D. Mikroskop
Rumus-rumus mikroskop :
1/fob = 1/Sob + 1/S'ob
1/fok = 1/Sok + 1/S'ok
d = S'ob + Sok
d = panjang tabung mikroskop
Perbesaran mikroskop:
M = Mob . Mok
Mob = S'ob/Sob
Mok = Sn/fok + 1 akomodasi maksimum
Mok = Sn/fok tanpa akomodasi
F. Daya urai alat optik
Sudut resolusi minimum :
m = 1,22 . /D
dm = 1,22 .
Keterangan:
m = sudut resolusi minimum
= panjang gelombang cahaya (m)
D = bukaan alat optik (m)
Dm = daya urai alat optik (m)
l = jarak obyek ke alat optik (m)
Contoh soal
Seseorang titik dekatnya 50 cm, akan membaca buku pada jarak 25 cm di depan matanya. Agar apat membaca dengan jelas maka ia harus memakai kacamata berkekuatan … dioptric
Jawab :
2. Seorang anak menderita miopi memiliki titik jauh 50 cm, maka ia ibantu dengan kacamata berkekuat … dioptric
Jawab :
3. Seseorang penderita miopi mempunyai titik jauh 75 cm. jika ia ingin melihat benda yang terletak pada jarak 300 cm, ukuran kacamata yang harus digunakan adalah…
Jawab :
4. Bunda hanya mampu membaca dengan jelas pada jarak terdekat 50 cm, maka kacamata yang harus digunakan agar dapat melihat benda pada jarak 25 cm berkekuatan … dioptric
Jawab :
Hukum Pembiasan Cahaya
sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
perbandingan sinus sudut datang (i) dan sinus sudut bias (r) selalu tetap.
2. PEMBIASAN CAHAYA
Catatan:
R = 2f
cermin cekung f & R (+)
cermin cembung f & R (–)
Keterangan:
R = jari-jari cermin (cm)
f = jarak fokus (cm)
S = jarak benda (cm)
S'= jarak bayangan (cm)
h = tinggi benda (cm)
h'= tinggi bayangan (cm)
M = perbesaran bayangan (kali)
Aturan – aturan:
No. R benda + no. R bayangan = 5
No. benda < no. R bayangan diperbesar
Bayangan di depan cermin nyata terbalik
Bayangan di belakang cermin maya tegak
Cermin lengkung Spheris
Cermin cekung :
Cermin cembung :
OPTIK
Riki
XI TKJ 2
Teropong
Panjang teropong :
d = fob + fok rileks
d = fob + Sok akomodasi pada jarak x
akomodasi maksimum : S'ok = - Sn
perbesaran anguler :
M = fob/fok rileks
M = fob/Sok akomodasi pada jarak x
Untuk teropong bumi panjang tabung ditambah 4 fp, (fp = jarak fokus lensa pembalik)
1. PEMANTULAN CAHAYA
Hukum pemantulan cahaya
sinar datang (i), garis normal dan sinar pantul (r) terletak pada satu bidang datar
sudut datang sama dengan sudut pantul (i = r)
Cermin
Cermin datar
Sifat bayangan : maya, tegak sama besar.
Jumlah bayangan
Keterangan:
n = jumlah bayangan
= sudut antara dua cermin
Pada pembiasan cahaya berlaku:
n1 sin i = n2 sin r
n1 V1 = n2 V2
n1 . 1 = n2 . 2
f1 = f2
Keterangan:
n1 , n2 = indek bias medium 1 dan 2
v1 , v2 = cepat rambat cahaya dalam medium 1 dan 2
f1 , f2 = frekuensi cahaya dalam medium 1 dan 2
i = sudut datang
r = sudut bias
B. Pembiasan pada lensa
Lensa tebal
Keterangan:
n1 , n2 = indek bias medium 1 dan 2
s = letak benda (cm)
s' = letak bayangan (cm)
R = jari-jari kelengkungan (cm)
M = perbesaran bayangan (kali)
Lensa tipis
Pada lensa tipis berlaku:
Keterangan:
f = jarak fokus (cm)
S = jarak benda (cm)
S'= jarak bayangan (cm)
h = tinggi benda (cm)
h'= tinggi bayangan (cm)
M =perbesaran bayangan (kali)
5. POLARISASI CAHAYA
Polarisasi karena pemantulan
Cahaya pantul terpolarisasi, jika sinar pantul tegak lurus sinar bias.
tgip = n2/n1
n2 > n1
ip = sudut polarisasi
= sudut Brewster
Polarisasi karena penyerapan selektif
P = polarisator
A = analisator
Medan listrik yang diteruskan analisator :
E = E0 cos
Intensitas yang diteruskan:
I = I0 cos2
= sudut antara sumbu
polarisator dan analisator
A. Mata
Benda dapat dilihat jelas jika bayangan jatuh pada retina
Sifat bayangan : nyata, terbalik, diperkecil
Mata normal : Sn = pp = 25 cm
PR = ~
B. Kaca mata
Untuk menolong penglihatan penderita cacat mata.
