TUGAS AKHIR PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK I RANGKAIAN EQUALIZER PADA SOUND SYSTEM
Disusun oleh :
Nama Kelompok : 1).Rifai Mardanie (3332120738) (3332120738) 2). Leonandro Bosthon (3332121685) 3). Arie Mulyanto Mul yanto (3332121746)
Kelompok
: RL-7, RL-12, RL-15
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN PENGUKURAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2013
ii
KATA PENGANTAR Puji dan
syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat serta hidayah-Nya sehingga jurnal Tugas Akhir Rangkaian Listrik yang berjudul ”Rangkaian ” Rangkaian Equlizer pada Sound System” Sy stem” ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Jurnal Tugas Akhir ini merupakan salah satu penilaian terakhir praktikum Rangkaian Listrik yang disusun dan dikembangkan berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan di laboratorium Elektroniks & Pengukuran Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis mengucapkan terimakasih kepada asisten Laboratorium yang telah memberikan bimbingan dan arahan. Dan kepada rekan satu grup beserta rekanrekan grub lainnya yang sudah membantu sehingga jurnal Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari dalam penulisan jurnal ini masih terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan untuk peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Cilegon, Mei 2013
Penulis
iii
DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL…...………………………………...…………….……...... JUDUL…...………………………………...…………….……........ .i KATA PENGA NTAR………………………………………………………..…..i NTAR………………………………………………………..…..iii DAFTAR ISI………………………………………………………………….…..iii IS I………………………………………………………………….…..iii DAFTAR TABEL………………………………………………………………...iv TABEL………………………………………………………………... iv DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makala…………....………….………………………1 1.2 Tujuan………………………………………………………………...1 1.3 Batasan Masalah……………………………………………………...1 1.4 Dasar Teori Praktikum………………………………………………..1 1.4.1
Rangkaian Arus Searah…………………………………...1
1.4.2
Rangkaian RC&RL……………………………………….7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rangkaian Equalizer ………….……………………….…….............14 2.2 Kapasitor.……………………......................………….…….............14 Kapa sitor.……………………......................………….…….............14 2.3 Resistor……………………………………………………………….18 BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1 Rangkaian Equalizer 5 Band (Chanel) (Chanel)……….......... ………....................................21 ..........................21 Bab IV KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.3.1 Kode warna resistor …………………………………………………19 …………………………………………………19
v
DAFTAR GAMBAR
halaman Gambar 111 111 Hukum Ohm………………………………………………….........2 Gambar 1.2 1.2 Rangkaian listrik kompleks………...………………………………4 Gambar 1.3 Apabila sumber arus dihilangkan………………………………….4 Gambar 1.4 1.4 Apabila tegangan dihilangkan…………………………………….4 Gambar 1.5 1.5 Rangkaian teorema Superposisi…………………………………....5 Gambar 1.6 Sumber tegangan pada cabang m, arus pada cabang k = I ………...6 Gambar 1.7 1.7 Sumber tegangan pada cabang k,arus pada cabang m =I………….7 Gambar 1.8 1.8 Rangkaian RC……………………………………………………..9 Gambar 1.9 1.9 Rangkaian RL…………………………………………………….12 Gambar 1.10 1.10 Grafik dari impedansi kompleks………………………………...12 Gambar 2.1 Kapasitor keramik ………...………………………………………16 ………...………………………………………16 Gambar 2.2 Kapasitor polyester ………………………………………………..16 ………………………………………………..16 Gambar 2.3 Kondensator elektrolit…………………………………………….17 elektrolit …………………………………………….17 Gambar 2.4 Kondensator variable…………………………………………..…18 variable …………………………………………..…18 Gambar 3.1 Rangkaian Equalizer 5 Chanel …………………………………...22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin majunya perkembangan dunia audio visual, penggunaan equalizer yang mampu merubah audio speaker menjadi suara aslinya membuat semakin banyaknya pengguna. Terkadang kita salah mengartikan equalizer sebagai pemicu tinggi atau rendahnya sebuah frekuensi yang ada pada sebuah system. Untuk meng – eq eq sebuah system terlebih dulu kita harus mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi kinerja dari rangkaian equalizernya itu sendiri. Untuk itu kita harus mengetahui masalah pada system yang belum seimbang / harus di-eq.
