PERHATIKAN pada bacaan yang berwarna merah, akan tetapi jika anda membaca membaca semua isi dari dokumen dokumen ini, ha itu ebih ebih baik
RE! TI!E" Harm#u m$Aga %oom &HA%'
Oleh :Arif Riqfi PEN(ANTAR
Red tide adalah suatu keadaan di mana air, terutama air laut mengalami perubahan warna akibat dari ledakan populasi (blooming) dari fitoplankton. Perubahan warna yang teradi dapat berupa warna merah, !oklat, ungu, kuning, hiau dan lain"lainnya. #stilah red tide saat ini populer dikenal dengan istilah $armfull m"Alga %looms ($A%), karena tidak semua alga yang blooming menyebabkan kematian dan tidak semunya berwarna merah. &aat ini umlah fitopalnkton yang dapat menyebabkan $A% ada sekitar ' enis dan hampi semuanya dari kelompok dinoflagelata. elompok lain hanya terdiri atas marga diatom sebanyak tiga enis dari marga Pseudonist*!hia (Praseno, +-). Padaa sisi lain Pad lain,, $A% mer merupa upakan kan fen fenome omena na ya yang ng ter teradi adi aki akibat bat led ledaka akan n per perkem kemban bangan gan (bloom (bl ooming ing)) ya yang ng beg begitu itu !ep !epat at dar darii see seenis nis fit fitopl oplank ankton ton,, mis misalny alnyaa Ptychodiscus brevis, Prorocentrum, Proro centrum, Gymnodiniumbreve Gymnodiniumbreve,, Alexandrium
catenella dan catenella dan Noctiluca Noctiluca
Scintillans dari
kelomp kel ompok ok in inofl oflagel agellata lata (Py (Pyrrop rrophy hyta) ta) yan yang g dap dapat at meny menyeba ebabka bkan n per peruba ubahan han war warna na dan konsentrasi konse ntrasi air se!ara drastis, kematian massal biota laut, perubahan struktur komunitas komunitas ekosistem perairan, bahkan kera!unan dan kematian pada manusia. $al inidisebabkan oleh setidak seti dakny nyaa emp empat at fa!t fa!tor or,, ya yaitu itu pen pengay gayaan aan uns unsur ur har haraa dal dalam am dasa dasarr lau lautt atau eut eutrof rofika ikasi, si, perubahan
hidro"meteorologi
dalam
sekala
besar,
adanya
geala upwelling yaitu yaitu
pengangkatan massa air yang kaya akan unsur hara ke permukaan, dan akibat huan dan masuknya air tawar ke laut dalam umlah besar. eempat eempat faktor faktor itu, itu, menuru menurutny tnya, a, merup merupaka akan n faktor faktor penyebab penyebab teradi teradiny nyaa red tide tide spesies spesies fitoplankton pyrrophyta berwarna merah. &pesies ini akan hilang dengan sendirinya, bila ekosist ekosistem em dalam dalam air kembali kembali seimban seimbang, g, yaitu yaitu kembali kembali pada pada kondis kondisii normal normalnya nya.. $A% biasanya teradi pada air pesisir pantai dan muara, umlah fitoplankton berlebih di sebuah perairan berpotensi membunuh berbagai enis enis biota laut se!ara se !ara massal. massa l. Pasalnya, keberadaan fitoplankto fitoplankton n mengurangi mengurangi umlah oksigen terlarut.em terlarut.emungk ungkinan inan lain, insang" insang" insang ikan
penuh
dengan
fitoplankton.
Akibatnya,
lendir
pembersihnya
menggumpal
karena
fitoplanktonnya berlebih dan ikan pun sulit bernapas. /eno /enome mena na pasan pasang g merah merah (0re (0red d tide” tide”)) ini ini meru merupa paka kan n peris peristi tiwa wa alam alam yang yang umum umumny nyaa teradi. 1amun demikian red tide tidak tide tidak selalu berwarna merah, ada kemungkinan berwarna kuning kuning atau atau !oklat !oklat tergan tergantun tung g enis enis fitopl fitoplank ankton ton yang yang meyebab meyebabkan kan teradin teradinya ya red tide tide tersebut. Pyrrophyta atau lebih dikenal sebagai inophy!eae atau inoflagellata merupakan protista yang hidup di laut atau air a ir tawar. ta war. Pyrrophyta dinamakan pula sebagai inoflagellata karena mempunyai sepasang flagella yang tidak sama panang. inoflagellata dalam umlah yang ke!il sebagai penyusun komunitas plankton laut, tetapi lebih melimpah di perairan tawar. /enonema menarik yang dihasilkan oleh Pyrrophyta adalah kemamp kemampuan uan biolum biolumines ines!en !en!e !e (emisi (emisi !ahaya !ahaya oleh oleh organi organisme sme), ), seperti seperti yang yang dihasil dihasilkan kan oleh Noctiluca, oleh Noctiluca, Gonyaulax, Pyrrocystis, Pyrodinium dan Peridinium sehingga menyebabkan Pyrodinium dan Peridinium laut tampak ber!ahaya pada malam hari. hari . /enomena lainnya adalah pasang merah (red tide) yaitu teradinya blooming Pyrrophyta dengan +" 2 uta sel per liter. Red tide dapat menyebabkan: ematian ikan dan in3ertebrata, ika
yang
blooming
Prorocentrum Prorocentrum dan Gymnodinium breve. ematian ian
adalah Ptychodiscus adalah Ptychodiscus in3erte rtebrata
ik ika
brevis, yang
blooming
adalah Gonyaulax, Ceratium dan Cochlodinium. ematian organisme laut, yang lebih dikenal sebagai paralyti! shellfish poisoning, ika yang blooming adalah Gonyaulax dan Alexandrium dan Alexandrium catenella. i beberapa 1egara, seperti 4epang, Australia, &elandia %aru, /ii, Papua 1ugini, $ongkong, #ndia, #ndia, %runei %runei arussal arussalam, am, /ilipi /ilipina, na, 5haila 5hailand, nd, dan beberap beberapaa 1egara 1egara lainny lainnyaa melapo melaporkan rkan bahwa masalah yang ditimbulkan $A% merupakan masalah serius. %eberapa pusat budidaya ikan, udang, dan kerang ha!ur akibat $A%, bahkan kasus kera!unan dan kematian manusia akibat memakan ikan atau kerang yang terkonatminasi $A% sudah sering dilaporkan. i #ndonesia pernah teradi peristiwa kematian massal ikan beserta kasus kera!unan dan kematian manusia akibat $A% pertama kali dialporkan teradi di flores pada tahun +6-. &elain itu uga pernah terad di 7ung Pandang pada bulan Agustus +68 dan di alimantan 5imu 5imurr pada pada bula bulan n 4anua 4anuari ri +66 +66.. asu asuss kera kera!u !una nan n ini ini didu diduga ga kuat kuat diseb disebab abka kan n oleh oleh fitoplankton enis Pyrodinium enis Pyrodinium bahamense. 4enis ini dapat menghasilkan ra!un sa9itosin yang
