CRITICAL BOOK REPORT OPTIK GEOMETRI Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Gelombang dan Listrik magnet Dosen pengampu : Dr. Juniastel Rajagukguk, S.Si, M.Si.
DISUSUN OLEH:
NAMA KELOMPOK
:
1. HERIANSYA PUTRA LUBIS
(4172131004) (4172131004)
2. INDAH KRISTIANI SIRINGO RINGO
(4173131016) (4173131016)
3. LINDA ROSITA
(4173131020) (4173131020)
4. PELITA ANANDA SIANTURI
(4173331038) (4173331038)
KELOMPOK : I (SATU) JURUSAN
: KIMIA
PROGRAM
: S-1 PENDIDIDKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
DAFTAR ISI Kata Pengantar BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang masalah .................................................................................
1
2.
Tujuan Penulisan CBR ...................................................................................
2
3.
Manfaat CBR ..................................................................................................
2
BAB II RINGKASAN BUKU
1.
Identitas Buku.................................................................................................
2.
Ringkasan Isi Buku ........................................................................................
3
BAB III PENUTUP
1.
Kelebihan dan Kekurangan Buku ..................................................................
14
BAB IV PENUTUP
1.
Identitas Buku.................................................................................................
2.
Ringkasan Isi Buku ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
3
15
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya kita kami bisa menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) ini, tak lupa pula shalawat bertangkaikan salam kita hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin. Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Dasar Gelombang dan Listrik Magnet Dr. Juniastel Rajagukguk, S.Si, M.Si. yang telah membimbing saya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini, dengan selesainya laporan ini kami berharap agar laporan ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah menyelesaikan kritik terhadap buku Fisika 2 ini. Kami menyadari bahwa dalam Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat. Amin.
Medan, 03 Maret 2018
TIM PENYUSUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Optika sangat penting dipelajari dan diketahui dalam kehidupan sehari- hari, optika sangat diperlukan dalam dunia fisika dan juga dunia kesehatan, karena optik adalah ilmu yang mempelajari tentang cahaya optika terbagi dalam dua pembahasan yaitu optika fisis dan optik geometris. Optika fisis adalah memandang cahaya sebagai gelembung dengan sifatnya dalam mengalami interferensi, difraksi dan polarisasi. Optik geometri adalah cahaya garis
– garis
lurus yang dibelokkan pada
permukaan yang merefleksikan cahaya atau merefraksikan cahaya sistem penglihatan manusia berjalan melalui proses dan pengadaptasian terhadap datngnya cahaya kemata benda yang dilihat manusia dalam arah dimana datangnya sinar cahaya setelah dipantulkan atau dibiaskan dan jarak yang dirasakan berbeda dari jarak benda yang sebenarnya. 1.2
Rumusan Masalah 1. Apa pengertian optika geometri?
2. Bagaimana sifat- sifat dari cahaya? 3. Bagaimana refleksi dan refraksi yang terjadi pada cermin datar? 4. Bagaimana pembiasan cahaya pada lensa cembung dan cekung? 1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari optika geometri. 2. Untuk mengetahui sifat- sifat dari cahaya. 3. Untuk mengetahui refleksi dan refraksi yang terjadi pada ce rmin datar. 4. Untuk mengetahui pembiasan cahaya pada lensa cembung dan cekung. 1.4
Manfaat
1. Dapat mengetahui arti dari optik geometri 2. Dapat mengetahui sifat- sifat dari cahaya 3. Dapat mengetahui refleksi dan refleksi yang terjadi pada cermin datar 4. Dapat mengetahui pembiasan cahaya pada lensa cembung dan cekung
BAB II RINGKASAN BUKU 2.1. Identitas Buku
1. Judul buku
: Fisika Edisi Ketujuh Jilid 2
2. Pengarang
: Douglas C. Giancoli
3. Penerbit
: Erlangga
4. Tahun terbit
: 2014
5. Kota terbit
: Jakarta
2.2. Ringkasan Isi Buku
Indra penglihatan sangat penting bagi kita, karena memberikan sebagian informasi mengenai dunia, kita melihat benda melalui salah satu dari dua cara: (1) benda tersebut mungkin merupakan sumber cahaya, (2) melihat benda dari cahaya yang dipantulkannya. A. Model Berkas Cahaya
Berkas merupakan idealisasi dimaksudkan untuk mempersentasikan sinar cahaya yang sangat sempit ketika kita melihat sebuah benda menurut model berkas, cahaya mencapai mata kita dari setiap titik pada benda walaupun berkas cahaya meninggalkan setiap titik dengan banyak arah biasanya hanya sebuah kumpulan kecil dari berkas- berkas ini yang dapat memasuki mata si peneliti, jika kepala orang tersebut kesatu sisi kumpulan berkas yang lain akan memasuki mata dari setia p titik. B. Pantulan, Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Datar
Ketika suatu berkas cahaya sempit menimpa permukaan yang rata kita definisikan sudut datang i sebagai sudut yang dibuat berkas datang dengan garis normal terhadap permukaan dan sudut pantul r sebagai sudut yang dibuat berkas sinar pantul dengan normal untuk permukaan
– permukaan
yang rata ternyata
berkas sinar datang dan pantul berada pada bidang yang sama dengan garis normal permukaan dan ini adalah hukum pemantulan ketika cahaya menimpa permukaan yang kasar bahkan yang kasar secara mikroskop pantulan akan memiliki banyak arah hal ini disebut pantulan menyebar. pantulan spekular ketika cermin disinari berkas sempit cahaya, cahaya tersebut tidak akan mencapai mata kita kecuali, jika ditempatkan pada posisi yang benar dimana hukum pantulan terpenuhi.