1.2 Tujuan
Mengetahui dan mempelajari prinsip kerja pada rangkaian equalizer
Mempelajari dan memahami parameter apa saja s aja yang mempengaruhi kinerja dari rangkaian equalizer
1.3 Batasan Msalah Dalam hal ini Penulis hanya membatasi masalah berupa prosedur kerja yang diaplikasikan pada rangkaian equalizer dengan factor-faktor yang mempengaruhi kinerjanya.
1.4 Dasar Teori Praktikum 1.4.1
Rangkaian Arus Searah Definisi arus searah (DC) adalah arus listrik yang arahnya selalu tetap
terhadap waktu. Arus listrik ini bergerak dari kutub yang selalu sama, yaitu dari kutub positif ke kutub negative.Polaritas arus ini selalu tetap. Sumber arus searah misalnya aki, baterai, beberapa jenis elemen dan generator searah. Sumber arus ini biasanya ditandai adanya kutub positif dan kutub negative. Arus searah ini dalam bahasa Inggris nya adalah Dirrect Current (DC) atau biasa
2
disebut arus DC. Baterai yang kita gunakan gunakan untuk saat ini / sumber tegangan menghasilkan tegangan langsung , yang berarti bahwa hanya mengalir dalam satu arah merupakan salah satu sumber tegangan DC.
Hukum Ohm
“Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) diantara mereka”. Dengan kata lain bahwa besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah hambatan (R) selalu berbanding lurus dengan beda potensial (V) yang diterapkan kepadanya.
Gambar 1.1 Hukum Ohm
Teorema Superposisi Prinsip superposisi menyebabkan suatu rangkaian rumit yang memilki
sumber tegangan/arus lebih dari satu dapat dianalisis menjadi rangkaian dengan satu sumber. Teorema ini menyatakan bahwa respon yang terjadi pada suatu cabang, berupa arus atau tegangan, yang disebabkan oleh beberapa sumber (arus dan/atau sumber tegangan) yang bekerja bersama ‐sama, sama dengan jumlah masing‐masing respon bila sumber tersebut bekerja sendiri dengan sumber lainnya diganti oleh resistansi dalamnya. Ketika menentukan arus atau tegangan dari satu sumber tertentu, semua tegangan independent tegangan independent digantikan dengan hubung singkat dan semua sumber arus independent digantikan dengan hubung terbuka. Tegangan dependen tidak
3
mengalami perubahan. Prinsip superposisi ini dapat diperluas untuk sumber yang bolak ‐ balik, balik, namun hanya berlaku berlaku pada rangkaian yang linear. Jadi bila pada suatu rangkaian terdapan n buah sumber, maka akibat total, berupa arus atau tegangan, pada suatu cabang dapat dituliskan dituliskan sebagai berikut dimana :
= 1 2 .... .. ..…………………………..(1.1) ket : at = arus atau tegangan pada suatu cabang bila n buah sumber (sumber arus dan/atau sumber tegangan) bekerja bersama‐sama a1 = arus atau tegangan pada suatu cabang tersebut bila hanya sumber S 1 yang bekerja, sedangkan sumber S2, S3, ... Sn diganti oleh resistansi dalamnya. a2 = arus atau tegangan pada suatu cabang tersebut bila hanya sumber S 2 yang bekerja, sedangkan sumber S1, S3, ... Sn diganti oleh resistansi dalamnya. dan seterusnya hingga a ke n (a n) an = arus atau tegangan pada suatu cabang tersebut bila hanya sumber S n yang bekerja, sedangkan sumber S1, S2, ... Sn‐1 diganti oleh resistansi dalamnya.
