Perbandingan Gejala Psikosis Organik Dan FungsionalFull description
Perbedaan Skizofrenia Dan PsikosisDeskripsi lengkap
tugas IPTDeskripsi lengkap
Gejala Dan Karakteristik Penyakit Malaria
Laporan Praktikum FitopatologiDeskripsi lengkap
njndjndjn
Laporan praktikum Kimia Organik 1 Indentifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik oleh Pratma N. Adi N.Full description
Full description
Full description
Identifikasi gugus fungsional senyawa organikDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
OG departmentFull description
Laporan Dasar Perlindungan Tanaman By PaulaFull description
gangguan mental organikFull description
Laporan Dasar Perlindungan Tanaman By PaulaDeskripsi lengkap
bjfFull description
diganosa perangkat komputer
gangguan mental organikDeskripsi lengkap
Referat Gangguan Mental OrganikFull description
LEMBAR PENGESAHAN
Referat dengan judul “Perbedaan Gejala Psikotik pada Penyakit Organik dan Fungsional” disusun dalam rangka memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jia di Rumah !akit Khusus Jia "harma Graha pe riode #$ "esember %' ( #) Januari %)* oleh +
,ama
+ -helsy .ngelina .ngelina
,I/
+ $&)#01&%#
,ama
+ Julita !uhardi
,I/
+ $&)#01&00
2elah 2elah disetujui dan diterima hasil penyusunannya oleh + Pembim Pembimbin bing g + dr3 dr3 Ira Ira !a4itri !a4itri 2an 2anjun jung* g* !p3KJ !p3KJ 5K6 5K6
2angerang 2angerang *
Kepal Kepalaa !/F !/F Kepan Kepanit iter eraa aan n Ilmu Ilmu Kese Kesehat hatan an Jia Jia
dr3 7enny "ei P* !p3KJ 5K6
"esember %'
Pembim Pembimbi bing ng
dr3 Ira !a4itri 2anjung* !p3KJ 5K6
Kepaniteraan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada 2uhan 7ang /aha 8sa3 .tas rahmat,ya penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul “Perbedaan Gejala Psikotik pada Penyakit Organik dan Fungsional”3 Referat yang berjudul “Perbedaan Gejala Psikotik pada Penyakit Organik dan Fungsional” ini bertujuan untuk mengetahui tentang kelainan dan mengenali perbedaan gejala psikotik pada penyakit organik dan fungsional se9ara lebih luas melalui gejala klinis* diagnosis* diagnosis banding* penatalaksanaan* komplikasi* prognosis* dan pen9egahan3 Penyusun menyadari dalam penulisan referat ini masih banyak kekurangan dan masih banyak yang perlu diperbaiki3 Oleh karena itu* penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna menambah ilmu dan pengetahuan penyusun dalam ruang lingkup Ilmu Psikiatri* khususnya yang berhubungan dengan referat ini3 2ak lupa penyusun u9apkan terima kasih pada seluruh pembimbing di "epartemen Ilmu Kesehatan Jia R!KJ "harma Graha* atas ilmu dan bimbingannya selama ini3 !emoga referat ini bermanfaat bagi p ara pemba9a3
2angerang* "esember %'
Penyusun
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
BAB I PENDAHULUAN
Gejala psikotik pada pasien dengan penyakit organik sering kali terjadi se9ara tiba@tiba dan kerap menimbulkan kebingungan dalam mengambil diagnosis3 Ini sering kali dilupakan dalam pengambilan diagnosa pada pasien dengan penyakit organik3 Pengambilan diagnosis sering dibingungkan karena kesulitan pada anamesa dengan pasien yang kurang memungkinkan untuk pengambilan anamesa pada pasien psikotik pada skiAofrenia3 /elalui penulisan referat “Perbedaan Gejala Psikotik ada Pasien !r"anik dan F#n"sional ”* diharapkan dokter@dokter lebih teliti dalam pengambilan