Cermin datar adalah cermin dengan permukaan pemantul yang datar dan halus
berkas- berkas simpangan yang memasuki mata tampak datang dari satu titik dibelakang cermin yang disebut titik bayangan. Berkas-berkas cahaya sebenarnya tidak melewati lokasi bayangan itu sendiri, bayangan tersebut tidak akan muncul pada kertas atau film yang diletakkan pada lokasi bayangan dan bayangan ini disebut bayangan maya. Bayangan nyata adalah bayangan dimana cahaya memang melewati bayangan dan kerenanya dapat muncul pada kertas atau film yang diletakkan pada posisi bayangan. C. Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Series
Permukaan – permukaan yang memantulkan dapat juga berbentuk melengkung biasanya berbentuk sferies, cermin sferies disebut cembung (konveks) cermin dikatakan cekung ( konkaf) jika permukaan pemantulnya ada pada permukaan dalam bola sehingga pusat cermin melengkung menjauhi pengamat cermin cekung digunakan untuk bercukur atau cermin rias. Cermi n cembung digunakan pada mobil dan truk dan ditoko- toko karena cermin ini memperlihatkan medan pandang yang luas. Berkas-berkas yang sejajar dengan sumbu utama mencapai fokus disebut titik fokus jarak dari ke pusan cermin disebut panjang fokus, panjang fokus adalah
setengah dari radius keelngkungan f = . Bayangan cacat dari cermin speries disebut 2
aberasi sferies.
Persamaan Cermin dan Perbesaran Titik bayangan selalu dapat ditentukan dengan menggambarkan ketiga berkas yang disebut diatas jarak benda dari pusat cermin disebut jarak benda diberi notasi
jarak bayangan diberi notasi . Cermin Cembung Analisis yang digunakan untuk cermin cekung dapat diterapkan pada cermin cembung, berkas- berkas yang terpantul dan menyebar tetapi tampaknya datang dari tiik dibelakang cermin disebut titik fokus dan jaraknya dari pusat cermin merupakan jarak fokus. D. Indeks Bias
Laju cahaya dalam ruang pakum adalah C = 2,99792458 x 108 m/s yang biasanya kita bulatkan menjadi C= = 3,00 x 108 m/s. Perbandiangan laju cahaya
diruang vakum dengan laju v pada materi tertentu dise but indeks bias n dari materi
tersebut n = .
E. Pembiasan: Hukum Snell
Pembelokan disebut pembiasan sudut bias bergantung pada laju cahaya kedua media dan pada sudut datang hubungan analitis antara dan 2 ditemukan secara eksprimental pada sekitar pada tahun 1621 oleh willebrord snell. Hubungan ini dikenal sebagai hukum snell, hukum snell merupakan hukum dasar pembiasaan. F. Pantulan Internal Sempurna, Serat Optik
Seluruh cahaya terpantulkan, efek ini disebut pantulan internal sempurna. G. Serat Optik : Instrumen Kedokteran.
Pantulan internal sempurna adalah prinsip di balik serat optik, sekumpulan serat-serat kecil seperti itu disebut pipa cahaya atau kabel serat optik. Aplikasi penting dari serat optik adalah pada telekomunikasi dan kedokteran. Sinyal merupakan berkas cahaya dimodulasikan. Penggunaan serat optik untuk menstransmisikan gambar yang jelas terutama berguna untuk kedokteran, sebagai contoh paru-paru pasien dapat diperiksa dengan memasukkan serat optik yang dikenal sebagai bronschope melalui mulut dan ke dalam pembuluh tenggorokan. H. Lensa Tipis Penelusuran Berkas Cahaya
Alat optik sederhana yang paling panting tentu saja adalah lensa tipis. Lensa yang lebih tebal dibagian tengah daripada di bagian tepinya akan membuat berkas berkas sejajar berkumpul ke satu titik, disebut lensa konvergen. Lensa yang lebih tipis dibagian tengah daripada di bagian tepinya disebut lensa divergen. Persamaan lensa tipis Persamaan lensa tipis
+
=
I. Kombinasi Lensa
Banyak instrumen optik yang tersusun sebagai bentuk kombinasi lensa, perbesaran total merupakan hasil kali dari perbisahan terpisah oleh masing-masing lensa.
