PRODUKSI DAN ORGANISASI BISNIS
Perusahaan
organisasi yang secara khusus mengabdikan dirinya untuk mengelola proses produksi
fungsi
Mengeksploitasi economies of mass production, mencari dana, dan mengorganisasikan faktor produksi (input)
Meningkatkan sumber daya agar dapat melakukan large-scale production
Mengelola proses produksi
Proses produksi di lakukan secara efisien, yaitu pada tingkat input tertentu untuk menghasilkan maksimum output
Terdapat 3 macam bentuk:
Perorangan
Persekutuan
Korporasi
Fungsi produksi
Adalah hubungan jumlah input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output
Jadi, fungsi produksi memperlihatkan maksimum output yang dapat dihasilkan atas given kuantitas input, pengetahuan dan teknologi yang dimiliki produsen
Qx = f (K, L)
Produk total, marginal dan rata-rata
Total Product
jumlah total kuantitas output yang dapat diproduksi (dalam unit fisik)
Sumbu X memperlihatkan jumlah input tenaga kerja yang digunakan, dan sumbu Y memperlihatkan jumlah output
Kurva TP memperlihatkan:
berapa banyak output dapat dihasilkan oleh setiap tingkat input tenaga kerja
Bagaimana total produk merespon terhadap perubahan input tenaga kerja
Marginal Product
suatu input tertentu adalah tambahan output yang dapat dihasilkan oleh tambahan 1 unit input dengan mempertahankan jumlah input lainnnya.
Average Product
total output dibagi dengan total unit input.
Labor
TP
MP
AP
0
2000
1
2000
2000
1000
2
3000
1500
500
3
3500
1.166,67
300
4
3800
950
100
5
3900
780
Law of diminishing returns
"kita akan memperoleh tambahan output yang semakin menurun (less and less extra output) ketika kita terus menambah jumlah atau unit salah satu input dan tidak merubah (fixed) jumlah atau unit input lainnya"
Ini artinya sama dengan semakin menurunnya MP dari input tersebut, seiring dengan peningkatan unit input tersebut, dan menjaga unit input lainnya tetap
Diminishing returns merupakan salah satu faktor kunci yang menjelaskan tentang kemiskinan yang melanda beberapa negara, seperti Srilanka dan Bangladesh
Return to scale
Konsep yang menjelaskan respon output terhadap peruabahan yang terjadi pada seluruh input yang digunakan
Constant returns to scale (CRTS): input double output double
Increasing returns to scale (IRTS) atau economies of scale: input double output more than double
Decreasing returns to scale (DRTS): Input double output less than double
Disebabkan oleh adanya inefisiensi dalam biaya manajemen dan pengendalian
Jangka pendek dan jangka panjang
Dua periode waktu dengan melibatkan unsur waktu dalam produksi dan biaya:
Short-run atau jangka pendek
periode di mana firm dapat menyesuaikan produksi dengan merubah jumlah salah satu input (variable input) seperti tenaga kerja dan bahan mentah, namun tidak dapat merubah fixed input seperti kapital.
Long run atau jangka panjang: periode di mana firm dapat menyesuaikan jumlah seluruh inputnya.
Produktivitas dan fungsi produktivitas agregat
Salah satu ukuran paling penting dalam melihat kinerja ekonomi adalah produktivitas
Produktivitas adalah konsep yang mengukur rasio total output terhadap rerata tertimbang dari input-input.
Produktivitas tenaga kerja menghitung berapa banyak output dihasilkan oleh setiap unit tenaga kerja (total output dibagi dengan total tenaga kerja)
Total factor productivity mengukur output per unit dari total inputs (biasanya kapital dan tenaga kerja)
Pertumbuhan produktivitas terjadi akibat 2 hal, yaitu
economies of scale
Economies of scale : 10% increase in input 15% increase in output
Dapat terjadi di berbagai industri
Namun dalam perjalanannya industri atau perusahaan dapat mengalami decreasing returns to scale. Semakin besar perusahaa, semakin besar pula resiko yang di hadapi
perubahan teknologi
Mengacu pada perbaikan dalam proses produksi barang/jasa, perubahan pada produk lama atau penemuan produk baru
Inovasi yang di hasilkan dengan keahlian teknologi kemudian di perkenalkan ke pasar, sehingga harus memperhatikan biaya sosial yang kemungkinan berdampak pada keusangan teknologi
ANALISIS BIAYA
Jenis biaya
Biaya tetap (FC) : biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah outputnya yg diproduksi
Biaya variabel (VC) : biaya yang berubah secara proporsional dengan aktivitas bisnis
TC = FC + VC
Biaya produksi (COGS) : keseluruhan biaya faktor-faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk yang siap untuk dijual
Biaya marginal (MC) : tambahan biaya yang harus ditanggung produsen ketika memproduksi extra unit output sebesar 1 satuan. MC muncul ketika perusahaan memperbesar produksi
Di beberapa kasus MC sangat rendah, contoh pada perusahaan penerbangan, membawa extra passenger akan menimbulkan biaya sangat rendah (hanya biaya makanan atau snacks)
Di beberapa kasus lainnya MC sangat tinggi, contoh pada perusahaan listrik. Penambahan rumah tangga atau daerah yang dilayani, biasanya akan menimbulkan MC yang sangat besar
MC= TCQ atau MC=TC'atau MC= C Q
Dalam jangka pendek, kurva MC cenderung berbentuk U atau U-shaped.