6. ALAT-ALAT OPTIK
Macam cacat mata :
1. Miop (Rabun jauh)
kurang jelas melihat jauh
ditolong lensa negatif
2. Hipermetrop (rabun dekat)
kurang jelas melihat dekat
ditolong lensa positif
3. Presbiop (mata tua)
kurang jelas melihat jauh/dekat
penyebabnya daya akomodasi melemah
ditolong lensa bifokal
Lup (Kaca Pembesar)
Sifat bayangan: Maya, tegak, diperbesar.
Perbesaran anguler:
Keterangan:
Sn = titik dekat
f = jarak fokus lup
x = jarak mata ke bayangan
d = jarak mata ke lup
tanpa akomodasi x = PR
mata normal : PR = ~ M = Sn/f
akomodasi maksimum x = Sn
mata normal, d = 0 M = Sn/f + 1
Keterangan:
d = konstanta kisi
= jarak 2 celah berturutan
k = 1, 2, 3,….
Jika <<, maka d sin = dp/l
p = jarak pola di layar
l = jarak celah ke layar
Difraksi multi celah (difraksi kisi)
k (pola terang)
d sin
(k - ½) (pola gelap)
4. INTERFERENSI CAHAYA
Difraksi celah tunggal
k (pola gelap)
d sin
(k + ½) (pola terang)
Keterangan:
k = 1, 2, 3, …
d = lebar celah
= sudut simpang
= panjang gelombang cahaya
B. Interferensi pada lapisan tipis
k (pola min)
2 nd cos r=
(k – ½) (pola max)
Keterangan:
n = indeks bias lapisan
d = tebal lapisan
r = sudut bias
k = 1, 2, 3, …
= panjang gelombang mengenai lapisan
Interferensi cincin Newton
k (pola gelap)
rk2/R =
(k – ½ ) (pola terang)
Keterangan:
r = jari-jari cincin gelap/terang
R = jari-jari kelengkungan lensa
k = 1, 2, 3, …
= panjang gelombang cahaya yang dijatuhkan pada lensa
lensa cembung (lensa positif)
Lensa tipis ada 2 macam:
lensa cekung (lensa negatif)
Aturan-aturan pada lensa tipis :
No. R benda + no. R bay = 5
No. R benda < no. R diperbesar
Bayangan didepan lensa maya tegak
Persamaan pembentuk lensa :
Kuat lensa :
Keterangan:
f = jarak fokus lensa (cm)
n2 =indeks bias lensa
n1 =indeks bias lingkungan
R = jari-jari kelengkungan (cm)
P = kuat lensa (dioptri=D)
Pada lensa gabungan berlaku persamaan:
Keterangan:
fgab = jarak fokus lensa gabungan (cm)
f1,2,3 = jarak fokus lensa 1, 2, 3 (cm)
Pgab = kuat lensa gabungan (dioptri=D)
P1,2,3 = kuat lensa 1, 2, 3 (dioptri=D)
Pembiasan cahaya pada prisma
sudut deviasi :
= i1 + r2 -
= r1 + i2
Deviasi minimum :
i1 = r2 dan r1 = i2
sangat kecil
( < 150)
m = (n2/n1 – 1)
Dispersi cahaya
= u - m
= (nu – nm). prisma di udara, deviasi minimum dan kecil
3. INTERFERENSI CAHAYA
Interferensi celah ganda (Young)
(pola terang)
d sin
(k – ½ ) (pola gelap)
Jika <<, maka:
k (pola terang)
dp/ l =
(k – ½ ) (pola gelap)
Keterangan:
= sudut simpang
d = jarak 2 celah
P = jarak 2 pola pada layar
l = jarak celah ke layar
= panjang gelombang cahaya monokromatik yang digunakan
9/13/2015
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
9/13/2015
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
9/13/2015
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
9/13/2015
Click to edit Master title style
9/13/2015
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
9/13/2015
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
9/13/2015
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
9/13/2015
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
9/13/2015
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
9/13/2015
Isi dengan Sub Judul Halaman
Isi dengan Materi
9/13/2015
Isikan Judul Halaman
Adaptif