BAB III PEMBAHASAN
1. Dilihat dari aspek tampilan fisik buku (face value) , buku yang direview adalah :
Kelebihan
: Tampilan buku depan berwarna biru cerah dan menunjukkan
ilustrasi mengenai fisika yaitu adanya sebuah pemandangan dunia disertai dengan grafik yang dilengkapi dengan judul buku, nama pengarang, serta penerbit pada bagian sampulnya. Kertas dengan kualitas yang tidak buram sehingga mudah dibaca. Sedangkan tampilan buku belakang buku ini diisi dengan motivasi yang bagus yaitu mengajak para mahasiswa untuk lebih mencintai fisika. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa fisika tidaklah seseram yang dibayangkan. “Hadirilah setiap mata kuliah fisika dan jangan membolos. Sebelum kuliah dimulai, bacalah terlebih dahulu bab yang terkait dengan mata kuliah yang akan dibah as”. Adanya motivasi tersebut menuntut kita untuk mencintai fisika, dengan mempelajari fisika, kita bisa melihat betapa menariknya dunia ini. Sesungguhnya memahami fisika mirip dengan mendaki gunung : usaha yang diperlukan memang sangat keras, namun imbalann ya juga benar-benar tak ternilai!
Kekurangan : Buku ini memiliki kertas yang tipis sehingga mudah robek jika
digunakan terlalu sering dan tidak hati-hati. Dari segi fisik buku Fisika ini memiliki kelemahan pada ketebalan halaman. Ketebalan halaman membuat buku ini menjadi sedikit berat ketika harus dibawa-bawa. Hal ini juga mungkin disebabkan oleh pemilihan kertas yang kurang sesuai bentuknya yang sedikit melebar.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah:
Kelebihan
: Buku ini memiliki tata letak yang rapi. Tidak terdapat penulisan
kata yang salah. Pada bagian pojok buku terdapat gambar ilustrasi yang akan mempermudah
mahasiswa
mengembangkan
materi
dan
pola
pikir
imajinatifnya. Pada bagian contoh soal diletak di bagian paling bawah pada setiap akhir pembahasan materi. Pada bagian grafik ada yang diletak di kanan dan ada pula yang diletak di atas. Jenis font yang digunakan untuk semua materi dalam bab itu sama jenisnya. Ukuran huruf pada isi materi adalah 12 dan pada bagian judul materi ukuran hurufnya yaitu 14. Pada setiap akhir pembahasan
BAB Optika Geometri terdapat rangkuman yang diberi kotak yang akan memudahkan para mahasiswa dalam mengingat kembali materi yang telah dipelajari.
Kekurangan : Paragraf satu dengan yang lainnya terlalu rapat, sehingga
pembaca merasa kesulitan dalam membaca materi.
3. Dari aspek isi buku :
Kelebihan
: Dalam buku ini setiap materi yang dibahas disertai dengan
contoh soal beserta dengan bahasan cara penyelesaiannya sehingga dapat mempermudah pembaca untuk memahami materi fisika khusunya optik Geometri ini dan dapat menjadi tolak ukur apakah kita sudah memahami materi yang sedang dipelajari atau belum. Warna tulisan yang ada di buku ini pun bervariasi, jadi pembaca tidak akan mudah jenuh saat membacanya. Pada bagian-bagian tertentu seperti ilustrasi gambar yang dapat diberikan sentuhan warna agar terlihat lebih menarik. Terdapat contoh soal yang mengandung tipstips mudah. Di akhir setiap bab juga terdapat ringkasan materi, kata kunci untuk memudahkan kita dalam mengartikan kosakata yang belum kita ketahui. Setiap materi dibahas secara detail tetapi tidak membosankan untuk selalu dibaca. Buku fisika karangan Douglas C. Giancoli ini menyajikan konsep fisika secara utuh dan lengkap, hal itu terbukti dari materi yang disampaikan di dalam materi sangat lengkap. Meskipun materinya berupa analogi dan tidak hanya berupa kata-kata saja, namun dibuat semenarik mungkin dengan adanya gambar, ilustrasi dan tabel. Selain itu, setiap konsep diberikan penjelasan mendasar yang melatar belakangi konsep tersebut agar pembaca dapat dengan mudah memahaminya. Buku ini dirancang sedemikian rupa sehingga pembaca dapat memahami mengenai fisika dasar dengan ilustrasi, gambar, rumus-rumus optik geometri, dan terdapat pengetahuan tambahan perbab.