dapat menyebabkan penyakit Paralyti! &hellfish Poisoning (P&P) pada manusia dan hewan (Adnan +). i 4akarta pertama kali dilaporkan teradi peristiwa $A% pada tanggal -+ 4uli +6. eadian ini tampak pada beberapa ikan yang mati mengapung di atas air laut yang pada mulanya banyak beranggapan hal ini disebabkan oleh pembuangan bahan kimia dan limbah ke laut. emungkinan perairan di teluk 4akarta sudah mengalami eutrofikasi yang menadi faktot utama teradinya $A% (&utomo, +-). KA)*) HA% &+RE! TI!E !I IN!-NE)IA' A. HA% di Teuk /akarta
ematian ribuan ikan di 5eluk 4akarta seak ;ei, 2< telah menyita perhatian masyarakat di wilayah #
4akarta
dan sekitarnya. ;asyarakat ibukota
dike!am ketakutan
mengkonsumsi ikan yang kematiannya disinyalir akibat kera!unan limbah buangan industri, sementara nelayan tidak kalah resah dengan rendahnya hasil penualan ikan mereka auh di atas rata"rata. i lain pihak polemik melanda institusi pemerhati lingkungan dan pemerintah, sehubungan dengan interpretasi kepastian kematian ribuan ikan tersebut yang sampai saat ini belum diketahui penyebabnya se!ara ilmiah. Analisis sementara yang diberikan epartemen elautan dan Perikanan menyatakan telah teradi perkembangan (blooming) yang begitu !epat seenis fitoplankton Noctiluca scintillans dari kelompok inoflagellata, terutama dari enis yang menyebabkan perairan terlihat berwarna merah pada kondisi =Red 5ide=. ondisi $A% sebenarnya tidak selalu membahayakan, karena spesies plankton yang berbahaya hanya sebagian ke!il dari konsentrasi plankton aman se!ara keseluruhan dan hampir tidak pernah men!apai kepadatan yang bisa menyebabkan perubahan warna pada perairan. 1amun demikian, walaupun ke!il, spesies plankton tersebut mengandung ra!un yang dapat mempengaruhi rantai makanan dan selanutnya membunuh *ooplankton, ikan, burung dan mamalia laut bahkan manusia. ondisi ini diperburuk dengan tingginya angka pen!emaran laut di 5eluk 4akarta akibat buangan limbah industri dan akti3itas rumah tangga yang menadi isu utama masyarakat dewasa ini. >impahan air sungai (river discharge) yang mengangkut *at hara dan buangan limbah organik akibat akti3itas rumah tangga dan industri merupakan kandidat utama pemi!u teradinya $A% di 5eluk 4akarta. ;eningkatnya intensitas !urah huan pada akhir bulan April 2< di sekitar wilayah 4akarta, %ogor, 5angerang, dan %ekasi (abotabel) memberikan
akumulasi pengayaan *at hara di perairan 5eluk 4akarta sebagai akibat suplay limpahan air sungai yang terus menerus. ondisi optimal diketahui men!apai pun!aknya pada minggu pertama bulan ;ei 2<, dan hal ini yang menguatkan analisis limpahan air sungai (river discharge) sebagai penyebab kematian sebagian ratusan ikan mati pada tanggal ;ei 2<. ?fek berantai dari pola rantai makanan menyebabkan kematian ikan se!ara massal pada tanggal 6 dan ;ei, 2<. &elain itu, faktor batimetri, yaitu kedangkalan dan gundukan ( sill ) yang terdapat di mulut 5eluk 4akarta dapat menyebabkan kenaikan tinggi gelombang dan penguatan arus pasut serta per!ampuran se!ara turbulen (turbulent mi9ing) di seluruh kolom perairan akibat efek gesekan dengan dasar laut. Akti3itas ini dapat membentuk pertemuan dua regim kontras oleh arus pasut ( tidal ront ) yang ditandai dengan perbedaan densitas men!olok se!ara horisontal. ;enurut kaidah geostrofik, maka efek @oriolis akan mengimbangi perbedaan tekanan yang menyebabkan arus kuat sepanang area pertemuan dua regim tersebut ( ront ). Apabila kedua gaya tersebut tidak lagi seimbang, maka akan terbentuk sirkulasi 3ertikal pada lokasi front yang memindahkan melimpahnya *at hara dari kedalaman ke permukaan. $al ini akan merangsang pertumbuhan fitoplankton dan selanutnya red tide dalam skala waktu yang lebih !epat. %. HA% di Perairan Indramayu$0irebon
;erebaknya teka teki geala mun!ulnya &abuk $itam (1elayan @irebon %erhenti ;elaut: PR ;ei 2') telah membawa konsekuensi meningkatnya keseriusan instansi"instansi yang berwenang untuk lebih serius memberikan perhatian serta upaya untuk segera melakukan penanggulangan dampak yang semakin nyata dan meluas. Prakarsa yang dilakukan inas Pertambangan dan >ingkungan $idup (P>$) ab. #ndramayu dan inas Pertambangan, ehutanan dan >ingkungan $idup (P>$) ab. @irebon untuk melakukan koordinasi atas teka teki ini merupakan langkah awal yang patut diberikan a!ungan empol, karena lebih berorientasi pada upaya penanggulangan darurat daripada berkutat mempertanyakan pihak" pihak yang patut dipersalahkan. Respons yang diberikan pihak terkait lainnya seperti Pertamina 7P #, Pertamina O@"4%%, 7P;& ### %alongan, serta %P Best 4a3a uga merupakan langkah mau untuk mengungkap teka teki &abuk $itam ini. &ementara itu, serentaknya upaya penanggulangan atas bukti !emaran minyak mentah (crude oil ) yang terdampar di tiga pulau yaitu pulau %iawak, Cosong dan @endekian diharapkan akan
