Referat
HIPOKONDRIASIS
Oleh
Ali Akbar NIM I1A010015
Pembimbing
dr. H. Akhyar Nawi Huein! S".K#.
$P%&'A( I'M$ K)DOK*)RAN #I+A %K $N'AM&RS$D MO,H. ANSHARI SA')H (AN#ARMASIN APRI'! -015 0
(A( I P)NDAH$'$AN
Hipoko Hipokondr ndrias iasis is adalah adalah suatu suatu keadaan keadaan adany adanyaa kekhaw kekhawatir atiran an berleb berlebiha ihan n bahwa penderita mengalami penyakit serius dan preokupasi morbid terhadap tubu tubuh h atau atau kead keadaa aan n seha sehat, t, yang yang tidak tidak seban sebandi ding ng deng dengan an peny penyak akit it medi mediss sebenarnya, serta yang muncul hampir setiap saat. 1 Hipokondri Hipokondriasis asis merupakan merupakan salah satu dari enam gangguan gangguan somatoform yang diketegorikan dalam DSM-I-!". Hipokondriasis dibedakan dari kelainan delusi somatik lainnya oleh karena gangguan ini dihubungkan dengan pengalaman ge#ala ge#ala fisik fisik yang yang dirasak dirasakan an oleh oleh pender penderitan itanya, ya, dimana dimana ganggu gangguan an somato somatoform form lainnya tidak menun#ukkan ge#ala fisik di dalam dirinya. $e#ala yang timbul bisa sa#a merupakan pernyataan ge#ala fisik yang dilebih-lebihkan, yang #ustru akan memperberat ge#ala fisik yang disebabkan oleh keyakinan bahwa pasien tersebut sedang sakit dan keadaannya lebih buruk dari keadaan yang sebenarnya. % &enelit &enelitian ian yang yang terbaru terbaru menyatak menyatakan an bahwa bahwa pre'al pre'alensi ensi hipoko hipokondr ndriasi iasiss dalam enam bulan mencapai ( sampai ) persen dari keseluruhan populasi medis umum, namun demikian angka presentase ini dapat mencapai 1* persen. +aki-laki dan wanita mempunyai perbandingan yang sama untuk menderita hipokondriasis. alaup laupun un onset onset peny penyaki akitt dapa dapatt ter#ad ter#adii pada pada kesel keselur uruh uhan an ting tingka katan tan umur umur,, hipokondriasis paling sering ter#adi pada umur % sampai tahun. 1
Hipo Hipok kondr ondria iasi sis s
dan dan
gang ganggu guan an
som somatof atofor orm m
yang yang
lain lain
merupakan gangguan psikiatri paling sulit dan kompleks untuk 1
diterapi secara medis. Gangguan somatoform sendiri adalah suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala sik dimana tidak ditemukan penjelasan medis yang adekuat. Namun dalam perkembangan ilmu kedokteran, kriteria diagnostik telah direvisi untuk kepentingan peraatan dan penelitian klinis. !tudi random dengan
memberikan
terapi
dengan
menggunakan
kontrol
placebo telah selesai. !tudi perbandingan keefektifan klinis juga sedang dikembangkan.% &asien dengan gangguan hipokondriasis secara khas datang dengan ketakutan dan perhatian terhadap penyakitnya, dibandingkan dengan ge#ala yang dirasakan. &asien dengan hipokondriasis percaya bahwa mereka sedang menderita suatu penyakit yang serius yang belum pernah dideteksi dan tidak dapat menerima pen#elasan akan gangguan yang dideritanya. %, Seperti kelainan psikiatri lain, gangguan somatoform membutuhkan perencanaan terapi yang kreatif, kaya dan bersifat biopsikososial oleh klinisi yang meliputi dokter umum, sub-spesialis dan ahli psikiatri professional. Strategi penatalaksanaan pada hipokondriasis meliputi pencatatan ge#ala, tin#auan psikososial dan psikoterapi.%, Hipokondriasis sebagai kategori diagnosis masih tetap kontro'ersial. Meskipun ada bukti yang baik dari ke#adian tiga serangkai keyakinan terkena penyakit, terkait marabahaya, dan pencarian bantuan medis, ge#ala-ge#ala ini dikatakan lebih baik dipahami sebagai bentuk kecemasan yang ter#adi untuk fokus
"
pada masalah kesehatan, dan berkaitan erat dengan bentuk lain dari gangguan kecemasan.(
(A( II *IN#A$AN P$S*AKA
-.1 HIPOKONDRIASIS -.1.1 Deinii
