1.
Definisi Akidah Menurut Ahli: o Abdul Ghani: keyakinan kepada hakikat yang nyata yang tidak menerima keraguan serta bantahan. o Muhammad Syaltut: Fondasi yang di atasnya dibangun hukun syariat. o Ibnu Khaldun: Membahas kepercayaan iman dengan dalil-dalil akal dan mengemukakan alasan-alasan untuk menolak kepercayaan yang bertentangan. o Syekh M. Abduh: Membahas ttg wujud Allah, sifat wajib-Nya, rasul-Nya, meyakini apa yang wajib yg ada pada mereka.
Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” o
Isi Kandungan surat An-Najm: 3-4 :
o
o
Artinya: “dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),” Kandungan: Semua yang disampaikan Rasulullah adalah benar wahyu dari Allah, bukan buatan/ rekayasa
Metode Peningkatan Kualitas Akidah: o Melalui Pembiasaan dan Keteladanan, sedini mungkin (melalui keluarga). Sehingga dilakukan berulang-ulang dan istiqomah agar terbiasa dan semakin kuat imannya. o Pendidikan dan Pengajaran, menguatkan keimanan dengan kalimat tauhid. Menjadikan akidah dan syariat Allah sbg hakim semua tindakan. Pendidikan islam dalam keluarga maupun pendidikan formal. 2.
Menjelaskan pengertian: o Tauhid: Mengesakan Allah, meyakini bahwa Allah itu satu. Keesaan dalam zat, sifat, perbuatan, dan dalam beribadah kepada-Nya. o Usuluddin: Ilmu tentang pokok-pokok (dasar) agama. o Ilmu Kalam: Ilmu tentang kalam (perkataan yg menunjukan suatu maksud) Allah. Baik dalam Al-Quran maupun dalil-dalil lainnya. Macam-macam Tauhid: o Tauhid Uluhiyah: Hanya kepada Allah manusia harus memohon pertolongan, beribadah, tunduk, dan tidak berpaling (tauhid ttg ibadah). o Tauhid Rububiyah: Allah adalah satu-satunya pencippta, pemelihara, dan pengatur alam semesta (tauhid ttg penciptaan alam). o Tauhid Sifatiyah: Hanya Allah yang memiliki sifat kesempurnaan dan tidak cacat. o Tauhid Mulkiyah: Allah satu-satunya zat yang menguasai alam semesta (tauhid ttg kekuasaan Allah). Dalil ttg Tauhid: o Al-A’raf:180
An-Nahl:60
Artinya: “Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi. Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” 3.
Macam-macam Syirik: o Syirik Akbar/Jali: Menganggap ada tuhan lain selain Allah/tuhan memiliki anak. o Syirik Asghar/Khafiy: Perbuatan yg mengandung pengakuan ada yang kuasa selain Allah. Akibat Negatif Perbuatan Syirik: o Amalan saleh yang sudah dikerjakan akan lenyap (QS Al-An’am:88). o Orang yang musyrik benar sudah melakukan kedzaliman besar (QS Luqman:13). o Akan masuk ke dalam neraka Jahanam (QS Al-Bayyinah:6). Dalil-dalil perbuatan syirik: o QS Al-An’am:88
Artinya: “Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” o
QS An-Nisa:48
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
Written by. Sabila Amalia & Sabika Amalina
4.
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
Melestarikan eksistensi makhluk-makhluk yang ada dan menopangnya.) Al-Waliy (maha melindungi Allah yang mencintai dan melindungi org beriman.
Pengertian Akhlak Menurut Para Ahli: o Al-Ghazali: Satu sifat yang terpatri dalam jiwa yang darinya terlahir perbuatanperbuatan dengan mudah tanpa memikirkan dirinya dan merenung terlebih dahulu. o Ibnu Maskawih: 'hal li an-nafsi daa'iyatun lahaa ila af'aaliha min goiri fikrin walaa ruwiyatin' yakni sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. o Ahmad Amin: Akhlak adalah membiasakan kehendak. kehendak itu bila dibiasakan akan sesuatu maka kebiasaannya itu di sebut akhlak (di dalam kitab Al-Akhlak).