memper!epat pemulihan lingkungan di kawasan pulau"pulau tersebut, sekaligus mengungkap dari mana sumber !emaran minyak ini berasal. ugaan
telah
teradinya
pertumbuhan
algae
yang
sangat
pesat
( !looming
algae atau "armull Algal !loom) seperti yang dikemukakan &taf Ahli dari P>$ ab. @irebon (;isteri &abuk $itam iduga %looming Algae: PR +8 ;ei 2'), uga merupakan masukan yang !ukup beralasan karena pada tahun 2- para peneliti %A5A1 bersama dengan 7ni3ersitas Atmaaya dan Puslitbang Ceologi elautan (PPPC>) telah menemukan adanya kista yang diduga merupakan kumpulan algae menyerupai enis ynoflagellate pada sedimen dasar laut di sekitar perairan @irebon. $al ini memberikan indikasi bahwa peluang teradinya blooming algae ini memungkinkan ika nutrisi atau *at hara disekitar perairan melimpah dan sinar matahari !ukup menghangatkan perairan sehingga kista yang berada di dasar laut akan mengalami proses per!ambahan ( germination) dan pe!ah sehingga sel"sel algae di dalam kista tadi keluar menyebar. &inar matahari akan memper!epat proses pembelahan sel menadi seuta kali dalam waktu dua sampai tiga minggu. 4ika algae ini memiliki pigmen warna merah maka limpahan algae yang mengambang di perkukaan laut ini akan mewarnai perairan menadi merah sehingga fenomena ini disebut ”#ed $ide”.Red 5ide la*im teradi pada perairan dangkal atau muara, dimana akibat adanya banir di muara sungai menyebabkan arus dasar laut mengaduk dasar perairan yang mengakibatkan kista"kista algae yang berada di dalam sedimen lumpur ini teraduk dan terangkat ke permukaan dasar laut. 4ika kandungan oksigen !ukup dan temperatur perairan !ukup hangat maka kista"kista tadi pe!ah dan sel algae berhamburan melayang pada kolom air laut. 1utrisi dan *at hara yang terbawa aliran sungai ke laut memper!epat pembelahan sel algae ini sehingga menyebabkan blooming algae se!ara berlimpah. %erlimpahnya algae ini menutupi permukaan laut pada malam hari dan turun menyelam ke bagian bawah pada siang hari, sehingga kenampakannya sulit terlihat pada siang hari. Arus permukaan laut biasanya mengangkut limpahan algae ini membentuk sabuk memanang mengikuti arah arus, namun ika arus laut tidak !ukup kuat maka limpahan algae ini membentuk kawasan perairan dengan rona merah, kadang"kadang ber!ampur warna !oklat atau hitam tergantung dari pigmen enis algae dominannya. %erlimpahnya algae di permukaan laut uga telah mengakibatkan berkurangnya kandungan oksigen pada kolom air di bawahnya, akibatnya mahluk hidup lain seperti ikan"ikan ke!il akan mati lemas kekurangan oksigen. &elain itu, ika enis algae ini bera!un, maka ikan"ikan besar yang memakan algae ini uga ikut tera!uni, biasanya akan mengalami lumpuh dan bahkan mati beberapa saat kemudian. %erlimpahnya algae ini uga mengakibatkan kera!unan
mahluk hidup lainnya seperti kerang"kerangan yang hidup di dasar laut. erang yang tera!uni algae ini sangat bera!un ika dikonsumsi manusia karena mempunyai akumulasi kandungan ra!un yang lebih tinggi dibandingkan enis ikan. $al lain yang merupakan !iri booming algae adalah kela*iman teradinya di kawasan pantai, sangat arang teradi di laut lepas karena ummunya kista"kista algae ini hidup dalam bentuk Ale9andrium istirahat tertimbun sedimen lumpuran sampai tahunan di perairan dangkal. engan demikian, dugaan adanya indikasi booming algae sebagai &abuk $itam diperairan @irebon atau #ndramayu yang berarak +"+' m dari garis pantai kemungkinannya sangat langka. 1amun demikian, ika memang ditemukan data adanya pertumbuhan algae di laut lepas akan merupakan data baru yang !ukup signifikan untuk diteliti lebih lanut. ugaan &abuk hitam di perairan lepas pantai sebagai apungan tumpahan minyak (oil spill) nampaknya lebih mendekati kenyataan, karena oil spill dapat teradi di perairan dangkal atau lepas pantai, tergantung dari sumbernya. %entuk luasan oil spill ini biasanya memanang sesuai dengan arah arus dominan. 1amun di perairan >aut 4awa di mana arus dominan merupakan arus pasang surut yang berbalik arah dua kali sehari maka diperkirakan arah orientasi &abuk $itam ini memanang timur"barat. enampakan oil spill ini hanya dapat dilihat se!ara 3isual ika gelombang relatif tenang, sedangkan pada saat gelombang besar maka sulit untuk dikenali. engan kata lain, sulit untuk memperkirakan luasan sebarannya hanya berdasarkan pengamatan 3isualisasi saa. 5eknik yang umum untuk mendeteksi bentuk serta luasan sebaran oil spill ini adalah menggunakan Synthetic Aperture #adar (&AR) yang memanfaatkan hamburan balik (bac%scatter ) gelombang mikro yang intensitasnya berkurang pada lapisan oil spill. Rona oil spill pada rekaman &AR umumnya berwarna hitam sedangkan rona latar air laut berwarna lebih !erah. 4ika indikasi tumpahan minyak ini telah terpetakan maka berbagai upaya penanggulangan dapat dilakukan agar tidak meluas dan merusak lingkungan laut. Peralatan yang umum digunakan dalam penanggulangan tumpahan minyak adalah Oil %oom yaitu perangkap lapisan minyak menggunakan sistem pelampung terapung, Oil &kimmers sebagai penyaring yang memisahkan minyak dan air, $ydro"/ire %oom menggunakan air yang dibekukan kemudian tumpahan minyak dibakar di tempat (insitu), dan ispersant &pray ?quipment menggunakan dispersant kimiawi untuk membuyarkan lapisan tumpahan minyak yang !ukup tebal. Penggunaan perangkat lunak untuk pemodelan merupakan !ara analitis yang !ukup ampuh untuk mendeteksi letak sumber tumpahan minyak. &alah satu perangkat lunak yang sering digunakan adalah /luidyn"/>OB@OA&5 yang dikembangkan dari pemodelan