Hipokondriasis dapat didefinisikan sebagai kekhawatiran berlebihan bahwa penderita mengalami penyakit serius dan preokupasi morbid terhadap tubuh atau keadaan sehat, yang tidak sebanding dengan penyakit medis sebenarnya, serta yang muncul hampir setiap saat. 1 Istilah /hipokondriasis0 didapatkan dari istilah medis yang lama /hipokondrium0 yang berarti di bawah rusuk, dan mencerminkan seringnya keluhan abdomen yang dimiliki pasien dengan gangguan ini. Hipokondriasis disebabkan dari interpretasi pasien yang tidak realistik dan tidak akurat terhadap ge#ala atau sensasi fisik, yang menyebabkan preokupasi dan ketakutan bahwa mereka menderita penyakit yang serius, kendati pun tidak ditemukan penyakit medis yang diketahui. &reokupasi pasien menyebabkan penderitaan yang bermakna bagi pasien dan mengganggu kemampuan mereka untuk berfungsi di dalam peranan personal, sosial, dan peker#aan. * Istilah hipokondriasis #uga digunakan untuk menun#ukkan tidak hanya gangguan independen primer, tetapi #uga kepribadian atau ge#ala pada se#umlah #
gangguan psikiatrik misalnya depresi. $e#ala-ge#ala hipokondriasi sebenarnya paling sering terlihat sebagai gambaran gangguan depresif. Istilah hipokondriasis berasal dari kepercayaan kuno bahwa keadaan tersebut disebabkan oleh gangguan fisik nyata pada organ-organ di bawah hipo-2 margo costalis kondrika2.
-.1.- )"idemi/l/gi
Suatu
penelitian
yang
terbaru
menyatakan
bahwa
pre'alensi
hipokondriasis dalam enam bulan mencapai ( sampai ) persen dari keseluruhan populasi medis umum, namun demikian angka presentase ini dapat mencapai 1* persen. +aki-laki dan wanita mempunyai perbandingan yang sama untuk menderita
hipokondriasis.
alaupun
onset
penyakit
dapat
ter#adi
pada
keseluruhan tingkatan umur, hipokondriasis paling sering ter#adi pada umur % sampai tahun. 1 $angguan hipokondrial primer lebih sering ter#adi pada orang-orang golongan sosial lebih rendah, orang muda, lansia dan bangsa 3ahudi. Hipokondriasis #uga didapatkan pada persen mahasiswa kedokteran terutama pada dua tahun pertamanya, namun keadaan ini hanyalah hipokondriasis yang bersifat sementara. 4eberapa bukti menyatakan bahwa diagnosis adalah lebih sering diantara kelompok kulit hitam dibandingkan kulit putih. Status perkahwinan tampaknya tidak mempengaruhi diagnosis. 1
-.1. )i/l/gi
$
&ada
kriteria
diagnosis
untuk
hipokondriasis,
DSM-I-!"
mengindikasikan bahwa ge#ala yang timbul menun#ukkan misinterpretasi pada ge#ala fisik yang dirasakan. 4anyak data menun#ukkan bahwa orang dengan hipokondriasis memperkuat dan memperberat sensasi somatic yang mereka rasakan. &asien ini mempunyai batasan toleransi yang rendah terhadap ketidak nyamanan fisik. Sebagai contoh, pada orang normal merasakan itu sebagai tekanan pada perut, pasien hipokondriasis menganggap sebagai nyeri pada perut. Mereka memfokuskan diri pada sensasi tubuh, salah menginterprestasi dan men#adi selalu teringat oleh sensasi tersebut karena kesalahan skema kognitifnya. ) !eori yang lain mengemukakan bahwa hipokondriasis dapat suatu sifat yang dipela#ari yang dimulai masa kanak-kanak dimana pada anggota keluarganya sering terpapar oleh suatu penyakit. 5tiologi lain yang dia#ukan adalah bahwa hipokondriasis adalah bagian dari gangguan depresi atau obsesif-kompulsif dengan fokus ge#ala pada keluhan fisik. )
Misinterpretasi gejala-gejala tubuh
%rang hipokondriakal meningkatkan dan membesarkan sensasi somatiknya. &ereka memiliki ambang dan toleransi yang lebih rendah dari umumnya terhadap gangguan sik, dan menjadi tersinyal oleh hal tersebut karena skema kognitif yang keliru.'
(
Model belajar sosial
Gejala hipokondriasis dipandang sebagai keinginan untuk mendapatkan peranan sakit oleh seseorang untuk menghadapi masalah yang tampaknya berat dan tidak dapat dipecahkan.'
Varian dari gangguan mental lain
Gangguan yang paling sering dihipotesiskan berhubungan dengan hipokondriasis adalah gangguan depresif dan gangguan kecemasan.'
