s) + O2(g) CuO(s) S(s) + O2(g) SO2(g) SO2(g) + O2(g) SO3(g) 5) Buah apel maupun pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi kecoklatan 6) Minyak makan yang disimpan terlalu lama dan dalam kondisi terbuka akan menyebabkan bau tengik hasil dari pengikatan oksigen (teroksidasi) 7) Menurut Anda, contoh apa lagi yang terkait dengan peristiwa oksidasi berdasarkan konsep pertama? Silakan tambahkan di sini !! Zat yang mengikat oksigen kita sebut sebagai reduktor/pereduksi. Berdasarkan contoh-contoh reaksi oksidasi di atas, maka reduktor untuk reaksi: 1) Besi Fe; 2) Metana CH 4; 3) Glukosa C 6H12O6; 4) Cu, S, SO 2
b. Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen (kebalikan dari reaksi oksidasi) Adapun contoh yang terkait dengan reaksi reduksi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut: 1) Reduksi mineral hematit F 2O3 oleh karbon monoksida CO F2O3(s) + CO(g) 2Fe(s) + CO2(g) 2) Reduksi kromium(III) oksida Cr 2O3 oleh aluminium Al Cr 2O3(s) + 2Al(s) 2Cr (s) + Al2O3(s) 3) Reduksi tembaga(II) oksida CuO oleh gas hidrogen H 2 CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g) 4) Reduksi SO3 , KClO3 , dan KNO3: SO3(g) SO2(g) + O2(g) 3KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g) 2KNO3(aq) 2KNO2(aq) + O2(g) Zat yang melepas oksigen kita sebut sebagai oksidator/pengoksidasi. Berdasarkan contoh-contoh reaksi reduksi di atas, maka oksidator untuk reaksi: 1) Hematit Fe 2O3; 2) Kromium(III) oksida Cr 2O3; 3) Tembaga(II) oksida CuO; 4) SO 3, KClO3, KNO3. 2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron. Pelepasan dan penerimaan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu spesi melepas elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya. Hal ini berlaku untuk ikatan kimia. Silakan Anda hubungkan dengan materi ikatan kimia kelas X semeser I. Berdasarkan konsep yang kedua:
a. Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron b. Reduksi adalah penerimaan elektron Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut: 1) Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida NaCl Oksidasi : Na (s) Na+ (aq)+ e [melepas 1 elektron] x2 Reduksi : Cl2 (g)+ e 2Cl- (aq) [menerima 2 elektron] x1 ----------------------------------------------------------------------------2Na (s)+ Cl2 (g) 2Na+ (aq)+ 2Cl- 2NaCl 2) Reaksi kalsium dengan belerang membentuk calsium sulfida Oksidasi : Ca (s) Ca2+ (aq)+ 2e [melepas 2 elektron]
Reduksi : S (s) + 2e S2-(aq) [menerima 2 elektron] -----------------------------------------------------------------------------Ca (s)+ S (s) Ca2+ (aq)+ S2- (aq)CaS (s) Zat yang melepas elektron (oksidasi) disebut reduktor , sedangkan zat yang menerima elektron (reduksi) disebut oksidator . 3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Dalam berbagai kasus reaksi oksidasi yang kompleks, sulit untuk menentukan spesi mana yang mengalami oksidasi dan reduksi. Contoh reaksi berikut: 2KMnO4 (aq)+3H2SO4 (aq)+ H2C2O4 (aq)K 2SO4 (aq)+ 2MnSO4 (aq)+2CO2 (g) + 4H2O (l) Dapatkah Anda menyebutkan spesi mana yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka digunakan konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi (biloks). Berdasarkan konsep yang ketiga
a. Oksidasi adalah pertambahan biloks b. Reduksi adalah penurunan biloks Ringkasan Konsep Redoks Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi telah mengalami tiga tahap perkembangan sebagai berikut.