Menyatakan bahwa besar tegangan disuatu titik adalah penjumlahan dari tegangan-tegangan yang berasal dari sumber yang berbeda. Cara menggunakan teorema superposisi: 1. Apabila menggunakan sumber tegangan/sumber arus lebih dari satu, maka sumber tegangan yang lain di hubungkan singkat atau di short dan sumber arus diputus atau di cut off. 2. Dengan menggunakan sebuah sumber arus atau sumber tegangan, hitungan besar tegangan dititik tadi. 3. Besar tegangan dititik tersebut adalah penjumlahan dari semua tegangan yang diperoleh dari titik tersebut. misal:
4
Gambar 1.2 Rangkaian listrik kompleks
1). Tegangan Vab pertama kita ukur dengan menggunakan sumber tegangan 5V. Pada saat itu sumber arus diputus atau di cut off, sehingga bentuk rangkaiannya menjadi:
Gambar 1.3 Apabila sumber arus dihilangkan
Besar tegangan Vab diukur menggunakan prinsip pembagi tegangan Vab=2Ω/(2Ω+5Ω) x 5 Volt Vab= 2/7Volt x 5Volt = 1,43Volt
2). Tegangan Vab diukur dengan menggunakan sumber arus 1A. pada saat itu, sumber tegangan dihubungkan singkat. Sehingga gambar rangkaian menjadi:
Gambar 1.4 1.4 Apabila tegangan dihilangkan
5
maka pada rangkaian kita menggunakan prinsip pembagi arus 1
x 1A= 0,72A +5
sehingga Vab= Ia-I b x R ab ab= 0,72 x 2 =1,44V
3). Jadi besar tegangan Vab adalah tegangan yang berasal dari sumber tegangan ditambah tegangan berasal sumber arus, yaitu 1,43Volt + 1,44Volt 1,44Volt = 2,87Volt.
Teorema Superposisi Pada teorema ini berlaku bahwa : Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang
mengalir (sebesar i) maka pada komponen pasif tersebut dapat digantikan dengan sumber tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melalui komponen pasif tersebut Jika pada komponen pasifnya adalah sebuah resistor sebesar R, maka sumber tegangan penggantinya bernilai
= . dengan tahanan dalam dari
sumber tegangan tersebut Sama dengan nol. Analisa rangkaian dengan teori substitusi rangkaian berikut dapat dianalisa dengan teori substitusi untuk menentukan arus yang mengalir pada resistor . Harus diingat bahwa elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang mengalir (sebesar i) maka pada elemen pasif tersebut dapat digantikan dengan sumber tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melaluinya. Kemudian untuk mendapatkan hasil akhirnya analisa dapat dilakukan dengan analisis mesh atau arus loop.
Gambar 1.5 Rangkaian teorema Superposisi
6
Apabila nilai suatu resistor akan digantikan dengan oleh tegangan maka dapat diganti kan dengan nilai yang sama dari nilai resistor tersebut dengan cara dikalikan dengan sumber arus
Teorema Resiprositas Dalam tiap rangkaian pasif yang bersifat linier, bila suatu sumber tegangan
Volt yang dipasang pada cabang k menghasilkan arus I1 = I pada cabang m, maka bila sumber tegangan Volt tersebut te rsebut dipindahkan ke cabang m, arus yang mengalir pada cabang k adalah I2 adalah
Gambar 2.6 Sumber tegangan pada cabang m, arus pada cabang k = I
Gambar 1.7 Sumber tegangan pada cabang k,arus pada cabang m =I
7
1.4.2
Rangkaian RC & RL Dalam arus bolak-balik gelombang sinus, impedansi didefinisikan sebagai
perbandingan antara fasor tegangan terhadap fasor arus.. Arus dan tagangan bolak-balik dapat kita nyatakan sebagai fungsi sinus waktu
= . . ………………………………. (1.2) (1.2) = . . …………………………… (1.3) (1.3) Dalam arus bolak-balik gelombang sinusm impedansi didefinisikan sebagai perbandingan antara fasor tegangan terhadap fasor arus. Dari hubungan tegangan dengan arus , terlihat bahwa pada: R : fasa tegangan adalah sefasa dengan fasa arus. L : fasa tegangan mendahului 900 terhadap fasa arus. C : fasa tegangan tertunda (tertinggal,delay) 900 terhadap fasa arus. Perbandingan tegangan terhadap arus pada R disebut resistansi, sedangkan pada L dan C disebut rektansi. Bila digambar, resistansi ternyata tidak “sebidang” dengan reaktansi; perbedaan ini diungkapkan dengan sebuah operator j yang besarnya =
1 untuk menunjukkan perputaran sudut. Perputaran sudut terhadap √ 1
besaran semula sebesar 900 searah dengan perputaran jarum jam dinyatakan dengan – j dan berlawanan arah +j.
Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik. Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain. Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
8
coulomb = 6.25 x 10 18 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
= . ……………………………………… ……………………………………….(1.4) .(1.4) Dimana : Q = muatan elektron dalam C (coulombs) C = nilai kapasitansi dalam F (farads) V = besar tegangan dalam V (volt)
Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm
= . …………………………………..… …………………………………..…(1.5) (1.5) Fungsi resistor: 1. Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika. 2. Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika. 3. Membagi tegangan. 4. Bekerja sama dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian untuk
membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
Induktor Induktor atau kumparan adalah merupakan salah satu di antara komponen
pasif elektronika yang bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor ini umumnya dibuat dari kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi kumparan atau lilitan. satuan induktansinya disebut henry .
9
Fungsi induktor: 1. Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet 2. Menahan arus bolak-balik/ac 3. Meneruskan/meloloskan arus searah/dc 4. Sebagai penapis ( filter )
Rangkaian RC
Gambar 1.8 Rangkaian RC
Persamaan rangkaian menurut Kirchoff menurut Kirchoff II (KVL), adalah
= ………………………………..(1.6) atau
= ∫ ………………………………(1 ………………………………(1.7) .7)
Membandingkan fasa tegangan di tiap elemen terhadap arus I yang
mengalir di rangkaian, didapat : VR (tegangan di R) sefasa dengan I, VC (tegangan di kapasitor) tertinggal 900 dengan I, sedang Vi (tegangan sumber)
θ
θ
tertinggal sebesar dari arus I yang keluar dari sumber, dimana O 0 < < 900. Besar sudut
θ
ditentukan oleh perbandingan reaktansi terhadap
resistansinya. Beda fasa antara VC dengan arus I, atau antara Vi dengan I, dapat dihitung dengan membandingkan beda fasa antara VC dan VR atau antara Vi dan VR.
Rangkaian diferensiator. Perhatikan kondisi dimana VC >> VR.
Persamaan vi=Ri +
1 ∫ idt atau Vi=VR +V +Vc praktis hanya ditentukan oleh tegangan C
kapasitor, Vi ~ VC. Besar arus I,
10
= ∫ atau ≈ 1 ∫ →
= .
Jika tegangan keluaran diambil dari terminal resistor R (Vo = VR), maka besar tegangan keluaran adalah:
= . = ……………………………..(1.8)) ……………………………..(1.8 Konfigurasi rangkaian seperti ini disebut rangkaian diferensiator, karena tegangan keluaran Vo ,merupakan diferensiasi dari tegangan masukan Vi. Semacam persyaratan agar rangkaian berlaku sebagai sebuah diferensiator, yaitu kondisi dimana VC>>VR>> (VC>>VR), adalah impedansi C juga harus jauh lebih besar dari R. analisis ini menunjukkan impedansi C, akan besar pada
≫ → ≫ ……………………………..(1.9) atau = , Atau, ≪1, bila didefinisikan frekuensi = maka impedansi C besar akan terjadi pada frekuensi dengan rentang lebih kecil/rendah dari
; ketidaksamaan RC<<1 memperlihatkan hal ini,
≪ 1 → ≪ ……………………………….(1.10 ……………………………….(1.10))
Rangkaian filter Rangkaian filter lolos frekuensi tinggi . dari persamaan satunya, Vi = VR
+ VC, besar perbandingan sinyal keluaran terhadap sinyal masukan dapat dihitung,
Vo = R = = ω……………...(1.11) ……………...(1.11) + V R+ω ω −j ω Pada kondisi frekuensi dengan rentang lenih tinggi dari diperoleh
≈ 1. Frekuensi
, ≫
disebut sebagai frekuensi cut-off , yaitu batas
frekuensi dimana rangkaian dianggap sudah tidak mampu menerima/meneruskan sinyal (meredam). Pada frekuensi
= frekuensi cut-off , amplitude tegangan
keluaran adalah 0,707 dari tegangan masukan:
1 |=0,707 | = √ 2
11
Dari
=0,707
dapat diturunkan besar daya yang didispasikan di
R adalah:
=
(√ ) =
= = …………………(1.12) …………………(1.12)
P max adalah daya disipasi terbesar di R yang terjadi pada saat frekuensi tinggi,
>> (Vo ≅.
