Anggota Angg ota Kelompok : Dian Nur Fariati Sendy Kurniawan Vivin Pebrianti Wulan Suci Hamida Nurlaila Denis Filandi Mike Nur Izzati Eka Novitasari Wulan Sekilas Wari Wari
Pengertian : Reaksi tanah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan reaksi asam atau basa dalam tanah. Reaksi tanah menunjukkan sifat keasaman tanah. Semakin tinggi kadar ion hidrogen maka sifat tanah semakin asam. Sejumlah proses dalam tanah dipengaruhi oleh reaksi tanah dan biokimia tanah yang berlansung spesifik. Terdapat dua jenis reaksi tanah yaitu reaksi tanah aktif dan reaksi tanah potensial. Reaksi tanah aktif dapat diukur dari konsentrasi hydrogen yang terdapat bebas dalam larutan tanah. Reaksi tanah potensial dapat diukur dari sejumlah kadar hidrogen yang dapat bertukar oleh kompleks koloid tanah (yang terdapat dalam larutan tanah). •
•
Reaksi – reaksi kimia tanah dalam kehidupan sehari- hari
Contoh : Reaksi kimia pada pelapukan batuan Reaksi kimia pada landfill Reaksi pertukaran kation Reaksi oksidasi - reduksi • • • •
Pelapukan batuan
Oksidasi
Hidrasi Hidrolisis
Karbonasi
1.Hidrasi Hidrasi adalah penambahan molekul air ke struktur mineral dan umum tampak pada mineral liat, kadang-kadang menyebabkan terjadi pembengkakan (swelling). Contoh : goetit yang dihasilkan dari hematite melalui reaksi hidrasi: Fe2O3 + H2O ---> 2 FeOOH
Water
2. Hidrolisis Hidrolisis merupakan dekomposisi dan reaksi dengan air yang umum terjadi pada pembentukan mineralmineral silikat. Contoh: Pelapukan olivine menjadi silicic acid, ion Fe dan Mg, dimana hidrogen menggantikan Mg dan Fe. Reaksinya: Mg2SiO4 + 4H2O 2Mg2+ + 4OH- + H4SiO4 (mineral Olivin + 4 molekul air terionisasi ion magnesium dan hidroksil larut + silikat larut). •
3. Oksidasi Oksidasi adalah pengikatan oksigen, oleh unsurunsur logam mineral primer (kalium, kalsium, magnesium dan besi) yang berlimpah pada permukaan air. Contoh: Karat kekuningan dan kecoklatan pada permukaan batuan mengandung besi. Dalam kasus mineral olivin, fayalit (Fe2SiO4), besi dilepas secara hidrolisis (a), selanjutnya dioksidasi menjadi oksida ferik (b): Reaksinya sebagai berikut:
(mineral Fayalit + asam karbonat + air ion-ion besi dan hidoksil larut + asam silikat larut + ion-ion bikarbonat larut) →
(ion besi dan bikarbonat + gas oksigen larut dalam air mineral oksida-ferik + asam karbonat)
→
4. Karbonasi Karbonasi adalah reaksi dengan asam karbonat, terbentuk dari karbondioksida dari udara dan air dari hujan. Contoh: Selanjutnya asam karbonat yang dihasilkan dari reaksi diatas bereaksi dengan mineral, khususnya mineral karbonat (kalsit, dolomit) yang merupakan komponen utama batu kapur. Reaksinya sebagai berikut:
Reaksi Pada Landfill Landfill adalah metode penimbunan sampah pada suatu lubang tanah. Dan ini bukanlah metode yang berdiri sendiri. Karena dapat juga sistem campuran, yang disebabkan oleh air mengalir, menembus tempat ini, ketika air hujan berinfiltrasi ke permukaan landfill, dan ketika air ini mengalir keluar dari landfill akan membawa berbagai mineral dan zat organik dalam bentuk suspensi yang tak dapat dipisahkan Contoh : Amonia sbg hasil penguraian sampah o/ bakteri diubah mula-mula menjadi nitrit dan kemudian menjadi nitrat. Reaksi yang terjadi adalah : 2NH3 + 3O2 2NO2 + 2H+ +2H2O 2NO3 + O2 2NO3 Proses penguraian sulfat oleh bakteri menjadi hidrogen sulfida pada kondisi anaerobik SO4 2- + senyawa organik S2+ + H2O + CO2 S2+ + 2H+ H2S Reaksi senyawa yg mengandung sulfat pd kondisi aerobik : H2S + 2O2 H2SO4 •
•
Reaksi Pertukaran Kation
Reaksi pertukaran kation melibatkan H+ sehingga istilah “ Pertukaran Kation” lebih tepat daripada “ Pertukaran Basa”. Kation yang terikat dapat ditukar oleh kation lainnya dan proses ini dinamakan sebagai pertukaran kation. Reaksi pertukaran ini berlangsung instan.Contoh reaksinya :
Ca2+(tanah) + 2NH4+
(NH4)2+ (tanah) + Ca2+
Pertukaran kation ini mempunyai arti penting dalam serapan unsure hara oleh tanaman, kesuburan tanah, retensi hara dan pemupukan. Kation yang terikat biasanya tersedia untuk tanaman dengan menukarnya dengan ion H+ hasil respirasi akar tanaman. Hara yang ditambahkan ke dalam tanah melalui pemupukan akan diikat oleh permukaan koloid tanah dan dapat dicegah dari pelindian. Sehingga dapat menghindari kemungkinan pencemaran air tanah (ground water).