TRAUMA KIMIA
Dosen Penguji: dr. Bianti Hastuti Machroes, MH(Kes), Sp.KF Residen Pembimbing: dr.Agung Hadi Pramono
Anisa Putri Zakirah 03 Eva Natalia Manullang 030.09.081 Muhammad Fadli Amir 030.10.191 Nilam Permata 030.10.206 Nur Hasbil Hakim 030.11.216 Rika Susanti 030.09.206
Pendahuluan
LATAR BELAKANG •
Trauma zat kimia korosif masih sering terjadi
Tidak di sengaja Trauma zat kimia korosif
kelalaian kecelakaan Bunuh diri
Di sengaja Di bunuh
RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan trauma zat kimia korosif, klasifikasi dan efek zat kimia korosif pada tubuh? Bagaimana patofisiologi trauma akibat zat kimia korosif? Bagaimana pemeriksaan forensik pada kasus trauma zat kimia korosif? Bagaimana gambaran dari antemortem dan postmortem dari trauma zat kimia korosif?
Mengetahui definisi trauma zat kimia korosif, klasifikasi zat kimia korosif dan efek zat kimia korosif pada tubuh
Mengetahui patofisiologi trauma akibat zat kimia korosif
Mengetahui pemeriksaan forensik pada kasus trauma zat kimia korosif
Mengetahui gambaran antemortem dan posmortem dari trauma zat kimia korosif
Penulisan referat ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa/mahasiswi yang sedang menjalani Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr.Kariadi Semarang mengenai trauma zat kimia korosif, klasifikasi dan efek zat kimia korosif pada tubuh, serta gambaran pemeriksaan forensik pada kasus trauma zat kimia korosif.
TINJAUAN PUSTAKA
kekerasan atas jaringan tubuh yang masih hidup (living tissue)
TRAUMA
Mekanik
Fisik
Mekanik Fisik
Kimia
–
perselingkuhan dan penolakan lamaran (44,3%) perselisihan (30,37%) kecelakaan industri (8,22 %) ketidak sengajaan (4,48 %)
TRAUMA KIMIA
Trauma Asam Asam sulfur
Trauma Basa Amonia
Asam sulfat
Asam hidroklorida (HCL)
NaOH
Asam nitrat Asam asetat (CH3COOH) Asam kromat (Cr2O3) Asam hidroflorida
Ca(OH)2 Cairan pembersih rumah tangga
Ciri-Ciri Luka
Asam •
• •
Terlihat kering Berwarna coklat kehitaman Perabaan keras dan kasar
Basa •
•
•
Terlihat basah dan edematus Berwarna merah kecoklatan Perabaan lunak dan licin
Tampak Warna Coklat Kehitaman pada Kulit dan Mukosa yang Terpapar Asam Sulfat
Gejala yang tampak terhadap paparan NaOH (Sodium Hydroxide). Terjadi nekrosis yang disertai dengan edema dan kongesti hemoragik.
PATOFISIOLOGI
ASAM
Konsentrasi Pekat
Konsentrasi Agak Pekat
Konsentrasi Rendah
Korosif
Iritan
Perangsang
Luka bakar
Zat asam
Nekrosis koagulasi
Pencairan nekrosis Penguraian protein dan kolagen Saponifikasi lemak
Dehidrasi jaringan Trombosis pembuluh darah
Pembatasan jaringan yang terkena
Cara Kerja
Ekstraksi air dari jaringan + mengkoagulasi protein menjadi albuminat
perubahan warna hitam atau coklat
luka
Dehidrasi jaringan
hemoglobin berubah menjadi asam hematin
terbentuknya asam albuminat
Post mortem Luka terjadi tergantung: Kepekatan asam Banyaknya asam yang digunakan Lamanya pasien dapat bertahan sejak meminum asam kuat tersebut
Jika kematian terjadi singkat, ditemukan: Tanda-tanda korosi dan kerusakan pada mulut, tenggorokan, esofagus dan lambung (erosi sampai bercak kerusakan yang luas) Bisa dijumpai preforasi lambung yang mengakibatkan keluarnya isi lambung ke dalam rongga perineum
BASA
Konsentrasi Pekat
Konsentrasi Rendah
Korosif
iritan
Cara Kerja Basa + protoplasma
Basa
alkalin dan sabun
Luka
perabaan lunak dan licin
terlihat basah dan edematus
hemoglobin
Alkalin hematin
Luka berwarna merah kecoklatan
Alkali korosif
Disolusi protein
Penetrasi jaringan akibat disosiasi OH-
Destruksi kolagen
Saponifikasi lemak Nekrosis liquefaktif
Emulsifikasi membran sel Trombosis trasmural
Kematian sel
Post Mortem Gambaran akibat basa: Tanda-tanda korosi tidak begitu jelas seperti akibat asam Tertelan: timbul tanda-tanda korosif pada saluran cerna dengan gejala: Nyeri pada mulut, esofagus dan epigastrium Hipersalivasi, muntah disertai bagian mukosa lambung dan darah Sistem perncernaan menunjukkan bercak-bercak yang mengalami inflamasi dan nekrosis Bila terhirup akan mengakibatkan peradangan berat pada saluran pernapasan: Nyeri dada, batuk berat, spasme glotis dan tanda-tanda infeksi paru Iritasi kornea dan konjungtiva bila kontak dengan mata
PEMERIKSAAN FORENSIK
ASAM
BASA
Pemeriksaan Luar
Tanda terbakar yang berwarna coklat kemerahan atau hitam, kering dan keras sesuai dengan bagian yang terkena
Luka terlihat basa dan edematous berwarna merah kecoklatan, perabaan lunak dan licin.