diagnosis psikotik pada pasien organik dengan melihat 9iri psikotik yang mun9ul dibandingkan dengan psikotik pada pasien fungsional atau non@organik3 -iri psikotik menjadi salah satu penilaian selain pemeriksaan fisik* laboratorium* dan foto radiologi3 !ebagai proses belajar profesi dokter umum* hal@hal yang perlu dipelajari dan dimengerti salah satunya adalah 9ara mendiagnosa pasien yang mengalami gejala psikotik pada kelainan organik dengan 9epat karena hal tersebut menentukan morbiditas pasien3
$%$ T#j#an
#3 /empermudah penegakan diagnosa pada pasien dengan gejala psikotik pada penyakit organik dari 9iri psikotik3 %3 /embantu pengambilan keputusan dalam penatalaksaan pasien melalui 9iri psikotik3 03 /enentukan prognosa yang pada pasien psikotik dengan kelainan organik3
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
BAB II TIN&AUAN PUSTAKA '%$ De(inisi
Kata psikosis pertama kali digunakan oleh 8rnst 4on Feu9htersleben pada tahun #1$' sebagai alternatif untuk kegilaan dan mania yang berasal dari bahasa 7unaniBB CDEHBB 5psikosis6* jia yang memberikan atau hidup* menghidupkan * memper9epat dan baha dari BB CELBB 5BB psy9heBB6* jia dan akhiranBB@HBB 5BB@osisBB6* dalam hal ini kondisi normal 3 Kata ini digunakan untuk membedakan gangguan yang dianggap gangguan pikiran* sebagai laan dari neurosis* yang dianggap berasal dari gangguan sistem saraf3 Psikosis se9ara sederhana dapat didefinisikan sebagai berikut + suatu gangguan jia dengan kehilangan rasa kenyataan 5“ sense of reality”63 Mal ini diketahui dengan terganggunya pada hidup perasaan 5afek dan emosi6* proses berpikir* psikomotorik* dan kemauan* sedemikian rupa sehingga semua ini tidak sesuai dengan kenyataan lagi3 Penderita tidak dapat “dimengerti” dan tidak dapat “dirasai” lagi oleh orang normal* karena itu seorang aam pun dapat mengatakan baha orang itu “gila”* bila psikosa itu sudah jelas3 Penderita sendiri juga tidak memahami penyakitnya* ia tidak merasa ia sakit3 Keadaan ini dapat digambarkan dengan 9ara lain yaitu sebagai berikut + psikosa ialah suatu gangguan jia yang serius* yang timbul karena penyebab organi9 atau pun emosional 5fungsional6 dan menunjukan gangguan kemampuan berpikir* bereaksi se9ara emosional* mengingat* berkomunikasi* menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai dengan kenyataan itu* sedemikian rupa sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari@hari sangat terganggu3 Psikosa ditandai oleh perilaku agresif impuls@impuls serta aham dan halusinasi3 Istilah psikosa dapat dipakai untuk keadaan seperti yang disebutkan di atas dengan 4ariasi yang luas mengenai berat dan lamanya3 Mennin"er telah menyebutkan ' sindrom klasik yang menyertai sebagian besar
pola psikotik* yaitu + #3 Perasaan sedih* bersalah* dan tidak mampu yang mendalam
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
%3 Keadaan terangsang yang tidak menentu dan tidak terorganisasi* disertai pembi9araan dan motorik yang berlebihan 03 Regresi ke autism 5“autism”6 manerisme pembi9araan dan perilaku* isi pikiran yang beraham* a9uh tak a9uh terhadap harapan so9ial3 $3 Preokupasi yang beraham* disertai ke9urigaan* ke9enderungan membela diri atau rasa kebesaran '3 Keadaan bingung dan delirium dengan disorientasi dan halusinasi3