Konsep 1 2 3
Reaksi Oksidasi - Penangkapan Oksigen Contoh : Ca(s) + O2(g) CaO(s) - Pelepasan Elektron Contoh : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e - Bilangan Oksidasi Naik Contoh : S2O32- (aq) S4O62- (aq)
Reaksi Reduksi - Pelepasan Oksigen Contoh : FeO(aq) Fe(s) + O2(g) - Penangkapan Elektron Contoh : Cu2+(aq) + 2e Cu(s) - Bilangan Oksidasi Turun Contoh : MnO42-(aq) Mn2+(aq)
Bilangan Oksidasi Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepas atau ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif. Kita dapat menentukan besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa dengan mengikuti aturan berikut ini. a. Unsur bebas dalam keadaan stabil (misalnya H2, O2, N 2, Fe, dan Cu) mempunyai bilangan oksidasi = 0. b. Umumnya unsur H dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = – 1. Contoh: - Bilangan oksidasi H dalam H 2O, HCl, dan NH 3 adalah +1 - Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH 2 adalah – 1 c. Umumnya unsur O dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi = – 2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = – 1 Contoh: - Bilangan oksidasi O dalam H 2O, CaO, dan Na 2O adalah – 2 - Bilangan oksidasi O dalam H 2O2, Na2O2 adalah – 1 d. Unsur F dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi = – 1. e. Unsur logam dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif. Contoh: - Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilangan oksidasinya = +1
- Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilangan oksidasinya = +2 f. Bilangan oksidasi ion monoatomik = muatannya. Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe 2+ adalah +2 g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0. Contoh: - Dalam senyawa H2CO3 berlaku: 2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0 h. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion. Contoh: - Dalam ion NH4+ berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = + 1 Reduktor dan Oksidator a. Reduktor : Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi b. Oksidator : Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi Contoh : 2K 2MnO4(aq) + 4H2SO4(aq) + 5H2C2O4(aq) 2MnSO4(aq) + 2K 2SO4(aq) + 10CO 2(g) + 9H2O(l) - Reduktor - Oksidator
2.
: H2C2O4 sebab bilangan oksidasi C berubah dari +2 menjadi +4 : K 2MnO4 sebab bilangan oksidasi Mn berubah dari +7 menjadi +2
Penilaian INTRUMEN PENILAIAN SIKAP Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 21 Batam Tahun pelajaran : 2016/2017 Kelas/Semester : X / Semester I Mata Pelajaran : Kimia N O 1
WAKT U
NAMA
KEJADIAN/ PERILAKU
BUTIR SIKAP
POS/ NEG
TINDAK LANJUT
N O 2
WAKT U
NAMA
KEJADIAN/ PERILAKU
BUTIR SIKAP
POS/ NEG
TINDAK LANJUT
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Batam,
Juli 2016
Mengetahui Kepala SMA Negeri 21 Batam,
Guru Mata Pelajaran,
Adi Saputra, M.Pd NIP. 19741016 200502 1 011
Adi Saputra, M.Pd NIP. 19741016 200502 1 011
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Kompetensi Dasar Kisi-kisi soal Indikator Soal