artinya pada tingkat produksi output yang rendah, penambahan output dalam produksi akan menurunkan MC
Penurunan MC terus terjadi hingga pada titik minimum, dan kemudian setelah itu, peningkatan output dalam produksi akan meningkatkan MC
Biaya rata-rata
AC selalu dibandingkan dengan harga (P) untuk menentukan apakah dari setiap unit output yang dijual, produsen memperoleh keuntungan atau tidak (P > AC berarti memperoleh profit, demikian sebaliknya)
AC adalah biaya rata-rata untuk menghasilkan setiap unit output
AC = TC/q
Hubungan AC dan MC
Ketika MC berada di bawah AC, pada saat itu AC dalam keadaan menurun. Begitupun sebaliknya
Pada titik di mana MC = AC, pada saat itu kurva AC datar
Dalam kasus di mana AC berbentuk U-shaped, MC = AC terjadi pada titik minimum AC
Implikasinya adalah: firm yang berusaha untuk mencari biaya rata-rata terendah harus mencari tingkat output di mana pada tingkat output tersebut MC sama dengan AC
Hubungan antara produksi dan biaya
terkait dengan harga input seperti tenaga kerja, tanah, bahan baku, dan lain-lain yang digunakan dalam produksi dan biaya dalam perolehan input hingga input siap digunakan
Kurva biaya perusahaan juga sangat tergantung pada fungsi produksi perusahaan.
Oleh karena itu, jika kita mengetahui harga input atau fator produksi dan fungsi produksi, maka kita dapat menghitung kurva biaya perusahaan.
Notes: dalam jangka panjang, semua biaya adalah variabel
Bagaimana perusahaan memilih input terendah?
Dengan :
Least-cost rule / hukum biaya terkecil
"untuk memproduksi output pada tingkat tertentu dengan biaya terendah, firm harus membeli input hingga tercapai Marginal Product per rupiah yang dikeluarkan pada setiap input adalah sama"
Substitution rule:
"Jika harga salah satu input turun, dan harga input lainnya tetap, firm akan memperoleh profit dengan cara mensubstitusi input yang relatif mahal dengan input yang lebih murah hingga tercapai marginal product dari setiap rupiah yang dikeluarkan firm untuk membeli seluruh input adalah sama"
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Karakteristik:
Produk homogen
Terdapat banyak penjual dan pembeli
Rendahnya hambatan masuk ke dalam pasar
Informasi dapat mudah di akses dan transparan
Mobilitas faktor-faktor produksi berjalan sempurna
Bebas dari campur tangan pemerintah
Akibat dari adanya karakteristik- karakteristik di atas adalah:
Harga di tentukan oleh mekanisme pasar. Penjual atau pembeli tidak dapat saling menentukan harga (Price taker), karena:
Banyak perusahaan kecil dalam pasar yang besar sehingga masing-masing tidak dapat mempengaruhi
Produknya identik (satu dengan yang lain)
Memiliki banyak produk substitusi
Elastisitas harga : elastisitas sempurna (kurva berbentuk horizontal)
Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan profit, yakni dengan memaksimumkan total revenue (TR) dan meminimalkan total cost (TC), sehingga di dapatkan Profit (P) atau MC
Output maksimum terjadi ketika MC berpotongan dengan P, dimana perusahaan mendapatkan tambahan pendapatan lebih besar daripada biaya marjinal perunit
Output optimum terjadi ketika AC = MC , dimana perpotongan tersebut mencapai pada titik biaya produksi terendah
Artinya, perusahaan berhasil memperluas produksi tanpa mendongkrak harga dari faktor-faktor produksinya, yang menyebabkan kurva penawaran jangka panjang berbentuk horizontal
Efisiensi dalam pasar persaingan sempurna
Terjadi apabila:
MU = P , artinya konsumen meminimumkan kepuasan
MC = P, artinya produsen berorientasi pada output
Jadi, MC = MU >> titik efisiensi
Efisiensi alokatif : terjadi apabila tidak ada kemungkinan reorganisasi produksi yang dapat membuat seseorang dalam keadaan lebih baik tanpa membuat seseorang yang lain dalam keadaan buruk
Keputusan perusahaan saat krisis terjadi
Tetap beroperasi
Dengan kontribusi marjin minimal dapat menutup biaya tetap, sehingga apabila rugi masih sama dengan FC
Shut down / keluar sementara
Apabila :
TR < VC
TR/Q < VC/Q
P < AVC
Bersifat jangka pendek dengan tidak memproduksi apapun hingga keadaan membaik
Hanya menutup biaya tetap, karena tidak ada produksi maka tidak ada biaya variabel
Keluar / exit
Apabila:
TR < TC
TR/Q < TC/Q
P < ATC
Akan kehilangan seluruh pendapatan dan pasar, tetapi tidak perlu menanggung kerugian atas FC dan VC
Memperhitungkan sunk cost (biaya tertanam), yakni biaya yang sudah di keluarkan untuk suatu kebutuhan dan tidak dapat di tarik kembali .