Dengan perkataan lain, rangkaian ini hanya
meneruskan sinyal pada frekuensi kerja yang lebih tinggi dari 1/Rc,
≫.
Jadi rangkian ini selain berfungsi sebagai diferensiator juga diferensiator juga merupakan suatu high pass filter (HPF) atau rangkaian filter rangkaian filter lolos frekuensi tinggi sederhana.
∫ atau Vi= VR+VC, bila keluaran diambil dari kapasitor, VC = Vo : untuk VR>>VC, maka Vi ≈→≈. atau i = ,
Dari persamaan Vi= Ri +
diperoleh hubungan Vo=Vc terhadap masukan Vi sebagai berikut: Vo =
∫ = ∫ ……………………..(1.13 ……………………..(1.13))
Rangakaian dengan persyaratan ini dikenal sebagai rangkaian integrator. Dalam bentuk fasor, hubungan di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
1 >> >> >> , ,maka >> ≫ 1 ; =1 atau = >>1→ ≫
Dari persamaan Vi = VR+VC, bila terjadi di kondisi dimana Vo=VC,
dapat dituliskan:
= = .......................(1.14) = + + + Untuk
≪, akan diperoleh ≈ 1. Dengan persyaratan ini,
rangkaian membentuk sebuah rangkaian low pass filter (LPF) filter lolos frekuensi rendah).
12
RANGKAIAN RL Analisa pada rangkaian RL (lihat gambar di halaman berikut) dapat
dilekukan dengan cara yang sama seperti pada rangkaian RC. Menurut hukum Kirchoff II (KVL), Vi = R.i + L
………………………………….(1.15 ………………………………….(1.15))
a. Vi = VR + VL; VR sefasa dengan I, VL mendahului 90 o terhadap i, dan Vi
mendahului 90o terhadap i (dimana 0 o< <90o)
Gambar 1.9 Rangkaian RL
Seperti halnya pada rangkaian RC, sudut ditentukan oleh perbandingan reaktansi dan resistansinya. Beda fasa antara VL dan i, dapat dilihat dengan membandingkan beda fasa antara VL dan VR, atau antara Vi dan VR. b. Dari persamaan vi= Ri +
atau Vi= VR + VL; dengan cara yang sama
sperti pada rangkaian RC, dapat diturunkan persyaratan yang harus dipenuhi agar rangkaian RL berfungsi sebagai diferensiator, integrator, filter lolos frekuensi tinggi (HPF) ataupun filter lolos frekuensi rendah (low ( low pass filter ). ).
Impedansi
Gambar 1.10 Grafik dari impedansi kompleks
13
Impedansi listrik, atau lebih sering disebut impedansi, menjelaskan ukuran penolakan terhadap arus bolak-balik sinusoid. Impedansi listrik memperluas konsep resistansi listrik ke sirkuit AC, menjelaskan tidak hanya amplitudo relatif dari tegangan dan arus, tetapi juga fasa relatif. Impedansi adalah kuantitas kompleks
dan istilah impedansi kompleks mungkin kompleks mungkin dapat dipertukarkan, bentuk
kutub secara praktis menunjukkan baik karakteristik magnitudo dan fasa, …………………………………(1.16)) …………………………………(1.16 dimana magnitudo Z menunjukkan perbandingan amplitudo perbedaan tegangan terhadap amplitudo arus, θ memberikan perbedaan fasa antara tegangan dan arus, sedangkan j sedangkan j adalah adalah bilangan imajiner. Dalam koordinat Kartesius, ………………………..(1.17)) ………………………..(1.17 dimana bagian nyata dari impedansi adalah resistansi R R dan bagian imajiner adalah reaktansi Χ. Secara dimensi, impedansi sama dengan resistansi; dan satuan dan satuan SI adalah ohm. adalah ohm. Istilah Istilah impedansi digunakan impedansi digunakan pertama kaki oleh Oliver oleh Oliver Heaviside pada Heaviside pada Juli 1886. Arthur Kennelly adalah yang pertama kali menunjukkan impedansi dengan bilangan kompleks pada 1893. Kebalikan dari impedansi adalah admitansi. adalah admitansi.