Psikosa dapat dibagi menjadi dua kelompok yang besar* yaitu + psikosa yang berhubungan dengan sindrom otak organik dan psikosa fungsional3 Pada penulisan ini* akan lebih dibahas tentang kelainan psikosis oleh penyakit organik3 !indrom otak organik 5!OO6 ialah gangguan jia yang psikotik atau nonpsikotik yang disebabkan oleh gangguan fungsi jaringan otak3 Gangguan fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan oleh penyakit badaniah yang terutama mengenai otak 5meningo@ensefalitis* gangguan pembuluh darah otak* tumor otak* dan sebagainya6 atau di luar otak atau tengkorak 5misalnya tifus* endomtritis* payah jantung* toNemia kehamilan* intoNikasi* dan sebagainya63 ;ntuk mengetahui etiologi penyakit badaniah dari gejala psikotik* perlu dilakukan pemeriksaan intern dan nerologis yang teliti3 :ila bagian otak yang terganggu itu luas* maka gangguan dasar mengenai fungsi mental sama saja* tidak tergantung pada penyakit yang menyebabkan3 :ila hanya bagian otak dengan fungsi tertentu saja yang terganggu* maka lokalisasi inilah yang menentukan gejala dan sindrom* bukan penyakit yang menyebabkannya3 !indrom otak organik dinyatakan akut atau menahun berdasarkan dapat atau tidak dapat kembalinya 5re4ersibilitas6 gangguan jaringan otak atau sindrom otak organi9 itu dan bukan berdasarkan
penyebabnya*
permulaan*
gejala
atau
lamanya
penyakit
yang
menyebabkannya3 Pada dasarnya harus dibedakan terlebih dahulu gejala psikosis dengan delirium3 Psikosis lebih menjurus pada gangguan realita karena terdapatnya halusinasi* delusi atau pemikiran yang ka9au3 Psikosis dapat disebabkan oleh penyakit organik dimana penyebabknya dapat diketahui3 "elirium lebih menunjukan pada sindroma otak organik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
yang se9ara keseluruhan menyebabkan gangguan kognitif* dengan disorientasi* gangguan memori* dan gangguan kesadaran3 Penyakit@penyakit yang menyebabkan delirium sering mengan9am hidup* dan delirium harus disadari menjadi kedaruratan medis3 Gejala lain yang membedakan dengan psikosis adalah adanya fluktuasi atau gangguan le4el kesadaran* menurunnya kesigapan terhadap lingkungan* afek yang labil* gangguan keputusan atau tilikan* gejala ketidak normalan autonomi9 pada tekanan darah* nadi* temperature* keringat* kemerahan* dll3
'%' Eide)iolo"i
"ata epidemiologis yang rele4an mengenai gangguan psikotik yang disebabkan oleh medis umum dan gangguan psikotik akibat Aat tidak ada3 Gangguan paling sering ditemukan pada pasien yang ke9anduan alkohol atau Aat lain dalam jangka panjang3 /enurut British Journal of Psychiatry 5#?1<6* terdapat gejala psikosis akut pada penyakit organik ditemukan pada <$ pasien yang diperiksa menggunakan P!8 5Presernt State Examination6 dari #&& pasien3 Gejala delusi* kelainan persepsi* gangguan pikiran* dan gangguan emosi dikategorikan dan dibandingkan dengan <$ pasien skiAofrenia akut3 '%* Gejala sikosis ada en+akit or"anik
Gejala psikosis pada kelainan organik menjadi tingkat pertama diagnosa banding dari penegakkan diagnosa pasien skiAofrenia yang harus disingkirkan untuk menindak lanjuti pengobatan pasien3 Pada gejala psikotik aal* perlu dilihat keseluruhan sistem dan penilaian fisik yang meliputi e4aluasi neurologikal3 "itambah dengan pemeriksaan lab* antara lain + pemeriksaan darah lengkap* elektorlit* serum kreatinin* blood urea nitrogen 5:;,6* tes fungsi tiroid* tes penyakit kelamin* urinalisis* dan pemeriksaan toksik3 :ila tampak adanya gejala dan tanda yang meliputi asimetri* kelemahan* dan gangguan sensori* perlu dilakukan pemeriksaan brain magnetic resonance imaging 5/RI6 atau computerized axial tomography 5-.263 Pada pasien yang tidak kooperatif untuk dilakukan pemeriksaan neurologikal* perlu dilakukan pemeriksaan elektroensefalogram 588G63