Contoh dalam kehidupan : Al-Muqsit (maha adil) ; Al-Afuuw (maha pemaaf) ; An-Nafi (maha memberi manfaat)
Induk-induk Akhlak Terpuji: o Qana’ah: Sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari dari rasa tidakpuas dan perasaan kurang. Orang yang memiliki sifat qana’ah memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau yang ada didirinya adalah kehendak Allah. o Zuhud: Meninggalkan, tidak menyukai, atau menjauhkan diri. tidak mementingkan hal - hal yang bersifat keduniawian, atau meninggalkan gemerlap kehidupan yang bersifat material dalam mengabdikan diri kepada Allah. o Sabar: Dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari berbuat dosa dan sebagainya. Itulah pengertian sabar yang harus kita tanamkan dalam diri kita. Induk-induk Akhlak Tercela: o Hasad (Dengki): Merasa tidak suka dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain o Sombong o Tamak (Rakus) Metode Peningkatan Kualitas Akhlak: o Melalui Perumpamaan (tamsil) o Melalui Keteladanan. o Melalui Latihan dan Pengamalan. o Melalui ibrah (pelajaran) dan mauziah (nasihat yang baik). Dalil tentang Peningkatan Kualitas Akhlak: o QS Ali-Imran: 5.
6.
Tahapan bertaubat : 1- memohon ampun 2- rasa penyesalan mendalam 3- niat kuat untuk tidak mengulangi (“tobat” [kaum awam] kembali karena takut siksaan , “inabah” [kaum muqorobin] kembali ke jalan baik krn mengharap pahala , “awbah” [rasul &nabi] tobat bkn karena takut siksa tp karena mengikuti ajaran dan cinta Allah) Hikmah husnudzan (mensyukuri nikmat, bersabar, tabah, ikhtiar, beribadah, bersifat qanaah, optimis, tdk mengeluh dan putus asa) : menumbuhkan rasa cinta dan syukur kpd Allah, sikap sabar dan tawakal, keinginan untuk berusaha mendapat rahmat dan ridho Nya. Hikmah bertaubat : tertanam kesadaran bhw manusia tidak sempurna, tidak mudah melakukan kesalahan, optimis, berkesempatan mendapat surga Allah.
7.
Pengertian Riya : “melihat” > mencari simpati di hati manusia dgn memperlihatkan beberapa kebajikan / keinginan hamba akan kedudukan di hati manusia dgn menaati Allah. Macam-macam Dzalim menurut Ali bin Abi Thalib: o Menyekutukan Allah. o Menganiaya diri sendiri dan orang lain (fisik maupun psikis). o Mengambil hak orang lain dengan cara yang batil. o Memakan dan meminum yang diharamkan oleh Allah. Kandungan QS Al-Hujurat
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” Kandungan: Manusia diciptakan untuk saling mengenal dan saling toleransi. Kandungan QS Al-Qashas
Pengertian Al-Warits (maha mewarisi yang menjadi tempat kembalinya milik setelah tiada dan itu adalah Allah karena Dia adalah yang abadi setelah sirnanya ciptaan dan segala sesuatu kembali kepada-Nya sebagai hasil akhir mereka.) ; Al-Hafiz (maha menjaga
Written by. Sabila Amalia & Sabika Amalina
o
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Kandungan: manusia diperintahkan untuk seimbang dalam beribadah dan bekerja, dan larangan berbuat kerusakan di bumi
8.
Ilmu Kalam Menurut Para Ahli: a. Ibnu Khaldun: Ilmu berisi alasan alasan untuk memper-tahankan kepercayaan menggunakan dalil pikiran dan berisi bantahan thdp orang yg menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli sunah. b. Syekh M. Abduh: Ilmu membahas ttg wujud Allah, sifat waji, sifat jaiz, sifat yang tidak ada, juga rasulnya. Fungsi Ilmu Kalam: a. Landasan berdiri tegaknya syari’ah islam. b. Pemeliharaan keyakinan nalar dan logika. c. Penopang acuan system ajaran islam yang komprehensif. d. Penjaga dari penyimpangan theologis akibat akulturasi. Hubungan Ilmu kalam dan Ilmu Tauhid: o Kesamaannya ada pada tema dan pokok bahasan. Pokok bahasannya menitik beratkan kepada keesan Allah (tauhidullah), baik Zat-Nya maupun perbuatan-Nya.