hidrodinamika fluida. eunggulan pemodelan ini adalah disamping dapat memodelkan pergerakan tumpahan minyak dari waktu kewaktu, uga dapat menghitung penurunan kadar tumpahan minyak oleh deposisi pantai (oil retention capacity o the shoreline). itinau dari prakarsa yang perlu ditempuh pada kasus &abuk $itam di perairan #ndramayu dan @irebon, maka pengambilan sampel tumpahan minyak di tempat"tempat yang representatif akan menggiring analisis dari mana sumber tumpahan minyak itu berasal. Oleh sebab itu, untuk menawab teka"teki keberadaan &abuk $itam ini sangat diperlukan kera sama semua pihak untuk memberikan data temuan seobektif mungkin. emungkinan sumber !emaran sementara ini adalah berasal dari sumber"sumber bergerak seperti bo!ornya kapal tanker pengangkut minyak mentah atau se!ara sengaa dibuang ke laut, kebo!oran pipa"pipa penyalur bawah laut ( submarine pipeline), rembesan minyak pada sumur"sumur eksplorasi dan eksploitasi anungan pemboran minyak lepas pantai, ataupun kebo!oran pada uung lubang bor dasar laut ( seabottom well head ) merupakan sumber"sumber yang patut dipantau se!ara ketat, karena perairan >aut 4awa %arat merupakan kawasan kegiatan pemboran minyak dan gas yang !ukup intensif. !A1TAR P*)TAKA
Admin. Red 5ideD Perubahn warna Air >aut. http: klutuk.!o.!!. 5anggal Akses 22 4uni 2+. Adnan E. era!unan ;akan erang dan Red 5ide &uatu /enomena Alam di #ndonesia. >ustrum ## /akultas %iologi 7C;. 4ogakarta, +. $omepage epartemen elautan dan Perikanan, http:FFwww.dkp.go.id. 5anggal Akses 22 4uni 2+. $omepage http:FFe<'.!olorado.eduFrealtimeFwel!omeF. 5anggal Akses 22 4uni 2+. >ubis, &. 5eka 5eki &abuk $itam dan GRed 5ideG di Perairan #ndramayu"@irebon, ua Ceala elautan yang &angat %erbeda. Puslitbang Ceologi elautan. 4akarta, 2. Praseno, P. &tudi 0Red 5ideG dan Pemantauannya. @eramah #nteren P2O >#P#. 4akarta. +&utomo. eadian Red 5ide dan ematian ;assal 7dang 4ebbung ( Peaneus murguensis) dan 7dang Bindu ( Peaneus monodon) dalam %udidaya 4aring Apung di ;uara eramat ebo, 5eluk 1aga, 5anggerang. Puslit Oseanografi >#P#. 4 akarta, +-.
&yamsyudin, /. Red 5ide di 5eluk 4akarta. #no3asi Online. http:FFio.ppi"epang.org. 5anggal Akses 22 4uni 2+.
@HA1O%A@5?R#A # & 7 & 7 1 O>?$ :
1ama : ewinta ;oehadi 1P; : +2+++- elas : +@
AA?;# ?%#A1A1 5R#1#5A ;A1AO
A5A P?1CA15AR &egala pui syukur kehadirat 5uhan Hang ;aha ?sa karena berkat rahmat dan asih" 1ya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berudul @yanoba!teria. 5erima kasih tak lupa kami u!apkan pada semua pihak yang ikut serta mendukung atas pembuatan makalah in i sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. i dalam makalah ini penulis menelaskan tentang struktur tubuh, reroduksi, dan hal"hal lain yang merupakan informasi mengenai @yanoba!teria. Penulis uga memaparkan beberapa gambar, agar pemba!a sekalian dapat memahami makalah ini. &emoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemba!a dan dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan
dalam kehidupan sehari"hari. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan uga auh dari sempurna. Akhir kata, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pemba!a demi kemauan dan kesempurnaan makalah ini. 5erimakasih
;anado, 4anuari 2+-
Penulis
A/5AR #
ata Pengantar
I..IIIIIIIIIIIIIIIII.
i
aftar isi
..IIIIIIIIIIIIIIIIII
ii
%A% # : P?1A$7>7A1 +.+ >atar %elakang +.2 5uuan
.IIII...IIIIIIIIIIIIIII
+
III.IIIIIIIIIIIIIIIII..
-
%A% ## : P?;%A$A&A1 2.+ @yanoba!teria (Alga $iau"biru) 2.2 @iri"!iri @yanoba!teria
IIIIIII..IIIIIIIIIII <
.IIIII.IIIII..IIIIIIII
'
2.- &truktur &el @yanoba!teria
I..II.IIIIIIIIIIIIII
2.< Reproduksi @yanoba!teria
IIIIII.IIIIIIIIIII
6
2.' lasifikasi @yanoba!teria
IIIIII.IIIIIIIIIII.
+
2. Peranan @yanoba!teria bagi manusia
IIIII.IIIIIIII..
+<
%A% ### : P?1757P -.+ esimpulan aftar Pustaka
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII +8
%A% # Pendahuluan
+.+ >atar %elakang %erdasarkan membran inti organisme dibedakan menadi dua kelompok, yaitu organisme eukariotik dan prokariotik. ?ukariotik adalah sel yang bahan intinya diselubungi membran inti. &edangkan prokariotik adalah sel yang memiliki bahan inti tetapi tidak memiliki membran
inti.
;aksudnya
bahan
inti
tersebut
adalah
asam inti
berupa
1A
(deo9yribonu!lei! a!id) yang terletak pada suatu daerah tertentu di dalam sitoplasma. 4adi, 1A itu tidak tersebar. Oleh karena itu tidak benar ika dikatakan prokariotik tidak berinti. #nti sel yang tidak bermembran disebut prokarion. &elain itu prokariotik uga tidak memiliki mitokondria, reti!ulum endoplasma, badan golgi, dan lis osom.
;onera berasal dari bahasa Hunani, yaitu (moneres) yang berarti tunggal. ;onera meliputi organisme bersel satu yang mempunyai struktur tubuh amat sederhana dan bersifat prokariotik. ;enurut @arl Boose +88 berdasarkan system klasifikasinya ;onera dikelompokkan
menadi
dua
subkingdom,
yaitu
Ar!haeba!teria(prokariot)
dan
?uba!teria(bakteri). @yanoba!teria termasuk anggota subkingdom ?uba!teria.