Teknik Penilaia n 1.9.1 Siswa dapat menjelaskan Tertulis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen dengan tepat 1.9.2 Siswa dapat menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan serah terima elektron dengan tepat 1.9.3 Siswa menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi dengan tepat 1.9.4 Siswa dapat menentukan Tertulis bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion dengan tepat
: SMA Negeri 21 Batam : KIMIA : X / satu : Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi Bentuk Penilaia n Essay
Intrumen Penilaian
Essay
Terlampir
Terlampir
Nomor Skor Soal 1
2
6 jika lengkap. Masingmasing penjelasan aturan memiliki skor 2
4 jika lengkap. Masingmasing point memiliki skor 1
Pedoman penilaian (Hasil akhir) = jumah skor x 5 Soal 1. Jelaskan pengertian oksidasi dan reduksi berdasarkan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dibawah ini : a. Pengikatan dan pelepasan oksigen b. Pelepasan dan penerimaan elektron c. Perubahan bilangan oksidasi 2. Tentukan bilangan oksidasi dari senyawa atau unsur yang diberi cetak tebal dan garis bawah dibawah ini : a. Cr2O72 b. MnO2 c. H2 d. 2Ag+
Jawaban 1. a. Pengikatan dan pelepasan oksigen oksidasi : reaksi pengikatan oksigen reduksi : reaksi pelepasan oksigen b. Pelepasan dan penerimaan elektron oksidasi : reaksi pelepasan elektron reduksi : reaksi penerimaan elektron c. Perubahan bilangan oksidasi Oksidasi : reaksi yang ditunjukkan dengan kenaikan bilangan oksidasi Reduksi : reaksi yang ditunjukkan dengan penurunan bilangan oksidasi
2. a. Cr = +6 b. Mn = +4
c. H2 = 0 d. Ag = +1 Batam,
Juli 2016
Mengetahui Kepala SMA Negeri 21 Batam,
Guru Mata Pelajaran,
Adi Saputra, M.Pd NIP. 19741016 200502 1 011
Adi Saputra, M.Pd NIP. 19741016 200502 1 011
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 21 Batam Tahun pelajaran : 2016/2017 Kelas/Semester : X / Semester I Mata Pelajaran : Kimia
Kelengkapan Penulisan Materi Materi
No Nama Siswa
4
3
2
1
4
3
2
Kemampuan Presentasi 1
4
3
2
1
Total Nilai Skor Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nilai Perolehan =
SkorPerolehan Skor maksimal
× 100
PEDOMAN PENSKORAN: NO
ASPEK
KRITERIA YANG DINILAI
1
Kelengkapan Materi
SKOR MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan Daftar Pustaka 4 Presentasi sistematis sesuai materi
Penulisan Materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
1
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
Isi materi ringkas dan berbobot
4
Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
1
3
Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai dengan materi
2
Menuliskan rumusan masalah
Kemampuan presentasi
Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas Seluruh anggota berperan serta aktif Dapat mengemukanan ide berargumentasi dengan baik
dan
4
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
1 12
SKOR MAKSIMAL
Batam,
Juli 2016
Mengetahui Kepala SMA Negeri 21 Batam,
Guru Mata Pelajaran,
Adi Saputra, M.Pd NIP. 19741016 200502 1 011
Adi Saputra, M.Pd NIP. 19741016 200502 1 011
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) Nama Siswa :.................................. Kelas/No :.................................. Materi Pokok : Ikatan Kimia
Kelas / semester
: X / Satu
Waktu
: 2 X 45 menit
KELAS
:
NAMA KELOMPOK
:
ANGGOTA KELOMPOK :
Kompetensi Dasar : 3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.