9.
Tokoh-tokoh Ilmu Kalam: o Khawarij: Muawiyah bin Abi Sofyan, Abdullah bin Wahab, Urwah bin Hudair. o Murjiah: Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, Sa’id bin Zubair, Abu Hanifah, Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan. o Syi’ah: Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali, Husein bin Ali. o Jabariyah: Al-Ja’ad bin Dirham, Jahm Ibnu Shafwan. Tokoh Moderat: An-Najjar dan Adh-Dhirar. o Qadariyah: Ma’bad Al-Jauhani, Ghailan Ibnu Muslim Al-Damasyqy. o Asy’ariyah: Abu Hasan Ali bin Ismail…..bin Abi Musa Al-Asy’ari. o Maturidiyah: Abu Mansur Muhammad al-Maturidi. o Mu’tazilah: Abu Khudzaifah Washil bin Atha al-Ghazali.
Teologi Transformasi: Ashgar Ali Engineer (India), Daudi Bahros (Iran), Gus Dur & Harun Nasution & Nurcholis Madjid (Indonesia), Hasaan Hanafi (Mesir), Ziaqul Haq (Pakistan).
Perbedaan Paham Mu’tazilah dan Maturidiyah: o Mu’tazilah: i. Orang islam yang mengerjakan dosa besar tidak masuk surga atau neraka melaikan manzilah baina manzilatin (posisi diantara dua posisi). ii. Allah tidak menentukan segala perbuatan manusia, melainkan manuslalah yang berkehendak (Qadariyah). iii. Al-husul Al-khamsah: Tauhid (keesaan Allah), Al Adl, Al-Wa’ad wa Al-Wa’id (Janji dan Ancaman), Manzilah baina Manzilatain, Amar Ma’ruf Nahi Munkar (mengerjakan kebajikan dan menjauhi kemunkaran). iv. mengambil bentuk peniadaan sifat-sifat Tuhan dalam arti bahwa apa-apa yang disebut sifat Tuhan sebenarnya bukanlah sifat yang mempunyai wujud tersendiri di luar zat. Tetapi sifat yang merupakan esensi Tuhan. o Maturidiyah: i. Allah tidak memiliki wajah, tangan, mata seperti manusia. Namun kita dapat melihatnya kelak di akhirat (tajassum) (QS Al-QIyamah:23). ii. Fungsi akal dan wahyu: mengetahui Tuhan, kewajiban berterimakasih kepada Tuhan, mengetahui baik dan buruk. iii. Al-Qur’an terbagi 2: kalam nafsi (kalam yg ada zat Allah), dan kalam qadim (terdahulu/bukan dalam bentuk suara dan huruf). iv. Tuhan mengetahui dengan pengetahuannya, dan berkuasa dengan zatNya. o Ahlusunnah Wal Jama’ah: i. Menupakan aliran yang keluar dari Mu’tazilah, menjadi Asy-Ariyah dan Maturidiyah. ii. Tidak setuju dengan Al-Wa’ad wa Al-Wa’id serta menerapkan faham seperti Jabariyah (manusia hanyalah boneka). iii. Mengenal anthropomorphisme seperti Maturidiyah. Perilaku Aliran Jabariyah: o Menolak adanya pebuatan dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah (manusia adalah boneka). o Surga dan neraka itu tidak abadi dan kita tidak dapat melihat Allah di akhirat. o Allah tidak memiliki sifat-sifat yang bersamaan dengan makhluknya (hanya ada dua sifat mutlak, yakni fi’lu dan khalqu). o Al-Qur’an adalah makhluk Allah yang dibuat-Nya (baru). 10. Dalil tentang tata cara berpakaian: o
Pakaian terbaik adalah taqwa (QS A’raf:26):
Written by. Sabila Amalia & Sabika Amalina
seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” o
o o
Adab mendahulukan tangan kanan dalam berpakaian: Kewajiban wanita untuk memakai jilbab apabila berada diluar rumah (QS AnNur:60):
Berpakaian bagi kaum wanita dengan memanjangkan bajunya (QS An-Nur:31):
“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” o
“Katakanlah pada wanita: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau puteraputera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki mereka, atau putera saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan –pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” o
Kewajiban wanita untuk memakai jilbab apabila berada diluar rumah (QS AlAzhab:59)
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
Adab berpakaian ketika hendak ke masjid (QS Al-A’Raf:31):
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Dalil tentang tata cara bertamu: o Adab mengucapkan salam ketika hendak bertamu (QS Adz-Dzariyaat:25-27)
“(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal".
“Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.”
“Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan".
Written by. Sabila Amalia & Sabika Amalina
o o
Meminta izin dengan salam maksimal 3 kali: Mengetuk pintu di sebelah kanan atau kiri pintu:
o
Tata cara menyambut tamu: o Menjawab salam, menanyakan nama dan keperluan tamu, menyambutnya dengan gembira, menjamu tamu sesuai kemampuan, boleh berjabat tangan. Tata cara berhias untuk wanita (dan pria): o Dilarang menyambung rambut (al-washl). o Dilarang menato tubuh (al-wasim), mencukur alis (an-namsh), dan mengikir gigi (at-taflij). o Menggunakan wewangian bukan untuk suaminya (keluar rumah) dan memangjangkan kuku. o Dalil tentang cara berhias:
o o
Tata cara dan contoh akhlak perjalanan: o Berjalan tegap menatap kedepan, bukan menengok kanan/kiri. o Berjalan dengan menunjukan sikap keserdahanaan serta melunakkan suara (QS Luqman:19)
o
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” Berjalan dengan langkah yang menunjukan sikap rendah hati (QS Al-Furqan:63)
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” Berbicara dengan baik dengan teman seperjalanan (QS Al-Furqan:63) Mengulurkan bantuan kepada orang yang kesusahan dan menunjukan arah bagi yang tersesat..
11. Dalil naqli yang mengharamkan minuman keras dalam QS Al-Maidah:90 :
o
"dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias, dan bertingkah-laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlulbait, dan membersihkan (dosa) kamu sebersih-bersihnya."
Berjalan dengan langkah tidak menunjukkan kesombongan (QS Al-Isra:37)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Contoh perilaku dosa besar adalah mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba. Akibat negatif dari melakukan dosa besar: o Terhalangnya ilmu dan merusak akal. o Terhalangnya rezeki (QS Ath-Thalaaq:2-4) o Hati terasa jauh dari Allah dan gelap, tertutup dan akhirnya mati. o ‘Memperpendek’ umur dan menghilangkan keberkahannya. o Mengundang untuk melakukan dosa lain yang lebih besar. o Terhalang doanya dari malaikat serta akan hina dimata Allah. 12. Istilah tasawuf: “Shafa (suci)” menurut Abu Bakar Al-Kalabazi : orang sufi berhati suci menurut bisyr al-Hafi “Saff (barisan)” : sufi senantiasa memilih barisan terdepan dlm sholat “Shaufanah” : buah kecil berbulu, krn sufi memakai pakaian dr bulu domba “Suffah (serambi tempat duduk)” : tunawisma yg bernaung di serambi masjid Nabawi “Shafwah (yang terpilih / terbaik)” “theoposhi (theo: tuhan shopos, hikmah)” : hikmah ketuhanan “Shuf (bulu domba)” : sufi memakai pakaian dr bulu domba Harun Nasution : “Ahl As-Suffah” (pemilik serambi), “Saff” (barisan), “Sufi” (suci lahir batin), “Sophos” (kebijaksanaan), “Shuf” (bulu domba)
Written by. Sabila Amalia & Sabika Amalina
Fungsi Tasawuf : Melatih agar memiliki ketajaman batin dan kehalusan budi pekerti, memiliki jiwa istiqomah, memiliki pegangan dalam hidupnya (modern menyelesaikan problematika peradaban, mengantisipasi ajaran etika, mewujudkan kehidupan modern yg berlandaskan aqidah Islamiyah) Maksud Takhalli menurut Abu Yazid Al-Bustami : dari aspek Kha’ Ha’ Jim : Takhalli penyucian hati dari sifat tercela dan pembersihan hati dari akhlak batin (taubad, zuhud, wara’) ; Tahali menghiasi diri dgn akhlak terpuji ; Tajali mengalami kenyataan ketuhanan Contoh prilaku tasawuf Konsep Tasawuf Ibnu Arabi (tokoh wahdatul-wujud/kesatuan wujud): tasawuf sbg berakhlak sesuai dgn akhlak Allah swt atau satu kesatuan antara materi dengan roh, antara yang tampak dan batin, alam dan Allah / Rabi’ah Aladawiyah (tokoh mahabbah/rasa cinta) : harus berlandaskan ras cinta karena rindu dan karena Dia layak dicintai.