Psikodinamika &enyatakan baha
harapan agresif dan
permusuhan
terhadap oranglain dipindahkan )melalui represi dan pengalihan* kepada keluhan sik. Hipokondriasis juga dipandang sebagai pertahanan dan rasa bersalah, rasa keburukan yang melekat, suatu ekspresi harga diri yang rendah, dan tanda perhatian terhadap diri sendiri )self-concern* yang berlebihan.' $e#ala hipokondriasis dipandang sebagai keinginan untuk mendapatkan peranan sakit oleh seseorang untuk menghadapi masalah yang tampaknya berat dan tidak dapat dipecahkan. $angguan yang paling sering dihipotesiskan berhubungan dengan hipokondriasis adalah gangguan depresif dan gangguan '
kecemasan. Hipokondriasis #uga dipandang sebagai pertahanan dan rasa bersalah, rasa keburukan yang melekat, suatu ekspresi harga diri yang rendah dan tanda perhatian terhadap diri sendiri yang berlebihan.)
-.1.2 Pa/ii/l/gi
Defisit neurokimia berhubungan dengan hipokondriasis dan gangguan somatoform lain seperti gangguan somatisasi, kon'ersi dan kelainan bentuk tubuh terlihat sama dengan gangguan mood dan cemas. 6
Hollander dkk menjelaskan +spektrum obsesifkompulsifuntuk memasukkan gangguan obsesifkompulsif, kelainan bentuk tubuh )body dysmorphic disorder *, anoreia nervosa, sindrom /ourette,
dan
trichotillomania, mempostulasikan
gangguan
kontrol
pathological baha
impuls
gambling*.
kelainan
)misalnya
enulis
somatoform
lain seperti
hipokondriasis dapat saja merupakan hasil atas kebiasaan tak sadar yang dilakukan pasien untuk menghindari konik internal dan stressor eksternal.",2 7ormulasi dari gangguan spectrum obsesif kompulsif ini walaupun bukan bagian dari consensus diagnostik dan klasifikasi psikiatri, melintasi sedikit bagian dalam beberapa kategori diagnostik dalam DSM-I-!". alaupun pertemuan kasus dari defisit neurokimia ini bersifat ringan, beberapa defisit menun#ukkan mengapa ge#ala dapat men#adi berlebihan, dan berakibat komorbid, dan mengapa
2
terapi yang efektif itu bersifat parallel antara orang yang satu dan orang yang lain.6 &ada studi terakhir dari marker biologis, peneliti yang berdasarkan kriteria diagnostik untuk hipokondriasis berdasarkan DSM-I-!" menemukan bahwa terdapat penurunan le'el neurotropin 8!-2 dan serotonin trombosit *-H!2 dalam plasma dibandingkan dengan sub#ek kontrol. 8!- adalah marker dari fungsi neuronal sementara trombosit *-H! adalah marker penting untuk akti'itas serotonergik.%
-.1.5 3ambaran Klini
&asien dengan gangguan hipokondriasis secara khas datang dengan ketakutan dan perhatian terhadap penyakitnya, dibandingkan dengan ge#ala yang dirasakan. &asien dengan hipokondriasis percaya bahwa mereka sedang menderita suatu penyakit yang serius yang belum pernah dideteksi dan tidak dapat menerima pen#elasan akan gangguan yang dideritanya. Mereka terus menyimpan keyakina n bahwa mereka memiliki penyakit yang serius. Hipokondriasis biasanya disertai dengan ge#ala depresi dan an9ietas dan biasanya bersamaan dengan gangguan depresi dan an9ietas.:,; &asien mempunyai ketakutan yang hebat dan menetap terhadap penyakit. Mereka mewaspadai indikasi penyakit yang bahkan sangat ringan, tetapi bagi mereka men#adi sinyal yang sangat kuat. &reokupasi tubuh mereka sangat berat 3
dan meluas ke status kesehatan umum mereka. &asien meneliti sendiri tubuh mereka sendiri secara intens. Mereka mempunyai kebiasaan mengu#ungi dokter umum dan klinik rumah sakit serta menumpuk riwayat perawatan medis yang banyak.
-.1.4 Diagn/i
Diagnosis hipokondriasis 7(*.%2 berdasarkan &&D$>-III, kedua hal ini harus ada?1,11 i.
=eyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya satu penyakit fisik yang serius yang melandasi keluhan-keluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulang-ulang tidak menun#ang adanya alas an fisik yang memadai, ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk penampakan fisiknya tidak sampai waham2@ 4
ii.
!idak mau menerima nasehat atau dukungan pen#elasan dari beberapa dokter bahwa tidak ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-keluhannya. Sementara itu, berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorder, 7ourth 5dition DSM-I-!"2 mendefinisikan hipokondriasis 7(*.%2 berdasarkan kriteria berikut ini?,1%,1,1(,1* i.