14
BAB II LANDASAN TEORI
2. 1. Rangkaian Equalizer Rangkaian equalizer yaitu salah satu perangkat audio yang bisa di kontrol dengan frekuensi untuk mengatur sound instrument. Rangkaian equalizer umumnya di singkat dengan istilah eq. Equalizer dapat kita temukan pada beberapa komponen di setiap track pada software daw. Semua proses didalam audio recording ( tracking, mixing, mastering ) pasti akan melibatkan fungsi equalizer. Equalizer adalah perangkat yang berguna untuk meratakan respon frekuensi setiap kali kita memasukan cd pada perangkat audio kita. Type dari rangkaian equalizer juga bermacam-macam, yang sangat umum yaitu equalizer grafis dan equalizer parametrik. Equalizer grafis sangat gampang di pakai dikarenakan telah tetap frekuensi yang kita bisa modifikasi. Sedangkan equalizer parametrik adalah komponen yang lebih kompleks dikarenakan frekuensi yang di miliki fleksibel. Kita bisa mengatur frekuensi namun ini sangat sulit bila kita kurang mempunyai pengalaman yang di butuhkan dalam fine tuning equalizer parametrik.
2. 2. Kapasitor Kapasitor adalah
komponen
elektronika
yang
digunakan
untuk
menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) diel ektrik) tiap t iap konduktor di sebut keping. Kapasitor atau yang sering disebut kondensator merupakan komponen listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik. Prinsip sebuah kapasitor pada umumnya sama Halnya dengan resistor yang juga termasuk dalam kelompok komponen pasif, yaitu jenis komponen yang bekerja
tanpa
memerlukan
arus
panjar.
Kapasitor
terdiri
atas
dua
15
konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Isolator penyekat ini sering disebut sebagai bahan (zat) dielektrik.
Fungsi Kapasitor Fungsi Kapasitor sangat di perlukan dalam suatu komponen elektronika.
Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik, selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor). Sebuah kapasitor pada umumnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik. Dielektrik Diel ektrik adalah bahan yang dapat mempengaruhi nila dari kapasitansi fungsi kapasitor. Adapun bahan dielektrik yang paling sering di gunakan adalah keramik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan lain-lain sebagainya. Sifat dasar dalam sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan juga memiliki sifat yang tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan). Fungsi
Kapasitor dalam
suatu rangkaian
elektronika adalah
sebagai
kopling, filter pada sebuah rangkaian power supply, penggeser supply, penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator dan juga digunakan untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Cara Kerja Kapasitor Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan
elektron menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron, tegangan akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari sebuah kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu, kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.
16
Macam – Macam – Macam Macam Kapasitor Berdasarkan Kegunaannya 1. Kapasitor Tetap
Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah-ubah (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah). Kondensator tetap ada tiga macam bentuk : a. Kondensator Keramik (Ceramic Capacitor) Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain.Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik
karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai Mempunyai
kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.
Gambar 2.1 Kapasitor keramik
b. Kondensator Polyester Polyester Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
Gambar 2.2 Kapasitor polyester
17
c. Kondensator Kertas Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain: ·
Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.
·
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
·
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13 meter - 49 meter.
2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Gambar 2.3 Kondensator elektrolit
3.Kondensator Tidak Tetap (Variabel dan Trimmer) Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik fi sik mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng.