15. Pengertian israf : KBBI melampaui batas / berlebihan. Qomus Muajim Al-lughotul Arabiyah bersuka ria sampai melampaui batas. Istilah tindakan yang dilakukan diluar kewajaran dan kepatutan Perbedaan Israf dan Tabzir : Israf (melampaui batas) dan Tabzir (boros), Israf lebih merujuk ke segala perbuatan yang tergolong berlebihan tetapi Tabzir merupakan sikap berlebihan dlm membelanjakan harta benda yg tdk bermanfaat di jalan Allah. Akibat Fitnah : (Syirik) mendapat azab di neraka, (Zalim) siksa yang berat di akhirat, (perebutan harta) kebencian dan permusuhan antar orang, (kebohongan) perkelahian dan keresahan masyarakat, (tuduhan tnp bukti) malu yg menyakitkan bagi korban. Tidak tercipta kedamaian & ketentraman, persaudaraan umat dan bangsa, persatuan & kesatuan, menjadikan penyakit hati, menimbulkan permusuhan.
Konsep Fana Baqa : Fana ( )ال ف ناءartinya hilang, hancur. Fana adalah proses menghancurkan diri bagi seorang sufi agar dapat bersatu dengan Tuhan. Sedangkan Baqa ( )ال ب قاءartinya tetap, terus hidup. Baqa adalah sifat yang mengiringi dari proses fana dalam penghancuran diri untuk mencapai ma’rifat. Dalam Al Risalatul Qusyairiyaha dinyatakan bahwa Fana adalah menghilangkan sifat-sifat yang tercela dan Baqa artinya mendirikan sifat-sifat yang terpuji. Seorang sufi untuk ma’rifat harus bisa menghancurkan diri terlebih dahulu, dan proses penghancuran diri inilah di dalam tasawuf disebut “Fana” yang diiringi oleh “Baqa”. 13. Pengertian Ridha : KBBI rela, suka, senang hati ; perasaan lega / kepuasan thd hasil atau keputusan Allah, kebahagiaan dlm menerima takdir. Al-Ghazali Ridha dgn sgl keputusan Allah adlh puncak keindahan akhlak (muntaha khusnul al-khuluq) Perilaku Beramal Shaleh : Kaitan dgn Aqidah & Rukun Iman Allah sbg tujuan hidup, meneladani karakter malaikat, mempelajari isi kandungan Al-Quran, Rasul sbg teladan hidup, myakini kebenaran hari akhir, positif thd takdir Allah ; Syariat & Rukun Islam bersyahadat, melaksanakan shalat, berpuasa, zakat, dan berhaji ; Keindahan akhlak/ihsan sabar, syukur, ikhlas, adil dan jujur, ikhtiar dlm belajar, berjihad, pemaaf, sederhana, dll. Nilai Positif Persatuan dan Kerukunan : menentramkan hati dan jiwa, berbagi kebahagiaan, membina kepribadian yg berkualitas, memberikan rasa tentram bg org lain, menumbuhkan kerendahan hati, membentengi diri dr dosa. 14. Menunjukan akhlak terpuji bdsrkan perilaku Contoh perilaku akhlak terpuji remaja (bersyukur, bersabar, bertaubat, ikhlas, bertawakal) Nilai negatif pergaualan remaja
Written by. Sabila Amalia & Sabika Amalina