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
MONOPOLI
Definisi
" pasar dimana hanya ada satu penjual atas suatu barang dan barang tersebut tidak ada substitusinya"
karakteristik
Hanya ada 1 penjual dengan banyak pembeli
Penjual sebagai price maker
Tidak ada barang substitusi
Terawasi ketat oleh pemerintah
Hambatan masuk sangat sulit
Suatu sumber daya kunci hanya di miliki oleh satu perusahaan
Pemerintah memberikan hak eksklusif pada satu perusahaan untuk memproduksi barang/jasa tertentu disertai paten
Proses produksi yang lebih efisien oleh satu perusahaan yang tidak bisa dilakukan oleh perusahaan lain
Kurva permintaan berbentuk downward slopping
Ketika kurva ATC menurun, perusahaan memiliki sifat monopoli alamiah. Sehingga, perusahaan dapat memproduksi dalam jumlah berapapun pada biaya minimal. Apabila produksi dilakukan oleh banyak perusahaan, maka produk yang di hasilkan akan lebih sedikit dan ATC meningkat
Pendapatan perusahaan akan berubah apabila jumlah barang yang di produksi meningkat 1 unit, mengakibatkan harga pada semua unit harus turun, sehingga MR < P (keuntungan marjinal lebih kecil dari laba)
Maksimalisasi keuntungan
Ketika P > MR=MC
Penyebab munculnya Monopoli
Kepemilikan kunci sumber daya (Monopoly of resourches)
Penguasaan input
Penguasaan metode produksi tanpa lisensi pemerintah
Pemerintah dengan wewenang dan kekuasaannya memberikan hak eksklusif untuk memproduksi barang
Paten
Pemberian hak monopoli oleh pemerintah
Natural monopoli
Kehebatan manajemen satu perusahaan yang kemudian menyebabkan biaya produksi yang dikeluarkannya dapat lebih efisien dibandingkan jika di produksi oleh perusahaan lain
Kebijakan pemerintah terhadap perusahaan monopoli
Membuat persaingan pada pasar monopoli menjadi kompetitif, yaitu dengan membiarkan pesaing masuk (hukum antitrust). Hukum tersebut memicu persaingan dengan cara:
Pemerintah mencegah adanya merger usaha
Pemerintah diizinkan untuk menghancurkan perusahaan
Mencegah perusahaan untuk melakukan tindakan yang tidak kompetitif
Regulasi yang mengatur tentang monopoli
Pajak
Lump sum tax : pajak dikenakan tanpa melihat skala produksi
Specific tax : pajak dikenakan secara tetap perunit
MC : harga ditetapkan sebesar MC sehingga perusahaan hanya memperoleh abnormal / normal profit dan losses
AC : harga ditetapkan sebagai AC sehingga perusahaan mendapatkan normal profit
Tidak melakukan apapun
Kekurangan dari sistem monopoli
Kekuasan penuh ada pada perusahaan
Pembeli tidak memiliki kekuatan dalam mempengaruhi harga, dan pembeli tidak memiiliki pilihan alternatif produk lain
Sulit untuk full equilibrium (MR=MC=AR=AC), karena MR < AR, karena biasanya perusahaan monopoli mematok harga sebesar AR
Deadweight loss
Monopoli selalu berorientasi pada keuntungan dengan menaikkan harga di atas biaya marginal
Padahal harga seharusnya ada pada titik MR=MC, yang menyebabkan minat pembeli berkurang
Kemudian menyebabkan deadwight loss, yakni jumlah yang di produksi dan dijual oleh suatu monopoli adalah dibawah tingkat efisien secara sosial yang menimbulkan kerugian masyarakat
Diskriminasi harga
Adalah menetapkan bermacam harga atas produk yang sama pada segmen pasar yang berbeda meskipun biaya yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut sama
Penyebab adanya diskriminasi:
Tidak ada substitusi
Perusahaan bertindak sebagai price maker
Memperbesar profit perusahaan
Syarat diskriminasi harga:
Elastisitas antarpasar tidak sama
Tidak ada re-sale
Biaya kebijakan diskriminasi harga tidak boleh melebihi keuntungan yang di peroleh dari kebijakan normal
PASAR MONOPOLISTIK