&reokupasi berupa ketakutan atau pikiran menderita penyakit serius
ii.
berdasarkan interprestasi yang keliru mengenai ge#ala yang dirasakan. &reokupasi untuk memastikan kondisinya dengan pemeriksaann medis
iii.
tertentu. =epercayaan pada kriteria 1 bukanlah intensitas delusi seperti gangguan delusi, tipe somatik2 dan tidak terpusat pada satu kelainan yang tampak
i'.
seperti pada gangguan dismorfik2. &reokupasi yang menyebabkan distress yang signifikan secara klinis atau
'. 'i.
gangguan dalam hubungan sosial, peker#aan dan area penting lainnya. Durasi gangguan tersebut paling tidak ter#adi dalam ) bulan. &reokupasi tidak dapat diklasifikasikan dalam gangguan ansietas menyeluruh, gangguan Absessif kompulsif, gangguan panik, episode depresif mayor, an9ietas perpisahan atau gangguan somatoform yang lain.
Pemeriksaan Psikiatri /idak adanya kelainan pada pemeriksaan sis, pada pemeriksaan yang serial, mendukung diagnosis hipokondriasis. Namun demikian, pasien tetap harus menerima pemeriksaan sis untuk meyakinkan tidak ada kelainan organik. ada pemeriksaan sis, pada pasien hipokondriasis bisa didapatkan5",#,',1# 10
1. enampakan umum, kelakuan dan pembicaraan •
enampilan biasa, rapi
•
6ooperatif dengan pemeriksa, namun gelisah dan tidak mudah untuk ditenangkan
•
7apat menunjukkan gejala anietas berupa, tangan yang berkeringat, dahi berkeringat, suara yang tegang atau gemetar, dan tatapan mata yang tajam
". !tatus psikomotor •
/idak dapat beristrahat dengan tenang
•
!elalu bergerak merubah posisi
•
8gitasi
•
ergerakan lambat, apabila pasien kurang tidur
#. &ood dan afek •
9ersemangat,atau cemas, depresi
•
8fek
terbatas,
dangkal,
ketakutan,
atau
afek
yang
bersemangat. $. roses berpikir •
9erbicara spontan dengan kadangkadang secara tibatiba merubah topic yang sedang
•
dibicarakan
•
9erespon terhadap pertanyaan tetapi dapat mengalihkan kecemasannya pada hal lain 11
•
/idak ada blocking
(. :si pikiran •
reokupasi baha ia sedang sakit
•
9erbicara tentang apa yang dipikirkan baha dalam tubuhnya telah terjadi kesalahan, kenapa bisa terjadi seperti demukian, dan bagaimana ia merasakannya
•
7apat merasa putus asa dan tidak ada lagi harapan tentang penyakitnya, alaupun keadaan ini biasa juga tidak terjadi
•
tidak terdapat keinginan untuk bunuh diri, alaupun secara bersamaan terdapat depresi
(. ;ungsi kognitif •
enuh perhatian
•
%rientasi aktu, tempat dan orang
•
=arang mengalami kesulitan dalam konsentrasi, memori.
'. :nsight •
7apat mengenali sensasi yang muncul pada tubuhnya
2. 7aya nilai •
!ering tidak terganggu
•
7apat terganggu bila bersamaan dengan depresi
-.1. Diagn/i (anding 1"
=elainan fisik pertama-tama harus segera disingkirkan yaitu kelainan dalam bidang neurologik, endokrinologi dan penyakit sistemik lainnya. Diferensial diagnosis pada psikiatri untuk hipokondriasis adalah gangguan somatoform lainnya, gangguan mood, cemas dan gangguan psikotik. ),11,1( $angguan somatik ditandai dengan onset yang dini B hari2, dapat kambuh mencakup keluhan fisik yang multiple. &ada kelainan somatisasi, yang ter#adi adalah preokupasi tentang beberapa ge#ala yang timbul, bukan tentang penyakit yang mendasarinya. $e#ala yang timbul haruslah memenuhi pola yang spesifik untuk dapat diklasifikasikan sebagai gangguan somatisasi yaitu perasaan nyeri yang ter#adi pada empat tempat yang berbeda, % ge#ala gastrointestinal yang berbeda, 1 ge#ala seksual dan 1 ge#ala neurologi.;,11,1* $angguan somatisasi dibedakan dengan penyakit sistemik dari banyaknya keluhan pada beberapa organ tanpa adanya keterkaitan dan hubungan dengan kelainan somatic yang ada. Anset gangguan somatisasi lebih dini dari hipokondriasis B1* hari pada *C kasus2. anita lebih sering terkena, rasio wanita? laki-laki@ 1?1. &erbedaan yang lain #uga adalah pada gangguan somatisasi, pasien lebih terfokus pada ge#ala dibandingkan dengan penyakit yang mendasari.:,11,1( =ondisi medis non psikiatri khususnya gangguan yang tampak dengan ge#ala yang tidak mudah didiagnosis. &enyakit-penyakit tersebut adalah
$e#ala-ge#ala hipokondrial paling sering terlihat pada gangguan depresif. aham somatik penyakit fisis dapat timbul pada gangguan psikotik, termasuk depresi dan
skiofrenia. &ada hipokondriasis,
keyakinan khasnya
tidak