18
Gambar 2.4 Kondensator variable
Kondensator variabel (Varco) terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001μF). Kondensator variabel dengan spul antena dan spul spul osilator berfungsi berfungsi sebagai pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap. Sedangkan
kondensator
trimer
dipasang
paralel
dengan
variabel
kondensator berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi tersebut.Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).
2. 3 Resistor Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi atau menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan nama dan kegunaanya maka resistor mempunyai sifat resistif (menghambat) yang umunya terbuat dari bahan karbon.Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω ( Omega). Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini merupakan standart internasional yang sudah sudah disepakati bersama untuk melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian.
19
Fungsi Resistor
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut : 1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian
elektronika.
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika.
3. Berfungsi untuk membagi tegangan. 4. Berfungsi untuk
membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah
dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
Menghitung Gelang Resistor Tabel 2.3.1 Kode warna resistor Nilai Untuk
Warna
Digit ke 1, 2 atau 3
Faktor Pengali
Toleransi
Koefisien Temperatur Temperatur
Hitam
0
100
-
-
Coklat
1
101
±1%(F)
100 ppm
Merah
2
102
±2%(G)
50 ppm
Oranye
3
103
-
15 ppm
Kuning
4
104
-
25 ppm
Hijau
5
105
±0,5%(D)
-
Biru
6
106
±0,25%(C)
-
Ungu
7
107
±0,1%(B)
-
Abu-abu
8
108
±0,05%(A)
-
Putih
9
109
-
-
Emas
-
10-1
±5%(J)
-
20
Perak
-
10-2
±10%(K)
-
Kosong
-
10-2
±20%(M)
-
-1 adalah nilai digit ke-1, pita ke-2 adalah nilai nil ai digit ke-2, pita ke-3 adalah faktor pengali, dan pita ke-4 adalah nilai toleransi. -1 adalah nilai digit ke-1, pita ke-2 adalah nilai nil ai digit ke-2, pita ke-3 adalah nilai digit ke-3, pita ke-4 adalah faktor pengali, dan pita ke-5 adalah nilai toleransi. -1 adalah nilai digit ke-1, pita ke-2 adalah nilai nil ai digit ke-2, pita ke-3 adalah nilai digit ke-3, pita ke-4 adalah faktor pengali, pita ke-5 adalah nilai toleransi, dan pita ke-6 adalah koefisien temperature
21
BAB III ANALISA 3.1 Rangkaian Equalizer 5 Band (Chanel) Equalizer
adalah
rangkaian
yang
mampu
mengamplifikasi
atau
mengatenuasi rentang frekuensi tertentu dan membiarkan yang lain tetap utuh. Sekarang kita memiliki pengetahuan yang cukup untuk menerjemahkan kurva yang menggambarkan perilaku equalizer. Adalah grafik, yang diplot pada diagram amplitudo-frekuensi,
kemudian
dilipatgandakan
oleh
sinyal
input
untuk
mendapatkan sinyal output (kita ingat sekali lagi bahwa X(f), Y(f), dan H(f) berada dalam domain frekuensi). Rangkaian equalizer 5 channel. Equalizer merupakan salah satu perangkat audio dengan kontrol frequency untuk mengatur sound instrument. Equalizer ini dapat Anda temukan di tiap track pada software DAW Anda. Semua proses dalam audio recording (tracking, mixing dan mastering) akan melibatkan fungsi equalizer. Equalizer secara umum dapat dibagi dua, yaitu graphic dan parametric. Graphical EQ banyak dipakai pada Equalizer rumahan, sedangkan yang banyak kita pakai dalam dunia audio engineering adalah parametric EQ. Rangkaian equalizer 5 chanel pada gambar dibawah merupakan rangkaian pengatur nada audio model bar yang terdiri dari 5 chanel pengaturan nada. Rangkaian equalizer ini menggunakan IC yang didesain khusus oleh produsen chip IC Sanyo sebagai chip kontrol equalizer model bar. Rangkaian equalizer 5 chanel menggunakan IC IC LA3600 ini menjadi cukup sederhana, yaitu hanya membutuhkan kontrol frekuensi center tiap chanel saja untuk pengatur nada pada sistem audio. Rangkaian equalizer 5 chanel dengan IC LA3600 ini mebutuhkan sumber tegangan DC +12 volt teregulasi. Rangkaian lengkap beserta komponen penyusun equalizer 5 chanel ini dapat dilihat pada gambar berikut.