Pemeriksaan Dalam
Mukosa teriritasi, memberikan gambaran merah terang atau merah kecoklatan, mungkin didapatkan ulserasi.
Membran mukosa lembut, bengkak, edema dan merah dengan sedikit bintik coklat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI
PEMERIKSAAN PENUNJANG Terjadi penebalan pada lapisan epidermis dan adanya granul-granul
Asam Kuat (H2SO4)
pada vesikel kolagen berbentuk gelombang dan hiperemis
Basa (NaOH)
Terjadi penebalan dan nekrosis di semua jaringan sel di lapisan epidermis dan dermis
TAMPAK WARNA COKLAT KEHITAMAN PADA KULIT DAN MUKOSA YANG TERPAPAR ASAM SULFAT
Silvery-gray or blue-grayish necrosis due to hydrofluoric acid
Silvery-gray or blue-grayish necrosis due to hydrofluoric acid
Silvery-gray or blue-grayish necrosis due to hydrofluoric acid
Joint deformity after monochloroacetic acid exposure
Trifluoroacetic acid related burns
Yellowish discoloration of the oral (A) and esophageal (B) mucosa and skin (C) due to nitric acid burn.
Grayish-black discoloration of the esophagus and larynx due to hydrochloric acid ingestion.
Grayish-black discoloration of the spleen due to hydrochloric acid ingestion
Greenish discoloration of the brain , gray matter and nuclei due to Hydrogen Sulfide poisoning
Burns following cement exposure with edema, minimal hemorrhage, necrosis, and erythema of the skin
Superficial partial thickness burn du to povidone iodine exposure. –
KLASIFIKASI TRAUMA KIMIA PADA MATA (HUGHES) Derajat I Prognosis baik Terdapat erosi epitel kornea Tidak ada iskemia/nekrosis kornea/konjungtiva •
Derajat II •
•
•
•
Derajat III Prognosis baik Kekeruhan kornea iris & pupil sulit dilihat Terdapat iskemia 1/3 sampai ½ limbus & nekrosis ringan kornea dan konjungtiva •
•
•
•
Prognosa baik Kornea keruh ringan. Iskemia < 1/3 limbus
Derajat IV Prognosis buruk Kekeruhan korneapupil tidak dapat dilihat Konjungtiva dan sclera pucat. Iskemia > ½ limbus •
•
•
•
KLASIFIKASI HUGHES Derajat I
Derajat II
Derajat III
Derajat IV
Jenis Superfisial (derajat I)
Lapisan yang dilibatkan Epidermis
Tampilan Merah tanpa lepuh
Agak superfisial, Meluas ke Merah dengan lepuh mengenai lapisan dermis(p yang jelas. Pucat sebagian lapisan apiler) dengan tekanan. kulit (derajat II) superfisial
Tekstur Kering
Derajat IV
Meluas ke seluruh lapisan kulit, dan ke Hitam; hangus dalam lapisan dengan eskar lemak, otot dan tulang di bawahnya
Nyeri
Lembab Sangat nyeri
Cukup dalam, Meluas ke Kuning atau putih. Lebih mengenai Agak lapisan dermis tidak pucat. Mungkin sebagian lapisan kering (retikular) dalam melepuh. kulit (derajat II)
Meluas ke Seluruh lapisan Kaku dan putih/coklat seluruh lapisan kulit (Derajat III) Tidak pucat dermis
Sensasi
Kasar
Kering
Waktu Penyembuhan
Prognosis Sembuh dengan baik
5-10 hari
Infeksi kurang dari 2 3 lokal/selulitis api minggu biasanya tanpa parut –
Parut, kerut (mungkin memerlukan eksisi dan cangkok kulit)
Tekanan dan tidak nyaman
3 8 minggu
Tidak nyeri
Lama (berbulan- Parut, kerut, bulan) dan tidak amputasi (eksisi sempurna dini dianjurkan)
Tidak nyeri
Amputasi, gangguan fungsional yang signifikan dan dalam beberapa kasus, kematian.
–
Perlu eksisi
Contoh
First-degree burn on the arm.
second-degree superficial
second-degree deepth
Third -degree deepth chemical burns
Fourth -degree superficial
KESIMPULAN ASAM KUAT Pemeriksaan Luar
Pemeriksaan Dalam
BASA KUAT
Tanda terbakar yang berwarna coklat kemerahan atau hitam sesuai dengan bagian yang terkena
Luka bakar dengan daerah epitel berwarna putih keabuabuan berselang-seling diantara epitel basah kemerahan
Mukosa teriritasi yang memberikan gambaran merah terang atau merah kecoklatan, kadang didapatkan ulserasi Tanda iritasi pada laring dan edema pada glotis Peradangan yang memberikan gambaran pseudomembran pada trakea dan bronkus yang mengakibatkan kerusakan epitel superficial dan nekrosis yang dapat terjadi sampai ke lapisan mukosa
Membran mukosa lembut, bengkak, edema, dan merah dengan sedikit bintik coklat.
•
•
•