mempunyai intensitas waham, yaitu pada keadaan ini seseorang mungkin akan menerima bahwa penyakitnya tidak ada, meskipun ini sulit dibedakan, terutama pada awal keadaan. =ekhawatiran hipokondriasis #uga dapat timbul pada gangguan an9ietas menyeluruh, gangguan panik dan gangguan somatisasi. :,1,1(,1*
-.1.6 Penaalakanaan
&asien hipokondriakal biasanya tahan terhadap pengobatan psikiatrik. 4eberapa pasien hipokondriakal menerima pengobatan psikiatrik # ika dilakukan di lingkungan medis dan dipusatkan untuk menurunkan stress dan pen#elasan tentang mengatasi
penyakit kronis. Di antara pasien-pasien tersebut, psikoterapi
kelompok adalah cara yang terpilih, sebagian cara ini memberikan dukungan sosial dan interaksi sosial yang tampaknya menurunkan kecemasan pasien. &sikoterapi indi'idual berorientasi-tilikan mungkin berguna, tetapi biasanya tidak berhasil.*,11,1,1) >adwal pemeriksaan fisik yang sering dan teratur adalah berguna untuk menenangkan pasien bahwa mereka tidak ditelantarkan oleh dokternya dan keluhan mereka ditanggapi dengan serius. !etapi prosedur diagnostik dan terapeutik harus dilakukan hanya #ika bukti ob#ektif mengharuskannya. >ika mungkin klinisi harus menahan diri supaya tidak mengobati temuan pemeriksaan fisik yang tidak #elas atau kebetulan. *,1(,1*,16
1$
7armakoterapi menghilangkan ge#ala hipokondriakal hanya #ika pasien memiliki suatu kondisi yang responsif terhadap obat, seperti gangguan kecemasan atau gangguan depresif berat. >ika hipokondriasis adalah sekunder akibat adanya gangguan mental primer lainnya, gangguan tersebut harus diobati untuk gangguan itu sendiri. >ika hipokondriasis adalah reaksi situasional yang sementara, klinisi harus membantu pasien untuk mengatasi stress tanpa mendorong perilaku sakit mereka dan pemakaian peranan sakit sebagai suatu pemecahan masalah. *,1,1:,1; &enatalaksanaan biasanya dilakukan oleh seorang dokter umum, karena penderita sering tidak dapat menerima ru#ukan ke seorang psikiater. >elas, penyakit organic sebaiknya disingkirkan dan gangguan psikiatrik primer apapun seperti depresi harus diterapi.1),16,1: !erapi psikiatrik spesifik mungkin berguna #ika indi'idu tersebut menyadari kesulitan emosional yang menyebabkan timbulnya keluhan fisis. !erapi psikiatrik lebih baik diberikan dalam suasana klinis non-psikiatrik, dengan penekanan pada pengurangan stress psikososial dan pendidikan mengenai peran factor-faktor psikologis terhadap timbulnya ge#ala dan cara mengatasi ge#ala tersebut. Dokter harus berhati-hati #ika ge#ala #elas tampak berperan sebagai pertahanan psikologis yang kuat dan habis-habisan. !erapi perilaku-kognitif adalah terapi spesifik terpilih.1),1:,1;,% Abat antidepresan, terutama tipe SS"I, dian#urkan oleh beberapa orang ahli untuk semua pasien seperti ini, terutama #ika sebagian besar ge#ala hipokondrial dalam populasi umum disebabkan oleh depresi. !erapi antidepresan tentu sa#a merupakan pilihan terapi lini kedua #ika terapi perilaku-kognitif gagal 1(
atau #ika terdapat penyakit penyerta yang bermakna atau ge#ala-ge#ala yang berat. &sikoterapi kelompok adalah pendekatan psikoterapi terpilih meskipun tu#uan utama terapi ini biasanya suportif bukan kuratif. 1,1),1;,% Secara keseluruhan, ge#ala pasien yang disebabkan alasan psikologis dan sosial dan tidak adanya inter'ensi bedah atau medis spesifik yang dapat menyembuhkan keinginan untuk sakit haruslah diingat. !u#uannya adalah agar dapat fokus terhadap pasien secara menyeluruh. &asien harus dipantau secara teratur dan perhatian harus diberikan pada keadaan sosial dan personal apapun yang dianggap menyebabkan timbulnya keluhan pasien. 11,1),1;,% Inter'ensi medik spesifik sebaiknya dikurangi, misalnya pemeriksaan fisik sederhana. !erapi utama adalah perhatian personal seorang dokter. &rosedur teraputik diagnostik in'asif dan rumit sebaiknya hanya dilakukan bila terdapat manfaat nyata penggunaanya, dan kelainan insidental serta temuan bermakna sebaiknya tidak diterapi.1,1:,%
;armakoterapi
digunakan
sebagai
pelengkap
dari
psikoterapi dan terapi edukasi yang dilakukan. /ujuan dari pemberian farmakoterapi adalah untuk mengurangi gejala dan gangguan yang menyertai )contohnya depresi*, untuk mencegah komplikasi, dan untuk mengurangi gejala hipokondrik.",1',14 Hipokondriasis hampir selalu disertai dengan gangguan depresi, anietas, obsesifkompulsif.