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
Gejala psikosis pada penyakit organik* terjadi biasanya lebih tiba@tiba dibandingkan dengan pasien skiAofrenia yang biasa dimulai dengan ide@ide yang kemudian berkembang menjadi aham3 .danya pemeriksaan yang menyeluruh dapat menyingkirkan diagnosa banding gejala psikosis non@organik atau fungsional3 Kriteria diagnosis psikosis dengan terdapat gangguan medis lain oleh "!/ I> + .3 Malusinasi atau delusi yang jelas :3 2erdapat bukti dari riayat * pemeriksaan fisik* atau penemuan laboratorium yang menunjukan baha gangguan ini adalah konsekuensi fisiologis langsung dari suatu kondisi medis umum3 -3 Gangguan ini tidak dapat dijelaskan oleh gangguan mental lainnya "3 Gangguan tidak terjadi se9ara khusus pada saat delirium saja 2erdapat kode berbasis gejala predominan +
o
"engan aham + jika gambaran ahamnya menonjol "engan halusinasi + jika gambaran halusinasinya menonjol
o
-at3 pengkodean + tuliskan nama kondisi medis umum3 Pada aNis I mis3 Gangguan
o
Psikotik ok ,eoplasma paru dengan aham* juga tliskan kondisi medis umumnya pada aNis III o
Jika aham yang ada sebagai bagian dari dementia maka tunjukan sesuai dengan subtipe* mis3 "ementia 4askuler dengan aham3
Kriteria diagnosis psikosis akibat dari pemakaian obat atau bahan yang men9etuskan psikosis oleh "!/ I> + .3 halusinasi atau delusi yang jelas3 -atatan + jangan memasukkan halusinasi kalau pasien memiliki tilikan baha mereka merupakan pemakai obat ( obatan3 :3 2erdapat bukti dari riayat pasien* pemeriksaan fisik* atau penemuan laboratoris baik nomor 5#6 atau 5%6 + #3 gejala pada kriteria . terjadi saat* atau pada saat sebulan dari saat* intoksikasi dari obat atau pemakaian obat tersebut berhenti %3 pengobatan yang diberikan berhubungan dengan penyebab dari gangguan tersebut
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
-3 Gangguan ini tidak dapat dijelaskan oleh gangguan psikotik yang tidak diinduksi Aat yang dibuktikan dengan gejala@ gejala sudah ada sebelum menggunakan Aat medikasi* menetap dalam jangka aktu tertentu setelah berhentinya putus Aat akut atau intoksikasi berat* atau timbulnya berlebihan dibanding jumlah atau durasi pemakaian Aat atau adanya bukti lain yang menunjukkan suatu gangguan psikotik lepas yang diinduksi bukan Aat3 "3 Gangguan tidak selalu terjadi pada saat pasien delirium-atatan + diagnosis ini sebaiknya dibuat sebagai ganti intoksikasi at atau Putus at hanya ketika gejala@ gejalanya berlebihan dari kedua gangguan ini da ketika 9ukup berat untuk menghasilkan perhatian klinis 83 2entukan jika+ "engan onset seaktu intoksikasi + jika kriteria intoksikasi Aat terpnuhi dan gejala • •
( gejalanya terjadi bersamaan "engan onset seaktu putus Aat + jika kriteria putus Aat terpenuhi dan gejala ( gejalanya terjadi bersamaan* segera sesudahnya3
