prosedur/tindakan medis dan diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien agar supaya dokter bersikap, bertindak dan berperilaku secara bertanggung jawab dan mentaati semua disiplin dan etika kedokteran serta moral yang baik kepada pasien, sejawat dan masyarakat. Rincian Kewenangan Klinis ini diberikan kepada: Nama
: dr. Farrel,Sp.THT-KL
Kualifikasi
: Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan
Kewenangan yang diberikan termasuk inti pelayanan yaitu melakukan diagnosis, pemeriksaan penunjang, dan terapi serta konsultasi medis anak penanganan penyakit bedah bidang spesialisasinya dengan rincian untuk prosedur/tindakan medis sebagai berikut: DAFTAR KEWENANGAN KLINIS DOKTER THT
No
DIAGNOSA
DIMINTA
DISETU JUI
1.
Benda asing di telinga
2.
Perikondritis
3.
Keloid telinga
4.
Othematoma, pseudo-
othematoma
5.
Abses aurikula
TIDAK DISETUJ UI
KET
6.
Trauma liang telinga
7.
Trauma membran timpani
8.
Kelainan kongenital telinga
9.
Neoplasma telinga
10.
Otitis eksterna
11.
Otitis media
12.
Labirintitis
13.
Gangguan nervus fasialis
14.
Belll’s palsy
15.
Herpes zoster otikus
16.
Gangguan pendengaran
17.
Tuli kongenital
18.
Gangguan vestibuler perifer
19.
Fraktur tulang temporal
20.
Benda asing di kavum nasi
21.
Epistaksis
22.
Septum deviasi
23.
Abses septum nasi
24.
Polip nasi
25.
Rinosinusitis akut dan kronik
26.
Rinitis alergi
27.
Rinitis non alergi
28.
Trauma hidung, fraktus os
konsul bila raguragu
nasal
29.
Neoplasma hidung dan sinus
30.
Fraktur maksilofasial
Konsul/k onfirmas
i 31.
Labioskizis, palatoskizis
32.
Tumor lidah
33.
Neoplasma tonsil
34.
Tonsilitis
35.
Adenoiditis
Tanpa komplika si
36.
Faringitis
Tanpa komplika si
37.
Neoplasma nasofaring
Emergen cy
38.
Angiofibroma nasofaring
Emergen cy
39.
Laringitis
Emergen cy
40.
Neoplasma laring
41.
Suara serak (disfoni dan
hoarseness)
42.
Benda asing trakeo-bronkhial
43.
Fistula trakeo-esofagus
44.
Stenosis trakea
45.
Benda asing esofagus
46.
Esofagitis korosif
47.
Gangguan motorik esofagus
48.
Trauma esofagus
49.
Neoplasma esofagus
50.
Abses leher dalam (peritonsil,
retrofaring, parafaring, sub mandibula)
51.
Trauma leher, trauma laring
52.
Neoplasma parotis
53.
Rincian kewenangan klinis
54. 55.
Benda asing di telinga
56.
Perikondritis
57.
Keloid telinga
58.
Othematoma, pseudo-
othematoma
59.
Abses aurikula
60.
Trauma liang telinga
61.
Trauma membran timpani
62.
Kelainan kongenital telinga
63.
Neoplasma telinga
64.
Otitis eksterna
65.
Otitis media
66.
Labirintitis
67.
Gangguan nervus fasialis
68.
Belll’s palsy
69.
Herpes zoster otikus
70.
Gangguan pendengaran
Demikianlah RINCIAN KEWENANGAN KLINIS ini diberikan sebagai acuan dalam melaksanakan prosedur/tindakan, dengan ketentuan dilarang melakukan prosedur tindakan medis diluar rincian kewenangan klinis kecuali dalam keadaan darurat dan tidak ada sejawat lain yang memiliki kewenangan tersebut Direktur RS Putri Bidadari