8pabila
salahsatu dari
gangguan diatas ada, penatalaksanaan yang sesuai haruslah dilakukan.
9iasanya
terapi
farmakologi
diberikan
dengan 1'
memulai dengan dosis rendah, kemudian dinaikkan sampai pada dosis terapi. Hal ini untuk mencegah efeksampaing dimana pasien dengan gangguan hipokondria sangat sensitif terhadap efek samping obat.(,1',14
Terapi Kognitif /ujuan dari terapi kognitif untuk hipokondriasis adalah untuk mengarahkan pasien untuk mengenali, baha masalah utama mereka adalah rasa takut terhadap menderita suatu penyakit dan bukannya menderita penyakit itu. asien juga diminta untuk memantau sendiri kekhaatiran yang muncul dan mengevaluasi kenyataan dan alasannya. /erapis juga membujuk pasien untuk mempertimbangkan penjelasan alternatif untuk tanda sik yang biasanya mereka interpretasikan sebagai suatu penyakit. ercobaan mengenai kebiasaan juga digunalan sebagai usaha untuk mengubah kebiasaan pikiran pasien. !ingkatnya, pasien diberitahukan untuk secara intens fokus pada gejala sik yang spesik dan memantau peningkatan rasa cemas yang muncul. 6eluarga juga perlu diikutsertakan untuk mengobservasi rasa cemas yang muncul.",',1',14
Manajemen Stres
12
!ebuah studi oleh >lark dkk membandingkan terapi kognitif dan juga manajemen stress kebiasaan. &anajemen ini difokuskan pada keadaan dimana stress berkontribusi pada kekhaatiran berlebihan
terhadap
mengidentikasi
kesehatan.
stressor
yang
ada
asien
diminta
untuk
dan
diajarkan
teknik
manajemen stres untuk membantu pasien mampu menghadapi stressor yang ada. /eknik yang diajarkan kepada pasien adalah teknik relaksasi dan kemampuan untuk memecahkan masalah. ?alaupun teknik ini tidak secara langsung difokuskan terhadap terapi hipokondriasis, teknik ini mampu mengurangi gejala yang muncul.",',1$,1',"0
Pencegahan Paparan dan Respon /erapi ini dimulai dengan meminta pasien membuat daftar kecemasan hipokondriasis mereka, seperti memeriksa sensasi tubuh, memastikannya ke dokter, dan menghindari pikiran tentang suatu penyakit.",',1',"0
-.1.7 Pr/gn/i
Hipokondriasis biasanya berlangsung episodik dimana setiap episode berlangsung selama beberapa bulan sampai beberapa tahun dan dipisahkan oleh episode tenang yang sama pan#angnya. &rognosis baik berhubungan dengan status
13
sosioekonomi yang tinggi, awal yang tiba-tiba, tidak adanya gangguan kepribadian dan tidak adanya kondisi medis nonpsikiatri yang menyetai. ,16,1; &er#alanan hipokondriasis episodik@ episode berlangsung dari beberapa bulan sampai beberapa tahunan dan dipisahkan oleh periode tenang yang sama pan#angnya. Mungkin terhadap hubungan yang #elas antara eksaserbasi ge#ala hipokondriakal dan stresor psikososial. alaupun hasil penelitian besar yang dilakukan belum dilaporkan diperkirakan sepertiga sampai setengah dari semua pasien dengan hipokondriasis akhirnya membaik secara bermakna. &rognosis yang baik adalah berhubungan dengan status sosioekonomi yang tinggi, onset ge#ala yang tiba-tiba, tidak adanya gangguan kepribadian dan tidak adanya kondisi non-psikiatrik yang menyertai. Sebagian besar anak hipokondriakal men#adi sembuh pada masa rema#a akhir atau masa dewasa awal.*,16,% &asien dengan riwayat psikologi premorbid yang baik yang biasanya hanya pengalami hipokondriasis sementara pada penyakit yang akut atau stress mempunyai prognosis yang baik dan dapat mengalami kesembuhan yang sempurna. Sedangkan bila ge#ala disebabkan oleh gangguna an9ietas menyeluruh atau depresif, prognosis adalah lebih baik. 1,,1,1;
(A( III K)SIMP$'AN
14