22
Gambar 3.1 Rangkaian Equalizer 5 Chanel
Rangkaian Equalizer 5 Chanel IC LA3600 Rangkaian equalizer 5 chanel pada gambar diatas dapat memberikan penguatan sinyal s inyal audio maksimum +12 dB pada setiap chanel kontrol equalizer. Dan dapa melakukan pelemahan sinyal audio sebesar -12 dB pada setiap chanel pengaturan nada pada equalizer tersebut. Untuk seting frekuensi center tiap kanal pengatur nada pada rangkaian equalizer diatas dapat dilakukan dengan mengatur nilai kapasitor C1 dan C2 pada setiap kanal pengatur nada equalizer tersebut. Rangkaian equalizer diatas merupakan rangkaian pengatur nada mono, sehingga untuk membuat equalizer 5 chanel pada sistem audio stereo perlu membuat rangkaian equalizer 5 chanel seperti pada gambar diatas sebanyak 2 unit. Power supply untuk rangkaian equalizer pada gambar
diatas
sebaiknya
menggunakan
power
supply
yang
diregulasi
menggunakan IC regulator. Karena rangkaian equalizer 5 chanel diatas membutuhkan tegangan sumber +12 volt DC sebaiknya power supplynya menggunakan IC regulator LM7812 agar sumber tegangan kerja untuk rangkaian equalizer 5 chanel dengan IC LA3600 ini stabil. Sebuah equalizer dapat
23
digunakan untuk mengurangi suara yang didapat dari kesalahan ketika merekam, seperti suara noise, bising, kotor dan sebagainya. Jadi penting bagi Anda untuk mempunyai rangkaian equalizer.
24
BAB IV KESIMPULAN
Rangkaian equalizer yaitu salah satu perangkat audio yang bisa di kontrol dengan frekuensi untuk mengatur sound instrument. Rangkaian equalizer umumnya di singkat dengan istilah eq. Equalizer dapat kita temukan pada beberapa komponen di setiap track pada software daw. Semua proses didalam audio recording ( tracking, mixing, mastering ) pasti akan melibatkan fungsi equalizer. Equalizer adalah perangkat yang berguna untuk meratakan respon frekuensi setiap kali kita memasukan cd pada perangkat audio kita. Type dari rangkaian equalizer juga bermacam-macam, yang sangat umum yaitu equalizer grafis dan equalizer parametrik. Equalizer grafis sangat gampang di pakai dikarenakan telah tetap frekuensi yang kita bisa modifikasi. Sedangkan equalizer parametrik adalah komponen yang lebih kompleks dikarenakan frekuensi yang di miliki fleksibel. Kita bisa mengatur frekuensi namun ini sangat sulit bila kita kurang mempunyai pengalaman yang di butuhkan dalam fine tuning equalizer parametrik.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://alfredbudiono.blogspot.com/2010/12/rangkaian-arus-searah_16.html http://ariezamharie.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-kapasitor.html http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/macam-macam-kapasitorkondensator.html http://electronical-instrument.blogspot.com/2010/06/macam-macam-resistor.html http://cerata.typepad.com/blog/2011/06/skema-rangkaian-equalizer-5channel.html http://www.yousaytoo.com/skema-equalizer-5-band/2627750 http://rhenziytekniziav.blogspot.com/2012/04/equalizer.html http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-equalizer-5-chanel-ic-la3600/ http://kursusaudio.wordpress.com/2009/10/01/5-2-equalizer/ http://kursusaudio.wordpress.com/2009/09/29/5-1-equalizer-dan-filter-pendahuluan/ http://rangkaianelektronika.info/rangkaian-parametrik-equalizer/ http://komponenelektronika.org/rangkaian-rlc-elektronika.htm