Tujuan Pembelajaran : Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi menggunakan konsep bilangan oksidasi unsur dan menganalisis beberapa reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi yang diperoleh dari data hasil percobaan dan/ atau melalui percobaan dengan memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
MENYELIDIKI KONSEP-KONSEP REDOKS
1. Pelajarilah contoh-contoh reaksi dalam tabel berikut. Peristiwa Persamaan Reaksi Kimia Pengkaratan logam besi Isolasi logam besi
4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s) 2Fe2O3(s) + 3C(s) 2Fe(s) + 3CO 2(g)
Pembentukan senyawa NaCl Pembentukan gas CO2
Na + 1/2Cl2 NaCl C + O2 CO2
2. Bandingkanlah posisi logam Fe dan senyawa Fe 2O3 pada reaksi pengkaratan logam besi dan isolasi logam besi. a. Pada reaksi manakah logam Fe mengikat oksigen? ……… Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Jadi pengertian reaksi oksidasi adalah reaksi yang ……….. oksigen b. Pada reaksi manakah Fe2O3 melepas oksigen? …………. Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi. Jadi pengertian reaksi reduksi adalah reaksi yang ……….. oksigen c. Di alam bisa terjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi terjadi secara bersama-sama, seperti terjadi pada reaksi pementukan gas CO di bawah ini. C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g) Jika reaksi redoks (reduksi-oksidasi) dipecah menjadi 2 reaksi,maka : C(s) + …… CO(g) termasuk reaksi ……. H2O(g) H2(g) + …… termasuk reaksi ……. d. Dalam reaksi redoks (reduksi-oksidasi) pembentukan gas CO, terdapat zat pereaksi yang mengoksidasi senyawa C menjadi senyawa CO, yaitu senyawa ……. Zat ini disebut Jadi pengertian reduktor adalah reduktor . ………………………………………….…… e. Dalam reaksi pembentukan gas CO, selain reduktor terdapat pula zat pereaksi yang mereduksi senyawa H2O menjadi gas H 2, yitu senyawa ………… Zat ini disebut oksidator. Jadi pengertian oksidator adalah ……………………………………………… 3. Perhatikan Reaksi pembentukan senyawa NaCl. Berdasarkan reaksi tersebut, jika digambarkan struktur lewis pembentukan ikatan ion senyawa NaCl adalah sebagai berikut :
Na
+
Cl
Na+ [ Cl ]
-
a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl tersebut, atom manakah yang melepaskan elektron? ……. Dengan reaksinya sebagai berikut :
Na+ +
Na
………
Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Dengan demikian dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang ……………………. elektron b. Pada reaksi tersebut pembentukan senyawa NaCl, atom manakah yang menangkap elektron? ……. Dengan reaksinya sebagai berikut :
Cl
+
[ Cl ]
………
-
Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi. Dengan demikian dapat disimpulkan reaksi reduksi adalah reaksi yang ……………..……… elektron c. Ketika di alam reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi secara bersamasama. Sehingga persamaan setengah reaksinya adalah : + Na + ….. Reaksi oksidasi : Na Reaksi reduksi : 1/2Cl2 + …… ClReaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl Yang bertindak sebagai reduktor adalah ……. Yang bertindak sebagai oksidator adalah …….. 4. Perhatikan reaksi pembentukan senyawa NaCl dan pembentukan gas CO 2 a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl, sesuai gambar struktur Lewis reaksi NaCl pada nomor 3 (tiga), maka : Atom Na .................. elektron menjadi ........ Atom Cl ................... elektron menjadi ........ Dalam senyawa NaCl terdapat Na bermuatan +1 dan Cl bermuatan -1. Kedua
muatan ion tersebut yang kemudian menjadi bilangan oksidasi (BO) masingmasing atom penyusun NaCl . Jadi bilangan oksidasi Na = ……. Dan Cl = ………. b. Pada reaksi pembentukan gas CO 2 yang berikatan secara kovalen rangkap dua dengan struktur Lewisnya :
2 O + C
O
C
O
Bagaimana beda elektronegatifitas antara C dan O? ……………………………………….. Perbedaan elektronegatifitas mengakibatkan adanya muatan ............ positif dan muatan ................ negatif. Muatan parsial C = .......... dan muatan parsial O = .......... Muatan parsial inilah yang seolah-olah adalah bilangan oksidasi (B O). Khusus untuk unsur bebas, bilangan oksidasinya = 0, comtohnya =O 2, C, Na, Cl2
Jadi bilangan oksidasi (BO )dari suatu atom menyatakan .....................yang
dilmiliki oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya dan memiliki keelektronegatifan lebih besar. c. Reaksi redoks : Na + 1/2Cl 2 NaCl BO Na sebelum reaksi = …… BO Cl sebelum reaksi = …… BO Na setelah reaksi = …… BO Cl setelah reaksi = …… Selisih BO Na = ….. Selisih BO Cl = …….. Na mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya Na mengalami reaksi oksidasi. Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….…… BO Cl mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya Cl mengalami reaksi reduksi. Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….…… BO Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl …... …...
…...