@yanoba!teria dulunya disebut !yanophyta, #stilah ganggang biru ( !yanophyta) ini digunakan dalam sistem klasifikasi ' kingdom whittaker. &istem klasifikasi ini membagi organisme dalam ' kelompok besar, yaitu +.monera 2.protista -.fungi <.plantae '.animalia
!yanophyta(ganggang biru) itu merupakan filum dari kingdom monera, dimana kingdom monera terdiri dari dua filum yaitu bateri dan !yanotpyta tadinya. &ekarang klasifikasi ilmiah yang dipakai yaitu sitem klasifikasi tiga domain sistem klasifikasi inilah yang membuat nama ganggang biru (@yanophyta) adi ganggang hiau biru yang sekarang kita lebih kenal dengan nama @yanoba!teria. &istem klasifikasi terbaru ini membagi organisme dalam - domain besar, yaitu +.ar!hea 2.ba!teria -.eukaria !yanoba!teria(ganggang hiau biru) yang dulu disebut !yanophyta dan masuk sebagai filum dari monera sekarang adi filum dari ba!teria(bakteria terdiri atas 2 filum yaitu bakteri dan !yanophyta). kelompok organisme yang termasuk @yanoba!teria merupakan organisme perintis, sperti halnya bakteri. ;anfaatnya spirulina sebagai sumber makanan masa depan dikenal sebagai superfood,
+.2 5uuan i.
;emahami mengetahui tentang @yanoba!teria
ii.
;enunukan se!ara keseluruhan mengenai @yanoba!teria melalui, !iri"!iri,
klasifikasi, serta struktur sel tubuh @yanoba!teria iii.
;erangkum informasi dan memberikan !ontoh @yanoba!teria yang bermanfaat dan
yang merugikan i3.
;emenuhi tugas mandiri matakuliah mikrobiologi
%A% ## Pembahasan 2.+ @yanoba!teria (Alga hiau"biru) @yanoba!teria, dikenal pula sebagai sianobakteri(a), bakteri biru"hiau, ganggang biru"hiau (@yanophy!eae), serta ganggang biru, adalah filum (atau di3isi) bakteri autotrof fotosintetik. 4eak fosilnya telah ditemukan berusia -,6 miliar tahun. elompok bakteri ini sekarang adalah salah satu kelompok terbesar dan terpenting Alga hiau"biru prokariotik yang
tidak terikat dengan
adalah organisme
membran organel. &ehingga lebih erat kaitannya
dengan bakteri daripada alga, mereka sering disebut sebagai !yanoba!teria. ;ereka teradi di laut, air tawar dan habitat darat. @yanoba!teria merupakan komponen penting dalam siklus nitrogen dan produsen. @yanoba!teria disebut hiau"biru karena warna klorofil a dan pigmen biru (fikosianin) yang di milikinya. @yanoba!teria banyak diumpai di tempat"tempat yang lembap, misalnya diatas tanah, batu, tembok, sawah, parit, dan di laut. 4ika mengering !yanoba!teria mengelupas seperti kerak. @yanoba!teria melimpah di perairan dengan p$ netral atau perairan yang sedikit bersifat basa, arang sekali di umpai di perairan dengan p$ kurang dari <"'. &elain itu, @yanoba!teria uga ada yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain misalnya Cloeo!apsa dan 1osto! bersimbiosis dengan alga membentuk lumut kerak(li!hen), Anabaena
bersimbiosis dengan lumut hati, tumbuhan paku air, dan palem"paleman untuk memfiksasi nitrogen.
@yanoba!teria sama seperti bakteri, uga bersifat prokariotik. @yanoba!teria ada yang bersel satu dan ada pula yang bersel banyak. Hang bersel satu ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni, sedangkan yang bersel banyak umumnya berbentuk benang. @yanoba!teria dapat hidup di batuan di tempat organisme lain sulit hidup. engan adanya @yanoba!teria teradilah pelapukan batuan sehingga memungkinkan tumbuhan lain hidup. @yanoba!teria dapat bertahan pada lingkungan yang suhunya men!apai 6'J@. #tulah sebabnya @yanoba!teria dikatakan sebagai organisme perintis.
2.2 @iri"!iri @yanoba!teria K
#ntinya tidak diselubungi oleh membran inti (prokariotik)
K
organisme uniseluler dan multiseluler
K
;engandung klorofil a (autotrof)
K
lorofil tidak dalam kloroplas
K
lorofil berada di membran tilakoid
K
5idak memiliki membran inti
K
;emiliki pigmen biru (fikosianin)
K
apat berfotosintesis
K
apat menghasilkan gula dan oksigen
K
%ersifat kosmopolit (hampir dapat dihidup disegala enis lingkungan
&eperti halnya bakteri, @yanoba!teria ini tidak memiliki membran inti. 5etapi terdapat pada suatu daerah didalam sitoplasmanya. 4adi @yanoba!teria tergolong organisme prokariotik.
&elain itu karena memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis, @yanoba!teria dapat menghasilkan gula dan oksigen. #nilah sifat yang tidak dimiliki oleh bakteri pada umumnya. Pigmen fikosianin mengakibatkan warna hiau kebiruan. %eberapa dari @yanoba!teria ada uga yang berwarna !okelat, hitam, kuning, merah, dan hiau. Barna merah disebabkan oleh pigmen fikoeritrin sedangkan warna kuning disebabkan oleh pigmen karoten. Pada umumnya @yanoba!teria memiliki kemampuan menambah (fiksasi) nitrogen dari udara. Proses penambahan nitrogen ini dilakukan oleh sel khusus yang disebut heterosista. $eterosista dihasilkan oleh @yanoba!teria berbentuk benang. 7kuran heterosista lebih besar dibandingkan sel didekatnya serta memiliki dinding sel yang lebih tebal.
Cambar 2.2: Populasi !yanobakteia yang sedang blooming di laut 2.- &truktur &el @yanoba!teria &etiap indi3idu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Cram negatif. @yanoba!teria tidak memiliki flagela. ;ereka bergerak dengan melun!ur sepanang permukaan. ebanyakan @yanoba!teria ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang"kadang melembabkan batuan di gurun. %eberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai enis protista, atau spons dan menyediakan energi bagi inang.