F3 !edangkan diagnosis kriteria pada gangguan psikosis non ( organik* antara lain + Gangguan psikosis yang tidak memenuhi kriteria s9hiAophrenia atau untuk jenis ( jenis psikosis dari gangguan mood 5afek6* dan gangguan psikosis yang tidak memenuhi kriteria simtomatis untuk gangguan delusi yang persisten yang dapat ditandakan di sini 5gangguan halusinasi persisten adalah sebagai 9ontohnya63 Kombinasi dari gejala ( gejala yang tidak ditutup oleh kategori ( kategori* seperti delusi* lain dari yang terdapat pada daftar s9hiAophreni9 di baah kriteria G#5#6b atau d untuk s9hiAophrenia dapat dimasukkan di sini3 Psikosis yang timbul dari “organik” 5non@psikologis6 kondisi kadang@kadang dikenal sebagai psikosis sekunder3 Mal ini dapat dikaitkan dengan patologi berikut+ a6 Penyakit neurologi9al progresif + /ultipel sklerosis MuntingtonQs 9horea Penyakit .lAheimer b6 Infeksi sistem saraf sentral 8nsefalitis /eningitis* MI> 96 =esi intra9ranial dalam otak 5!O=6
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
2umor orak abses otak perdarahan otak Penyakit metaboli9 Gangguan elektrolit Acute intermittent porphyria Wilson’s disease !=8 5 systemic lupus erythematosis Kelainan endokrin Mipotiroid !ushing’s syndrome Mipoglikemik 5termasuk pemakaian insulin6 /alnutrisi atau kekurangan nutrisi Kekurangan 2hiamine 5sindrom amnesia erni9ke@Korsakoff6 Kekurangan asam nikotinik 5Pellegra6 Kekurangan beberapa : kompleks Kekurangan in9 Kejang atau epilepsy lobus temporal oleh "ithdra"al obat antiepilepsi*
d6
e6
f6
g6
tranSuliAer atau mood stabilizers h6 Obat@obatan =egal + psikostimulan 5Ritalin* 8ffeNor* ellbutrin* .dderall* !trattera* dan
Pada penelitian yang dilakukan oleh J -utting* mengatakan baha terdapat perbedaan gejala psikotik yang dialami oleh pasien dengan penyakit organik dan non@ organik baik aham* halusinasi* gangguan e mosi dan gangguan proses dan isi pikir3 aham /enurut "!/ I>* aham akibat Aat dan aham sekunder biasanya ada dalam keadaan sadar penuh3 Pasien tidak mengalami perubahan tingkat kesadaran* meskipun gangguan kognitif ringan dapat ditemukan3 Pasien tampak bingung* kusut* atau eksentrik* dengan bi9ara tangensial atau bahkan inkoheren3 Miperakti4itas dan apati dapat timbul* sering disertai mood disforik3 aham dapat sistematis atau terfragmentasi* dengan isi pikiran ber4ariasi* tetapi aham kejar paling sering3 Mal ini tidak seluruhnya sama dengan hasil penelitian yang dilakukan J -utting3 Pada 0' dari <$ pasien gangguan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
organik memiliki aham yang 1 darinya hanya berisi aham paranoid yang sederhana 5tabel I63 !embilan darinya memiliki aham serta gangguan mood 5tabel II63 Manya satu pasien yang dengan gangguan aham disertai dengan elasi* satunya memiliki gambaran afektif yang a9ak* dan ketujuh lainnya memiliki aham depresi3 !edangkan pada tabel III menunjukan baha pasien memiliki gejala gangguan mood tanpa disertai aham paranoid3 5#abel $% $$% $$$ terdapat pada lembar lampiran6 !eluruh hasil pengamatan gejala psikotik dibandingkan dengan <$ pasien skiAofrenia non@organik dalam tabel I>3 Gejala psikotik organik lebih menunjukan adanya jumlah yang sangat minimal pada aham first&ran' sangat jarang* serta aham paranoid disertai gangguan mood sangat umum terjadi3 Penelitian pada pasien psikotik organik dengan delusi* seperempatnya dan hampir setengahnya men9eritakan ahamnya dengan tema dekat dengan ben9ana atau nasib sial atau kejadian bizarre yang tibat@tiba terjadi di sekitarnya* dan hal tersebut sangat jarang terjadi pada pasien skiAofrenia pada umumnya3 Gambaran intinya mun9ul sebagai banyaknya beberapa tragedy atau kelakuan jahat dari orang lain tanpa ada yang peduli atau membantu3 alau pasien skiAofrenia memiliki gejala serupa* gejalanya lebih melibatkan dirinya3