…...
Reduktor = …….. Oksidator = …….
Hasil reduksi = …….. Hasil oksidasi = …….
d. Reaksi redoks : C + O 2 CO2 BO C sebelum reaksi = …… BO O sebelum reaksi = …… BO C setelah reaksi = …… BO O setelah reaksi = …… Selisih BO C = ….. Selisih BO O = …….. C mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya C mengalami reaksi oksidasi. Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….…… BO O mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya O mengalami reaksi reduksi. Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….…… BO Reaksi redoks : C + O2 CO2 …... …...
…... Reduktor = …….. Oksidator = ……. KUNCI JAWABAN MENYELIDIKI KONSEP-KONSEP REDOKS
…... Hasil reduksi = …….. Hasil oksidasi = …….
1. Pelajarilah contoh-contoh reaksi dalam tabel berikut. Peristiwa Pengkaratan logam besi
Persamaan Reaksi Kimia 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
Isolasi logam besi
2Fe2O3(s) + 3C(s) 2Fe(s) + 3CO 2(g)
Pembentukan senyawa NaCl Pembentukan gas CO2
Na + 1/2Cl2 NaCl C + O2 CO2
2. Bandingkanlah posisi logam Fe dan senyawa Fe 2O3 pada reaksi pengkaratan logam besi dan isolasi logam besi. a. Pada reaksi manakah logam Fe mengikat oksigen? (pengkaratan logam besi) (Skor 1) Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. b. Jadi pengertian reaksi oksidasi adalah reaksi yang (mengikat) oksigen (Skor 1) c. Pada reaksi manakah Fe2O3 melepas oksigen? (isolasi logam besi) (Skor 1) Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi. Jadi pengertian reaksi reduksi adalah reaksi yang (melepas) oksigen (Skor 1) d. Di alam bisa terjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi terjadi secara bersama-sama, seperti terjadi pada reaksi pementukan gas CO di bawah ini. C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g) Jika reaksi redoks (reduksi-oksidasi) dipecah menjadi 2 reaksi,maka : C(s) + (1/2O2 ) CO(g) termasuk reaksi (reaksi oksidasi) (Skor 2) H2O(g) H2(g) + (1/2O2 ) termasuk reaksi (reaksi reduksi) (Skor 2) e. Dalam reaksi redoks (reduksi-oksidasi) pembentukan gas CO, terdapat zat pereaksi yang mengoksidasi senyawa C menjadi senyawa CO, yaitu senyawa (H 2O) Zat ini disebut reduktor . Jadi pengertian reduktor adalah (pereaksi yang mengoksidasi dalam reaksi redoks) (Skor 2) f. Dalam reaksi pembentukan gas CO, selain reduktor terdapat pula zat pereaksi yang mereduksi senyawa H2O menjadi gas H2, yitu senyawa (C) Zat ini disebut oksidator. Jadi pengertian oksidator adalah (pereaksi yang mereduksi dalam reaksi redoks) (Skor 2)
3. Perhatikan Reaksi pembentukan senyawa NaCl. Berdasarkan reaksi tersebut, jika digambarkan struktur lewis pembentukan ikatan ion senyawa NaCl adalah sebagai berikut :
Na
+
Cl
Na+ [ Cl ]
-
a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl tersebut, atom manakah yang melepaskan elektron? (Na) Dengan reaksinya sebagai berikut : Na(Skor 1)Na+ + (e ) (Skor 1) Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Dengan demikian dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang (melepas) electron (Skor 1) b. Pada reaksi tersebut pembentukan senyawa NaCl, atom manakah yang menangkap elektron? (Cl) Dengan reaksinya sebagai berikut : (Skor 1)
[ Cl ]
Cl
+ (e )
(Skor 1) Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi. Dengan demikian dapat disimpulkan reaksi reduksi adalah reaksi yang (menangkap) elektron (Skor 1)