&el @yanoba!teria tersusun atas (dari luar kedalam) sebagai berikut : dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan asam inti. Perhatikan gambar berikut. http:FF!osmology.netFimagesF@yanoba!teria@ell8.pg Cambar 2.-.2 : &truktur &el @yanoba!teria
a. &elubung >endir
&elubung lendir terdapat disebelah luar dinding sel. &elubung lendir berfungsi men!egah sel dari kekeringan. &elain itu, lendir dapat memudahkan sel bergerak, karena beberapa @yanoba!teria ini dapat bergerak dengan gerakan osilasi (mau mundur). %elum dapat dipastikan apa yang menyebabkan @yanoba!teria ini bergerak. b. inding &el inding sel mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap. !. ;embran &el ;embran sel berfungsi mengatur keluar"masuknya *at dari dan kedalam sel. 5erdapat pelipatan membrane sel kearah dalam membentuk lamella fotosintetik atau membran tilakoid. Pada membran tilakoid inilah terdapat klorofil. 4adi berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki klorofil didalam kloroplas, @yanoba!teria tidak memiliki kloroplas.
d. &itoplasma &itoplasma merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral"mineral, en*im, ribosom, dan 1A. i dalam sitoplasma inilah berlangsung proses metabolisme sel. e. Asam inti atau Asam 1ukleat (1A) 1A terdapat pada suatu lokasi di dalam sitoplasma, namun tidak memiliki membran inti. arena itulah @yanoba!teria digolongkan kedalam prokariotik. f.
;esosom dan Ribosom
Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan mesosom merupakan penonolan membran kearah dalam yang berperan sebagai penghasil energi.
2.< Reproduksi @yanoba!teria Ada - !ara reproduksi @yanoba!teria yaitu pembelahan sel, fregmentasi, dan membentuk spora. a. Pembelahan &el
@yanoba!teria dapat bereproduksi dengan pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan pembelahan sel se!ara langsung. engan pembelahan sel, baik sel tunggal (organisme uniseluler) maupun sel penyusun filamen (benang) akan bertambah banyak. /ilamen akan bertambah panang karena adanya pembelahan sel. http:FF3ebrianale!turer.files.wordpress.!omF2+2F+Fpembelahan"sel.pgLwM6gambar 2.<.+: pembelahan sel
b. /ragmentasi /ragmentasi dilakukan oleh @yanoba!teria berbentuk benang. engan fragmentasi (pemenggalan), filamen yang panang akan terputus menadi dua atau lebih benang pendek yang disebut hormogonium. &etiap hormogonium akan tumbuh menadi filamen baru. 5empat pemutusan filamen adalah sel mati yang terdapat diantara sel penyusun filamen. http:FF3ebrianale!turer.files.wordpress.!omF2+2F+Ffragmentasi.pgLwM6Cambar 2.<.2 : filamen
!. Pembentukan &pora 4ika kondisi buruk, misalnya kurang air, diantara sel"sel @yanoba!teria ada yang dapat membentuk endospora, seperti pada bakteri. indingnya menebal, dan ukuran sel membesar. %entukan ini disebut sebagai akinet, misalnya pada 1osto!. &pora tahan terhadap lingkungan yang elek. 4ika kondisi lingkungan telah pulih, spora tumbuh menadi @yanoba!teria yang baru. http:FF3ebrianale!turer.files.wordpress.!omF2+2F+FanabaenaNplan!toni!aNakinet.pgL wM-hM+6 Cambar 2.<.- : spora
2.' lasifikasi @yanoba!teria
@yanoba!teria ada yang uniseluler, ada yang membentuk koloni, dan ada pula yang berbentuk benang. %eberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menadi tiga tipe sel yang berbeda, sel 3egetatif adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik, dan tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung en*im nitrogenase. @yanoba!teria yang uniseluler adalah @hroo!o!!us dan Ana!ystis, yang membentuk koloni adalah ;erismopedia, 1osto!, dan ;i!ro!ystis. an membentuk benang (filament) adalah Os!illatoria, ;i!ro!oleus, dan Anabaena.
@yanoba!teria dibedakan dalam - bangsa yaitu: " %angsa @hroo!o!!ales. (@yanoba!teria bersel satu) %erbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehiau"hiauan umumnya @yanoba!teria ini membentuk selaput lendir pada !adas atau tembok yang basah. &etelah pembelahan, sel"sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk kelompok"kelompok atau koloni. http:FF+.bp.blogspot.!omFN<#w$5sRuf%gF&8&@&neEP6#FAAAAAAAA@l;Frp%pambgAFs +F!hroo!o!us!yanoba!teria.bmp Cambar +: @hroo!o!!us turgidus
@yanoba!teria ini biasanya hidup di dasar kolam yang tenang, tembok yang basah atau !adas. %iasanya sel"sel yang muda tetap bersatu karena ada selubung yang mengikatnya. Pembiakan berlangsung se!ara 3egetatif, dengan membelah diri. &etelah pembelahan, sel"sel tetap bergandengan sehingga membentuk koloni.
Cambar 2 : Cloeo!apsa sanguine
@yanoba!teria ini hidup pada batu"batuan dan kadang"kadang diumpai endofit (di dalam tubuh makhluk hidup), atau epifit pada tumbuhan lain. oloni berbentuk benang yang dapat putus menadi hormogonium. $ormogonium dapat tumbuh menadi koloni baru.
" %angsa @hamaesiphonales (@yanoba!teria berkelompok) @yanoba!teria bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang, mempunyai spora. %enang"benang itu dapat putus"putus merupakan hormogonium, yang dapat merayap dan merupakan koloni baru. &pora terbentuk dari isi sel (endospora). &etelah keluar dari sel induknya, spora dapat menadi tumbuhan baru. 7ntuk menghadapi kala yang buruk dapat membentuk sel"sel awetan dengan menambah *at makanan !adangan serta mempertebal dan memperbesar dinding sel. %entuk seperti bola, hidup di kolam yang tenang dan ernih. Pembiakan dengan !ara fragmentasi dari koloni.