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
Persepsi /enurut "!/ I>* halusinasi dapat terjadi pada satu atau lebih modalitas sensorik3 Malusinasi taktil 5seperti sensasi dirayapi kutu pada kulit6 khas pada penggunaan kokain3 Malusinasi pendengaran biasanya disebabkan penyalahgunaan Aat psikoaktifT halusinasi pendengaran juga dapat terjadi pada pasien tuli3 Malusinasi penghidu dapat disebabkan epilepsy lobus temporalisT halusinasi penglihatan dapat terjadi pada pasien buta akibat katarak3 Malusinasi dapat bersifat baik rekuren maupun persisten yang dialami pada keadaan sadar penuh atau siagaT pasien yang mengalami halusinasi tidak memperlihatkan adanya perubahan fungsi kognitif yang signifikan3 Malusinasi penglihatan sering mengambil bentuk gambar yang melibatkan gambar manusia kerdil 5liliput6 atau hean ke9il3 Malusinasi musik yang langka biasanya berupa lagu rohani3 Pasien dengan gangguan psikotik akibat kondisi medis umum dan akibat Aat dapat bertindak berdasarkan halusinasinya3 Pada halusinasi akibat alkohol* suara an9aman* kritis* atau
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
menghina dari orang ketiga berbi9ara mengenai pasien dan dapat memberitahu mereka agar men9elakakan diri mereka sendiri atau orang lain3 Pasien tersebut berbahaya dan beresiko signofikan untuk melakukan bunuh diri atau pembunuhan3 Pada %' pasien psikotik organik* %' nya memiliki halusinasi 4isual yaitu ## kasus melihat manusia* ' melihat manusia dan hean* ) pada binatang atau serangga* serta 0 pada benda63 Malusinasi auditori mun9ul pada #0 kasus yang meliputi tagisan bayi* kerabat yang meminta pertolongan* per9akapan tentang per9intaan dan gossip* serta suara 2uhan3 2iga pasien memiliki halusinasi taktil seperti men9engkram pasien* kasur terasa basah* serta kasur yang bergerak3 2iga lainnya ada memiliki distorsi 4isual3 7ang memberdakan dengan pasien skiAofrenia adalah pasien psikotik organik terlibat pada kesalahan identifikasi orang@orang baik staf di rumah sakit atau keluarga terdekat yang menjenguknya dan hal itu jarang terjadi pada pasien skiAofrenia3 Isi dan proses pikir Gangguan isi dan proses pikir terjadi pada $< pasien organik3 Masil penilaian P!8 yang menggunakan Anderson’s scale terdapat % pasien dengan flight of ideas yang juga mendapat tekanan* #$ nya terdapat disorientasi fantasi yang terlihat ilogikal* ) pasien memiliki per9akapan tangensial dengan irrele(ant manners3 "ibandingkan dengan pasien non@organik* pasien organik lebih menunjukan kemiskinan isi pikir* lambat* ilogikal* dan tangensial3
Gangguan emosi 2idak terdapat hasil yang signifikan pada keduanya* namun pasien psikotik organik lebih menunjukan adanya gejala hipomanik atau labil3
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
'%, Penan"anan