c. Ketika di alam reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi secara bersamasama. Sehingga persamaan setengah reaksinya adalah : + Na + (e ) Reaksi oksidasi : Na (Skor 1) Reaksi reduksi : 1/2Cl2 + (e ) Cl (Skor 1) Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl Yang bertindak sebagai reduktor adalah (Na) (Skor 1) Yang bertindak sebagai oksidator adalah (Cl 2 ) (Skor 1) 4. Perhatikan reaksi pembentukan senyawa NaCl dan pembentukan gas CO 2 a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl, sesuai gambar struktur Lewis reaksi NaCl pada nomor 3 (tiga), maka : Atom Na (melepas) elektron menjadi (Na+ ) (Skor 2) Atom Cl (menangkap) elektron menjadi (Cl ) (Skor 2)
Dalam senyawa NaCl terdapat Na bermuatan +1 dan Cl bermuatan -1. Kedua
muatan ion tersebut yang kemudian menjadi bilangan oksidasi (BO) masingmasing atom penyusun NaCl . Jadi bilangan oksidasi Na = (+1) Dan Cl = (-1) (Skor 2)
b. Pada reaksi pembentukan gas CO 2 yang berikatan secara kovalen rangkap dua dengan struktur Lewisnya :
2 O + C
O
C
O
Bagaimana beda elektronegatifitas antara C dan O? (O lebih elektonegatif daripada C) (Skor 1) Perbedaan elektronegatifitas mengakibatkan adanya muatan (parsial) positif dan muatan (parsial) negatif. (Skor 2) Muatan parsial C = (+4) dan muatan parsial O = (-2) (Skor 2) Muatan parsial inilah yang seolah-olah adalah bilangan oksidasi (B O). Khusus untuk unsur bebas, bilangan oksidasinya = 0, comtohnya =O 2, C, Na, Cl2 Jadi bilangan oksidasi (BO )dari suatu atom menyatakan (muatan) yang dimiliki
oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya dan memiliki keelektronegatifan lebih besar. (Skor 1)
c. Reaksi redoks : Na + 1/2Cl 2 NaCl (Skor 1) BO Na sebelum reaksi = (0) BO Cl sebelum reaksi = (0) (Skor 1) (Skor 1) BO Na setelah reaksi = (+1) BO Cl setelah reaksi = (-1) (Skor 1) Selisih BO Na = (+1) Selisih BO Cl = (-1) (Skor 1) (Skor 1) Na mengalami *(kenaikan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya Na mengalami reaksi oksidasi. (Skor 1) Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (kenaikan) BO (Skor 1) Cl mengalami *(penurunan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya Cl mengalami reaksi reduksi. (Skor 1) Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (penurunan) BO (Skor 1) Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl (0)
(+1)
(0)
(-1)
(Skor 4)
Reduktor = (Na) (Skor 1) (Skor 1) Oksidator = (Cl 2 ) (Skor 1) (Skor 1)
Hasil reduksi = (NaCl) Hasil oksidasi = (NaCl)
d. Reaksi redoks : C + O 2 CO2 BO C sebelum reaksi = (0) (Skor 1) BO O sebelum reaksi = (0) (Skor 1) BO C setelah reaksi = (+4) (Skor 1) BO O setelah reaksi = (-2) (Skor 1) (Skor 1) (Skor 1) Selisih BO C = (+4) Selisih BO O = (-2) C mengalami *(kenaikan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya C mengalami reaksi oksidasi. (Skor 1) Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (kenaikan) BO (Skor 1) O mengalami *(penurunan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya O mengalami reaksi reduksi. (Skor 1) Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (penurunan) BO (Skor 1) Reaksi redoks : C + O2 CO2 (0)
(+4) (0)
Reduktor = (C) (Skor 1) Oksidator = (O2) (Skor 1)
(-2)
Hasil reduksi = CO2 Hasil oksidasi = CO2
Nilai = (Jumlah skor yang diperoleh : 65) x 100
(Skor 4) (Skor 1) (Skor 1)