" %angsa 1osto!ales
http:FF+.bp.blogspot.!omFN<#w$5sRuf%gF&8&Q3u
AFs+Fos!ilatoriaganggangbiru.bmp Cambar - Os!illatoria &el"selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi suatu membran. %enang"benang itu melekat pada substratnya, tidak ber!abang, arang mempunyai per!abangan seati, lebih sering mempunyai per!abangan semu. %enang benang itu selalu dapat membentuk hormogonium.
http:FF<.bp.blogspot.!omFN<#w$5sRuf%gF&8&gB53;d-#FAAAAAAAA@m;F-l9N$&2" O/Fs+Fri3ularia.bmp Cambar < Ri3ularia
hidup dalam air atau di atas tanah yang basah, sel"selnya bulat, merupakan benang"benang dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir. Pada arak"arak tertentu pada benang" benang itu terdapat sel"sel yang dindingnya tebal, kehilangan *at"*at warna yang berguna untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning"kuningan dan dinamakan heterosista. $eterosista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menadi benang baru, tetapi fungsinya belum dikenal dan biasanya lekas mati. http:FF+.bp.blogspot.!omFN<#w$5sRuf%gF&8&d>-hb&f#FAAAAAAAA@l6Fd#B1QA<1CsFs +Fnosto!!omunae.bmphttp:FF-.bp.blogspot.!omFN<#w$5sRuf%gF&8&dl73p>#FAAAAA AAA@m?FgPR*#rP>+*%u%A;Fs+Fanabaenan2fi9asi .bmp Cambar ': 1osto!, anabaena 1osto!, dapat menambat 1 dari udara, seringkali bersimbiosis dengan /ungai membentuk >i!henes. Anabaena, uga menambat 1 dari udara dan dapat bersimbiosis dengan tanaman. Anaabaena !y!adae bersimbiosis dengan pakis hai (@y!as rumphii). Anabaena a*ollae bersimbiosis dengan paku air A*olla pinata (dalam daunnya) yang hidup di sawah"sawah dan di rawa rawa. alam bersimbiosis Anabaena berada dalam akar"akarnya yang disebut akar" akar bunga karang mengikat nitrogen untuk tumbuhannya.
2.. Peranan @yanoba!teria bagi manusia @yanoba!teria ada yang bersifat merugikan, ada pula yang bersifat menguntungkan bagi manusia. a. @yanoba!teria yang merugikan @yanoba!teria ini dapat tumbuh di tembok dan batu, sehingga tembok akan mudah lapuk. emikian pula bangunan !andi dari batu yang banyak terdapat di #ndonesia banyak yang teran!am menadi lapuk karena @yanoba!teria. 5elah di uraikan bahwa beberapa @yanoba!teria yang hidup di air ada yang mengeluarkan ra!un (toksin). Ra!un yang terlarut di dalam air dapat mera!uni organisme yang
meminumnya. @ontohnya dapat di lihat digambar 2..+. #ni merupakan sifat merugikan @yanoba!teria. http:FF3ebrianale!turer.files.wordpress.!omF2+2F+Fbinder"lake"ia"8.pgLwM-hM22< Cambar 2..+ : ikan mati karena @yanoba!teria Ra!un yang dikeluarkan di perairan dapat mematikan organisme lain. @ontoh, anabaena flosaquae dan mi!ro!ystis. %eberapa spesies @yanobakteria memproduksi ra!un saraf (neutrotoksin), hati (hepatotoksin), dan sel (sitotoksin). ;ereka membentuk endotoksin sehingga berbahaya bagi hewan dan manusia. @yanobakteria yang merugikan manusia sebenarnya berkaitan dengan perbuatan manusia uga. @yanobakteria dapat hidup pada lingkungan dengan kadar fosfat dan nitrogen yang tinggi. adar fosfat dan nitrogen yang tinggi pada suatu lingkungan perairan sering diakibatkan oleh pen!emaran limbah industri dan pertanian. ondisi lingkungan demikian dapat mengakibatkan tumbuhnya @yanobakteria se!ara berlimpah. >impahan @yanobakteria dapat menutupi permukaan perairan sehingga sinar matahari dan oksigen yang dibutuhkan enis organisme di dalam perairan berkurang. &elain itu, limpahan @yanobakteria menghasilkan ra!un yang dapat membunuh berbagai enis ikan dan organisme perairan lainnya. b. @yanoba!teria yang ;enguntungkan @yanoba!teria ada yang bermanfaat di bidang pertanian dan industri makanan. %eberapa @yanobakteria yang menghuni perairan melepaskan geosmin, senyawa organik yang bertanggung awab atas aroma tanahFlumpur. Anabaena a*ollae bersimbiosis pada akar sikas atau aringan paku air A*olla pinnata dalam membantu penyediaan nitrogen. +) Pengikat nitrogen bebas 1osto!, Cleo!apsa, dan Anabaena merupakan @yanoba!teria yang dapat menangkap nitrogen dari udara.
emampuan menangkap nitrogen ini disebut pula sebagai kemampuan
melakukan fiksasi nitrogen. Anabaena a*ollae dapat bersimbiosis dengan tumbuhan A*olla pinnata, yaitu tumbuhan yang banyak dumpai di sawah dan mengapung di atas air. @yanoba!teria itu melakukan fiksasi nitrogen dari udara dan mengubahnya dengan ammonia.
Akibatnya, dan A*olla pinnata banyak mengandung ammonia. $al demikian menguntungkan petani. A*olla pinnatad dapat diadikan pupuk hiau yang mengandung nitrogen. @yanoba!teria berperan sangat penting untuk menambah materi"materi organik ke dalam tanah.
(2) &ebagai bahan makanan dan suplemen obat Ada pula !yanoba!teria yang dapat diadikan makanan karena mengandung protein yang !ukup tinggi. ;isalnya @yanoba!teria yang bentuknya spiral dan disebut Artrospira. @yanoba!teria ini terkenal, kemudian para pakar telah berhasil membudidayakan @yanoba!teria ini untuk dipanen proteinnya. i masa depan ada kemungkinan @yanoba!teria ini dapat dikembangbiakkan dalam umlah besar untuk menghasilkan protein bagi kebutuhan umat manusia. Oleh karena kemampuan menangkap nitrogen @yanoba!teria dapat menyuburkan habitatnya, atau menguntungkan organisme lain yang bersimbiosis dengannya. @ontoh lainya lagi &piriluna mampu menghasilkan senyawa karbohidrat yang lumayan dan senyawa organik lain sangat tinggi yang diperlukan oleh manusia sebagai sumber pangan yang mengandung banyak sekali protein di dalamnya. Oleh karena itu &piriluna bisa digunakan untuk dikembangkannya sumber pangan di masa dating karena &piriluna ini dalam bentuk pil. http:FFbelaar.kemdiknas.go.idFfileNstorageFmateriNpokokF;PN<6
%A% ### P?1757P
-.+ ?P7>A1
@yanoba!teria merupakan organisme uniseluler dan multiseluler yang bersifat prokariotik serta memiliki klorofil dan fikosianin. @yanoba!teria bisa berfotosintesis dan bisa hidup bersimbiosis dengan organisme lain. @yanoba!teria yang uniseluler ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni, sedangkan yang multiseluler pada umumnya berbentuk benang. @yanoba!teria ad yang bisa bermanfaat bagi manusia. @yanoba!teria termasuk dalam kingdom ;onera. ;eskipun alga ini memiliki klorofil, namun @yanoba!teria ini tidak dapat digolongkan kepada kingdom plantae. arena @yanoba!teria masih berupa prokariotik, sementara yang ada di kingdom plantae adalah yang eukariotik.