Hipokondriasis merupakan salah satu dari enam gangguan somatoform yang dikategorikan dalam DSM-I. Hipokondriasis dibedakan dari kelainan delusi somatic lainnya oleh karena gangguan ini dihubungkan dengan pengalaman ge#ala fisik yang dirasakan oleh penderitanya, dimana gangguan somatoform lainnya tidak menun#ukkan ge#ala fisik di dalam dirinya. $e#ala yang timbul bisa sa#a merupakan pernyataan ge#ala fisik yang dilebih-lebihkan, yang #ustru akan memperberat ge#ala fisik yang disebabkan oleh keyakinan bahwa pasien tersebut sedang sakit dan keadaannya lebih buruk dari keadaan yang sebenarnya. Hipokondriasis adalah suatu gangguan neurotik yang ditandai dengan fokus ge#ala yang lebih ringan daripada kepercayaan bahwa ia menderita penyakit tertentu. Hipokondriasis merupakan salah satu dari enam pangguan somatoform yang dikategorikan dalam DSM-I. dibedakan dari kelainan delusi somatic lainnya oleh karena gangguan ini dihubungkan dengan pengalaman ge#ala fisik yang dirasakan oleh penderitanya. Dimana gangguan somatoform lainnya tidak menun#ukkan ge#ala fisik di dalam dirinya. &asien dengan gangguan hipokondriasis secara khas datang dengan ketakutan dan perhatian terhadap penyakitnya, dibandingkan dengan ge#ala yang dirasakannya. &asien dengan hipokondriasis percaya bahwa mereka sedang menderita suatu penyakit yang serius yang belum pernah dideteksi, dan tidak dapat menerima pen#elasan akan gangguan yang dideritanya. Mereka terus menyimpan
keyakinan
bahwa
mereka
memiliki
penyakit
yang
serius.
Hipokondriasis biasanya disertai dengan ge#ala depresi dan an9ietas dan biasanya ter#adi bersamaan dengan gangguan depresi dan an9ietas. "0
alaupun pada DSM-I membatasi bahwa ge#ala yang timbul telah berlangsung paling kurang ) bulan, keadaan hipokondrial yang sementara dapat muncul setelah stress yang berat, paling sering adalah akibat kematian atau penyakit yang sangat serius dari seseorang yang sangat penting bagi pasien, ataupun penyakit serius yang yang pernah diderita oleh pasien namun telah sembuh, yang dapat meninggalkan keadaan hipokondrial sementara pada kehidupan pasien. =eadaan diatas dimana perlangsungannya kurang dari enam bulan, maka di diagnosis sebagai gangguan somatoform yang tak tergolongkan. !erdapat faktor psikososial berupa konflik psikis di bawah sadar yang mempunyai tu#uan tertentu. Ditemukan factor genetic dalam transmisi gangguan ini. Selain itu dihubungkan pula dengan adanya penurunan metabolisme suatu at tertentu pada lobus frontalis dan hemisfer non dominan. Eiri utama gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan ge#ala fisik yang berulang disertai permintaan pemeriksaan medic, meskitpun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negati'e dan #uga telah di#elaskan oleh dokternya bahwa tidak ter#adi kelainan yang mendasari keluhannya. 7armako terapi digunakan sebagai pelengkap dari psikoterapi dan terapi edukasi yang dilakukan. !u#uan dari pemberian farmako terapi adalah untuk mengurangi ge#ala dan gangguan yang menyertai contohnya depresi2, untuk mencegah komplikasi, dan untuk mengurangi ge#ala hipokondrik. Hipokondriasis hampir selalu disertai dengan gangguan depresi, an9ietas, obsesif-kompulsif.
memulai dengan dosis rendah, kemudian dinaikkan sampai pada dosis terapi. Hal ini untuk mencegah efek samping dimana pasien dengan gangguan hipokondrik sangat sensitif terhadap efek samping obat. &asien dengan riwayat psikologi premorbid yang baik yang biasanya hanya mengalami hipokondriasis sementara pada penyakit yang akut atau stress mempunyai prognosis yang baik dan dapat mengalami kesembuhan yang sempurna &enatalaksanaan hipokondriasis meliputi pencatatan ge#ala, tin#auan psikos osial, dan psikoterapi. &rognosis baik berhubungan dengan status sosioekonomi yang tinggi, awal yang tiba-tiba, tidak adanya gangguan kepribadian dan tidak adanya kondisi medis nonpsikiatri yang menyetai.