Kekurangan : Contoh soal dalam buku ini sulit dimengerti dan materinya
kurang ringkas serta terlalu banyak. Latihan soal yang ada dalam buku ini tidak sebanding dengan contoh soal yang diberikan. Terdapat beberapa soal yang rumusnya tidak disajikan dalam materi. Sehinga membuat mahasiswa merasa bingung dalam mengerjakan soal-soal yang ada.
4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah :
Kelebihan
: Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah EYD (ejaan yang
disempurnakan). Dalam buku ini pengarang menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh pembaca sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dapat dipahami langsung oleh pembaca.
Kekurangan : Gaya Bahasa yang sulit dipahami pembaca.
5. Dilihat kegrafikan dan gambar
Kelebihan
: Gambar dari buku ini cukup banyak. Pada gambar diberi
penjelasan sehingga pembaca tidak dibuat penasaran dengan maksud gambar yang ada dibuku tersebut. Setiap judul materi dilengkapi dengan gambargambar mengenai optik agar mahasiswa tidak hanya memahami lewat materi saja tetapi juga menganalisis materi lewat gambar.
Kekurangan
: buku ini tidak memiliki grafik, tetapi hanya memiliki
gambar. Namun gambar yang ditampilkan tidak berwarna alias berwana hitam, di mana pemilihan warna akan sangat mempengaruhi minat pembaca untuk membacanya.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Cahaya yang dapat dilihat merambat degan lintasan yang berupa garis lurus disebut berkas, menembus medium transparan yang seragam meliputi udara dan kaca. Ketika
cahaya dipantullkan dari permukaan yang rata, sudut pemantulan sama dengan sudut datang .
Pada cermin datar, bayangan bersifat maya, tegak, berukuran sama dengan benda, dan sama jauhnya dengan benda di depannya. Cermin sfer is cekung memfokuskan berkas cahaya sejajar ke suatu titik yang disebut titik focus.jarak titik dari lensa adalah panjang
fokus, f = dimana r adalah kelengkungan cermin. Berkas sejajar yang jatuh pada cermin 2
cembung seakan tersebar di satu titik di belakang cermin, jarak dari cermin disebut panjang fokus dan dianggap negative. Posisi dan ukuran bayangan yang dibentuk oleh cermin dapat ditentukan dengan penelusuran berkas. Persamaan berkas:
−
+
=
. Perbandingan tinggi bayangan dengan tinggi benda, yang sama degan perbesaran
m untuk cermin adalah m =
= -
. Jika berkas yang terpusat untuk membentuk
bayangan benar benar melewati ayangan tersebut disebut bayangan nyata. Jika benda tidak melalui bayangan disebut bayangan maya. Laju cahaya bergantung pada indeks
bias dari medium yang dilaluinya n = .
Hukum pembiasan, jika cahaya melintas dari satu medium transparan ke medium transparan lainnya berkas cahaya tersebut dibelokkan atau dibiaskan. sin = 2 sin 2 , dimana , adalah indeks bias dan sudut normal permukaan berkas datang, 2 , 2 adalah untuk berkas bias. Ketika berkas cahaya mencapai perbatasan medium dimana indeks bias lebih kecil berkas akan dipantulkan internal sempurna sin =
.
Lensa menggunakan pembiasan untuk menghasilkan bayangan nyata atau maya. Berkas – berkas cahaya sejajar difokuskan pada satu titik yang disebut titik fokus oleh
lensa konvergen.jaraknya disebut panjang fokus. Kekuatan lensa P = dinyatakan dalam
dioptri.
5.2. Saran
Secara keseluruhan buku ini memiliki banyak kelebihan daripada kekurangan. Namun alangkah sbaiknya kekurangan-kekurangan dari buku ini harus ditutupi agar menjadi sempurna sehingga menarik minat pembaca untuk membacanya. Buku ini memiliki beberapa soal yang sulit dimengerti dan model soal tidak terdapat dalam contoh yang ada dibuku. Selain itu buku ini memiliki halaman yang cukup tebal membuat buku ini menjadi sedikit berat ketika harus dibawa-bawa. Hal ini juga mungkin disebabkan oleh pemilihan kertas yang kurang sesuai bentuknya yang sedikit melebar.
DAFTAR PUSTAKA Giancoli. DC. 2014. Fisika Edisi Ke Tujuh Jilid 2. Jakarta : Erlangga