A/5AR P7&5AA
Amin, ;ohamad. 2. %iologi. 4akarta : Penerbit %ailmu &yamsuri, #stamar. 2. %iologi +A: elas &emester +. 4akarta : Penerbit ?rlangga @ampbell, 1.A., 4.%. Ree!e, >.C. ;it!hell. 2'. %iologi. ?disi ke"'. 5er. dari: %iology. 'th ed. Oleh ;analu, B. 4akarta. Penerbit ?rlangga &upliyadi, &lamet &uyanto. 26. #PA 5?RPA7: &;PF;5s elas ##. 4akarta : Penerbit Crasindo 5amher, &ayuti. 2'. ;ikrobiologi 7ntuk ;ahasiswa eperawatan. 4akarta : epkes R# Rikky /irmansyah, dkk. 28. kelas sekolah menengah atas F ;adrasah Aliyah: Penerbit P5 Crafindo
Peranan ganggang biru bagi kehidupan manusia bisa menguntungkan atau merugikan. %erikut ini pembahasannya:
a. Peran yang ;enguntungkan
Canggang biru ada yang hidup di lapisan topsoil tanah. Canggang biru tersebut dapat mengurangi erosi dengan !ara mengikat partikel"partikel tanah. Pada saat kondisi lembap, partikel"partikel tanah menempel pada filamen ganggang biru yang lengket. &elain itu, ketika filamen dalam kondisi lembap, filamen tersebut menyerap air dan membesar sepuluh kali lipat dari ukuran aslinya. $al tersebut membantu menyimpan kelembapan pada lapisan topsoil tanah temp at akar tanaman dan organisine lain tumbuh. Canggang biru uga termasuk salah satu dari sedikit kelompok organisme yang mampu mengubah nitrogen bebas menadi bentuk organik, seperti nitrit (12), nitrat (1-), atau ammonia (1$4 1itrit, nitrat, dan ammonia merupakan bentuk terikat dari nitrogen yang dibutuhkan tumbuhan untuk pertumbuhannya. Oleh tumbuhan, nitrogen diubah menadi protein dan asam nukleat. Pada
ganggang biru berbentuk filamen, fiksasi (pengikatan) nitrogen teradi di dalam heterosista. $eterosista mengandung en*im nitrogenase yang penting untuk proses fiksasi nitrogen.
>ingkungan di dalam sel heterosista merupakan lingkungan anaerob karena proses fiksasi nitrogen hanya dapat berlangsung dalam kondisi anaerob. arena kemampuannya mengikat nitrogen ini, ganggang biru potensial digunakan sebagai pupuk hayati (bioferiili*er). @ontoh ganggang biru yang dapat mengikat nitrogen bebas adalah 1osto! dan Anabaena. %eberapa enis ganggang biru dapat bersimbiosis dengan lnmut hati, lumut kerak, paku, pakis hai, proto*oa berflagella, dan ganggang seati. adang kala s imbiosis itu merupakan endosimbion pada sel"sel eukariota. @ontohnya, ganggang biru Anabaena bersimbiosis dengan tanaman paku air (A*olia). alam simbiosis tersebut, Anabaena mengikat nitrogen agar dapat digunakan oleh tanaman paku air. &imbiosis antara Anabaena dan tanaman paku air tersebut banyak digunakan petani untuk menyuburkan tanah pertanian, misalnya sawah. Canggang biru uga dapat bersimbiosis dengan fungi (kapang) membentuk lumut kerak (li!hensFliken). >umut kerak disebut uga tumbuhan perintis karena dapat tumbuh pada tempat"tempat organisme lain tidak dapat tumbuh, misalnya di atas batu"batuan. &etelah batu"batuan tersebut lapuk, akan terbentuk lapisan tanah sehingga organisme lain dapat hidup di temp at itu.
Canggang biru, misalnya &pirullina, uga dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan karena memiliki kandungan gi*i yang tinggi, terutama protein, sehingga potensial dikembangkan sebagai sumber protein yang dikenal dengan protein sel tunggal (P&5). i beberapa negara tropis, &pirullina merupakan bahan makanan yang penting, dan dimakan seeara teratur oleh bangsa A*tek. i Amerika &erikat, &pirullina dikenal sebagai makanan kesehatan yang diual di toko"toko dalam bentuk tablet atau bubuk kering.
b. Peranan yang ;erugikan
&elain menguntungkan, ganggang biru uga memiliki pengaruh yang berbahaya bagi manusia atau hewan. Canggang biru dapat menimbulkan gangguan apabila mereka TmeledakT (blooming) dalam umlah besar kemudian mati di badan air tawar (misalnya danau) yang
digunakan untuk minum dan tempat rekreasi. %eberapaenis ganggang biru bertanggung awab terhadap bau tanah dan wama pada air tawar, termasuk air minum, karena mereka menghasilkan senyawa yang disebut geosmins. %eberapa anggota ganggang biru lainnya, seperti ;i!ro!ystis, Anabaena, dan Os!illatoria, apabila TmeledakT akan menghasilkan toksin yang dapat mera!uni hewan dan manusia yang meminum air yang terkontaminasi ganggang biru tersebut. 4enis >yngbia maus!ula, &!hi*othri9 !al!i!ola, dan Os!illatoria nigro3iridis, yang terdapat di laut tropis dan subtropis, dapat menyebabkan iritasi kulit yang dikenal sebagai =gatal perenang=. &elain itu, karena kemampuannya tumbuh pada tempat"tempat yang keras, seperti batu"batuan, ganggang biru dapat menyebabkan pelapukan pada bangunan"bangunan bersearah, seperti !andi dan area .