Perusahaan berkompetisi pada segmen pasar dan kelompok pelanggan yang sama dengan produk yang terdiferensiasi
Karakteristik persaingan
Terdapat banyak pembeli dan penjual
Rendahnya hambatan masuk ke dalam pasar
Perusahaan memandang harga oleh perusahaan lain adalah sama
Produk yang dijual sama namun identik (terdiferensiasi) dengan karakteristik tertentu
Perusahaan memiliki sedikit pengaruh pada harga
Produk yang di hasilkan merupakan substitusi antara satu dengan yang lain
Persaingan bukan pada harga, tetapi pada promosi penjualan, sehingga biay promosi merupakan biaya tetap
Adanya pengembangan produk oleh teknologi berupa inovasi
Kurva berbentuk downward slopping
Laba ekonomis jangka pendek mendorong perusahaan baru untuk masuk pasar, sehingga:
Jumlah barang di pasar meningkat
Mengurangi permintaan pada perusahaan lama
Mendorong kurva permintaan bergeser ke kiri
Permintaan produk turun, sehingga profit juga turun
Rugi ekonomis jangka pendek akan mendorong perusahaan untuk keluar pasar, sehingga:
Mengurangi jumlah yang ditawarkan
Menaikkan dan menggeser kurva permintaan bagi perusahaan yang bertahan, sehingga profit nya naik
Pasar monopolistik berada di antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli
Sebagai monopoli : P > MC. Profit maksimal didapat ketika MR=MC, tetapi perusahaan menjual produk di atas MC
Sebagai persaingan sempurna : P = ATC
Adanya kemudahan keluar masuk pasar yang akan membuat profit ekonomis mendekati NOL
Di persaingan sempurna tidak ada:
Kelebihan kapasitas
Markup melebihi MC
Eksternalitas
OLIGOPOLI
karakteristik
Terdapat sedikit perusahaan (beberapa)
Keputusan interdependensi (saling bergantung) antarperusahaan dalam pasar. Hasil dari keputusan salah satu perusahaan juga bisa berdampak pada perusahaan lain dalam satu pasar
Produknya homogen (terdiferensiasi) dan identik
Adanya hambatan masuk kedalam pasar, seperti:
Operasi yang efisien
Pembatasan impor (kuota), hambatan masuk dan paten
Biaya masuk yang tinggi
Adanya iklan yang sudah begit besar
Diferensiasi produk yang menjadikan suatu perusahaan lain susah memasuki pasar
Jenis-jenis oligopoli
Oligopoli yang tidak terlaly berkolusi
Sasarannya adalah harga pesaing
Oligopoli yang berkolusi (Kartel)
untuk menciptakan kekuatan yang besar dan mengarah pada kekuasaan monopoli
Untuk menetapkan harga tunggal yang berlaku bagi setiap perusahaan yang tergabung dalam kolusi
Join profit maximization
Oligopoli dalam kolusi diam-diam
Dilakukan karena adanya aturan yang tidak membolehkan adanya kolusi
Tujuannya adalah kepemimpinan harga
Strategi dalam Oligopoli
Kinked deman curve
Memberikan reaksi pada perusahaan lain dalam kebijakan harga
Turut menurunkan harga ketika perusahaan lain dalam pasar menurunkan harga, agar tidak kehilangan pelanggan
Tidak ikut menaikkan harga walaupun perusahaan lain dalam pasar menaikkan harga
Kartel
Akibat:
Membatasi pesaing baru untuk masuk
Memberikan manfaat pada anggota kartel
Produknya menjadi homogen
Konsumen dirugikan karena harga yang terlalu tinggi
Kartel akhirnya menjadi semakin bersifat monopoli
Kepemimpinan harga
Perusahaan besar yang dominan akan menentukan harga yang kemudian diikuti oleh perusahaan lain dalam pasar
Game theory
Karena jumlah penjual sedikit, maka perusahaan harus mampu melakukan tindakan-tindakan strategis
Perusahaan akan memikirkan apa yang akan dilakukannya, dan apa yang akan di laksanakan oleh perusahaan atas tindakannya
Perusahaan akan menyadari bahwa yang menentukan laba bukan hanya dari jumlah produksi, tetapi juga berapa jumlah perusahaan yang bersaing dalam pasar yang sama