Penatalaksanaan dapat diberikan dengan 9ara kita mengidentifikasi penyakit apa yang menyertai pasien atau obat ( obatan apa yang dikonsumsi oleh pasien sehingga pasien menderita psikosis3 Penanganan ini langsung ditujukan pada kondisi medis yang menyertai dari pasien dan 9ontrol juga dari kebiasaan ( kebiasaan pasien3 Pasien juga dapat menjalani raat inap supaya kita dapat terus memantau kondisi dari pasien tersebut3 Obat ( obat antipsikosis 59ontoh + olanAapine* haloperidol6 dapat diberikan apabila diperlukan untuk pengobatan jangka pendek dan mendapatkan kontrol dari tingkah laku pasien tersebut* tetapi dapat pula diberikan benAodiaAepine apabila pasien tersebut terdapat agitasi dan 9emas berlebihan3 !etelah fiksasi pasien pada kondisi gaat darurat* penge4aluasian perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis serta etiologi gejala psikosis3 Rujukan tetap harus dilakukan oleh dokter psikiatri yang berenang untuk menegakkan diagnosis pasti dan memberikan penatalaksanaan dini yang kemudian penatalaksanaan berlanjut untuk menangani etiologi penyakit yang menyertai sehingga dapat dirujuk kepada dokter ahli dibidang tersebut3
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
"iagnosa dini
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
BAB III Pasien
IGD
#i$e %hreatin" S&mptom
KESIMPULAN
'( pada pasien yang mengalami penyakit %ID(K organik merupakan Pada serangan psikotik
salah satu bentuk kedaat daruratan pada ilmu bidang kejiaan3 -ara mengatasi pasien yang mengalami Stabilisasi gangguan psikotik karena penegakan diagnosis kondisisering kali terhambatassesment harus dilakukan oleh e4aluasi yang menyeluruh baik anamesa* pemeriksaan fisik serta neurologi* pemeriksaan laboratorium lengkap* serta foto imaging * beberapa memerlukan assesment Ge)ala pemeriksaan fungsi organ tertentu3 Pada pasien dengan penyakit organik sering kurang kooperatif dan kesulitan dapat pemeriksaan serta anamesa* oleh karena itu pada penulisan referat ini* memberi informasi tambahan perbedaan psikotik antara pasien organik h ada perubahan kesadaran Perilaku gejala &an" tidak terkendali* Gaduh "elisah h ada perubahan pemusatan, pertahanan, dan pen"alihan +saha perhatian bunuh diri, ide bunuh diri dan fungsional3 h ada uktuasi "e)ala Panik, ke-emasan den"an keluhan somati- berlebih Perilaku.perasaan siap men&eran".membunuh /a"itat Gangguan psikotik melibatkan adanya gangguan aham* persepsi* dan gangguan i-ara ka-au, eksplosi /marah, maki, teriak isi serta proses pikir yang dapat disertaiKebin"un"an atau tidak disertai dengan gangguan mood3 diluar sering kendali. impulsi$e Gangguan aham yang terjadi pada pasienertindak penyakit organik mun9ul dalam bentuk 3uri"a. sikap bermusuhan berlebihan paranoid atau bizarre yang paling banyak tanpa disertai first&ran'&symptoms dan disertai oleh gangguan mood3 Gangguan halusinasi pada pasien psikotik organik sering mun9ul “aneh” yaitu pasien yang buta mengalami halusinasi penglihatan* pasien tuli mengalami Konsul Konsulen Psikiatri halusinasi pendengaran* dan sebagainya3 !elain itu* halusinasi yang membedakan dengan gejala psikotik pada pasien skiAofrenia adalah halusinasi terjadi pada orang@orang yang didekatnya seperti staf '( peraat dan kerabat yang sedang %ID(K menjenguk3 "ibandingkan dengan pasien non@organik* pasien organik lebih menunjukan kemiskinan isi pikir* lambat* ilogikal* dan tangensial3 2idak terdapat hasil yang signifikan pada keduanya* namun pasien psikotik organik lebih menunjukan adanya gejala hipomanik atau labil3 Gan""uan 6ental 7r"anik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
BAB ILAMPIRAN
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!
Pa"e
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa RSKJ Dharma Graha Periode 14 Desember 2015 1! Januari 201!