DA%*AR P$SAKA
1. 4asant =.&, &aul >.+, Ian H.!. %%. Gangguan Disosiasi (Konversi) dan Somatoform, Gangguan Hipokondrial dalam Buku Ajar Psikiatri (Tet!ook of Ps"#$iatr"2, 5disi ke-%. >akarta? &enerbit 4uku =edokteran5$E. Hal %%(-6. ""
%. $len +.F, Da'id 4. %11. H"po#$ondriasis. Medscape "eference. Diakses dari http?GGwww.emedicine.medscape.comGarticleG%;;**. !anggal akses Maret %1(. . 4en#amin >.S, irginia <.S. %6. Somatoform Disorder, H"po#$ondriasis In Kaplan % Sado#k&s S"nopsis of Ps"#$iatr"? Be$avioral S#ien#es' lini#al Ps"#$iatr", *t$ +dition. S +ippincott illiams ilkins, p.)(%-. (. Mayou "ichard, M.<., M.Sc., M.&hil., 7.".E.&., 7.".E.&sych. +aurence >. =irmayer, M.D., 7.".E.&.E.2. Somatoform Disorders ? !ime 7or a 8ew
&sychiatry %*@ 1)%?:(6-:**. http?GGa#p.psychiatryonline.org *. =aplan H.I, Sadock 4.>,and $reeb >.<. Sinopsis &sikiatri. In ? $angguan Somatoform. >ilid Dua. Eiputat? 4inarupa uan >.+, 8ancy <. %%. Somatoform Disorder and ot$er #auses of medi#all" uneplained s"mptoms, H"po#$ondriasis In e- .ford Tet!ook of Ps"#$iatr", &sychiatry and Medicine. 6. >erald =, ohn iley Sons, p.)6%-(. :. Michael H.5, &eter !.+, 4arry 8. %. Somatoform Disorder, H"po#$ondriasis in /00+T Diagnosis % Treatment in Ps"#$iatr" , +ange? Syndromes and !heir !reatments in ames >.S. %. H"po#$ondriasis in Ps"#osomati# 1edi#ine, Section ? &sychiatric Eonditions, p.*)*-;. 1. Maslim, ". %1. Diagnosis Gangguan 2i-a, 0ujukan 0ingkas dari PPDG23 444, etakan Pertama5 >akarta? 4agian Ilmu =edokteran >iwa 7=-nika iwa. 5disi %. Eetakan pertama %;. Surabaya? , Sadock <, "ui &edro. Eomprehensi'e !e9tbook of &sychiatry. 1th edition. &hiladhelphia@ lippincot illiams 6 alkins. %;.p1)*-1)1(. 1(. Memon, M.<. ? Hypochondriasis. Medical Director of $eriatric &sychiatry, Department of &sychiatry, Spartanburg "egional Hospital System. %;. a'ailable from http?GGemedicine.medscape.comGarticleG%;;** "#
1*. onathan S. <. %1. H"po#$onriasis8 7$at is it and Ho- do "ou Treat it5 ni'ersity of 8orth Earolina at Ehapel Hill. Diakses dari http?GGwww.ocdchicago.orgGimagesGuploadsGpdfG5&1.pdf . /anggal akses
#0 &aret "01#. 16. I.M Ingram, $.E !imbury, ".M Mowbray. dalam Eatatan =uliah &sikiatri. 5disi ). >akarta? 5$E. 1:. ladan Starce'ic, Hypochondriasis and health an9iety? conceptual challenges Hypochondriasis and health an9iety? conceptual challenges. %1. http?GGb#p.rcpsych.orgGcgiGeletter-submitG%%G1G6 1;. 4otella, Eristina, and &ilar Martine 8ar'ae. JEogniti'e beha'ioural treatment for hypochondriasis.J In International Handbook of Eogniti'e and 4eha'ioural !reatments for &sychological Disorders, edited by . 5. Eaballo. A9ford, =? &ergamon, %.
%. &ilowsky, Issy. ohn iley and Sons, 1;;6.
"$